Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL REVIEW

“A Framework for Political Analysis Karya David Easton”


BAB 6-8: Sebuah Diskusi Tentang Analisa Sistem

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah


Teori-Teori Ilmu Politik
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Maswadi Rauf, M.A

Disusun Oleh:
Teddy Chrisprimanata Putra
221186918005
Kelas C1

SEKOLAH PASCA SARJANA ILMU POLITIK


UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2022
DESKRIPSI

Dalam bab ini dan di bab-bab berikutnya akan dijelaskan tentang hal-hal yang

membedakan teori sistem. Bahwa teori sistem di sini menampilkan pandangan tentang

kehidupan politik sebagai “responding system”. Hal tersebut juga dapat diambil untuk

mengatasi pengaruh-pengaruh yang mengarah pada teori sistem tersebut.

KELANGSUNGAN SISTEM

Ciri yang membedakan sistem-sistem politik dengan sistem sosial, sistem mekanik, dan

sistem biologis lainnya adalah tidak adanya keharusan untuk tidak berdaya dalam

menghadapi gangguan-gangguan yang kemungkinan menghadangnya. Hal tersebut karena

hakikat dari sistem tersebut. Anggota-anggota suatu sistem politik memiliki keuntungan,

namun tidak selalu dapat mengambil kesempatan dalam menanggapi berbagai tekanan yang

dapat mempengaruhi kelangsungan sistem. Sistem-sistem politik memiliki respon tersendiri

dalam menghadapi tekanan agar dapat bertahan dari perubahan dunia yang terjadi begitu

cepat, seperti halnya ilmu pengetahuan alam yang coba memahami proses-proses pokok yang

mendasari kehidupan organik. David Easton juga menyebutkan bahwa ilmu politik bertugas

untuk mengungkapkan berbagai persoalan atau fungsi-fungsi dari sistem politik tanpa

menghiraukan waktu, tempat, dan faktor yang memungkinkan agar sebuah sistem dapat terus

berlangsung. Kemudian, David Easton juga mengajukan pertanyaan soal bagaimana sistem

politik dapat mengatasi berbagai tekanan yang mungkin dapat memberi ancaman seperti

perang saudara, revolusi, atau bahkan ditundukkan oleh kekerasan militer?

Untuk hal-hal yang biasa disebut dengan jenis teori alokatif (sebuah bentuk teori yang

implisit dalam penelitian politik tradisional) sebagai lawan dari sistem penanggulangan dan

kelangsungan suatu macam teori, maka akan muncul kecenderungan untuk mempertanyakan

sejumlah persoalan lai, misalnya: bagaimana sistem-sistem politik dapat terselenggara?

Bagaimana sistem-sistem politik dapat mengalokasikan nilai-nilai? Kekuatan-kekuatan apa


yang menentukan sifat dasar yang kemudian menghasilkan berbagai proses dan struktur lewat

mana alokasi-alokasi wewenang dirumuskan dan mulai berlaku?

Bagi analisa sistem, kunci dari masalah tertentu secara logika telah muncul

sebelumnya. Ia kemudian berkaitan dengan keadaan-keadaan di mana proses-proses

penentuan dan struktur analisa yang demikian bisa bertahan dalam waktu yang lama. Hal ini

merupakan sebuah proses kehidupan semua sistem. Dalam aspek teoritis, kepentingan

terhadap sistem-sistem kepribadian seolah-olah telah menyampingkan atau membatalkan

penelitian menuju tipe-tipe kepribadian khusus yang dicirikan oleh tipe-tipe demikian.

Menurut Easton, tugas peneliti adalah menyelidiki proses-proses umum yang lazim bagi

semua struktur kepribadian, kemudian lewat mana berbagai ancaman yang berpotensi

mengganggu integritas sistem tersebut dapat ditangani. Lewat perspektif yang sama, analisa

sistem-sistem mendorong untuk memberi perhatian lebih pada proses-proses kehidupan

sistem politik tinimbang struktur khusus atau proses-proses yang dapat membuat rezim

khusus bertahan. Kemudian hal tersebut akan mengarah pada beberapa pertanyaan lanjutan,

seperti: Apa saja sumber-sumber tekanan tersebut? Apa yang dimaksud dengan konsep

“persistence”? Apa yang dimaksudkan dengan tekanan yang mengancam persistensi sistem?

Konsep apa yang diperlukan untuk mempelajari bagaimana tekanan diarahkan untuk

menyentuh sistem politik? Lalu, kapan kita telah selesai membahas pertanyaan-pertanyaan

ini, di mana penyelidikan terhadap dasar konsepsi yang sangat diperlukan dan mendasari

analisa sistem kehidupan politik akan diakhiri?

SUMBER-SUMBER UMUM TEKANAN

Adapun sumber-sumber umum tekanan yang dijelaskan pada bab ini oleh David

Easton, di antaranya:

1. Sumber-Sumber Internal
Tekanan dapat datang dari dua arah, yakni dari dalam dan dari luar. Artinya

sejumlah tekanan dapat muncul baik dari lingkungan intra maupun ekstra sosial.

Adapun sumber-sumber ketegangan yang sangat sering terjadi, di antaranya:

disorganisasi atau pengrusakan, hubungan-hubungan antara para anggota sistem yang

cenderung menjadi bentuk-bentuk antagonis yang mencolok di masyarakat. Dalam

setiap masyarakat terdapat berbagai macam sarana untuk menanggulangi berbagai

macam perbedaan. Tetapi perbedaan-perbedaan tersebut tidak bisa diatur secara

khusus, yaitu secara otonom di antara anggota-anggota masyarakat tersebut atau

dimana pencapaian tujuan membutuhkan mobilisasi sumber-sumber dan tenaga semua

anggota sistem, kekerasan dalam alokasi sumber-sumber politik jelas tak dapat

dihindarkan.

2. Sumber-Sumber Eksternal

Untuk sistem-sistem yang luput atau terhindar dari kerusakan-kerusakan oleh

konflik internal, sudah terbukti bahwa ia tidak tenggelam dalam kesulitan-kesulitan

yang lebih berbahaya yang berada di sekitar lingkungannya. Industrialisasi dan segala

hal yang menjadi lanjutannya telah menjadi sumber perubahan yang paling potensial

dewasa ini. Dalam sejarahnya, setiap perubahan ekonomi sosial yang terjadi diikuti

oleh perubahan-perubahan sistem politik dengan berbagai entitas baru yang belum

dikenal. Namun seperti halnya dengan sumber-sumber tekanan internal, tekanan-

tekanan eksternal juga hanya dalam hal-hal luar biasa saja dapat memaksa masyarakat

untuk tidak mampu menyelesaikan kemelut dalam sistem politik, suatu keadaan yang

bila terjadi akan membawa kejatuhan pada masyarakat tersebut secara keseluruhan.

Konflik-konflik dalam sistem politik yang disebabkan oleh pengaruh-pengaruh

lingkungan biasanya menghadapi masalah-masalah demikian sebagai tipe sistem, para

aparat yang memegang posisi kekuasaaan, atau kebijaksanaan-kebijaksanaan yang


harus mereka ikuti. Tetapi jarang terdapat risiko dalam kelangsungan suatu sistem

politik.

MAKNA PERSISTENSI

Dalam menghadapi tekanan dalam bentuk kekacauan dan perubahan-perubahan,

apabila harus percaya pada dugaan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem politik hanya

dapat bertahan dalam waktu yang sangat singkat. Tetapi pada kenyataannya, beberapa di

antaranya masih ada yang bertahan sepanjang waktu, meski secara kuantitatif tidak banyak.

Oleh karena itu, pada bagian ini akan dijelaskan tentang apa yang dimaksud dengan istilah

“persistance” atau “kelangsungan” itu sendiri.

Tenggelamnya Sebuah Sistem

Kapan bisa dikatakan bahwa sebuah sistem telah berlangsung lama? Apa yang terbawa

serta dengan pernyataan ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, akan sangat terbantu

apabila dimulai dengan melihat antitesanya, yakni kapan kita dapat mengatakan suatu sistem

gagal mempertahankan diri? Menyatakan sebuah sistem telah gagal bisa berarti dua hal.

Pertama, bahwa sistem itu telah berubah tetapi terus berlangsung dengan kemasan lain.

Penyataan ini dapat diartikan bahwa sistem bisa dikatakan terus berlangsung meski telah

mengalami perubahan. Kedua, bahwa sistem telah hilang. Dalam masyarakat pada sistem

tersebut, alokasi nilai-nilai otorotatif tidak mampu bertahan dalam jangka waktu yang

panjang.

Sistem yang Sangat Stabil

Menafsirkan persistensi adalah cara untuk menunjukkan sebuah sistem yang

berlangsung terus tanpa perubahan sama sekali dalam suatu negara yang betul-betul stabil.

Sistem tersebut akan dapat dijumpai apabila sebuah sistem politik tetap bertahan selama suatu

jangka waktu tertentu. Sistem tersebut dapat berlangsung di bawah dua situasi, yakni: sebuah

sistem bisa tampil apabila lingkungannya sendiri tidak menunjukkan adanya perubahan. Hal
semacam ini hanya bisa terjadi dalam jangka waktu yang singkat saja. Kemudian yang kedua,

suatu sistem dapat bertahan apabila bisa melindungi diri dari setiap tekanan dari

lingkungannya maupun tekanan-tekanan internal yang menghadang struktur dan prosesnya.

Sebuah sistem mampu melindungi diri sendiri tidak hanya dari perubahan-perubahan

tekanan ekstra sosial, tetapi juga dengan perubahan-perubahan parameter intra sosial. Dalam

dua decade terakhir, fluktuasi dunia bisnis dengan segala akibat politik yang menyertainya

telah berhasil diminimalisir dengan berbagai upaya yang tepat. Meski pengasingan sistem

politik adalah sebuah cara yang efektif, tetapi hanya dalam periode waktu yang terbatas dan

dalam aspek-aspek yang terbatas pula. Tidak ada sistem yang dapat diharapkan untuk bisa

menghindari semua kerusakan-kerusakan akibat perubahan-perubahan internal maupun

eksternal.

Keberlangsungan Bersama dan Lewat Perubahan

Pendekatan ini merupakan sebuah pendekatan yang bersifat paradoks.

Keberlangsungan menunjukkan sesuatu yang kurang dari suatu keadaan statis dan ia

bukannya bertentangan dengan perubahan. Sebuah sistem yang ingin untuk berlanjut terus

haruslah dapat berubah atau beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Ia tidak mungkin

dapat menghindari seluruh tekanan yang datang.

PERSISTENSI DAN DERAJAT ANALISA

Jika beranjak lebih jauh hingga mencapai derajat sistem yang paling umum, yakni

pada tata cara pembuatan keputusan-keputusan dan alokasi wewenang yang sering disebut

sebagai unsur fundamental kehidupan sistem politik, maka persistensi dalam perubahan yang

terjadi pada derajat yang lain akan menjadi sebuah hal yang masuk akal. Pada bagian ini tidak

akan berhubungan dengan apa yang sering dianggap sebagai pertanyaan peting, seperti:

apakah tekanan-tekanan pada suatu jenis sistem politik selalu merupakan alternatif antara

demokrasi dan totaliterisme? Bagaimana satu atau berbagai jenis sistem lainnya dapat
mempertahankan kelangsungannya atau berubah ke arah yang berbeda? Jadi bagi analisa

sistem, ini merupakan jenis masalah kedua. Bagaimana pun genting dan mendesaknya ia

berkenaan dengan berbagai kebijakan yang berlangsung dari suatu sistem atau kebutuhan

mendesak.

Kemudian, jenis masalah pertama berkaitan dengan cara bagaimana fungsi-fungsi

dasar yang diperlukan demi kelangsungan sistem dan yang ditunjukkan lewat tipe-tipe khusus

proses, dipertahankan kelangsungan hidupnya, maka kita menjadi berkepentingan terhadap

cara bagaimana anggota sistem politik mengendalikan diri demi menghindari semua tekanan

yang datang. Hal ini dapat menjamin derajat minimal proses alokasi nilai-nilai otoritatif.

Kelangsungan dan Perubahan

Kelangsungan atau kemampuan untuk mempertahankan diri berdasarkan atas

perubahan tidaklah begitu membingungkan karena ia telah muncul ke permukaan.

Berdasarkan hal tersebut di atas, tidak lebih diartikan bila dalam suatu masyarakat, suatu

sistem hadir di tengah masyarakat untuk memenuhi fungsi politik dasar tersebut dalam

membuat dan melaksanakan alokasi nilai-nilai yang mengikat. Para anggota dari suatu sistem

harus dipersiapkan untuk menanggulangi berbagai gangguan yang dapat menimbulkan

gangguan atau tekanan. Apabila diperlukan, maka melakukan modifikasi sistem dalam

beberapa aspek guna menanggulangi tekanan yang datang.

Persistensi Versus Perawatan Diri

Adalah sebuah fakta bahwa kelangsungan dapat melibatkan gagasan perubahan yang

membuatnya dapat menjadi penting dan bermanfaat dalam membedakan konsep dari sistem-

sistem pemeliharaan. Analisa yang dilakukan Easton tidak diarahkan untuk mencoba

mengadakan penyelidikan khusus terhadap masalah yang disebut terakhir. Tapi lebih dititik

beratkan pada usaha pelacakan berbagai kondisi lewat mana suatu sistem mampu mengatur

diri dan mencoba menangkap berbagai keadaan yang sedang berlangsung.


Pemeliharaan mengacu pada upaya pengawetan pola-pola hubungan yang ada dan

berkepentingan terhadap preservasinya. Persistensi menandakan pentingnya untuk

mempertimbangkan, bukan struktur atau pola khusus, melainkan proses-proses kehidupan

sistem itu sendiri. Dalam pengertian tersebut, sistem dapat berlangsung terus walaupun hal-

hal lain yang berhubungan dengannya terus berubah secara radikal.

Berbagai Sarana Menuju Persistensi

Hal ini tidak dimaksudkan untuk menyatakan bahwa perubahan-perubahan penting

yang terjadi harus merupakan satu jenis perubahan yang dapat menjadi sarana bagi sebuah

sistem untuk dapat mempertahankan diri. Pendekatan Easton terhadap analisa sistem politik

tidak akan menolong untuk dapat mengerti mengapa kebijaksanaan-kebijaksanaan khusus

diadopsi oleh para anggota sistem yang berhubungan dengan politik. Kemampuan dalam

menyelesaikan diri tidak lantas menerangkan bahwa penanggulangan tertentu yang berhasil

secara moral lebih baik atau lebih buruk dibanding cara lain, sekali pun dalam keadaan

tersebut, seseorang bisa saja membuktikan bahwa ia sangat diperlukan dan karenanya

merupakan kondisi mutlak demi kelangsungan hidup sebuah sistem.

Dalam hubungannya dengan tindakan-tindakan apapun yang bisa diambil, analisa

sistem lebih dimaksudkan untuk menjelaskan berbagai akibat yang dihadapi untuk

mempertahankan “beberapa” bentuk kehidupan politik.

BERBAGAI TEKANAN TERHADAP SISTEM

Hal ini dapat lebih jauh dibuktikan dengan penguasaan terhadap arti persistensi dan

berbagai implikasinya bagi mode analisa apabila dapat mempertimbangkan apa yang terlibat

dalam pengertian tekanan tersebut, yakni berbagai keadaan yang merintangi kemampuan

sistem untuk bisa melangsungkan hidupnya. David Easton telah menegaskan bahwa itu

merupakan dampak dari tekanan dan ketidakmampuan suatu sistem dalam

menanggulanginya dan menggiring sistem menuju kehancuran. Suatu sistem akan dapat
bertahan apabila para anggotanya cukup mampu mengambil keputusan dan tindakan untuk

mengatasi tekanan. Dengan memahami keadaan-keadaan yang ditimbulkan, maka para

anggota suatu sistem akan mampu mengungkapkan berbagai implikasi sepenuhnya mengenai

persistensi sebagai suatu konsep pokok dalam analisa sistem.

GANGGUAN SEBAGAI AKIBAT TEKANAN

Ancaman atau membahayakan menjadi kata kunci dalam pembahasan ini. Apabila

ancaman yang dapat membahayakan dibiarkan berlangsung terus, maka suatu gangguan akan

dapat menyebabkan kerusakan total bagi sebuah sistem atau bahkan mencegah kelestariannya

lewat kebangkitan suatu bentuk lain. Tetapi apabila suatu sistem ingin terus bertahan, ia harus

mampu menggagalkan kecenderungan yang demikian. Selanjutnya, patut dicatat bahwa

gangguan lebih menyebabkan tekanan tinimbang perbaikan—ia akan menekan sistem tanpa

harus menghancurkannya. Adapun jenis tekanan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Ketegangan sebagai selingan dari jajaran normal operasi

2. Variabel-variabel penting sebagai indikator tekanan

3. Tekanan-tekanan dan batasan kritis berbagai variabel penting

4. Variabel-variabel penting dari suatu sistem politik

5. Derajat normal variabel-variabel kritis

PENGATUR TEKANAN

Masalah persistensi atau kelangsungan dalam suatu sistem yang stabil atau mengalami

perubahan akan ditemukan sebagai bagian dari fungsi gangguan-gangguan. Telah dilihat

bersama bahwa di dalam sifat dasar kehidupan politik, gangguan-gangguan tersebut tidaklah

dapat dihindari. Tetapi berbagai akibat dari gangguan pada masa depan sistem itu sendiri

akan bertahan terus dalam bentuk apa, itu akan tergantung pada kemampuan dan kesuapan

suatu sistem menanggulangi tekanan yang menghadang.


Merupakan suatu sifat kritis sistem sosial termasuk sistem-sistem politik, bahwa ia

mampu menanggapi pengaruh-pengaruh yang berlangsung atasnya. Ia sendiri dapat

menanggulangi gangguan-gangguan demikian dan mencoba mengaturnya lewat berbagai

cara. Para anggota suatu sistem politik tidak harus tinggal diam seperti sebelumnya dengan

menerima tekanan secara terbuka melalui suatu cara yang mekanis dalam penyesuaian

dengan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan tersebut. Hal ini merupakan hal

yang telah lama tidak disadari dan diterapkan dalam analisa-analisa keseimbangan sebagai

satu teori kehidupan politik, yakni sejenis sikap konseptual yang menjadi ciri banyak

penelitian politik dalam beberapa abad terakhir.

Sistem politik pada umumnya dan setiap sistem pada khususnya telah mengembangkan

petunjuk ekstensif tentang teknik-teknik penanggulangan tekanan yang mungkin terjadi. Juga

merupakan fakta bahwa sistem-sistem sosial mempunyai penampungan-penampungan yang

demikian pada pembagiannya yang secara dramatis lantas membedakannya dari jenis-jenis

sistem lainnya. Hal itu membangun suatu fleksibilitas yang bahkan tidak sejajar dengan

sistem biologis yang paling kompleks atas nya dan oleh karena itu yang paling serbaguna

bagi sistem-sistem tersebut.

Daftar Bacaan

Easton David. 1988. A Framework for Political Analysis. Washington D.C:Prentice-Hall, Inc.

Anda mungkin juga menyukai