Disusun Oleh:
Teddy Chrisprimanata Putra
221186918005
Kelas C1
Sistem merupakan suatu kesatuan perangkat struktur yang memiliki fungsi dengan cara
kerja masing-masing guna mencapai tujuan. Sedangkan sistem politik itu sendiri adalah suatu
kesatuan (kolektivitas) dari perangkat struktur politik yang memiliki fungsi dengan masing-
masing pekerjaan yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan suatu negara. Hadirnya
pendekatan politik memiliki tujuan untuk memberi penjelasan yang bersifat ilmiah terhadap
fenomena politik. Hal ini dimaksudkan untuk menggantikan pendekatan klasik ilmu politik
yang mengandalkan analisis pada negara dan kekuasaan. Sistem politik sendiri juga bisa
dikatakan sebagai sebuah konstruksi pemikiran yang tidak murni lahir dari gejala-gejala yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bukanlah persoalan karakteristik yang substantif
yang dapat membedakan satu jenis sistem dengan sistem yang lain.
Sistem sosial terbentuk dari interaksi antar manusia yang selanjutnya membentuk dasar-
dasar dari sistem-sistem tersebut. Sistem politik bukanlah sebuah tatanan yang digunakan
dalam sebuah penelitian, sistem politik lebih menjadi sebuah rangkaian dari banyak interaksi
yang dipisahkan dari interaksi lainnya, di mana manusia menjadi objeknya. Serangkaian hal-
hal tersebut dapat dianggap sebagai sistem-sistem, tiap orang dibebaskan untuk
batasan-batasan sistem tersebut memiliki validitas yang serupa, meski tidak semua memiliki
manfaat yang sama dalam pemahaman kehidupan politik. Masalah-masalah penting juga dapat
dibahas secara teoretis melalui sistem sosial, khususnya yang melahirkan sistem politik.
Pertama, keanggotaan sistem akan melibatkan manusia sebagai dasar kesatuan masyarakat.
Selanjutnya yang kedua adalah sistem analitis mengacu pada interaksi-interaksi abstrak di
Berangkat dari uraian tersebut di atas, maka dipandang perlu untuk melakukan berbagai
interaksi, tentu diperlukan upaya dalam mengabstraksikannya dari keseluruhan acuan perilaku
Setiap sistem sosial haruslah bersifat analitis. Untuk menilai berbagai jenis komitmen
intelektual, perlu ada yang menyelidiki beberapa sistem sosial dan sub sistemnya. Hal tersebut
lebih kepada sistem keanggotaan dari pada sistem analitis. Sistem keanggotaan sendiri meliputi
setiap orang yang berada di dalam organisasi-organisasi tertentu. Sebelum hal-hal umum
terlihat jelas, kita perlu menentukan apakah setiap sistem memiliki acuan yang jelas. Jika suatu
sistem tidak memiliki prinsip dan petunjuk yang jelas, maka hal ini tidak akan bermanfaat bagi
Dapat dipahami bahwa sistem politik merupakan sebuah teori yang diawali dari unit
sosial yang paling inklusif, yakni masyarakat. Menempatkan masyarakat sebagai objek, maka
dapat kita pahami bahwa semua jenis tingkah laku tidaklah berbeda satu dengan yang lain. Hal
sebagai konsep.
Hambatan besar bagi teori sistem sebagai sebuah konsep untuk dapat diterima. Hal
penting yang harus diungkapkan adalah bahwa interaksi politik dapat membentuk sistem
analitis. Upaya-upaya lain juga dilakukan untuk membangkitkan arti sebuah pandangan
empiris sistem analitis. Pada prinsipnya, dapat dibayangkan bahwa setiap individu yang
berinteraksi dapat saling mempengaruhi. Upaya untuk membentuk gambaran yang sederhana
pada sebuah sistem fisik dilakukan sepanjang waktu untuk dapat diterima secara umum.
Dalam kehidupan masyarakat yang heterogen, berbagai peranan khusus muncul dalam
sistem politik. Hampir seluruhnya manusia berinteraksi sebagai biologis, paling tidak mereka
merupakan bagian dari bagian besar populasi manusia, sehingga mereka dapat diidentifikasi
melalui peran yang diambil. Dengan begitu kita memiliki politisi, administrator, hakim-hakim,
lembaga perwakilan, pemimpin-pemimpin politik, dan sebagainya. Oleh karena itu, dapat
Pengertian sistem mulai tidak jelas ketika peranan khusus atau kelompok-kelompok yang
masyarakat, sekali pun terdapat pembagian dalam struktur politik itu sendiri. Dalam hal ini,
arti sistem nampaknya cenderung lebih sulit untuk dimengerti. Rangkaian dari interaksi
tersebut terjadi dalam keadaan yang secara politis tidak memiliki perbedaan. Oleh karena itu,
hal tersebut tidak dapat dimasukan secara keseluruhan ke dalam elemen-elemen dasar
Unsur-unsur dari analisa politik yang terdiri atas manusia yang berada dalam organisasi-
organisasi yang terpisah secara fisik (sistem analisa, seperangkat interaksi yang terpisah-pisah,
menyebar) tidak didasarkan sejumlah perilaku lainnya. Nilai klasifikasi berganda tersebut
menjadi penting untuk menonjolkan berbagai aksi yang terorganisir dalam kehidupan politik.
Sistem keanggotaan sendiri bukanlah sebuah sistem manusia sebagai yang hanya sebagai
makhluk biologis, tetapi lebih kepada perannya sebagai sistem analisa, dengan menunjuk
sistem tersebut untuk tujuan penelitian. Jadi dapat diartikan bahwa seluruh pola perilaku di
mana manusia sebagai makhluk biologis terlibat dalam bagian yang menggabungkan segala
tindakan yang terorganisasi. Perlu kita bahas interaksi yang menghadapi tantangan hanya dapat
diperoleh secara analitis, dengan mengabaikan semua interaksi tersebut berlangsung dalam
suatu peran politik khusus yang memiliki aspek yang bebas dan abstrak dalam perannya.
Sistem politik merupakan satu jenis perilaku abstrak yang dapat dijelaskan secara
empiris. Ia mengacu kepada fakta, sedangkan untuk tujuan teoretis kegiatan politik akan
dibedakan dari seluruh jenis kegiatan lainnya. Sistem politik bersifat analitis dan empiris. Jika
kembali kepada yang disebut dengan sistem, maka kita harus menghentikan perdebatan terkait
interaksi-interaksi politik yang merupakan rangkaian analitis. Diskusi demikian tidak akan
memiliki manfaat sama sekali. Oleh sebab itu, secara definisi seperangkat interaksi bisa disebut
sebagai sebuah sistem. Konseptualisasi kehidupan politik sebagai sistem secara khusus tidak
Dasar pemikiran yang digunakan untuk setiap masalah yang memiliki kaitan dengan
sifat-sifat sistem sosial selalu berwajah ganda. Seperangkat variabel dapat dipilih untuk
menampilkan sistem sebagai titik perhatian. Masyarakat sebagai sistem sosial yang paling
inklusif merupakan satu-satunya hal yang kemudian mencakup semua interaksi sosial yang
tampak. Dalam kerangka mode analisa, kehidupan politik akan diinterpretasikan dengan
konsep yang berbeda dari sistem-sistem lainnya di dalam masyarakat. Dalam memperkenalkan
kerangka analisa tersebut, maka tidak akan secara langsung ditegaskan berbagai jenis batasan
sistem politik dengan sistem yang lainnya. Pertama, apa yang termasuk ke dalam sistem politik
dan bagaimana cara untuk membuktikannya? Kedua, apa arti yang kita akan dapatkan tentang
batasan dengan sistem analitis? Ketiga, apa yang ditiadakan dari sebuah sistem sebagai bagian
dari lingkungannya?
Rumusan sederhana dalam masalah ini adalah adanya sebuah kecenderungan yang kuat
dan dapat menghambat penelitian politik untuk bergerak langsung ke struktur-struktur khusus,
baik formal maupun informal melalui interaksi-interaksi politik yang menampakkan diri.
kelompok-kelompok kepentingan, tetap dilakukan oleh para ahli politik sebagai pendekatan
awal untuk mengumpulkan datanya. Melalui perluasan fokus yang dilaksanakan dalam ilmu
politik melalui analisa masalah politik dan struktur politik di negara-negara berkembang, para
ahli politik telah memberi perhatian terhadap struktur formal dan informal. Meski demikian,
kita tetap melanjutkan penelitian dan analisa sitem politik baru ke arah asumsi-asumsi
tradisional.
Berangkat dari sudut padangan analisa yang sudah dikembangkan ini, maka struktur
menjadi faktor sekunder sehingga hanya digunakan untuk mengilustrasikan dalam pembahasan
struktur-struktur. Terdapat sebuah anggapan bahwa di sana terdapat berbagai aktivitas politik
dan proses-proses yang menjadi ciri semua sistem sekali pun bentuk-bentuk struktural tersebut
terlihat bervariasi di setiap tempat dan abad. Tekanan-tekanan semacam ini pada proses
interaksi politik akan memberi suatu ciri dinamis pada analisa politik.
Selanjutnya, faktor yang membedakan interaksi politik dari semua jenis interaksi sosial
adalah seluruh rangkaian interaksi secara dominan berorientasi ke arah alokasi nilai-nilai
otoritatif bagi sebuah masyarakat. Secara singkat alokasi-alokasi otoritatif ini mendistribusikan
berbagai hal penting di antara orang-orang atau sejumlah kelompok melalui banyak cara.
yang penting dalam menjelaskan keputusan-keputusan yang bersifat otoritatif. Bagaimana pun,
yang membedakan politik dari tipe-tipe alokasi lainnya. Hal tersebut kemudian menjadi
PARAPOLITICAL SISTEM
Bagaimana pun konteksnya, penelitian politik akan memberi pengaruh yang sangat luas
sehingga pengaruh yang luas tersebut akan melibatkan serangkaian tingkah laku yang secara
normal tidak akan dipandang sebagai politik. Jenis-jenis alokasi dibuat dalam semua tipe
kelompok, mulai dari keluarga dan turunan dari berbagai kelompok fraternal ke dalam
pertanyaan, apakah hal-hal ini menunjukkan sistem politik atau mereka menggabungkan
Kajian politik tidak selalu membahas secara khusus mengenai proses-proses di dalam
kelompok-kelompok demi kepentingan mereka sendiri. Hanya saja, selama mereka dapat
berhubungan dengan proses-proses politik yang lebih luas dalam masyarakat yang memiliki
kelompok-kelompok internal yang terorganisir, akan menarik dikaji oleh mahasiswa ilmu
politik di masa lalu. Kita dapat merumuskan alasan-alasan yang logis untuk memasukkan
aspek-aspek interaksi sosial internal dari semua sub kelompok di dalam masyarakat sebagai
contoh sistem politik. Sebagaimana yang dikatakan oleh Charles Merriam “dimana pun pasti
penjara”.
Seperti yang telah ditegaskan, bahwa untuk tujuan tertentu bisa berguna untuk
organisasi, karena demi tujuan-tujuan tersebut, yang dibutuhkan hanyalah analogi sistem
kecil dalam kerangka yang berhubungan dengan kekuasaan, proses-proses keputusan dan
arus-arus komunikasi telah memberikan wawasan atau pandangan dan konsep-konsep bagi
Secara teoretis dan empiris, terdapat perbedaan penting untuk menjaga sistem politik
dalam masyarakat yang lebih utuh, berbeda dengan sistem politik yang kurang inklusif, dan
pada akhirnya menunjuk sistem politik internal berbagai kelompok dan organisasi sebagai
parapolitical system dan menguasai konsep political system dalam menganalisa kehidupan
Parapolitical system adalah merupakan aspek-aspek sub sistem dalam masyarakat. Hal
tersebut hanya berkaitan dengan alokasi otoritatif dalam sebuah kelompok. Fakta fundamental
yang terjadi dalam masyarakat adalah tidak adanya nilai-nilai yang diperlukan pada saat ini.
Akibatnya, muncullah berbagai perdebatan dalam alokasi. Perbedaan kondisi masyarakat dan
zaman, terdapat konflik terkait alokasi nilai yang semakin tidak nampak dianggap sebagai
interaksi otonom yang berkembang di antara individu-individu maupun kelompok itu sendiri.
Perbedaan utama dari parapolitical system terletak pada rangkaian masalah yang sering
menghambat sistem. Pertama, dalam perbandingan dalam persoalan yang menghambat sistem
yang terkandung dalam sebuah sistem politik masyarakat lebih inklusif baik satu persatu
maupun secara keseluruhan. Kedua, kuantitas kekuasaan yang tersedia pada sistem politik
masyarakat untuk mengatur segala perbedaan yang lebih luas, sejalan dengan tingkat tanggung
jawabnya yang lebih besar. Baik itu dalam parapotical system maupun dalam sistem politik
terdapat kemungkinan peran-peran yang berbeda melalui semua tanggung jawab untuk
mengatur pelaksanaan urusan-urusan politik. Pada kedua masalah tersebut, terdapat aktor yang
director.
Tujuan utama dari analisa politik itu sendiri adalah untuk memahami bagaimana sistem
politik berproses dan dapat bertahan dalam waktu yang lama. Kita akan menyingkirkan sistem
politik kelompok dan organisasi dari sebuah kerangka berpikir dan tidak akan menganggapnya
selaras dengan sistem politik yang lebih inklusif dalam sebuah masyarakat, selanjutnya akan
dibuat sebuah konsep yang jauh lebih maju dalam sistem politik masyarakat.
bahwa tanpa mengorbankan pilihan teoretis, hal tersebut akan sesuai dengan tradisi lama
penelitian politik. Untuk menggarisbawahi konsep sistem politik akan dicanangkan bagi
peranan-peranan dan interaksi yang relevan dengan alokasi otoritatif bagi masyarakat secara
keseluruhan.
Sistem politik merupakan suatu sistem tingkah laku yang paling inklusif dalam
masyarakat sebagai alokasi nilai-nilai otoritatif. Seperti yang kita pahami bersama bahwa
tingkah laku ini hanya mengacu pada aspek-aspek keseluruhan interaksi yang melibatkan
manusia sebagai makhluk biologis. Sebuah pemikiran yang mencanangkan konsep person
dalam serangkaian interaksi, di mana unit-unit biologis terlibat akan cukup membantu.
Anggota sistem politik sebagai subjek, meliputi: warga negara, orang asing, penguasa
atau yang dikuasai. Dia dapat bertindak secara individu yang merupakan elit politik maupun
pejabat publik, atau sebagai anggota kelompok seperti sebuah perkumpulan ataupun dewan
perwakilan partai politik. Konsep keanggotaan sistem politik secara bersamaan akan
mengidentifikasi orang-orang tersebut secara kolektif sebagai pemegang peran politik dalam
masyarakat. Oleh karena itu, sistem politik dikenal sebagai seperangkat interaksi dari perilaku
sosial melalui nilai-nilai yang dialokasikan secara otoritatif. Apabila konseptualisasi kehidupan
politik sebagai sistem akan mendorong mengenal elemen-elemen sistem yang lebih besar dan
umum, hal ini memaksa kita untuk menjelaskan mengenai semuanya berada di dalam dan di
Apabila kita ingin melacak berbagai hal yang berada di luar sistem, maka kita harus
mengeluarkan ide-ide kontemporer yang dapat memikirkan berbagai batasan yang tidak
terdapat dalam cakupan sistem politik. Pada akhirnya, batasan-batasan tersebut tidak akan
petunjuk positif memperlihatkan kepada kita kapan seseorang berperan sebagai anggota sistem
politik dan kapan interaksi yang terjadi di luar sistem tersebut. Lebih lanjut batasan antar sistem
yang diperkenalkan haruslah menggagas pemikiran terkait sesuatu yang terjadi dalam wilayah
Apabila kita hanya mempertimbangkan masyarakat primitif yang buta huruf dan tidak
berbudaya, maka kita tidak bisa bertindak begitu tergesa-gesa. Di sana terjadi interaksi baik di
dalam keluarga inti maupum kelompok-kelompok yang memiliki hubungan keluarga secara
luas untuk menentukan kadar politik, ini juga berlaku pada kelas-kelas aristokratik yang
banyak di Eropa. Anggapan ini merupakan sebuah kekeliruan yang dianggap benar secara
berlebihan, yang akan menghadapkan kita kepada berbagai kesulitan yang nyata dalam
ini timbul pernyataan yang lebih serius mengenai batasan-batasan interaksi dan gerakan atau
Kita akan menjumpai gagasan tentang pertukaran sistem politik yang terjadi di dalam
lingkungannya, yang akan memainkan suatu peran penting dalam pendekatan teoretis yang
akan dikembangkan. Konsep batasan kemudian akan menunjukkan suatu alat analisa penting.
Pertama, konsep batasan yang jelas akan membantu kita secara tak terbatas dalam
perubahan dalam lingkungan yang kemudian dikaitkan dengan sistem politik, juga menjelaskan
langkah strategis kea rah penyederhanaan realitas, yang merupakan sebuah kondisi yang sangat
penting untuk penelitian ilmiah. Di sana terdapat kriteria untuk menentukan elemen-elemen
politik penting yang perlu dikembangkan secara mendalam sebagai variabel-variabel terikat
dan dapat diterima begitu saja dalam bentuk variabel-variabel eksternal. Setiap jenis elemen
eksternal dan internal akan membantu kita dalam memahami masalah-masalah mengenai
sistem politik, tetapi setiap elemen akan memiliki status teori yang berbeda dalam model
Dengan menguji sistem-sistem ini dan mencari signifikansi batasan-batasan yang benar
sebagai konsep, akan membawa kita ke dalam posisi yang lebih banyak menyadari kegunaan
dan manfaat menghubungkan batasan-batasan yang terlihat sama dengan sistem interaksi
Semua jenis sistem yang terbukti berguna bagi penelitian dalam ilmu pengetahuan alam
paling tidak sama alpanya dengan fungsi-fungsi dalam suatu kekosongan fenomena. Semua
tidak didasari oleh lingkungan nyata, walaupun untuk tujuan-tujuan ilmu pengetahuan
dalam penelitian gravitasi di bawah kondisi dunia yang tanpa friksi. Namun meski semua
lingkungannya.
Sistem interaksi sosial, seperti sistem politik pada umumnya tersebar ke seluruh lapisan
masyarakat, sehingga apabila kita menghadapi kesulitan yang cukup serius dalam
kolektif kita dapat dengan mudah diterapkan pada sistem-sitem fisik dan biologis. Tentu saja
apabila kita berpikir tentang organisasi politik khusus, seperti badan pembuat undang-undang,
partai politik, kelompok kepentingan atau pengadilan tidak melompati batasan pemikiran yang
Interaksi politik tidak hanya berlangsung dalam struktur-struktur tujuan yang sudah
dirumuskan dengan baik. Banyak pula tingkah laku yang terjadi di berbagai konteks yang
berada di luar organisasi politik, seperti dalam gambaran-ganbaran yang telah disampaikan
Merumuskan berbagai batas-batas sistem fisik dan biologis nampaknya cukup sederhana.
Namun dalam sebuah konsep, kesederhanaan tersebut sangatlah bermanfaat. Pada dasarnya
pemikiran dari analisa—hal ini juga berlaku untuk batasan-batasan sistem politik.
Secara konseptual, suatu batasan merupakan sesuatu yang berbeda dari penampilan
fisiknya. Garis batasan muncul sebagai simbol atau wujud dari wadah kriteria inklusi-eksklusi
kita tidak berbeda dari mereka yang mempelajari metodologi sebuah sistem fisik maupun
biologis.
Secara sederhana kita harus merumuskan kembali sistem tersebut untuk menemuka
kebutuhan-kebutuhan analisa kita. Setiap kita memperluas sistem, secara bersamaan akan
Kita memiliki peta dalam masyarakat terkait dengan batasan-batasan yang menunjukkan
kendala positif pada perilaku manusia. Terkadang batasan-batasan tersebut mengacu pada
memiliki dampak nyata pada sistem politik sampai batas tertentu yang kemudian membentuk
variabel-variabel penting. Batas-batas geopolitik, meliputi semua sistem sosial yang terjalin
POLITIK
Meskipun secara empiris tidak ada garis fisik nyata yang melalui peralihan dari satu
sistem ke sistem lainnya, hal tersebut cukup membuktikan adanya batasan antara sistem politik
dengan sistem politik lainnya yang ada dalam suatu masyarakat. Sebagian besar masyarakat
menunjukkan kapan bergerak dari satu sistem perilaku ke sistem perilaku lainnya. Sebagian
besar petunjuk-petunjuk khusus mengenai pergerakan yang demikian terjadi dalam masyarakat
dengan derajat diferensiasi struktural yang berbeda, seperti dalam sistem sosial yang sudah
mapan. Dengan kata lain dalam suatu masyarakat secara struktural dapat sangat diferensiasif
mengatur pola bagaimana menguji secara empiris dari eksistensi batasan-batasan sistem. Hal
ini merupakan kasus yang jelas bahwa kita kadang-kadang berbicara mengenai seorang yang
beranjak keluar dari peranannya, misalnya sebagai seorang pemimpin agama atau cendekiawan
yang berusaha bertindak sebagai pembawa pesan politik atau menjadi politisi.
Telah ditegaskan bahwa derajat dari perbedaan sistem-sistem politik dari sistem-sistem
sosial lainnya, juga dapat kita tambahkan kejelasan antara sistem-sistem tersebut dengan sistem
1. Terdapat perbedaan peran dan aktivitas politik dari peran lainnya, sejauh mana ia
kelompok persaudaraan;
2. Sejauh mana peran pelaku politik membentuk kelompok yang terpisah dalam
3. Sejauh mana peran politik memiliki bentuk hirarki yang bisa dibedakan dari hirarki
lainnya atas dasar faktor kekayaan, martabat, maupun kriteria non politik lainnya.
Aspek-aspek masyarakat yang terletak di luar batasan-batasan sistem politik adalah sama
dengan menegaskan bahwa aspek-aspek tersebut terdiri dari semua sub sistem masyarakat
lainnya. Tapi lingkungan universal ini dengan berbagai sistemnya yang dapat dibedakan
mempunyai dua aspek utama, yaitu: sistem internal dan eksternal. Dengan lingkungan tersebut
kita dapat menunjukkan bagian lingkungan sosial dan lingkungan fisik yang berada di luar
batasan-batasan politik, namun masih berada di dalam masyarakat yang sama. Hal ini
merupakan bagian dari intra sosial lingkungan tersebut, maka untuk menguji pengaruh
perubahan yang terjadi dalam sistem-sistem sosial lainnya. Ketika kita bergerak menuju
sistem-sistem ektra sosial, maka dengan sendirinya kita akan menghadapi sistem politik
internasional.
Selanjutnya kita dapat membahas beberapa sistem intra sosial yang bersifat eksternal
yang dapat berguna bagi kelangsungan hidup dari perubahan sistem politik, seperti sistem
ekologi, biologi, kepribadian dan sistem sosial. Aspek-aspek organik non humanis sistem
lingkungan mengacu pada alam, lokasi dan kekayaan persediaan makanan serta flora dan fauna
dapat digunakan oleh anggota sistem politik. Variasi dalam pengadaan bahan pangan, baik
untuk masyarakat nomaden maupun masyarakat yang hidup menetap akan mempengaruhi
struktur dan proses-proses sistem politik selama teknologi diterima secara konstan.
Sistem kepribadian dan sistem sosial telah mendapat perhatian yang luas dan terperinci
beberapa tipe, yakni: kebudayaan, struktur sosial, ekonomi dan demografi. Etnologi yang
pernah dianalisa oleh John Stuart Mill mengatakan bahwa ciri negara dan jenis-jenis variabel
perilaku politik berkaitan dengan tipe-tipe kepribadian yang berbeda dan kemudian
peralihan struktur umum masyarakat pada aspek-aspek khusus dan perubahan ukuran jelas
Sistem ektra sosial dapat diartikan sebagai bagian dari masyarakat yang sama, di mana
sistem politik itu sendiri merupakan sub sistem sosial. Dalam hal ini, sistem-sistem tersebut
bersifat eksternal terhadap sistem politik. Kita dapat memperluas cakupan lingkungan eksternal
sistem politik. Dari sudut pandang ini, maka kita dapat menemukan sistem ekologis
internasional, sistem politik internasional dan sistem sosial internasional sebagai suatu
sebagainya. Masyarakat internasional dan sub sistemnya merupakan sebuah parameter dalam
lingkungan ekstra sosial suatu sistem politik yang memberikan pengaruh terhadap sistem
tersebut.
ANALISIS
Melalui buku yang ditulisnya, David Easton mencoba memberi gambaran tentang konsep
kehidupan politik. David Easton mengatakan bahwa “suatu sistem perilaku yang terbaur
dalam suatu lingkungan pada pengaruh-pengaruh yang diungkap oleh sistem politik itu sendiri
pada gilirannya akan bereaksi”, ia juga mendefinisikan sistem politik sebagai “interaksi
dalam tiap masyarakat di mana di dalamnya alokasi yang mengikat atau yang mengandung
David Easton juga menjelaskan konsep terkait para-politik, yakni suatu sistem politik
memusatkan analisanya pada sistem politik yang menyangkut kehidupan politik dalam unit
menempatkan sistem politik sebagai satuan dasar analisanya dan ia tanamkan perilaku intra-
sistem dari berbagai sistem sebagai bidang penelitiannya. Rumusannya mengenai sistem-
sistem politik begitu sederhana namun dapat menjelaskan terkait: input – sistem atau proses
politik – output, ini merupakan model kerangka berpikir baru dalam konsep politik.
David Easton memberi penekanan pada ciri adaptif sistem politik, yang berbeda dari
sekadar bereaksi secara pasif terhadap pengaruh lingkungan, dalam organisasi intern sistem
politik, David Easton percaya bahwa suatu kapasitas luar biasa untuk menyesuaikan diri pada
keadaan-keadaan di mana dia harus berfungsi. David Easton juga menunjukkan bahwa sistem
politik mengakumulasi sejumlah besar unsur mekanisme yang digunakan untuk bekerja sama
dengan lingkungan mereka yang bertujuan mengatur perilakunya sendiri, mengubah struktur
internalnya, dan bahkan bekerja begitu jauh seperti untuk membentuk kembali tujuan-tujuan
fundamentalnya.
Dalam buku perbandingan sistem politik oleh David Easton, dijelaskan bahwa ada empat
ciri sistem politik. Pertama, ciri-ciri identifikasi yang terdiri dari unit-unit sistem politik dan
batasan-batasan sistem politik; Kedua, terdapat input dan output; Ketiga, merupakan suatu
diferensiasi dalam suatu sistem; Keempat, integrasi dalam suatu sistem. Semuanya dijelaskan
secara terstruktur dalam sebuah konsep sistem-sistem politik. Jelas yang dikatakan oleh David
Easton adalah sebuah kecaman terhadap analisa keseimbangan yang sering digunakan oleh
sosiolog, karena mereka melalaikan kapasitas variabel sistem untuk menghadapi pengaruh
lingkungan. Karena menurutnya analisa keseimbangan memiliki dua kelemahan, yaitu terlalu
menekankan terhadap pentingnya keseimbangan yang dianggap tidak dapat dibedakan dari
stabilitas dan tidak mendapat perhatian atas pentingnya metode analisa atau permasalahan yang
Dalam tulisannya, David Easton mengungkapkan sifat umum batasan suatu sistem terdiri
atas batas-batas sistem fisik dan biologis, pendekatan yang dilakukan merupakan pendekatan
yang berjalan pada makhluk hidup (David Easton mengatakan sistem itu merupakan organisme
yang hidup), di mana konsep-konsep dasarnya diambil dari ilmu biologi. Seperti yang sudah
diketahui dalam masyarakat, tidak hanya terdiri dari satu struktur, melainkan terdiri atas multi
struktur, seperti sistem politik, ekonomi, agama, budaya maupun sistem-sistem sosial lainnya.
Sistem-sistem non politis seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pada dasarnya dapat
mempengaruhi sistem politik secara lebih luas, karena kehidupan politik merupakan integrasi
KESIMPULAN
Sistem dapat diartikan sebagai kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur. Unsur,
komponen atau bagian yang banyak ini satu sama lain berada dalam keterkaitan yang mengikat
dan fungsional. Masing-masing kohesif satu sama lain, sehingga totalitas suatu unit terjaga
utuh eksistensinya. Jadi pengertian sistem, di samping dapat diterapkan dalam hal yang bersifat
inmaterial, juga dapat diterapkan pada hal yang berifat material. David Easton juga mengatakan
bahwa teori sistem adalah suatu model yang menjelaskan hubungan tertentu antara sub-sub
sistem dengan sistem sebagai suatu unit, seperti masyarakat, kelompok-kelompok maupun
b. Sistem terbagi ke dalam sub-sub sistem yang satu sama lainnya melakukan pertukaran;
David Easton juga menjelaskan konsep terkait para-politik yang merupakan sistem
memusatkan analisanya pada sistem politik yang menyangkut kehidupan politik dalam unit
yang paling inklusif. Sifat-sifat yang mendasari perbedaan sistem-sistem politik menurut
David Easton:
a. Terdapat perbedaan peran dan aktivitas politik dari peran lainnya, sejauh mana ia
kelompok persaudaraan;
b. Sejauh mana peran pelaku politik dalam membentuk kelompok yang terpisah dalam
c. Sejauh mana peran politik memiliki bentuk hirarki yang bisa dibedakan dari
hirarki lainnya atas dasar faktor kekayaan, martabat, maupun kriteria non politik
lainnya;
Daftar Bacaan
Easton David. 1988. A Framework for Political Analysis. Washington D.C:Prentice-Hall, Inc.
Mas’oed, Mohtar dan Colin MacAndrews. 2018. Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: