Anda di halaman 1dari 25

Oleh

Muhammad Affan

STISIPOL PAHLAWAN 12
SUNGAILIAT BANGKA
2009
Berikan gambaran tentang apa yang disebut
sistem itu!
Jelaskan pengaruh pendekatan (approach)
terhadap cara memahami sistem politik!
Apakah komponen-komponen yang membentuk
sistem politik?
Secara etimologis, sistem berasal dari bahasa
Yunani,syn dan histanai yang berarti menempatkan
bersama
Gabriel Almond: sistem mengandung arti
interdependensi (saling ketergantungan) antar
bagian-bagian dan ikatan antar bagian-bagian
tersebut dengan lingkungannya
Dengan demikian, dalam pengertian sistem
terdapat sejumlah unsur yaitu:
Faktor-faktor yang dihubungkan
Hubungan yang tidak dipisahkan antara faktor-faktor itu
tadi
Karena hubungannya maka membentuk satu kesatuan
Websters New Collegiate Dictionary:
Terminologi sistem berasal dari kata syn dan
histanai yang bermakna menempatkan bersama.
Pamudji:
Suatu kebulatan atau keseluruhan yang utuh,
dimana di dalamnya terdapat komponen-
komponen yang pada gilirannya merupakan
sistem tersendiri yang mempunyai fungsi
masing-masing, saling berhubungan satu sama
lain menurut pola, tata atau norma tertentu
dalam rangka mencapai suatu tujuan.
W.J.S. Poerwadarminta:
sekelompompok bagian-bagian (alat dan
sebagainya), yang bekerja bersama-sama untuk
melakukan suatu maksud.
Prajudi, sistem adalah suatu jaringan dari
prosedur-prosedur yang berhubungan satu
sama lain menurut skema atau pola yang bulat
untuk mengerakan suatu fungsi dari sistem.
Inu Kencana Syafiie, sistem adalah kesatuan
yang utuh dari suatu rangkaian yang kait-
mengkait satu sama lain.
Miriam Budiarjo: Istilah sistem merupakan
pinjaman dari Biologi.
Suatu kesatuan yang terbentuk dari beberapa
unsur (elemen).
Sistem adalah suatu cara yang mekanismenya
berpola dan konsisten, bahkan mekanisme
sering bersifat otomatis. Dengan demikian
Sistem dapat bermakna sesuatu yang lebih
tinggi daripada hanya merupakan cara, tata,
rencana, skema, prosedur, atau metode.
Kekhasan: integrasi, keteraturan, keutuhan,
organisasi, koherensi, keterhubungan dan
ketergantungan bagian-bagiannya.
Ada dua ciri yang perlu diperhatikan :
1. Setiap perubahan dalam suatu bagian sistem,
akan mempengaruhi sistem lain.
2. Sistem itu bekerja dalam suatu lingkungan
(environment) yang lebih luas dan bahwa ada
perbatasan antara sistem mengadakan interaksi
dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh
lingkungan.
Terdiri dari bagian-bagian/komponen-
komponen.
Setiap bagian/komponen saling tergantung
dan saling mengadakan interaksi.
Setiap perubahan dalam satu bagian akan
mempengaruhi seluruh sistem.
Ada 2 cara untuk memahami arti dari sistem
politik, yaitu:
Memahami dari sudut kesatuan arti yang bulat dan
tak terpisah.
Memahami arti dari setiap kata yang membentuk
istilah, kemudian merangkai kata tersebut dan
menafsirkan sebuah kebulatan arti dari rangkaian
kata yang terbentuk tersebut.
Mempelajari Sistem Politik berarti belajar
tentang metodologi dan belajar tentang analisa
fungsional
Pada dasarnya, konsep sistem politik dipakai untuk
keperluan analisa. Penggunaan konsep sistem politik
secara kongkrit, dapat diterapkan dalam suatu
bentuk utuh, seperti ; Negara, Hubungan
Internasional, dsb.
Dalam kontek sistem sebagai bentuk Negara,
diterapkan sebagai bentuk kongkrit yang mencoba
mendasarkan studi tentang gejala-gejala politik
dalam konteks tingkah laku politik. Menurut
pemikiran ini, masyarakat yang membentuk Negara,
merupakan bagian dari sistem sosial yang memiliki
berbagai macam proses kehidupan masyarakat,
salah satu produk dari proses tersebut adalah
terjadinya gejala-gejala politik, yang kemudian
disebut SISTEM POLITIK.
Pada umumnya, hubungan-hubungan elemen
dalam sistem politik ditentukan oleh 4 Variabel :
Kekuasaan; Cara untuk mencapai hal yang diinginkan,
dan/atau membagi sumber-sumber kekuasaan.
Kepentingan; Tujuan-tujuan yang dikejar oleh pelaku-
pelaku atau kelompok politik.
Kebijakan; hasil dari interaksi antara kekuasaan dan
kepentingan, biasanya dalam bentuk perundang-
undangan.
Budaya Politik; orientasi subjektif dari kelompok atau
individu dalam sistem politik.
Teori sistem mempermudah Ilmu Politik untuk
mengidentifikasi fenomena-fenomena politik di
masyarakat.
Teori sistem mempermudah Ilmu Politik dalam
menganalisa struktur dan fungsi politik.
Teori sistem mepermudah Ilmu Politik melihat
terjadinya proses-proses politik.
Teori sistem mempermudah Ilmu Politik untuk
menganalisa fungsi output sebagai umpan balik sistem
politik.
Teori sistem mempermudah Ilmu Politik merumuskan
tujuan-tujuan yang dicapai masyarakat,
mengakomodasi kepentingan-kepentingan, dsb.
Teori sistem mempermudah Ilmu Politik mempertegas
hubungan dan interaksi sub-sub sistem.
Pendekatan Sosiologis, bahwa mempelajari sistem politik
suatu negara diperlukan sistem sosial atau sistem
kemasyarakatan yang ada pada negara itu. Perbedaan-
perbedaan sistem sosial akan mempengaruhi sistem
politik di negara tersebut.
Pendekatan Budaya, didalam pendekatan ini dari
pendidikan dan budaya masyarakatnya. Suatu
masyarakat yang anggota-anggotanya telah terdidik dan
mempunyai budaya yang tinggi akan berpengaruh
terhadap sistem politik dari negara tersebut untuk
menjadi lebih modern.
Pendekatan Psyco-social, dalam pendekatan ini dilihat
dari sikap-sikap masyarakat akan berpengaruh terhadap
sikap-sikap politik terbuka ataupun tertutup dari suatu
perubahan yang datang, maka akan mempengaruhi
terhadap sistem politik menjadi terbuka atau tertutup.
Pendekatan Filsafat, mengarahkan nilai-nilai
seperti norma adat/istiadat, agama dan pola pikir
masyarakat yang berpengaruh kepada proses
politik disuatu negara atau masyarakat.
Pendekatan Ideologi, di dalam pendekatan ini
suatu sistem politik dilihat dan dipelajari dari
ideologi bangsa dan negara yang berlaku di dalam
negara itu. Ideologi sebagai ajaran yang dihasilkan
oleh pemikiran manusia tentang konsep-konsep
politik tidak bisas lepas dari doktrin politik yang
telah diterima oleh masyarakatnya.
Pendekatan Konstitusi Negara, pendekatan ini
melihat UUD yang berlaku di negara tersebut,
sehingga sistem politik tidak dapat lepas dari
peran UUD dalam Negara itu.
Samuel P. Huntington; sistem politik dapat didifinisikan
berdasarkan komponen :
Kultur; yaitu nilai, sikap, orientasi, mitos dan kepercayaan yang
relevan terhadap politik yang berpengaruh dalam masyarakat
Struktur; yaitu organisasi formal melalui mana masyarakat
menjalankan keputusan-keputusan yang berwenang seperti;
Partai Politik, Legislatif, Eksekutif, Yudikatif dan Birokrasi.
Kelompok; bentuk sosial dan ekonomi baik yang formal maupun
informal yang berpartisipasi dalam politik yang mengajukan
tuntutan terhadap struktur politik
Kepemimpinan; yaitu individu dalam lembaga-lembaga politik
yang menjalankan pengaruh lebih daripada yang lainnya dalam
memberikan alokasi nilai.
Kebijakan; pola-pola kegiatan pemerintahan yang secara sadar
terciptakan untuk mempengaruhi distribusi keuntungandalam
masyarakat.
Robert A. Dahl:
as any persistent pattern of human relationships
that involves, to a significant extent, control,
influence, power, or authority.
sebagai pola yang tetap dari hubunganmanusia
yang melibatkan makna yang luas dari kekuasaan,
aturan-aturan dan kewenangan.
Sri Soemantri:
Pelembagaan dari hubungan antara manusia
yang dilembagakan dalam bermacam-macam
badan politik, baik suprastruktur politik dan
infrastruktur politik.
suprastruktur: lembaga negara yang bersangkutan.
infrastruktur: partai politik, interest group, pressure
group, alat komunikasi politik, dan tokoh politik.
APA INTI DALAM MEMAHAMI SISTEM
POLITIK?
APA YANG DIMAKSUD DENGAN WITH
INPUT?
APA YANG DIMAKSUD DENGAN RE-
NEWED SUPPORTS?
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN
PEMBATASAN OLEH EASTON KETIKA
MENJELASKAN TENTANG SISTEM
POLITIK?
David Easton:
seperangkat interaksi yang diabstraksi dari
totalitas prilaku sosial, melalui mana nilai-nilai
disebarkan untuk suatu masyarakat.
Sistem politik terdiri dari alokasi nilai-nilai.
Pengalokasian nilai-nilai tersebut bersifat
paksaan.
Pengalokasian tersebut mengikat masyarakat
secara keseluruhan.
Jadi pengertian sistem politik menurut David
Easton adalah: sistem politik merupakan
serangkaian proses yang terdiri dari banyak
bagian-bagian, saling berkaitan yang
menjalankan alokasi nilai-nilai (berupa
kebijakan-kebijakan atau keputusan ) yang
alokasinya bersifat otoritatif ( dikuatkan oleh
kekuasaan yang sah sah ) dan mengikat
masyarakat.
CIRI-CIRI SISTEM POLITIK
MENURUT DAVID EASTON
Ciri-ciri identifikasi, yaitu sistem politik
dikenali melalui deskripsi atas:
Unit-unit sistem politik, seperti eksekutif, legislatif,
yudikatif.
Batasan, yaitu peran yang dijalankan mereka sebagai
unit sistem politik.
Input dan Output.
Differensiasi dalam suatu sistem.
Integrasi suatu sistem
Proses: pola-pola yang dibuat oleh manusia
dalam mengatur hubungan antara satu sama
lain.
Struktur: mencakup lembaga formal dan non-
formal.
Fungsi-fungsi: merupakan serangkaian peran
dan keputusan yang diambil untuk mencapai
tujuan.
SISTEM POLITIK MENURUT DAVID EASTON
Lingkungan

Tuntutan Keputusan

Output
Input

Sistem Politik
Kebijakan
Dukungan

Umpan Balik

Lingkungan
Model ini menunjukkan adanya hubungan
antara sistem politik dengan lingkungannya.
Komponen-komponen sistem politik dalam
model ini terdiri dari:
Input (masukan) yang meliputi: demand (tuntutan),
support (dukungan), dan apathy (apatis).
Proses konversi, yakni jalannya mekanisme politik
yang akan mengubah input menjadi output.
Output (keluaran/hasil), meliputi penyetujuan atau
penolakan terhadap input. Penyetujuan terhadap
input akan menghasilkan kebijakan.
Contoh: sebuah input untuk bahan UU tidak akan
menjadi UU jika ditolak/tidak disetujui proses konversi
sehingga tidak terbentuk output berupa UU yang
disahkan.
Dalam sistem politik ada 3 kelompok yang
menjadi subyek input, dalam arti berperan
mengajukan tuntutan dan dukungan. Ketiga
kelompok tersebut adalah:
Komunitas politik, yaitu kelompok yang berperan untuk
menyelesaikan perbedaan atau mengupayakan
pengambilan keputusan dengan cara-cara damai.
Rezim, yaitu tatanan konstitusional yang mencakup
pengelolaan tuntutan-tuntutan dan pelaksanaan
keputusan/kebijakan.
Pemerintah, yaitu pelaksana kebijakan-kebijakan
(pemerintah dalam arti sempit).
Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan
yang mempengaruhi sistem politik terbagi
dalam 2 kelompok, yaitu:
Intra-societal, yaitu lingkungan internal dari sistem
politik yang bersangkutan, seperti: struktur sosial,
struktur ekonomi, prilaku, sikap, dan kepribadian
dari masyarakat pendukung sistem politik itu.
Extra-societal, yaitu lingkungan eksternal dari sistem
politik itu, seperti lingkungan internasional.

Anda mungkin juga menyukai