Anda di halaman 1dari 28

EKOLOGI

ADMINISTRASI NEGARA
By : AKHMAD FAJRI.

• Literatur :
• Buku Pembelajaran EKOLOGI ADMINISTRASI
NEGARA oleh :
• Dr. Paimin Napitupulu, M.Si.
• Drs. Madiri Thamrin Sianipar.
• Ekologi Administrasi Negara oleh: Prof.Drs S.
Pamuji,MPA.
Pengertian Ekologi.
Sebelum diadakan pembahasan lebih jauh, dipandang
perlu untuk menjelaskan pengertian ekologi agak lebih
terperinci.
Ekologi, sebagai suatu ilmu merupakan suatu cabang
biologi yang menyelidiki hubungan antara organisma
hidup dengan lingkungan dimana ia hidup. Memang riset
dan studi ekologis pada mulanya dilakukan oleh para
sarjana biologi untuk menyelidiki hubungan pengaruh
yang bersifat timbal balik antara organisma-organisma
hidup dengan lingkungannya, baik yang bersifat nabatiah
(tumbuh-tumbuhan) maupun yang berhayat hewaniah.
•Usaha-usaha tersebut kemudian dikembangkan guna menyelidiki
ekologi manusia (human ecology), ternyata manusiapun
mempunyai hubungan pengaruh timbal balik dengan
lingkungannya.
•JW. Bews, dalam bukunya Human Ecology, telah membahas
masalah tersebut. Dalam buku ini dikemukakan bahwa (“ Ecology”
berasal dari bahasa Yunani “oikos”, suatu rumah tangga, sama
dengan akar kata dari ekonomi. Ekonomi adalah suatu subyek
yang biasanya bersangkutan dengan ekologi; tetapi ekologi jauh
lebih luas. Ia bersangkutan dengan seluruh antar hubungan dari
organisma-organisma hidup dengan lingkungan hidupnya).
.
• Perlu diingat, bahwa manusia sebagai organisma hidup
merupakan makhluk yang tertinggi dan sempurna. Ia memiliki
cipta atau akal yang membuahkan ilmu dan teknologi, rasa
yang membuahkan seni dan keindahan (aestetika) dan karsa
yang membuahkan etika dan moral (baik buruk). Dengan cipta,
rasa dan karsanya, sampai batas-batas tertentu manusia
mampu menguasai dan mempengaruhi lingkungan hidupnya.
Lain halnya dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan yang tidak
memiliki cipta dan sebagainya, maka mereka lebih banyak
dipengaruhi oleh lingkungannya dari pada mempengaruhi.
Kalau mereka mampu mempengaruhi lingkungannya maka
pengaruh tersebut sangat terbatas (lemah).
• Seperti yang telah disinggung pada uraian terdahulu,
bahwa studi, teori dan perinsip-perinsip ekologi dan human
ecology tersebut diterapkan dalam ilmu administrasi
Negara. Dianalogikan bahwa administrasi Negara sebagai “
organisma “ mempunyai hubungan pengaruh timbal balik
dengan lingkungan hidupnya (environment).
• Lingkungan Hidup (environment) dan Faktor-faktornya.
Yang dimaksudkan dengan lingkungan hidup (environment)
yaitu keadaan sekitar yang melingkupi atau mengelilingi
suatu organisma hidup atau suatu kehidupan.
• Seperti telah disebutkan pada uraian terdahulu,
lingkungan hidup mempunyai beberapa faktor yang
disebut dengan faktor faktor lingkungan hidup
(environmental factors). Dalam hubungan dengan ekologi
administrasi Negara, maka faktor-faktor lingkungan hidup
tadi perlu dipilih mana yang relevan dengan sistem
administrasi Negara. Faktor-faktor lingkungan hidup yang
relevan ini disebut faktor-faktor ekologis (ecological
factors).
• Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan faktor-
faktor ekologis? Jelaskan!
• Faktor-faktor ekologis ini banyak sekali dan bermacam-
macam yang oleh para ilmuwan dan peneliti diperinci
untuk memudahkan menyelidiki dan mempelajari
hubungan pengaruh timbal balik antara faktor-faktor
tersebut dengan administrasi Negara. Namun perlu diingat
bahwa pembagian dan pemerincian tersebut hanya dalam
konsep pemikiran, sedangkan keadaan yang senyatanya
faktor-faktor tersebut berkaitan satu dengan yang lain.
Perincian faktor-faktor ini berbeda-beda menurut berbagai
penulis dan ilmuwan, tergantung pada sudut pandangnya,
pengalaman dan, mungkin juga pengamatannya.
• Prof.Fred W Riggs, dalam model keseimbangannya
(equilibrium model) telah menggambarkan faktor-faktor
ekologis administrasi Negara di Amerika Serikat, yang
meliputi :
- Dasar-dasar ekonomi (economic foundations),
- Struktur-struktur sosial (social structures),
- Communications network (jaringan komunikasi).
- Pola-pola ideologis/simbol (ideological/symbol patterns)
dan
- Sistem politik (political system).
•Prof. John M. Gaus, sebagaimana dikutip oleh Ferrel Heady, dalam artikelnya The Philipine
Administrative System, A Fusion of East and West, mengemukakan 6 (enam) faktor ekologis dari
sistem administrasi Negara Philipina. “ These six factors are (keenam faktor ini ) adalah :
- People (penduduk),
- Place (tempat),
- Physical technology (teknologi pisik),
-Social technology (teknologi sosial),
- Whises and ideas (cita-cita dan harapan-harapan),
-Catastrophe and personality (bencana dan kepribadian).
Faktor-faktor ekologis ini kemudian satu persatu dipelajari hubungan
pengaruh timbal baliknya dengan sistem administrasi Negara Philipina.
Pertanyaannya : Apa yang dimaksud dengan faktor-faktor ekologis dalam
mempelajari ekologi administrasi Negara. Jelaskan!
• Fellix A Nigro, dalam bukunya Modern Public
Administration, membahas lingkungan hidup
(environment) administrasi negara di Amerika
Serikat. Dipertanyakan olehnya tentang ciri-ciri
penting masyarakat Amerika dewasa ini dan
bagaimana ciri-ciri tersebut mempengaruhi
administrasi negara? Jawabannya tidak semua
faktor dapat diungkapkan, tetapi beberapa faktor
penting yang seharusnya dibahas dan pelajari ialah :
(1). Perubahan kependudukan (population
changes);
(2). Perkembangan teknologi fisik (advances in
physical technology);
(3). Perkembangan invensi atau penemuan-
penemuan sosial (advances in social
inventions); dan
(4). Cita-cita atau ideologis(ideological
environment).
• Apa yang dikemukakan Prof.Fred.W.Riggs lebih
memusatkan perhatiannya pada faktor-faktor sosial,
sedangkan penulis lainnya sekalipun titik berat
perhatiannya pada faktor-faktor sosial, tetapi diperhatikan
pula faktor-faktor pisik seperti misalnya tempat,
penduduk dan teknologi pisik. Dengan memperhatikan
uraian-uraian pendapat diatas, Prof.Drs.S.Pamudji, MPA.
berpendapat bahwa lingkungan hidup (environment) dari
sistem administrasi Negara Indonesia adalah sejalan
dengan aspek-aspek kehidupan Nasional kita, sehingga
faktor-faktornya terdiri dari :
(1). Faktor-faktor yang beraspek alamiah, yaitu :letak
geografis, keadaan dan kekayaan alam, keadaan dan
kemampuan penduduk;
(2). Faktor-faktor yang beraspek sosial (kemasyarakatan),
yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan-keamanan(militer).
Demikian sekedar pandangan mengenai faktor-faktor
ekologis dari sistem administrasi Negara Indonesia.
Pertanyaan : Sebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi sistem administrasi Negara Indonesia?
Tinjauan Ekologis.
• Tinjauan ekologis terhadap administrasi Negara berarti suatu
tinjauan yang menerangkan hubungan yang bersifat pengaruh
timbal balik antara lingkungan hidup (environment) dimana
administrasi Negara itu tumbuh dan berkembang dengan
administrasi itu sendiri yang dianggap sebagai organisma hidup
(living organism).
• Dengan lain perkataan tinjauan ekologis bermaksud
menjelaskan dampak dari pada lingkungan hidup terhadap
administrasi Negara sebagai suatu sistem, dan sebaliknya
pengaruh administrasi Negara terhadap lingkungan, sehingga
dapat diidentifikasi ciri-ciri khas suatu sistem administrasi
Negara yang serasi dengan lingkungan hidupnya.
• Untuk itu disini akan dianalisis ekologi administrasi Negara Indonesia
dan sebagai bahan perbandingan akan dianalisis pula ekologi
administrasi Negara dari negara maju, yaitu Amerika Serikat.
1. Ekologi Administrasi Negara Indonesia.
Dalam menganalisis ekologi administrasi Negara Indonesia
dipergunakan perincian faktor-faktor ekologis dengan menggunakan
model keseimbangan (equilibrium model) dari Prof Fred W Riggs.
Sekalipun pembahasannya meliputi faktor-faktor ekologis yang
beraspek alamiah dan faktor-faktor ekologis yang beraspek
kemasyarakatan, tetapi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tertentu tekanannya pada aspek kemasyarakatan, yang meliputi
IPOLEKSOSBUDMIL/HANKAM.
A Faktor-faktor ekologis yang beraspek
alamiah.
• Perlu diulangi lagi, sesuai dengan aspek-aspek
kehidupan Nasional yang terdiri dari aspek alamiah dan
aspek kemasyarakatan, maka faktor-faktor ekologis
administrasi Negara Indonesia akan diperinci sejalan
dengan aspek-aspek kehidupan Nasional tersebut.
• Faktor-faktor ekologis yang beraspek alamiah terdiri
dari :
- Lokasi dan posisi geografi,
- keadaan dan kekayaan alam,
- keadaan dan kemampuan penduduk (Trigatra).
B. Faktor-faktor Ekologis beraspek
Kemasyarakatan (Sosial).
• Faktor-faktor beraspek kemasyarakatan (sosial), ini
meliuti :
1. Ideologi,
2. Politik,
3. Ekonomi,
4. Sosial budaya dan
5. Pertahanan keamanan (militer).
• Aspek kemasyarakatan (sosial) ini dikenal sebagai
Pancagatra.
1). Lokasi dan posisi geografi.
Posisi geografi suatu Negara menunjukkan ketentuan
tentang lokasi suatu Negara dalam rangka ruang/tempat
dan waktu sehingga menjadi jelas batas-batas wilayah
Negara pada suatu saat tertentu. Perkataan pada suatu
saat tertentu ini penting, oleh karena batas-batas
wilayah Negara tersebut dapat saja berubah. Lokasi,
dengan demikian menunjuk kepada tempat atau letak
sesuatu secara tepat dan jelas, sehingga dalam
kaitannya dengan Negara akan kelihatan bentuk
wujudnya ke dalam dan bentuk wujudnya keluar.
• Dari bentuk wujudnya ke dalam akan nampak corak
wujudnya dan tata susunannya ke dalam,
sedangkan dari bentuk wujudnya keluar akan dapat
diketahui situasi dan kondisi lingkungannya. Lokasi
dan posisi geografi ini jelas mempunyai
dampak/pengaruh terhadap struktur dan perilaku
administrasi Negara. Tulisan mengenai ini memang
belum banyak, demikian juga penelitian mengenai
hal ini terutama di Indonesia belum banyak
dilakukan.
a. Pengaruh lokasi dan posisi geografi
terhadap administrasi Negara.
Untuk melihat pengaruh lokasi dan posisi geografi
terhadap administrasi Negara, perlu disebutkan bentuk
wujudnya Negara Indonesia yang terdiri dari kepulauan,
letak astronomiknya yang berada didaerah tropik, posisi
silang antara 2 benua dan 2 samudra.
(1). Bentuk wujudnya ke dalam, geografi Indonesia
merupakan kepulauan (archipelago), terdiri dari 13.667
buah pulau besar dan kecil, dengan luas wilayah daratan
1.919.170 km persegi dan luas wilayah perairan/lautan 5,4
juta km persegi, sehingga keseluruhannya mencapai 7,3
juta km persegi.
• Dengan perbandingan luas wilayah daratan dan wilayah lautan
sekitar 1:3 jelas memerlukan suatu administrasi Negara yang
mampu menghubungkan pulau-pulau tersebut satu dengan
yang lain sehingga pulau-pulau tadi tidak terisolasi, dan
bangsa Indonesia yang mendiami pulau-pulau itu merupakan
bangsa yang terintegrasi. Dalam hubungan ini tepatlah apabila
dalam Departemen Perhubungan terdapat Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
yang dengan program-programnya masing-masing berusaha
meningkatkan perhubungan laut dan perhubungan udara
dalam rangka menerobos isolasi pulau-pulau tersebut.
• Lain dari pada itu wilayah daratan Indonesia yang sebagian
terdiri dari gunung-gunung berapi yang masih aktif
disamping lembah-lembah ngarai, mengakibatkan sebagian
tanah menjadi labil. Hal ini sering menimbulkan bencana
alam berupa gunung api meletus, banjir lahar panas dan
dingin, tanah longsor dan sebagainya. Guna menanggulangi
akibat-akibat ini perlu dipersiapkan administrasi Negara,
dalam satuan yang dulu disebut Komando Penanggulangan
Bencana Alam (Kopabenal), yang sekarang menjadi Badan
Penanggulan Bencana Alam ditingkat Pusat dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Daerah.
• (2). Letak astronomik Indonesia ialah diantara 95
derajat dan 141 derajat Bujur Timur, di antara 6
derajat Lintang Utara dan 11 derajat Lintang Selatan,
yang berarti berada di daerah tropik. Iklim tropik yang
panas dan lembab menyebabkan tumbuh-tumbuhan
hidup subur sehingga dijumpai hutan-hutan yang
cukup lebat. Agar hutan-hutan ini dapat bermamfaat
bagi penduduk dan sekaligus terjaminnya
kelestariannya maka perlu dikelola, diatur
pemamfaatannya dan sekaligus peremajaannya.
• Untuk itu semua diperlukan satu unit administrasi
Negara dan tergabung dalam Direktorat Jenderal
Kehutanan dalam lingkungan Departemen Pertanian.
Disamping iklim tropik juga sering menimbulkan
kesulitan berhubung besarnya curah hujan, ditambah
sebagian hutan telah dibabat dalam rangka budidaya
manusia, sungai-sungai meluap dan banjir menimpa
sebagian penduduk, dengan demikian menjadi
bertambahlah beban Sarkorlak Penanggulangan
Bencana Alam, yaitu mengatasi akibat banjir.
• Selain Sarkorlak Penanggulangan Bencana Alam
disusun pula program-program administrasi
Negara untuk mengatasi banjir ini misalnya
penghijauan dan reboisasi; penggalian kanal-
kanal, pembuatan bendungan pengendali banjir,
pelurusan alur sungai-sungai dan sebagainya.
Untuk keperluan ini semua, tepatlah apabila pada
Kabinet sekarang ditunjuk Menteri Pengawas
Pembangunan dan Lingkungan Hidup (PPLH).
• (3). Posisi silang Negara Indonesia terletak antara 2 benua dan 2
samudra. Dua benua tersebut ialah Asia di sebelah Utara
Indonesia, dimana terletak Negara-negara besar = sebagian
wilayah Rusia (Komunis), R.R.C. (disamping Komunis, juga besar
dalam jumlah penduduk), Jepang (kekuatan industri) dan india
(jumlah penduduk no 2 besarnya didunia) dan Australia
disebelah Selatan Indonesia, yang orientasinya ke Barat. Dua
Samudra, yaitu Samudra Pasifik yang peranan pentingnya telah
terbukti sejak perang dunia ke II dan Samudra Indonesia (India)
yang semakin penting peranannya berhubung pertumbuhan
Negara-negara disekitarnya, dan merupakan jalur supply
minyak dari Timur Tengah ke Eropa, Amerika dan Jepang.
• Posisi silang demikian ini menjadikan Indonesia sebagai
incaran secara ideologis, politik, ekonomi, sosial budidaya,
dan militer. Disamping itu juga Indonesia seolah-olah
menjadi medan terbuka yang dapat didekati dari segala
arah. Atas dasar ini diusahakan agar Indonesia mampu
mengontrol wilayahnya dan menangkal bahaya-bahaya
yang datang dari segala arah, yang mana perlu diciptakan
seperangkat administrasi Negara, misalnya jajaran
Departemen Hankam dengan kemampuan di laut dan di
udara yang tangguh, Badan Koordinasi Inteligen Negara
(BAKIN). Jajaran Departemen Luar Negeri dan sebagainya.
• Kesemuanya ini diarahkan untuk melindungi tanah
tumpah darah dan bangsa Indonesia, baik dengan jalan
menahan musuh dan kekuatan-kekuatan subversif yang
akan masuk ke Indonesia, atau mematikan kekuatan-
kekuatan tersebut pada sumbernya di luar Indonesia,
dengan jalan mempererat kerjasama di antara Negara-
negara sahabat, terutama tetangga terdekat dalam
bentuk kerjasama regional seperti ASEAN.
• Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan Tinjauan
Ekologis Asministrasi Negara? Jelaskan.

Anda mungkin juga menyukai