Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Hayat Al Rakha

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 021170475

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4440/Administrasi Pemerintahan Daerah

Kode/Nama UPBJJ : 21/UPBJJ-UT Jakarta

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Apa perbedaan pemerintah lokal otonom (local-self government) dengan pemerintah lokal
administratif (local-state government)!
Jawab :
Dalam sistem pemerintahan Negara Indonesia, Local Self Government adalah pemerintahan daerah
otonom sebagai pemerintah daerah yang mempunyai hak dan wewenang untuk mengatur dan
mengurus rumah tangga daerahnya sendiri. Terdapat ciri-ciri tertentu Local Self Government atau
pemerintahan daerah otonom, yaitu sebagai berikut.
a. Segala urusan yang diselenggarakan merupakan urusan yang sudah dijadikan urusan rumah
tangga sendiri. Oleh sebab itu, urusan-urusan tersebut perlu ditegaskan secara terperinci.
b. Penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan oleh alat-alat perlengkapan yang seluruhnya
bukan terdiri dari pejabat pusat, tetapi pegawai pemerintah daerah.
c. Penanganan segala urusan itu seluruhnya diselenggarakan atas dasar inisiatif atau
kebijaksanaan sendiri.
d. Hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang mengurus rumah tangga
sendiri adalah hubungan pengawasan saja.
e. Seluruh penyelenggaraannya pada dasarnya dibiayai dari sumber keuangan sendiri

Sementara, Local state government adalah unit organisasi pemerintahan wilayah, unit organisasi
pemerintahan di daerah yang dibentuk berdasarkan asas dekonsentrasi. Pemerintahan wilayah atau
pemerintahan administratif dibentuk untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
wewenang pemerintah pusat di daerah. Pentingnya pemerintahan wilayah pada hakikatnya untuk
memaksimalkan respek masyarakat terhadap program pemerintah. Sebagai konsekuensinya tugas
pemerintahan wilayah hanya sebatas pada pelaksanaan tugas yang diberikan oleh pemerintah
pusat.
Terdapat beberapa ciri dari pemerintahan wilayah atau pemerintahan administratif, yaitu:
a. bentuk penyerahan kekuasaan adalah pelimpahan kekuasaan;
b. pelimpahan kekuasaan ditujukan kepada pejabat pemerintah pusat yang ada di daerah;
c. kewenangan pejabat pemerintah pusat terbatas untuk melaksanakan kebijakan pemerintah
pusat;
d. pemerintah wilayah tidak memiliki wewenang untuk mengurus urusan rumah tangga sendiri.

2. Bagaimana pemerintahan lokal otonom membiayai dirinya untuk bisa mengatur (regeling) dan
mengurus (bestuur) urusan pemerintahan yang diserahkan kepadanya?
Jawab :
Pemerintahan daerah otonom adalah pemerintahan daerah yang badan pemerintahannya dipilih
oleh penduduk setempat dan memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusannya
sendiri berdasarkan peraturan perundangan dan tetap mengakui supremasi dan kedaulatan nasional.
Seluruh penyelenggaraannya pada dasarnya dibiayai dari sumber keuangan sendiri. APBD menjadi
kunci pembiayaan utama, selain itu pemerintah local otonom bisa mendapatkan sumber-sumber
pendapatan lain yang sah seperti mengelola kekayaan daerah, memungut pajak daerah dan retribusi
daerah, mendapatkan bagi hasil pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang
berada di daerah, sector pariwisata dan mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan

3. Bagaimana model kepegawaian dalam sistem pemerintahan daerah lalu jelaskan model
kepegawaian dalam pemerintahan daerah di Indonesia?
Jawab :
Pemerintah pusat melaksanakan pembinaan manajemen pegawai negeri sipil daerah dalam satu
kesatuan penyelenggaraan manajemen pegawai negeri sipil secara nasional. Manajemen pegawai
negeri sipil daerah meliputi penetapan formasi, pengadaan, pengangkatan, pemindahan,
pemberhentian, penetapan pensiun, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban kedudukan
hukum, pengembangan kompetensi, dan pengendalian jumlah. Pembinaan dan pengawasan
manajemen pegawai negeri sipil daerah dikoordinasikan pada tingkat nasional oleh Menteri Dalam
Negeri dan pada tingkat daerah oleh Gubernur.
Ditinjau dari perspektif kelembagaan, pengelolaan kepegawaian di Indonesia memiliki tumpang
tindih pengelolaan, baik ditingkat pusat maupun daerah hal ini disebabkan oleh ego sektoral antara
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara, Badan Kepegawaian Nasional, Lembaga
Administrasi Negara dan Departemen Dalam Negeri, Akibatnya, kebijakankebijakan yang
dikeluarkan instansi tersebut sering tidak sinkron, khususnya mengenai petunjuk teknis dan
petunjuk pelaksanaan.
Proses rekrutmen pegawai negeri sipil selama ini dinilai tidak mampu menjawab persoalan
kebutuhan di daerah, hal ini dapat dilihat pada ketidakcermatan dalam penghitungan jumlah dan
kualifikasi PNS yang dibutuhkan. Persoalan ini tentu memiliki konsekuensi pada ketersediaan
anggaran yang diperuntukkan untuk gaji dan tunjangan pegawai negeri di masing-masing daerah,
belum lagi dengan tambahan tenaga honorer di daerah yang dilakukan oleh pemerintah daerah
sebagai upaya penambahan tenaga kepegawaian di daerah.
Proses pengadaan/pengangkatan pegawai negeri sipil pada dasarnya berkaitan erat dengan proses
rekrutmen formasi yang ditetapkan oleh pemerintah, didalam proses ini jumlah dan susunan
pangkat pegawai negeri sipil yang diperlukan ditetapkan dalam formasi untuk jangka waktu
tertentu didasarkan pada jenis, sifat, dan beban kerja yang harus dilaksanakan

4. Pemerintahan daerah wajib memberikan public services yang terdiri atas pemberian barang
dan jasa publik, pembangunan infra struktur ekonomi untuk menumbuhkan pertumbuhan
ekonomi rakyat, dan perlindungan kepada rakyat. Jelaskan secara rinci masing-masing!
Jawab :
1). Pemberian Barang dan Jasa Publik
Pelayanan kesehatan (rumah sakit dan puskesmas), pelayanan pendidikan (sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi), pelayanan navigasi laut (mercu
suar dan lampu suar), pelayanan peradilan, pelayanan kelalulintasan (lampu lalu lintas), pelayanan
keamanan (jasa kepolisian), dan pelayanan pasar. Selain itu juga jasa pelayanan transportasi
angkutan udara/laut/darat yang dilakukan oleh PT (Persero) Garuda Indonesia, PT (Persero), PT
(Persero) PELNI, PT (Persero) KAI, dan PT (Persero) DAMRI, serta jasa penyediaan air bersih
yang dilakukan oleh perusahaan daerah air minum.

2). Pembangunan Infra Struktur Ekonomi


Upaya penanggulangan kemiskinan ada dua strategi utama yang ditempuh. Pertama, melakukan
berbagai upaya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok dan melindungi keluarga dan
kelompok masyarakat yang mengalami kemiskinan sementara akibat dampak negatif krisis
ekonomi dan kemiskinan struktural. Kedua, melakukan berbagai upaya untuk membantu
masyarakat yang mengalami kemiskinan struktural, antara lain, memberdayakan mereka agar
mempunyai kemampuan yang tinggi untuk melakukan usaha, dan mencegah terjadinya kemiskinan
baru. Dalam kaitan itu, penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan terkait erat dengan
pembangunan ekonomi rakyat, antara lain melalui pengembangan usaha-usaha mikro dan kecil di
berbagai kegiatan ekonomi, termasuk pedagang, petani, dan nelayan kecil. Kegiatan pokok yang
dilakukan adalah (1) pengembangan pendidikan dan latihan keterampilan usaha; (2) pendampingan
melalui bimbingan dan konsultasi; (3) penciptaan jaringan kerja sama dan kemitraan usaha yang
didukung oleh organisasi masyarakat setempat, pemerintah daerah, swasta, dan perguruan tinggi;
(4) penyediaan kemudahan akses terhadap sumber daya-sumber daya; (5) penyediaan prasarana
dan sarana usaha bagi keluarga miskin; dan (6) penyediaan permukiman transmigrasi baru untuk
petani dan buruh tani yang tidak memiliki lahan pertanian.

3) Perlindungan kepada rakyat


Bentuk perlindungan pemerintah kepada rakyat khususnya adalah perlindungan hukum. Seperti
diamanatkan oleh UUD 45, maka pemerintah daerah maupun pusat wajib memastikan rakyat
mendapat perlindungan hukum dari Negara dalam segala hal, apapun kondisinya agar akses publik
dapat dirasakan tanpa diskriminasi.
5. Mengapa banyak kepala daerah yang menjadi tersangka dan terpidana atas kejahatan korupsi
padahal pengawasan terhadap pemerintahan sudah berlapis-lapis? Jelaskan dengan konsep
dan teori pengawasan terhadap pemerintah daerah!
Jawab :
Pengawasan terhadap pemerintah daerah terdiri atas pengawasan hirarki dan pengawasan
fungsional. Pengawasan hirarki berarti pengawasan terhadap pemerintah daerah yang dilakukan
oleh otoritas yang lebih tinggi. Sedangkan pengawasan fungsional adalah pengawasan terhadap
pemerintah daerah yang dilakukan secara fungsional baik oleh departemen sectoral maupun oleh
pemerintah yang menyelenggarakan pemerintahan umum (departemen dalam negeri). Ada
beberapa factor yang menjadi penyebab kepala daerah melakukan korupsi, diantaranya adalah :
1). Monopoli Kekuasaan
kepala daerah memiliki kekuasaan yang sangat besar dalam pengelolaan anggaran APBD,
perekrutan pejabat daerah, pemberian ijin sumber daya alam, pengadaan barang dan jasa dan
pembuatan peraturan kepala daerah, dan adanya dinasti kekuasaan, hal ini menyebabkan kepala
daerah melakukan tindak pidana korupsi melalui suap dan gratifikasi.
2). Diskresi Kebijakan
Dalam pelaksanaannya kepala daerah sering dihadapkan pada kenyataan untuk membiayai suatu
kegiatan yang tidak dianggarkan dalam APBD, oleh sebab itu kepala daerah mencari celah untuk
menciptakan pengeluaran fiktif untuk menutupi biaya tersebut sehingga kepala daerah cenderung
melakukan korupsi untuk kepentingan dinas maupun untuk kepentingan pribadi.
3). Lemahnya Akuntabilitas
kurangnya transparansi dalam pengelolaan anggaran, pengelolaan asset dan dalam pengadaan
barang dan jasa, sehingga menyebabkan kepala daerah melakukan tindak pidana korupsi.
4). Faktor Lainnya
karena biaya pemilukada langsung yang mahal, kurangnya kompetensi dalam pengelolaan
keuangan daerah, kurang pahamnya peraturan, dan pemahaman terhadap konsep budaya yang
salah.
Sumber:
(repository.ut.ac.id › ADPU4440-M1)
(https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_daerah_di_Indonesia)
(https://abekaforum.wordpress.com/2010/02/12/pengertian-barang-publik-jasa-publik-dan-
tindakan-administratif-uu-no-25-tahun-2009/)
(digilib.uinsgd.ac.id › 5_bab2)
(www.bappenas.go.id › files › bab-iv-...)
(http://www.bpkp.go.id/puslitbangwas/konten/2674/16.050-Faktor-Faktor-Penyebab-Kepala-
Daerah-Korupsi)

Anda mungkin juga menyukai