OLEH:
SAFRUDIN TAHER
NPM: 211186918030
2021-2022
1
PEMBURU RENTE DAN SPEKULATOR
mburu rente (rent seekers). Rente merupakan selisih antara nilai pasar dari suatu “kebaikan h
ati” pemerintah dengan jumlah yang dibayar oleh si penerima kepada pemerintah dan atau se
cara pribadi kepeda penolongnya di pemerintah. Kalau ia tidak membayar sama sekali. Maka
seluruh nilai pasar adalah rente atau rente ekonomi. Di Asia Tenggara ada kategori-kategori k
apitalis pemburu rente yang diciptakan berdasarkan cara mereka mengembangkan hubungan
dengan pemerintah.
a keraton. Ada raja, sultan dan keluarga mereka yang mengelola harta serta investasi dan terju
n dalam bisnis. Keterlibatan keraton dalam bisnis sangat signifikan di Indonesia. Tapi di Mal
aysia, Sembilan dari 13 negara bagian memiliki sultan dan mereka menggenggam kekuasan p
olitik yang kuat. Berbeda dengan di Indonesia. Di Muanthai pada masa monarki absolut yang
berakhir pada tahun 1932, terjadi ketidakkjelasan pemesahan antara pemerintah dan rumah ta
ngga kraton.
pada perusahaan-perusahaan milim Liem Sioe Liong. Tiga putra Soeharto juga terjun dalam b
isnis, salah satunya adalah Hutomo Mandala Putra (Tomy). Sedangkan putra kedua Soeharto,
Bambang Trihatmodjo yang berhasil dalam berbisnis bersama iparnya, Indra Rumana Kowar
a. Bagaimana dengan negara asia tenggara lain? Sebelum lenser, Presiden Filipina Marcos me
rupakan kapitalis terbesar. Beberapa saudaranya juga terjan dalam bisnis, tapi keterlibatan me
Ketiga, Kapitalis Konco (crony capitalist) adalah usahawan swasta yang memeroleh k
euntungan besar dari hubungan dengan kepala negara. Seperti Roberco Bendicto, yang sangat
2
memiliki hubungan erat dengan Marcos di Filipina. Banyak konco-konco Marcos telah mendi
kita harus membedakan antara konco dengan para kapitalis yang memilki hubungan dengan p
emerintah. Kapitalis konco berlaku bagi mereka yang berkoneksi erat dengan Marcos semasa
undang-undang darurat. Namun label itu berbeda kepada mereka yang menikmati hak-hak isti
mewa pemerintah pada tingkat yang jauh lebih kecil, baik semasa undang-undangan darurat a
tau sebelumnya. Jadi istilah konco berasal pada keadaan di Filipina, kemudian menyebar lusa
termasuk di Indonesia.
Di Indonesia, Liem Sieo Liong memeroleh kepercayaan Soeharto dalam hubungan bis
nis. Dan sesuduah Seoharto berkuasa di tahun 1965, Liem memeroleh sejumlah monopoli dan
menikmati hak-hak istimewa pemerintah. Sedangkan Bob Hasan telah menjalin hubungan de
ngan Soeharto Ketika memimpin Divisi Diponegoro. Bob adalah putra angkat Gatot Subroto,
Keempat, Kapitalis Birokrat. Tercipta di Cina. Ada beberapa definisi mengenai kapita
lis birokrat. Pertama, mereka pernah memegang atau masih memegang jabatan birokrat yang
digunakan untuk mengakumulasi modal-modal mereka. Kedua, jika tidak memegang jabatan
birokrasi, tapi masih mempertahankan hubungan erat dengan pemerintah dan memanfaatkany
a untuk bisnis mereka. Ketiga, mereka memiliki bisnis sendiri dan menjalankannya seperti dil
Di Indonesia, banyak purnawirawan militer dari group kapitalis birokrat. Hal ini dilak
ukan untuk menambah uang pension. Para purnawirawan ini sering menjalin hubungan denga
n Cina dan memeroleh pendapat besar dengan mendapatkan fasilitas dari pemerintah bagi pa
3
ra mitra Cina mereka. Mereka bertindak sebagai rentier daripada kapitalis. Mereka dibutuhka
Usaha bisnis yang mereka lakukan memenuhi syarat lembaga kapitalis birokrat, tapi o
rang-orang yang menjalankannya harus dianggap sebagai pengelola ketimbang kapitalis, kare
na bisnis yang mereka jalankan bukanlah kepunyaan mereka. Sulit memang untuk mendapatk
an contoh birokrat yang beralih menjadi kapitalis, yakni birokrat yang telah mengundurkan di
ri dari jabatannya untuk memasuki bisnis dan berhasil. Hal ini disebabkan oleh pelatihan dan
Di Malaysia, telah banyak kapitalis birokrat, seiring lahirnya Kebijakan Ekonomi Bar
u (KEB). KEB menebarkan benih kapitalis Bumiputera. Di Indonesia, ada seorang kapitalis b
irokrat, yaitu Ibnu Sutowo. Ibnu memimpin Pertamina hingga tahun 1976, dan telah menimb
un kekayaan pribadi yang besar pada waktu itu. Ibnu berpangat letnan jenderal sewaktu meng
Kelima, Politisi yang beralih menjadi kapitalis. Meski belum banyak, dengan alasan p
ertama adalah kekuasaan politisi dibatasi. Di Malaysia, Syed Kechik bin Syed Mohamed seba
gai politis yang beralih menjadi kapitalis. Begitu juga Tan Sri Haji Mohamed Noah bin Omar
Keenam, Kapitalis yang beralih menjadi politisi. Di Filipina ada beberapa kapitalis ya
ng menjadi politisi, seperti Melicio Cojuangco, Salvador Araneta dan Joaquin Elizalde, mere
ka waktu itu direncanakan oleh pemerintah untuk menjadi atau penasihat. Di Malaysia, ada T
an Cheng Lock dan Henry Lea Hau Shik. Di Indonesia beberapa pengusaha pribumi memasu
ki duni politik. Sebagai contoh, T.D. Pardede yang menjabata sebagai Menteri berdikari masa
pemerintahan Soekarno.
4
Ketujuh, Kapitalis lain yang berkoneksi pemerintah. Kategori ini untuk semua kapitali
s yang memiliki koneksi dengan pemerintah dan memanfaatkannya untuk bisnis. Mereka seb
enarnya berbeda dengan kategori sebelumnya. Mereka memulai karir di sector swasta dan me
mbangun koneksi dengan pemerintah dalam kapasitas tidak resmi. Kategori ini paling luas da
ri kategori yang ada. Contohnya di Indonesia semasa Orde Baru, yaitu Go Ka Him, Achmad
SPEKULATOR
Jika speculator diartikan sebagai seseorang yang mengambil risiko demi peluang mera
ih keuntungan, maka semua usahawan adalah speculator. Karena semua investasi pasti menga
ndung risiko. Untuk memenuhi syarat sebagai speculator, ia harus mengambil risiko besar de
mi peluang meraih keuntungan yang besar. Banyak kapitalis di Cina merupakan pedagang, da
n banyak dari mereka merasa sulit jika tidak berspekulasi. Mereka memeroleh keuntungan da
Spekulasi dapat terjadi di bursa valuta asing dan saham. Dalam hal ini, speculator rela
tive tidak merusak. Tapi perusak sebenarnya adalah pialang surat berharga yang meminjam d
ari lembaga keuangan untuk terjun dalam perdagangan margin. Selain itu, ada juga kapitalis y
ang memanfaatkan situasi agar cepat kaya dengan mengambil alih perusahaan dan mengguna
kannya sebagai sarana untuk menghimpun modal untuk mendirikan bisnis baru.
Langkah spekulasi memang tidak mulus. Ada beberapa rintangan, seperti bagaiman m
emulainya, dan bagaima menghimpun modal di pasar saham. Tapi ad acara lain untuk memer
oleh keuntungan yang cepat adalah mencari pinjaman untuk investasi. Bahkan meminjam dal
am jumlah besar untuk memperluas usaha, juga dikatakan sebagai kegiatan spekulatif. Strateg
i konservatif, perusahaan dibebani pembayaran bunga yang berat, jika hasil yang diharapkan t
5
ak kunjung tiba. Secara konservatif, seharusnya tidak meminjam sama sekali dan memenuhi
Penjaman yang spekulatif tentu berbeda dengan pinjaman seorang pedagang. Investor
yang kekurangan modal, meminjam dalam jumlah besar pada bank-bank pemerintah dengan
memanfaatkan hubungan dengan pemerintah dan menjadikan “komisi” yang diterima dari ko
LINGKUNGAN SOSIAL-POLITIK
Pemerintahan dictator merupakan lahan subur bagi pemburu rente di Asia Tenggara.
Alasannya tdak adanya pengawas yang efektif terhadap kekuasaan politik dalam system ini. P
emerintah dapat menempatkan berbagai sumber daya di bawah pengawasaannya atau bebas
melakukan intervnsi.
Demokrasi tidak berarti harus lebih baik dari dictator.demokrasi juga banyak menimb
ulkan pemburu rente. Salah satu masalah dalam demokrasi adalah para politisi harus mencari
dukungan suara dan untuk itu mereka membuat janji-jani kepads pendukungnya. Setelah terpi
lih untuk suatu jabatan, mereka memenuhi janji-janjinya. Dan bila janji terlaksana, mereka da
pat mengharapkan dukungan yang sama Ketika mencalonkan diri untuk jabatan berikutnya.
Tingkat pemburuan rente di Filipina, Malaysia, dan Indonesua sangat keterlaluan dan
sia, orang Cina mendominasi kapitalisme, namun tidak bisa menjadi kekuatan politik. Karen
Banyak juga pemburu rente menjadi speculator, dengan misi yang sama mencari keun
tuangan sebesar-besarnya. Mereka memiliki akses kepada lembaga keuangan pemerintah unt
6
KESIMPULAN
Yoshinara Kunio dalam bab ini telah secara nyata mengungkap praktik rent seeking di
Asia Tenggara. Mulai dari Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Muangthai. Dari sisi empiris m
emang sangat lengkap diungkapkan. Yoshinara mengungkapkan ada beberapa macam praktik
rent seeking yang dilakukan oleh beberapa aktor, antara lain kapitalis kraton, keluarga preside
n, kapitalis konco, kapitalis birokrat, politisi yang beralih menjadi kapitalis, dan kapitalis yan