Anda di halaman 1dari 9

LIBERALISME LAMA DAN

LIBERALISME BARU
Great Political Thinkers - William Ebenstein

Arifin Al Alamudi: 227054006 Azhari M. Latief: 227054007


M. Agam Adikara: 227054008 Try Mayasari: 227054009
Book…
What is Liberalism? - Flashback…

Penjelasan paling banyak terkait Liberalisme adalah ide tentang Individual Freedom/kebebasan
Individu.

Di ranah sosial dan politik, Liberalisme mengonstruksi sebuah sistem yang memungkinkan
masyarakat mampu memaksimalkan kebebasan individu untuk memilih, secara politik, ekonomi
dan sosial, budaya.

Demokrasi disebut sebagai bentuk konkret yang mampu menerjemahkan ide tersebut, di mana
sistem ini dianggap mampu membuka ruang kebebasan individu sebesar-besarnya.

*Eamonn Butler, Classical Liberalism.


Classic Liberalism - New Liberalism

Dalam buku ini, Liberalisme klasik dintrodusir oleh nama- Sementara dari sisi Liberalisme baru, banyak
nama besar dalam khasanah pemikiran politik:
ditenggarai oleh pemikir kritis lainnya bernama:
● John Locke (1632 - 1704)
● Jeremy Bentham (1748 - 1832) ● John Maynard Keynes
● Adam Smith (1732 - 1790)

dan nama terakhir dalam barisan ini, yang kemudian


mendapat porsi paling besar dalam pembahasannya
adalah;

● Herbert Spencer (1820).


The Difference between Characteristic…

Classic Liberalism - Survival of the Fittest New Liberalism - Keynessian

Spencer mengasumsikan nilai liberalisme secara Keyness hadir sebagai kritik dari gagasan
umum bahwa kebebasan adalah mutlak, alamiah Liberalisme klasik.
dan keadilan adalah konsekuensi dari kebebasan Menurutnya, “Tidak benar bahwa indvidu
tersebut. mempunyai kebebasan alamiah dalam aktivitas
ekonominya. Juga tidak benar bahwa
Begitu pula dalam proses subsistensi/pemenuhan
kepentingan diri umunya adalah baik”
kebutuhan hidup: ia adalah buah dari kerja keras
manusia: “Yang kuat akan selalu menang dari Bagi Keyness, kontrol dan intervensi pihak
yang lemah”. Ini yang kemudian disebut sebagai: eksternal tetap diperlukan, untuk menghindari
Survival of the Fitttest “anarki” akibat kebebasan yang diasumsikan oleh
liberlisme klasik
The position of the state - Classic Liberalism

Pemerintahan minimal: Masalah kesejahteraan = masalah privat:

pemerintah tidak boleh mengintervensi Pemerintah liberal klasik hanya menjamin


‘kesetaraan kesempatan’ (equal opportunity) bagi
kebebasan sipil warga negara (tidak boleh
seluruh warganya untuk mencapai kemakmuran.
melarang mereka untuk berserikat dan Pemerintah tidak punya wewenang untuk
menyatakan pendapat) dan tidak boleh berkuasa mewujudkan ‘kesetaraan kesejahteraan’. Perkara
secara mutlak (harus ada pembagian kekuasaan: kesejahteraan diserahkan pada usaha masing-
eksekutif, legislatif, yudikatif). masing individu dalam bersaing mewujudkan
kesejahteraannya sendiri.
The Position of the State - New Liberalisme

Intervensi Negara: Masalah kesejahteraan = masalah negara dan


Ada kuasa redistributif pemerintah melalui swasta:
pajak progresif: pemasukan pajak negara
dilandaskan pada kemampuan ekonomi warga Negara wajib turun tangan memberikan subsidi
negara—yang kaya membayar banyak, yang
pada warga yang kurang mampu biarpun jurang
miskin membayar sedikit dan disubsidi oleh
yang kaya. antara kaya-miskin tetap ada akibat kompetisi
bebas di pasar.
Conclusion:

● New Liberalisme/Liberalisme baru hadir sebagai kritik atas asumsi “kebebasan”


yang dijelaskan oleh Liberalisme klasik.
● Kebeban mutlak - tanpa kontrol sangat memungkinkan “si kaya” akan
“memakasan si miskin” secara sistemik dalam hal ekonomi.
● Negara perlu mengontrol untuk mewujudkan keseimbangan dan
mengemansipasi entitas marjinal untuk berada pada posisi yang setara.
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai