Fahruddin Faiz
me
ETIMOLOGI-TERMINOLOGI
Revolusi Amerika
Declaration of Independence
Liberty Leading The People,
Delacroix
LOCKE & HOBBES: STATE OF NATURE
• Thomas Hobbes: individu itu pada dasarnya jelek (egois) – sesuai dengan
fitrahnya. Namun, manusia ingin hidup damai. Oleh karena itu mereka
membentuk suatu masyarakat baru – suatu masyarakat politik yang
terkumpul untuk membuat perjanjian demi melindungi hak-haknya dari
individu lain dimana perjanjian ini memerlukan pihak ketiga (penguasa)
• John Locke: individu pada dasarnya adalah baik, namun karena adanya
kesenjangan akibat harta atau kekayaan, maka khawatir jika hak individu
akan diambil oleh orang lain sehingga mereka membuat perjanjian yang
diserahkan oleh penguasa sebagai pihak penengah.
LIBERALISME KLASIK
Muncul pada abad pencerahan (Enlightenment Era), yaitu sekitar abad 17-19, saat
rasionalisme berkembang. Segala yang tidak dapat dicerna oleh rasio akan dianggap
mitos.
Rene Descartes, dengan jargon yang sangat populer "aku berpikir maka aku ada."
Rasio manusia lah yang akan menuntun manusia pada kebenaran, dengan cara
meragukan segala sesuatu (teori keragu-raguan).
Langkah Descartes ini juga diikuti oleh John Locke (empirisisme), David Hume dan
juga Immanuel Kant. Kant menyimpulkan bahwa antara dunia Allah dan dunia
manusia (rasio, empiris, dsb) ada sebuah batas yang tak tertembuskan, sehingga harus
dibedakan antara ruang Allah dan ruang rasio. Allah tidak dapat ditemukan oleh rasio
manusia, yang merupakan ukuran sebuah kebenaran obyektif.
LIBERALISME AGAMA:
TIGA FRAMEWORK TEORITIS
– Rasionalisme
– Romantisisme (ide Kebebasan)
– Kosmologi Moderen (Naturalisme)
LIBERALISME AGAMA:
MODUS PEMIKIRAN
◦ Agama untuk manusia (kemaslahatan dan kebaikan manusia)
◦ Kontekstualisasi dalam pengalaman
◦ Moralitas sebagai substansi
◦ Otonomi rasio manusia
◦ Latar belakang budaya harus didahulukan dibandingkan aspek doktrinalnya
◦ Relevansi doktrin dengan kekinian
◦ Demitologisasi
◦ Bahasa modern untuk dapat diterima manusia moderen