Anda di halaman 1dari 6

“BERBAGAI IDEOLOGI YANG ADA DI DUNIA”

Dosen Pengampu:

Assoc. Prof.Drs. H.Syafrizal,M.Si.,Ph.D

Disusun Oleh:

NABILA AZWA HARAHAP

2303110112

ILMU KOMUNIKASI (C-1)

PANCASILA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

2023
2

Pengertian Ideologi
Ada berbagai macam ideologi di dunia yang berkembang dan dianut oleh suatu
kelompok tertentu atau bahkan negara tertentu. Ideologi adalah suatu hal yang penting
karena berpengaruh pada cara berpikir dan cara pandang kelompok atau negara
terhadap satu peristiwa atau masalah.

Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani, yakni "idein" yang berarti
memandang, melihat, ide, dan cita-cita; serta "logos" yang berarti logis atau ilmu.
Dengan demikian, ideologi bisa dikatakan sebagai seperangkat ide atau pandangan yang
mempengaruhi pandangan dan keyakinan seseorang.

Sementara itu, menurut KBBI, ideologi berarti kumpulan konsep bersistem yang
djadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk
kelangsungan hidup. Ideologi juga bisa berarti sebagai cara berpikir seseorang atau suatu
golongan. Selain itu, ideologi juga berarti paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu
program sosial politik. Sepanjang sejarah, ada berbagai macam ideologi di dunia yang
pernah dan sebagian masih berkembang hingga saat ini. Sebagian dari ideologi tersebut
masih dipegang teguh oleh beberapa kelompok ataupun negara di dunia.

Berbagai Ideologi Yang Ada Di Dunia

1. Kapitalisme
Kapitalisme adalah ideologi yang bersebrangan dengan sosialisme dan
komunisme. Ideologi ini menekankan pada kepemilikan modal dan alat produksi oleaih
individu atau swasta, bukan pemerintah. Menurut KBBI, kapitalisme adalah sistem dan
paham ekonomi (perekonomian) yang modalnya (penanaman modalnya, kegiatan
industrinya) bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri
persaingan dalam pasaran bebas. Paham ini digagas oleh Adam Smith karena tidak setuju
dengan ideologi merkantilisme yang berkembang pada saat itu. Teori Adam Smith
mengenai ideology kapitalisme yang cukup dikenal luas yaitu teori Invisible Hand ( tangan
yang tidak terlihat).

2. Liberalisme
Ideologi liberalisme adalah suatu paham yang menitik beratkan pada kebebasan.
John Locke sering dianggap sebagai pendiri liberalisme, sebuah tradisi yang didasarkan
kontrak sosial, dengan alasan bahwa setiap orang memiliki hak alami untuk hidup, atas
kebebasan dan properti dan pemerintah tidak boleh melanggar hak-hak ini. Menurut
KBBI, liberalisme adalah aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki
3

demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh
turut campur).
Para penganut ideologi ini percaya bahwa warga negara harus memiliki kebebasan
yang seluas-luasnya, khususnya dalam bidang sosial dan ekonomi. Sistem ekonomi yang
di dasar kan pada kepemilikan pribadi,persaingan pasar bebas, dan keuntungan individu

3. Marxisme
Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia
menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum
proletar. Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam
dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum
kapitalisMarx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi"
dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang kaya. Untuk menyejahterakan kaum
proletar marx berpendapat bahwa paham kapitalisme perlu diganti dengan paham
komunisme.
Marxisme merupakan sistem pemikiran memadukan tiga tradisi intelektual yang
masi telah sangat berkembang saat itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Prancis, dan
ilmu ekonomi Inggris. Marxisme tidak bisa begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat"
seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang uttama.
Itulah sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak mungkin mengabaikannya.
Marxisme adalah sebuah paham yang berdasar pada pandangan-pandangan Karl Marx.
Awalnya Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi,
sistem sosial, dan sistem politik. Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis. Marxisme
mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada
kehidupan sosial.

4. Sosialisme
Sosialisme adalah sistem ekonomi dan politik kerakyatan yang didasarkan pada
kepemilikan publik. Sosialisme juga dikenal sebagai kepemilikan kolektif atau bersama
atas alat-alat produksi. Sarana tersebut meliputi mesin, peralatan, dan pabrik yang
digunakan untuk memproduksi barang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia secara langsung.
Komunisme dan sosialisme adalah istilah umum yang mengacu pada dua aliran
pemikiran ekonomi sayap kiri. Kedua ideologi ini menentang kapitalisme. Ideologi ini
berkembang pasca revolusi industri di Eropa. Sistem menenangkan kepemilikan kolektif
atas sumber daya ekonomi dan distribusi kekayaan yang lebih merata.

5. Nasionalisme
4

Nasionalisme adalah ideologi di mana orang-orang yang percaya bahwa bangsa


mereka lebih unggul dari yang lain. Rasa superioritas ini sering berakar pada etnisitas
bersama. Kaum nasionalis menuntut untuk merdeka dari negara lain. Mereka tidak
bergabung dengan organisasi global atau berkolaborasi dengan negara lain dalam upaya
bersama. Jika rakyat adalah bagian dari bangsa lain, maka mereka akan menginginkan
kebebasan dan negara mereka sendiri, karena mereka percaya pada keunggulan mereka
sendiri. Dalam situasi lain, nasionalisme dibangun di sekitar bahasa, agama, budaya, atau
seperangkat nilai sosial yang sama. Bangsa menekankan simbol bersama, cerita rakyat,
dan mitologi. Berbagi musik, sastra, dan olahraga dapat semakin memperkuat
nasionalisme.

6. Fasisme
Fasisme umumnya dikaitkan dengan rezim Italia dan Jerman yang berkuasa
setelah Perang Dunia I, meskipun negara-negara lain juga telah diperintah oleh rezim
fasis. Adolf Hitler di Jerman, Benito Mussolini di Italia, Francisco Franco di Spanyol dan
Juan Perón di Argentina adalah pemimpin fasis paling terkenal di abad ke-20. Fasisme
adalah ideologi para golongan nasionalis yang menganut pemerintahan yang otoriter.
Ideologi ini sering disebut sebagai sikap nasionalisme berlebihan karena fasisme
mengutamakan golongan atau bangsanya sendiri. Oleh karena itu, fasisme merupakan
bentuk perilaku politik yang banyak mendapat penolakan dari masyarakat, karena sistem
pemerintahannya yang diktator. Ideologi otoriter yang menekankan nasionalisme
,otoritas kuat dan penghilangkan oposisi politik.

7. Otoritarianisme
Otoritarianisme adalah sebuah prinsip kepatuhan buta terhadap otoritas, sebagai
lawan dari kebebasan berpikir dan bertindak individu. Otoritarianisme menunjukkan
sistem politik apa pun yang memusatkan kekuasaan di tangan seorang pemimpin atau
elit kecil yang tidak bertanggung jawab secara konstitusional kepada rakyat. Pemimpin
otoriter sering menjalankan kekuasaannya secara sewenang-wenang dan tanpa
memperhatikan hukum, dan mereka biasanya tidak dapat digantikan oleh warga negara
yang memilih secara bebas di antara berbagai pesaing dalam pemilihan. Kebebasan untuk
membentuk partai politik oposisi atau kelompok politik alternatif lain untuk bersaing
memperebutkan kekuasaan dengan kelompok penguasa terbatas atau tidak ada dalam
rezim otoriter.

8. Demokrasi
Demokrasi adalah salah satu ideologi yang banyak digunakan dan berkembang di
dunia saat ini. Demokrasi tidak hanya merupakan sebuah ideologi, tetapi juga sebuah
sistem pemerintahan. Secara etimologis, demokrasi berasal dari dua kata yaitu demos
dan kratos. Demos berarti rakyat dan kratos berarti kekuasaan. Dalam konteks sebagai
ideologi, demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa demokrasi adalah sebuah ideologi yang
mempercayai bahwa rakyat memiliki kekuasaan tertinggi di negara tersebut.
5

Demokrasi pertama kali berkembang di masa Yunani Kuno. Negara-negara kota di


Yunani Kuno, pemimpin dipilih oleh rakyat dan rakyat turun langsung dalam
pemerintahan. Saat ini, banyak negara yang menggunakan sistem pemerintahan
demokrasi perwakilan sebagai sistem pemerintahannya. Sistem pemerintahan dimana
keputusan di buat oleh mayoritas rakyat melalui pemilihan umum.

9. Feminisme
Feminisme adalah gerakan sosial, politik, dan ekonomi. Feminisme adalah sebuah
ideologi tentang mengubah cara orang melihat hak laki-laki dan perempuan (terutama
perempuan), dan mengkampanyekan kesetaraan gender. Seseorang yang mengikuti
feminisme disebut feminis. Feminisme dimulai pada abad ke-18 dengan Pencerahan.
Kontroversi atas perbedaan antara jenis kelamin menyebabkan diskusi tentang
kesetaraan.
Feminisme dimulai dengan gagasan bahwa hak asasi manusia harus diberikan
kepada perempuan. Ide ini dikemukakan oleh beberapa filosof pada abad ke-18 dan 19
seperti Mary Wollstonecraft dan John Stuart Mill. Para feminis kemudian di awal abad ke-
20 juga mengatakan bahwa perempuan harus diizinkan untuk memilih dalam demokrasi.
Banyak perempuan merasa sangat kuat bahwa mereka harus diizinkan untuk memilih
dan ada banyak protes. Feminisme melihat adanya ketidakadilan berbasis gender di
masyarakat. Perempuan tidak memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki
diberbagai bidang seperti dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan edukasi. Selain itu,
mereka juga memperjuangkan penghapusan semua bentuk diskriminasi, eksploitasi, dan
kekerasan seksual.Gerakan yang memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak
perempuan.

10. Anarkisme
Anarkisme merupakan ideologi politik yang sering dikategorikan radikal karena
posisinya dalam spektrum politik, yang berada di paling kiri. Kaum anarkis percaya bahwa
struktur hierarki harus dihapuskan. Ketika membahas definisi anarkisme dalam politik,
fokusnya cenderung pada penolakan terhadap negara dan pemerintah; namun, ide-ide
anarkis melampaui dua hal ini.
Anarkisme merupakan ideologi yang sering disalah pahami karena masuknya kata
'anarki'. Kata anarki berasal dari bahasa Yunani yang berarti tanpa penguasa. Ketika kita
mendengar kata anarki, kita sering mengasosiasikannya dengan kekacauan, namun hal
ini jauh dari pengertian anarkisme. Dalam anarkisme, semua hubungan yang bersifat
memaksa ditolak; sebaliknya, masyarakat lebih mengutamakan partisipasi dan kerja
sama sukarela. Walaupun sebagian besar ideologi berusaha memberi tahu kita
bagaimana otoritas dan kekuasaan harus disusun dalam masyarakat, anarkisme memiliki
keunikan karena menolak kehadiran otoritas dan kekuasaan. Kaum anarkis umumnya
percaya bahwa, sampai batas tertentu, manusia adalah produk dari lingkungannya. Oleh
karena itu, kehadiran negara secara menyeluruh menghasilkan lingkungan di mana
tindakan individu dipengaruhi dan dipaksa, bahkan dalam demokrasi liberal
Ideologi anarkis telah berkembang sepanjang sejarah. Seperti banyak ideologi
politik terkemuka lainnya, kami menemukan dasar-dasar anarkisme modern dari masa
6

Pencerahan (walaupun banyak masyarakat anarkis prasejarah sudah ada). Pada periode
ini terjadi peningkatan oposisi terhadap otoritas dan kekuasaan absolut, khususnya yang
berkaitan dengan kekuasaan raja. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kita
melihat perkembangan anarkisme melalui munculnya Perang Saudara Spanyol dan
perang saudara di Rusia. Periode-periode ini menyaksikan munculnya cabang-cabang
anarkis yang berbed sepertianarko-sindikalismeDananarko-komunisme Penolakan
terhadap otoritas pemerintah dan pandangan pada masyarakat dapat berfungsi tanpa
pemerinttah formal.

11. Komunisme
Ideologi atau paham komunisme adalah ideologi yang mendasarkan pada suatu
keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya hanya makhluk sosial saja. Dalam buku
Sejarah Komunisme dan Marxisme-Leninisme: Dari Awal ke Penurunan terbitan
Cambridge Stanford Books Pada tahun 1985, hampir sepertiga populasi dunia hidup
dalam sistem Marxis-Leninis.
Etika dalam ideologi komunisme mendasarkan pada kebaikan hanya demi
keuntungan kelas masyarakat secara totalitas. Demi kepentingan kelasnya, maka segala
hal dapat dihalalkan dan dilakukan.Meski begitu, banyak yang memperdebatkannya
karena para ideologi komunis menganggap tidak sebagian besar negara menganut marxis
karena paham tersebut terus berubah dan direvisi. Oleh karena itu, komunisme tidak bisa
dipisahkan jauh dari marxisme. Hampir sebagian besar bentuk baru dari paham
komunisme berkaitan secara nominal dengan marxisme, sebuah paham yang dicetuskan
oleh Karl Marx.
Di era marxis memperoleh banyak pengikut, partai-partai komunis yang menolak
revolusi senjata ikut memeluk cita-cita marxis mengenai kepemilikan kolektif dan
masyarakat tanpa kelas. Paham komunisme berhasil di negara terbelakang dengan
kemiskinan endemik seperti pada Kekaisaran Rusia dan Republik Cina. Penyebaran
paham komunisme tidak bisa dipisahkan dari revolusi Rusia yang menciptakan negara
Uni Soviet yang mendeklarasikan sendiri di dunia sebagai negara sosialis pertama. Sejak
revolusi tersebut, paham komunisme mulai memiliki dampak fenomenal. Meskipun Uni
Soviet bubar di tahun 1991, namun beberapa negara bagian Marxis-Leninis masih
mempertahankan komitmen nominal pada komunisme. S

Anda mungkin juga menyukai