Anda di halaman 1dari 16

RESUME PENGANTAR ILMU SOSIAL

SEMESTER 1

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial
Dosen Pengampu : Dr. Rahayu Permana

Farhan Maulana

202115500074

Kelas: R1B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS INDRAPRASTA (PGRI) JAKARTA

2021
PENDAHULUAN

Pada perkuliahan Semester 1 (Ganjil) Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial, Program Studi
Pendidikan Sejarah, Universitas Indraprasta. Ada sekitar 15 materi pokok yang
disampaikan oleh mahasiswa dalam presentasi di pertemuan kelas daring dalam sekitar 5,5
bulan terakhir. Materi pokok tersebut antara lain :

- Pengertian paham idiologi dalam sejarah.

- Rasionalisme, Aufklarung, Romantic.

- Kapitalisme

- Liberalisme

- Imperialisme

- Nasionalisme

- Demokrasi

- Zionisme

- Fascisme

- Gandhiisme

- Pan Slavisme, Pan Amerikanisme dan Pan Islamisme

- Sosialisme

- Komunisme

- Islam (sebagai idiologi)


- Pancasila (sebagai idiologi)

Pemaparan singkatnya akan penulis sampaikan sebagai Tugas akhir Mata Kuliah Pengantar
Ilmu Sosial

- Pengertian Paham Ideologi dalam Sejarah

Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan dan kepercayaan
yang bersifat dinamis. Ideologi merupakan cara pandang membentuk karakter berpikir
dalam mewujudkan keinginan atau cita-cita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), ideologi merupakan kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat
(kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi cara
berpikir seseorang atau golongan tertentung. ideologi juga paham, teori, dan tujuan
yang merupakan satu program sosial politik.

Ideologi pertama kali muncul pada Revolusi Prancis yang diperkenalkan oleh seorang
filsuf Destutt de Tracy pada abab ke-18. Pada abad ke-19, ideologi semakin populer.
Destutt de Tracy dan rekan-rekannya merancang sistem pendidikan nasional yang
mereka yakini akan mengubah Prancis menjadi masyarakat yang rasional dan ilmiah. Di
mana menggabungkan keyakinan kuat pada kebebasan individu dengan program
perencanaan negara dan pada 1795 menjadi dokrit resmi Republik Prancis.

- Rasionalisme, Aufklarung, Romantic.

Rasionalisme, yaitu suatu alian pemikiran yang menganggap bahwa rasio merupakan
kekuatan utama, mendasar atau sumber dari peradaban manusia. Rasionalisme timbul
akibat kemajuan ilmu pengetahuan alam yang didasarkan atas daya pikir manusia.
Dalam penjelasan mengenai Rasionalisme akan mengambil mengenai penjelasan dari
tokoh Rasionalisme yaitu Voltaire, rasionalisme menolak visi tradisional yang
bersumberkan kitab suci, dan memperjuangkan rasio sebagai interpretasi sejarah secara
teologis. Voltaire juga berpendapat Tuhan telah menarik diri dari dalam pengaturan
sejarah, mungkin Tuhan masih mengaturnya, namun tidak ikut campur dalam proses
sejarah. Menurut voltaire, tujuan dari sejarah itu ditentukan oleh akal manusia, akal
berperan menentukan jalan sejarah. Perkembangan proses sejarah manusia dalam
mencapai kebahagiaan itu ditentukan oleh akal manusia.

Pada jaman Aufklarung ulama-ulama filsafat yang mengakui aliran serba dua seperti
Descartes dan Spinoza yang mengenal dua pokok yang bersifat kerohanian dan
kebendaan maupun keduanya mengakui bahwa unsur kerohanian lebih penting daripada
kebendaan. Selain itu, segenap kaum agama sekaligus dapat digolongkan kepada
penganut Idealisme yang paling setia sepanjang masa, walaupun mereka tidak memiliki
dalil-dalil filsafat yang mendalam. Puncak jaman Idealiasme pada masa abad ke-18 dan
19 ketika periode Idealisme. Jerman sedang besar sekali pengaruhnya di Eropah.

Aliran Romantisme muncul karena reaksi terhadap aliran positivisme dan juga karena
didorong gerakan nasionalisme. Dalam sejarah penulisan sejarah atau Historiografi,
istilah romantik lebih berkaitan dengan sudut pandang politik. Romantik, yaitu visi
yang konservatif mengenai negara dan masyarakat. Penulisan sejarah romantik adalah
produk dan produsen dari historisme. Sedangkan romantik adalah berkaitan dengan
kesadaran historis dan spirit untuk mempelajari dan menulis masa lampau miliknya
sendiri (daerah, negerinya, sukunya atau bangsanya sendiri). Memang belum bisa
ditemukan definisi Historiografi romantik secara pasti, namun karena bentuk dari
ketidaksepakatan dengan aliran positivisme dan rasionalime, aliran romantik
menyatakan tidak benar jika rasio itu merupakan prinsip yang menentukan segalanya,
karena ada faktor yang terlupakan oleh rasionalisme yaitu sentimen, emosi atau
perasaan.

- Kapitalisme
Kapitalisme adalah sebuah mode produksi yang bertujuan untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya dengan biaya produksi sekecil-kecilnya. Minimalisasi biaya produksi
dicapai dengan cara menekan upah pekerja. Kapitalisme dilakukan oleh suatu badan
atau perseorangan di luar pemerintah. Dengan demikian, pemerintah tidak dapat
melakukan intervensi pasar guna memperoleh keuntungan bersama, tetapi intervensi
pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.
Pelaku kapitalisme disebut Kapital.

Kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas.
Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di
Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan
komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak
sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan
benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses
perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal
tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin terlebih dahulu,
kemudian buruh yang berperan sebagai operator mesin guna mendapatkan nilai dari
bahan baku yang diolah.

Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem


perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan
guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang
sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan
kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih
lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.

Istilah kapitalisme, dalam arti modern, sering dikaitkan dengan Karl Marx. Dalam
magnum opus Das Kapital, Marx menulis tentang "cara produksi kapitalis" dengan
menggunakan metode pemahaman yang sekarang dikenal sebagai Marxisme. Namun,
sementara Marx jarang menggunakan istilah "kapitalisme", namun digunakan dua kali
dalam interpretasi karyanya yang lebih politik, terutama ditulis oleh kolaborator
Friedrich Engels. Pada abad ke-20 pembela sistem kapitalis sering menggantikan
kapitalisme jangka panjang dengan frasa seperti perusahaan bebas dan perusahaan
swasta dan diganti dengan kapitalis rente dan investor sebagai reaksi terhadap konotasi
negatif yang terkait dengan kapitalisme

- Liberalisme

Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai
politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang
bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak
adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Dalam masyarakat modern,
liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya
sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas. Banyak suatu negara yang tidak
mematuhi peraturan tersebut.

- Imperialisme

Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang
kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau
berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan
atau menempati tanah-tanah itu.

Kata imperialisme pertama kali muncul di Inggris pada akhir abad XIX. Disraeli,
perdana menteri Inggris, ketika itu menjelmakan politik yang ditujukan pada perluasan
kerajaan Inggris hingga suatu "impire" yang meliputi seluruh dunia. Politik Disraeli ini
mendapat oposisi yang kuat. Golongan oposisi takut kalau politik Disraeli itu akan
menimbulkan krisis-krisis internasional. Karena itu mereka menghendaki pemusatan
perhatian pemerintah pada pembangunan dalam negeri daripada berkecipuhan dalam
soal-soal luar negeri. Golongan oposisi ini disebut golongan Disraeli (Joseph
Chamberlain, Cecil Rhodes) disebut golongan "Empire" atau golongan "Imperialisme".
Timbulnya perkataan imperialis atau imperialisme, mula-mula hanya untuk membeda-
bedakan golangan Disraeli dari golongan oposisinya, kemudian mendapat isi lain
hingga mengandung arti seperti yang kita kenal sekarang.

- Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas
bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama
dalam mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin
mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal.

Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik"


(political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat
liberalisme yang menanggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat,
atau gabungan kedua teori itu.

Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot.
Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan
tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan
mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan
menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tumbuhnya ikatan ini, yang notabene
lemah dan bermutu rendah. Ikatan ini pun tampak pula dalam dunia hewan saat ada
ancaman pihak asing yang hendak menyerang atau menaklukkan suatu negeri. Namun,
bila suasananya aman dari serangan musuh dan musuh itu terusir dari negeri itu,
sirnalah kekuatan ini.
Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan ketentaraan
yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, seperti yang dinyatakan
di bawah. Para ilmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan mereka kepada
nasionalisme yang ekstrem seperti naziisme, pengasingan dan sebagainya.

- Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas
bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama
dalam mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin
mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal.

Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik"


(political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat
liberalisme yang menanggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat,
atau gabungan kedua teori itu.

Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot.
Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan
tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan
mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan
menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tumbuhnya ikatan ini, yang notabene
lemah dan bermutu rendah. Ikatan ini pun tampak pula dalam dunia hewan saat ada
ancaman pihak asing yang hendak menyerang atau menaklukkan suatu negeri. Namun,
bila suasananya aman dari serangan musuh dan musuh itu terusir dari negeri itu,
sirnalah kekuatan ini.
Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan ketentaraan
yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, seperti yang dinyatakan
di bawah. Para ilmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan mereka kepada
nasionalisme yang ekstrem seperti naziisme, pengasingan dan sebagainya.

- Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak
yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara ikut serta—baik secara langsung atau melalui
perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi
mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik
kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat
gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi
mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.

- Zionisme

Zionisme adalah gerakan nasionalis Yahudi internasional yang menghasilkan negara


Israel di wilayah Palestina. Gerakan Zionis muncul di Eropa tengah dan timur pada
akhir abad kesembilan belas dan menyerukan kepada orang-orang Yahudi untuk
bermigrasi ke tanah Palestina dengan dalih bahwa itu adalah tanah para ayah dan kakek-
nenek (Eretz Israel) dan menolak untuk mengintegrasikan orang-orang Yahudi dalam
masyarakat lain untuk membebaskan diri mereka dari Antisemitisme dan penganiayaan
yang terjadi pada mereka. Diaspora dan setelah beberapa saat para pemimpin gerakan
Zionis menyerukan pembentukan negara yang diinginkan di Palestina yang berada
dalam wilayah Kesultanan Utsmaniyah.

- Fasisme
Fasisme adalah paham yang berdasarkan prinsip kepemimpinan dengan otoritas yang
mutlak/absolut di mana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian.
Menjadi sangat penting dalam ideologi fasis, karena ideologi ini selalu membayangkan
adanya musuh, sehingga pemimpin dan militer harus kuat menjaga negara. Gerakan ini
memiliki satu tujuan: menghancurkan musuh, di mana musuh dikonstruksikan dalam
kerangka konspirasi atau ideologi lain. Dalam pola pikir fasis, musuh berada di mana-
mana, baik di medan perang maupun dalam bangsa sendiri sebagai elemen yang tidak
sesuai dengan ideologi fasis. Dalam ideologi fasis, akibatnya adalah individualitas
manusia hilang, dan pengikut menjadi massa yang seragam di mana individu hanya
menjadi alat untuk mencapai tujuan gerakan fasis tersebut.

Gerakan fasis termasuk adalah gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik.
Dalam ideologi fasis, massa tak boleh mempunyai identitas yang beragam dan wajib
seragam. Individualitas hilang karena kebhinekaan dilarang, hancurnya identitas
individu berdampak massa mengambang yang dipimpin oleh pemimpin karismatik
dengan kekuasaan absolut.

- Gandhiisme
Setelah Tilak meninggal, Mahatma Gadhi (1869 - 1948) tampil sebagai pemimpin
Partai Kongres. Pemimpin yang selalu berpakaian sederhana itu memberi ajaran
Gandhiisme yang terdiri atas lima hal yaitu sebagai berikut ini :
1. Swadeshi.
Swadeshi yaitu gerakan yang berusaha agar dapat mencukupi keperluan sendiri
(berdiri di atas kaki sendiri atau berdikari). Alam telah menyediakan apa yang
diperlukan oleh manusia, manusia tinggal mengusahakannya. Karena kaum
imperialis mengambil kekayaan dari negara lain, berarti mereka melanggar hukum
Alam. Anjuran yang diberikan swadeshi ialah : menanam tanaman kapas, memintal
benang, menenun kain sendiri. Gandhi memberikan contoh dengan membawa alat
pintalnya kemana-mana dan memakai pakaian hasil karyanya sendiri. Ia menolak
memakai pakaian hasil industri Inggris.
2. Satyagraha.
Satyagraha yaitu gerakan yang tidak mau kerja sama (nonkoopeasi) atas dasar
kebenaran. Inggris yang memerintah India adalah melakukan Satyagraha terhadap
Inggris. Dianjurkan agar rakyat India tidak menyekolahkan anaknya ke sekolah-
sekolah yang didirikan oleh Inggris, tetapi mengirimkan anak-anaknya ke sekolah
yang diasuh bangsa India (sekolah nasional).

3. Ahimsa.
Ahimsa ialah gerakan melawan tanpa kekerasan (nonviolence). Menentang tanpa
kekerasan untuk menghilangkan apa yang ditentangnya dengan mempergunakan
kekuatan batin. Hal itu antara lain dilakukan Gandhi ketika ia bersama bangsa India
di Afrika Selatan menghadapi tentara Inggris, yang membuat tentara Inggris justru
tidak dapat berbuat apa-apa. Jangankan membunuh, menyakiti lawan pun tidak
diperbolehkan oleh Gandhi.
4. Hartal.
Hartal ialah gerakan dengan suatu tindakan yang bersifat protes terhadap suatu
kejadian atau keadaan. Misalnya apabila Inggris melakukan tindakan yang
merugikan bangsa India, maka Gandhi mengajukan protes dengan mengadakan
mogok makan atau bersumpah akan menjalankan puasa sampai Inggris mengakhiri
tindakannya.
5. Purna Swaraj.
Purna Swaraj adalah gerakan yang memperjuangkan agar dapat memperoleh
pemerintahan sendiri atas dasar kebudayaan (kemerdekaan penuh). Swaraj yang
diperjuangkan oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya dianggap sudah tidak sesuai
lagi (1907). Sedangkan tawaran Inggris menjadikan India dominion juga kurang
sesuai (1923) dan keinginan terakhir ialah untuk memperoleh purna swaraj (1930).
Karena cara yang khas sesuai dengan ajaran agama dan kebudayaan Hindu, maka
Kamarchand Gandhi mendapat gelar Mahatma yang berarti jiwa besar. Ia sempat
menyaksikan negaranya menjadi negara yang purna swaraj selama empat hari,
karena pada tanggal 30 Januari 1948 ia dibunuh oleh seorang fanatik yang tidak
menyenangi cara-caranya.

- Pan Slavisme, Pan Amerikanisme dan Pan Islamisme


Pan-Slavisme, sebuah gerakan yang terkristalisasi pada pertengahan abad ke-19,
adalah ideologi politik yang mendorong laju integritas dan persatuan suku bangsa
pemakai bahasa Slavik. Dampak utamanya terjadi di Balkan, dimana kekaisaran-
kekaisaran non-Slavik—Kekaisaran Bizantium, Austria-Hongaria, Kekaisaran Utsma-
niyah dan Venesia—telah memerintah Slav Selatan selama berabad-abad.

Pan-Amerikanisme adalah gerakan yang berupaya menciptakan, mendorong, dan


mengatur hubungan, asosiasi, dan kerja sama di antara negara-negara Amerika, melalui
cara diplomatik, politik, ekonomi, dan sosial.

Pan Islamisme awalnya adalah paham politik yang lahir pada saat Perang Dunia II
(April 1936) mengingkuti paham yang tertulis dalam al-a'mal al-Kamilah dari Jamal-al-
Din Afghani. Kemudian berkembang menjadi gerakan memperjuangkan untuk
mempersatukan umat Islam di bawah satu negara Islam yang umumnya disebut
kekhalifahan.

- Sosialisme
Sosialisme adalah serangkaian sistem ekonomi dan sosial yang ditandai dengan
kepemilikan sosial atas alat-alat produksi dan manajemen mandiri pekerja, serta teori-
teori dan gerakan politik yang terkait dengannya. Kepemilikan sosial dapat berupa
kepemilikan negara, kolektif, koperasi, atau kepemilikan sosial atas ekuitas. Ada
banyak varian sosialisme dan tidak ada definisi tunggal yang merangkum semuanya,
dengan kepemilikan sosial menjadi elemen umum yang dimiliki berbagai variannya.
Sosialis merujuk pada orang yang menganut paham sosialisme.

- Komunisme
Komunisme (bahasa Latin: communis, bahasa Inggris: common, universal) adalah
ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi yang tujuan
utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan
kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara.

- Ideoligi Islamisme
Islamisme, juga dikenal dengan Politik Islam, adalah seperangkat ideologi yang
berkeyakinan bahwa "Islam harus menjadi pedoman bagi segala segi kehidupan
manusia, baik sosial, ekonomi, politik, budaya, serta kehidupan pribadi". Islamisme
adalah konsep yang kontroversial, bukan hanya karena paham ini menganjurkan peran
politik Islam yang lebih kuat, akan tetapi juga karena pendukungnya berkeyakinan
bahwa apa yang mereka perjuangkan adalah pemahaman Islam yang sebenarnya; bahwa
semua gagasan sebaliknya — Islam harus apolitik atau dipisahkan dari politik — adalah
salah. Karena itulah kaum pendukung Islamisme secara keras menentang paham
sekularisme yang menyerukan pemisahan antara agama dengan politik (pemerintahan).
Kaum pendukung Islamisme dapat memiliki penafsiran yang berbeda dalam
menafsirkan ayat-ayat dan surat dalam Quran. Pandangan Islamisme menekankan
pentingnya penerapan Syariah (hukum Islam); persatuan politik Pan-Islamisme; serta
menyingkirkan secara selektif pengaruh-pengaruh non-Muslim dari Dunia Islam,
khususnya pengaruh politik, sosial, ekonomi, dan budaya Barat yang dianggap tidak
sesuai dengan Islam.

- Ideologi Pancasila
Dalam buku Negara Kebangsaan Pancasila : Kultural, Historis, Filosofis, Yuridis dan
Aktualisasinya (2013) dijelaskan mengenai beberapa nilai yang terkandung di Pancasila
sebagai ideologi terbuka.
 Pertama, nilai dasar yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Kelima hal ini adalah pedoman fundamental yang sifatnya
universal, mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang baik dan benar.
 Kedua, nilai instrumental yang mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran, dan
lembaga yang melaksanakannya. Konsep ini merupakan perkembangan dari yang
sebelumnya dasar. Berkatnya, penyesuaian pelaksanaan dari sesuatu yang dasar
akan lebih jelas untuk bisa menyelesaikan masalah yang terjadi.
 Ketiga, nilai praksis, meliputi realisasi dari instrumental yang sifatnya nyata dan
bisa digunakan utuk kehidupan bernegara. Dengan nilai terakhir ini, Pancasila bisa
melakukan pengembangan serta perubahan agar bisa sesuai jika diterapkan dalam
kondisi masyarakat Indonesia yang berubah.
Untuk lebih meyakinkan kalian tentang ideologi Pancasila, mari disimak beberapa jenis
ideologi lain berikut ini. Temukan perbedaan baik itu kelebihan dan kelemahannya
dibandingkan ideologi Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA

Ari Welianto. 2020. "Ideologi: Arti, Sejarah, dan Macamnya". Sebuah Artikel dalam
Kompas. Diakses 28 Desember 2021

Berman Sheri. 2003. "Islamism, Revolution, and Civil Society". Perspectives on


Politics.

Busky, Donald F. (2000). Democratic Socialism: A Global Survey. Praeger.

Dedi Rohmanu. 2013. “Aliran-Aliran Pemikiran Masa Renaissance”. Sebuah artikel


dalam Jasmerah. Diakses 28 Desember 2021

Giovanni. 1932. “The Doctrine of Fascism”. Enciclopedia Italiana.

“Lima Ajaran Gandhiisme”. 2016. Sebuah Tragedi Sosial dan Sejarah. Diakses 28
Desember 2021

Michael B. Oren. 2007. "Esai-esai Baru tentang Zionisme." Shalem Press.

Sukarna. 1981. “Ideologi : Suatu Studi Ilmu Politik”. Bandung : Penerbit Alumni

Nikoli Bukharin. 1920. “The ABC of Communism”. Section 20


Williams Raymond. 1983. "Capitalism". Oxford University Press

Anda mungkin juga menyukai