PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
proses reformasi dan tumbangnya masa Orde Baru tahun 1998. Walaupun praktek
komunikasi politik sudah dilakukan oleh para aktor-aktor politik di Indonesia sejak masa
Orde lama. Orasi-orasi politik dan retorika politik seperti Sukarno yang penuh daya
hipnotis. Opini politik penyeimbang dari elit lain termasuk aktifis mahasiswa mulai
bermunculan dan berhasil menggeser keunggulan komunikasi politik masa Orla dengan
melahirkan TRITURA.
politiknya, dalam meraih simpati dan dukungan rakyat. Walaupun praktek komunikasi
politik dijalankan oleh para aktor politik di era Orde Lama dan Orde Baru, namun kajian
melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan,
pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Dengan pengertian ini, sebagai sebuah ilmu
terapan, komunikasi politik bukanlah hal yang baru. Komunikasi politik juga bisa
Mengkomunikasikan politik tanpa aksi politik yang kongkret sebenarnya telah dilakukan
oleh siapa saja: mahasiswa, dosen, tukang ojek, penjaga warung, dan seterusnya. Tak
heran jika ada yang menjuluki Komunikasi Politik sebagai neologisme, yakni ilmu yang
Gabriel Almond (1960): komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang selalu
ada dalam setiap sistem politik. “All of the functions performed in the political system,
komunikasi politik terdapat secara inherent di dalam setiap fungsi sistem politik.
Sejak berakhirnya perang dingin yang kental diwarnai persaingan ideologi antara
perubahan yang mendasar. Beberapa ahli politik mengatakan bahwa setelah berakhirnya
perang dingin yang ditandai dengan bubarnya negara Uni Soviet dan runtuhnya tembok
Berlin (di akhir dekade 1980-an), dunia ini mengakhiri periode bipolar dan memasuki
multipolar (Mochtar Mas’Oed & Mac Andrews,997). Periode multipolar yang dimulai
awal 990-an yang dialami selama sekitar satu dekade, juga pada akhirnya disinyalir banyak
pihak terutama para pihak pengamat politik internasional, telah berakhir setelah Amerika
dalam menangani masalah internasional sebagai wujud dari konsepsi dunia Unipolar yang
Dapat disimpulkan bahwa era persaingan ideologis dalam dimensi global telah
berakhir. Saat ini kita belum dapat membayangkan bahwa dalam waktu dekat akan
muncul kembali persaingan ideologis yang keras yang meliputi seluruh dunia. Persaingan
antar negara ini cenderung masuk ke arah persaingan antarbangsa dan negara, yang
dimensi utamanya terletak pada bidang ekonomi karena setiap negara sedang berjuang
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga bangsanya. Dalam konteks ini, maka
kemampuan bersaing negara yang bersangkutan dengan negara lainnya (Siswono, 005).
Dalam ilmu sosial, Ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang
mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan. Teori komunis Karl Marx,
Friedrich Engels dan pengikut mereka, sering dikenal dengan marxisme, dianggap sebagai
ideologi politik paling berpengaruh dan dijelaskan lengkap pada abad 20. Contoh ideologi
pengaruh dari "moral entrepreneurs", yang kadangkala bertindak dengan tujuan mereka
sendiri. Ideologi politik adalah badan dari ideal, prinsip, doktrin, mitologi atau simbol dari
gerakan sosial, institusi, kelas, atau grup besar yang memiliki tujuan politik dan budaya
yang sama. Merupakan dasar dari pemikiran politik yang menggambarkan suatu partai
politik dan kebijakannya. Ada juga yang memakai agama sebagai ideologi politik. Hal ini
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang
oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
bangsa."
Bidang komunikasi mencakup semua aspek baik itu politik, ekonomi, maupun
sosial budaya. Hal itupun dapat dikaitkan dengan kedua ideologi di atas yaitu Kapitalisme
dan Liberalisme. Pers selalu mengambil bentuk dan warna struktur-struktur social politik
dengan mana hubungan antara orang dan lembaga diatur. Orang harus melihat pada
system-sistem masyarakat dimana per situ berfungsi. Untuk melihat system-sistem social
dalam kaitan yang sesungguhnya dengan pers, orang harus melihat keyakian dan asumsi
dasar yang dimiliki masyarakat itu : hakikat manusia, hakikat masyarakat dan Negara,
Seperti yang dijelaskan dalam teori Libertarian yang dikemukakan oleh Siebert,
pers bukan instrument pemerintah, melainkan sebuah alat untuk menyajikan bukti dan
argument-argumen yang akan menjadi landasan bagi orang banyak untuk mengawasi
seharusnya bebas dari pengawasan dan pengaruh pemerintah. Agar kebenaran bisa
muncul, semua pendapat harus dapat kesempatan yang sama untuk didengar, harus ada
pasar bebas pemikiran-pemikiran dan informasi. Baik kaum minoritas maupun mayoritas,
Di era sekarangpun, Media atau Pers sering dikaitkan dengan Kapitalisme dimana
lebih mementingkan sisi komersialisasi dari sebuah Berita atau acara di sebuah stasiun
televisi dimana, isi dari media tersebut sudah dianggap telah melenceng dari tugais dan
fungsinya masing-masing dimana fungsi Pendidikan adalah hal yang utama. Melihat
tayangan Hiburan yang semakin merajalela yang menjadi andalan siaran-siaran televisi
Seyogyanya sebuah kebebasan yang selalu diharapkan oleh Pers atau Media harus
kebebasan individu, persaingan pemilik modal (kapital), serta pembatasan kekuasaan raja
(pemerintah). Sebab itu, liberalisme serta kapitalisme teradang dilihat sebagai ideologi
yang sama.
Kebebasan sudah muncul sejak adanya manusia di dunia, sebab pada hakekatnya
manusia sering mencari kebebasan bagi dirinya sendiri. Bentuk kebebasan dalam politik
pada zaman dahulu merupakan sebuah penerapan demokrasi di Athena dan Roma. Namun,
Liberalisme ada pda abad ke akhir abad 17, berhubungan dengan runtuhnya
feodalisme pada Eropa serta diawalinya zaman Renaissance, lalu diikuti dengan gerakan
politik masa Revolusi Prancis. Liberalisme pada zaman ini terkait dengan Adam Smith,
dikenal sebagai liberalisme klasik. Di masa ini, kerajaan (pemerintahan) bersifat lepas
tangan, yang sesuai dengan konsep Laissez-Faire. Konsep ini menekankan bahwa kerajaan
harus memberi kebebasan berfikir pada rakyat, tidak menghalang pemilikan harta individu
serta awal abad 17, Reformasi Gereja serta kemajuan ilmu pengetahuan menjadikan
masyarakat yang tertekan dengan kekuasaan gereja ingin bebas dari bermacam ikatan, baik
itu pemerintahan, agama, serta sosial. Menurut Adam Smith, liberal merupakan kebebasan
dari batasan (free from restraint), sebab liberalisme menawarkan konsep hidup bebas dari
Komunisme merupakan salah satu ideologi yang ada dalam ilmu politik dan
ekonomi. Ideologi ini mulai muncul dan berkembang sekitar tahun 1840-an. Komunisme
merujuk pada gerakan sosial politik yang dulu pernah terjadi di Perancis. Konsep ideologi
Komunisme Karl Marx (2020), komunisme adalah paham atau ideologi yang mengacu
pada sistem sosial ekonomi, didasarkan pada kepemilikan komunal (bersama) serta
produksi barang, baik di lingkup pemerintahan atau kehidupan. Dilansir dari
kontrol komunal, yang setidaknya mencakup alat produksi utama dan penggunaan sumber
daya alam.
Perguruan Tinggi) (2021) karangan Zulfikar Putra dan H. Farid Wajdi, ideologi
2. Kepemilikan barang menjadi milik bersama Salah satu ciri yang paling dikenal dari
menguasai barangnya.
4. Revolusinya menjalar ke seluruh dunia Salah satu doktrin komunis ialah the
dari paham ini menjalar ke seluruh dunia, sehingga sering disebut go international.
oleh hal-hal seperti sistem kepartaíar tunggal, yakni partai berhaluan komunis, kontrol
politik yang ketat. pelembagaan sensor, arahan-arahan isi pesan dalam berkomunikasi dan
propaganda melalui media sebagai instrumen persuasi dari partai dan pemerintah penganut
paham komunis.
negara penganut paham komunis atau pihak tertentu di suatu negara komunis yang berada
pada posisi penguasa. Kerugian dari penerapan sistem komunikasi komunis lebih
dikaitkan dengan kepentingan kebebasan, hak-hak asasi manusia termasuk kebebasan
berkomunikasi di dalamnya.
sistem komunis dan upaya mencapai tujuan komunisme sehingga hal-hal lain yang secara
terhadap pendapat publik yang berbeda yang harus dipahami sebagai suatu bentuk
Terbatasnya kebebasan media sengaja diciptakan agar isi media cenderung sejalan dengan
kebijakan penguasa, media massa bertindak sebagai corong pemerintah, media massa
Sistem komunikasi komunis menempatkan negara dan partai komunis sebagai titik
tertinggi kendall atas aktivitas komunikasi dan transaksi informasi. Sifat terbuka partai
komunis dalam hal pemberian kebebasan komunikasi hanya terjadi apabila aktivitas
komunikasi dan transaksi Informasi cenderung pro partai atau pro penguasa. Sifat tertutup
dalam proses komunikasi nampak apabila isi informasi dalam proses transaksi informasi
serta aktivitas komunikasi yang lain tidak mendukung kebijakan partal dan penguasa
Sesuai dengan kritik yang banyak diberikan pada penganut paham komunis
pelanggaran hak- hak asasi manusia terlihat dari keterbatasan berkomunikasi di negara-
negara dengan sistem komunikasi komunis Kebebasan komunikasi sebagai bagian dari
hak-hak asasi manusia dicederal oleh hilangnya otonomi atas pribadi karena arah
sumber Informasi lain yang setara dengan pelanggaran terhadap kebebasan menyatakan
pendapat.
system komunikasi komunis. Kondisi semacam ini juga terjadi di sejumlah negara lain
yang dengan tegas mewaspadai komunisme melalui peraturan perundang-undangan
mereka.
dan informasi, dapat melemahkan karakter yang ada dalam sistem komunikasi komunis.
Hal-hal yang bisa dilemahkan ini utamanya terdapat pada terbatasnya kemampuan kontrol
transaksi informasi.
kehidupan media massa, baik dalam hal kepemilikan, penentuan isi media, persebaran isi
informasi, pendidikan media massa, bahkan dalam bentuk aksi-aksi teror yang bertujuan
beragam komunikasi yang berlangsung tidak dapat berkembang. Kekuatan besar negara
dan partai akan membelokkan arah peran fungsi media atas publik yang dilayaninya dan
tercapainya tujuan ideologi yang ditetapkan penguasa sehingga media massa kemudian
memberitakan hal-hal itu, opini publik dapat diarahkan untuk mendukung tercapainya
adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa indonesia untuk mencapai cita-
kepentingan membangun negara bangsa Indonesia. Pancasila yang memberi pedoman dan
pegangan bagi tercapainya persatuan dan kesatuan dikalangan warga bangsa dan
sumber hukum, pancasila menjadi sumber tertinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa
dan bernegara. Tidak terkecuali sistem komunikasi sebagai bagian dari sistem sosial dalam
sebagi rujukannya. Sehingga sistem komunikasi ini dapat dikayakan sebagai sistem
komunikasi pancasila.
lainnya. Pancasila memiliki peran dalam memberikan sumber nilai dan moral. Dan juga
norma dan etika serta arah dan kerangka bagi penyelenggaraan sistem komunikasi di
indonesia. Sistem komunikasi ini haruslah didasarkan pada nilai ketuhanan, kemanusian,
Kemudian, secara konstitusional diatur dalam pasal 28 UUD 1945 yang berbunyi
” Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
Pers.”
Sistem komunikasi dan sistem politik adalah dua hal yang berjalan berdampingan
serta terkait satu sama lain. Dimana unsur-unsur yang menjadi sub-sistem yang ada dalam
sistem komunikasi dan sistem politik ini saling berinteraksi satu sama lain.
kepada masyarakat. Selanjutnya, David Easton menjelaskan bahwa sebagai suatu sistem,
maka sistem politik terdiri dari subsistem-subsistem yang mempunyai fungsi tertentu.
Kemudian, subsistem-subsistem itu dikenal dengan struktur politik yang terdiri dari
Publik dalam suatu negara, telah terbukti dalam sejarah. Ideologi adalah suatu pandangan
hidup atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam yang dipunyai dan dipegang oleh
suatu masyarakat tentang bagaimana cara yang sebaiknya mengatur tingkah laku bersama
dalam segi kehidupan manusiawi (Alfian, 1980:109). Ideologi juga dapat diartikan sebagai
pandangan hidup, filsafat hidup atau sikap mental yang dapat dimiliki oleh individu atau
masyarakat dalam kehidupan bersama. Ideologi selalu menjadi sumber yang pokok
membentuk proses terbentuk dan terbinanya Opini Publik suatu bangsa. Demokrasi
pendapat dan kebebasan pers. Meskipun demikian masih ada negara yang menganut atau
masih berpola ideologi otoritarian, yang belum memberikan kebebasan yang luas kepada
rakyat dalam menyatakan pendapat dan menyampaikan informasi terutama melalui media
lebih tinggi frekuensinya berada pada Presiden, baik sebagai kepala pemerintahan
berkembang sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai lembaga input bagi suprastruktur
komunikasi.Pendapat umum dijamin oleh ketentuan peraturan yang berlaku, sesuai dengan
hak-hak asasi manusia sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia. Halini sebagai
suatu identitas bahwa sistem komunikasi Indonesia berbeda dengan sistem lain. Dalam hal
kesertaan masyarakat di bidang media massa, maka masyarakat diberi kesempatan untuk
mengelolanya. Pers yang berorientasi, bersikap dan bertingkah laku berdasarkan nilai-nilai
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Dewan Pers, 1984).Hakekat pers Pancasila
menurut dewan pers : pers yang bebas dan bertanggung jawab dalam menjalankan
fungsinya sebagai penyebar informasi yang benar dan objektif, penyalur aspirasi rakyat
dan kontrol sosial yang konstruktif.Pers Pancasila dilatarbelakangi oleh filsafat Pancasila
dan sistem sosial dan politik serta sistem hukum sebagaimana yang tercantum dalam UUD
1945, hal ini menunjukkan bahwa pers Pancasila memiliki karakteristik tersendiri yang
berbeda dengan sistem pers di Negara lain. Pers Pancasila diluar paham liberal dan otoriter
PENUTUP
KESIMPULAN
Kiranya penting bagi kita mempelajari Komunikasi Politik dan Idiologi Politik
mengingat studi ini perananya begitu penting bagi Indonesa karena sangat terikat dan
terkait dengan sistem yang lain baik sistem sosial, sistem politik, maupun sistem budaya.
Sebagai negara yang penuh keberagaman, Komunikasi Politik dan Idiologi Politik
ini menjadi studi yang berperan dalam me mberikan identitas bagi sistem komunikasi
yang berbeda dengan sistem komunikasi yang lain, seperti sistem Liberal dan Komunis,
indonesia. Dimana dilain pihak sistem komunikasi ini merupakan jembatan pemersatu
terbuka
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/30/222539469/ideologi-komunisme-definisi-ciri-
sistem-ekonomi-dan-contoh-penerapan
Dr. H Bachruddin Ali Akhmad,Msi, Komunikasi Politik, cetakan I ( 2019), Sleman Jogyakarta,
Aswaja Pressindo