Anda di halaman 1dari 12

Demokrasi Liberal

Pendidikan Pancasila
Dan
Kewarganegaraan
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaaan

PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN
STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG
Ilmu Komunikasi

Jurusan

: Ilmu Komunikasi

Semester

: Satu (B)

Dosen

:Drs Kaap Djalili,Msi

Penyusun

:Sand Kurniawan

Bab I

Kisah Penulis Sederhana I Shandy-Id.Blogspot.com


Pendahuluan

Latar belakang
Ideologi adalah salah satu elemen penting dalam menjalankan suatu
negara. Dimana dalam sauatu negara wajib mempunyai ideologi yang akan
menjadi suatu ciri dari negara tersebut. Selain itu ideologi adalah suatu
pandangan tentang tata cara dalam bernegara. Karna biasanya ideologi
suatu negara dibentuk berdasarkan adat atau kebiasaan suatu negara
Dengan pentingnya suatu negara memiliki ideologi setiap orang wajib
mengetahui apa itu ideologi dan penyebab serta akibatnya dalam kehidupan
sehari-hari. Ini juga bisa dikaitkan dalam pemikiran mengapa setiap negara
itu hukumnya berbeda. Inilah yang menjadi pokok pembahasan kita
Salah satu ideologi yang berkembang di dunia adalah Ideologi
Demokrasi liberalis. Ini menjadi sangat penting karena negara yang
menggunakannya adalah negara yang memiliki pengaruh sangat penting di
dunia. Jadi setiap kebjakannya mempengaruhi dunia. Dan juga liberalis ini
sudah mulai menghampiri seluruh dunia bahkan dapat merubah ideologi
timur yang lebih ke sosialis menjadi liberalis
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan perkembangannya Demokrasi Liberal perlahan mulai
mempengaruhi sistem ideologi dunia. Atau bisa dibilang dalam beberapa
tahun lagi sistem demokrasi dunia bisa bersifat liberal semua. Ini disebabkan
oleh beberapa Tanda Demokrasi Liberal Sudah Menduna
1.
2.
3.
4.

Negara Adidaya United State Of America


Runtuhnya Satu per Satu Raja Di Timur tengah
Meluasnya Sistem Pemilihan Langsung
Demonstrasi Besar di Hongkong

C. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Kali ini adalah apakah setiap orang sudah
mengetahui apa itu demokrasi liberal dan juga dampaknya bagi dunia dan
juga Indonesia. Serta mengerti secara rinci secara mendetail tentang
demokrasi liberal

Demokrasi Liberal | STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG

Kisah Penulis Sederhana I Shandy-Id.Blogspot.com

Bab II
PEMAPARAN
2.1 Pengertian Demokrasi Liberal
Kata Liberalisme berasal dari kata libre yang berarti bebas dari
perbudakan, perkosaan, dan penganiyaan. Demokrasi liberal
addalah demokrasi yang didasarkan pada kebebasan individualisme.
Demokrasi ini juga dapat diartikan sebagaidemokrasi yang mencita-citakan
tercapainya pemerintahan yang tunduk kepada hukum. Ciri khas
pemerintahan demokrasi konstitusional adalah kekuasaan pemerintahannya
terbatas dan banyak campur tangan serta tindakan sewenang-wenang dari
warga negara. Beberapa negara yang melaksanakan demokrasi ini adalah
negara-negara barat seperti Amerika serikat.
III. Sistem Politik Liberalisme
2.2 Ciri-ciri Sistem Politik Liberalisme
Sistem politik liberalisme memiliki beberapa ciri, yaitu:

Sangat menekankan kebebasan/kemerdekaan individu.


Sangat menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia yang utama seperti

hak hidup, hak kemerdekaan, hak mengejar kebahagiaan, dan lain-lain.


Dalam sistem pemerintahan, terbagi atas beberapa kekuasaan, yaitu

kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.


Menganggap sistem demokrasi sebagai sistem politik yang paling

tepat untuk suatu negara karena hak-hak asasi manusia itu terlindungi.
Infra struktur/struktur sosial selalu berusaha untuk mewujudkan

tegaknya demokrasi dan tumbangnya sistem kediktatoran.


Adanya homo seksual dan lesbianisme yang disebabkan penekanan

kepada kebebasan individu.


Melahirkan sekularisme, yaitu paham yang memisahkan antara negara
dengan agama. Menurut pemahaman mereka, agama adalah urusan
masyarakat sedangakan negara adalah urusan pemerintah. Oleh
karena itu, pemerintah tidak boleh turut campur dalam hal agama.

Demokrasi Liberal | STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG

Kisah Penulis Sederhana I Shandy-Id.Blogspot.com

Menentang ajaran komunisme yang menganut sistem kediktatoran

sehingga hak-hak asasi manusia banyak dirampas dan diperkosa.


Melahirkan kelas ekonomi yang terdiri dari kelas ekonomi kuat dan
lemah. Saat ini sedang diusahakan dalam Sistem politik liberalisme
modern untuk menghilangkan jurang pemisah antara golongan kaya

dan golongan miskin.


Berusaha dengan keras untuk mewujudkan kesejahteraan terhadap
seluruh anggota masyarakat atau seluruh warga negara. Mengingat
penderitaan dan kesengsaraan dapat menyebabkan perbuatan-

perbuatan yang bertentang dengan konstitusi negara.


Adanya budaya yang tinggi dengan menjungjung tinggi kreatifitas,

produktifitas, efektifitas, dan inovasitas warga negaranya.


Mengusahakan di dalam negaranya suatu pemilihan umum yang
berasas luber sehingga pergantian pemerintahan berjalan secara

normal.
Menentang sistem politik kediktatoran karena meniadakan Hak Asasi
Manusia.

2.3 Dampak Demokrasi Liberal pada Pemerintahan Indonesia


Di Indonesia demokrasi liberal berlangusng sejak 3 November 1945,
yaitu sejak sistemmulti-partai berlaku melalui Maklumat Pemerintah.
Sistem multi-partai ini lebih menampakkan sifat instabilitas politik setelah
berlaku sistem parlementer dalam naungan UUD 1945 periode pertama.
Demokrasi liberal dikenal juga sebagai demokrasi parlementer, karena
berlangsung dalam sistem pemerintahan parlementer ketika berlakunya UUD
1945 periode pertama, Konstitusi RIS, dan UUDS 1950. Dengan demikian
demokrasi liberal secara formal berakhir pada tanggal 5 Juli 1959, sedang
secara material berakhir pada saat gagasan Demokrasi Terpimpin
dilaksanakan.
Dalam periode demokrasi liberal terdapat beberapa hal yang secara pasti
dapat dikatakan telah melekat dan mewarnai prosesnya, yaitu:
1.

Penyaluran Tuntutan
Tuntutan terlihat sangat intens (frekuensinya maupun volumenya tinggi)

dan melebihi kapasitas sistem yang hidup, terutama kapasitas atau


kemampuan mesin politik resmi. Melalui sistem multi-partai yang berlebihan,

Demokrasi Liberal | STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG

Kisah Penulis Sederhana I Shandy-Id.Blogspot.com

penyaluran input sangat beasr, namun kesiapan kelembagaan belum


seimbang untuk menampungnya. Timbullah krisis akibat meningkatnya
partisipasi dalam wujud labilitas pemerintahan/politik.
Selektor dan penyaring aneka warna tuntutan itu kurang efektif berfungsi,
karenagatekeeper (elit politik) belum mempunyai konsensus untuk bekerja
sama, atau pola kerjasama belum cukup tersedia.

1) Karena kabinet mengalami perubahan yang sering, maka


pembangunan tidak berjalan lancar. Pada akhirnya masing-masing
partai lebih memperhatikan kepentingan partai atau golongan.
2) Tidak memunculkan partai yang dominan, sehingga presiden bersikap
di antara banyak partai pula.
3) Dengan banyaknya partai, tidak ada badan yudikatif dan eksekutif
yang kuat.

Dampak Demokrasi Liberal pada Masyarakat


1. Memunculkan pemberontakan di berbagai daerah (APRA, RMS, DI/TII).
2. Krisis kepercayaan rakyat pada pemerintahan.
Berbagai Daftar Kabinet yang Ada pada Masa Demokrasi Liberal di
Indonesia
1. Kabinet Natsir (September 1950 Maret 1951)
2. Kabinet Sukiman (April 1951 April 1952)
3. Kabinet Wilopo (April 1952 Juni 1953)
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo 1 (Juli 1953 Agustus 1955)
5. Kabinet Burhanuddin Harahap (Agustus 1955 Maret 1956)
Karena kebijakan-kebijakan yang dalam pandangan parlementer tidak
menguntungkan Indonesia dan tidak mampu menangani pemberontakanpemberontakan yang terjadi dibeberapa daerah, mengakibatkan kabinet-

Demokrasi Liberal | STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG

Kisah Penulis Sederhana I Shandy-Id.Blogspot.com

kabinet jatuh bangun. Akibat situasi dan kondisi pemerintahan dan negara
yang mengalami gejolak pada waktu itu, maka presiden mengeluarkan dekrit
mengenai pembubaran konstituante dan berlakunya kembali UUD 1945 dan
tidak diberlakukannya UUDS (Undang Undang Dasar Sementara) 1950.
2.4 Sejarah Demokrasi Liberal
Demokrasi liberal-kapitalis atau demokrasi Barat dianggap sebagai
antisesis demokrasi komunis. Asumsi ini ada benarnya, paling tidak dari sisi
berikut: Pertama, secara teoritis, kedua bentuk demokrasi itu memiliki
asumsi, teori, pola-pola kekuasaan, pandangan hidup, dan bentuk-bentuk
lembaga sosial politik yang tidak hanya berbeda, tetapi bertentangan satu
sama lain. Kedua, terjadinya pertikaian, rivalitas dan kompetisi terusmenerus antara kedua sistem kenegaraan itu terutama sejak Perang Dunia I
hingga terjadinya disintegrasi Uni Soviet pada dekade 1980-an. Pertikaian itu
terjadinya misalnya antara Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat
yang menganggap diri mereka sebagai pembela gigih demokrasi liberalkapitalis dengan Uni Soviet serta negara-negara Eropa Timur yang
mengklaim diri mereka sebagai pembela demokrasi komunis.
Demokrasi Barat memiliki akar-akar doktrinal dalam Liberalisme John
Locke, Rousseau, Montesquieu, John Struart Mill, Jeremy Bentham dan lainlain. Oleh karena itu, untuk memahami pengertian demokrasi Barat,
diperlukan pemahaman terhadap liberalisme, prinsip-prinsipnya serta teoriteorinya mengenai manusia dan masyarakat serta kehidupan politik.
Demokrasi liberal terkait erat dengan perkembangan kapitalisme.
Demokrasi liberal menurut pengamatan Macpherson hanya akan tumbuh
dan berkembang dalam masyarakat yang tingkat perkembangan
kapitalismenya tinggi. Dengan kata lain, perkembangan demokrasi liberal
paralel dengan perkembangan kapitalisme. Hanya dalam masyarakat
kapitalislah demokrasi liberal bisa diwujudkan dalam makna yang
sesungguhnya.
Demokrasi liberal, seperti tersirat dari namanya, menurut Macpherson
didasarkan pada liberalisme. Jadi, suatu negara yang mengklaim sebagai
negara demokrasi liberal pada mulanya harus bersifat liberal, baru kemudian
demokratis. Karena menurut Macpherson, negara-negara demokrasi liberal
Barat telah mengalami proses liberalisasi dahulu baru kemudian mengalami

Demokrasi Liberal | STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG

Kisah Penulis Sederhana I Shandy-Id.Blogspot.com

demokratisasi. Nilai-nilai liberalisme telah dianut dulu sebelum nilai-nilai


demokrasi dianut masyarakat.
Prinsip-prinsip apakah yang dianut demokrasi liberal (Barat)? Pertama,
prinsip kebebasan individual. Dalam demokrasi liberal kebebasan individu
menempati posisi terpenting sebab kebebasan merupakan nilai dasar
manusia. Dengan memiliki kebebasan, individu akan menemukan jati dirinya
sebagai manusia yang kreatif, kaya inisiatif, kritis dan lain-lain. Kreativitas
manusia hanya akan berkembang apabila ia tidak dikekang dalam struktur
sosial politik yang membatasi kebebasannya. Manusia yang dibatasi
kebebasannya, menurut paham liberalisme, tidak beda dengan seorang
budak (hamba sahaya). Kebebasan juga membuat individu tidak takut
mengambil inisiatif. Sikap-sikap kritis juga akan lahir bila manusia diberikan
kebebasan untuk berpikir dan bertindak. Pengekangan terhadap kebebasan
berpikir, misalnya, akan sulit melahirkan individu-individu yang kritis.
Kebebasan dalam pengertian liberalisme tentu saja bukanlah
dimaksudkan sebagai kebebasan tanpa batas (total freedom) untuk
melakukan apa pun yang dikehendaki individu. Kebebasan dapat dibenarkan
atau ditolerir sejauh kebebasan itu tidak mengganggu atau mengancam
kebebasan individu lain dalam masyarakat. Dalam kampanye pemilihan
umum misalnya, seorang tokoh politik bisa saja bebas mengkampanyekan
isu-isu strategis untuk memenangkan pemilihan umum itu. Tetapi
tindakannya tidak dibenarkan apabila isu-isu politik yang dilontarkan ke
publik bersifat memfitnah, atau menuduh tanpa dasar lawan-lawan
politiknya. Ia bisa diadili karena dinilai telah menyalahgunakan
kebebasannya.
Mengapa liberalisme menganut prinsip kebebasan individual?
Karena liberalisme mempercayai manusia sebagai makhluk rasional.
Manusia, meskipun diberikan kebebasan, akan mampu bersikap rasional. Ia
misalnya tidak akan melanggar kebebasan individu lain sebab tindakan itu
secara rasional akan berakibat buruk bagi didrinya. Rasionalitas manusia
juga dipercayai dapat membimbing manusia untuk selalu berkompromi,
membuat konsensus, dan tidak saling menyerang. Maka, dari sisi itu, konflik
dipandang sebagai sesuatu yang tidak rasional. Dari sinilah muncul asumsi
bahwa rasionalitas cenderung membuat manusia enggan untuk berkonflik
dengan manusia lainnya.

Demokrasi Liberal | STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG

Kisah Penulis Sederhana I Shandy-Id.Blogspot.com

Prinsip kedua, kontrak sosial. Menurut Michael Margolis kontrak sosial


merupakan suatu pandangan politik yang sangat liberal. Dalam bentuknya
yang paling revolusioner menurut Margolis kontrak sosial menekankan hakhak warga negara dan memberikan pembenaran politis bagi pembentukan
lembaga-lembaga yang dibentuk atas kehendak rakyat seperti di Inggris dan
Amerika Serikat. Di sisi lain, dalam bentuknya yang konservatif, kontrak
sosial menekankan arti pentingnya kepentingan-kepentingan komunitas,
sikap-sikap moderat dan gradualisme.
Ketiga, demokrasi liberal menganut prinsip masyarakat pasar bebas
(free market society). Dalam demokrasi ini segala sesuatu yang dianggap
mempengaruhi kehidupan individu atau rakyat banyak, ditentukan
sepenuhnya oleh negosiasi atau bargaining, proses tawar-menawar individu
atau masyarakat bersangkutan. Keputusan-keputusan penting ditentukan
oleh pasar secara bebas. Dalam bidang ekonomi misalnya, produk-produk
konsumtif ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar bebas. Demikian
juga mengenai supply dan demand terhadap produk-produk konsumtif.
Semuanya ditentukan oleh pasar bebas. Kalaupun negara turut campur
tangan dalam persoalan itu, intervensinya relatif minimal.
Konsep masyarakat pasar bebas bukan tidak membawa dampak
negatif dalam masyarakat liberal. Penerapan konsep ini dalam kehidupan
ekonomi kadang berdampak negatif seperti lahirnya kesenjangan sosial
ekonomi dalam masyarakat. Sebab, mereka yang kuat secara ekonomis,
akan dapat mendominasi pasar. Mereka akan dapat menentukan tidak hanya
produk apa yang boleh dipasarkan secara bebas, tetapi juga secara
determinatif menentukan harga-harganya. Dengan demikian, mereka yang
tidak cukup memiliki modal atau akses ke pasar bebas akan dengan
sendirinya tergusur dari kompetisi pasar bebas itu. Dalam masyarakat pasar
bebas berlaku prinsip Darwinisme, siapa yang kuat dia lah yang akan tetap
survive (survival of the fittiest).
Keempat, demokrasi liberal mengakui eksistensi pluralitas sosiokultural dan politik masyarakat. Perbedaan pandangan, ideologi dan prinsipprinsip hidup (way of life) dianggap sebagai suatu kewajaran. Pengakuan
terhadap pluralitas itu tercermin dari sistem kepartaian yang dianut negaranegara demokrasi liberal. Umumnya negara-negara itu menganut sistem
multi-partai atau sistem dua partai dan bukan sistem partai tunggal. Dalam
dua sistem kepartaian pertama, secara implisit mengandung unsur

Demokrasi Liberal | STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG

Kisah Penulis Sederhana I Shandy-Id.Blogspot.com

pengakuan terhadap pluralitas sosio-kultural dan politik masyarakat,


sedangkan dalam sistem partai tunggal cenderung menunjukkan penolakan
terhadap keanekaragaman itu.
Dengan adanya lebih dari satu partai, secara implisit juga
menunjukkan bahwa individu diberikan kebebasan untuk menjadi anggota,
aktivis atau memberikan suara kepada satu di antara beberapa partai yang
ada. Tidak demikian halnya bila hanya ada satu partai. Dalam negara yang
menganut sistem partai tunggal, individu memiliki keterbatasan atau sama
sekali tidak mempunyai alternatif untuk memilih partai tempatnya berkiprah
atau memberikan suara dalam pemilihan umum.
liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini
dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas.
Ada tiga hal yang mendasar dari Ideolog Liberalisme yakni Kehidupan,
Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property). Dibawah ini, adalah
nilai-nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme tadi:

Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being).
Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang
kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun karena
kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan
persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada
kemampuannya masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini (persamaan
kesempatan) adalah suatu nilai yang mutlak dari demokrasi.
Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap
orang mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya,
maka dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam
kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan
secara diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan dimana hal ini sangat
penting untuk menghilangkan egoisme individu.( Treat the Others Reason
Equally.)
Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah
tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak
menurut kehendak rakyat.(Government by the Consent of The People or The
Governed)
Demokrasi Liberal | STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG

Kisah Penulis Sederhana I Shandy-Id.Blogspot.com

Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk


membela dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang
merupakan hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh
pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk
menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi
(Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial.[2]
Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of
Individual)[2]
Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu
mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar
dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan
bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya
sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha
yang secara sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan.
Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme(Refuse
Dogatism). Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke
(1632 1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan
pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.

2.5 keunggulan / kelebihan ideologi liberalisme :


1.

Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan

ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.


2.

Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal

ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.


3.

Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya

diserahkan kepada masyarakat.


4.

Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang

kurang bermutu tidak akan laku di pasar.


5.

Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi

didasarkan atas motif mencari keuntungan


6.

Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-

berita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung

Demokrasi Liberal | STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG

Kisah Penulis Sederhana I Shandy-Id.Blogspot.com

kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau


pemerintah.
7.

Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari

siapapun.

2.6 Kelemahan ideologi liberalisme :


1.

Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat

bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan


golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan.
2.

Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja,

sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.


3.

Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.

4.

Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi

budaya oleh individu yang sering terjadi


5.

Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah

sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai


media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan image
dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.

Demokrasi Liberal | STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG

Kisah Penulis Sederhana I Shandy-Id.Blogspot.com

Bab III
Kesimpulan
Sistem demokrasi Liberal memang baik dalam bidang Seluruh aspek
negara. Tapi tidak semua negara cocok menjalankan demokrasi liberal. Dan
juga demokrasi liberal juga memiliki banyak kekurangan dan juga kelebihan.
Untuk di indonesia sendiri yang menganut demokrasi Pancasila sendiri sudah
agak sedikit bergeser ke liberal. Karna pada dasarnya demokrasi itu
hakikatnya adalah liberal
Jadi kita sebagai penerus bangsa harus bisa mempertahankan
Pancasila jangan sampai di gantikan oleh ideologi yang lain. Tetapi kita juga
harus mempelajari demokrasi liberal untuk keperluan study agar bisa diambil
sisi positifnya dalam pembangunan bangsa dan negara

Demokrasi Liberal | STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG

Anda mungkin juga menyukai