Anda di halaman 1dari 8

FUNGSI FUNGSI

PERPANGKATAN DAN LOGARITMA

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Ekonomi dan Bisnis


DOSEN PENGAMPU : FITRI, SE., MM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 10 :
Farizka Dwi Metri (2302125901)
Neyka Azwah Adhani (2302125889)
Vendechi Zahira Hawer (2302135505)
Zahwa Nadiva (2302112319)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU

2023
1. Demokrasi
Demokrasi adalah salah satu ideologi yang banyak digunakan dan berkembang di dunia saat ini.
Demokrasi tidak hanya merupakan sebuah ideologi, tetapi juga sebuah sistem pemerintahan.
Secara etimologis, demokrasi berasal dari dua kata yaitu demos dan kratos. Demos berarti rakyat dan
kratos berarti kekuasaan. Menurut KBBI, dalam konteks sebagai ideologi, demokrasi adalah gagasan
atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama
bagi semua warga negara. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa demokrasi adalah sebuah
ideologi yang mempercayai bahwa rakyat memiliki kekuasaan tertinggi di negara tersebut.

Karakteristik Umum Demokrasi Pancasila


1. Kedaulatan ada di tangan rakyat
2. Selalu dilandaskan pada kekeluargaan dan gotong royong
3. Cara mengambil keputusan dilakukan dengan musyawarah demi mencapai mufakat
4. Tidak mengenal partai pemerintahan dan partai oposisi
5. Diakuinya keberadaan keselarasan antara hak serta kewajiban
6. Menghargai HAM
7. Ketidaksetujuan atas kebijakan pemerintah dinyatakan dan disalurkan melalui para wakil rakyat.
Tidak menghendaki demonstrasi dan pemogokan, sebab merugikan seluruh pihak.
8. Tidak menganut sistem monopartai
9. Pemilu berlangsung secara luber
10. Tidak mengenal diktator mayoritas atau tirani minoritas
11. Mendahulukan kepentingan warga negara atau kepentingan umum.

Karakteristik Khusus Demokrasi Pancasila


1. Bersifat kekeluargaan dan gotong royong yang bernapaskan Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Demokrasi Pancasila haruslah menghargai HAM dan menjamin hak minoritas.
3. Pengambilan keputusan dalam demokrasi Pancasila sedapat mungkin berdasarkan musyawarah
mufakat.
4. Demokrasi Pancasila haruslah bersendi atas hukum.

2. Nasionalisme
Macam ideologi yang berikutnya ialah nasionalisme. Menurut KBBI, nasionalisme adalah paham
(ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan. Sementara itu, menurut situs

2
Britannica, nasionalisme adalah ideologi yang didasarkan pada premis bahwa kesetiaan dan
pengabdian individu kepada negara-bangsa melampaui kepentingan individu atau kelompok lain.
Nasionalisme sendiri adalah sebuah ideologi modern. Dalam ideologi ini, warga negara dituntut untuk
mencintai negaranya sendiri dan berkorban demi meraih cita-cita bangsa ataupun menjaga
kedaulatannya. Ada tiga jenis nasionalisme yang dikenal saat ini,yaitu nasionalis kewarganegaraan,
nasionalis etnis, dan nasionalis romantik.
Nasionalisme kewarganegaraan melihat warga negara sebagai salah satu komponen utama dan yang
paling penting dalam tatanan sistem bernegara. Dalam paham ini, warga negara dilihat sebagai dasar
dari kekuatan suatu negara.
Nasionalisme etnis adalah sebuah paham nasionalisme yang muncul pada etnis tertentu. Nasionalisme
etnis muncul karena munculnya rasa kebersamaan pada masyarakat etnis tertentu. Selain itu, pada
nasionalisme etnis, kesamaan etnis dan budaya memiliki peran yang penting dalam suatu negara.
Jenis Nasionalisme terakhir ialah nasionalisme romantik. Nasionalisme romantik adalah sebuah
ideologi atau paham yang melihat budaya, ras, dan etnik sebagai suatu sumber kebenaran politik.

Ciri-Ciri Nasionalisme
1. Adanya sebuah kesatuan dan persatuan sebuah bangsa.
2. Adanya sebuah organisasi yang memiliki bentuk modern dan memiliki sifat nasional.
3. Adanya sebuah perjuangan yang dilakukan dan memiliki sifat nasional.
4. Bertujuan mendirikan dan memerdekakan sebuah negara yang merdeka dan menjadikan kekuasaan
berada di tangan para rakyat.
5. Nasionalisme lebih mementingkan pikiran sehingga pendidikan berperan penting dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.

3. Ideologi liberalisme
Liberalisme adalah macam ideologi di dunia yang selanjutnya. Ideologi liberalisme adalah suatu
paham yang menitikberatkan pada kebebasan.
Menurut KBBI, liberalisme adalah aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi
dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur). Sementara
itu, Britannica menyebut liberalisme sebagai sebuah doktrin politik yang menjadikan perlindungan
dan peningkatan kebebasan individu sebagai fokus utama dalam politik.
Para penganut ideologi ini percaya bahwa warga negara harus memiliki kebebasan yang seluas-
luasnya, khususnya dalam bidang sosial dan ekonomi. Mereka percaya bahwa peran negara dalam
kehidupan sehari-hari harus ditekan semiimal mungkin. Mereka percaya bahwa tugas negara hanyalah
untuk memastikan bahwa seseorang tidak melanggar hak milik orang lain.

4. Ideologi Sosialisme
Macam ideologi di dunia yang berikutnya ialah sosialisme. Sosialisme sering disamakan dengan
komunisme atau marxisme, akan tetapi ada sedikit perbedaan di antara keduanya.

3
Menurut KBBI, sosialisme adalah ajaran atau paham kenegaraan dan ekonomi yang berusaha supaya
harta benda, industri, dan perusahaan menjadi milik negara:. Sementara itu, Britannica menyebut
sosialisme sebagai sebuah doktrin sosial dan ekonomi yang kepemilikan dan kontrol publik atas
properti dan sumber daya alam daripada kepemilikan pribadi.
Ideologi ini berkembang pasca revolusi industri di Eropa. Revolusi industri membawa banyak
keuntungan bagi para pemilik modal, membuat jurang antara orang kaya dan miskin semakin
membesar.

5. komunisme.
Komunisme adalah salah satu cabang dari sosialisme. Ideologi ini juga bertujuan untuk
menghapuskan kepemilikan individu atas modal atau alat produksi. Britannica menyebutkan
komunisme sebagai doktrin politik dan ekonomi yang bertujuan untuk menggantikan kepemilikan
pribadi dan ekonomi berbasis keuntungan dengan kepemilikan publik dan kontrol komunal pada
setidaknya alat produksi utama dan sumber daya alam masyarakat.
Karakteristik komunisme menganut kepemilikan kolektif atas barang-barang. Mengajarkan teori
perjuangan kelas. Melakukan revolusi secara terus-menerus. Serta lebih memprioritaskan kepentingan
negara atau kelompok daripada kepentingan individu.

6. Kapitalisme
Kapitalisme adalah ideologi yang bersebrangan dengan sosialisme dan komunisme. Ideologi ini
menekankan pada kepemilikan modal dan alat produksi oleh individu atau swasta, bukan pemerintah.
Menganut kepemilikan kolektif atas barang-barang. Karakteristik kapitalisme Menganut kepemilikan
kolektif atas barang-barang. Mengajarkan teori perjuangan kelas.Melakukan revolusi secara terus-
menerus. Serta lebih memprioritaskan kepentingan negara atau kelompok daripada kepentingan
individu.
Karakteristik kapitalisme adalah pengakuan atas hak-hak pribadi masing-masing individu. Pemilikan
alat-alat produksi oleh individu. Individu bebas memilih pekerjaan atau usaha sendiri. Ekonomi diatur
oleh mekanisme pasar.

7. Fasisme
Macam ideologi dunia yang berikutnya ialah fasisme. Fasisme identik dengan paham yang
mendukung sentralisasi kekuasaan pada satu orang tertentu yang dianggap kuat untuk mengatur
negaranya dan bersifat otoriter.
Secara KBBI, fasisme adalah prinsip atau paham golongan nasionalis ekstrem yang menganjurkan
pemerintahan otoriter. Sementara itu, menurut kamus Mirriam Webster, fasisme adalah filsafat politik,
gerakan, atau rezim (seperti Fasis) yang meninggikan bangsa dan terkadang juga ras di atas individu
dan yang mewakili pemerintahan otokratis terpusat yang dipimpin oleh seorang pemimpin diktator,
pengaturan ekonomi dan sosial yang ketat, dan penindasan paksa terhadap oposisi.
Sentralisasi kekuasaan pada negara fasis membuat pemerintah bisa bertindak sewenang-wenang
terhadap individu atau kelompok yang berseberangan dengan pemerintah atau oposisi.
Fasisme merupakan sebuah ideologi politik yang muncul pada abad ke-20 di Italia. Ideologi ini
dipimpin oleh Benito Mussolini dan memiliki ciri khas tertentu. Beberapa ciri utama dari fasisme

4
adalah adanya supremasi negara di atas individu, penekanan pada nasionalisme yang ekstrem,
penggunaan kekuatan dan otoritas untuk menciptakan tatanan sosial yang kuat dan disiplin, serta
penindasan terhadap kelompok yang dianggap sebagai musuh atau ancaman bagi negara.

Adapun karakteristik dari Ideologi Fasisme ini:


○Fasisme menekankan pentingnya hierarki sosial serta penggunaan propaganda untuk mengendalikan
masyarakat dan menciptakan budaya politik yang kuat.
○Fasisme juga menolak prinsip-prinsip demokrasi liberal dan sering kali mengadopsi bentuk
pemerintahan otoriter atau diktator.
Ideologi fasisme telah banyak dikritik karena pelanggaran terhadap hak asasi manusia, penggunaan
kekerasan dan penindasan, serta kemunculan kecenderungan rasisme dan xenophobia. Penting untuk
dicatat bahwa fasisme merupakan sebuah ideologi kontroversial dan banyak pihak yang
menentangnya.

8. Anarkisme
Anarkisme adalah sebuah ideologi politik yang menekankan atas kebebasan individu dan penolakan
terhadap otoritas hierarkis dan pemerintahan. Dari situs Britannica, anarkisme berasal dari bahasa
Yunani yaitu “anarchos” yang berarti tanpa otoritas. Di dalam sistem ini tidak ada hierarki di mana
setiap orang dapat memainkan perannya sesuai kehendak masing-masing.Anarkisme berkembang
pesat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, terutama di Eropa dan Amerika Utara.

Karakteristik Anarkisme:
1. Anti-Otoritarianisme: Anarkis percaya bahwa semua bentuk otoritas, termasuk negara,
pemerintahan, dan lembaga-lembaga hierarkis, harus ditolak. Mereka menentang pemaksaan
kekuasaan dari atas dan menekankan atas kebebasan individu.
2. Desentralisasi: Anarkis mendukung struktur sosial dan politik yang desentralisasi, di mana
keputusan diambil secara partisipatif oleh komunitas lokal atau kelompok-kelompok
autonomi. Mereka menentang sentralisasi kekuasaan dan monopoli kekuasaan oleh elite
politik atau ekonomi.
3. Kebebasan Individu: Salah satu prinsip utama anarkisme adalah bahwa setiap individu harus
memiliki kebebasan penuh untuk mengembangkan potensi diri, mengambil keputusan, dan
hidup tanpa penindasan. Anarkis percaya bahwa kebebasan individu dan kebebasan
berorganisasi dapat berdampingan tanpa memerlukan otoritas yang dipaksakan.
4. Solidaritas dan Kegotongroyongan: Anarkis menekankan pentingnya solidaritas dan kerja
sama antarindividu dan kelompok. Mereka mengarah pada pembentukan masyarakat yang
berdasarkan pada saling membantu, saling peduli, dan saling mendukung, tanpa adanya
kompetisi yang merusak atau eksploitasi.
5. Non-Kekerasan: Anarkis menganut prinsip non-kekerasan dalam mencapai tujuan mereka.
Mereka menentang penggunaan kekuatan dan kekerasan untuk mencapai perubahan sosial.
Pendekatan mereka cenderung berorientasi pada aksi langsung, protes damai, pemboikot
ekonomi, dan bentuk-bentuk resistensi non-kekerasan lainnya.
6. Anti-Kapitalisme: Anarkis juga cenderung menentang sistem kapitalis, yang mereka pandang
sebagai sumber dominasi, eksploitasi, dan kesenjangan sosial. Mereka memperjuangkan

5
pembentukan masyarakat yang berdasarkan pada prinsip kesetaraan, keadilan, dan distribusi
yang adil.
7. Ekologi: Anarkis seringkali menyadari pentingnya ekologi dan menjunjung tinggi kesadaran
akan lingkungan hidup. Mereka mengkritik pemanfaatan eksploitatif alam serta mendukung
praktik-praktik berkelanjutan dan ramah lingkungan.

9. Libertarianisme

Libertarianisme adalah salah satu ideologi yang menekankan pada kebebasan individu. Mengutip dari
situs web Stanford Encyclopedia of Philosophy, Libertarian sangat menghargai kebebasan individu
dan melihat ini sebagai pembenaran perlindungan yang kuat untuk kebebasan individu.
Libertarian berpendapat bahwa ruang lingkup dan kekuasaan pemerintah harus dibatasi sehingga
memberikan kebebasan bertindak kepada setiap individu sesuai dengan kebebasan yang sama bagi
semua orang.
Dengan demikian, libertarian bersikeras bahwa keadilan memberikan batasan yang ketat untuk
paksaan. Sementara orang dapat dibenarkan jika dipaksa untuk melakukan hal-hal tertentu (paling
jelas, untuk menahan diri dari melanggar hak orang lain), tapi mereka tidak dapat dipaksa untuk
melayani kebaikan masyarakat secara keseluruhan, atau bahkan kebaikan pribadi mereka sendiri.
Akibatnya, libertarian mendukung hak yang kuat atas kebebasan individu dan kepemilikan pribadi;
membela kebebasan sipil seperti persamaan hak bagi kaum homoseksual; mendukung dekriminalisasi
narkoba, membuka perbatasan, dan menentang sebagian besar intervensi militer.

Ciri-ciri libertarianisme:
1. Percaya bahwa individu harus bebas berperilaku dan menggunakan harta miliknya sesuai keinginan
mereka, asalkan tindakan mereka tidak melanggar persamaan kebebasan orang lain.
2. Berpendapat bahwa ruang lingkup dan kekuasaan pemerintah harus dibatasi, karena pemerintah
dianggap sebagai alat mengatur dan mengawasi sistem tatanan negara.

10. Konservatisme

Macam ideologi di dunia yang berikutnya ialah konservatisme. Mengutip dari situs Britannica,
konservatisme adalah sebuah paham yang memilih untuk menjaga nilai-nilai yang telah diturunkan
secara turun menurun daripada ide-ide yang abstrak atau ideal.
Salah satu hal yang dikritisi oleh ideologi ini adalah globalisasi dan modernisasi. Mereka menganggap
kedua hal tersebut adalah sesuatu yang sia-sia dan memberikan dampak yang buruk bagi mereka.
Menurut pandangan mereka, globalisasi dan modernisasi dianggap dapat menumbuhkan perpecahan,
persaingan tidak sehat, dan adanya kesenjangan.
Karakteristik:
1. Mempertahankan nilai dan norma masyarakat secara turun temurun

6
2. Perubahan yang lambat dan khawatir terhadap perubahan yang terjadi akan menganggu
keseimbangan sosial
3. Adanya otoritas dan hierarki sosial
4. Menekan pentingnya nilai keluarga, komunitas dan identitas nasional
5. Menentang perubahan sosial besar besaran
6. Cenderung kuat dalam nasionalisme dan patriotisme
7. Tidak mudah menerima saran dan kritik
8. Keras dalam hal kepercayaan
9. Sulit beradaptasi
10. Tidak modern atau biasa disebut kolot

11. Feminisme

Macam ideologi di dunia yang selanjutnya ialah feminisme. Feminisme adalah paham dan gerakan
yang memperjuangkan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender.
Menurut KBBI, feminisme adalah gerakan perempuan yang menuntut persamaan hak sepenuhnya
antara kaum perempuan dan laki-laki. Sementara itu, dalam situs IWDA, feminisme adalah tentang
persamaan hak dan kesempatan bagi semua jenis kelamin atau gender.
Feminisme melihat adanya ketidakadilan berbasis gender di masyarakat. Perempuan tidak memiliki
kesempatan yang sama dengan laki-laki diberbagai bidang seperti dalam bidang ekonomi, politik,
sosial, dan edukasi. Selain itu, mereka juga memperjuangkan penghapusan semua bentuk
diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan seksual.

Ciri-ciri Ideologi Feminisme


Sebagai gerakan yang selalu memperjuangkan hak-hak kaum perempuan dalam berbagai aspek
kehidupan, feminisme memiliki beberapa ciri seperti berikut:
1.Menyadari bahwa ada perbedaan dan ketidakadilan dalam hal kedudukan antara kaum laki-laki dan
kaum perempuan.
2.Menuntut adanya persamaan hak dan kedudukan antara kaum laki-laki dan perempuan.
3.Adanya anggapan bahwa kaum laki-laki merupakan kaum yang mementingkan diri sendiri.
4.Merupakan gerakan atau paham yang lebih didominasi oleh kaum perempuan.

12. Otoritarianisme

7
Macam ideologi di dunia yang berikutnya ialah otoritarianisme. Otoritarianisme adalah sebuah prinsip
kepatuhan buta terhadap otoritas, sebagai lawan dari kebebasan berpikir dan bertindak individu.
Mengutip dari situs Britannica, otoritarianisme menunjukkan sistem politik apa pun yang memusatkan
kekuasaan di tangan seorang pemimpin atau elit kecil yang tidak bertanggung jawab secara
konstitusional kepada rakyat. Pemimpin otoriter sering menjalankan kekuasaannya secara sewenang-
wenang dan tanpa memperhatikan hukum, dan mereka biasanya tidak dapat digantikan oleh warga
negara yang memilih secara bebas di antara berbagai pesaing dalam pemilihan. Kebebasan untuk
membentuk partai politik oposisi atau kelompok politik alternatif lain untuk bersaing memperebutkan
kekuasaan dengan kelompok penguasa terbatas atau tidak ada dalam rezim otoriter.

Beberapa Ciri
Penganut otoritarianisme akan berpegang pada kekuasaan sebagai acuan hidup. Ia akan menggunakan
wewenang sebagai dasar berpikir. Ketika berhadapan dengan orang lain dan menanggapi masalahnya,
mereka akan menanyakan kedudukannya (sebagai apa) dalam lembaga dan organisasi.

SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai