Anda di halaman 1dari 6

1.

Liberalisme
Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kebebasan individu sebagai
pangkal kebahagiaan hidup. Ideologi liberalis diperkenalkan di Indonesia oleh orang-orang
Belanda yang mendukung perjuangan bangsa Indonesia dan paham liberal ini
dikembangkan oleh organisasi-organisasi politik di Indonesia seperti Indische Partij.
Ciri-ciri ideologi, antara lain sebagai berikut:
a. Bidang ideologi: Menerapkan paham sekuler
b. Bidang politik: Dikenal adanya partai oposisi
c. Bidang ekonomi: Sistem ekonomi kapitalis, perekonomian diserahkan
kepada perseorangan.
d. Bidang sosial budaya: Anggota masyarakat cenderung individualis.

2. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik
modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme
memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang
dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal
bakal kapitalisme. Adam Smith adalah tokoh ekonomi kapitalis klasik yang menyerang
merkantilisme yang dianggapnya kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia menyerang
para psiokrat yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola
produksi. Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-
Money, modal-komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena
uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam
Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar
(invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi
pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang
dilakukan oleh rakyatnya. Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris,
Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
Ciri-Ciri ideologi Kapitalisme sebagai berikut:
a. Kebebasan warga negara dijunjung tinggi. Warga negara bebas melakukan apa saja
asalkan tidak melanggar tertib hukum.
b. Negara hanya bertindak sebagai pengawas jalannya tertib hukum.
c. Pada kapitalis monopolis mengesampingkan nilai-nilai agama sehingga melahirkan
sekulerisme (paham yang memisahkan agama dengan negara).

3. Fasisme
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut
tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter
sangat kentara. Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin,
fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya
dan pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan
simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah. Negara yang menganut paham fasisme
adalah Italia dan Jerman.
Ciri-ciri ideologi fasisme adalah sebagai berikut:
a. Pemerintahan bersifat otoriter dan totaliter.
b. Sistem pemerintahan satu partai.
c. Negara dijadikan alat permanen untuk mencapai tujuan negara.
d. Mempercayai adanya perbedaan antara orang yang memerintah dan yang diperintah,
antara elite dan massa.
e. Membenci kemerdekaan berbicara dan berkumpul.

4. Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara,
pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan
penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya
harus dihilangkan atau dihancurkan. Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan
administratif, Anarki berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang
didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik dan
administratif (baik pada ranah publik maupun privat).
5. Pancasila
Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti
prinsip atau asas. Pancasila sebagal dasar negara, mempunyai kekuatan mengikat secara
hukum, sehingga semua peraturan hukum/ketatanegaraan yang bertentangan dengan
Pancasila harus dicabut. Perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, dalam bentuk
peraturan perundang-undangan bersifat imperatif (mengikat) bagi penyelenggara negara,
lembaga kenegaraan, lembagakemasyarakatan, warga negara Indonesia di manapun berada,
dan penduduk di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam tinjauan
yuridis konstitusional, Pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam Tap MPR No.
XVIII/MPRJ1 998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No. II/MPRI1 978 tentang
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa) dan penetapan
tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Ketetapan tersebut menyatakan bahwa
Pancasila seperti yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam
kehidupan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Ciri-ciri ideologi Pancasila, antara lain sebagai berikut:


a. Bidang politik: Politik berdasarkan demokrasi Pancasila.
b. Bidang ekonomi: Sistem ekonomi yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat.
c. Bidang sosial budaya: Pola kehidupan sosial adalah kekeluargaan dan kegotongroyongan.

6. Demokrasi
Secara luas demokrasi diartikan sebagai suatu sistem pemerintahan yang berasal
dari rakyat, dan untuk rakyat. Dan kata demokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni
“demos” yang artinya rakyat dan kata “kratos” yang artinya pemerintahan. Ada beberapa
macam praktek demokrasi yang dilaksanakan diberbagai Negara saat ini, yakni demokrasi
parlementer, demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan, serta demokrasi yang melalui
referendum dan inisiatif rakyat.

7. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara
kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan.
Sosialisme dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok
ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19.
Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert
Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-
Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam
Encyclopédie Nouvelle. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai
konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa
istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19
hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat
egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak
daripada hanya segelintir elite. Negara yang menganut paham sosialisme adalah Kuba dan
Venezuela.

8. Komunisme
Komunis merupakan salah satu ideology besar yang digunakan oleh beberapa
negara di dunia ini. awal ajarannya berasal dari tokoh karl marx dan friederich engels dimana
fokus utama tujuan dari ideology ini adalah untuk memperjuangkan hak semua kelas sosial
yang ada di dalam masyarakat menjadi kelas sosial yang sama tanpa adanya perbedaan sesuai
dengan hak dan kewajiban warga negara. Komunisme juga memiliki nama lain yaitu
marxisme atau leninisme karena kedua tokoh inilah yang melahirkan ideology ini di dunia.
Ideology komunis tumbuh karena adanya pertentangan terhadap ideology kapitalisme dimana
buruh dan tani tidak diapresiasi dengan baik dan hanya dianggap sebagai salah satu faktor
produksi saja. imbas dari pemikiran tersebut adalah terjadinya ketimpangan yang sangat besar
antara pengusaha dan buruh. Oleh karena itu muncullah partai komunis yang
memperjuangkan hak rakyat terutama rakyat kecil.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pelajaran.co.id/2016/11/macam-macam-ideologi-di-dunia-penjelasan-dan-
ciri-cirinya-lengkap.html

https://guruppkn.com/macam-macam-ideologi-di-dunia

Anda mungkin juga menyukai