NRP : 160217081
BAB I
PENDAHULUAN
Partai politik adalah sarana politik yang menjembatani elit-elit politik dalam
upaya mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara yang bercirikan mandiri dalam hal
finansial, memiliki platform atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-
kepentingan kelompok dalam urusan politik, dan turut menyumbang political
development sebagai suprastruktur politik.
Dalam rangka memahami partai politik sebagai salah satu komponen infrastruktur
politik dalam negara, berikut beberapa pengertian mengenai partai politik, yakni:
1. Carl J. Friedrich: partai Politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara
stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasan pemerintah bagi
pemimpin partainya, dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota
partainya kemanfaatan yang bersifat ideal maupun materil.
2. R.H. Soltou: partai Politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyaknya
terorganisir, yang bertindak sebagai satu kesatuan politik, yang dengan memanfaatkan
kekuasan memilih, bertujuan menguasai pemerintah dan melaksanakan kebijakan umum
mereka.
3. Miriam Budiardjo: partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang
anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama dengan
tujuan memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik (biasanya), dengan
cara konstitusional guna melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.
Ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan
bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order masyarakat
tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan bagaimana mengatur
kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.
Ideologi adalah seperangkat tujuan dan ide-ide yang mengarahkan pada satu
tujuan, harapan, dan tindakan. Jadi, ideologi politik dapat diartikan sebagai seperangkat
tujuan dan ide yang menjelaskan bagaimana suatu rakyat bekerja, dan bagaimana cara
mengatur kekuasaan.
A. Liberialisme
B. Kapitalisme
C. Sosialisme
PEMBAHASAN
Setiap organisasi yang dibentuk oleh manusia tentunya memiliki tujuan-tujuan tertentu.
Demikian pula organisasi yang disebut Partai Politik (Parpol). Tujuan pembentukan suatu parpol,
disamping yang utama adalah merebut, mempertahankan ataupun menguasai kekuasaan dalam
pemerintahan suatu mempertahankan ataupun menguasai kekuasaan dalam pemerintahan suatu
Negara-juga dapat diperlihatkan dari aktivitas yang dilakukannya. Rusadi Kantaprawira
mengemukakan, aktivitas yang dilakukan parpol pada umumnya mengandung tujuan:
Sedangkan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik pada
pasal 10 ayat 1 dan 2 diatur akan tujuan umum dan tujuan khusus partai politik sebagai berikut:
Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Menjaga dan memelihara
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; Mengembangkan kehidupan demokrasi
berdasarkan pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia; danMewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pertama, partai sebagai sarana komunikasi politik. Salah satu tugas dari partai politik
adalah menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya
sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat berkurang.
Kedua, partai sebagai sarana sosialisasi politik. Di dalam ilmu politik, sosialisasi politik
diartikan sebagai proses melalui mana seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap
fenomena politik. Biasanya proses sosialisasi berjalan secara berangsur-angsur dari masa kanak-
kanak sampai dewasa. Selain itu sosialisasi politik juga mencakup proses melalui mana
masyarakat menyampaikan norma-norma dan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
Ketiga, partai politik sebagai sarana rekrutmen. Partai politik melakukan seleksi dan
pemilihan serta pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah
peranan dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintahan pada khususnya.
Keempat, partisipasi politik. Partai politik sebagai wadah bagi warga negara dalam
mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan umum dan dalam ikut menentukan
pemimpin pemerintahan.
Kelima, partai politik sebagai pemandu kepentingan. Partai politik melakukan kegiatan
menampung, menganalisis dan memadukan berbagai kepentingan yang berbeda bahkan
bertentangan menjadi beberapa alternatif kebijakan umum, kemudian diperjuangkan dalam
proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik
Keenam, komunikasi politik, yaitu proses penyampaiaan informasi mengenai politik dari
pemerintah kepada rakyat atau sebaliknya.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasan fungsi parpol menurut saya sendiri berdasarkan artikel di
atas, terbagai menjadi dua belas pembahasan yakni : (1) Komunikasi politik. (2) Perwakilan. (3)
Konvensi, artikulasi kepentingan, dan agregasi. (4) Pendidikan politik. (5) Integrasi (partisipasi
politik, sosialisasi politik, dan mobilisasi politik). (6) Persuasi dan represi. (7) Kaderisasi. (8)
Rekrutmen politik. (9) Membuat pertimbangan, perumusan, kebijakan dan control terhadap
pemerintah. (10) Mengkoordinasi lembaga-lembaga pemerintah. (11) Alat pengontrol
kepentingan pribadi politisi yang duduk sebagai wakil rakyat maupun pejabat public. (12) Fungsi
dukungan (Supportive function). Dalam konstitusi NRI telah diatur lima fungsi partai politik
memberikan pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga negara
Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara; b. penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
untuk kesejahteraan masyarakat; c. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik
masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara; d. partisipasi politik warga
negara Indonesia; dan e. rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui
mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.Suatu
perkembangan dan kemajuan untuk konstitusi Negara Republik Indonesia karena telah diatur
dalam konstitusi akan fungsi partai politik yang mempertimbangkan kesetaraan, keadilan dan
peran serta perempuan dalam keterwakilan politik. Intinya parpol dibentuk untuk menciptakan
kerukunan rakyat bukan membuat rakyat menjadi gelisah atau was was an karena tingkah laku
mereka dalam persaingan memperebutkan sesuatu yang ada di parlemen. Tujuan utama parpol
harusnya dapat mensejaterakan rakyat dan membuat NRI menjadi maju.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Eman Hermawan, Politik Membela Yang Benar; teori, kritik, dan nalar, Klik R,
Jogjakarta, 2002). Soelistyati Ismail Gani, Pengantar Ilmu Politik, Ghalia Indonesia,
Jakarta, 1984).
http://www.negarahukum.com/hukum/fungsi-partai-politik.html
http://www.sumbarprov.go.id/read/99/12/14/59/290-teras-sumbar/artikel/1481-
peranan-partai-politik-dalam-penyelenggaraan-pemerintahan.html
Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XII, Erlangga, Jakarta,
2007
http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_politik#Ideologi_politik