Kelas: 1F
1. Pengertian Politik
Politik (bahasa Yunani: politiká; bahasa Arab: siyasah), yang artinya dari,
untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara),adalah proses pembentukan
dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya
dalam negara.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
Perkembangan Ilmu Politik juga sudah cukup maju dari mulai lahirnya pada akhir
abad ke-19 ilmu politik diberbagai Negara belahan dunia seperti Yunani Kuno pemikiran
mengenai Negara sudah dimulai pada tahun 450 S.M., yang pada saat itu sudah dijumpai
berbagai karya-karya ahli sejarah Herodotus, atau filsuf-filsuf seperti Plato, Aristoteles, dan
sebagainya. Di Indonesia itu sendiri perkembangan seperti itu banyak dijumpai melalui
beberapa karya tulis yang membahas masalah sejarah dan kenegaraan, seperti
Negarakertagama yang ditulis pada zaman kerajaan Majapahit sekitar abad ke-13 dan ke-15
Masehi dan Babad Tanah Jawi. Dan karya karya tersebut semenjak adanya imprealisme maka
karya tersebut terdesak oleh pemikiran-pemikiran bangsa barat yang berada di sekitar
kawasan Asia sehingga karya sastra tersebut mengalami kemunduran.
3. Tipologi Politik
Pada dasarnya hanya ada 2 tipologi partai politik yang hadir dalam kehidupan
demokrasi. Partai politik sebagai salah satu pilar dalam pelaksanaan demokrasi di indonesia,
tipologi tersebut adalah berdasarkan kader dan berdasarkan massa kedua tipologi ini hadir
berdasarkan ideologi yang diwujudkan berdasarkan ide ide perjuangan partai dan melalui
program kerja partai yang di tawarkan oleh partai tersebut.
Partai politik merupakan instrumen yang tak terpisahkan dari sistem demokrasi di
negara manapun di dunia ini. Tidak dapat dikatakan I - Parrai Polirik I :ffi demokratis sebuah
negara jika tidak ada partai politik di negara tersebur karena pada hakikatnya partai politik
merupakan manifestasi dari kebebasan masyarakat untuk membentuk kelompok sesuai
dengan kepentingannya.
Partai politik merupakan bagian dari infrastruktur politik dalam negara. Untuk
memahaminya maka beberapa ahli menyatakan pendapat tentang pengertian dari partai
politik.
3.1 Berikut ini pengertian partai politik yang dikemukakan oleh para ahli:
a. Miriam Budiardjo menyebutkan bahwa partai politik adalah suatu kelompok yang
terorganisir yang anggota-anggotanya memiliki orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang
sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut
kedudukan politik, biasanya dengan cara konstitusional, untuk melaksanakan kebij
aksanaan-kebij aksanaan mereka.
c. Carl J. Friedrich; A political party is a group of human beings, stably organized with
the objective of securing or maintaining for its leaders the control of a government,
with the further objective of giving to members of the party, through such control
ideal and material benefits and adventages (Partai Politik adalah sekelompok manusia
yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan
kekuasaan terhadap pemerintah an bagi pimpinan partainy a dan berdasarkan penguas
aanini memberikan kepada anggora partainya kemanfaata n yangbersifat ideal
maupun materiil"
g. Menurut La Palombara dan Anderson,2s partai politik adalah " ... drry political
group, in possession of an fficial label and of a formal organization thatlinhs centre
andlocality, thatpresents at elections, andis capable ofplacing through elections (free
or non-free), candidates for public offitr. (... setiap kelompok politik, yang memiliki
label dan organisasi resmi yang menghubungkan antara pusat kekuasaan dengan
lokalitas, yang hadir saat pemilihan umum, dan memiliki kemampuan untuk
menempatkan kandidat pejabat public.
Berdasarkan asas dan orientasinya, partai politik diklasifikasikan menjadi tiga tipe,
meliputi partai politik pragmatis, partai politik doktriner, dan partai politik kepentingan.
Parpol pragmatis ialah suatu partai yang mempunyai program dan kegiatan yang tak
terikat kaku pada suatu doktrin dan ideologi tertentu.
Contohnya pada pemilihan Gubernur Jawa Timur ketika Gerindra dan PKS merapat ke PDIP
untuk mengusung Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Parpol doktriner ialah suatu partai politik yang memiliki sejumlah program dan
kegiatan kongkrit sebagai penjabaran ideologi.
Partai Komunis di mana saja merupakan contoh partai doktriner. Dan PKS pun sepertinya
lebih dekat dengan klasifikasi partai doktriner ini.
Partai politik kepentingan
Parpol kepentingan merupakan suatu parpol yang dibentuk dan dikelola atas dasar
kepentingan tertentu, seperti petani, buruh, etnis, agama, atau lingkungan hidup yang secara
langsung ingin berpartisipasi dalam pemerintahan.
Partai ini sering ditemui dalam ystem banyak partai, tetapi kadangkala terdapat pula dalam
ystem dua partai berkompetisi namun tak mampu mengakomodasikan sejumlah kepentingan
dalam masyarakat.
Dalam tinjauan historis, semenjak masa pra-kolonial, Indonesia sebagai bagian dari
kebudayaan proto-Malay dianggap sebagai bangsa yang patrimonial. Klaim sejarahsosiologis
ini berjangkar pada argumen terkait praktek-praktek penguasa-penguasa lokal (kerajaan),
terutama di wilayah Jawa yang mempertahankan kekuasaannya lewat pemberian hadiah atau
upeti kepada bawahannya sebagai pendapatan dari penguasaan lahan: dimana praktek
eksploitasi atas lahan dijalankan, namun lahan tidak dibeli atau dimiliki oleh mereka.34Lewat
praktek-praktek cara berkuasa ini, relasi kuasa „penguasa dan hamba‟ (patron-client)sudah
dianggap sebagai cara penguasaan tradisional di Indonesia. Relasi timpang ini kemudian
dikapitalisasi oleh penguasa kolonial Belanda untuk menguasai Indonesia.35 Dalam konteks
politik pasca-kemerdekaan, partai politik memiliki nuansa ideologis yang mengakar kuat
sampai kebawah, namun tetap elitis (deeply rooted, butelitist).36Partai politik tetap memiliki
jaringan dalam sistem birokrasi pemerintahan.Bagi partai pro-pemerintah, beberapa pengurus
partai juga menguasaipos-pos departemen pemerintahan.Semisal NU menguasai Kementerian
Agama, PNI menguasai Kementerian Dalam Negeri dan PKI menguasai Kementerian
Pertanian.37Fenomena patronaseini diperparah ketika Soekarno tergoda untuk menjadi
patron tunggal di masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965).
Embrio patronase dalam tubuh partai politik terbina lewat kebijakan pemerintah
Soeharto. Lewat karisma sebagai pemimpin tradisional Jawa, Soeharto melakukan fusi partai
politik menjadi dua partai politik: Partai Demokrasi Indonesia (PDI) sebagai wadah kalangan
nasionalis, abangan dan sekularis; Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai wadah
ummat Islam dan satu Golongan Karya (Golkar) sebagai wadah fungsionaris,birokrat dan
militer.
Namun kemudian Soeharto mencoba mempengaruhi konstituen Muslim dengan bersikap
lebih ramah dalam aturan-aturan Zakat dan Haji.Soeharto mencoba menggerus persepsi
dirinya sebagai eorang abangan yangsinkretis.Soehartomenginisiasi lahirnya organisasi ICMI
(Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) yang bertujuan untuk memobilisasi masa Muslim
moderat untuk sami‟na wa atho‟na kepada langgam politik otoritarianisme..
4. Rezim
Rezim dan Organisasi Internasional merupakan salah satu pembahasan dari studi
hubungan internasional. Apa itu rezim dan organisasi internasional menurut para ahli?
Berikut beberapa definisi rezim dan organisasi internasional menurut para ahli.
2. Ruggie (1975)
Merupakan perilaku internasional yang terinstitusi.
3. Young (1982)
Merupakan institusi sosial yang mengatur aksi kepada aktivitas-aktivitas spesifik
tertentu.
4. Keohane (1985)
Rezim Internasional merupakan sebuah prinsip,norma,peraturan,dan prosedur
pembuatan keputusan di mana ekspetasi dari para aktornya bertemu pada area tertentu dalam
hubungan internasional. Rezim adalah variabel sela dan variabel terikat. Variabel sela artinya
variabel yang berdiri di antara variabel bebas berupa faktor-faktor dasar yang menjadi
penyebab,sedangkan variabel terikat adalah yang berupa hasil atau prilaku yang diharapkan
muncul.
5. Keohane dan Nye (1977)
Seperangkat aturan yang mengatur yang meliputi jaringan atas aturan,norma,dan
prosedur yang mengatur perilaku dan mengontrol dampak atas perilaku tersebut.
3. Alvarez (2006)
Merupakan sebuah entitas antar pemerintah yang didirikan dengan sebuah
perjanjian,biasanya mempunyai sekretariat permanen,mengadakan sidang-sidang pleno yang
melibatkan seluruh negara anggota dan organ eksekutif dengan partisipasi yang lebih
terbatas.