Anda di halaman 1dari 22

Pengantar Ilmu Politik

STIA BAGASASI

Dra. Ika Erawati Sukandar, M.Si


PENGERTIAN POLITIK
• Politik diartikan sebagai polites berarti warga
negara kemudian berkembang menjadi
Politikos yang berarti kewarganegaraan, dan
Politike yang berarti kemahiran politik.
• Politik diartikan pula sebagai policy (kebijakan)
• Politik dapat ditafsirkan sebagai proses
interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu lain agar bisa mencapai kebaikan
bersama.
Konsep-konsep dalam ilmu
politik, senantiasa berkutat
dalam masalah:
a. Kekuasaan : sumber kekuasaan –
pengaruh
– pembuat dan pelaksanan kebijaka
b. Kewenangan : kekuasaan berdasarkan
legitimasi
c. Konflik dan konsensus
d. Pengambilan keputusan dan cara
mendistribusikan kekuasaan
POLITIK
• Dalam politik kita berbicara mengenai
bagaimana masyarakat, di suatu wilayah,
saling menegosiasikan kepentingan masing-
masing, untuk kemudian melahirkan
kesepakatan
• Bagaimana kepentingan masing- masing
tersebut dapat terselenggara tanpa
merugikan pihak lain
TUJUAN POLITIK
• Politik selalu bertujuan untuk
mencapai kebahagiaan bersama.
Tujuan awal politik tidaklah
"kejam" seperti sering
didengungkan orang.
ASAL KATA POLITIK
• Politik berasal dari bahasa Yunani POLIS
yang artinya negara-kota. Dalam negara
kota di zaman Yunani, orang saling
berinteraksi satu sama lain guna mencapai
kesejahteraan hidupnya.
• Manakala manusia mencoba untuk untuk
menentukan posisinya dalam masyarakat,
manakala mereka berusaha meraih
kesejahteraan pribadi melalui sumber daya
yang ada, atau manakala mereka
berupaya mempengaruhi orang lain agar
menerima pandangannya, maka mereka
sibuk dengan suatu kegiatan yang kita
semua namai sebagai POLITIK.
POLITIK
• A New Handbook of Political Science menyebutkan
bahwa yang dimaksud dengan politik adalah the
constrained use of social power (penggunaan
kekuasaan sosial yang dipaksakan).
• Politik adalah kekuasaan sosial dan sebagai
kekuasaan sosial ia harus disepakati banyak orang
sebelum suatu cara diterapkan
• Politik menghendaki negosiasi. Dari negosiasi baru
dicapai kesepakatan.
• Suatu kekuasaan politik adalah kekuasaan yang
disepakati banyak orang, bukan hanya kemauan satu
orang.
PENDAPAT PARA AHLI
Gambte:
"Politik merupakan kumpulan dari satu wilayah kehidupan sosial seperti gender, ras, dan
kelas sosial, sehingga politik diartikan sebagai aspek dari keseluruhan kehidupan sosial,
dan tidak hanya terpusat pada lembaga-lembaga pemerintah."
Lefwich :
"Politik tidak terlepas dari kehidupan dan aktivitas publik. Politik menyangkut
keseluruhan aktivitas dan kerjasama dan konflik di dalam atau antar masyarakat."
Deliar Noer :
"Politik adalah segala aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang
dimaksud untuk mempengaruhi dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu
bentuk susunan masyarakat."
Prof Miriam Budiarto : Dasar – dasar ilmu politik (2008 : 13 – 15)
“Politik adalah usaha untuk mencapai kehidupan yang baik pada sebuah kelompok
masyarakat dalam menghadapi terbatasnya sumber daya, perlu dicari suatu cara
distribusi, supaya seluruh masyarakat merasa bahagia dan puas.
Sejarah Ringkas Perkembangan Politik
a. Yunani tahun 450 SM terdapat buku karya Herodatus, Plato dan Aristoteles.
b. India tahun 500 SM terdapat kitab Dharmasastra dan arthasastra.
c. Cina tahun 500 SM terdapat tokoh Confucius dan Kung Fu Tzu
d. Arab abad 11 M terdapat karya al-Marwardi berjudul al-Ahkam as-Sulthaniyyah
e. Indonesia abad 13 M terdapat kitab Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi.
f. Sejarah secara sempit
- Abad 18 dan 19 di Jerman, Austria dan Prancis telah muncul pembahasan
tentang politik namun masih kental dipengaruhi hukum dan negara.
- Di Inggris Ilmu politik dipengaruhi oleh filsafat moral dan sejarah
- Di Paris Prancis tahun 1870 lahir Ecole libredes Scienies
- Di Inggris tahun 1895 muncul lembaga London School of Economic and
Political Science
- Di AS tahun 1858 diangkat Francis Lieber sebagai guru besar Sejarah dan
Ilmu politik di columbia College.
- Masih di AS tahun 1904 lahir American Political Science Assosiation (APSA)
Unesco (lembaga di bawah PBB) tahun 1948
melahirkan buku Contemporary Political
Science yang terdapat 4 bidang ilmu politik,
yaitu:
1. Teori Politik
2. Lembaga Politik (Undang-Undang,
pemerintah)
3. Partai
4. Hubungan Internasional (politik internasional,
organisasi, hukum)
Pada zaman Yunani Kuno para pemikir yang
terkenal antara lain:
-Socrates (469-399 SM) : " ilmu politik adalah
ilmu yang membahas masalah Public goods
(kebaikan bersama) yakni struktur ideal serta
tentang keadilan."
- Plato (429-347 SM) : "ilmu politik adalah ilmu
yang membahas tentang siapa yang
memerintah dan kedudukan individu dalam
lingkup kekuasaan yang dipegang.
-Aristoteles (384 - 322 SM) : "ilmu politik
adalah ilmu yang membahas tentang asal dan
tujuan terbentuknya negara."
ILMU POLITIK
Ilmu adalah "pengetahuan yang disusun secara :
• Metodis, menggunakan metode, cara, jalan yang
lazim digunakan dalam disiplin ilmu yang
dibicarakan
• Sistematis, artinya masing-masing unsur saling
berkaitan satu sama lain secara teratur dalam suatu
keseluruhan, sehingga dapat tersusun suatu pola
pengetahuan yang rasional
• Obyektif, kebenaran dari hasil pemikiran dari suatu
bidang dapat memperoleh bobot obyektif (sesuai
kenyataan) dan
• Umum, artinya tingkat kebenaran yang mempunyai
bobot obyektif tersebut dapat berlaku umum, di
mana saja dan kapan saja.
• Pengetahuan adalah "apa yang kita peroleh dalam
proses mengetahui ... tanpa memperhatikan obyek,
cara, dan kegunaannya." Kita tahu bahwa sepeda
beroda dua, manusia hidup mengalir darah dalam
tubuhnya, sinar matahari adalah panas, atau
pemerintah menerapkan kebijakan wajib belajar.
(pengetahuan tidak berbicara mengenai aspek
ontologis, epistemologis, dan aksiologis suatu obyek)
• ilmu relatif tersusun secara teratur. Ilmu dapat
menambah pengetahuan, sementara
pengetahuan disistematisasikan oleh ilmu.
Epistemologi Ilmu Politik
• Dalam ilmu politik, epistemologi ilmu ini
diterjemahkan ke dalam konsep PENDEKATAN. Arti
dari pendekatan adalah dari sudut mana serta
bagaimana seseorang melihat suatu permasalahan.
Contoh : Dalam mendidik anak, orang tua biasanya
mendekati lewat 3 pendekatan: Otoriter, Laissez
Faire, dan Demokratis.
• Jika otoriter, orang tua hanya mau dituruti
pendapatnya oleh si anak;
• jika Laissez Faire cenderung membebaskan /
membiarkan;
• jika demokratis akan mengajak dialog dua arah.
TIPOLOGI

• Tipologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan


berdasarkan tipe atau jenis.
• Secara lebih spesifik, kata ini dapat merujuk pada: Tipologi
(antropologi), pembagian budaya menurut suku bangsa. Tipologi
(arkeologi), klasifikasi benda menurut karakteristiknya.
• Pada konsep ini, suatu tipe pada dasarnya menjelaskan tentang
asal usul hadirnya arsitektur (Moneo, 1978).
• Tipologi secara etimologi berasal dari kata typos yang artinya akar
dari (the roof of) dan kata logos yang arti sederhananya
pengetahuan atau ilmu.
TIPOLOGI POLITIK

• Tipologi politik berkaitan dengan partisipasi politik


• Partisipasi politik, selain dilihat dari definisi, bentuk dan tingkatan
juga dapat dilihat dari tipologi dan model.
• Dari sisi tipologi, partisipasi politik dapat dibedakan menjadi
partisipasi aktif dan partisipasi pasif.
• Yang termasuk dalam kategori partisipasi politik aktif ialah
mengajukan usul mengenai suatu kebijakan umum, mengajukan
alternatif kebijakan umum yang berlainan dengan kebijakan yang di
buat pemerintah, mengajukan kritik dan perbaikan untuk
meluruskan kebijakan, membayar pajak dan memilih pemimpin
pemerintahan.
• Sebaliknya, kegiatan yang termasuk dalam kategori partisipasi pasif
berupa kegiatan yang menaati pemerintah, menerima, dan
melaksanakan setiap keputusan
TIPOLOGI POLITIK

• Partisipasi politik aktif ini menunjukan kegiatan yang berorientasi


pada proses input dan output politik
• Sedangkan partisipasi politik pasif merupakan kegiatan yang
berorientasi pada proses output.
• Disamping itu, terdapat sejumlah anggota masyarakat yang tidak
termasuk dalam kategori partisipasi politik aktif maupun partisipasi
politik pasif. Kelompok ini muncul didasarkan pada pandangan
mereka yang menganggap masyarakat dan sistem politik yang ada
telah menyimpang dari apa yang mereka cita-citakan. Mereka
disebut sebagai kelompok apatis atau golongan putih (golput.)
TIPOLOGI PARTAI POLITIK

Tipologi partai politik : pengklasifikasikan berbagai partai politik berdasarkan kriteria


tertentu seperti:
• Asas dan orientasi membagi 3 partai politik :
Partai politik pragmatis : suatu partai yang mempunyai program dan kegiatan yang tak
terikat kaku pada suatudoktrin dan ideologi tertentu.
Partai doktriner : suatu partai politik memilik isejumlah program dan kegiatan konkret
sebagai penjabaran ideologi.
Partai kepentingan : suatu partai yang dibentuk dan dikelola atas dasar kepentingan
tertentu.
• Komposisi dan Fungsi Anggota parpol massa atau lindungan(patronage) parpol
mengandalkan kekuatan pada keunggulan jumlah anggota dengancara memonilisasi
massa sebanyak-banyaknya,dan mengembangkan diri sebagai pelindung pelbagai
kelompok masyarakat. Parpol kader ialah suatu partai yangmengandalkan kualitas
anggota,keketatan organisasi,dan disiplin anggotasebagai sumber kekuatan.
• Basis sosial dan Tujuan menurut ALMOND menggolongan partai politik berdasarkan
keanggotaannya yang terdiri dari lapisan-lapisan sosial, kelompok kepentingan tertentu,
pemeluk agama dan kelompok budaya tertentu
REZIM

• Dalam politik, rezim (bahasa Prancis: régime) adalah “Bentuk


pemerintah atau seperangkat aturan, norma budaya atau sosial,
dan lain-lain, yang mengatur operasi suatu pemerintah atau
lembaga dan interaksinya dengan masyarakat.
• Menurut KBBI, rezim adalah “Tata pemerintah negara atau
pemerintahan yang berkuasa dan menguasai secara total.”
• Pada awalnya kata régime adalah padanan kata untuk semua
jenis pemerintahan. Tetapi istilah ini kemudian mengalami
pergeseran makna. Penggunaan pada era modern lebih
berkonotasi negatif, karena menyiratkan pada suatu bentuk
pemerintahan otoriter atau kediktatoran.
• Definisi Webster menyatakan bahwa kata régime hanya merujuk pada
bentuk pemerintahan.
• Oxford Dictionary mendefinisikan 'rezim' sebagai "pemerintah, terutama
yang otoriter".
• Secara teoretis, istilah ini tidak mengandung implikasi apapun tentang
pemerintahan tertentu yang dirujuknya, dan kebanyakan ilmuwan politik
menggunakannya sebagai sebuah istilah yang netral.
• Namun istilah ini sering digunakan dalam budaya populer dengan pengertian
negatif atau menghina, sebagai rujukan kepada pemerintah yang dianggap
menindas, tidak demokratis atau tidak sah, sehingga dalam konteks ini,
kata tersebut mengandung makna penolakan moral ataupun oposisi
politik. Misalnya, kita barangkali tidak akan mendengar kata "sebuah rezim
demokratis".
• Ilmuwan politik Fred Judson, mendefinisikan rezim sebagai "hubungan
antara negara, masyarakat, pasar dan sisipan global".
SISTEM POLITIK/PEMERINTAHAN

• Secara umum terdapat dua macam sistem politik. Pertama yakninya sistem politik
demokrasi dan yang kedua sistem politik otoriter atau totaliter.
• Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki
hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
• Otoriter adalah tindakan menurut kemauan sendiri dan bersifat kaku serta keras
kepala.
• Totaliter adalah bersangkutan dengan pemerintahan yang menindas hak pribadi
dan mengawasi segala aspek kehidupan warganya.
• Menurut Sukarno: “Sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang
membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur
pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara
mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan
hubungan Negara”
• Mengapa di suatu negara perlu ada sistem pemerintahan? Secara sempit, Sistem
pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda
pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan
mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.
Hatur Nuhun

Anda mungkin juga menyukai