Anda di halaman 1dari 41

TEORI POLITIK

RIKA RAMADHANTI
DEFENISI POLITIK
Definisi Politik (Menurut Aristotle)
Politik adalah usaha yang ditempuh warga
negara untuk mewujudkan kebaikan bersama
(Aristoteles)
Menurut Miriam Budiarjo)
Politik adalah bermacam-macam kegiatan
dari suatu sistem politik (negara) yg
menyangkut proses menentukan tujuan-
tujuan dari sistem indonesia dan
melaksanakan tujuan-tujuan itu.
• Definis Politik (menurut Sri Sumatri)
• Politik adalah pelembagaan dari hubungan
antar manusia yg dilembagakan dalam
bermacam-macam badan politik baik
suprastruktur politik dan infrastruktur politik

• (Menurut Adrian Leftwich)


• Politics is at the heart of all collective social
activity, formal and informal, public and
private, in all human group, institutions and
societies
• Varian Definisi Politik
• Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan
secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
• Politik adalah hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemerintahan dan negara.
• Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk
mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di
masyarakat.
• Politik adalah segala sesuatu tentang proses
perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
• Politik adalah siasat/cara atau taktik untuk
mencapai suatu tujuan tertentu
1. Kekuasaan Politik

Pengertian Kekuasaan Menurut Beberapa ahli :


- Max Weber (1922)
Kekuasaan adalah kemampuan untuk dalam suatu
hubungan sosial, melaksanakan kemapuan sendiri
sekalipun mengalami perlawanan dan apapun
dasar kemampuan ini.

- Harold Laswell & Abraham Kaplan


Kekuasaan adalah hubungan dimana seseorang
atau sekelompok orang dapat menentukan
tindakan seseorang atau kelompok lain ke arah
tujuan dari pihak pertama.
- Barbara Goodwin (2003)
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengakibatkan
seseorang bertindak dengan cara yang oleh
bersangkutan tidak akan dipilih seandainya ia tidak
dilibatkan.

- Talcott Parsons
Kekuasaan adalah kemapuan untuk menjamin
terlaksananya kewajiban – kewajiban yang mengikat,
oleh kesatuan-kesatuan dalam suatu sistem organisasi
kolektif.

- Maka Kekuasaan Politik adalah kemampuan


menggunakan sumber-sumber untuk mempengaruhi
proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.
Sumber-Sumber Kekuasaan
- Kedudukan
- Kekayaan
- Kepercayaan

Lembaga Kekuasaan
• Eksekutif
• Legislatif
• Yudikatif
• Konstitutif
• Inspektif
• Konsultatif
2. Kewenangan Politik
Kewenangan merupakan kekuasaan yang
memiliki keabsahan (legitamate power),
sedangkan kekuasaan tidak selalu
memiliki
keabsahan.
Kewenangan merupakan hak moral untuk
membuat dan melaksanakan keputusan
politik. Dalam hal ini, hak moral yang sesuai
Dengan nilai-nilai dan norma masyarakat,
Termasuk peraturan perundang-undangan.
• Sumber – Sumber Kewenangan
a. Tradisi
artinya, kepercayaan yang telah berakar
dipelihara secara terus menerus dalam
masyarakat.
b. Tuhan, Dewa atau Wahyu
dalam hal ini hak memerintah dianggap bersifat
sakral.
c. Kualitas Pribadi
dalam hal ini seseorang memiliki kualitas pribadi.
(pemimpin yang karismatik “bung karno”)
d. Peraturan Perundang-Undangan
e. Sumber yang bersifat instrumental
maksudnya kewenangan berasal dari keahlian dan
kekayaan.
Berdasarkan kelima sumber kewenangan tersebut
disimpulkan bahwa kewenangan menjadi dua tipe
kewenangan utama yakni :

1. Kewenangan yang bersifat prosedural


ialah hak untuk memerintah berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang bersifat
tertulis maupun tidak tertulis.

2. Kewenangan Subtansial
ialah hak untuk memerintah berdasarkan faktor-
faktor yang melekat pada diri pemimpin, seperti
tradisi, sakral, kualitas pribadi dan instrumental.
3. Legitimasi
Konsep legitimasi (legitimacy atau keabsahan) yang
terutama penting dalam suatu sistem politik.
Keabsahan adalah keyakinan anggota-anggota
masyarakat bahwa wewenang yang ada pada
seseorang, kelompok atau penguasa adalah wajar
dan patut dihormati

Konsep Legitimasi juga berkaitan dengan sikap


masyarakat terhadap kewenangan. Maksudnya
legitimasi merupakan penerimaan dan pengakuan
masyarakat terhadap hak moral pemimpin untuk
memerintah, membuat dan melaksanakan
keputusan politik
Legitimasi jika dilihat dari sudut pandang penguasa
dapat artikan sebagai kemampuan untuk
membentuk dan mempertahankan kepercayaan
bahwa lembaga-lembaga atau bentuk-bentuk
Politik yang ada adalah yang paling wajar untuk
masyarakat.

Obyek Legitimasi
Menurut Davit Easton terdapat 3 objek legitimasi
yakni :
1. Komunitas Politik
2. Rezim
3. Pemerintahan
Menurut Charles F. Andrian Obyek
Legitimasi terdiri dari :
1. Masyarakat Politik
2. Hukum
3. Lembaga Politik
4. Pemimpin Politik
5. Kebijakan
• SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
POLITIK
• • Dapat kita kaji dalam 2 hal
• a. Secara Umum
• Meninjau berbagai sudut pandang filsuf
yang mengkonstruksi perkembangan ilmu
politik
• b. Khusus (di Indonesia)
• sumbangsih perguruan tinggi dalam
mengkonstruksi perkembangan ilmu politik
• SECARA UMUM
a. Zaman Yunani Kuno (8)
b. Zaman Romawi (1)
c. Abad Pertengahan (2)
d. Permulaan Zaman Modern (3)
e. Zaman Modern (4)
f. Abad 19 dan 20 (5)
g. Sebelum Masa Kemerdekaan (6)
h. Sesudah Masa Kemerdekaan (7)
• SECARA KHUSUS
a. Sebelum Masa Kemerdekaan (6)
b. Sesudah Masa Kemerdekaan (7)
• A. ZAMAN YUNANI KUNO
• Ilmu politik sebagai pemikiran mengenai
Negara sudah dimulai pada tahun 450 SM.
• Karya-karya Plato dan Aristoteles
• Baik Plato maupun Aristoteles pada
Dasarnya menjadikan negara sebagai
perspektif filosofis, Dan pandangan mereka
tentang pengetahuan, Merupakan sesuatu
yang utuh.
B. ZAMAN ROMAWI
• Perhatian politik pada masalah hukum
• Implikasi pada dasar tata pelaksanaan
Politik melalui hukum dan konstitusi bagi
negara
Negara - negara di dunia Contoh Implikasi
kekuasaan diktator raja diromawi saat itu
D. PERMULAAN ZAMAN MODERN
• Muncul tokoh yang memberi perhatian pada negara
• Tokoh : Machiavelli
• hal paling utama adalah negara
• kekuasaan sebagai dasar negara yang layak
diandalkan daripada hukum
• kekuasaan adalah alat menyelamatkan dan
memperhatikan eksistensi
• Pandangan politik : praktis dan realistis tentang
kekuasaan
• Mengembangkan teori politik “kepentingan
negara”
C. ABAD PERTENGAHAN
• Muncul sekulerisme : pembatasan kekuasaan raja dan
ahli agama
• Raja : kekuasaan dunia
Ahli agama : kekuasaan spiritual (gereja)
• Terjadi perebutan kekuasaan antara gereja dan kerajaan
• Muncul feodalisme
membentuk kesatuan politik yang kecil,pemerintah
bersifat lokal
• Skolastik monopoli ilmu pengetahuan (gereja)
• Maka masa ini adalah masa kemunduran ilmu
pengetahuan di Eropa
E. ZAMAN MODERN
• Perkembangan Ilmu Politik pada zaman modern
(abad ke 16, 17 dan 18) banyak ditujukan pada hukum dan
lembaga-lembaga negara.
• Selain ilmu hukum, pengaruh ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu
politik masih terasa sampai perang Dunia II
• Tokohnya antara lain John Locke (1632-1704),
• Montesquieu (1689-1755) dan Jean Jacques
• Rousseau (1712-1778).
• Locke
a. Lewat karyanya berupa naskah Uraian tentang Pemerintah
(Treatise on Goverment) menyatakan pandanga tentang
Penolakannya terhadap kekuasaan absolut dan kekuasaan yang
didasarkan atas warisan.
b. Masyarakat politik = masy yg dibentuk berdasarkan
perjanjian bersama Setiap orang meskipun telah
menyerahkan kuasa, namun tetap dapat
menyampaikan tuntutan dan perhatian masy Terhadap
pelanggaran yang dilakukan. Kekuasaan tertinggi di
tangan masyarakat

• Untuk mewujudkan masy politik perlu dibuat


undang-undang atau hukum.
• Munculnya badan pembuat produk hukum(legislatif),
pelaksana (eksekutif)
• Pada saat itu belum muncul peradilan (yudikatif)
PENDEKATAN DALAM ILMU POLITIK
•Meriam Budiarjo :
• legal /Instistitusional
• Behavioral
• Neo-Marxis
•Teori ketergantungan
•Rational choice
•Institusional baru
PENDEKATAN LEGAL/ INSTITUSIONAL
•Mulai berkembang pada abad ke 19
•Sifatnya normatif
•Focus kajian adalah negara
•Aspek kajian adalah Konstitusional dan
yuridisnya
•Tidak memperhatikan implementasi dari
UU.
PENDEKATAN PERILAKU
•Berkembang tahun 1950-an setelah PD II
•Politik harus mengamti proses. Karena itu fokus
Kajian adalah perilaku manusia sebagai sebuah
gejala yang dapat di amati.
•Cakupanya bukan hanya perilaku seseorang tetapi
juga kesatuan2 yang lebih besar. Ormas,elite,
gerakan, masyarakat politik
•Sifatnya multisisipliner
•Menggunakan prinsip-prinsip ilmu alam untuk
memahami politik
•Melahirkan teori sistem politik
Pendekatan Neomarxis
•Fokus kajian kekuasaan dan konflik
•Konflik kelas merupakan proses dialekstis paling penting yang
mendorong perkembangan masyrakat
•Tidak lagi memandang konflik kelas antara borjuis dan proletar
•Konflik antara massa yang sedikit namun mempunyai banyak
fasilitas berhadapan dengan yang banyak namun tidak mempunyai
fasilitas

•Negara mempertahankan kepentingan yang berpunya dan


sedikit(Kelas yang dominan)
•Dominasi harus melakukan tranformasi total
•Neo marxis mendorong transformasi total
•Kelas dominan mempertahankan posisi melalui paksaan dan
persuasi
TEORI KETERGANTUNGAN
•Fokus kajianya adalah hubungan
ketergantungan antara negara dunia
pertama dan dunia ketiga
•Imperialisme masih ada.Hadir dalam
bentuk lain. Bukan lagi penjajahan
langsung,tetapi kontrol secara politik
dan ekonomi.
RATIONAL CHOICE
•Pengaruh ilmu ekonomi dalam politik
•Focus kajian pada pilihan rasioanal manusia
•Individu adalah aktor terpenting dalam dunia
politik.
•Manusia adalah makluk rasional yang berusaha
memaksimalkan kepentingan sendiri.
•Manusia membuat preferensi
•Preferensi dibuat setelah melakukan
perhitungan untuk dan rugi
•Proses perhitungan manusia ini dihitung
dengan pendekatan matematis.
Neo-institusionalisme
•Perbedaan dengan institusionalise lama ialah
sifatnya yang dinamis
•berpandangan institusi negara dapat di desain
kearah satu tujuan tertentu.
•Pendekatan ini dipicu pendekan behavioral
yang memandang institusi hasil perilaku
aktor.
• bersifat saling mempengaruhi: Perilaku aktor
membentuk institusi, namun institusi juga
mempengaruhi aktor
• Perbedaan dengan institusionalise lama ialah
sifatnya yang dinamis
• •berpandangan institusi negara dapat di
desain kearah satu tujuan tertentu.
• •Pendekatan ini dipicu pendekan behavioral
yang memandang institusi hasil perilaku
aktor.
• •bersifat saling mempengaruhi: Perilaku
aktor membentuk institusi, namun institusi
juga mempengaruhi aktor
HUBUNGAN ILMU POLITIK DAN ILMU
KENEGARAAN
1. ILMU POLITIK DENGAN ILMU NEGRA
Ilmu Politik memusatkan perhatian pada :
a. Kekuasaan
b. Keadaan Empirik dilapangan

Ilmu Negara memusatkan perhatian


a. Konstitusi
b. Peraturan
c. Timbul dan tenggelamnya negara
Yang membedakan ilmu politik dengan ilmu negara
adalah pendekatannya.

Menurut Prof. Nasroen


Tidak satu negara pun ada dengan sendirinya;
negara itu diadakan makanya negara ada. Negara
tidak mungkin mengadakan dirinya sendiri, dan
tidak mempunyai kemauan sebagai negara.

Negara itu bukan satu pergaulan hidup biasa,


tetapi bentuk pergaulan hidup yang khusus dan
khususannya.
2. ILMU POLITIK DAN ILMU
ADMINISTRASI NEGARA
Ilmu Politik adalah pelajaran tentang siasat, atau
lebih disebutkan sebagai pembelajaran terinci dari
berbagai cara merebut kekuasaan atau juga usaha
pembahasan yang teratur untuk menemukan
pencegahan kebingungan yang kacau dalam
pengertian yang lebih luas dan lebih umum
hubungannya.

Hubungan ilmu politik sudut pandangnya adalah


kekuasaan, sedangkan ilmu administrasi negara
Sudut pandangnya adalah sistem pelayanan
penyelenggaraan administrasi dan organisasi publik itu
sendiri, oleh karena itu akan menjadi kajian para
birokrat, politikus dan negarawan.
Meskipun objek materinya adalah negara tetapi
objek formanya bertolak belakang karena antara
kekuasaan dengan pelayanan bertolak belakang.

3. ILMU POLITIK DAN ILMU PEMERINTAHAN

Dalam hal ini ilmu politik mengkaji input sitem politik


karena para aparat legislatif yang merupakan para aktor
partai politik dalam mengkritisi pemerintahan
memerlukan input dari rakyat banyak dalam mencari
artikulasi dan agregasi kepentingan, sehingga setelah
melahirkan undang-undang dan berbagai peraturan
daerah yang akan dijalankan para aparat eksekutif
sebagai out put tidak salah kaprah, jadi ilmu
pemerintahan mengkaji out put sistem politik.
4. ILMU POLITIK DAN HUKUM TATA NEGARA
Hukum adalah keseluruhan norma bernilai susila,
yang bersangkutan dengan perbuatan manusia
sebagai anggota masyarakat dan harus dipakai
pedoman oleh pemerintahan dalam pelaksanaan
tugasnya.

Ilmu hukum adalah pengetahuan mengenai masalah


yang bersifat ilmiah tetang asas-asas surgawi dan
manusiawi, pengetahuan yang benar dan yang tidak
benar.
Bagi para ahli hukum, gejala-gejala yang timbul
didalam politik kekuasaan itu dilihat sebagai
penerapan terhadap pelanggaran hukum yang
berlaku; penggunaan saksi-saksi terhadap
pelanggaran hukum yang berlaku, pengefektifan
kekuasaan yang bersumber dari hukum untuk
mencapai tujuan negara. Sebagaimana kita
Ketahui,bahwa dalam pelayanan masyarakat
Diperlukan otoritas dan kewenangan.

Otoritas dalam arti hak untuk memiliki legitimasi


kekuasaan, sedangkan kewenangan dalam arti
hak untuk ditaati.
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU
NON KENEGARAAN
1. ILMU POLITIK DAN ILMU FILSAFAT
Filsafat menurut Prof Notonegoro adalah menelaah hal-
hal yang menjadi objeknya, dari sudut intinya yang mutlak,
terdalam tetapi tidak berubah, atau perenungan yang
sedalam-dalamnya tentang sebab ada dan perbuatan.

Filsafat ialah usaha untuk secara raional dan sistematis


mencari pemecahan dan jawaban atas persoalan-
persoalan yang menyangkut alam semesta dan kehidupan
manusia.
Hubungan ilmu filsafat dan politik yaitu bagian
dari filsafat yang menyangkut kehidupan politik
terutama mengenai sifat hakiki, asal mula dan
nilai dari negara. Negara dan manusia
didalamnya dianggap sebagai bagian dari alam
semesta.

Dalam pandangan filsuf yunani kuno, filsafat


politik juga mencakup dan erat hubungannya
dengan moral dan filosofi atau etika.
2. ILMU POLITIK DAN SOSIOLOGI
Dalam hal ini sosilogi membantu sarjana ilmu
politik dalam usahanya memahami latar belakang,
susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai
golongan dan kelompok masyarakat.

Ilmu politik dan sosiologi sama dalam


pandangannya bahwa negara dapat dianggap
sebagai asosiasi (kalau melihat manusia) maupun
sebagai sistem pengendalian. Hanya saja bagi ilmu
politik negara merupakan objek penelitian pokok,
sedangkan dalam sosiologi negara hanya
merupakan salah satu dari banyak asosiasi dari
lembaga pengendalian masyarakat.
3. ILMU POLITIK DAN ANTROPOLOGI
Antropologi adalah mempelajari pola-pola
kehidupan tradisional kebudayaan daerah, sistem
warisan harta kekayaan yang mempunyai daya
tahan yang kuat terhadap usaha-usaha pembinaan
kehidupan corak nasional.
Maka bagi sarjana ilmu politik kajian antropologi
membantu ilmu politik untuk melihat besar kecilnya
pengaruh pemikiran dan pergerakan politik
diberbagai daerah yang berbeda suku, agama, serta
kehidupan sistem sosialnya (faktor-faktor perasaan
ikatan primordial dalam kehidupan politik
indonesia).
4. ILMU POLITIK DAN ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu sosial
yang memiliki teori, ruang lingkup serta metodologi
yang relatif ketat dan terperinci.

Maka ilmu ekonomi dikenal pula sebagai ilmu sosial


yang bersifat choice-oriented, hal mana telah
berpengaruh pada pengkhususan penelitian decision-
making dalam ilmu politik modern.

Maka dalam hal ini ilmu politik dapat saling


bekerjasama tentang teori yang berkaitan tentang
syarat-syarat ekonomis yang harus dipenuhi guna
mencapai tujuan politis tertentu, khususnya dalam hal
menyangkut pembinaan kehidupan demokrasi.
5. ILMU POLITIK DAN ILMU HUKUM.
Ilmu hukum dan ilmu politik telah memiliki kaitan yang
erat sejak dulu, karena mengatur dan melaksanakan
undang-undnag merupakan salah satu kewajiban negara
yang penting.

Ilmu hukum melihat negara sebagai lembaga atau


institusi, dan menganggapya sebagai organisasi hukum
yang mengatur hak dan kewajiban manusia.

Sementara ilmu politik lebih cenderung untuk disamping


menganggap negara sebagai system of controls,
memandang negara sebagai suatu asosiasi, atau
sekelompok manusia yang bertindak untuk mencapai

Anda mungkin juga menyukai