NIM. : 21106058
Kelas : Manajemen Sore B
TUGAS INDIVIDU KE – 13
MODEL SISTEM POLITIK
Dimulai dengan definisi tentang sistem politik. Beberapa definisi mengenal sistem
polink, salah satunya adalah Almond menyatakan sistem politik adalah hubungan
timbal balik/interaksi dalam masyarakat merdeka yang menjalankan fungs integrasi
dan adaptasi. Selanjutnya Rober A. Dahl, mendefinisikan sistem politik sebagai pela
tetap dari berbagai hubungan antara manusia yang melibatkan tingkat, control,
pengaruh, kekuasaan, ataupun wewenang tertentu.
Menurut Dr. Sukarno, sistem politik adalah prinsip yang membentuk kesatuan
hubungan untuk Mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan
kekuasaan dengan cara Mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau
dengan Negara dan hubungan Negara) Dengan Negara. Berikutnya Rusadi
Kartaprawira berpendapat bahwa sistem politik adalah cara kerja Seperangkat fungsi
atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan
Menunjukkan suatu proses yang terus menerus.
Dari seluruh uraian yang sudah dijelaskan dapat diambil garis lurus bahwa sistem
politik selalu berkaitan dengan berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan
fungsi yang bekerja dalam suatu unit atau kesatuan (masyarakat/negara)
Para Imuwan, Carter dan Herz telah membedakan berbagai sistem politik menjadi dua
kriteria, Diantaranya
• Aristokrasi
Suatu bentuk pemerintahan, dimana pemerintahannya dipegang oleh sejumlah atau
beberapa orang yang terbaik saja (seperti kaum cerdik atau pandai atau cendikiawan),
yang kekuasaannya ditujukan untuk kepentingan umum, dan dilaksanakan sesuai
dengan pikiran Kelebihan bentuk pemerintahannya mengutamakan keadilan
dikarenakan kekuasaanya mengutamakan keadilan.
Kekurangan bentuk pemerintahan aristokrasi ini dapat merosot menjadi oligarki dan
telah ditujukan kepada kepentingan umum. Plutokrani atau pultokrasi. Pultokrasi
yaitu pemerintahan yang dijalankan oleh orang-orang terbaik (seperti kaum cerdik
atau pandai atau cendikiawan) hanya untuk kepentingan mereka sendiri tanpa
memperdulikan kepentingan umum.
- Demokrasi: sistem politik dimana pihak yang memerintah terdiri atas banyak
orang
Liberial
sistem pemerintahan dimana kewenangan pemerintahannya terbatas, artinya sistem
pemerintahan seperti ini membiarkan beberapa atau sebagian besar kehidupan
masyarakatnya diatur oleh setiap individu dalam masyarakat tersebut tanpa sedikitpun
campur tangan dari pemerintahnya, dikarenakan kehidupan masyarakat dijamin oleh
tata hukum atau norma-norma sosial yang telah disepakati bersama.yang kemudian
bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pelanggaran aturan-aturan yang ada
dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.
Sistem pemerintahannya telah dijamin oleh tata hukum atau norma-norma sosial yang
berlaku dalam masyarakat yang telah disepakati bersama. Kekurangan dikarenakan
sistem pemerintahannya yang bebas, dalam artian kehidupan masyarakatnya diatur
oleh diri sendiri tanpa adanya campur tangan dari pemerintahnya, hal ini dapat
mengakibatkan masyarakatnya menjadi bebas,
Dari kedua kriteria yang dikemukakan oleh kedua ilmuan Carter dan Herz. Yang
membedakan setiap sistem politik didalamnya menyangkut hubungan kekuasaan,
yaitu siapa pemegang kekuasaan dan hasil penggunaan kekuasaan. Apabila kriteria
yang digunakan untuk membedakan sistem politik mencangkup faktor-faktor,
hubungan kekuasaan, prinsip legitimasi kewenangan, dan hubungan politik dengan
ekonomi.
- Identitas Bersama
Faktor sakral yang mempersatukan masyarakat dalam sistem ini ialah ideologi yang
berifatdoktriner dan eskatologis. Seluruh anggota masyarakat diharuskan berperilaku
sesuai denganajaran-ajaran yang terkandung dalam ideologi tersebut, setidak-tidaknya
tidak menampakkanpembangkangan terhadap ajaran tersebut. Kaum elite yang
bertindak sebagai penafsir danpelaksana ideologi berusaha membentuk manusia dan
masyarakat baru dengan caramenindoktrinasikan ajaran pada semua warga
masyarakat melalui sekolah, media massa,organisasi-organisasi yang menjadi bagian
dari partai lembaga kader, dan lembaga resosialisasi.Ideologi tersebut kemudian
dijadikan sebagai tujuan dan pandangan hidup bagi seluruhpenduduk sehingga
ideologi ini disebut sebagai agama politik.
- Hubungan Kekuasaan
Pada dasarnya kekuasaan sistem ini dimonopoli dan dilaksanakan secara sentral
dengan partaitunggal. Kekuasaan paksaannya dilaksanakan oleh militer dan polisi
rahasia, lebih menonjol darikekuasaan konsesus. Partai yang terdapat didalam sistem
politik ini diorganisasikan secarahirarkis yang dalam kenyataannya dipimpin oleh
kelompok kecil yang disebut politniro.Partai tunggal dalam sistem politik ini bersifat
elitis, dikarenakan keanggotaannya bersifatselektif. Selai itu, partai tunggal ini
menguasi semua kelompok sosial yang ada.
- Legitimasi Kewenangan
Dasar kewenangan pemimpin dalam sistem politik ini berupa peranan mereka sebagai
ideolog,yaitu penafsir dan pelaksana ideologi yang bersifat doktriner dan eskatalogis.
Pada dasarnya anggota masyarakat yang menaati kewenangan pemimpin partai dan
pemerintahan tidakberdasarkan pada pemegangan kewenangan yang dipilih oleh
anggota kongres sesuai denganprosedur yang diteytapkan partai, tetapi juga
berdasarkan pemegang kewenangan yangmemiliki kemampuan menggunakan
kekuasaan paksaan yang sangat meluas dan mendalam.
Otokrasi berasal dari bahasa Yunani Kuno “autokator” atau secara harfiah berarti
“berdirisendiri” atau “penguasa tunggal”. Dengan kata lain, Otokrasi merupakan suatu
bentukpemerintahan dimana pemerintahannya dipegang oleh satu orang saja atau
bersifat pribadi(biasanya seorang raja, sultan dsb) yang kekuasaannya cenderung
bersifat negatif daripada bersifat positif. Sistem politik otokrasi tradisional ditandai
dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Kebaikan Bersama
Faktor-faktor kebaikan bersama, diantaranya :
a) Faktor Pemahaman, faktor kebaikan bersama yang menyangkut
pemahaman dibagi menjadidua hal, yakni persamaan dan kebabasan
politik individu.
b) Faktor Perbandingan, faktor kebaikan bersama yang menyangkut
perbandingan dibagimenjadi dua hal, yakni kebutuhan materill dengan
moril dan kolektivisme denganindividualisme.
c) Faktor Primodial, faktor yang mempersatukan masyarakat dalam sistem
politik itu sendiri,seperti suku bangsa, ras, dan agama. Faktor ini seringkali
terdapat dalam pribadi pemimpinsehingga pemimpin menjadi lambang
kebersamaan dalam suku bangsa, ras, atau agama.Oleh karena itu ikatan
keturunan, suku bangsa, atau ikatan agama yang terwujud dari diriseorang
pemimpin didominasi oleh oktorat, seperti sultan, raja, atau kaisar menjadi
identitasbersama dalam sistem ini.
- Hubungan Kekuasaan
Kekuasaannya dipimpin oleh oktorat (biasanya seorang raja, sultan, emir yang tidak
hanyamempunyai peranan simbolis yang tinggi, juga memiliki kekuasaan yang nyata
dikarenakanseorang emir juga merupakan personifikasi identitas bersama, dan
lembaga-lembaga politikyang ada). Walaupun pada kenyataannya, pelaksanaan
kekuasaan pemerintahannya diserahkankepada para pejabat yang menjadi
pembantunya, dalam hal ini kualitas setiap pribadi sangatmenentukan cara dan corak
pelaksanaan kekuasaan dalam sistem ini.Ciri-ciri kekuasaan dalam sistem politik
otokrasi tradisional, yakni:
- Kekuasaan bersifat pribadi, dimana kekuasaanya hanya dipimpin oleh para raja,
sultan, emirdan lembaga-lembagga politik saja.
Berikut ini terdapat beberapa fungsi dari sistem politk, yakni sebagai berikut:
Berikut ini terdapat 2 macam macam pada sistem politik, yakni sebagai berikut:
• Demokrasi
Demokrasi ialah terdapat kewajiba rakyat untuk mengikuti perintah. Namun, dalam
peningkatannya, pengertian tersebut sudah mendapati banyak transformasi, terutama
karena aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
• Kediktatoran
Kediktatoran ialah suatu bagian pemerintahan di mana otoritas mulia untuk berkuasa
akan diduduki dan dilandaskan oleh satu orang maupun organisasi golongan kecil.
Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan
inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem
menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan
sistem yang lain berbeda.
Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang
berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang
berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah
informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan
menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan
produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa
pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada
rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran
bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar
sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan
keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi
oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu
saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah
perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan
dapat mengurangi keterbatasan dana.
Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa
berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan
sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan
dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan
hidup sistem.