Anda di halaman 1dari 2

BAB 13

MODEL-MODEL SISTEM POLITIK

13.1 Pengantar
Para ilmuwan politik mencoba menyusun model-model sisitem politik dengan
menggunakan criteria yang berbeda, dan dengan cakupan penjelasan yang berlainan.
Misalnya dua kriteria yang digunakan oleh carter

Herz

Mereka menggunakan teori yakni : siapa yang memrintah dan ruang lingkup
jangkauan kewenangan pemerintah.

Dilihat dari siapa yang memerintah

- apabila yang memerintah terdiri atas beberapa orang atau sekelompok kecil
orang disebut oligarki, otoriter atau aristokrasi.
- Apabila yang memrintah banyak, disebut demokrasi.

Dilihat dari kewenangannya


- apabila kewenangan mencakup segala sesuatu yang ada dalam masyarakat
disebut totaliter
- kewenangan yang terbatas yang membiarkan sebagian masyarakat mengatur
kehidupannya sendiri tanpa ada campur tangan pihak lain disebut liberal

model sistem politik yang hendak diuraikan berikut ini lebih dilihat dari sudut historis
dan perkembangan sistem politik.

13.2 Sistem Politik Otokrasi Tradisional


13.2.1 Kebaikan Bersama

Yakni menyangkut pemahaman mengenai dua hal, yaitu:


1. persamaan
2. Kebebasan politik individu
Dan dua perbandingan yaitu :
1. kebutuhan materiil dengan moril
2. kolektivisme dan individualisme

beberapa ciri-ciri sistem politik Otokrasi tradisional:


Lebih menekankan daripada
Stratifikasi ekonomi persamaan
Perilaku yang menuruti kehendak Kebebasan politik individu
kelompok kecil penguasa
Kebutuhan moril dan nilai-nilai moral Kebutuhan materiil
Kolektivisme kekerabatan individualisme

13.2.2 Identitas Bersama


Identitas bersama merupakan faktor pemersatu masyarakat dalam sistem politik, yakni
faktor primordialisme. Faktor ini bisanya terjelma dalam sosok pemimpin sehingga
pemimpin ,menjadi lambang kebersamaan dalam suku bangsa, ras, atau agama.
13.2.3 Hubungan Kekuasaan
Kekuasaan dalam sistem ini cenderung otokrat, yakni seorang raja, sultan atau
yang lainnya tak hanya mempunyai peranan simbolis yang tinggi, tapi ia juga
mempunyai kekuasaan yang nyata.walaupun kenyataannya ia menyerahkan
peranannya kepada pembantunya, tapi ia sangat menentukan cara dan corak
pelaksanaan kekuasaan dalam sisitem ini. Dan otokrat memerintah berdasarkan tradisi
dan paksaan.
Kekuasaan ini bersifat negatif karena rakyat tidak bisa secara langsung
melakukan pengawasan terhadap pemerintah. Dan persaingan untuk mendapatkan
keuntungan bagi dirinya atau golongan cenderung dilakukan oleh orang-orang
disekitar otokrat seperti kaum bangsawan, tentara, tuan tanah, dan alim ulama.
Sedangkan petani tidak terorganisasikan kedalam suatu organisasi politik yang
mampu mempengaruhi kebijakan umum karena mereka miskin, buta huruf,
terkungkung dengan tradisi, dan dikuasai oleh tuan tanah.

Anda mungkin juga menyukai