Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhamad Nicholas sachio

Kelas : 1B
NIM : 11231120000054
Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, negara adalah organisasi pokok dari
kekuasaan politik. Negara adalah alat (agency) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan
untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-
gejala kekuasaan dalam masyarakat. Manusia hidup dalam suasana kerja sama, sekaligus
suasana antagonis dan penuh pertentangan. Negara adalah organisasi yang dalam sesuatu
wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan
lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan- tujuan dari kehidupan bersama itu. Menurut Max
Weber defenisi negara adalah: “Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli
dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam sesuatu wilayah”
Konsep sistem politik merupakan pokok dari gerakan pembaharuan yang timbul dalam
dekade lima puluhan. Gerakan ini ingin mencari suatu new science of politics dan lebih
terkenal dengan istilah pendekatan tingkah laku oleh karena mengemukakan tingkah laku
politik sebagai fokus utama dari penelitian, dan terutama menekankan struktur dan fungsi
tingkah laku. Pada dasarnya konsep sistem politik dipakai untuk keperluan analisa, di mana
suatu sistem bersifat abstrak pula. Dalam konteks ini sistem terdiri dari beberapa variabel. Di
samping itu konsep sistem politik dapat diterapkan pada suatu situasi yang konkret, misalnya
negara, atau kesatuan yang lebih kecil, seperti kota, atau suku bangsa, ataupun kesatuan yang
lebih besar seperti di bidang internasional, di mana sistem politik terdiri dari beberapa negara.
Sistem politik disebut sebagai sistem terbuka (open system), karena terbuka terhadap
pengaruh dari luar sebagai akibat dari interaksi dengan sistem-sistem lain. Maka dari itu
seorang sarjana ilmu politik harus mampu untuk melibatkan aspek-aspek non-politik dari
kehidupan sosial dalam penelitiannya. Salah satu aspek penting dalam sistem politik adalah
budaya politik (political culture) yang mencerminkan faktor subyektif. Budaya politik adalah
keseluruhan dari pandangan-pandangan politik, seperti norma-norma, pola-pola orientasi
terhadap politik dan pandangan hidup pada umumnya. Budaya politik mengutamakan
dimensi psikologis dari suatu sistem politik, yaitu sikap-sikap, sistem-sistem kepercayaan,
simbol-simbol yang dimiliki oleh individu-individu dan beroperasi di dalam seluruh
masyarakat, serta harapan-harapannya
Bentuk dari budaya politik dalam suatu masyarakat dipengaruhi oleh sejarah perkembangan
dari sistem, agama yang terdapat dalam masyarakat itu, kesukuan, status sosial, konsep
mengenai kekuasaan, kepemimpinan, dan sebagainya. Umumnya dianggap bahwa dalam
sistem politik terdapat empat variabel:
1. Kekuasaan–sebagai cara untuk mencapai hal yang diinginkan, antara lain membagi
sumber-sumber di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat
2. Kepentingan–tujuan-tujuan yang dikejar oleh pelaku-pelaku atau kelompok politik
3. Kebijaksanaan–hasil dari interaksi antara kekuasaan dan kepentingan, biasanya dalam
bentuk perundang-undangan
4. Budaya Politik–orientasi subyektif dari individu terhadap sistem
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Edisi revisi, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai