lstilah otoriter mengacu pada tingkat pengaturan pers yang sangat besar.
Pers diharapkan netral, namun ditujukan dalam hubungannya dcngan pemerintah
atau kelas penguasa dengan pengaturan yang disengaja atau tidak disengaja pers
digunakan sebagai alat kekuasan negara untuk menekan.
Selain itu, China juga merupakan contoh negara birokrasi otoriter yang
memiliki pengaruh kuat dalam pengambilan keputusan. Pemerintah China
memiliki kendali penuh dalam mengambil keputusan, terutama dalam kebijakan
ekonomi dan politik. Pemerintah China seringkali membatasi hak-hak warga
negara untuk berbicara dan berorganisasi, sehingga pengambilan keputusan tidak
melibatkan partisipasi rakyat secara langsung.
Istilah "birokrasi" mengacu pada ciri-ciri penting dari sistem otoriter yang sangat
modern: meningkatkan kekuatan organisasi di banyak sektor sosial, pemerintah
mencoba untuk memerintah melalui "enkapsulasi", pola karir dan basis
kekuasaan. peran teknokratis sebagian besar perusahaan mapan dan peran penting
birokrasi besar (publik dan swasta). (O'Donnell 1973:95) Sehubungan dengan
teori modernisasi ilmu-ilmu sosial, muncul gagasan bahwa perkembangan sosio-
ekonomi yang lebih tinggi meningkatkan kemungkinan demokrasi politik (Lipset
1960; lihat juga O'Donnell 1973:
sistem politik, perbandingan sejarah yang luas dan perbedaan dari sistem politik
sebelumnya (Collier 1980; Remmer dan Merkx 1982). Terlepas dari tantangan
metodologis dan disipliner, otoritarianisme birokrasi tetap menjadi salah satu
kontribusi konseptual paling penting dari ilmu politik untuk mempelajari politik
Amerika Latin dan komparatif.
Sumber: