Demokrasi Liberal, yaitu demokrasi yang didasarkan atas hak individu suatu warga
negara, artinya individu memiliki dominasi dalam demokrasi ini. Pemerintah tidak banyak ikut
campur dalam kehidupan bermasyarakat, yang artinya kekuasaan pemerintah terbatas.
Demokrasi Liberal disebut juga demokrasi konstitusi yang kekuasaanya hanya dibatasi oleh
konstitusi.
prinsip demokrasi konstitusi, memberikan kebebasan dan hak untuk menyuarakan dan
mencapai kehendak selama tidak bertentangan dengan ketentuan hukum. Dengan demikian,
upaya-upaya gerakan sosial dalam memperjuangkan kehendak perjuangannya selama
diselenggarakan secara konstitusional tidak dibenarkan diperangi bahkan dibubarkan.
Memposisikan bagaimana gerakan sosial dalam konteks bernegara dan gagasan demokrasi
konstitusional dengan melihat perspektif teori gerakan sosial dapat memberikan pemahaman
secara komprehensif baik dalam posisi secara objektif maupun dinamika ktivitas gerakan sosial
tersebut. Dapat disimpulkan bahwa gerakan sosial merupakan upaya pemenuhan hak-hak sipil
dalam konteks bernegara dalam mendorong transformasi sosial keagamaan dan penguatan
eksistensi demokrasikonstitusional.i
Prinsip Demokrasi Kosntitusi Gagasan bahwa pemerintah yang demokratis adalah
pemerintah yang terbatas kekuasaannya dan tidak dibenarkan bertindak sewenang-wenang
terhadap warganegaranya. Pembatasan-pembatasan kekuasaan pemerintah diatur dalam
konstitusi.ii
Prinsip sistemnya adalah semua berasal dari suara rakyat. Pemerintahan yang baik
mewakili suara rakyat dengan menegakkan pemerintahan perwakilan, mempertahankan hak
suara demokratis, dan menciptakan masyarakat demokratis. Demokrasi liberal juga
memunculkan kehadiran kontrak sosial yang memberikan hak bagi warga negara untuk
membentuk sebuah lembaga negara yang bersifat adil dan juga moderat. Sistem demokrasi
yang liberal ini juga menganut masyarakat pasar bebas.iii
• Memberikan semua warga negara hak untuk memilih terlepas dari ras, jenis kelamin,
atau kepemilikan harta.
• Setiap individu mempunyai kebebasan yang tidak boleh dibatasi oleh pemerintah.
• Adanya konsep pemisahaan kekuasaan di sistem pemerintahan.
• Sistem pemerintah yang berlaku adalah semua didasarkan atas keinginan rakyat.
• Pemerintah harus menjadi wakil rakyat yang mendukung suara, gagasan dan hak
rakyat untuk menciptakan sebuah negara yang demokratis namun bebas.
• Warga negara mempunyai hak untuk mendirikan lembaga negara dengan asas
moderat dan adil yang diatur dalam kontrak sosial.
Demokrasi liberal juga memunculkan hadirnya kontrak sosial yang memberikan hak
kepada warga negara untuk membentuk sebuah lembaga negara yang memiliki sikap adil dan
juga moderat. Sistem dari semokrasi yang liberal ini juga menganut masyarakat pasar bebas.
Pasar bebas adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada penawaran dan permintaan dengan
sedikit atau tanpa kendali pemerintah. Masyarakat pasar bebas adalah deskripsi singkat dari
semua pertukaran yang terjadi di lingkungan ekonomi tertentu. Di pasar bebas, hukum dan
kekuatan penawaran dan permintaan bebas dari intervensi siapa pun dan apapun baik itu oleh
pemerintah atau otoritas lain.
2. Demokrasi Pancasila
prinsip demokrasi Pancasila yang tercakup dalam UUD 1945 untuk tujuan
pembangunan politik ekonomi dan sosial. Dalam mengelaborasi Pancasila, prinsip demokrasi
sebagai cara itu terungkap dalam sila keempat. Pancasila, dapat dilihat terdiri dari sila pertama
sebagai sila dasar, sila kedua sebagai pancaran sila pertama, sila ketiga sebagai wahana, sila
keempat sebagai cara, dan sila kelima sebagai tujuan. Prinsip-prinsip demokrasi yaitu:iv
Dengan konsep kedaulatan rakyat, hakikat kebijakan yang dibuat adalah kehendak
rakyat dan untuk kepentingan rakyat.Mekanisme semacam ini akan mencapai dua
hal.Pertama.kecil kemungkinan terjadinya penyalah gunaan kekuasaan,sedangkan
kedua,terjaminnya kepentingan rakyat dalam tugas-tugas pemerintahan.Perwujudan lain
konsep kedaulatan adalah pengawas oleh rakyat.Pengawasan dilakukan karena demokrasi
tidak mempercayai kebaikan hati penguasa.
Dampak positif Demokrasi Rakyat dalam bidang sosial-budaya antara lain semangat
kebersamaan sangat tinggi. Adapun dampak negatif antara lain kepentingan masing-masing
individu selalu dikalahkan oleh kepentingan bersama. Padahal masing-masing individu
memerlukan segala sesuatu untuk kebutuhan maupun kepuasan pribadi. Dalam kondisi yang
lazim, kepentingan umum lebih utama dengan tetap memperhatikan kepentingan individu.
Dampak positif Demokrasi Rakyat dalam bidang ekonomi antara lain tidak mengenal
adanya buruh dan majikan. Semua merupakan bekerja untuk kepentingan negara, karena
negara merupakan manifestasi dari kepentingan para individu. Adapun dampak negatif yang
ditimbulkan oleh Demokrasi Rakyat dalam bidang ekonomi antara lain tingkat kesejahteraan
masing-masing individu ditentukan oleh pemerintah, sehingga sering terjadi tingkat
kesejahteraan rakyat berada di bawah garis kemiskinan.
Dalam bidang politik, dampak positif Demokrasi Rakyat antara lain kondisi keamanan
dan ketertiban relatif sangat terkendali, karena hanya ada satu partai politik, yaitu Partai
Komunis. Kemungkinan untuk saling menjatuhkan lawan politik dengan melibatkan massa
pendukungnya sangat sedikit. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan antara lain pemerintah
cenderung berlaku sewenang-wenang, karena tidak ada kekuatan politik lain yang dapat dipilih
oleh rakyat. Rakyat tidak mempunyai pilihan untuk mencari alternatif pemimpin dari parpol
lain. Oleh karena itu, suka atau susah, mendukung atau menolak tetap harus loyal kepada
pemerintah.vi
i
Fuqoha, Ahmad Sururi, Hasuri, Gerakan Sosial Islam Diantara Gagasan Demokrasi Konstitusional Dan
Ancaman Radikalisme Di Indonesia, Universitas Serang Raya, Mahkamah, Vol. 3, No.1, Juni2018, hlm 134
ii
Dikutip pada pukul 03:45, pada tanggal 05 maret 2023, melalui:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132300167/pendidikan/KONSTITUSIONAL.pdf
iii
Dikutip pada pukul 16:49, pada tanggal: 27 Februari 2023, melalui:
https//saintif.com/demokrasi-liberal-adalah/
iv
Lihat Jimly Asshiddiqie,Hukum Tata Negara & Pilar-Pilar Demokrasi,Sinar Grafika,Jakarta,2011, hal 198-234
v
Beddy Iriawan Maksudi, Sistem Politik Indonesia: Pemahaman SecaraTeoretik Dan Empirik, 1st ed. (Jakarta:
Rajawali Press, 2013). hlm. 87
vi
Roch. Eddy Prabowo, Demokrasi Pancasila Sebagai Model Demokrasi Yang Rasional Dan Spesifik, Jurnal
Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, Januari 2011, hlm 45