Anda di halaman 1dari 9

1. Jelaskan pengertian demokrasi menurut para ahli (minimal 3 ahli)!

2. Jelaskan pengertian demokrasi dengan kalimatmu sendiri!


3. Sebutkan nilai-nilai positif dari demokrasi!
4. Jelaskan prinsip-prinsip budaya demokrasi menurut Robert Dahl!
5. Apa yang dimaksud demokrasi langsung?
6. Apa yang dimaksud demokrasi perwakilan?
7. Jelaskan perbedaan antara demokrasi formal, material, dan campuran!
8. Terangkan perbedaan antara demokrasi liberal dan demokrasi rakyat (proletar)!
9. Uraikan perbedaan demokrasi parlementer dengan presidensial!
10. Apa yang dimaksud demokrasi konstitusional itu?
11. Apa perbedaan antara Demokrasi Konstitusional Klasik (abad 19) dengan Demokrasi
Konstitusional Modern (abad 20)?
12. Diskripsikan dengan singkat perkembangan demokrasi di dunia sejak abad 15 hingga saat
ini!
13. Jelaskan prinsip-prinsip demokrasi menurut negara yang berdasar rule of law!
14. Sebutkan pilar-pilar demokrasi menurut Amin Rais!
15. Jelaskan pilar-pilar demokrasi Pancasila!

Jawab
1. a) Menurut Meriam Budiharjo, menyatakan ada banyak macam demokrasi yang dipraktekkan
oleh berbagai negara. Ada demokrasi Konstitusional, demokrasi 3 Parlementer, demokrasi
Terpimpin, demokrasi Pancasila, demokrasi Rakyat, demokrasi Soviet, demokrasi Nasional dan
sebagainya. Semua konsep itu mmakai isrilah demokrasi, yang menurut asal kata berarti
“rakyatlah yang berkuasa” atau “government or rule by the people”.
b)
2. Pendapat sendiri
3. a) Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan melembaga,
b) Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam masyarakat yang sedang berubah,
c) Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur,
d) Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum,
e) Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman dalam masyarakat,
f) Menjamin tegaknya keadilan
4. Robert Dahl mengemukakan bahwa dalam budaya demokrasi terdapat tiga prinsip utama yaitu
kompetisi,partisipasi, dan kebebasan. Budaya demokrasi kompetisi yaitu budaya demokrasi yang
memberikan peluang sama untuk bersaing bagi setiap individu, kelompok dan organisasi
(khususnya partai politik) untuk menduduki posisi kekuasaan dalam pemerintah.
Budayademokrasi partisipasi yaitu Budaya demokrasi memberikan kesempatan yang sama bagi
semua orang untuk terlibat dalam pemilihan pemimpin melalui pemilihan yang bebas secara
teratur dan terlibat dalam pembuatan dan pelaksanakan kebijakan publik. Budaya demokrasi
kebebasan yaitu budaya demokrasi yang memberikan jaminan kebebasan berpendapat,
kebebasan pers, kebebasan mendirikan dan menjadi anggota organisasi yang dijamin dapat
menjadi saluran partisipasi dan berkompetisi.
5. Demokrasi langsung adalah demokrasi yang memungkinkan semua warga tanpa melalui
pejabat yang dipilih atau diangkat dapat ikut dalam pembuatan keputusan negara.
6. Demokrasi perwakilan adalah demokrasi yang menggunakan sistem perwakilan.
7.
Demokrasi Formal adalah demokrasi yang memberikan kekuatan hukum yang sama dalam
bidang politik tanpa adanya pertimbangan perbedaan ekonomi. Dalam demokrasi formal ini,
individu dalam masyarakat diberi kebebasan yang luas dalam bernegara. Kita kenal jenis
demokrasi ini sebagai demokrasi formal.
Demokrasi material adalah demokrasi yang terjadi pada negara sosialis-komunis. Demokrasi ini
lebih mengedepankan kesamaan hak oleh warganya dalam bidang sosial-ekonomi dibandingkan
bidang politik.
Demokrasi campuran adalah demokrasi yang menggabungkan kedua jenis demokrasi
sebelumnya. Dalam demokrasi ini, menyamakan tiap hak dan derajat dari setiap individu atau
rakyat demi terciptanya kesejahteraan rakyat.
8.
Demokrasi Liberal, Demokrasi konstitusional (demokrasi liberal), adalah demokrasi yang
didasarkan pada kebebasan atau individualisme. Ciri khas pemerintahan demokrasi
konstitusional adalah kekuasaan pemerintahannya terbatas dan tidak diperkenankan banyak
campur tangan dan bertindak sewenang-wenang terhadap warganya. Kekuasaan pemerintah
dibatasi oleh konstitusi.
Demokrasi Rakyat, disebut juga demokrasi proletar yang berhaluan marxisme-komunisme.
Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan yang tidak mengenal kelas sosial. Manusia
dibebaskan dari keterikatannya kepada pemilikan pribadi tanpa ada penindasan serta paksaan.
Akan tetapi, untuk mencapai masyarakat tersebut perlu dilakukan cara paksa atau kekerasan.
Menurut Kranenburg, demokrasi rakyat lebih mendewa-dewakan pemimpin. Sementara menurut
pandangan Prof. Miriam Budiardjo, komunis tidak hanya merupakan sistem politik, tetapi juga
mencerminkan gaya hidup yang berdasarkan nilai-nilai tertentu. Negara merupakan alat untuk
mencapai komunisme. Kekerasan dipandang sebagai alat yang sah.
9. Sistem
Sistem pemerintahan presidensial merupakan sistem pemerintahan yang badan eksekutif dan
legislatifnya mempunyai kedudukan yang independen, serta kedua badan tersebut tidak
berhubungan secara langsung. Badan eksekutif dan badan legislatif dipilih oleh rakyat secara
terpisah. Kedaulatan negara pada sistem pemerintahan presidensial dibagi dalam tiga badan, hal
ini sesuai yang dikemukakan Monstequieu mengenai trias politica yaitu eksekutif, legislatif, dan
yudikatif. Presiden merupakan kepala negara dan kepala pemerintahan. Sistem pemerintahan
presidensial menganut aturan bahwa menteri merupakan pembantu presiden yang diangkat dan
bertanggung jawab kepada presiden. Pada sistem pemerintahan presidensial, mekanisme
pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat melalui pemilu yang masa
kerjanya ditentukan oleh konstitusi. Selain itu, anggota legislatif tidak boleh menjabat di badan
eksekutif, begitu juga sebaliknya dengan badan eksekutif. MPR merupakan pemegang supremasi
kedaulatan. DPR merupakan bagian MPR yang menjalankan kekuasaan legislatif, sedangkan
presiden merupakan mandataris yang bertugas melaksanakan kekuasaan eksekutif. DPR dan
presiden menyusun undang-undang. DPR dan presiden tidak bisa saling menjatuhkan seperti
pada sistem parlementer maupun presidensial.
Sistem parlementer merupakan sistem pemerintahan dimana parlemen memiliki peranan penting
dalam pemerintahan. Parlemen mempunyai wewenang mengangkat perdana menteri dan dapat
menjatuhkan pemerintahan dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Sistem
parlemen bisa mempunyai seorang presiden dan seorang perdana menteri yang berwenang dalam
pelaksanaan pemerintahan. Selain itu, di sistem pemerintahan parlementer tidak ada pemisahan
kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif.
10. Demokrasi konstitusional (demokrasi liberal) adalah demokrasi yang didasarkan pada
kebebasan atau individualisme. Ciri khas pemerintahan demokrasi konstitusional adalah
kekuasaan pemerintahnya terbatas dan tidak diperkenankan banyak campur tangan dan bertindak
sewenang-wenang terhadap warganya. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi.
11. Apa perbedaan antara Demokrasi Konstitusional Klasik (abad 19) dengan Demokrasi
Konstitusional Modern (abad 20)?
 Demokrasi Konstitusional Klasik ( Abad 19)
Cita-cita untuk menyelenggarakan hak-hak politik secara efektif, mengakibatkan
munculnya gagasan untuk membatasi kekuasaan pemerintahan dengan suatu konstitusi.
Baik dengan naskah konstitusi yang tertulis (written constitution) ataupun dengan
konstitusi tidak tertulis (unwritten constitution). Di dalam konstitusi biasanya ditulis
hakhak-hak warga negara, serta pembagian kekuasaan negara sedemikian rupa sehingga
kekuasaan eksekutif diimbangi oleh kekuasaan parlemen (legislatif) dan lembaga-
lembaga hukum lain, sehingga terjadi keseimbangan kekuasaan.

 Demokrasi Konstitusional Modern ( Abad 20 )


Tersebarnya faham sosialisme yang menginginkan pembagian kekayaan secara merata
serta kemenangan dari beberapa partai sosialis di Eropa. Gagasan bahwa pemerintah
dilarang campur tangan dalam urusan warga negara, baik dibidang sosial maupun di
bidang ekonomi, lambat laun berubah menjadi gagasan bahwa pemerintah bertanggung
jawab atas kesejahteraan rakyat dan karenanya harus aktif mengatur kehidupan ekonomi
dan sosial. Pada dewasa ini dianggap bahwa demokrasi harus meluas mencakup dimensi
ekonomi dengan suatu sistem yang menguasai kekuatankekuatan ekonomi dan yang
berusaha memperkecil perbedaan sosial dan ekonomi, terutama perbedaan-perbedaan
yang timbul dari distribusi kekayaan yang tidak merata.
12. Diskripsikan dengan singkat perkembangan demokrasi di dunia sejak abad 15 hingga saat
ini!

Setelah abad pertengahan (15-17 M) lahirlah negara-negara monarki. Raja memerintah secara
absolut berdasarkan konsep hak suci raja (divine right of kings). Kecaman terhadap gagasan
absolutisme mendapat dukungan kuat dari golongan menengah (middle class) dan berujung pada
pendobrakan kedudukan raja.
Pendobrakan terhadap kedudukan raja absolut didasari oleh teori rasionalis yang dikenal dengan
kontrak sosial atau social contract. Salah satu asas dari kontrak sosial adalah dunia dikuasai oleh
hukum alam (nature) yang mengandung prinsip-prinsip keadilan universal. Artinya, hukum
berlaku untuk seluruh manusia, baik raja, bangsawan, maupun rakyat jelata. Hukum ini
dinamakan hukum alam (natural law) atau (ius naturale).
Teori kontrak sosial beranggapan bahwa hubungan antara raja dan rakyat didasari oleh kontrak.
Dalam kontrak tersebut terdapat ketentuan yang mengikat kedua belah pihak. Kontrak sosial
yang membuka sejarah perkembangan baru demokrasi ini menegaskan bahwa raja diberi
kekuasaan oleh rakyat untuk menyelenggarakan penertiban menciptakan suasana aman, dan
memenuhi hak rakyat. Di sisi lain rakyat harus menaati pemerintahan raja.
Kontrak sosial merupakan usaha untuk mendobrak pemerintahan absolut dan menetapkan hak-
hak politik rakyat. Filsuf yang mencetuskan gagasan dan pengertian demokrasi ini di antaranya
John Locke dari Inggris dan Montesquieu dari Prancis. Gagasan tentang hak-hak politik rakyat
yang menjadi pemicu sejarah perkembangan demokrasi dunia ini pada tahap selanjutnya
menimbulkan Revolusi Prancis pada akhir abad ke-18 dan Revolusi Amerika dalam melawan
Inggris.
Pendobrakan terhadap pemerintahan absolut dan upaya memperjuangkan hak politik rakyat,
mendorong timbulnya gagasan sejarah demokrasi. Pada akhir abad ke-19, gagasan mengenai
demokrasi mendapat wujud konkret sebagai program dan sistem politik. Demokrasi pada tahap
ini bersifat politis berdasarkan asas-asas kemerdekaan individu kesamaan hak (equal rights), dan
hak pilih untuk semua warga negara (universal suffrage). Hingga saat ini sejarah demokrasi terus
berkembang dan gagasannya tetap diterapkan dalam sistem politik di berbagai negara.

13. Jelaskan prinsip-prinsip demokrasi menurut negara yang berdasar rule of law!

1. Supremasi Hukum
Untuk undang-undang yang dibuat untuk mengatur tindakan pemerintah dan orang-orang untuk
bekerja dengan baik, itu harus memiliki supremasi absolut atau dominasi atas semua orang di
negara ini. Ini menunjukkan bahwa hukum harus unik, dikenal dan berkuasa dengan baik dan di
atas semua orang yang hidup dalam batas-batas negara seperti contoh hukum adat.
2. Prinsip Kesetaraan di Depan Hukum
Ini menyiratkan bahwa semua orang setara di mata hukum. Hukum tidak menghormati orang.
Apakah Anda kaya atau miskin, muda atau tua, terpelajar atau buta huruf, pejabat pemerintah
atau warga biasa, hukum yang sama berlaku untuk kita semua. Sampai sejauh ini, jika penguasa
dan yang diperintah melakukan pelanggaran yang sama, keduanya harus diberi hukuman yang
sama. Hukum tidak boleh ditekuk untuk menghormati status, pangkat atau posisi seseorang.
3. Prinsip Hak Individu
Hukum dibuat di suatu negara untuk melindungi kepentingan warga negara. Jika hukum harus
terlihat berfungsi dengan baik, ia harus menjaga dan melindungi hak dan kebebasan individu.
Setiap orang memiliki hak untuk hidup, tidak ada orang yang akan mengalami penyiksaan atau
perlakuan tidak manusiawi atau merendahkan dan dia juga memiliki hak untuk bekerja,
keselamatan pribadi, pendidikan, properti dan hak untuk memilih dan untuk berdiri sebagai
kandidat untuk pemilihan.
4. Akuntabilitas
Pemerintah serta aktor swasta bertanggung jawab di bawah hukum.
5. Hanya Hukum
Hukumnya jelas, dipublikasikan, stabil, dan adil, diterapkan secara merata dan melindungi hak-
hak dasar, termasuk keamanan orang dan properti dan hak asasi manusia inti tertentu.
6. Pemerintahan Terbuka
Proses di mana undang-undang diberlakukan, diatur, dan ditegakkan dapat diakses, adil, dan
efisien seperti ciri-ciri hukum adat.
7. Keadilan Penyelesaian
Sengketa yang Tidak Dapat Diakses dan Tidak Langsung disampaikan tepat waktu oleh
perwakilan dan netral yang kompeten, etis, dan independen yang dapat diakses, memiliki sumber
daya yang memadai, dan mencerminkan susunan komunitas yang mereka layani. Keseluruhan
prinsip universal ini merupakan definisi kerja dari aturan hukum. Mereka dikembangkan sesuai
dengan standar dan norma yang diterima secara internasional, dan diuji dan disempurnakan
dengan berkonsultasi dengan berbagai ahli di seluruh dunia.

14. a. Adanya partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan


Dalam sistem demokrasi, perwakilan rakyat dalam mengambil keputusan diwakilkan oleh yang
namanya wakil-wakil rakyat. Oleh karena itu diperlukan pemilihan umum secara jujur, adil,
transparan dan bersih agar diperoleh sosok wakil rakyat yang bisa menjadi representatif dari
rakyat itu sendiri (Baca juga: Pengertian Demokrasi).
b. Adanya persamaan kedudukan di depan umum
Hukum harus berlaku sama disetiap warga negara baik itu dari kalangan pejabat, rakyat jelata
maupun perangkat penegak hukum itu sendiri. Meskipun setiap orang memiliki strata yang
berbeda-beda, tapi tetap diperlakukan sama di depan hukum yang berlaku.
c. Pendistribusian pendapatan secara adil
Sebuah sistem demokrasi harus memiliki keadilan ekonomi yang diwujudkan dalam pembagian
pendapatan secara adil.
d. Adanya persamaan dalam memperoleh pendidikan

Penyelenggara negara harus menyediakan fasilitas dan kesempatan yang sama kepada setiap
warga negara dalam memperoleh pendidikan. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan salah
satu faktor penting untuk mewujudkan kemajuan suatu bangsa.
e. Adanya kebebasan
Kebebasan merupakan hal yang sangat penting dalam menunjukkan derajat demokrasi karena
merupakan hal terpenting dalam hak asasi manusia. Kebebasan yang diberikan meliputi
kebebasan berpendapat, kebebasan pers, kebebasan beragama dan kebebasan berkumpul. Namun
kebebasan ini masih dalam koridor sesuai peraturan yang berlaku, dengan kata lain tidak ada
kebebasan mutlak.
f. Adanya keterbukaan informasi
Informasi terbuka harus disediakan untuk rakyat untuk mengetahui kwalitas wakil rakyatnya,
jadi disini ada transparasi publik. Transparasi publik bisa berupa kebijakan politik, peraturan
baru dll namun tetap saja masih ada batasannya. Dengan kata lain tidak transparan mutlak
melainkan ada bagian tertentu yang bukan untuk konsumsi umum dan menjadi bagian dari
rahasia negara, misalnya terkait intelegen dan militer (Baca juga: Macam-Macam Budaya
Politik).
g. Terciptanya etika politik
Etika politik merupakan sebuah aturan yang tidak tertulis namun efeknya bisa dirasakan oleh hati
nurani. Misalnya pejabat yang korupsi harus tahu diri mundur dari jabatan.
h. Kebebasan individu
Setiap individu di masyarakat diberi kebebasan dalam menentukan hidupnya sendiri, memenuhi
haknya sendiri dan memiliki ranah privasi seperti yang diinginkan. Namun kebebasan ini hanya
berlaku selama tidak mengganggu atau meresahkan orang lain.
i. Adanya semangat kerja sama
Untuk mempertahankan eksistensi sebuah masyarakat, maka perlu ditingkatkannya semangat
kerja sama yang dilandasi jiwa kemasyarakatan agar timbul rasa saling menghargai, toleransi dan
tenggang rasa.
j. Adanya hak untuk protes
Tidak bisa dipungkiri bahwa terjadinya penyelewengan dan kesalahan pasti terjadi, oleh karena
itu perlu adanya hak untuk protes agar penyelewengan ini dapat diluruskan lagi. Hal ini
merupakan sebuah usaha pengkoreksian atas sesuatu yang tidak berjalan semestinya.

15. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila


Prinsip demokrasi pancasila ini telah ditulis oleh Bpk. Ahmad Sanusi dalam buku yang berjudul
Memberdayakan Masyarakat dalam Pelaksanaan 10 Pilar Demokrasi (2006: 193-205) dimana
memuat 10 prinsip demokrasi yang menurut Pancasila dan UUD 1945, yaitu :
1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa
Demokrasi yang berketuhanan yang maha esa berarti sistem penyelenggaraan negara harus taat,
konsisten dan sesuai dengan nilai juga kaidah dasar ketuhanan yang maha esa. Dengan begitu
maka diharapkan masyarakat mempunyai pola pikir dan tindakan yang jauh dari tercela.
Sehingga dapat meminimalisir adanya konflik horizontal maupun penyebab pelanggaran HAM
vertikal.
2. Demokrasi dengan kecerdasan
Yang kedua ini berarti aturan dan penyelenggaraan demokrasinya menurut UUD 1945. Bukan
lewat naluri, kekuatan otot atau kekuatan massa.Pelaksanannya lebih menurut kecerdasan rohani,
aqliyah, rasional dan kecerdasan emosional. Maka dengan pola pikir tersebut masyarakat bisa
melakukan tindakan yang rasional.
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
Demokrasi pancasila kekuasaan tertinggi ada pada tangan rakyat, jadi prinsipnya rakyatlah yang
memiliki kedaulatan.
4. Demokrasi dengan rule of law
Pertama, kekuasaan negara Republik Indonesia itu harus mengandung, melindungi, serta
mengembangkan kebenaran hukum (legal truth) bukan demokrasi ugal-ugalan, demokrasi
dagelan, atau demokrasi manipulatif.
Kedua, kekuasaan negara itu memberikan keadilan hukum (legal justice) bukan demokrasi yang
terbatas pada keadilan formal dan pura-pura.
Ketiga, kekuasaan negara itu menjamin kepastian hukum (legal security) bukan demokrasi yang
membiarkan kesemrawutan atau anarki.
Keempat, kekuasaan negara itu mengembangkan manfaat atau kepentingan hukum (legal
interest), seperti kedamaian dan pembangunan, bukan demokrasi yang justru mempopulerkan
fitnah dan hujatan atau menciptakan perpecahan, permusuhan, dan kerusakan.
5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara
Demokrasi pancasila menurut UUD 1945 ini mengalami pembagian dan pemisahan kekuasaan
(division and seperation of power) dengan sistem pengawasan dan perimbangan (check and
balance). Hal ini dilakukan untuk menghindari penyelewengan kekuasaan yang bisa
mengakibatkan kerugian pada pemerintahan dan juga rakyat.

6. Demokrasi dengan hak asasi manusia


Prinsip yang ke enam ini berarti demokrasi beradsarkan UUD 1945 dimana mengakui HAM
dengan tujuan bukan hanya menghormati hak tersebut. Namun juga meningkatkan martabat dan
derajat manusia seutuhnya. HAM bersifat universal dan dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat
di dunia.
7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
Demokrasi pancasila berarti menghendaki diberlakukannya sistem pengadilan yang independen
atau merdeka dengan memberi kesempatan seluasnya kepada pihak yang berkepentingan untuk
mencari dan menemukan hukum yang paling adil. Semua pihak juga mempunyai hak yang sama
untuk mengajukan pertimbangan, dalil, fakta, saksi, alat bukti dan petitumnya. Pengadilan di
Indonesia bersifat bebas artinya tidak memihak manapun atau bersifat netral memberikan sanksi
hukuman tanpa melihat status sosial, ekonomi, dan popularitas individu yang menjalani proses
hukum
8. Demokrasi dengan otonomi daerah
Prinsip yang ke delapan ini berarti demokrasi Pancasila dijalankan dengan prinsip otonomi
dimana pemerintahan membentuk daerah-daerah otonom pada propinsi dan kabupaten/kota.
Tujuannya adalah supaya bisa mengatur dan menyelenggarakan urusan-urusan pemerintah
sebagai urusan rumah tangganya sendiri yang diserahkan oleh Pemerintah Pusat. Hal tersebut
juga berfungsi untuk menggali potensi dan memanfaatkannya sebagai instrumen untuk
mengembangkan daerahnya.
9. Demokrasi dengan kemakmuran
Prinsipnya ialah supaya membangun negara yang makmur oleh dan untuk rakyat Indonesia yang
mencakup semua aspek entah hak dan kewajiban, kedaulatan rakyat, pembagian kekuasaan,
otomi daerah ataupun keadilan hukum. Hal ini berdampak pada menekannya tingkat konflik
agama maupun antar ras menjadi lebih kecil.
10. Demokrasi yang berkeadilan sosial
Prinsip ke sepuluh berarti demokrasi ini menggariskan keadilan sosial di antar berbagai
kelompok, golong dan masyarakat. Artinya, semua masyarakat mendapat perlakuan yang sama,
tanpa melihat tingkat sosial maupun golongan ekonomi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai