Manusia Dan Agama dan tempat; (e) hubungan timbal balik Pandangan Tentang Manusia antara teori dan praksis; dan (f) kesadaran religius. 1. Manusia dalam Alquran insan , basyar = manusia Pandangan Tentang Agama Kata insan terambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan Tiga alasan mengapa pengertian agama tampak. (al quran) sulit didefinisikan: Kata insan terambil dari kata Pertama, karena pengalaman agama nasiya yang berarti lupa, atau itu bersifat batini dan subjektif, juga nâsayanûsu yang berarti sangat individualistis. berguncang. (Quraish Shihab) Kedua, dalam membahas Kata basyar berarti penampakkan pengertian agama selalu ada emosi sesuatu dengan baik dan indah. yang kuat. Dari akar kata yang sama lahir kata Ketiga, konsepsi tentang agama, basyarah yang berarti kulit. akan dipengaruhi pula oleh tujuan Manusia dinamai basyar karena orang yang memberikan pengertian kulitnya tampak jelas, dan berbeda agama itu (Anshari, 1986: 30). dengan kulit binatang yang lain. Kata basyar yang diartikan dengan 1. Agama berkembang biak menunjukkan Dulunya, Kata agama dipinjam bahwa manusia memikul tanggung atau berasal dari bahasa jawab dalam kehidupannya. Sansekerta untuk menunjuk 2. Manusia dalam Perspektif Kebudayaan kepercayaan agama Hindu dan Manusia adalah makhluk yang Buddha. historis (Sastrapratedja, 1982: ix). Suatu padanan kata yang Comte mengatakan bahwa menarik dari kata agama “mengenal diri adalah mengenal ditemukan dalam bahasa Jawa, sejarah”. yaitu kata ageman, ugeman, dan Ciri utama manusia, ciri khasnya, gaman. bukanlah kodrat fisik atau Pertama, kata ageman yang metafisiknya, melainkan karyanya berarti pakaian memiliki fungsi (Cassirer,1944: 100). untuk melindungi si Apa yang dapat dilihat dari sudut pemakainya. pengalaman manusia adalah adanya Kedua, kata ugeman yang suatu rangkaian antropological berarti pegangan atau kaidah constants yang merupakan hidup. dorongan-dorongan dan orientasi Ketiga, kata gaman yang berarti tetap manusia. alat. Sekurang-kurangnya ada enam Berangkat dari beberapa arti di antropological constants : atas, agama dapat dirumuskan (a) relasi manusia dengan sebagai “Seperangkat aturan kejasmanian, alam, dan atau ketentuan hidup yang lingkungan ekologis; melekat dalam diri manusia agar (b) keterlibatan dengan sesama; hidupnya teratur yang (c) keterikatan dengan struktur merupakan cara menuju suatu sosial dan institusional; kehidupan yang selamat”. 2. Religion Kata religion (bahasa Inggris) dan 4. Definisi tentang agama yang dapat religie (bahasa Belanda) berasal dipertimbangkan. dari bahasa Latin. Pengakuan terhadap adanya Pertama, kata religere menurut hubungan manusia dengan Cicero berarti to treat carefully kekuatan gaib yang harus dipatuhi. (melakukan perbuatan dengan Pengakuan terhadap adanya penuh kehati-hatian). kekuatan gaib yang menguasai Kata religere juga mengandung arti manusia. mengumpulkan atau membaca. Mengikatkan diri pada suatu bentuk Maksudnya bahwa agama hidup yang mengandung pengakuan merupakan kumpulan cara-cara adanya suatu sumber yang berada di mengabdi kepada sesuatu yang luar diri manusia gaib (Tuhan). Kepercayaan pada sesuatu kekuatan Kedua, kata religion berasal dari gaib yang menimbulkan cara hidup bahasa Latin religare. Kata religare tertentu. menurut Lactantius berarti to bind Suatu sistem tingkah laku (code of together (mengikat menjadi satu conduct) yang berasal dari suatu atau perikatan bersama). Ikatan di kekuatan gaib. sini bisa berarti komunal, yaitu Pengakuan terhadap adanya bahwa agama merupakan ikatan kewajiban-kewajiban yang diyakini kependetaan atau ikatan orang- bersumber pada suatu kekuatan orang suci yang berusaha untuk gaib. membebaskan diri dari dosa. Di sisi Pemujaan terhadap kekuatan gaib lain bahwa agama membawa ajaran yang timbul dari perasaan lemah yang berbentuk aturan, dan dan perasaan takut terhadap bahwasanya aturan-aturan itu kekuatan misterius yang terdapat mengikat kepada para pemeluknya dalam alam sekitar manusia. (Nasution, 1979: 10). Ajaran-ajaran yang diwujudkan 3. Al – Din Tuhan kepada manusia melalui para Din dalam bahasa Semit berarti rasul-Nya (Nasution, 1979:10). undang-undang atau hukum. Suatu peraturan Tuhan yang Din ( Arab) : menguasai, mendorong jiwa seseorang yang menundukkan, patuh, hutang, mempunyai akal memegang balasan, dan kebiasaan. peraturan dengan kehendaknya Secara keseluruhan din berarti sendiri, untuk mencapai peraturan-peraturan yang kebahagiaan hidup di dunia dan merupakan hukum yang harus kebahagiaan hidup di akhirat kelak dipatuhi. (Mu’in, 1981: 121). Din juga berarti membawa kewajiban-kewajiban yang kalau Teori Asal Usul Agama tidak dijalankan akan menjadi hutang bagi 1. Edward B. Tylor (1832-1917) ‘Teori pengikutnya. Jiwa’ (Koentjaraningrat, 1980: 220- 221). Menurut Naquib al-Atas arti dasar dari istilah din dapat dipadatkan Tingkat paling tua manusia percaya menjadi empat, yaitu: akan makhluk halus yang o keadaan berhutang, menempati alam sekelilingnya. o kepatuhan, Agama seperti ini oleh Tylor o kecenderungan atau disebut animisme. tendensi alamiah, dan Pada tingkat kedua dalam evolusi o kekuasaan yang bijaksana agama, manusia yakin akan adanya (Gauhar, 1982: 36). jiwa di belakang peristiwa- peristiwa dan gejala-gejala alam. suatu getaran jiwa yang muncul (tahapan politeistik.) dalam diri seseorang sebagai respon Tingkat ketiga dalam evolusi terhadap kehadiran sesuatu yang agama, terjadi bersamaan dengan luar biasa dalam dirinya. timbulnya susunan kenegaraan b. Sistem keyakinan. dalam masyarakat. Muncul Sistem keyakinan dalam suatu keyakinan bahwa dewa-dewa alam agama terwujud dalam pikiran dan itu juga hidup dalam suatu susunan gagasan manusia, yang kenegaraan, yang serupa dengan menyangkut keyakinan dan dunia manusia. konsepsi manusia tentang makhluk 2. J.G. Frazer (1854-1941). Teori Frazer = gaib. Teori Batas Akal (Koentjaraningrat, 1980: 222). c. Sistem ritus dan upacara Pada waktu itu agama belum ada keagamaan. dalam kebudayaan manusia. Lambat aktivitas dan tindakan manusia laun terbukti bahwa banyak dari 14 dalam melaksanakan pengabdian tindakan magis itu tidak membawa dan kebaktiannya kepada Tuhan hasil. Mulailah manusia yakin bahwa dan dalam usahanya untuk alam ini dihuni oleh kekuatan lain yang berkomunikasi dengan-Nya lebih berkuasa, yakni Tuhan. Dan biasanya berlangsung berulang- mulailah manusia mencari hubungan ulang. dengan kekuatan itu. Dengan demikian, d. Peralatan dan tempat pelaksanaan timbullah agama dalam kehidupan ritus keagamaan. manusia. biasanya dipergunakan macam- 3. M. Crawley. Teori Masa Krisis Dalam macam sarana dan peralatan, Hidup Individu (Koentjaraningrat, seperti tempat atau gedung untuk 1980: 220-222). pelaksanaan upacara. Menurut Crawley manusia banyak e. Kelompok pemeluk. Masa kritis ini meliputi masa peralihan dari setiap tahapan Dengan tiadanya pemeluk atau kehidupan manusia. penganut, suatu agama tidak akan Masa kritis itu antara lain: peralihan ada artinya. dari masa kanak-kanak memasuki masa remaja, dari remaja memasuki Klasifikasi Agama masa dewasa, masa perkawinan, 1. Revealed and non-revealed religion; kehamilan, melahirkan, dan akhirnya maut. Revealed religion (agama wahyu) Untuk bisa melewati peralihan adalah agama yang menghendaki tahapan itu dengan selamat harus iman kepada Tuhan, kepada para disertai dengan upacara-upacara rasul-Nya dan kepada kitab-kitab- keagamaan. Nya serta pesan-Nya untuk Mengenai berbagai upacara daur disebarkan kepada segenap umat hidup ini A. van Gennep menulis manusia. buku yang berjudul Rites de Ex: Yahudi, Kristen, dan Islam. Passages (1909). Upacara-upacara Non-revealed religion (agama daur hidup itulah menurut Crawley bukan wahyu) adalah agama yang yang merupakan pangkal dari tidak memandang esensial agama. penyerahan manusia kepada tata aturan Ilahi. Unsur-Unsur Pokok Agama Ex: Buddha, Shinto, Konghucu dan a. Emosi keagamaan. lain-lain 2. Missionary and nonmissionary religion; Missionary (agama dakwah) : d. Agama yang diwahyukan dan ada Buddhisme, Kristen dan Islam dalam bentuk yang murni dan Nonmissionary (tidak otentik. didakwahkan) : Yudaisme atau Yahudi, Brahmanisme dan Agama Sebagai Fitrah Manusia Zoroasterianisme 3. Geoghraphical-racial religion Agama merupakan suatu fenomena yang Ditinjau dari segi ras dan geografisnya : tidak bisa dilepaskan dari kehidupan a. Agama ras semit: Yahudi, Nasrani, dan manusia. Dorongan dalam diri manusia Islam. Ketiga agama ras Semit ini pada untuk beragama atau bertuhan (karena mulanya lahir dan berkembang di Tuhan merupakan pusat atau inti hidup kawasan Timur Tengah. keagamaan) merupakan naluri atau b. Agama ras Arya: Hinduisme, Jainisme, pembawaan alamiahnya. Sikhisme dan Zoroaster. Agama dalam kelompok ras Arya lahir dan Peran dan Fungsi Agama berkembang pertama kali di kawasan 1. Agama menyajikan dukungan moral Asia Selatan dan Tengah. dan sarana emosional c. Agama ras Mongolian: 2. Agama menyajikan sarana hubungan Confusianisme, Taoisme, dan transendental melalui amal ibadat, yang Sintoisme. Agama-agama ras menimbulkan rasa damai dan identitas Mongolian lahir dan berkembang di baru yang menyegarkan. kawasan Asia Timur dan Asia 3. Agama mengesahkan, memperkuat, Tenggara. memberi legitimasi dan mensucikan nilai dan norma masyarakat yang telah 4. Dikelompokkan oleh Mc Gee mapan, dan membantu mengendalikan 1. monoteisme terdiri atas Yahudi, ketenteraman, ketertiban, dan stabilitas Islam, dan Kristen. masyarakat. 2. politeisme adalah Hindu. Agama 4. Agama memberikan standar nilai untuk Buddha, Konghucu, dan Tao mengkaji ulang nilai-nilai dan norma- 3. agama etika terdiri dari Agama norma yang telah mapan. Buddha, Konghucu, dan Tao. 5. Agama memberikan fungsi identitas 4. agama nenek moyang adalah diri. Shinto. 6. Agama memberikan status baru dalam 5. animisme adalah agama-agama pertumbuhan dan siklus perkembangan yang mempercayai adanya ruh ruh. individual melalui berbagai krisis rites Penganut animisme percaya bahwa (Djamari, 1988: 81). kekuasaan sakral berdiam pada suatu objek yang berupa tumbuhan, binatang, atau benda-benda tertentu. 5. Dikemukakan oleh Muhammad Fazl-ur Rahman Ansari. a. Agama yang tidak diwahyukan dengan tingkat yang vulgar atau primitif. b. Agama yang tidak diwahyukan dari tingkat yang beradab. c. Agama yang diwahyukan tetapi palsu dan tidak otentik. BAB 2 o keempat, bersungguh-sungguh dalam menggali ilmu pengetahuan, Islam Agama Rahmatan dan Lil’Alamin o kelima, bersedia menyampaikan ilmunya kepada masyarakat dan Pengertian Dinul Islam terpanggil hatinya untuk ikut Sebutan din al-Islam merupakan bentuk memecahkan problem yang hukum-hukum-Nya (sunnatullah) yang dihadapi masyarakat (Aziz, 2012: bersifat top down dan taken for granted v). (diterima jadi) atau disebut dengan syariah yakni ketundukan, kepasrahan seluruh Karakteristik Dinul Islam manusia dan alam semesta kepada Allah 1. Rabbaniyyah artinya Islam yang bersifat bottom up yang penerapannya merupakan agama yang bersumber disesuaikan dengan kemampuan manusia. dari Allah Swt. 2. Insaniyah artinya Islam merupakan Sistem Ajaran Islam satu-satunya agama yang cocok Pengertian kerangka dasar ajaran Islam dengan fitrah manusia. ialah garis besar dari pesan ketuhanan yang 3. Syumuliyah artinya Islam disampaikan Nabi Muhammad saw. kepada merupakan agama yang lengkap, manusia demi keselamatannya di dunia tidak hanya mengutamakan satu hingga di akhirat yang meliputi iman, aspek. Islam, dan ihsan. 4. Al-Waqi’iyyah artinya Islam Konsep islam : rukun islam merupakan agama yang Konsep iman : rukun iman direalisasikan dalam kehidupan Konsep ihsan : menyembah sehari-hari. (beribadah) kepada Allah seolah- 5. Al-Wasathiyyah artinya ada agama olah melihat-Nya dan jika tidak bisa yang hanya menekankan pada melihat Allah maka harus diyakini persoalan-persoalan tertentu, ada bahwa Allah senantiasa melihatnya. yang lebih mengutamakan masalah Ketiga konsep dikembangan menjadi materi ketimbang ruhani atau pokok kajian yaitu : sebaliknya. Kajian akidah : rukun iman, rukun 6. Al-Wudhuh artinya konsepnya Islam, dan ihsan. yang jelas Kajian syariah : Alquran, Hadis, dan 7. Al-Jam’u bainats Tsabat wal ijtihad memuat pembahasan tentang Murunnah artinya Islam ajaran yang hukum -hukum. permanen dengan yang fleksibel Kajian akhlak Generasi ulul albab ini memiliki ciri-ciri Islam Agama Rahmatan seperti berikut : o pertama, selalu sadar akan Lil’Alamin kehadiran Tuhan a. Pengertian Rahmatan Lil’alamin o kedua, tidak takut kepada siapapun Allah Swt. tidak mengatakan rahmatan kecuali kepada Allah dan mampu lil mu’minin, namun mengatakan membedakan antara yang baik dan rahmatan lil ‘alamin karena Allah Swt. yang buruk ingin memberikan rahmat bagi seluruh o ketiga, mementingkan kualitas makhluknya dengan diutusnya Nabi hidup baik dalam keyakinan, Muhammad saw. ucapan maupun perbuatan, sabar, b. Bukti-Bukti Islam Agama Rahmatan lil dan tahan uji. ’Alamin Bukti Islam sebagai agama rahmatan lil ’alamin di antaranya tampak pada muatan Ilmu Pengetahuan (sains) dalam Alquran yang menunjukkan adanya sinergitas antara ayat qauliyah (Alquran) dengan ayat kauniyah (alam semesta), antara agama dan sains. c. Sikap Muslim terhadap Pluralitas Agama Posisi mayoritas umat Islam di Indonesia dalam hubungannya dengan persoalan puralitas agama memang sangat unik. Umat Islam di negara Timur Tengah (Mesir, Saudi Arabia, Aljazair, dan sebagainya) juga merupakan mayoritas, namun mereka tidak mempunyai pengalaman pluralitas agama seperti yang dirasakan dan dialami oleh umat Islam Indonesia. d. Sikap Muslim terhadap Khilafiah kaum muslim ditugaskan untuk mengusahakan perbaikan antarmanusia Dan menjadi penengah yang adil untuk menjadi saksi dan patron-patron hidup di tengah-tengah umat manusia. BAB 3 Sumber Hukum Islam : Antara Metodologi dan Penerapannya
Pengertian Sumber Hukum
Islam Kata-kata “sumber hukum Islam’ merupakan terjemahan dari lafal masâdir al ahkâm. Selanjutnya yang dimaksud dengan masâdir al-ahkâm adalah dalil-dalil hukum syariat yang diambil (diistinbatkan) Al – Quran Sebagai Sumber daripadanya untuk menentukan sebuah Hukum Islam hukum. 1. Pengertian Alquran adalah kalam Allah yang 1. Pengertian dan Prinsip Dasar Syariah diturunkan kepada Nabi Syariah merupakan bentuk masdar Muhammad saw melalui Malaikat dari syar’un yang artinya sesuatu Jibril dengan menggunakan bahasa yang dibuka untuk mengambil Arab sebagai hujjah (bukti) sesuatu yang ada di dalamnya. kerasulan nabi Muhammad. Prinsip-prinsip dasar syariah : Hakikat Alquran adalah: a. Meniadakan kesempitan o Alquran berbentuk lafaz. b. Menyedikitkan beban o Alquran menggunakan c. Bertahap dalam menetapkan bahasa Arab. hukum o Alquran diturunkan kepada d. Sejalan dengan kemaslahatan Nabi Muhammad saw. manusia o Alquran dinukil secara e. Mewujudkan keadilan yang mutawatir (disalin secara merata berkesinambungan dengan 2. Pengertian dan Hakikat Fikih periwayatan yang mutlak). Fikih secara etimologi berarti 2. Kodifikasi dan Otentisitas Al Quran paham yang mendalam. maka fikih Kodifikasi (pembukuan) Alquran berarti “paham” yang mulai dilakukan pada masa menyampaikan ilmu yang zahir pemerintahan Khalifah Abu Bakar. kepada ilmu batin. Pembukuan dilakukan dengan cara hakikat dari fikih adalah seperti mencocokkan tulisan yang ada berikut (Syarifuddin, 1997: 4). : dengan hafalan para sahabat, Fikih adalah ilmu tentang sehingga kuat dugaan bahwa wahyu hukum Allah. telah terekam semua dalam bentuk Yang dibahas adalah hal-hal mushaf. yang bersifat amaliyah furuiyah 3. Isi Al Quran (perbuatan manusia). a. Prinsip-prinsip aqidah, syariah, Berdasarkan dalil tafsili dan akhlak. (terperinci). b. Janji-janji dan ancaman Allah Digali dan ditemukan melalui Swt. penalaran seorang mujtahid atau c. Kisah-kisah para nabi dan umat fakih. terdahulu. 3. Perbedaan antara Syariah dan Fikih d. Hal-hal yang akan terjadi di berasal dari masa masa datang. sebelumnya. e. Prinsip-prinsip ilmu d. Pemahaman komprehensif pengetahuan terhadap hukum yang f. Sunnatullah, atau hukum- ditetapkan secara bertahap. hukum Allah yang mengikat 6. Fungsi Al Quran pada keseluruhan ciptaan-Nya. a. Hudan atau petunjuk bagi umat manusia 4. Periode Turunnya Al Quran b. Rahmat atau kasih sayang Allah kepada umat manusia c. Bayyinah, atau bukti penjelasan tentang suatu kebenaran d. Furqan, pembeda antara yang haq dan yang batil, yang benar dan yang salah, yang halal dan yang haram e. Mauizhah, pelajaran bagi manusia f. Syifa, obat untuk penyakit hati g. Tibyan, penjelasan terhadap segala sesuatu yang disampaikan Allah h. Busyra, kabar gembira bagi orang-orang yang berbuat baik i. Tafshil, memberi penjelasan secara rinci j. Hakim, sumber kebijaksanaan k. Mushaddiq, membenarkan isi kitab-kitab yang datang 5. Kandungan dan Penjelasan Al sebelumya Quran l. Muhaimin, penguji bagi kitab- Berdasarkan kandungannya, kitab sebelumnya para ulama fikih dan ulama ushul fikih membagi ayat ayat 7. Penjelasan dan Petunjuk dalam Al Alquran ke dalam dua yakni Quran ayat-ayat hukum dan ayat-ayat Penjelasan yang terdapat dalam nonhukum. ayat-ayat Alquran, Dalam memahami kandungan dikategorikan ke dalam dua Alquran, beberapa hal yang bentuk : perlu diperhatikan adalah a. Ijmali (global) yaitu sebagai berikut. ayat Alquran yang a. Alquran adalah satu kandungannya masih kesatuan. memerlukan penjelasan. b. Sebagian ayat Alquran b. Tafshili (terperinci) memiliki asbabun nuzul yaitu ayat Alquran yang atau peristiwa yang kandungannya sudah melatarbelakangi turunnya jelas dan terperinci. ayat. Dalam Alquran juga ada c. Terdapat penghapusan konsep qath’i (definitive text) berita atau ketentuan yang dan konsep zhanni Bayan Taqyid, (speculative text). memberikan batasan a. Qath’i adalah lafaz yang bagi ketentuan Allah mengandung pengertian tunggal Swt. Yang bersifat dan tidak bisa dipahami dengan mutlak. makna lainnya. Oleh karena itu, Bayan Takhshish tidak dibutuhkan ta’wil atau ijtihad. (mengkhususkan yang b. zhanni adalah lafaz yang umum). mengandung pengertian lebih dari Bayan Taqrir, yaitu satu dan memungkinkan untuk menguatkan apa yang diijtihadkan terdapat dalam Alquran. Dalam hal ini hadis menjelaskan hukum yang Hadis Sebagai Sumber Hukum sama sebagaimana Islam dijelaskan dalam Alquran. A. Pengertian dan kedudukan Hadis Bayan Tasyri’, dalam hal ini Hadis adalah penuturan sahabat hadis menetapkan hukum tentang Rasulullah saw. Baik baru yang belum ditetapkan mengenai perkataan, perbuatan, dalam Alquran. maupun persetujuan. Pengertian hadis sering C. Bagian – Bagian Hadis diidentikkan dengan sunnah. a. Rawi adalah orang yang Secara etimologis, kata sunnah menyampaikan atau berasal dari kata berbahasa Arab menuliskan dalam suatu sunnah yang berarti cara, adat kitab apa-apa yang pernah istiadat (kebiasaan), dan didengar dan diterimanya perjalanan hidup (sirah) yang dari seseorang (gurunya). tidak dibedakan antara yang b. Matan adalah materi atau isi baik dan yang buruk. dari suatu hadis. Dalam konteks hukum Islam, c. Sanad adalah jalan yang Sunnah merujuk kepada model dapat menghubungkan perilaku Nabi Muhammad saw. matan hadis kepada Nabi Hadis mempunyai kedudukan Muhammad saw. sebagai sumber hukum kedua setelah Alquran. D. Klasifikasi Hadis Dilihat dari segi bentuknya, sunnah B. Fungsi Hadis terbagi menjadi tiga, yaitu: Bayan Tafsir yaitu Sunnah qauliyah, adalah ucapan menjelaskan apa yang Nabi saw. yang didengar oleh para terkandung dalam Alquran. sahabat dan disampaikan kepada Penjelasan tersebut terbagi orang lain. menjadi tiga, yaitu: Sunnah fi’liyah adalah perbuatan Bayan tafshil Nabi saw. yang dilihat para (memerinci yang sahabat kemudian disampaikan mujmal) yaitu hadis kepada orang lain dengan ucapan berfungsi menjelaskan mereka. rincian ketentuan Sunnah taqririyah adalah Alquran yang singkat. perbuatan sahabat atau ucapannya yang dilakukan di depan Nabi saw. yang dibiarkan begitu saja tidak memiliki sifat hadis shahih oleh Nabi, tanpa dilarang atau dan hasan disuruh. o Hadis maudlu’ adalah hadis Dilihat dari segi jumlah sanad atau yang dinasabkan kepada perawi yang terlibat dalam Rasulullah saw. Dengan cara periwayatannya, hadis dibagi tiga dibuat-buat dan didustakan dari macam, yaitu: apa yang dikatakan, dikerjakan, o Hadis mutawatir adalah hadis dan ditetapkan beliau. yang disampaikan secara berkesinambungan yang E. Pembukuan Hadis diriwayatkan oleh sejumlah Yang melatarbelakangi Khalifah besar perawi yang menurut Umar bin Abdul Aziz membukukan kebiasaan mustahil mereka hadis adalah sebagai berikut. bersepakat untuk dusta. o Banyak penghafal hadis yang o Hadis masyhur adalah hadis meninggal dunia, baik karena yang diriwayatkan oleh sudah lanjut usia maupun gugur sejumlah sahabat yang tidak dalam peperangan. mencapai batasan mutawatir o Alquran sudah berkembang dan menjadi mutawatir pada begitu luas dalam masyarakat generasi setelah sahabat. dan telah dikumpulkan menjadi o Hadis ahad adalah hadis yang mushaf, karenanya tidak perlu diriwayatkan oleh seorang dikhawatirkan terjadinya perawi, dua orang perawi, atau percampuran antara Alquran lebih yang tidak memenuhi dan hadis. persyaratan sunnah mutawatir. o Islam sudah melebarkan Ditinjau dari segi kualitasnya (diterima syiarnya melampaui Jazirah atau ditolaknya), hadis dibagi tiga, Arab, sementara hadis sangat yaitu: diperlukan untuk menjelaskan o Hadis shahih adalah hadis yang ayat-ayat dalam Alquran memiliki lima persyaratan, yaitu, Ijtihad Sebagai Metode sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh Penerapan Hukum perawi yang adil A. Pengertian Ijtihad perawinya dlabit (kuat Secara etimologis, kata ijtihad hafalannya), berasal dari kata ijtihada-yajtahidu hadisnya tidak janggal, yang berarti bersungguh-sungguh hadisnya terhindar dari dalam menggunakan tenaga, baik ‘illat (cacat) fisik maupun pikiran. Ulama ushul o Hadis hasan adalah hadis yang mendefinisikan ijtihad sebagai memiliki semua persyaratan mencurahkan kesanggupan dalam hadis shahih, kecuali para mengeluarkan hukum syara yang perawinya, seluruhnya atau bersifat ‘amaliyah dari dalil- sebagiannya, kurang kuat dalilnya yang terperinci baik dalam hafalannya Alquran maupun sunnah (Khallaf, o Hadis dla’if adalah hadis yang 1978: 216). tidak memiliki sifat-sifat untuk dapat diterima, atau hadis yang B. Dasar Penggunaan Ijtihad o Dasar hukum dibolehkannya masalah yang belum ada ijtihad adalah Alquran, Sunnah, ketetapan hukumnya dengan dan logika. Ayat Alquran yang masalah yang sudah ada dijadikan dasar bolehnya ijtihad ketetapan hukumnya karena adalah Q.S. An-Nisa’ (5): 59. adanya persamaan ‘illah. o Ayat tersebut berisi perintah Penggunaan metode ini harus untuk taat kepada Allah (dengan memenuhi rukun rukun sebagai menjadikan Alquran sebagai berikut. sumber hukum), taat kepada Ashl (maqis ‘alaihi) yaitu Rasul-Nya (dengan menjadikan masalah yang sudah ada sunnah/hadis sebagai ketentuan hukumnya dalam pedoman), dan taat kepada ulil nash Alquran amri, serta perintah untuk Furu’ (maqis), yaitu masalah mengembalikan hal hal yang yang sedang dicari ketetapan dipertikaikan kepada Allah hukumnya. (Alquran) dan Rasul-Nya Hukum ashl, yaitu hukum (sunnah/hadis). masalah yang sudah ditetapkan oleh nash. C. Ruang Lingkup Ijtihad ‘Illah, sifat yang terdapat Hukum Islam dilihat dari segi dalil dalam ashl. (sumber yang menunjukkannya), o Istihsan, adalah mengalihkan dapat diklasifikasikan menjadi hukum sesuatu kepada hukum empat, yaitu: baru karena adanya alasan yang a. Hukum Islam tentang sesuatu lebih kuat atau lebih sesuai yang telah ditegaskan secara dengan kemaslahatan umat. jelas oleh dalil qath’i dan tidak o Fatwa Shahabi, terkadang mengandung penafsiran atau disebut qaul shahabi atau penakwilan. mazhab shahabi, yaitu fatwa b. Hukum Islam tentang sesuatu, atau ucapan sahabat secara yang ditunjuk oleh dalil zhanni perorangan. (ayat Alquran dan hadis o Maslahah Mursalah, adalah mengandung penafsiran dan penetapan hukum berdasarkan pentakwilan). kemaslahatan yang tidak c. Hukum Islam tentang sesuatu didukung oleh dalil nash secara yang disepakati oleh para ulama khusus, tetapi didukung oleh berdasarkan ijma’ makna sejumlah nash. (kesepakatan) o Istishhab, adalah d. Hukum Islam tentang sesuatu memberlakukan hukum asal yang sama sekali belum yang ditetapkan berdasarkan disinggung oleh nash Alquran nash sampai ada dalil lain yang dan hadis menunjukkan perubahan hukum tersebut. D. Metode – Metode Penerapan o ‘Urf, adalah kebiasaan Hukum Islam mayoritas masyarakat baik o Ijma’ (consensus), mayoritas dalam hal perkataan maupun ulama mendefinisikannya perbuatan. sebagai kesepakatan seluruh o Saddudz Dzari’ah, mencegah mujtahid sesuatu yang menjadi jalan o Qiyas (analogical reasoning), menuju kerusakan, atau adalah menganalogikan suatu menyumbat jalan yang dapat syariah mengalami pemaknaan menyampaikan seseorang yang lebih universal ketimbang kepada kerusakan. individual. Maqashid syariah dalam E. Mazhab – Mazhab dalam Hukum pemaknaan klasik lebih berarti Islam “perlindungan” atau Dua mazhab besar yang sampai “penjagaan”, sementara konsep sekarang masih dijadikan sebagai kontemporer mengarah kepada klaster perbedaan adalah mazhab pemaknaan ‘pembangunan” dan Sunni dan mazhab Syi’I : “hak”. Mazhab Sunni merupakan mazhab G. Persyaratan Mujtahid yang dikembangkan pada masa Mujtahid adalah orang yang Islam awal. Mazhab sunni ini melakukan ijtihad. terbagi dalam beberapa mazhab Persyaratan menjadi mujtahid yang sampai sekarang masih diakui yakni: keberadaannya yakni : a) Islam, baligh dan berakal. 1) Mazhab Hanafi, b) Mengetahui Alquran dan Hadis 2) Mazhab Maliki, serta ilmu-ilmu yang 3) Mazhab Syafi’i, melingkupi keduanya 4) Mazhab Hanbali, c) Mengetahui bahasa Arab, ilmu 5) Mazhab Zahiri, ushul fikih dan ilmu logika, juga mengetahui permasalahan Mazhab Syi’ah, mazhab ini lahir khilafiyah dan persoalan- akibat reaksi terhadap golongan persoalan yang sudah ahlu sunnah atas ketidaksepahaman diijma’kan. mereka terhadap pengangkatan d) Mengetahui secara mendalam Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, permasalahan yang sedang Umar, Usman dan Ali) secara diijtihadkan. berturut-turut. H. Penerapan Ijtihad di Indonesia Salah satu bentuk nyata dari hasil F. Maqashid Syariah sebagai ijtihad tersebut adalah terwujudnya Landasan Metode Penetapan KHI (Kompilasi Hukum Islam). Hukum KHI merupakan salah satu hasil Maqashid syariah terdiri dari upaya pemerintah dalam dua kata yakni maqashid yakni mengupayakan terbentuknya bentuk jamak dari maQ.S.ud unifikasi hukum Islam di Indonesia. yang artinya kesengajaan atau tujuan (Wehr,1980: 767) dan syariah secara bahasa berarti jalan menuju sumber air. Jalan menuju sumber air bermakna jalan menuju ke sumber utama kehidupan (Rahman, 1996: 140). Maqashid syariah diartikan dengan maksud atau tujuan ditetapkannya suatu ketentuan syariah atau hukum Allah. Dalam perkembangan kontemporer, konsep maqashid BAB 4 menyebabkan anaknya itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi” (H.R. Konsep dan Pembinaan Keimanan Muslim) Ahlul haq, yang punya prinsip yang Makna syahadah secara global adalah kokoh untuk menjalankan keimanan bahwa tidak ada yang haq diibadahi yang diyakini benar, walau dihadapkan selain Allah Swt. pada permasalahan dan tantangan Tahap penanaman keimanan : seberat apa pun 1. Pertama, penenaman keimanan Pengertian keimanan diambil dari kata harus diupayakan dari sejak anak iman merupakan bentuk masdar dari usia dini. kata amana, yang memiliki arti percaya 2. Kedua, tertanam dalam lubuk dan kepercayaaan hatinya ketauhidan, perasaan Secara istilah keimanan didefinisikan mengagungkan, perasan sebagai pernyatan keyakinan dengan kepengawasan, perasaan lisan, dibenarkan dengan hatinya, dan kerahmatan yang melekat kuat dilaksanakan dengan anggota dalam setiap aktivitas dan keadaan. badannya. 3. Ketiga, diteladankan oleh Rasululah Sayyid Quthb (2002: 293), dalam saw. menafsirkan surat al-Ikhlas menjelaskan keyakinan akan ketauhidan pada Allah Swt. harus tertanam menjadi aqidatun fiddlamir, tafsirun lilwujud, dan manhaj filhayat Tafsir lilwujud, yakni agar sikap hidup orang yang beriman memiliki prinsip segala sesuatu yang ada di alam wujud ini harus dikembalikan kepada aturan dan di jelaskan dengan cara pandang tauhidullah Syarat keimanan : a. Memahami maknanya keimanan b. Memiliki keyakinan yang bulat bahwa tiada yang hak diibadahi kecuali Allah Swt. c. Menerima keimanan dengan hati,lisan, dan perbuatan. d. Menjalankan syariat-Nya e. Memiliki sikap shiddiq/jujur f. Memiliki sikap hidup ikhlas g. Mencintai keimanan, mencintai orang yang beriman. Rukun iman : Allah, malaikat, kitab, rasul, hari kiamat, qadla&qadar Beriman kpd Allah secara fitrah telah dicelubkan sejak manusia dlm kandungan. “Semua anak yang lahir telah dilahirkan dalam keadaan fitrah (mentauhidkan-Nya), maka kedua orang tuanya yang kemudian BAB 5 Thaharah Konsep Ibadah dalam Islam Thaharah dimasukkan dalam bahasan ibadah mahdlah karena Manusia yang juga disebut ‘abdun aturan dalam thaharah cukup rinci atau ‘abid (dalam bahasa Arab) penyebutannya dalam Alquran dan sebagai hamba (penyembah) hadis Nabi. Para ahli fikih memiliki kaitan langsung dengan memasukkan bahasan thaharah Allah sebagai Al-Ma’bud (Yang dalam bahasan salat karena Disembah). Ditegaskan dalam Q,S thaharah merupakan pembuka salat Adz-dzariyat, 51:56 berbunyi “ Dan dan syarat sahnya salat Aku tidak menciptakan jin dan Secara etimologis, kata thaharah manusia melainkan supaya mereka berasal dari bahasa Arab al- mengabdi kepada-Ku.” thaharah yang berarti bersih dan Secara etimologis kata ‘ibadah’ ikhlas dari kotoran dan noda, baik berasal dari bahasa Arab al-‘ibadah, yang bersifat indrawi seperti najis yang berarti taat, menurut, dari air kencing dan yang mengikut, tunduk. Ibadah juga semisalnya, maupun yang bersifat berarti menyembah atau mengabdi. maknawi seperti perbuatan tercela Sedang secara terminologis ibadah dan maksiat. Secara istilah (syar’iy) diartikan segala sesuatu yang thaharah adalah bersuci dari najis dikerjakan untuk mencapai dan hadas. Thaharah bertujuan keridoan Allah dan mengharap membersihkan badan dari hadas dan pahala-Nya di akhirat najis. Sarana yang digunakan untuk Para ulama membagi ibadah thaharah adalah air, tanah, batu, menjadi dua macam, yaitu ibadah atau tisu yang suci dan memiliki mahdlah (ibadah khusus) dan sifat-sifat menyucikan. ibadah ghairu mahdlah (ibadah Najis adalah kotoran yang umum). Ibadah mahdlah adalah mewajibkan seorang muslim untuk ibadah langsung kepada Allah yang menyucikan diri dari dan kepada tata cara pelaksanaannya telah apa yang dikenainya. Sedang hadas diatur dan ditetapkan oleh Allah adalah suatu kondisi yang atau dicontohkan oleh Rasulullah, menyebabkan seseorang yang contoh solat. ibadah ghairu mahdlah memilikinya wajib berwudu (untuk (ibadah umum) adalah ibadah yang hadas kecil) atau mandi junub tata cara pelaksanaannya tidak (untuk hadas besar), dan tayamum diatur secara rinci oleh Allah dan jika tidak ada air untuk wudu dan Rasulullah. Ibadah umum ini tidak mandi junub. menyangkut hubungan manusia Yang termasuk benda najis adalah dengan Tuhan, tetapi justeru berupa bangkai, darah, daging babi, hubungan antara manusia dengan muntah, kencing, dan kotoran manusia lain atau dengan alam yang manusia atau binatang. Benda- memiliki nilai ibadah, berupa semua benda najis ini jika mengenai badan, aktivitas kaum muslim (baik pakaian, atau tempat yang hendak perkataan maupun perbuatan) yang digunakan untuk salat, terlebih halal (tidak dilarang) dan didasari dahulu harus dihilangkan najisnya dengan niat karena Allah (mencari dengan air sehingga hilang bau, rido Allah). rasa, maupun warnanya, sehingga menjadi suci. Hadas kecil adalah hadas yang disebabkan oleh keluarnya sesuatu dari dua jalan memegang Alquran, dan berdiam keluar manusia (qubul/jalan depan diri di masjid. dan dubur/jalan belakang, seperti kentut, berak, dan kencing), hilang Salat akal, bersentuhan antara laki-laki Secara etimologis, salat berasal dari dan perempuan yang bukan kata berbahasa Arab al-shalah yang muhrim, dan menyentuh kemaluan berarti doa atau mengajak ke arah manusia dengan telapak tangan. kebaikan. Sedang secara syar’iy Sedang hadas besar adalah hadas salat merupakan rangkaian yang disebabkan karena seseorang perkataan dan perbuatan khusus melakukan hubungan suami isteri yang dimulai dengan takbiratul (bersetubuh), keluar air mani bagi ihram dan diakhiri dengan salam laki-laki, atau setelah bersih dari Perintah wajib salat, “ Dan haid atau nifas serta sehabis dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, melahirkan bagi perempuan. dan rukuklah beserta orang-orang Untuk bersuci dari hadas kecil, yang rukuk.”(Q.S Al-Baqarah, seseorang dapat melakukannya 2:43). dengan wudu, yakni bersuci dengan Menurut Nabi Muhammad saw. memakai air yang suci dan salat yang dilakukan dengan mensucikan, dengan diawali niat berjamaah pahalanya menjadi dua lalu membasuh muka dan dua puluh tujuh kali lipat daripada salat tangan hingga siku-siku, mengusap sendirian. kepala, dan membasuh kaki hingga Salat Jum’at, yaitu salat berjamaah mata kaki. Jika tidak ditemukan air yang dilakukan pada waktu Zuhur maka wudu dapat diganti dengan pada hari Jum’at dengan dua rekaat tayamum dengan menggunakan yang didahului oleh khutbah dua debu (tanah) yang suci, yakni kali. Salat Jumat ini hanya dengan mengusap muka dan dua diwajibkan bagi muslim laki-laki tangan.Sedang untuk bersuci dari yang tidak sedang bepergian. hadas besar, seseorang dapat Artinya, bagi seorang muslim melakukannya dengan mandi besar perempuan (muslimah) atau bagi (mandi junub/janabat), yang diawali seorang muslim laki-laki yang dengan niat mandi disusul dengan sedang bepergian (musafir) tidak meratakan air ke seluruh permukaan diwajibkan melaksanakan salat kulit. Jika tidak ada air, seseorang Jumat. boleh mengganti mandi besar Selain salat wajib, terdapat pula dengan tayamum yang tatacaranya salat-salat sunnat, seperti salat sama seperti wudu. Dijelaskan Rawatib (yang mengiringi salat dalam Q.S Al-Maidah, 5:6. wajib), salat Duha, salat Tahajjud, Orang yang berhadas kecil maupun salat Tarawih, salat Witir, salat besar dilarang melakukan beberapa ‘Idain (dua hari raya), salat aktivitas tertentu. Bagi yang Istikharah, salat Istisqa’, salat berhadas kecil dilarang misalnya Khusuf (gerhana bulan), dan salat melakukan salat, tawaf keliling Kusuf (gerhana matahari). Ka’bah, dan menyentuh Alquran Syarat wajib salat, yaitu beragama (menurut mazhab tertentu). Sedang Islam, berakal, dan baligh atau bagi yang berhadas besar dilarang dewasa. syarat sah salat, yaitu melakukan salat, tawaf keliling mengetahui telah masuk waktu Ka’bah, membaca Alquran, salat, suci dari hadas besar dan kecil, suci dari najis, menutup aurat, dengan duduk atau berbaring sesuai dan menghadap ke arah qiblat dengan kemampuannya. Rukuk (Kabah) dilakukan dengan merendahkan Hal-hal yang membatalkan shalat badan ke depan dan sujud dilakukan adalah berbicara, makan atau lebih rendah dari rukuk. minum, banyak bergerak secara Sesungguhnya salat dapat berturut-turut(3 gerakan atau lebih), mencegah dari perbuatan keji(dosa) membelakangi kiblat, terbukanya dan kemungkaran (Q.S Al- aurat secara disengaja, berhadas Ankabut, 29:45) kecil atau besar, ada najis dibadan, pakaian atau tempat yang tidak Zakat dimaafkan, tertawa bersuara, Dari segi bahasa kata zakat berasal murtad, mengubah niat, salah dari kata zaka-yazku-zaka’ yang membaca Al-quran, meninggalkan berarti tumbuh, berkembang, rukun yang tidak diganti, makmum bertambah; atau berarti salih, baik, sengaja mendahukui imam, dan senang. Kata al-zakah yang sengaja mengucapkan salah merupakan turunan dari kata zaka sebelum salatnya sempurna. berarti pilihan, kebersihan, Di akhirat kelak yang pertama kali kesucian, sedekah, zakat. Sedang diperhitungkan adalah masalah dari segi istilah (syar’iy) para ulama salat. Sabda Nabi saw.: “Amalan fikih berbeda-beda mendefinisikan yang mula-mula dihisab dari zakat, meskipun secara umum seorang hamba di hari kiamat mereka sependapat, yakni dalam adalah salat. Jika salatnya baik hal: (1) penyebutan kadar tertentu (cukup), baiklah seluruh yang harus dikeluarkan, yaitu amalannya, sebaliknya jika salatnya nishab; (2) penentuan harta-harta kurang, maka kuranglah semua yang wajib dikeluarkan zakatnya; amalannya.” (H.R. An-Nasa’i dari dan (3) penentuan siapa-siapa yang Abu Hurairah). berhak menerima zakat. dapat Allah memberikan keringanan- dipahami bahwa zakat merupakan keringanan (rukhshah) bagi seorang kadar harta tertentu yang sudah muslim dalam melakukan salat mencapai nishab yang diberikan ketika mengalami kondisi-kondisi kepada yang berhak menerimanya. tertentu. Ketika dalam perjalanan, Mengeluarkan zakat hukumnya salat bisa dilakukan dengan cara wajib bagi seorang muslim yang jama’ (menghimpun dua salat memiliki harta yang telah mencapai dalam satu waktu) dan qashar nishab (ketentuan minimal yang (meringkas salat yang empat rekaat wajib dikeluarkan zakatnya). “Dan menjadi dua rekaat) Salat yang bisa dirikanlah salat, keluarkanlah zakat, dijamak adalah salat Zuhur dengan dan tunduklah bersama orang-orang Ashar dan salat Maghrib dengan yang tunduk.” (Q.S Al-Baqarah, 2 Isya’. Salat jama’ yang dilakukan di :43). waktu Zuhur atau Maghrib Zakat baru dikeluarkan jika sudah dinamakan jamak taqdim, dan jika mencapai satu tahun (haul), kecuali dilakukan di waktu Ashar atau Isya’ tanaman yang dikeluarkan setiap dinamakan jamak ta’khir. Sedang panen. Begitu juga, zakat baru salat yang bisa diqashar adalah salat diwajibkan jika harta yang dimiliki yang empat rekaat, yakni salat sudah melebihi kebutuhan pokok Zuhur, Ashar, dan Isya’. Bagi orang dan sampai satu nishab (batas yang sakit bisa melaksanakan salat minimal wajib zakat) serta harta itu d. mualaf, yaitu orang yang berkembang. Harta yang dizakatkan hatinya masih bisa dibujuk adalah benar-benar hartanya sendiri (lemah), sehingga perlu yang bersih dari hutang. pembinaan untuk memantapkan Yang wajib dikeluarkan zakatnya hatinya ke dalam Islam, adalah: e. hamba sahaya, yaitu budak yang a. emas, perak, atau yang dijanjikan untuk dimerdekakan, sejenisnya jika mencapai satu f. gharim, yaitu orang yang nishab (93,6 gram emas/624 memiliki (dililit) hutang dan gram perak) dengan ketentuan tidak memiliki harta untuk zakat 2,5 %; membayarnya (melunasinya), b. barang dagangan yang nishab g. sabilillah, orang yang berjuang dan kadar zakatnya sama di jalan Allah, atau lembaga dengan emas; yang digunakan untuk c. binatang ternak, seperti unta menegakkan agama Allah (nishabnya 5 ekor dan (Islam), dan dikeluarkan seekor kambing h. ibnu sabil, yaitu musafir yang umur 2 tahun), sapi/kerbau kekurangan bekal dalam suatu (nishabnya 30 ekor dengan perjalanan yang tidak haram, zakat seekor anak sapi/kerbau seperti perjalanan dalam umur 2 tahun), dan kambing menuntut ilmu. (nishabnya 40 ekor dengan Ada dua macam zakat yang zakat seekor kambing umur 2 diwajibkan kepada seorang muslim, tahun); yaitu zakat mal dan zakat fitrah. d. tumbuhan/tanaman dengan Zakat mal adalah zakat harta yang ketentuan nishab padi 1.400 kg tujuannya untuk membersihkan dan dikeluarkan zakatnya 5 % harta yang dimiliki seorang muslim jika membutuhkan biaya dengan ketentuan seperti di atas. pengairan atau 10 % jika Sedang zakat fitrah adalah zakat dibiarkan begitu saja; untuk jiwa yang tujuannya e. hasil tambang dengan ketentuan mensucikan jiwa seorang muslim yang sama dengan emas; dengan ketentuan setiap setahun f. harta rikaz (temuan) dengan sekali pada waktu sebelum atau kadar zakatnya 20 %, dan menjelang pelaksanaan salat hari g. zakat profesi yang ukurannya raya fitrah (‘Idul Fithri). Zakat sama seperti zakat emas atau fitrah diwajibkan untuk semua barang dagangan. orang Islam yang memiliki harta Orang-orang yang berhak yang lebih untuk dikonsumsi hari menerima zakat ada delapan itu dengan kadar kurang lebih 2,5 kg golongan (8 asnaf), yaitu: beras dan diberikan utamanya a. fakir, yaitu orang yang tidak kepada fakir miskin. memiliki harta cukup dan tidak Seorang yang memiliki harta, pada mampu berusaha, dasarnya tidak seluruhnya layak b. miskin, yaitu orang yang digunakan untuk dirinya, tetapi ada mampu berusaha tetapi hak orang lain untuk ditunaikannya tidakmencukupi kebutuhan (Q.S. Adz-Dzariyat, 51: 19) hidupnya, c. amil, yaitu orang yang Puasa dipercaya untuk mengurusi zakat, Puasa adalah terjemahan dari kata jamaah haji yang terkena dam berbahasa Arab al-shaum atau al- (denda). Di samping puasa wajib, shiyam. Secara etimologis al- umat Islam juga dianjurkan shiyam yang merupakan mashdar melakukan puasa sunnat, seperti dari shama-yashumu berarti puasa Senin-Kamis, puasa hari menahan, mengekang, atau Arafah (9 Dzulhijjah), puasa hari menahan diri dan mencegah dari Asyura (10 Muharram), puasa 6 hari berbuat sesuatu atau menahan diri bulan Syawwal, puasa tiga hari dari makan, minum, nikah, dan pertengahan bulan-bulan berkata-kata. Sedang dari segi Qamariyah (puasa pada hari istilah (syar’iy) puasa berarti putih/yaum al-bidl), dan puasa menahan hal-hal dari yang Daud (sehari puasa sehari tidak). membatalkan di waktu siang Pada hari-hari tertentu puasa dengan niat mulai dari terbit fajar diharamkan untuk dilakukan, yaitu hingga terbenam matahari. pada hari raya baik Idul Fitri Wajibnya puasa dijelaskan “Hai maupun Idul Adha dan hari Tasyriq, orang-orang yang beriman yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan diwajibkan atas kamu berpuasa Dzulhijjah. Puasa juga diharamkan sebagaimana diwajibkan atas bagi wanita yang sedang haidl atau orang-orang sebelum kamu supaya nifas, dilakukan secara terus kamu bertakwa.”(Q.S Al-Baqarah menerus tanpa berbukan (puasa ,2:183) wishal), dan bagi orang yang sakit Bagi orang yang sedang sakit atau keras yang membahayakan bagi dalam perjalanan boleh tidak puasa, dirinya jika berpuasa. tetapi wajib menggantinya di luar bulan puasa sejumlah hari yang Haji ditinggalkan. Begitu juga Dari segi bahasa kata haji berasal keringanan seperti itu diberikan dari kata hajja-yahujju-hajjan yang bagi orang-orang yang tidak mampu berarti berziarah, mengunjungi atau (lemah) untuk melakukannya, berarti berkeinginan secara mutlak. seperti orang yang sudah tua Dari segi istilah (syar’iy) haji berarti (pikun), ibu yang sedang hamil atau berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) di menyusui, dan bagi pekerja keras Makkah untuk melakukan yang sangat membutuhkan stamina serangkaian perbuatan tertentu; atau untuk melakukan pekerjaannya. berkunjung ke tempat tertentu pada Bagi mereka kalau memungkinkan waktu tertentu dengan melakukan (bagi ibu hamil atau menyusui dan perbuatan tertentu. Haji merupakan bagi pekerja keras) harus ibadah untuk memenuhi panggilan mengqadanya atau menggantinya Allah dan mengharap rido-Nya. dengan membayar fidyah (memberi Ibadah yang juga menjadi rangkaian makan fakir miskin), sedang bagi dari ibadah haji adalah umrah yang orang tua tidak ada pilihan lain juga berarti Ibadah haji dan umrah kecuali menggantinya dengan hukumnya wajib bagi seorang membayar fidyah. Dijelaskan dalam muslim yang mampu dan Q.S Al-Baqarah 2:184. mencukupi syarat-syaratnya. Selain puasa Ramadan, masih ada Dijelaskan dalam surah Ali Imran, beberapa puasa yang diwajibkan, 3:97 yaitu puasa qada’ (mengganti puasa Jika seseorang melaksanakan lebih Ramadan), puasa kafarat, puasa dari sekali, maka yang kedua dan nadzar, dan puasa 10 hari bagi seterusnya terhitung ibadah sunnat. Adapun syarat-syarat haji di antaranya adalah: (1) beragama Islam, (2) telah dewasa, (3) berakal sehat, (4) merdeka (bukan budak/hamba), dan (5) mampu (istitha’ah). Yang dimaksud mampu di sini adalah: (a) menguasai tata cara pelaksanaan ibadah haji, (b) sehat jasmani, (c) memiliki perbekalan yang cukup bagi yang melaksanakan dan bagi keluarga yang ditinggalkan, (d) memiliki biaya untuk perjalanan ke tempat haji (Makkah), (e) situasinya aman, dan (f) bagi perempuan harus ditemani muhrimnya. Yang membedakan antara haji dan umrah adalah pelaksanaan wukuf (berhenti) di Arafah tanggal 9 Dzulhijjah. Bentuk pelaksanaan ibadah haji dan umrah ada tiga macam, yaitu haji tamattu’, hajiqiran, dan haji ifrad. Haji tamattu’ adalah ibadah haji yang mendahulukan pelaksanaan umrah daripada haji, yang biasanya dilakukan oleh jemaah haji yang memiliki waktu yang lebih longgar. Haji qiran adalah ibadah haji dengan melakukan haji dan umrah secara bersama-sama. Bagi jamaah haji dengan bentuk tamattu’ dan qiran ini dikenai denda (dam), yaitu menyembelih seekor kambing. Sedang haji ifrad adalah ibadah haji dengan melakukan haji terlebih dahulu baru kemudian melakukan umrah. BAB 6 dalam penciptaan manusia yang fitri yaitu keadaan yang lurus dan Konsep Akhlak dan Pendidikan teratur; 2) akhlak juga menunjuk Karakter dalam Islam pada sifat-sifat yang diupayakan dan terjadi seakan-akan tercipta Diberlakukannya Undang-Undang bersamaan dengan wataknya; dan 3) Nomor 20 Tahun 2003 tentang akhlak memiliki dua sisi, sisi Sistem Pendidikan Nasional kejiwaan yang bersifat batin dan sisi merupakan salah satu upaya nyata perilaku yang bersifat lahir. dari pemerintah Indonesia untuk Karakter identik dengan melakukan perbaikan akhlak atau kepribadian atau akhlak. karakter bangsa melalui penyiapan Kepribadian merupakan ciri, anak-anak bangsa yang berkualitas karakteristik, atau sifat khas diri dan berkarakter. seseorang yang bersumber dari Sistem ajaran Islam dikelompokkan bentukan-bentukan yang diterima menjadi tiga bagian, yaitu bagian dari lingkungan, misalnya keluarga akidah (keyakinan), bagian syariah pada masa kecil dan bawaan sejak (aturan-aturan hukum tentang lahir. karakter terdiri dari tiga ibadah dan muamalah), serta bagian bagian pokok yang saling akhlak (karakter). Ketiga bagian ini berhubungan, yaitu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dalam ajaran tentang moral, perasaan bermoral, Islam, tetapi harus menjadi satu dan perilaku bermoral. kesatuan utuh yang saling Abul A’la al-Maududi membagi memengaruhi. Akidah merupakan sistem moralitas menjadi dua. fondasi yang menjadi tumpuan Pertama, sistem moral yang untuk terwujudnya syariah dan berdasar kepada kepercayaan akhlak. Sementara itu, syariah kepada Tuhan dan kehidupan merupakan bentuk bangunan yang setelah mati (moral agama). Kedua, akan bisa terwujud dan berdiri sistem moral yang tidak kokoh bila dilandasi oleh akidah mempercayai Tuhan dan timbul dari yang benar dan akan mengarah pada sumber-sumber sekuler (moral pencapaian akhlak (karakter) yang sekular). seutuhnya. Dengan demikian, Sistem moralitas yang pertama akhlak (karakter) sebenarnya (moral agama) dapat ditemukan merupakan hasil atau akibat pada sistem moralitas Islam terwujudnya bangunan syariah yang (akhlak). Hal ini karena Islam benar yang dilandasi oleh fondasi menghendaki dikembangkannya al- akidah yang kokoh. akhlaq al-karimah yang pola Kata akhlak yang berasal dari perilakunya dilandasi dan untuk bahasa Arab al-akhlaq (yang berarti mewujudkan nilai Iman, Islam, dan tabiat, perangai, dan kebiasaan) Ihsan. Iman sebagai al-quwwah al- Khuluq adalah ibarat dari kelakuan dakhiliah, kekuatan dari dalam yang manusia yang membedakan baik membimbing orang terus dan buruk, lalu disenangi dan melakukan muraqabah dipilih yang baik untuk (mendekatkan diri kepada Tuhan) dipraktikkan dalam perbuatan, dan muhasabah (melakukan sedang yang buruk di benci dan perhitungan) terhadap perbuatan dihilangkan. al-khuluq memiliki yang akan, sedang, dan sudah tiga makna, yaitu: 1) kata al-khuluq dikerjakan. Ubudiyah (pola ibadah) menunjuk pada sifat-sifat alami merupakan jalan untuk merealisasikan tujuan akhlak. Cara terhadap sesama manusia, karakter pertama untuk merealisasikan terhadap makhluk hidup selain akhlak adalah dengan mengikatkan manusia (seperti tumbuhan dan jiwa manusia dengan ukuran- binatang), serta karakter terhadap ukuran peribadatan kepada Allah. benda mati (lingkungan alam). Sedangkan sistem moralitas yang “Mendapat pinjaman jika perlu, kedua (moral sekular) adalah sistem mendapat pertolongan kalau minta, yang dibuat atau sebagai hasil dikunjungi bila sakit, dibantu jika pemikiran manusia (secular moral ada keperluan, jika jatuh miskin philosophies) dengan mendasarkan hendaknya dibantu, mendapat pada sumber-sumber sekular, baik ucapan selamat jika mendapat murni dari hukum yang ada dalam kemenangan, dihibur jika susah, kehidupan, intuisi manusia, diantar jenazahnya jika meninggal pengalaman, maupun karakter dan tidak dibenarkan membangun manusia. Sebagai contoh adalah rumah lebih tinggi tanpa seizinnya, aliran hedonisme yang menekankan jangan susahkan dengan bau pada kebahagiaan, kenikmatan, dan masakannya, jika membeli buah kelezatan hidup duniawi. hendaknya memberi atau jangan Di antara tokoh yang sangat diperlihatkan jika tidak memberi” terkenal dalam aliran utilitarianisme (H.R. Abu Syaikh). Inilah karakter adalah Jeremy Bentham dan John yang harus diamalkan setiap Stuart Mill. Aliran yang lain adalah muslim terhadap tetangga. aliran intuisi yang menggunakan Menurut al-Asfahani, landasan kekuatan batiniyah sebagai tolok kemuliaan agama adalah kesucian ukur yang kebenarannya, menurut jiwa yang dicapai melalui Islam, bersifat nisbi. Kemudian ada pendidikan dan melakukan juga aliran adat kebiasan yang kesederhanaan, kesabaran, dan memegangi adat kebiasaan yang keadilan. Dalam pandangannya, sudah dipraktikkan oleh kelompok ketaatan beragama terbatas pada masyarakat sebagai ukurannya ritus-ritus (peribadatan), sedang tanpa menilai dari sumber nilai kemuliaan agama sama sekali tidak universal (Alquran). terbatas. “Sebaik-baik kamu adalah yang Al-Asfahani membagi kekuatan paling baik akhlaknya …” (H.R. At- jiwa menjadi tiga macam, yaitu Tirmidzi). kekuatan rasional, kekuatan Karakter telah melekat dalam diri seksual, dan kekuatan amarah. manusia secara fitriah. Kesucian jiwa seseorang bisa Secara umum karakter dalam dicapai dengan mensucikn tiga perspektif Islam dibagi menjadi kekuatan tersebut. Menurutnya, dua, yaitu karakter mulia (al-akhlaq kekuatan rasional bisa diperbaiki al-mahmudah) dan karakter tercela melalui pendidikan, sehingga (al-akhlaq al-madzmumah). Jika memungkinkan untuk membedakan dilihat dari ruang lingkupnya, antara kebenaran dan kepalsuan karakter Islam dibagi menjadi dua baik dalam dimensi teoretis maupun bagian, yaitu karakter terhadap praktis. Kekuatan seksual Khaliq (Allah Swt.) dan karakter diperbaiki melalui kedermawanan terhadap makhluq (makhluk/selain dan kesabaran. Sedang kekuatan Allah Swt.). . Karakter terhadap amarah (hamiyah) diperbaiki makhluk bisa dirinci lagi menjadi melalui penjinakan secara bertahap, beberapa macam, seperti karakter sehingga jiwa benar-benar dapat dikendalikan dan keberanian dapat diperoleh. Ketika semua kekuatan ini menjadi baik, maka keadilan dan kebaikan akan diperoleh. Dengan proses inilah seseorang akan benar- benar mencapai karakter mulia (al- akhlaq al-karimah). Al-Ghazali menuangkan ide-ide perbaikan moral manusia melalui dua bukunya yang sangat terkenal, yaitu Mizan al-Amal (Kriteria Perbuatan) dan Ihya’ ‘Ulum al-Din (Menghidupkan Ilmu-ilmu Agama). Pola pengembangan karakter yang ditawarkan oleh para tokoh etika Islam (akhlak) dan para tokoh secular (filosof etika), terlihat jelas perbedaannya. Para tokoh Islam Islam mendasari pengembangan karakter manusia dengan fondasi teologis (akidah) yang benar, meskipun pemahaman teologi mereka berbeda-beda. Dengan fondasi teologis itulah mereka membangun ide bagaimana seharusnya manusia dapat mencapai kesempurnaan agamanya sehingga menjadi orang yang benar- benar berkarakter mulia. Sedang para tokoh etika (karakter sekuler) lebih menekankan pada proses apa yang harus ditempuh oleh seseorang dalam rangka mencapai tujuan itu. Proses ini sama sekali mengabaikan landasan teologi (akidah). Proses inilah yang sekarang banyak dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan baik formal, nonformal, maupun informal, karena hasilnya lebih mudah dan cepat terlihat. BAB 7 maupun ayat kauniah semuanya kembali pada kesatuan ilmu, yakni Konsep Pendidikan Islam ilmu yang bersumber dari ilmu Allah Swt. Oleh karena itu, Islam Konsep Pendidikan Islam memandang bahwa tidak ada Pengertian Pendidikan Islam dikotomi ilmu yang tauqifiyah(ilmu Pendidikan Islam dapat dimaknai yang didapat melalui pengajaran sebagai upaya mengoptimalkan Allah Swt. secara langsung) dengan perkembangan potensi manusiawi, ilmu yang muktasabah(ilmu yang kecakapan hidup, dan sikap kepribadian diperoleh dari Allah Swt. secara individu peserta didik menuju tidak langsung, melalui prosedur tercapainya kesempurnaan dan pengusahaan). kedewasaan yang baik. Pendidikan Tujuan Pendidikan Islam yang orientasinya adalah sebagai proses Tujuan pendidikan menurut Ainain pendewasaan dan penyempurnaan (1980: 150–153) tidak dibenarkan untuk tercapainya kebaikan keluar dari tiga pilar berikut. kemanusiaan. a. Pilar ruhiyah/ spiritual. Landasar Pemikiran Pendidikan Islam Pilar ini berkaitan dengan menyadari a. Konsep Manusia eksistensi Allah Swt., sebagai sesuatu Manusia adalah khalifah di bumi yang sangat agung dan tinggi. yang secara kodratnya dapat b. Pilar ubudiyah. dididik. Pendidikan yang dapat Pilar ini merupakan perwujudan sikap dikenakan pada manusia adalah manusia yang kedua, yakni ketika untuk mengembangkan potensinya manusia dalam semua keadaan hidup agar dapat menanggung tugas pribadi dan keluarga, dalam kekhalifahan. Manusia adalah memelihara kebaikan diri dan perpaduan kedua unsur jasad dan lingkungan, dalam pergaulan dengan ruh. Pendidikan Islam yang benar dirinya dan manusia lain senantiasa harus memperhatikan kedua unsur berpegang pada prinsip hukum tertinggi pembentuk tabiat manusia, untuk yang dibuat oleh Allah swt. satu tujuan yakni tercapainya c. Pilar pribadi. kesempurnaan manusia. Pendidikan Pilar pribadi ini berkaitan dengan Islam sebagaimana yang digariskan bagaimana agar pendidikan mampu pada ajaran Islam harus menjaga mengoptimalkan pembinaan dan perkembangan aspek jasad dan ruh. pengembangan potensi manusiawi Pendidikan Islam hendaknya secara total, baik akal, akhlak, jiwa, melihat manusia secara utuh/nazrah fisik, keindahan, dan kemampuan sumuliah takamuliah. sosial. b. Konsep Ilmu Pengetahuan Pinsip Pengembangan Pendidikan Berbeda dengan konsep Barat Islam dalam Islam ilmu tidak dibatasi Beberapa prinsip dasar yang harus pada yang ilmiah (sistematik, diperhatikan dalam mengembangkan rasional, empiris, dan bersifat model pendidikan yang mencerahkan kumulatif), karena Islam juga adalah: menerima ilmu pengetahuan yang a. Tarbiyah syamilah takamuliah, bersifat suprarasional dan yakni agar pendidikan diarahkan supraempiris, yakni sejenis ilmu pada pendidikan manusia pengetahuan yang bersumber dari seutuhnya. wahyu dan intuisi (Tim Dosen, 2009: 167). Baik ayat qauliah b. Tarbiyah mutawazzinah, yakni agar bagi penumbuhan kesempurnaan pendidikan diarahkan pada manusia. pendidikan yang berkeseimbangan. Kedua,pendidikan dengan prinsip Islam c. Tarbiyah sulukiyah wa akan mengikis kehawatiran Philip H. ‘amaliah,yakni pendidikan yang Phenix yang mengatakan bahwa pada diarahkan pada pembentukan dunia moderen para pengemban profesi kepribadian yang fungsional. yang spesialis banyak yang tenggelam d. Tarbiyah fardiyah ijtima’iyah,yakni dalam aktivitas spesialis mereka pendidikan diarahkan untuk masing-masing. Mereka sedikit pun membentuk individu dan sosial tidak memahami di mana mereka kemasyarakatan. tinggal dalam jaringan kehidupan e. Tarbiyah dlamir al-Insan, yakni budaya masyarakat. Dan akhirnya pendidikan harus diarahkan sebagai mereka menjadi masyarakat yang tidak lembaga yang mampu mendidik mampu mengenali sosok masyarakat hati manusia. dan persoalan yang dihadapi f. Tarbiyah fitriah ghariziah,yakni masyarakat mereka. Akhirnya muncul agar model pendidikan dapat gejala depersonalization, yang mengerahkan anak didiknya untuk membuat mereka tidak mampu senantiasa sejalan dengan citra memberikan kontribusi yang berarti dirinya yang bertauhid dan kepada humanisasi masyarakat modern. mengarahkan pada kemampuan Ketiga,prinsip pengembangan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Islam syamilah kamilah insaniahnya dengan secara yang diorientasikan pada proses terkendali. mustamirah, fitriah gharizah, dan ilal g. Tarbiyah ila al-khair,yakni agar khair, akan mampu mengembangkan model pendidikan diarahkan pada kompetensi dan membentuk watak tujuan akhir kebaikan. yang relevan dengan upaya menghadapi h. Tarbiyah mustamirah,yakni agar tantangan jaman. model pendidikan diarahkan pada model yang mampu menyediakan Model Pembaruan Pendidikan pembelajaran secara terus berkesinambungan. Islam i. Tarbiyah kulliyyah,prinsip ini Pola Pembaruan Pendidikan Islam merujuk pada konsep bahwa Islam Tipologi pemikiran pendidikan tersebut adalah pendidikan untuk semua secara global dikelompokkan sebagai orang dan golongan. berikut. j. Tarbiyah muhafzhah wa a. Konservatif-Tradisional mujaddidah,yakni agar model Pendekatan yang dipakai kelompok pendidikan diarahkan pada model ini adalah apologetik. Pemikiran pendidikan yang mengintegrasikan pendidikannya berusaha nilai-nilai yang berdasarkan pada mempertahankan tradisi lama tanpa wahyu (Alquran) dan nilai-nilai ada perubahan. yang dibenarkan sesuai dengan b. Pendekatan Modernis-Reformis perkembangan ruang dan waktu. Pendekatan pemikiran ini adalah Dari sepuluh prinsip pengembangan lebih adaptif rasional dalam pendidikan perspektif Islam: mengaplikasikan Islam dalam Pertama,memberi pencerahan agar kehidupan yang penuh perubahan pengembangan pendidikan diarahkan dan dinamis. Yang menjadi tolok pada pendidikan yang komprehensif ukur reformasinya adalah usaha mereka dalam menciptakan ikatan- Pada tahun 1864 beliau mendirikan ikatan positif pemikiran Qurani Scientific Society untuk dengan pemikiran modern. memperkenalkan sains Barat kepada masyarakat muslim India. Dan pada 1. Pembaruan Pendidikan di Mesir. tahun 1868, Ahmad Khan membentuk Gagasan Muh. Abduh dalam beberapa Komite Pendidikan di beberapa daerah hal sebagai berikut: di India Utara. Pemikiran Ahmad Khan o Pertama, Purifikasi yakni dalam pendidikan dimulai dengan lebih pemurnian ajaran Islam terkait giat setelah beliau menerbitkan majalah maraknya bid’ah dan khurafat Tahdzibul Akhlaq. yang selama abad pertengahan Dalam pemikiran pendidikannya, telah masuk dalam kehidupan Ahmad Khan tertarik dengan model beragama kaum muslimin. pendidikan di Inggris seperti o Kedua, Reformasi pendidikan Universitas Cambridge. Beliau yang dilakukan oleh Muh. mengusulkan kepada pemerintah agar Abduh memfokuskan pada mendirikan universitas model ini, dan pembaruan Universitas Al- diizinkan mendirikan Perguruan Tinggi Azhar. Revormasi universitas Aligar. Namun, dalam perjalanan ini tidak hanya dalam bidang pemikirannya karena kuatnya kaum kurikulum tetapi juga dalam ortodoks, urusan pendidikan metode pembelajaran. Usaha keagamaan diserahkan kepada mereka, pembaruan Al-Azhar lain dan Ahmad Khan dikonsentrasikan adalah dengan mendirikan pada pengembangan kurikulum non Komite keagamaan. Walaupun kaum ortodoks 2. Pembaruan Pendidikan di India melarang beliau memikirkan Dipelopori oleh Ahmad Khan. Pemikir keagamaan, namun jiwa reformisnya ini meskipun memiliki semangat yang dalam mengembangkan keagamaan sama dengan Afghani dan Muh. Abduh, terus bergelora. Menurutnya karena namun sikapnya sedikit berbeda dalam Alquran adalah firman Tuhan, dan menghadapi imperialis. Kedua tokoh kebenaran sains adalah nyata, maka mesir menyerukan penolakan terhadap setiap pertentangan bukanlah suatu imperialis, sementara Ahmad Khan yang sungguh-sungguh. Beliau nampaknya malah bekerja sama dengan mengusulkan penafsiran Alquran Imperialis untuk memajukan menurut metodologi berikut: pendidikan di India. Ahmad Khan o Dilakukan pendekatan terhadap berpendapat melihat minoritas Muslim manfaat, makna, dan etnologi di India yang sering mengalami bahasa Alquran. diskriminasi kaum mayoritas dan kaum o Kriteria yang digunakan untuk penjajah, maka upaya untuk menentukan apakah ada meningkatkan kedudukan umat Islam masalah memerlukan penafsiran akan tercapai hanya dengan jalan metaforis, dan penafsiran mana bekerja sama dengan Inggris. Ahmad yang harus dipilih adalah Khan memiliki perhatian yang tinggi kebenaran sains. terhadap masalah pendidikan umat o Jika arti harfiyah bertentangan Islam, menurutnya pendidikan umat dengan kesimpulan yang harus ditingkatkan mutunya dengan ditujukan maka arti ini harus menerapkan sistem pendidikan modern. ditafsirkan secara metaforis. Harapan mewujudkan pendidikan Metodologi penafsiran ini yang modern dengan mendirikan Sekolah mengarahkan beliau pada Inggris Muradabab pada tahun 1860. penafsiran teologi radikal dan pandangan yang sangat tidak suplementer (dengan menambah konvensional mengenai sejumlah paket pendidikan yang masalah-masalah penting. bertujuan memperluas pemahaman), dan pendekatan komplementer c. Pendekatan Modernis – Sekuler (dengan upaya mengubah kurikulum Pendekatan pemikiran pendidikan dengan sedikit radikal untuk kaum ini adalah identifikatif, yaitu disesuaikan secara terpadu). bahwa pembaharuan pemikiran Sedangkan konsep pendidikannya pendidikan hanya dapat dilakukan adalah pendidikan integralistik dan dengan cara identifikasi model humanistik. pendidikan yang datang dari barat Model desain pendidikan berdasar apa adanya.Sekularisasi menurut Islam harus diarahkan sebagai pandangan ini adalah merupakan berikut: proses yang membebaskan 1. Orientasi pendidikan harus lebih pendidikan dari ikatan-ikatan sakral ditekankan kepada aspek afektif yang berkembang di tengah dan psikomotorik. Pendidikan masyarakat. lebih menitikberatkan pada d. Pendekatan Pemikiran keterpaduan pembentukan akhlak Fundamentalis peserta didik dan pembekalan Pendekatan pemikiran keterampilan atau skill. fundamentalis, adalah afirmatif, 2. Pembelajaran dikembangkan pada dengan tujuan untuk menguatkan pola student oriented agar keotentikan dan keorisinalan Islam. terbentuk sikap kemandirian, Pemikiran pendidikannya berusaha tanggung jawab,kreatif, dan merespons tantangan modernisasi inovatif. yang dilakuan Barat. Pokok 3. Pembelajaran diarahkan pada pemikirannya adalah semua aspek pembentukan kesempurnaan kehidupan harus diislamisasikan kepribadian yang siap menjadi kembali, dengan membersihkan, khalifatullah fil ard, tidak menyucikan, menyaring, dan direduksi sebatas transfer ilmu menyegarkan kembali sesuatu yang tanpa pendewasaan berbuat. sudah tercemar keorisinalannya. 4. Perlunya penguatan dan Pengembangan Sistem Pendidikan. pembinaan motivasi belajar yang Dari prinsip di atas tujuan pendidikan benar, sehingga anak akan dapat disederhanakan berorientasi menjadi jiwa pembelajar yang kepada tiga tujuan besar, yaitu: ikhlas dan konsisten. a. Tercapainya tujuan hablum 5. Pembelajaran mengedepankan minallah(hubungan dengan kemampuan proses, agar anak Allah). memahami ilmu dengan benar dari b. Tercapainya tujuan hablum akar, ranting, dan manfaat ilmu minannas(hubungan dengan bagi kehidupan. manusia). 6. Pembelajaran keahlian lebih detail c. Tercapainya tujuan hablum perlu dikembangkan, agar bakat minal’alam(hubungan dengan minat anak terasah dengan alam). maksimal, dan dapat diarahkan Adapun model-model pengembangan menjadi keahlian unggulan anak lembaga pendidikan Islam ada tiga yang realitasnya mempunyai pendekatan sebagai pola alternatif, potensi yang beraneka ragam, yaitu: pendekatan sistematik dengan tetap konsisten dengan (perubahan total), pendekatan peran dan tanggung jawab sosial dan kultural. 7. Tujuan akhir pendidikan adalah untuk menciptakan generasi dapat menjadi berperan sebagai khalifah memajukan kehidupan dan sekaligus memiliki spiritualitas yang kokoh sebagai hamba Allah. Menjadi profesional dalam keahlian, bertanggung jawab terhadap lingkungan kehidupan dan khusuk dalam sikap. BAB 8 IPTEKS Sebagai Peradaban Konsep IPTEKS dan Peradaban Islam Islam Manusia telah diciptakan oleh Allah Swt. dengan seperangkat potensi. IPTEKS dan Peradaban dalam Potensi yang paling istimewa Islam adalah akal pikiran. Dengan akal pikirannya manusia dapat Pengertian IPTEKS menghasilkan ilmu pengetahuan, IPTEKS merupakan singkatan dari teknologi dan seni yang bermanfaat Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan bagi kehidupannya. Sebelum Seni. peradaban Islam lahir, telah ada Peradaban Islam: Wujud dan peradaban-peradaban besar dunia. Prinsip-Prinsip Dasar Sebuah peradaban mengambil Maju mundurnnya suatu peradaban unsur-unsur peradaban sebelumnya berkaitan erat dengan maju kemudian mengembangkannya dan mundurnya ilmu pengetahuan, memberi bekal kepada peradaban sebab substansi peradaban adalah selanjutnya sehingga membentuk Ilmu pengetahuan. Ilmu mata rantai yang berkelanjutan. pengetahuan akan berkembang jika terdapat komunitas yang aktif mengembangkannya sehingga Islam Sebagai Sumber dapat melahirkan berbagai macam teknologi, (tekstil, pangan, Peradaban bangunan, arsitektur), dan kesenian Islam yang diwahyukan kepada misalnya kaligrafi, musik, puisi, Nabi Muhammad saw., telah sastra, dan sebagainya. membawa bangsa Arab yang Dengan demikian, wujud sebuah semula terbelakang, bodoh, tidak peradaban merupakan produk dari terkenal, dan diabaikan oleh akumulasi tiga elemen penting bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa seperti berikut yang maju. Ia dengan cepat a. Kemampuan manusia untuk bergerak mengembangkan dunia. berpikir sehingga menghasilkan Bahkan kemajuan ilmu sains dan teknologi, pengetahuan, teknologi dan seni b. Kemampuan berorganisasi yang dicapai Barat pada mulanya dalam bentuk kekuatan politik bersumber dari peradaban Islam dan militer yang masuk ke Eropa melalui c. Kesanggupan berjuang untuk Spanyol. Sumber peradaban Islam hidup (Khaldun, 1986: 25-26). adalah Alquran dan hadis. Dalam Dengan demikian, prinsip-prinsip berkreatifitas manusia dituntut peradaban Islam merujuk pada untuk mematuhi rambu-rambu yang sumber ajaran Islam, yaitu: telah ditentukan oleh Allah dalam o menghormati akal. Alquran dan hadis. Manusia o memotivasi untuk menuntut dipersilahkan mengembangkan dan mengembangkan ilmu. ilmu pengetahuan, teknologi dan o menghindari taklid buta. seni yang merupakan wujud o tidak membuat kreativitasnya, sesuai dengan nilai- pengrusakan. nilai ajaran Islam. BAB 9 kaum laki-laki ramah dianggap perayu. Konsep Kesetaraan Gender dalam b. Subordinasi/Penomorduaan, yaitu Islam adanya anggapan bahwa salah satu jenis kelamin dianggap lebih rendah Pengertian dan Konsep Gender atau dinomorduakan posisinya Gender mengacu pada sekumpulan dibandingkan dengan jenis kelamin ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan lainnya. Contoh: Sejak dulu, jenis kelamin seseorang dan perempuan mengurus pekerjaan diarahkan pada peran sosial atau domestik sehingga perempuan identitasnya dalam masyarakat. dianggap sebagai “orang rumah” Gender merupakan kajian tentang atau “temanyang ada di belakang”. tingkah laku perempuan dan c. Marginalisasi/Peminggiran, adalah hubungan sosial antara laki-laki kondisi atauproses peminggiran dan perempuan. Gender berbeda terhadap salah satu jenis kelamin dengan seks atau jenis kelamin laki- dari arus/pekerjaan utama yang laki dan perempuan yang bersifat berakibat kemiskinan. Misalnya, biologis. perkembangan teknologi Perbedaannya : menyebabkan apa yang semula Gender Seks/ Jenis Kelamin dikerjakan secara manual oleh Bisa berubah Tidak bisa berubah perempuan diambil alih oleh mesin Dapat Tidak dapat yang pada umumnya dikerjakan dipertukarkan dipertukarkan oleh laki laki. Tergantung musim Tidak dapat d. Beban Ganda (Double Burden), dipertukarkan Tergantung budaya Berlaku di mana saja adalah adanya perlakuan terhadap masing-masing salah satu jenis kelamin di mana Bukan kodrat Kodrat (ciptaan yang bersangkutan bekerja jauh (buatan Tuhan): perempuan lebih banyak dibandingkan dengan masyarakat) menstruasi, hamil, jenis kelamin lainnya. melahirkan, menyusui e. Kekerasan (Violence),yaitu suatu serangan terhadap fisik maupun Menurut Sri Sundari Sasongko psikologis seseorang, sehingga (2009:10-11) bahwa terjadinya kekerasan tersebut tidak hanya diskriminasi gender atau menyangkut fisik (perkosaan, ketidakadilan gender yang sering pemukulan), tetapi juga nonfisik terjadi di dalam keluarga, (pelecehan seksual,ancaman, masyarakat, dan tempat kerja paksaan, yang bisa terjadi di rumah adalah: tangga, tempat kerja, tempat-tempat a. Stereotip/Citra Baku, yaitu umum). pelabelan terhadap salah satu jenis Munculnya ketidakadilan gender di kelaminyang seringkali bersifat dalam masyarakat dipengaruhi negatif dan pada umumnya beberapa hal, di antaranya adalah menyebabkan terjadinya sebagai berikut: ketidakadilan. Misalnya, karena 1. Konsep patriarkhi yang sudah perempuan dianggap ramah, membudaya lembut, rapi, maka lebih pantas 2. Penafsiran yang keliru tentang bekerja sebagai sekretaris, guru teks-teks Alquran Taman Kanak-kanak; kaum 3. Bias gender dalam memaknai perempuan ramah dianggap genit; hadis Ruang Lingkup dan Prinsip Kontroversi Permasalahan Gender Gender Islam lebih memandang peran laki- a. Waria dan Transgender Perspektif laki dan perempuan bukan dalam Islam kesetaraan, namun lebih kepada Istilah waria, transgender, keadilan. Sedangkan dalam tataran homoseksual (liwath), menyerupai ilmiah lebih dominan menggunakan lawan jenis, lesbian, dan sebagainya makna kesetaraan daripada telah digolongkan oleh Allah Swt keadilan.Laki-laki dan perempuan sebagai kaum yang melampaui memiliki potensi dan peluang yang batas sebagaimana dalam Q.S. Al- sama untuk menjadi hamba Allah A’raaf, 7: 80-81, termasuk yang ideal yakni sebagai orang yang perbuatan-perbuatan keji sesuai bertakwa (muttaqun). Allah Swt. dalam Q.S. Hud, 11: 78. memerintahkan kepada manusia b. Kepemimpinan Perempuan baik laki-laki maupun perempuan Perspektif Islam untuk beribadah tanpa kecuali dan Pandangan Islam tentang Allah Swt. hanya memandang kepemimpinan perempuan lebih perbedaan diantara mereka dari menekankan pada bagaimana tingkat kemuliaan mereka dari sisi secara konkret baik laki-laki dan ketakwaannya. perempuan memiliki kesadaran 1. Perempuan dan laki-laki terhadap masalah-masalah politik. mempunyai tugas yang sama Setiap Muslim laki-laki dan sebagai khalifah di bumi perempuan harus memiliki (khalifatu fil ardl) kesadaran politik dan jangan buta 2. Perempuan dan laki-laki sama- politik agar tidak menjadi korban sama menerima perjanjian awal atau termakan politik orang lain. dengan Tuhan 3. Hawa dan Adam terlibat secara Aplikasi Konsep Gender dalam aktif dalam drama kosmis Beberapa hal terkait dengan Kehidupan peristiwa Hawa dan Adam ini Menurut pemahaman penulis, dijelaskan sebagai berikut. keadilan gender harus terus a. Keduanya diciptakan di diusahakan dan disosialisasikan surga dan memanfaatkan dengan pemahaman yang benar dan fasilitas surga (Q.S. Al- selaras dengan nilai-nilai Alquran. Baqarah: 35) Informasi Alquran dan hadis b. Keduanya mendapat tentang kedudukan perempuan kualitas godaan yang sama tidak terlepas dari memahami dari setan (Q.S. Al-A’raf: secara tekstual dan kontekstual 20) sehingga menghindari konflik c. Sama-sama memohon debagai sebab utama ketidakadilan ampun dan diampuni Tuhan dan bias gender. Dalam konsep 4. Perempuan dan laki-laki sama- tersebut, konsep gender bisa sama berpotensi meraih prestasi disosialisasikan kepada mahasiswa 5. Perempuan dan laki-laki sama- dengan beberapa cara, antara lain: sama berpotensi berdakwah Diskusi kelas dengan tema seputar amar ma’ruf nahi Munkar gender dalam pandangan Islam 1. Penugasan kepada mahasiswa untuk memahami ayat- ayatAlquran dan asbabul nuzul- nya tentang kesetaraan gender dan keadilan gender. 2. Penugasan kepada mahasiswa untuk memahami hadis-hadis Nabi saw. dan asbabul wurud- nya tentang kesetaraan gender dan keadilan gender. 3. Penugasan kepada mahasiswa untuk mencari ayat-ayat Alquran dan Hadis-hadis yang berkaitan dengan kedudukan perempuan dalam Islam. 4. Memberikan pertanyaan tentang pendapat mahasiswa berkaitan dengan kedudukan perempuan dalam Islam dan kesetaraan maupun keadilan gender. Pada dasarnya eksistensi perempuan bukan semata-mata dari cara pandang kaum laki-laki terhadap perempuan, namun juga karena sikap perilaku dari perempuan itu sendiri membawa diri dalam kancah kehidupan ini. Nilai penting yang bisa mengangkat derajat mulia seorang perempuan adalah: 1. Perempuan adalah pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anaknya. 2. Perempuan adalah sosok bidadari surga yang tinggal di dalam rumah suaminya. 3. Perempuan adalah sosok ibu yang memiliki kasih sayang dan perjuangan untuk generasi saleh. 4. Perempuan adalah tiang negara, karena perempuan merupakan pembawa misi dakwah Islam bagi anak-anak dan keluarganya. Generasi yangberbudi hanya lahir dari sosok perempuan yang salehah. BAB 10 a. Pemenuhan kebutuhan biologis. (Q.S. Al-Maarij, 70 ayat 29-30). Pernikahan dalam Islam b. Memperoleh keturunan yang sah yang dalam masyarakat diharapkan Pengertian Pernikahan dapat melestarikan kehidupan umat manusia sesuai ketentuan- Perkawinan adalah terjemahan dari ketentuan yang diatur oleh syariah. kata nakaha dan zawaja. (Q.S.An-Nahl,16 , ayat 72) Secara etimologi, nikah berasal dari c. Menjalin rasa cinta dan kasih akar kata bahasa Arab: nakaha – sayang antara suami dan isteri. yankihu – nikahan bisa diartikan d. Menjaga Kehormatan. (Q.S. An- ”wathi” atau ”jima’ yang berarti Nisa, 4 ayat 24) ”mengumpulkan”, atau e. Beribadah kepada Allah Swt. berkumpul atau persetubuhan (Taqiyuddin, 1997: 337). Fungsi Pernikahan Sedangkan kata zawaja secara istilah berarti pasangan. Mendapatkan ketenangan hidup Pemaknaan ini memberikan kesan (mawaddah wa rahmah ). (Q.S. Ar bahwa antara suami isteri saling Ruum, 30, ayat 21) melengkapi, saling memberi dan Menjaga pandangan mata dan menjaga kehormatan. saling menerima kekurangan dan Untuk mendapatkan keturunan. kelebihan masing-masing. Dengan demikian, secara Dasar Hukum Pernikahan terminologi perkawinan berarti berkumpulnya dua insan yang 1. Alquran menganjurkan manusia semula terpisah dan berdiri sendiri, untuk hidup berpasang-pasangan menjadi satu kesatuan yang utuh yang bertujuan untuk mewujudkan dan bermitra (Nasution, 2002: 4). keluarga yang bahagia dan tentram Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 (Q.S. Ar-Rum, 30 ayat 2). tentang Perkawinan adalah: ”Perkawinan adalah ikatan lahir “ Dan di antara tanda-tanda batin antara seorang pria dengan kekuasaan-Nya adalah Dia seorang wanita sebagai suami isteri menciptakan untuk kamu pasangan- dengan tujuan membentuk keluarga pasangan dari jenismu sendiri (rumah tangga) yang bahagia dan supaya kamu cenderung dan kekal berdaasarkan Ketuhanan merasa tenteram kepadanya, dan Yang Maha Esa”. dijadikan-Nya di antara kamu (dan Menurut KHI (Kompilasi Hukum pasanganmu) rasa kasih dan Islam) Pasal 2: ”Perkawinan adalah sayang. Sesungguhnya pada yang akad yang sangat kuat atau mitsaqan demikian itu benar-benar terdapat ghalidlon untuk mentaati perinta tanda-tanda bagi kaum yang Allah dan melaksanakannya adalah berpikir.” (Q.S. Ar-Rum, 30: 2). ibadah”. Sedang yang dimaksud ”akad” di 2. Dalam Q.S. An-Nisa, 4 ayat 3 sini adalah ” rangkaian ijab yang Inti : Bersikap dan berlaku adil pada diucapkan oleh wali dan qabul yang pasangan. Apabila seorang laki – diucapkan oleh mempelai pria atau laki tidak bisa berlaku adil, maka ia wakilnya dan disaksikan oleh dua dianjurkan menikahi lebih dari 1 orang saksi. (KHI, 1991: Pasal 1). istri (2,3, dan 4).
Tujuan Pernikahan “ Dan jika kamu takut tidak akan
dapat berlaku adil terhadap (hak- hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau Prinsip – Prinsip Pernikahan empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka Ada beberapa prinsip dalam pernikahan (kawinilah) seorang saja, atau yang harus dipegangi oleh pasangan dalam budak-budak yang kamu miliki. membina hubungan rumah tangga yakni: Yang demikian itu adalah lebih 1. Prinsip kebebasan memilih dekat kepada tidak berbuat aniaya Setiap orang mempunyai kebebasan (Q.S. An-Nisa, 4: 3).” memilih pasangannya selama tidak bertentangan dengan yang telah 3. Dan kawinkanlah orang-orang yang disyariatkan dalam Alquran. (Q.S. sendirian di antara kamu, dan An-Nisa’, 4 : 23-24), (Q.S.An Nuur, orang-orang yang layak (menikah) 24: 3 dan 26), Hadis Riwayat Abu dari hamba-hambamu yang laki- Hurairah tentang menikahi laki dan hamba-hambamu yang perempuan karena hartanya, perempuan (Q.S. An-Nuur, 24 ayat keturunannya, kecantikannya dan 32). agamanya. 4. Sesuai dengan Hadis Rasulullah 2. Prinsip Musyawarah dan saw. riwayat Ibnu Majah: ”Nikah Demokrasi adalah sunnahku, barangsiapa tidak Prinsip Musyawarah artinya segala menjalankan sunnahku, dia bukan aspek dalam kehidupan rumah umatku”. Memahami hadis tangga harus diselesaikan dan tersebut, bisa diambil pemaknaan diputuskan secara musyawarah bahwa nikah adalah anjuran (bukan antara suami isteri. kewajiban) yang bisa dikategorikan Demokrasi artinya bahwa antara sebagai sunah yang mendekati suami dan isteri harus saling terbuka wajib, atau sunah muakkad. menerima pendapat pasangan, 5. Surat An-Nisa, 4: 21, demikian juga dengan anak-anak Bagaimana kamu akan dan keluarga besar bila diperlukan. mengambilnya kembali, padahal 3. Prinsip Menghindari Kekerasan. sebagian kamu telah bergaul Prinsip dalam berumah tangga (bercampur) dengan yang lain adalah menghindari adanya sebagai suami-istri. Dan mereka kekerasan (violence) baik secara (istri-istrimu) telah mengambil dari fisik maupun psikis. (surat an-Nisa, kamu perjanjian yang kuat”. Ayat 4: 19) tersebut menjelaskan bahwa 4. Prinsip Hubungan yang Sejajar perkawinan sebagai mitsaqan Prinsip ini menegaskan bahwa galizhan, yakni sebuah ikatan yang suami dan isteri mempunyai kokoh. Ikatan tersebut mulai diakui hubungan yang sejajar, isteri adalah setelah terucapnya sebuah mitra suami, suami adalah mitra perjanjian yang tertuang dalam isteri. bentuk ijab dan qabul. 5. Prinsip Keadilan 6. Dalam UU Perkawinan RI Yang dimaksud keadilan adalah ditegaskan bahwa perkawinan adil secara proporsional. Keadilan adalah ”berdasarkan Ketuhanan di sini bisa dalam hal kesempatan Yang Maha Esa” (UU No.1, 1974, untuk mengembangkan diri, Pasal 1), selanjutnya ada penjelasan kesempatan untuk mendapatkan bahwa ”Perkawinan adalah sah, pendidikan yang lebih tinggi, apabila dilakukan menurut hukum keadilan dalam berbagi peran dalam masing-masing agama dan rumah tangga, adil dalam mengasuh kepercayaannya itu” anak tanpa membedakan jenis kelamin, dan lain-lain. 6. Prinsip Mawaddah j) adanya wali Mengosongkan hatinya dari kehendak kehendak buruk (Ar- Faktor Penghalang Terjadinya Rum, 30: 21) 7. Prinsip Rahmah Perkawinan Saling mendorong untuk Faktor penghalang terjadinya perkawinan bersungguh-sungguh dalam rangka ada dua macam, yang pertama adalah memberikan kebaikan pada pasangannya, saling melengkapi, penghalang selama-lamanya, yang kedua serta menolak segala hal yang adalah penghalang sementara. mengganggu hubungan keduanya. Penghalang selama-lamanya adalah: 8. Prinsip amanah/ tanggung jawab. Prinsip ini harus menjadi bagian a. Antara suami isteri masih memiliki yang tidak terpisahkan dalam hubungan nasab. melaksanakan hubungan di antara b. Antara suami isteri mempunyai suami dan isteri dalam hubungan sepersusuan. melaksanakan hak dan kewajiban c. Antara suami isteri mempunyai keduanya. hubungan semenda/perkawinan. 9. Prinsip mu’asyarah bil ma’ruf. Adapun larangan perkawinan yang bersifat Kunci dari pencapaian tujuan sementara adalah sebagai berikut. berkeluarga dan terwujudnya prinsip-prinsip seperti di atas adalah a. Calon isteri masih menjalani ikatan adanya hubungan yang dibina atas perkawinan. Seorang perempuan dasar kebaikan dan saling yang mempunyai ikatan memahami yang biasa disebut perkawinan dengan seorang laki- mu’asyarah bil ma’ruf. laki, tidak bisa melakukan perkawinan dengan laki-laki lain Syarat dan Rukun Pernikahan b. Memadukan dua orang perempuan yang sedarah, dalam hal seorang Rukun pernikahan suami mempunyai isteri lebih dari a) calon suami, satu b) calon isteri, c. Isteri orang lain atau bekas isteri c) wali nikah, orang lain yang sedang menjalani d) dua orang saksi, masa iddah. Wanita yang e) ijab dan qabul. mengalami masa iddah, atau masa tunggu setelah terputusnya Syarat-sahnya nikah, menurut Wahbah hubungan perkawinan, tidak Zuhaili adalah : diperbolehkan menikah lagi dengan a) antara suami isteri tidak ada laki-laki lain sampai habis masa hubungan nasab, tunggunya. Untuk permpuan yang b) sighat ijab qabul tidak dibatasi ditinggal mati suamia, iddahnya waktu, 130 hari. Untuk perempuan yang c) adanya persaksian, putus perkawinannya akibat d) tidak ada paksaan, perceraian, iddahnya 3 kali suci atau e) ada kejelasan calon suami isteri, sekitar 90 hari. Dan untuk f) tidak sedang ihram, perempuan yang putus perkawinan g) ada mahar, sementara dia dalam kondisi hamil, h) tidak ada kesepakatan untuk idahnya sampai melahrkan. Tujuan menyembunyikan akad nikah salah iddah adalah untuk membersihkan satu calon mempelai, rahim perempuan dan memastikan i) tidak sedang menderita penyakit bahwa tidak ada benih yang kronis, tertanam dari suami sebelumnya. d. Perempuan yang ditalak tiga kali, atau dicerai secara li’an. Bagi suami yang mentalak tiga kali isterinya, atau bersumpah di depan hakim bahwa isterinya menyeleweng dan kemudian menceraikannya (li’an), e. Kedua calon mempelai tidak sedang dalam keadaan ihram (haji atau umruh). f. Khusus untuk calon mempelai laki- laki, tidak beristerikan lebih dari empat orang.
Kontroversi Praktik Pernikahan
Poligami Pernikahan Siri Pernikahan Mut’ah Pernikahan Sesama Jenis BAB 11 moderatisme, integrisme, dan hingga apolitismequetis. Politik Islam dan Masyarakat Kesimpulan : Madani Dari beberapa pengertian di atas, pada dasarnya dapat diringkas POLITIK ISLAM dalam dua pandangan umum. Pertama, merefleksikan adanya Pengertian Politik Islam kecenderungan untuk menekankan Politik Islam diartikan sebagai Siyasah aspek legal dan formal idealisme Ilahiyyah wa Inabah Nabawiyyah saw. politik Islam. Kecenderungan Hal itu bermakna bahwa politik Islam seperti ini biasanya ditandai oleh merupakan serangkaian pandangan keinginan untuk menerapkan hidup berdasarkan perintah Allah dan “Syarîah” secara langsung sebagai Rasulullah yang bermuara pada proses konstitusi negara. Dalam konteks keadilan dan keadaban. Melalui hal negara-bangsa yang ada dewasa ini tersebut rakyat menjadi nyaman dan adalah seperti yang dicontohkan tenteram. oleh Turki, Mesir, Sudan, Maroko, -Pendapat Para Ahli - Pakistan, Malaysia, Aljazair dan Indonesia. Model formal ini punya Mohd Kamal Hassan (Marican, potensi untuk berbenturan dengan 1982: 111-137), menyebut politik sistem-sistem politik modern. Islam secara umum terangkum Sebaliknya, aliran dan model dalam tiga kategori. Pertama, pemikiran yang kedua lebih Siyasah Diniyyah, yang berpusat menekankan substansi daripada pada wahyu, dan dilaksakan dengan bentuk negara yang legal dan sistem Khilafah dan Imamah. formal. Kedua, Siyasah `Aqliyyah, yang bersumber dari pemikiran manusia, dan berasaskan kedaulatan wilayah Konfigurasi Politik Islam di (Mulk). Ketiga, Siyasah Madaniyyah, negara utama, Negara Indonesia madani (fadilah). Politik Islam dimaknai dari ruang Fuqaha’ (ahli fikih) menjelaskan substansial demi mewujudkan keadilan, siyasah syar`iyyah (politik Islam) kemakmuran, dan kesejahteraan. Inilah sebagai kekuasaan bagi pemerintah yang kemudian meminjam bahasa Miriam untuk melaksanakan sesuatu guna Budiarjo (2000: 8) kekuasaan politik meraih maslahah (kebajikan) yang (organisasi politik atau negara) pada tidak menyalahi ushul (pokok) dasarnya adalah upaya untuk menegakkan agama keadilan dan memelihara perdamaian dan Ibn al-Qayyim al-Jawziyyah ketertiban. menjelaskan konsep politik Islam adalah selaras dengan agama, Kurang paham gan , baca sendiri gan bahkan ia adalah bagian tak terpisahkan darinya. Kuntowijoyo (1997) Reorientasi Politik Islam, mendefinisikan politik Islam sebagai refleksi paradigma, Agenda Menuju Aksi gagasan, perilaku, aksi dan identitas politik masyarakat Muslim secara Sedikitnya ada dua unsur strategis yang umum, yang juga memayungi terkandung dalam tujuan-tujuan politik ragam dan corak keagamaan dan yang perlu didefinisikan kembali. orientasi politik umat Islam; mulai Pertama, dari perspektif yang dari fundamentalisme, radikalisme, berorientasi nilai, gagasan tentang tatanan politik yang egalitarian atau yang menjadi satu kesatuan yang utuh tanpa demokratis mencerminkan prinsip- harus kehilangan identitas dan bergerak prinsip dasar politik Islam yang bersama mewujudkan kehidupan penuh harus diterapkan (yaitu al-‘adl keadaban. [keadilan], al-musâwâh [persamaan], syûrâ [musyawarah Piagam Madinah, Sebuah mufakat]) . Selain itu, ada prinsip al-amanah (kejujuran dan tanggung Landasan Filosofis jawab), al-ukhuwah (persaudaraan), Fakta historis umat Islam guna (menghargai kemajemukan atau menguatkan gagasan masyarakat pluralisme), al-silm (mendahulukan madani dapat terbaca dari perdamaian), dan amr bi al-ma’ruf kehidupan Rasulullah., saw., dalam nahyian munkar (kontrol). membangun Madinah dengan Kedua, dari perspektif yang Piagam Madinah. berorientasi tujuan, dengan Konstitusi Piagam Madinah mengedepankan tujuan sosial- (berhubungan dengan konsep politik semacam ini serta menolak masyarakat madani ) mencakup di gagasan negara Islam atau ideologi antaranya, prinsip persamaan (al Islam, tokoh-tokoh generasi baru musawah, equality), partisipasi (al- intelektualisme Islam di atas telah musyarakah, participation) dan mempermudah jalan bagi keadilan (al-‘adalah, justice). Selain berlangsungnya integrasi di itu, prinsip persaudaraan (al- kalangan arus utama politik ukhuwwah, brotherhood), nasional, dan karena itu, setidaknya permusyawaratan (al syûrâ, secara teoretis, memperbesar deliberative), dan menghargai peluang dan kesempatan bagi para kemajemukan (al-ta’adduddiyah, partisipannya untuk terlibat plurality), serta lebih mendahulukan sepenuhnya dalam diskursus politik perdamaian daripada peperangan di Indonesia. (as-salamah, peace). Upaya memisahkan gerakan politik penyelenggaran pemerintahan yang Islam dan gerakan sosial-kewargaan dalam dikembangkan Nabi Muhammad di upaya pemantapan demokrasi, disadari atau Madinah bersifat egaliter dan tidak, dapat memicu ketidakseimbangan partisipatif. transformasi sosial dan politik dan Piagam Madinah mempunyai memberikan keleluasaan bagi elite tujuan strategis bagi terciptanya oligarkis untuk menancapkan kepentingan keserasian politik dengan politik, ekonomi dan bisnisnya. Politik mengembangkan toleransi Islam perlu melakukan gerakan sosioreligius dan budaya seluas- pemberdayaan dan pencerahan masyarakat. luasnya. Piagam Madinah adalah penjabaran prinsip-prinsip kemasyarakat yang MASYARAKAT MADANI diajarkan Alquran, sekalipun pada waktu itu wahyu belum rampung Pengertian Masyarakat Madani diturunkan. Dengan kata lain, Piagam Madinah adalah Masyarakat madani diartikan pembumian ajaran Alquran dalam sebagai tatanan komunitas beradab bidang sosiokultural dan (bonnum commune—meminjam istilah sosiopolitik. Habermas), yang melakukan serangkaian Tujuan ideal yang hendak dicapai aktivitas berdasarkan aturan-aturan yang ialah terciptanya suatu tata sosio- telah disepakati. Masyarakat madani juga politik yang ditegakkan di atas menjadi penanda kedewasaan masyarakat landasan moral iman, tapi dengan menjadi hak kebebasan setiap (3) memiliki pendengaran, golongan untuk mengembangkan penglihatan dan lisan yang pola- pola budaya yang mereka pilih sehat; sesuai dengan keyakinan mereka. (4) memiliki anggota tubuh yang Salah satu nilai historis Piagam utuh; Madinah adalah memantapkan (5) memiliki deposit wawasan yang bangunan toleransi. Toleransi mencukupi untuk mengelola menjadi mantra utama dalam kehidupan rakyat dan membangun sebuah peradaban. kepentingan umum; Tanpa adanya toleransi, masyarakat (6) memiliki keberanian untuk akan hidup penuh kecurigaan dan melindungi rakyatnya dan sakwasangka. melawan musuh; Piagam Madinah memberikan (7) berasal dari keturunan Quraisy. model dasar nilai-nilai sosial, adat Ibnu Taymiyah (1977: 253) istiadat, dan institusional untuk menegaskan bahwa syarat seorang masyarakat Muslim. pemimpin itu ada dua: (1) Orang yang kuat Membincang Kepemimpinan Yang dimaksud orang kuat itu adalah seorang yang memiliki dalam (Fikih) Islam keberanian dan pengalaman Satu ummah telah memberikan menghadapi musuh dalam inspirasi pencerahan bagi dunia ke berbagai peperangan arah persatuan antara etnis dan ras (2) Orang yang amanah. yang beragam di seluruh penjuru Kepala negara (pemimpin) yang dunia. mampu mengejawantahkan Ummah bermakna ikatan keadilan meskipun non-muslim persamaan apa pun yang lebih baik daripada kepala menyatukan makhluk hidup negara yang beragama Islam manusia—atau binatang—seperti tetapi tidak mampu jenis, suku, bangsa, ideologi, atau mengejawantahkan keadilan. agama, dan sebagainya, maka ikatan itu telah menjadikan mereka satu umat. Dalam proyek meritokrasi sebagai prasyarat masyarakat madani, kepemimpinan bukan didasarkan pada agama yang dianut. Namun, berdasarkan kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki juga keunggulan dalam bidang-bidang terkait kepemimpinan dan utamanya adalah sikap adil. Al-Mawardi (1983: 6) menyebutkan bahwa syarat seorang pemimpin adalah: (1) memiliki sikap adil dengan segala persyaratannya; (2) memilik ilmu pengetahuan yang dapat mengantarkan pada ijtihad; BAB 12 sistem, (2) nilai dasar sistem, dan (3) nilai instrumental sistem. Sistem Ekonomi Islam Pada tataran filsafat sistem ekonomi Islam, pola hubungan antara Allah, Sistem Ekonomi Islam manusia, dan alam terlihat dengan jelas. Ekonomi Islam, dalam hal ini, Apabila memperhatikan Alquran memiliki sifat dasar sebagai dan Hadis, meskipun ajaran Islam ekonomi rabbani dan insani mengakui motif atau prinsip mencari (Hulwati, 2009:1-4). Dikatakan keuntungan seperti yang ditegaskan di atas, ekonomi rabbani, karena ekonomi tetapi Islam mangikat motif atau prinsip itu Islam sarat dengan tujuan dan nilai- dengan syarat-syarat moral, sosial, dan nilai ilahiyah; dan dikatakan temperance (pembatasan diri). bersifat insani, karena sistem Oleh karena itu, apabila ajaran itu ekonomi Islam dilaksanakan dan dilaksanakan, pemakaian motif keuntungan ditujukan untuk kemaslahatan oleh seorang individu tentu tidak akan manusia. membawa kepada individualisme yang Hal ini dapat dipahami melalui ekstrem, yang hanya ingat akan konsep-konsep dasar yang kepentingan diri sendiri tanpa mengilhami ekonomi Islam, yaitu mempedulikan pihak lain. Sistem ekonomi konsep tauhid, rububiyyah, Islam, dengan demikian, merupakan suatu khalifah, dan tazkiyah. imbangan yang harmonis antara Konsep tauhid. Dalam fislafat kepentingan individu dan kepentingan sistem ekonomi Islam, alam masyarakat. semesta, berupa langit, bumi, dan semua yang terdapat di dalamnya, Manusia boleh berusaha dan bahkan apa pun yang dikuasai menikmati hasil usahanya, tetapi pada saat manusia, adalah milik Allah. Allah yang sama, ia harus ingat dan memberikan dalam Islam ditempatkan sebagai sebagian dari hartanya kepada mereka yang pemilik mutlak karena Dialah yang tidak mampu. Harta yang diberikannya pun menciptakan alam semesta beserta harus diperhatikan, yaitu sesuatu yang baik seluruh isinya dan dan berharga. mengaruniakannya kepada manusia ketamakan dan kerakusan yang Filsafat sistem ekonomi Islam, menjadi penyakit manusia. Ia selalu ingin dengan demikian, telah menegaskan mendapatkan jauh lebih banyak dari apa suatu pandangan hidup yang telah yang dapat dimakan oleh perut dan dipakai menempatkan Allah Swt. sebagai oleh badan. Padahal justru kerakusan itulah titik berangkat dan titik untuk yang akan membinasakan jiwa dan kembali dari segala masalah, masyarakat. termasuk bidang ekonomi. Konsep rububiyyah. Dalam konsep Secara keseluruhan dapat yang kedua ini ditekankan pada disimpulkan bahwa sistem ekonomi Islam fungsi manusia dalam menciptakan adalah sistem ekonomi, baik pada tataran tatanan sosial dan perilaku ekonomi normatif maupun aplikasinya, didasarkan yang sesuai dengan ketentuan pada Alquran dan Sunnah, dalam rangka Allah. menjamin terwujudnya kesejahteraan Konsep khalifah. Sebagaimana bersama. telah dinyatakan di atas, posisi Dasar Filosofis Ekonomi Islam manusia dalam pola hubungan ini adalah sebagai khalifah (Q.S. al- Hierarki suatu sistem ekonomi Baqarah (2):30) yang diberi hak dan meliputi tiga hal, yaitu: (1) filsafat tanggung jawab mengurus dan memanfaatkannya untuk kepentingan dan kelangsungan Pertama, kewajiban membayar hidupnya. zakat. Setiap orang yang memiliki Konsep tazkiyah. Konsep ini harta yang telah sampai nisahbnya merupakan konsep yang dalam Islam diwajibkan untuk membentuk kesucian jiwa dan membayar zakat (Q.S. al-Baqarah ketinggian akhlak. Konsep ini (2): 43). berkaitan erat dengan aplikasi Kedua, jaminan sosial. Islam ekonomi Islam yang harus memberikan jaminan terhadap dilandaskan pada prinsip keadilan, tingkat dan kualitas hidup yang kebajikan, kearifan, dan minimum bagi seluruh lapisan kesejahteraan. masyarakat (Q.S. al-Taubah (9): 6). Hal ini terlihat dari banyaknya ayat Nilai-nilai dasar sistem ekonomi Islam dalam Alquran yang menyuruh adalah: manusia untuk memperhatikan dan 1. Pertama, kepemilikan. Dalam nilai membantu fakir-miskin dan orang- dasar ini, kepemilikan oleh manusia orang yang mengalami kesulitan dilihat sebagai kepemilikan yang ekonomi. bersifat relatif, karena pemilik Ketiga, larangan riba. Larangan riba hakiki dari segala sesuatu adalah (Q.S. al-Baqarah (2):275-278) Allah Swt. (Q.S. al-Baqarah merupakan nilai instrumental yang (2):107). Dengan demikian, setiap terkait dengan pemberantasan orang dalam Islam haruslah praktik kezhaliman dan menyadari bahwa harta dan atau ketidakadilan di tengah-tengah kekayaan yang dimilikinya masyarakat. Oleh karena itu, praktik bukanlah milik sepenuhnya, riba yang bersifat eksploitatf melainkan titipan atau amanah dari tersebut dalam kehidupan harus Allah. dijauhi dan dihindarkan. 2. Kedua, keadilan. Setiap orang Islam Keempat, kerjasama ekonomi. dituntut untuk menegakkan Islam sangat mendorong dilaku- keadilan (Q.S. al Maidah (5):8) dan kannya kerjasama, termasuk dalam menghormati hak orang lain. bidang ekonomi. Ini terlihat dari Mereka dituntut untuk memberikan sejumlah ayat yang menyuruh setiap hak kepada para pemiliknya manusia untuk saling tolong masing-masing tanpa melebihkan menolong dalam kebaikan dan atau menguranginya. taqwa (Q.S. al-Maidah (2): 3). 3. Ketiga, persaudaraan dan Kerjasama tersebut bisa dilakukan kebersamaan. Manusia dalam baik secara syirkah, mudharabah, pandangan Islam adalah bersaudara. atau koperasi, yang intinya Ia sama-sa,ma diciptakan dari tanah mendorong terciptanya (Q.S. al-An’am (6): 2) dan sama- produktifitas di tengah-tengah sama keturunan Nabi Adan as (Q.S. masyarakat. al-Nisa (4):1). Dengan demikian, Kelima, peran Negara. Islam setiap orang Islam dalam perilaku menghormati mekanisme pasar, ekonominya harus menjunjung tetapi juga sekaligus memberikan tinggi sikap kepedulian antara satu peran kepada negara atau dengan lainnya, atau dengan kata pemerintah untuk menegakkan lain menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan (Q.S. an Nisa (4): 57) dan persaudaraan dan kebersamaan mendorong para pelaku ekonomi (Q.S. al-Hujurat (49): 10). berbuat baik dan mencegah mereka Bagi terlaksananya nilai-nilai dasar di atas, dari berbuat yang munkar (Q.S. al- Islam telah meletakkan beberapa nilai - Taubah): 112). nilai instrumental yang diperlukan, yaitu: Agustianto (Sekjen Ikatan Ahli Ekonomi dunia, sementara orang tersebut tidak Islam Indonesia dan Dosen Fikih mempunyai ahli waris, maka harta Muamalah Ekonomi Pascasarjana kekayaannya adalah dimiliki oleh Universitas Indonesia) menegaskan bahwa negara, masuk ke dalam baitul mal (kas filsafat ekonomi Islam merujuk pada negara). Kakayaan lain yang masuk ke sepuluh nilai Islami. Kesepuluh nilai itu dalam baitul mal antara lain zakat, adalah Tauhid, Mashlahah, adil, khilafah, kharaj, dan jizyah. Apa yang menjadi persaudaraan, kerja keras dan hak milik baitul mal, adalah milik produktivitas, kepemilikan, kebebasan dan negara, kecuali zakat, sehingga negara tanggung jawab, jaminan sosial, dan berkewajiban mendistribusikannya nubuwwah. sesuai dengan berpijak pada hukum - hukum syara. Politik Ekonomi Islam Kedua, pengelolaan kepemilikan. Pengelolaan kepemilikan yang Politik ekonomi Islam, dengan berhubungan dengan kepemilikan demikian, bukan hanya bertujuan untuk umum itu adalah hak negara, karena meningkatkan taraf kehidupan dalam negara adalah wakil umat. sebuah negara semata-mata, tanpa Ketiga, distribusi kekayaan. Adapun memperhatika terjamin-tidaknya tiap orang tentang cara distribusi kekayaan kepada untuk menikmati kehidupan tersebut. individu, dilakukan dengan mengikuti Politik ekonomi Islam juga bukan hanya ketentuan sebab-sebab kepemilikan bertujuan untuk mengupayakan serta transaksi - transaksi yang wajar. kemakmuran individu dengan membiarkan mereka sebebas-bebasnya untuk Perkembangan Ekonomi Islam memperoleh kemakmuran tersebut dengan cara apa pun, tanpa memperhatikan di Indonesia terjamin-tidaknya hak hidup setiap orang. Secara politik ekonomi Islam, ada sejumlah Kaidah Umum Ekonomi Islam alasan yang mengharuskan pemerintah Indonesia melakukan intervensi terhadap Pertama, kepemilikan (property). Dari pengembangan ekonomi Islam, yaitu: segi kepemilikan, bahwa Allahlah yang (1) Industri keuangan syariah memiliki merupakan pemilik segala kekayaan. dampak yang positif bagi stabilitas Dalam pemilikan ini, terdapat perekonomian makro Indonesia, kepemilikan individu (private (2) Industri keuangan syariah memiliki property), sehingga setiap orang bisa ketahanan atau resistensi yang cukup memiliki kekayaan dengan sebab-sebab tinggi terhadap goncangan krisis atau cara-cara kepemilikan tertentu. keuangan, Seperti telah diriwayatkan oleh Abu (3) Diperlukannya peran aktif pemerintah Daud dari Samurah bahwa Nabi saw. sebagai regulator dan supervisor bersabda: “dan siapa saja yang sehingga tercipta efisiensi, transparansi memagari sebidang tanah, maka tanah dan berkeadilan, tersebut adalah menjadi haknya”. Pada (4) Ekonomi Islam dapat berperan sebagai saat yang sama, diakui pula adanya penyelamat bila terjadi ketidakpastian kekayaan yang merupakan milik umum usaha atau perekonomian, (collective property). Imam Ahmad bin (5) Dalam teori maupun realitasnya, Hanbal meriwayatkan bahwa Nabi saw. industri keuangan syariah bersabda: “manusia sama-sama membutuhkan infrastruktur yang membutuhkan dalam tiga hal, yaitu air, mendukung perkembangannya. padang gembala, dan api”. Selain itu, dalam Islam dikenal pula Beberapa contoh ekonomi islam di adanya kepemilikan oleh negara. Indonesia Apabila ada seorang Muslim meninggal (1) 1.UU Nomor 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). UU SBSN telah menjadi landasan hukum bagi pemerintah Indonesia untuk penerbitan sukuk negara guna menarik dana dari investor. (2) UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. UU Perbankan Syariah makin memperkuat landasan hukum perbankan Syariah sehingga dapat setara dengan bank konvensional. Selain itu, payung hukum ini makin menguatkan eksistensi perbankan syariah di Indonesia dan juga dapat memacu peningkatan peran dan kontribusi perbankan syariah dalam mengentaskan kemiskinan (poverty alleviation), kesejahteraan masyarakat, dan pembukaan lapangan kerja serta pembangunan nasional. (3) Pemerintah yang diwakili BUMN mendirikan Bank Syariah. Bukti nyata nyata dari politik ekonomi Islam yang diperankan pemerintah dalam sektor industri perbankan Syariah adalah berdirinya Bank Syariah Mandiri (BSM) yang modal inti terbesarnya dari Bank Mandiri yang nota bene merupakan bank BUMN. (4) UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. (5) Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). (6) UU No. 38 Tahun 1999 tentang Zakat (7) UU No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama. (8) KHES (Kompilasi Hukum Ekonomi Syari’ah). (9) Gerakan Wakaf Tunai.