Anda di halaman 1dari 42

BAB 1 (d) ketergantungan masyarakat

dan kebudayaan pada waktu


Manusia Dan Agama dan tempat;
(e) hubungan timbal balik
Pandangan Tentang Manusia antara teori dan praksis; dan
(f) kesadaran religius.
1. Manusia dalam Alquran
 insan , basyar = manusia Pandangan Tentang Agama
 Kata insan terambil dari kata uns
yang berarti jinak, harmonis, dan Tiga alasan mengapa pengertian agama
tampak. (al quran) sulit didefinisikan:
 Kata insan terambil dari kata
 Pertama, karena pengalaman agama
nasiya yang berarti lupa, atau
itu bersifat batini dan subjektif, juga
nâsayanûsu yang berarti
sangat individualistis.
berguncang. (Quraish Shihab)
 Kedua, dalam membahas
 Kata basyar berarti penampakkan
pengertian agama selalu ada emosi
sesuatu dengan baik dan indah.
yang kuat.
 Dari akar kata yang sama lahir kata
 Ketiga, konsepsi tentang agama,
basyarah yang berarti kulit.
akan dipengaruhi pula oleh tujuan
Manusia dinamai basyar karena
orang yang memberikan pengertian
kulitnya tampak jelas, dan berbeda
agama itu (Anshari, 1986: 30).
dengan kulit binatang yang lain.
 Kata basyar yang diartikan dengan 1. Agama
berkembang biak menunjukkan
 Dulunya, Kata agama dipinjam
bahwa manusia memikul tanggung
atau berasal dari bahasa
jawab dalam kehidupannya.
Sansekerta untuk menunjuk
2. Manusia dalam Perspektif Kebudayaan
kepercayaan agama Hindu dan
 Manusia adalah makhluk yang Buddha.
historis (Sastrapratedja, 1982: ix).
 Suatu padanan kata yang
 Comte mengatakan bahwa menarik dari kata agama
“mengenal diri adalah mengenal ditemukan dalam bahasa Jawa,
sejarah”. yaitu kata ageman, ugeman, dan
 Ciri utama manusia, ciri khasnya, gaman.
bukanlah kodrat fisik atau  Pertama, kata ageman yang
metafisiknya, melainkan karyanya berarti pakaian memiliki fungsi
(Cassirer,1944: 100). untuk melindungi si
 Apa yang dapat dilihat dari sudut pemakainya.
pengalaman manusia adalah adanya  Kedua, kata ugeman yang
suatu rangkaian antropological berarti pegangan atau kaidah
constants yang merupakan hidup.
dorongan-dorongan dan orientasi
 Ketiga, kata gaman yang berarti
tetap manusia.
alat.
 Sekurang-kurangnya ada enam
 Berangkat dari beberapa arti di
antropological constants :
atas, agama dapat dirumuskan
(a) relasi manusia dengan
sebagai “Seperangkat aturan
kejasmanian, alam, dan
atau ketentuan hidup yang
lingkungan ekologis;
melekat dalam diri manusia agar
(b) keterlibatan dengan sesama;
hidupnya teratur yang
(c) keterikatan dengan struktur
merupakan cara menuju suatu
sosial dan institusional;
kehidupan yang selamat”.
2. Religion
 Kata religion (bahasa Inggris) dan 4. Definisi tentang agama yang dapat
religie (bahasa Belanda) berasal dipertimbangkan.
dari bahasa Latin.  Pengakuan terhadap adanya
 Pertama, kata religere menurut hubungan manusia dengan
Cicero berarti to treat carefully kekuatan gaib yang harus dipatuhi.
(melakukan perbuatan dengan  Pengakuan terhadap adanya
penuh kehati-hatian). kekuatan gaib yang menguasai
 Kata religere juga mengandung arti manusia.
mengumpulkan atau membaca.  Mengikatkan diri pada suatu bentuk
Maksudnya bahwa agama hidup yang mengandung pengakuan
merupakan kumpulan cara-cara adanya suatu sumber yang berada di
mengabdi kepada sesuatu yang luar diri manusia
gaib (Tuhan).  Kepercayaan pada sesuatu kekuatan
 Kedua, kata religion berasal dari gaib yang menimbulkan cara hidup
bahasa Latin religare. Kata religare tertentu.
menurut Lactantius berarti to bind  Suatu sistem tingkah laku (code of
together (mengikat menjadi satu conduct) yang berasal dari suatu
atau perikatan bersama). Ikatan di kekuatan gaib.
sini bisa berarti komunal, yaitu  Pengakuan terhadap adanya
bahwa agama merupakan ikatan kewajiban-kewajiban yang diyakini
kependetaan atau ikatan orang- bersumber pada suatu kekuatan
orang suci yang berusaha untuk gaib.
membebaskan diri dari dosa. Di sisi  Pemujaan terhadap kekuatan gaib
lain bahwa agama membawa ajaran yang timbul dari perasaan lemah
yang berbentuk aturan, dan dan perasaan takut terhadap
bahwasanya aturan-aturan itu kekuatan misterius yang terdapat
mengikat kepada para pemeluknya dalam alam sekitar manusia.
(Nasution, 1979: 10).  Ajaran-ajaran yang diwujudkan
3. Al – Din Tuhan kepada manusia melalui para
 Din dalam bahasa Semit berarti rasul-Nya (Nasution, 1979:10).
undang-undang atau hukum.  Suatu peraturan Tuhan yang
 Din ( Arab) : menguasai, mendorong jiwa seseorang yang
menundukkan, patuh, hutang, mempunyai akal memegang
balasan, dan kebiasaan. peraturan dengan kehendaknya
 Secara keseluruhan din berarti sendiri, untuk mencapai
peraturan-peraturan yang kebahagiaan hidup di dunia dan
merupakan hukum yang harus kebahagiaan hidup di akhirat kelak
dipatuhi. (Mu’in, 1981: 121).
 Din juga berarti membawa
kewajiban-kewajiban yang kalau Teori Asal Usul Agama
tidak dijalankan akan menjadi
hutang bagi 1. Edward B. Tylor (1832-1917) ‘Teori
 pengikutnya. Jiwa’ (Koentjaraningrat, 1980: 220-
221).
 Menurut Naquib al-Atas arti dasar
dari istilah din dapat dipadatkan  Tingkat paling tua manusia percaya
menjadi empat, yaitu: akan makhluk halus yang
o keadaan berhutang, menempati alam sekelilingnya.
o kepatuhan, Agama seperti ini oleh Tylor
o kecenderungan atau disebut animisme.
tendensi alamiah, dan  Pada tingkat kedua dalam evolusi
o kekuasaan yang bijaksana agama, manusia yakin akan adanya
(Gauhar, 1982: 36). jiwa di belakang peristiwa-
peristiwa dan gejala-gejala alam. suatu getaran jiwa yang muncul
(tahapan politeistik.) dalam diri seseorang sebagai respon
 Tingkat ketiga dalam evolusi terhadap kehadiran sesuatu yang
agama, terjadi bersamaan dengan luar biasa dalam dirinya.
timbulnya susunan kenegaraan b. Sistem keyakinan.
dalam masyarakat. Muncul Sistem keyakinan dalam suatu
keyakinan bahwa dewa-dewa alam agama terwujud dalam pikiran dan
itu juga hidup dalam suatu susunan gagasan manusia, yang
kenegaraan, yang serupa dengan
menyangkut keyakinan dan
dunia manusia.
konsepsi manusia tentang makhluk
2. J.G. Frazer (1854-1941). Teori Frazer =
gaib.
Teori Batas Akal (Koentjaraningrat,
1980: 222). c. Sistem ritus dan upacara
Pada waktu itu agama belum ada keagamaan.
dalam kebudayaan manusia. Lambat aktivitas dan tindakan manusia
laun terbukti bahwa banyak dari 14 dalam melaksanakan pengabdian
tindakan magis itu tidak membawa dan kebaktiannya kepada Tuhan
hasil. Mulailah manusia yakin bahwa dan dalam usahanya untuk
alam ini dihuni oleh kekuatan lain yang berkomunikasi dengan-Nya
lebih berkuasa, yakni Tuhan. Dan biasanya berlangsung berulang-
mulailah manusia mencari hubungan ulang.
dengan kekuatan itu. Dengan demikian, d. Peralatan dan tempat pelaksanaan
timbullah agama dalam kehidupan ritus keagamaan.
manusia. biasanya dipergunakan macam-
3. M. Crawley. Teori Masa Krisis Dalam
macam sarana dan peralatan,
Hidup Individu (Koentjaraningrat,
seperti tempat atau gedung untuk
1980: 220-222).
pelaksanaan upacara.
 Menurut Crawley manusia banyak
e. Kelompok pemeluk.
Masa kritis ini meliputi masa
peralihan dari setiap tahapan Dengan tiadanya pemeluk atau
kehidupan manusia. penganut, suatu agama tidak akan
 Masa kritis itu antara lain: peralihan ada artinya.
dari masa kanak-kanak memasuki
masa remaja, dari remaja memasuki Klasifikasi Agama
masa dewasa, masa perkawinan,
1. Revealed and non-revealed religion;
kehamilan, melahirkan, dan
akhirnya maut.  Revealed religion (agama wahyu)
 Untuk bisa melewati peralihan adalah agama yang menghendaki
tahapan itu dengan selamat harus iman kepada Tuhan, kepada para
disertai dengan upacara-upacara rasul-Nya dan kepada kitab-kitab-
keagamaan. Nya serta pesan-Nya untuk
 Mengenai berbagai upacara daur disebarkan kepada segenap umat
hidup ini A. van Gennep menulis manusia.
buku yang berjudul Rites de Ex: Yahudi, Kristen, dan Islam.
Passages (1909). Upacara-upacara  Non-revealed religion (agama
daur hidup itulah menurut Crawley bukan wahyu) adalah agama yang
yang merupakan pangkal dari tidak memandang esensial
agama. penyerahan manusia kepada tata
aturan Ilahi.
Unsur-Unsur Pokok Agama Ex: Buddha, Shinto, Konghucu dan
a. Emosi keagamaan. lain-lain
2. Missionary and nonmissionary religion;
 Missionary (agama dakwah) : d. Agama yang diwahyukan dan ada
Buddhisme, Kristen dan Islam dalam bentuk yang murni dan
 Nonmissionary (tidak otentik.
didakwahkan) : Yudaisme atau
Yahudi, Brahmanisme dan Agama Sebagai Fitrah Manusia
Zoroasterianisme
3. Geoghraphical-racial religion Agama merupakan suatu fenomena yang
Ditinjau dari segi ras dan geografisnya : tidak bisa dilepaskan dari kehidupan
a. Agama ras semit: Yahudi, Nasrani, dan manusia. Dorongan dalam diri manusia
Islam. Ketiga agama ras Semit ini pada untuk beragama atau bertuhan (karena
mulanya lahir dan berkembang di Tuhan merupakan pusat atau inti hidup
kawasan Timur Tengah. keagamaan) merupakan naluri atau
b. Agama ras Arya: Hinduisme, Jainisme, pembawaan alamiahnya.
Sikhisme dan Zoroaster. Agama dalam
kelompok ras Arya lahir dan Peran dan Fungsi Agama
berkembang pertama kali di kawasan
1. Agama menyajikan dukungan moral
Asia Selatan dan Tengah.
dan sarana emosional
c. Agama ras Mongolian:
2. Agama menyajikan sarana hubungan
Confusianisme, Taoisme, dan
transendental melalui amal ibadat, yang
Sintoisme. Agama-agama ras
menimbulkan rasa damai dan identitas
Mongolian lahir dan berkembang di
baru yang menyegarkan.
kawasan Asia Timur dan Asia
3. Agama mengesahkan, memperkuat,
Tenggara.
memberi legitimasi dan mensucikan
nilai dan norma masyarakat yang telah
4. Dikelompokkan oleh Mc Gee
mapan, dan membantu mengendalikan
1. monoteisme terdiri atas Yahudi,
ketenteraman, ketertiban, dan stabilitas
Islam, dan Kristen.
masyarakat.
2. politeisme adalah Hindu. Agama
4. Agama memberikan standar nilai untuk
Buddha, Konghucu, dan Tao
mengkaji ulang nilai-nilai dan norma-
3. agama etika terdiri dari Agama
norma yang telah mapan.
Buddha, Konghucu, dan Tao.
5. Agama memberikan fungsi identitas
4. agama nenek moyang adalah
diri.
Shinto.
6. Agama memberikan status baru dalam
5. animisme adalah agama-agama
pertumbuhan dan siklus perkembangan
yang mempercayai adanya ruh ruh.
individual melalui berbagai krisis rites
Penganut animisme percaya bahwa
(Djamari, 1988: 81).
kekuasaan sakral berdiam pada
suatu objek yang berupa tumbuhan,
binatang, atau benda-benda
tertentu.
5. Dikemukakan oleh Muhammad Fazl-ur
Rahman Ansari.
a. Agama yang tidak diwahyukan
dengan tingkat yang vulgar atau
primitif.
b. Agama yang tidak diwahyukan dari
tingkat yang beradab.
c. Agama yang diwahyukan tetapi
palsu dan tidak otentik.
BAB 2 o keempat, bersungguh-sungguh
dalam menggali ilmu pengetahuan,
Islam Agama Rahmatan dan
Lil’Alamin o kelima, bersedia menyampaikan
ilmunya kepada masyarakat dan
Pengertian Dinul Islam terpanggil hatinya untuk ikut
Sebutan din al-Islam merupakan bentuk memecahkan problem yang
hukum-hukum-Nya (sunnatullah) yang dihadapi masyarakat (Aziz, 2012:
bersifat top down dan taken for granted v).
(diterima jadi) atau disebut dengan syariah
yakni ketundukan, kepasrahan seluruh
Karakteristik Dinul Islam
manusia dan alam semesta kepada Allah
1. Rabbaniyyah artinya Islam
yang bersifat bottom up yang penerapannya
merupakan agama yang bersumber
disesuaikan dengan kemampuan manusia.
dari Allah Swt.
2. Insaniyah artinya Islam merupakan
Sistem Ajaran Islam satu-satunya agama yang cocok
Pengertian kerangka dasar ajaran Islam dengan fitrah manusia.
ialah garis besar dari pesan ketuhanan yang 3. Syumuliyah artinya Islam
disampaikan Nabi Muhammad saw. kepada merupakan agama yang lengkap,
manusia demi keselamatannya di dunia tidak hanya mengutamakan satu
hingga di akhirat yang meliputi iman, aspek.
Islam, dan ihsan. 4. Al-Waqi’iyyah artinya Islam
 Konsep islam : rukun islam merupakan agama yang
 Konsep iman : rukun iman direalisasikan dalam kehidupan
 Konsep ihsan : menyembah sehari-hari.
(beribadah) kepada Allah seolah- 5. Al-Wasathiyyah artinya ada agama
olah melihat-Nya dan jika tidak bisa yang hanya menekankan pada
melihat Allah maka harus diyakini persoalan-persoalan tertentu, ada
bahwa Allah senantiasa melihatnya. yang lebih mengutamakan masalah
Ketiga konsep dikembangan menjadi materi ketimbang ruhani atau
pokok kajian yaitu : sebaliknya.
 Kajian akidah : rukun iman, rukun 6. Al-Wudhuh artinya konsepnya
Islam, dan ihsan. yang jelas
 Kajian syariah : Alquran, Hadis, dan 7. Al-Jam’u bainats Tsabat wal
ijtihad memuat pembahasan tentang Murunnah artinya Islam ajaran yang
hukum -hukum. permanen dengan yang fleksibel
 Kajian akhlak
Generasi ulul albab ini memiliki ciri-ciri Islam Agama Rahmatan
seperti berikut :
o pertama, selalu sadar akan Lil’Alamin
kehadiran Tuhan a. Pengertian Rahmatan Lil’alamin
o kedua, tidak takut kepada siapapun Allah Swt. tidak mengatakan rahmatan
kecuali kepada Allah dan mampu lil mu’minin, namun mengatakan
membedakan antara yang baik dan rahmatan lil ‘alamin karena Allah Swt.
yang buruk ingin memberikan rahmat bagi seluruh
o ketiga, mementingkan kualitas makhluknya dengan diutusnya Nabi
hidup baik dalam keyakinan, Muhammad saw.
ucapan maupun perbuatan, sabar, b. Bukti-Bukti Islam Agama Rahmatan lil
dan tahan uji. ’Alamin
Bukti Islam sebagai agama rahmatan lil
’alamin di antaranya tampak pada
muatan Ilmu Pengetahuan (sains) dalam
Alquran yang menunjukkan adanya
sinergitas antara ayat qauliyah
(Alquran) dengan ayat kauniyah (alam
semesta), antara agama dan sains.
c. Sikap Muslim terhadap Pluralitas
Agama
Posisi mayoritas umat Islam di
Indonesia dalam hubungannya dengan
persoalan puralitas agama memang
sangat unik. Umat Islam di negara
Timur Tengah (Mesir, Saudi Arabia,
Aljazair, dan sebagainya) juga
merupakan mayoritas, namun mereka
tidak mempunyai pengalaman
pluralitas agama seperti yang dirasakan
dan dialami oleh umat Islam Indonesia.
d. Sikap Muslim terhadap Khilafiah
kaum muslim ditugaskan untuk
mengusahakan perbaikan antarmanusia
Dan menjadi penengah yang adil untuk
menjadi saksi dan patron-patron hidup
di tengah-tengah umat manusia.
BAB 3
Sumber Hukum Islam : Antara
Metodologi dan Penerapannya

Pengertian Sumber Hukum


Islam
Kata-kata “sumber hukum Islam’
merupakan terjemahan dari lafal masâdir al
ahkâm. Selanjutnya yang dimaksud dengan
masâdir al-ahkâm adalah dalil-dalil hukum
syariat yang diambil (diistinbatkan) Al – Quran Sebagai Sumber
daripadanya untuk menentukan sebuah
Hukum Islam
hukum.
1. Pengertian
 Alquran adalah kalam Allah yang
1. Pengertian dan Prinsip Dasar Syariah
diturunkan kepada Nabi
 Syariah merupakan bentuk masdar
Muhammad saw melalui Malaikat
dari syar’un yang artinya sesuatu
Jibril dengan menggunakan bahasa
yang dibuka untuk mengambil
Arab sebagai hujjah (bukti)
sesuatu yang ada di dalamnya.
kerasulan nabi Muhammad.
 Prinsip-prinsip dasar syariah :
 Hakikat Alquran adalah:
a. Meniadakan kesempitan
o Alquran berbentuk lafaz.
b. Menyedikitkan beban
o Alquran menggunakan
c. Bertahap dalam menetapkan
bahasa Arab.
hukum
o Alquran diturunkan kepada
d. Sejalan dengan kemaslahatan
Nabi Muhammad saw.
manusia
o Alquran dinukil secara
e. Mewujudkan keadilan yang
mutawatir (disalin secara
merata
berkesinambungan dengan
2. Pengertian dan Hakikat Fikih
periwayatan yang mutlak).
 Fikih secara etimologi berarti
2. Kodifikasi dan Otentisitas Al Quran
paham yang mendalam. maka fikih
Kodifikasi (pembukuan) Alquran
berarti “paham” yang
mulai dilakukan pada masa
menyampaikan ilmu yang zahir
pemerintahan Khalifah Abu Bakar.
kepada ilmu batin.
Pembukuan dilakukan dengan cara
 hakikat dari fikih adalah seperti
mencocokkan tulisan yang ada
berikut (Syarifuddin, 1997: 4). :
dengan hafalan para sahabat,
 Fikih adalah ilmu tentang
sehingga kuat dugaan bahwa wahyu
hukum Allah.
telah terekam semua dalam bentuk
 Yang dibahas adalah hal-hal
mushaf.
yang bersifat amaliyah furuiyah
3. Isi Al Quran
(perbuatan manusia).
a. Prinsip-prinsip aqidah, syariah,
 Berdasarkan dalil tafsili
dan akhlak.
(terperinci).
b. Janji-janji dan ancaman Allah
 Digali dan ditemukan melalui Swt.
penalaran seorang mujtahid atau c. Kisah-kisah para nabi dan umat
fakih. terdahulu.
3. Perbedaan antara Syariah dan Fikih
d. Hal-hal yang akan terjadi di berasal dari masa
masa datang. sebelumnya.
e. Prinsip-prinsip ilmu d. Pemahaman komprehensif
pengetahuan terhadap hukum yang
f. Sunnatullah, atau hukum- ditetapkan secara bertahap.
hukum Allah yang mengikat 6. Fungsi Al Quran
pada keseluruhan ciptaan-Nya. a. Hudan atau petunjuk bagi umat
manusia
4. Periode Turunnya Al Quran b. Rahmat atau kasih sayang Allah
kepada umat manusia
c. Bayyinah, atau bukti penjelasan
tentang suatu kebenaran
d. Furqan, pembeda antara yang
haq dan yang batil, yang benar
dan yang salah, yang halal dan
yang haram
e. Mauizhah, pelajaran bagi
manusia
f. Syifa, obat untuk penyakit hati
g. Tibyan, penjelasan terhadap
segala sesuatu yang
disampaikan Allah
h. Busyra, kabar gembira bagi
orang-orang yang berbuat baik
i. Tafshil, memberi penjelasan
secara rinci
j. Hakim, sumber kebijaksanaan
k. Mushaddiq, membenarkan isi
kitab-kitab yang datang
5. Kandungan dan Penjelasan Al sebelumya
Quran l. Muhaimin, penguji bagi kitab-
 Berdasarkan kandungannya, kitab sebelumnya
para ulama fikih dan ulama
ushul fikih membagi ayat ayat 7. Penjelasan dan Petunjuk dalam Al
Alquran ke dalam dua yakni Quran
ayat-ayat hukum dan ayat-ayat  Penjelasan yang terdapat dalam
nonhukum. ayat-ayat Alquran,
 Dalam memahami kandungan dikategorikan ke dalam dua
Alquran, beberapa hal yang bentuk :
perlu diperhatikan adalah a. Ijmali (global) yaitu
sebagai berikut. ayat Alquran yang
a. Alquran adalah satu kandungannya masih
kesatuan. memerlukan penjelasan.
b. Sebagian ayat Alquran b. Tafshili (terperinci)
memiliki asbabun nuzul yaitu ayat Alquran yang
atau peristiwa yang kandungannya sudah
melatarbelakangi turunnya jelas dan terperinci.
ayat.  Dalam Alquran juga ada
c. Terdapat penghapusan konsep qath’i (definitive text)
berita atau ketentuan yang
dan konsep zhanni  Bayan Taqyid,
(speculative text). memberikan batasan
a. Qath’i adalah lafaz yang bagi ketentuan Allah
mengandung pengertian tunggal Swt. Yang bersifat
dan tidak bisa dipahami dengan mutlak.
makna lainnya. Oleh karena itu,  Bayan Takhshish
tidak dibutuhkan ta’wil atau ijtihad. (mengkhususkan yang
b. zhanni adalah lafaz yang umum).
mengandung pengertian lebih dari  Bayan Taqrir, yaitu
satu dan memungkinkan untuk menguatkan apa yang
diijtihadkan terdapat dalam Alquran.
Dalam hal ini hadis
menjelaskan hukum yang
Hadis Sebagai Sumber Hukum
sama sebagaimana
Islam dijelaskan dalam Alquran.
A. Pengertian dan kedudukan Hadis  Bayan Tasyri’, dalam hal ini
 Hadis adalah penuturan sahabat hadis menetapkan hukum
tentang Rasulullah saw. Baik baru yang belum ditetapkan
mengenai perkataan, perbuatan, dalam Alquran.
maupun persetujuan.
 Pengertian hadis sering C. Bagian – Bagian Hadis
diidentikkan dengan sunnah. a. Rawi adalah orang yang
 Secara etimologis, kata sunnah menyampaikan atau
berasal dari kata berbahasa Arab menuliskan dalam suatu
sunnah yang berarti cara, adat kitab apa-apa yang pernah
istiadat (kebiasaan), dan didengar dan diterimanya
perjalanan hidup (sirah) yang dari seseorang (gurunya).
tidak dibedakan antara yang b. Matan adalah materi atau isi
baik dan yang buruk. dari suatu hadis.
 Dalam konteks hukum Islam, c. Sanad adalah jalan yang
Sunnah merujuk kepada model dapat menghubungkan
perilaku Nabi Muhammad saw. matan hadis kepada Nabi
 Hadis mempunyai kedudukan Muhammad saw.
sebagai sumber hukum kedua
setelah Alquran. D. Klasifikasi Hadis
 Dilihat dari segi bentuknya, sunnah
B. Fungsi Hadis terbagi menjadi tiga, yaitu:
 Bayan Tafsir yaitu  Sunnah qauliyah, adalah ucapan
menjelaskan apa yang Nabi saw. yang didengar oleh para
terkandung dalam Alquran. sahabat dan disampaikan kepada
Penjelasan tersebut terbagi orang lain.
menjadi tiga, yaitu:  Sunnah fi’liyah adalah perbuatan
 Bayan tafshil Nabi saw. yang dilihat para
(memerinci yang sahabat kemudian disampaikan
mujmal) yaitu hadis kepada orang lain dengan ucapan
berfungsi menjelaskan mereka.
rincian ketentuan  Sunnah taqririyah adalah
Alquran yang singkat. perbuatan sahabat atau ucapannya
yang dilakukan di depan Nabi
saw. yang dibiarkan begitu saja tidak memiliki sifat hadis shahih
oleh Nabi, tanpa dilarang atau dan hasan
disuruh. o Hadis maudlu’ adalah hadis
 Dilihat dari segi jumlah sanad atau yang dinasabkan kepada
perawi yang terlibat dalam Rasulullah saw. Dengan cara
periwayatannya, hadis dibagi tiga dibuat-buat dan didustakan dari
macam, yaitu: apa yang dikatakan, dikerjakan,
o Hadis mutawatir adalah hadis dan ditetapkan beliau.
yang disampaikan secara
berkesinambungan yang E. Pembukuan Hadis
diriwayatkan oleh sejumlah Yang melatarbelakangi Khalifah
besar perawi yang menurut Umar bin Abdul Aziz membukukan
kebiasaan mustahil mereka hadis adalah sebagai berikut.
bersepakat untuk dusta. o Banyak penghafal hadis yang
o Hadis masyhur adalah hadis meninggal dunia, baik karena
yang diriwayatkan oleh sudah lanjut usia maupun gugur
sejumlah sahabat yang tidak dalam peperangan.
mencapai batasan mutawatir o Alquran sudah berkembang
dan menjadi mutawatir pada begitu luas dalam masyarakat
generasi setelah sahabat. dan telah dikumpulkan menjadi
o Hadis ahad adalah hadis yang mushaf, karenanya tidak perlu
diriwayatkan oleh seorang dikhawatirkan terjadinya
perawi, dua orang perawi, atau percampuran antara Alquran
lebih yang tidak memenuhi dan hadis.
persyaratan sunnah mutawatir. o Islam sudah melebarkan
 Ditinjau dari segi kualitasnya (diterima syiarnya melampaui Jazirah
atau ditolaknya), hadis dibagi tiga, Arab, sementara hadis sangat
yaitu: diperlukan untuk menjelaskan
o Hadis shahih adalah hadis yang ayat-ayat dalam Alquran
memiliki lima persyaratan,
yaitu, Ijtihad Sebagai Metode
 sanadnya bersambung,
 diriwayatkan oleh Penerapan Hukum
perawi yang adil A. Pengertian Ijtihad
 perawinya dlabit (kuat Secara etimologis, kata ijtihad
hafalannya), berasal dari kata ijtihada-yajtahidu
 hadisnya tidak janggal, yang berarti bersungguh-sungguh
 hadisnya terhindar dari dalam menggunakan tenaga, baik
‘illat (cacat) fisik maupun pikiran. Ulama ushul
o Hadis hasan adalah hadis yang mendefinisikan ijtihad sebagai
memiliki semua persyaratan mencurahkan kesanggupan dalam
hadis shahih, kecuali para mengeluarkan hukum syara yang
perawinya, seluruhnya atau bersifat ‘amaliyah dari dalil-
sebagiannya, kurang kuat dalilnya yang terperinci baik dalam
hafalannya Alquran maupun sunnah (Khallaf,
o Hadis dla’if adalah hadis yang 1978: 216).
tidak memiliki sifat-sifat untuk
dapat diterima, atau hadis yang B. Dasar Penggunaan Ijtihad
o Dasar hukum dibolehkannya masalah yang belum ada
ijtihad adalah Alquran, Sunnah, ketetapan hukumnya dengan
dan logika. Ayat Alquran yang masalah yang sudah ada
dijadikan dasar bolehnya ijtihad ketetapan hukumnya karena
adalah Q.S. An-Nisa’ (5): 59. adanya persamaan ‘illah.
o Ayat tersebut berisi perintah Penggunaan metode ini harus
untuk taat kepada Allah (dengan memenuhi rukun rukun sebagai
menjadikan Alquran sebagai berikut.
sumber hukum), taat kepada  Ashl (maqis ‘alaihi) yaitu
Rasul-Nya (dengan menjadikan masalah yang sudah ada
sunnah/hadis sebagai ketentuan hukumnya dalam
pedoman), dan taat kepada ulil nash Alquran
amri, serta perintah untuk  Furu’ (maqis), yaitu masalah
mengembalikan hal hal yang yang sedang dicari ketetapan
dipertikaikan kepada Allah hukumnya.
(Alquran) dan Rasul-Nya  Hukum ashl, yaitu hukum
(sunnah/hadis). masalah yang sudah
ditetapkan oleh nash.
C. Ruang Lingkup Ijtihad  ‘Illah, sifat yang terdapat
Hukum Islam dilihat dari segi dalil dalam ashl.
(sumber yang menunjukkannya), o Istihsan, adalah mengalihkan
dapat diklasifikasikan menjadi hukum sesuatu kepada hukum
empat, yaitu: baru karena adanya alasan yang
a. Hukum Islam tentang sesuatu lebih kuat atau lebih sesuai
yang telah ditegaskan secara dengan kemaslahatan umat.
jelas oleh dalil qath’i dan tidak o Fatwa Shahabi, terkadang
mengandung penafsiran atau disebut qaul shahabi atau
penakwilan. mazhab shahabi, yaitu fatwa
b. Hukum Islam tentang sesuatu, atau ucapan sahabat secara
yang ditunjuk oleh dalil zhanni perorangan.
(ayat Alquran dan hadis o Maslahah Mursalah, adalah
mengandung penafsiran dan penetapan hukum berdasarkan
pentakwilan). kemaslahatan yang tidak
c. Hukum Islam tentang sesuatu didukung oleh dalil nash secara
yang disepakati oleh para ulama khusus, tetapi didukung oleh
berdasarkan ijma’ makna sejumlah nash.
(kesepakatan) o Istishhab, adalah
d. Hukum Islam tentang sesuatu memberlakukan hukum asal
yang sama sekali belum yang ditetapkan berdasarkan
disinggung oleh nash Alquran nash sampai ada dalil lain yang
dan hadis menunjukkan perubahan hukum
tersebut.
D. Metode – Metode Penerapan o ‘Urf, adalah kebiasaan
Hukum Islam mayoritas masyarakat baik
o Ijma’ (consensus), mayoritas dalam hal perkataan maupun
ulama mendefinisikannya perbuatan.
sebagai kesepakatan seluruh o Saddudz Dzari’ah, mencegah
mujtahid sesuatu yang menjadi jalan
o Qiyas (analogical reasoning), menuju kerusakan, atau
adalah menganalogikan suatu
menyumbat jalan yang dapat syariah mengalami pemaknaan
menyampaikan seseorang yang lebih universal ketimbang
kepada kerusakan. individual.
 Maqashid syariah dalam
E. Mazhab – Mazhab dalam Hukum pemaknaan klasik lebih berarti
Islam “perlindungan” atau
Dua mazhab besar yang sampai “penjagaan”, sementara konsep
sekarang masih dijadikan sebagai kontemporer mengarah kepada
klaster perbedaan adalah mazhab pemaknaan ‘pembangunan” dan
Sunni dan mazhab Syi’I : “hak”.
Mazhab Sunni merupakan mazhab G. Persyaratan Mujtahid
yang dikembangkan pada masa Mujtahid adalah orang yang
Islam awal. Mazhab sunni ini melakukan ijtihad.
terbagi dalam beberapa mazhab Persyaratan menjadi mujtahid
yang sampai sekarang masih diakui yakni:
keberadaannya yakni : a) Islam, baligh dan berakal.
1) Mazhab Hanafi, b) Mengetahui Alquran dan Hadis
2) Mazhab Maliki, serta ilmu-ilmu yang
3) Mazhab Syafi’i, melingkupi keduanya
4) Mazhab Hanbali, c) Mengetahui bahasa Arab, ilmu
5) Mazhab Zahiri, ushul fikih dan ilmu logika, juga
mengetahui permasalahan
Mazhab Syi’ah, mazhab ini lahir khilafiyah dan persoalan-
akibat reaksi terhadap golongan persoalan yang sudah
ahlu sunnah atas ketidaksepahaman diijma’kan.
mereka terhadap pengangkatan d) Mengetahui secara mendalam
Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, permasalahan yang sedang
Umar, Usman dan Ali) secara diijtihadkan.
berturut-turut. H. Penerapan Ijtihad di Indonesia
Salah satu bentuk nyata dari hasil
F. Maqashid Syariah sebagai ijtihad tersebut adalah terwujudnya
Landasan Metode Penetapan KHI (Kompilasi Hukum Islam).
Hukum KHI merupakan salah satu hasil
 Maqashid syariah terdiri dari upaya pemerintah dalam
dua kata yakni maqashid yakni mengupayakan terbentuknya
bentuk jamak dari maQ.S.ud unifikasi hukum Islam di Indonesia.
yang artinya kesengajaan atau
tujuan (Wehr,1980: 767) dan
syariah secara bahasa berarti
jalan menuju sumber air. Jalan
menuju sumber air bermakna
jalan menuju ke sumber utama
kehidupan (Rahman, 1996:
140).
 Maqashid syariah diartikan
dengan maksud atau tujuan
ditetapkannya suatu ketentuan
syariah atau hukum Allah.
 Dalam perkembangan
kontemporer, konsep maqashid
BAB 4 menyebabkan anaknya itu menjadi
Yahudi, Nasrani, atau Majusi” (H.R.
Konsep dan Pembinaan Keimanan Muslim)
 Ahlul haq, yang punya prinsip yang  Makna syahadah secara global adalah
kokoh untuk menjalankan keimanan bahwa tidak ada yang haq diibadahi
yang diyakini benar, walau dihadapkan selain Allah Swt.
pada permasalahan dan tantangan  Tahap penanaman keimanan :
seberat apa pun 1. Pertama, penenaman keimanan
 Pengertian keimanan diambil dari kata harus diupayakan dari sejak anak
iman merupakan bentuk masdar dari usia dini.
kata amana, yang memiliki arti percaya 2. Kedua, tertanam dalam lubuk
dan kepercayaaan hatinya ketauhidan, perasaan
 Secara istilah keimanan didefinisikan mengagungkan, perasan
sebagai pernyatan keyakinan dengan kepengawasan, perasaan
lisan, dibenarkan dengan hatinya, dan kerahmatan yang melekat kuat
dilaksanakan dengan anggota dalam setiap aktivitas dan keadaan.
badannya. 3. Ketiga, diteladankan oleh Rasululah
 Sayyid Quthb (2002: 293), dalam saw.
menafsirkan surat al-Ikhlas
menjelaskan keyakinan akan
ketauhidan pada Allah Swt. harus
tertanam menjadi aqidatun fiddlamir,
tafsirun lilwujud, dan manhaj filhayat
 Tafsir lilwujud, yakni agar sikap hidup
orang yang beriman memiliki prinsip
segala sesuatu yang ada di alam wujud
ini harus dikembalikan kepada aturan
dan di jelaskan dengan cara pandang
tauhidullah
 Syarat keimanan :
a. Memahami maknanya keimanan
b. Memiliki keyakinan yang bulat
bahwa tiada yang hak diibadahi
kecuali Allah Swt.
c. Menerima keimanan dengan
hati,lisan, dan perbuatan.
d. Menjalankan syariat-Nya
e. Memiliki sikap shiddiq/jujur
f. Memiliki sikap hidup ikhlas
g. Mencintai keimanan, mencintai
orang yang beriman.
 Rukun iman : Allah, malaikat, kitab,
rasul, hari kiamat, qadla&qadar
 Beriman kpd Allah secara fitrah telah
dicelubkan sejak manusia dlm
kandungan. “Semua anak yang lahir
telah dilahirkan dalam keadaan fitrah
(mentauhidkan-Nya), maka kedua
orang tuanya yang kemudian
BAB 5 Thaharah
Konsep Ibadah dalam Islam  Thaharah dimasukkan dalam
bahasan ibadah mahdlah karena
 Manusia yang juga disebut ‘abdun aturan dalam thaharah cukup rinci
atau ‘abid (dalam bahasa Arab) penyebutannya dalam Alquran dan
sebagai hamba (penyembah) hadis Nabi. Para ahli fikih
memiliki kaitan langsung dengan memasukkan bahasan thaharah
Allah sebagai Al-Ma’bud (Yang dalam bahasan salat karena
Disembah). Ditegaskan dalam Q,S thaharah merupakan pembuka salat
Adz-dzariyat, 51:56 berbunyi “ Dan dan syarat sahnya salat
Aku tidak menciptakan jin dan  Secara etimologis, kata thaharah
manusia melainkan supaya mereka berasal dari bahasa Arab al-
mengabdi kepada-Ku.” thaharah yang berarti bersih dan
 Secara etimologis kata ‘ibadah’ ikhlas dari kotoran dan noda, baik
berasal dari bahasa Arab al-‘ibadah, yang bersifat indrawi seperti najis
yang berarti taat, menurut, dari air kencing dan yang
mengikut, tunduk. Ibadah juga semisalnya, maupun yang bersifat
berarti menyembah atau mengabdi. maknawi seperti perbuatan tercela
Sedang secara terminologis ibadah dan maksiat. Secara istilah (syar’iy)
diartikan segala sesuatu yang thaharah adalah bersuci dari najis
dikerjakan untuk mencapai dan hadas. Thaharah bertujuan
keridoan Allah dan mengharap membersihkan badan dari hadas dan
pahala-Nya di akhirat najis. Sarana yang digunakan untuk
 Para ulama membagi ibadah thaharah adalah air, tanah, batu,
menjadi dua macam, yaitu ibadah atau tisu yang suci dan memiliki
mahdlah (ibadah khusus) dan sifat-sifat menyucikan.
ibadah ghairu mahdlah (ibadah  Najis adalah kotoran yang
umum). Ibadah mahdlah adalah mewajibkan seorang muslim untuk
ibadah langsung kepada Allah yang menyucikan diri dari dan kepada
tata cara pelaksanaannya telah apa yang dikenainya. Sedang hadas
diatur dan ditetapkan oleh Allah adalah suatu kondisi yang
atau dicontohkan oleh Rasulullah, menyebabkan seseorang yang
contoh solat. ibadah ghairu mahdlah memilikinya wajib berwudu (untuk
(ibadah umum) adalah ibadah yang hadas kecil) atau mandi junub
tata cara pelaksanaannya tidak (untuk hadas besar), dan tayamum
diatur secara rinci oleh Allah dan jika tidak ada air untuk wudu dan
Rasulullah. Ibadah umum ini tidak mandi junub.
menyangkut hubungan manusia  Yang termasuk benda najis adalah
dengan Tuhan, tetapi justeru berupa bangkai, darah, daging babi,
hubungan antara manusia dengan muntah, kencing, dan kotoran
manusia lain atau dengan alam yang manusia atau binatang. Benda-
memiliki nilai ibadah, berupa semua benda najis ini jika mengenai badan,
aktivitas kaum muslim (baik pakaian, atau tempat yang hendak
perkataan maupun perbuatan) yang digunakan untuk salat, terlebih
halal (tidak dilarang) dan didasari dahulu harus dihilangkan najisnya
dengan niat karena Allah (mencari dengan air sehingga hilang bau,
rido Allah). rasa, maupun warnanya, sehingga
menjadi suci. Hadas kecil adalah
hadas yang disebabkan oleh
keluarnya sesuatu dari dua jalan memegang Alquran, dan berdiam
keluar manusia (qubul/jalan depan diri di masjid.
dan dubur/jalan belakang, seperti
kentut, berak, dan kencing), hilang
Salat
akal, bersentuhan antara laki-laki
 Secara etimologis, salat berasal dari
dan perempuan yang bukan
kata berbahasa Arab al-shalah yang
muhrim, dan menyentuh kemaluan
berarti doa atau mengajak ke arah
manusia dengan telapak tangan.
kebaikan. Sedang secara syar’iy
Sedang hadas besar adalah hadas
salat merupakan rangkaian
yang disebabkan karena seseorang
perkataan dan perbuatan khusus
melakukan hubungan suami isteri
yang dimulai dengan takbiratul
(bersetubuh), keluar air mani bagi
ihram dan diakhiri dengan salam
laki-laki, atau setelah bersih dari
 Perintah wajib salat, “ Dan
haid atau nifas serta sehabis
dirikanlah salat, tunaikanlah zakat,
melahirkan bagi perempuan.
dan rukuklah beserta orang-orang
 Untuk bersuci dari hadas kecil,
yang rukuk.”(Q.S Al-Baqarah,
seseorang dapat melakukannya
2:43).
dengan wudu, yakni bersuci dengan
 Menurut Nabi Muhammad saw.
memakai air yang suci dan
salat yang dilakukan dengan
mensucikan, dengan diawali niat
berjamaah pahalanya menjadi dua
lalu membasuh muka dan dua
puluh tujuh kali lipat daripada salat
tangan hingga siku-siku, mengusap
sendirian.
kepala, dan membasuh kaki hingga
 Salat Jum’at, yaitu salat berjamaah
mata kaki. Jika tidak ditemukan air
yang dilakukan pada waktu Zuhur
maka wudu dapat diganti dengan
pada hari Jum’at dengan dua rekaat
tayamum dengan menggunakan
yang didahului oleh khutbah dua
debu (tanah) yang suci, yakni
kali. Salat Jumat ini hanya
dengan mengusap muka dan dua
diwajibkan bagi muslim laki-laki
tangan.Sedang untuk bersuci dari
yang tidak sedang bepergian.
hadas besar, seseorang dapat
Artinya, bagi seorang muslim
melakukannya dengan mandi besar
perempuan (muslimah) atau bagi
(mandi junub/janabat), yang diawali
seorang muslim laki-laki yang
dengan niat mandi disusul dengan
sedang bepergian (musafir) tidak
meratakan air ke seluruh permukaan
diwajibkan melaksanakan salat
kulit. Jika tidak ada air, seseorang
Jumat.
boleh mengganti mandi besar
 Selain salat wajib, terdapat pula
dengan tayamum yang tatacaranya
salat-salat sunnat, seperti salat
sama seperti wudu. Dijelaskan
Rawatib (yang mengiringi salat
dalam Q.S Al-Maidah, 5:6.
wajib), salat Duha, salat Tahajjud,
 Orang yang berhadas kecil maupun
salat Tarawih, salat Witir, salat
besar dilarang melakukan beberapa
‘Idain (dua hari raya), salat
aktivitas tertentu. Bagi yang
Istikharah, salat Istisqa’, salat
berhadas kecil dilarang misalnya
Khusuf (gerhana bulan), dan salat
melakukan salat, tawaf keliling
Kusuf (gerhana matahari).
Ka’bah, dan menyentuh Alquran
 Syarat wajib salat, yaitu beragama
(menurut mazhab tertentu). Sedang
Islam, berakal, dan baligh atau
bagi yang berhadas besar dilarang
dewasa. syarat sah salat, yaitu
melakukan salat, tawaf keliling
mengetahui telah masuk waktu
Ka’bah, membaca Alquran,
salat, suci dari hadas besar dan
kecil, suci dari najis, menutup aurat, dengan duduk atau berbaring sesuai
dan menghadap ke arah qiblat dengan kemampuannya. Rukuk
(Kabah) dilakukan dengan merendahkan
 Hal-hal yang membatalkan shalat badan ke depan dan sujud dilakukan
adalah berbicara, makan atau lebih rendah dari rukuk.
minum, banyak bergerak secara  Sesungguhnya salat dapat
berturut-turut(3 gerakan atau lebih), mencegah dari perbuatan keji(dosa)
membelakangi kiblat, terbukanya dan kemungkaran (Q.S Al-
aurat secara disengaja, berhadas Ankabut, 29:45)
kecil atau besar, ada najis dibadan,
pakaian atau tempat yang tidak
Zakat
dimaafkan, tertawa bersuara,
 Dari segi bahasa kata zakat berasal
murtad, mengubah niat, salah
dari kata zaka-yazku-zaka’ yang
membaca Al-quran, meninggalkan
berarti tumbuh, berkembang,
rukun yang tidak diganti, makmum
bertambah; atau berarti salih, baik,
sengaja mendahukui imam, dan
senang. Kata al-zakah yang
sengaja mengucapkan salah
merupakan turunan dari kata zaka
sebelum salatnya sempurna.
berarti pilihan, kebersihan,
 Di akhirat kelak yang pertama kali
kesucian, sedekah, zakat. Sedang
diperhitungkan adalah masalah
dari segi istilah (syar’iy) para ulama
salat. Sabda Nabi saw.: “Amalan
fikih berbeda-beda mendefinisikan
yang mula-mula dihisab dari
zakat, meskipun secara umum
seorang hamba di hari kiamat
mereka sependapat, yakni dalam
adalah salat. Jika salatnya baik
hal: (1) penyebutan kadar tertentu
(cukup), baiklah seluruh
yang harus dikeluarkan, yaitu
amalannya, sebaliknya jika salatnya
nishab; (2) penentuan harta-harta
kurang, maka kuranglah semua
yang wajib dikeluarkan zakatnya;
amalannya.” (H.R. An-Nasa’i dari
dan (3) penentuan siapa-siapa yang
Abu Hurairah).
berhak menerima zakat. dapat
 Allah memberikan keringanan-
dipahami bahwa zakat merupakan
keringanan (rukhshah) bagi seorang
kadar harta tertentu yang sudah
muslim dalam melakukan salat
mencapai nishab yang diberikan
ketika mengalami kondisi-kondisi
kepada yang berhak menerimanya.
tertentu. Ketika dalam perjalanan,
 Mengeluarkan zakat hukumnya
salat bisa dilakukan dengan cara
wajib bagi seorang muslim yang
jama’ (menghimpun dua salat
memiliki harta yang telah mencapai
dalam satu waktu) dan qashar
nishab (ketentuan minimal yang
(meringkas salat yang empat rekaat
wajib dikeluarkan zakatnya). “Dan
menjadi dua rekaat) Salat yang bisa
dirikanlah salat, keluarkanlah zakat,
dijamak adalah salat Zuhur dengan
dan tunduklah bersama orang-orang
Ashar dan salat Maghrib dengan
yang tunduk.” (Q.S Al-Baqarah, 2
Isya’. Salat jama’ yang dilakukan di
:43).
waktu Zuhur atau Maghrib
 Zakat baru dikeluarkan jika sudah
dinamakan jamak taqdim, dan jika
mencapai satu tahun (haul), kecuali
dilakukan di waktu Ashar atau Isya’
tanaman yang dikeluarkan setiap
dinamakan jamak ta’khir. Sedang
panen. Begitu juga, zakat baru
salat yang bisa diqashar adalah salat
diwajibkan jika harta yang dimiliki
yang empat rekaat, yakni salat
sudah melebihi kebutuhan pokok
Zuhur, Ashar, dan Isya’. Bagi orang
dan sampai satu nishab (batas
yang sakit bisa melaksanakan salat
minimal wajib zakat) serta harta itu d. mualaf, yaitu orang yang
berkembang. Harta yang dizakatkan hatinya masih bisa dibujuk
adalah benar-benar hartanya sendiri (lemah), sehingga perlu
yang bersih dari hutang. pembinaan untuk memantapkan
 Yang wajib dikeluarkan zakatnya hatinya ke dalam Islam,
adalah: e. hamba sahaya, yaitu budak yang
a. emas, perak, atau yang dijanjikan untuk dimerdekakan,
sejenisnya jika mencapai satu f. gharim, yaitu orang yang
nishab (93,6 gram emas/624 memiliki (dililit) hutang dan
gram perak) dengan ketentuan tidak memiliki harta untuk
zakat 2,5 %; membayarnya (melunasinya),
b. barang dagangan yang nishab g. sabilillah, orang yang berjuang
dan kadar zakatnya sama di jalan Allah, atau lembaga
dengan emas; yang digunakan untuk
c. binatang ternak, seperti unta menegakkan agama Allah
(nishabnya 5 ekor dan (Islam), dan
dikeluarkan seekor kambing h. ibnu sabil, yaitu musafir yang
umur 2 tahun), sapi/kerbau kekurangan bekal dalam suatu
(nishabnya 30 ekor dengan perjalanan yang tidak haram,
zakat seekor anak sapi/kerbau seperti perjalanan dalam
umur 2 tahun), dan kambing menuntut ilmu.
(nishabnya 40 ekor dengan  Ada dua macam zakat yang
zakat seekor kambing umur 2 diwajibkan kepada seorang muslim,
tahun); yaitu zakat mal dan zakat fitrah.
d. tumbuhan/tanaman dengan Zakat mal adalah zakat harta yang
ketentuan nishab padi 1.400 kg tujuannya untuk membersihkan
dan dikeluarkan zakatnya 5 % harta yang dimiliki seorang muslim
jika membutuhkan biaya dengan ketentuan seperti di atas.
pengairan atau 10 % jika Sedang zakat fitrah adalah zakat
dibiarkan begitu saja; untuk jiwa yang tujuannya
e. hasil tambang dengan ketentuan mensucikan jiwa seorang muslim
yang sama dengan emas; dengan ketentuan setiap setahun
f. harta rikaz (temuan) dengan sekali pada waktu sebelum atau
kadar zakatnya 20 %, dan menjelang pelaksanaan salat hari
g. zakat profesi yang ukurannya raya fitrah (‘Idul Fithri). Zakat
sama seperti zakat emas atau fitrah diwajibkan untuk semua
barang dagangan. orang Islam yang memiliki harta
 Orang-orang yang berhak yang lebih untuk dikonsumsi hari
menerima zakat ada delapan itu dengan kadar kurang lebih 2,5 kg
golongan (8 asnaf), yaitu: beras dan diberikan utamanya
a. fakir, yaitu orang yang tidak kepada fakir miskin.
memiliki harta cukup dan tidak  Seorang yang memiliki harta, pada
mampu berusaha, dasarnya tidak seluruhnya layak
b. miskin, yaitu orang yang digunakan untuk dirinya, tetapi ada
mampu berusaha tetapi hak orang lain untuk ditunaikannya
tidakmencukupi kebutuhan (Q.S. Adz-Dzariyat, 51: 19)
hidupnya,
c. amil, yaitu orang yang
Puasa
dipercaya untuk mengurusi
zakat,
 Puasa adalah terjemahan dari kata jamaah haji yang terkena dam
berbahasa Arab al-shaum atau al- (denda). Di samping puasa wajib,
shiyam. Secara etimologis al- umat Islam juga dianjurkan
shiyam yang merupakan mashdar melakukan puasa sunnat, seperti
dari shama-yashumu berarti puasa Senin-Kamis, puasa hari
menahan, mengekang, atau Arafah (9 Dzulhijjah), puasa hari
menahan diri dan mencegah dari Asyura (10 Muharram), puasa 6 hari
berbuat sesuatu atau menahan diri bulan Syawwal, puasa tiga hari
dari makan, minum, nikah, dan pertengahan bulan-bulan
berkata-kata. Sedang dari segi Qamariyah (puasa pada hari
istilah (syar’iy) puasa berarti putih/yaum al-bidl), dan puasa
menahan hal-hal dari yang Daud (sehari puasa sehari tidak).
membatalkan di waktu siang Pada hari-hari tertentu puasa
dengan niat mulai dari terbit fajar diharamkan untuk dilakukan, yaitu
hingga terbenam matahari. pada hari raya baik Idul Fitri
 Wajibnya puasa dijelaskan “Hai maupun Idul Adha dan hari Tasyriq,
orang-orang yang beriman yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan
diwajibkan atas kamu berpuasa Dzulhijjah. Puasa juga diharamkan
sebagaimana diwajibkan atas bagi wanita yang sedang haidl atau
orang-orang sebelum kamu supaya nifas, dilakukan secara terus
kamu bertakwa.”(Q.S Al-Baqarah menerus tanpa berbukan (puasa
,2:183) wishal), dan bagi orang yang sakit
 Bagi orang yang sedang sakit atau keras yang membahayakan bagi
dalam perjalanan boleh tidak puasa, dirinya jika berpuasa.
tetapi wajib menggantinya di luar
bulan puasa sejumlah hari yang
Haji
ditinggalkan. Begitu juga
 Dari segi bahasa kata haji berasal
keringanan seperti itu diberikan
dari kata hajja-yahujju-hajjan yang
bagi orang-orang yang tidak mampu
berarti berziarah, mengunjungi atau
(lemah) untuk melakukannya,
berarti berkeinginan secara mutlak.
seperti orang yang sudah tua
Dari segi istilah (syar’iy) haji berarti
(pikun), ibu yang sedang hamil atau
berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) di
menyusui, dan bagi pekerja keras
Makkah untuk melakukan
yang sangat membutuhkan stamina
serangkaian perbuatan tertentu; atau
untuk melakukan pekerjaannya.
berkunjung ke tempat tertentu pada
Bagi mereka kalau memungkinkan
waktu tertentu dengan melakukan
(bagi ibu hamil atau menyusui dan
perbuatan tertentu. Haji merupakan
bagi pekerja keras) harus
ibadah untuk memenuhi panggilan
mengqadanya atau menggantinya
Allah dan mengharap rido-Nya.
dengan membayar fidyah (memberi
Ibadah yang juga menjadi rangkaian
makan fakir miskin), sedang bagi
dari ibadah haji adalah umrah yang
orang tua tidak ada pilihan lain
juga berarti Ibadah haji dan umrah
kecuali menggantinya dengan
hukumnya wajib bagi seorang
membayar fidyah. Dijelaskan dalam
muslim yang mampu dan
Q.S Al-Baqarah 2:184.
mencukupi syarat-syaratnya.
 Selain puasa Ramadan, masih ada
Dijelaskan dalam surah Ali Imran,
beberapa puasa yang diwajibkan,
3:97
yaitu puasa qada’ (mengganti puasa
 Jika seseorang melaksanakan lebih
Ramadan), puasa kafarat, puasa
dari sekali, maka yang kedua dan
nadzar, dan puasa 10 hari bagi
seterusnya terhitung ibadah sunnat.
Adapun syarat-syarat haji di
antaranya adalah: (1) beragama
Islam, (2) telah dewasa, (3) berakal
sehat, (4) merdeka (bukan
budak/hamba), dan (5) mampu
(istitha’ah). Yang dimaksud mampu
di sini adalah: (a) menguasai tata
cara pelaksanaan ibadah haji, (b)
sehat jasmani, (c) memiliki
perbekalan yang cukup bagi yang
melaksanakan dan bagi keluarga
yang ditinggalkan, (d) memiliki
biaya untuk perjalanan ke tempat
haji (Makkah), (e) situasinya aman,
dan (f) bagi perempuan harus
ditemani muhrimnya.
 Yang membedakan antara haji dan
umrah adalah pelaksanaan wukuf
(berhenti) di Arafah tanggal 9
Dzulhijjah.
 Bentuk pelaksanaan ibadah haji dan
umrah ada tiga macam, yaitu haji
tamattu’, hajiqiran, dan haji ifrad.
Haji tamattu’ adalah ibadah haji
yang mendahulukan pelaksanaan
umrah daripada haji, yang biasanya
dilakukan oleh jemaah haji yang
memiliki waktu yang lebih longgar.
Haji qiran adalah ibadah haji
dengan melakukan haji dan umrah
secara bersama-sama. Bagi jamaah
haji dengan bentuk tamattu’ dan
qiran ini dikenai denda (dam), yaitu
menyembelih seekor kambing.
Sedang haji ifrad adalah ibadah haji
dengan melakukan haji terlebih
dahulu baru kemudian melakukan
umrah.
BAB 6 dalam penciptaan manusia yang fitri
yaitu keadaan yang lurus dan
Konsep Akhlak dan Pendidikan teratur; 2) akhlak juga menunjuk
Karakter dalam Islam pada sifat-sifat yang diupayakan
dan terjadi seakan-akan tercipta
 Diberlakukannya Undang-Undang
bersamaan dengan wataknya; dan 3)
Nomor 20 Tahun 2003 tentang
akhlak memiliki dua sisi, sisi
Sistem Pendidikan Nasional
kejiwaan yang bersifat batin dan sisi
merupakan salah satu upaya nyata
perilaku yang bersifat lahir.
dari pemerintah Indonesia untuk
 Karakter identik dengan
melakukan perbaikan akhlak atau
kepribadian atau akhlak.
karakter bangsa melalui penyiapan
Kepribadian merupakan ciri,
anak-anak bangsa yang berkualitas
karakteristik, atau sifat khas diri
dan berkarakter.
seseorang yang bersumber dari
 Sistem ajaran Islam dikelompokkan
bentukan-bentukan yang diterima
menjadi tiga bagian, yaitu bagian
dari lingkungan, misalnya keluarga
akidah (keyakinan), bagian syariah
pada masa kecil dan bawaan sejak
(aturan-aturan hukum tentang
lahir. karakter terdiri dari tiga
ibadah dan muamalah), serta bagian
bagian pokok yang saling
akhlak (karakter). Ketiga bagian ini
berhubungan, yaitu pengetahuan
tidak bisa dipisahkan dalam ajaran
tentang moral, perasaan bermoral,
Islam, tetapi harus menjadi satu
dan perilaku bermoral.
kesatuan utuh yang saling
 Abul A’la al-Maududi membagi
memengaruhi. Akidah merupakan
sistem moralitas menjadi dua.
fondasi yang menjadi tumpuan
Pertama, sistem moral yang
untuk terwujudnya syariah dan
berdasar kepada kepercayaan
akhlak. Sementara itu, syariah
kepada Tuhan dan kehidupan
merupakan bentuk bangunan yang
setelah mati (moral agama). Kedua,
akan bisa terwujud dan berdiri
sistem moral yang tidak
kokoh bila dilandasi oleh akidah
mempercayai Tuhan dan timbul dari
yang benar dan akan mengarah pada
sumber-sumber sekuler (moral
pencapaian akhlak (karakter) yang
sekular).
seutuhnya. Dengan demikian,
 Sistem moralitas yang pertama
akhlak (karakter) sebenarnya
(moral agama) dapat ditemukan
merupakan hasil atau akibat
pada sistem moralitas Islam
terwujudnya bangunan syariah yang
(akhlak). Hal ini karena Islam
benar yang dilandasi oleh fondasi
menghendaki dikembangkannya al-
akidah yang kokoh.
akhlaq al-karimah yang pola
 Kata akhlak yang berasal dari
perilakunya dilandasi dan untuk
bahasa Arab al-akhlaq (yang berarti
mewujudkan nilai Iman, Islam, dan
tabiat, perangai, dan kebiasaan)
Ihsan. Iman sebagai al-quwwah al-
 Khuluq adalah ibarat dari kelakuan
dakhiliah, kekuatan dari dalam yang
manusia yang membedakan baik
membimbing orang terus
dan buruk, lalu disenangi dan
melakukan muraqabah
dipilih yang baik untuk
(mendekatkan diri kepada Tuhan)
dipraktikkan dalam perbuatan,
dan muhasabah (melakukan
sedang yang buruk di benci dan
perhitungan) terhadap perbuatan
dihilangkan. al-khuluq memiliki
yang akan, sedang, dan sudah
tiga makna, yaitu: 1) kata al-khuluq
dikerjakan. Ubudiyah (pola ibadah)
menunjuk pada sifat-sifat alami
merupakan jalan untuk
merealisasikan tujuan akhlak. Cara terhadap sesama manusia, karakter
pertama untuk merealisasikan terhadap makhluk hidup selain
akhlak adalah dengan mengikatkan manusia (seperti tumbuhan dan
jiwa manusia dengan ukuran- binatang), serta karakter terhadap
ukuran peribadatan kepada Allah. benda mati (lingkungan alam).
 Sedangkan sistem moralitas yang  “Mendapat pinjaman jika perlu,
kedua (moral sekular) adalah sistem mendapat pertolongan kalau minta,
yang dibuat atau sebagai hasil dikunjungi bila sakit, dibantu jika
pemikiran manusia (secular moral ada keperluan, jika jatuh miskin
philosophies) dengan mendasarkan hendaknya dibantu, mendapat
pada sumber-sumber sekular, baik ucapan selamat jika mendapat
murni dari hukum yang ada dalam kemenangan, dihibur jika susah,
kehidupan, intuisi manusia, diantar jenazahnya jika meninggal
pengalaman, maupun karakter dan tidak dibenarkan membangun
manusia. Sebagai contoh adalah rumah lebih tinggi tanpa seizinnya,
aliran hedonisme yang menekankan jangan susahkan dengan bau
pada kebahagiaan, kenikmatan, dan masakannya, jika membeli buah
kelezatan hidup duniawi. hendaknya memberi atau jangan
 Di antara tokoh yang sangat diperlihatkan jika tidak memberi”
terkenal dalam aliran utilitarianisme (H.R. Abu Syaikh). Inilah karakter
adalah Jeremy Bentham dan John yang harus diamalkan setiap
Stuart Mill. Aliran yang lain adalah muslim terhadap tetangga.
aliran intuisi yang menggunakan  Menurut al-Asfahani, landasan
kekuatan batiniyah sebagai tolok kemuliaan agama adalah kesucian
ukur yang kebenarannya, menurut jiwa yang dicapai melalui
Islam, bersifat nisbi. Kemudian ada pendidikan dan melakukan
juga aliran adat kebiasan yang kesederhanaan, kesabaran, dan
memegangi adat kebiasaan yang keadilan. Dalam pandangannya,
sudah dipraktikkan oleh kelompok ketaatan beragama terbatas pada
masyarakat sebagai ukurannya ritus-ritus (peribadatan), sedang
tanpa menilai dari sumber nilai kemuliaan agama sama sekali tidak
universal (Alquran). terbatas.
 “Sebaik-baik kamu adalah yang  Al-Asfahani membagi kekuatan
paling baik akhlaknya …” (H.R. At- jiwa menjadi tiga macam, yaitu
Tirmidzi). kekuatan rasional, kekuatan
 Karakter telah melekat dalam diri seksual, dan kekuatan amarah.
manusia secara fitriah. Kesucian jiwa seseorang bisa
 Secara umum karakter dalam dicapai dengan mensucikn tiga
perspektif Islam dibagi menjadi kekuatan tersebut. Menurutnya,
dua, yaitu karakter mulia (al-akhlaq kekuatan rasional bisa diperbaiki
al-mahmudah) dan karakter tercela melalui pendidikan, sehingga
(al-akhlaq al-madzmumah). Jika memungkinkan untuk membedakan
dilihat dari ruang lingkupnya, antara kebenaran dan kepalsuan
karakter Islam dibagi menjadi dua baik dalam dimensi teoretis maupun
bagian, yaitu karakter terhadap praktis. Kekuatan seksual
Khaliq (Allah Swt.) dan karakter diperbaiki melalui kedermawanan
terhadap makhluq (makhluk/selain dan kesabaran. Sedang kekuatan
Allah Swt.). . Karakter terhadap amarah (hamiyah) diperbaiki
makhluk bisa dirinci lagi menjadi melalui penjinakan secara bertahap,
beberapa macam, seperti karakter sehingga jiwa benar-benar dapat
dikendalikan dan keberanian dapat
diperoleh. Ketika semua kekuatan
ini menjadi baik, maka keadilan dan
kebaikan akan diperoleh. Dengan
proses inilah seseorang akan benar-
benar mencapai karakter mulia (al-
akhlaq al-karimah).
 Al-Ghazali menuangkan ide-ide
perbaikan moral manusia melalui
dua bukunya yang sangat terkenal,
yaitu Mizan al-Amal (Kriteria
Perbuatan) dan Ihya’ ‘Ulum al-Din
(Menghidupkan Ilmu-ilmu Agama).
 Pola pengembangan karakter yang
ditawarkan oleh para tokoh etika
Islam (akhlak) dan para tokoh
secular (filosof etika), terlihat jelas
perbedaannya. Para tokoh Islam
Islam mendasari pengembangan
karakter manusia dengan fondasi
teologis (akidah) yang benar,
meskipun pemahaman teologi
mereka berbeda-beda. Dengan
fondasi teologis itulah mereka
membangun ide bagaimana
seharusnya manusia dapat
mencapai kesempurnaan agamanya
sehingga menjadi orang yang benar-
benar berkarakter mulia. Sedang
para tokoh etika (karakter sekuler)
lebih menekankan pada proses apa
yang harus ditempuh oleh seseorang
dalam rangka mencapai tujuan itu.
Proses ini sama sekali mengabaikan
landasan teologi (akidah). Proses
inilah yang sekarang banyak
dikembangkan di lembaga-lembaga
pendidikan baik formal, nonformal,
maupun informal, karena hasilnya
lebih mudah dan cepat terlihat.
BAB 7 maupun ayat kauniah semuanya
kembali pada kesatuan ilmu, yakni
Konsep Pendidikan Islam ilmu yang bersumber dari ilmu
Allah Swt. Oleh karena itu, Islam
Konsep Pendidikan Islam memandang bahwa tidak ada
 Pengertian Pendidikan Islam dikotomi ilmu yang tauqifiyah(ilmu
Pendidikan Islam dapat dimaknai yang didapat melalui pengajaran
sebagai upaya mengoptimalkan Allah Swt. secara langsung) dengan
perkembangan potensi manusiawi, ilmu yang muktasabah(ilmu yang
kecakapan hidup, dan sikap kepribadian diperoleh dari Allah Swt. secara
individu peserta didik menuju tidak langsung, melalui prosedur
tercapainya kesempurnaan dan pengusahaan).
kedewasaan yang baik. Pendidikan  Tujuan Pendidikan Islam
yang orientasinya adalah sebagai proses Tujuan pendidikan menurut Ainain
pendewasaan dan penyempurnaan (1980: 150–153) tidak dibenarkan
untuk tercapainya kebaikan keluar dari tiga pilar berikut.
kemanusiaan. a. Pilar ruhiyah/ spiritual.
 Landasar Pemikiran Pendidikan Islam Pilar ini berkaitan dengan menyadari
a. Konsep Manusia eksistensi Allah Swt., sebagai sesuatu
Manusia adalah khalifah di bumi yang sangat agung dan tinggi.
yang secara kodratnya dapat b. Pilar ubudiyah.
dididik. Pendidikan yang dapat Pilar ini merupakan perwujudan sikap
dikenakan pada manusia adalah manusia yang kedua, yakni ketika
untuk mengembangkan potensinya manusia dalam semua keadaan hidup
agar dapat menanggung tugas pribadi dan keluarga, dalam
kekhalifahan. Manusia adalah memelihara kebaikan diri dan
perpaduan kedua unsur jasad dan lingkungan, dalam pergaulan dengan
ruh. Pendidikan Islam yang benar dirinya dan manusia lain senantiasa
harus memperhatikan kedua unsur berpegang pada prinsip hukum tertinggi
pembentuk tabiat manusia, untuk yang dibuat oleh Allah swt.
satu tujuan yakni tercapainya c. Pilar pribadi.
kesempurnaan manusia. Pendidikan Pilar pribadi ini berkaitan dengan
Islam sebagaimana yang digariskan bagaimana agar pendidikan mampu
pada ajaran Islam harus menjaga mengoptimalkan pembinaan dan
perkembangan aspek jasad dan ruh. pengembangan potensi manusiawi
Pendidikan Islam hendaknya secara total, baik akal, akhlak, jiwa,
melihat manusia secara utuh/nazrah fisik, keindahan, dan kemampuan
sumuliah takamuliah. sosial.
b. Konsep Ilmu Pengetahuan  Pinsip Pengembangan Pendidikan
Berbeda dengan konsep Barat Islam
dalam Islam ilmu tidak dibatasi Beberapa prinsip dasar yang harus
pada yang ilmiah (sistematik, diperhatikan dalam mengembangkan
rasional, empiris, dan bersifat model pendidikan yang mencerahkan
kumulatif), karena Islam juga adalah:
menerima ilmu pengetahuan yang a. Tarbiyah syamilah takamuliah,
bersifat suprarasional dan yakni agar pendidikan diarahkan
supraempiris, yakni sejenis ilmu pada pendidikan manusia
pengetahuan yang bersumber dari seutuhnya.
wahyu dan intuisi (Tim Dosen,
2009: 167). Baik ayat qauliah
b. Tarbiyah mutawazzinah, yakni agar bagi penumbuhan kesempurnaan
pendidikan diarahkan pada manusia.
pendidikan yang berkeseimbangan.  Kedua,pendidikan dengan prinsip Islam
c. Tarbiyah sulukiyah wa akan mengikis kehawatiran Philip H.
‘amaliah,yakni pendidikan yang Phenix yang mengatakan bahwa pada
diarahkan pada pembentukan dunia moderen para pengemban profesi
kepribadian yang fungsional. yang spesialis banyak yang tenggelam
d. Tarbiyah fardiyah ijtima’iyah,yakni dalam aktivitas spesialis mereka
pendidikan diarahkan untuk masing-masing. Mereka sedikit pun
membentuk individu dan sosial tidak memahami di mana mereka
kemasyarakatan. tinggal dalam jaringan kehidupan
e. Tarbiyah dlamir al-Insan, yakni budaya masyarakat. Dan akhirnya
pendidikan harus diarahkan sebagai mereka menjadi masyarakat yang tidak
lembaga yang mampu mendidik mampu mengenali sosok masyarakat
hati manusia. dan persoalan yang dihadapi
f. Tarbiyah fitriah ghariziah,yakni masyarakat mereka. Akhirnya muncul
agar model pendidikan dapat gejala depersonalization, yang
mengerahkan anak didiknya untuk membuat mereka tidak mampu
senantiasa sejalan dengan citra memberikan kontribusi yang berarti
dirinya yang bertauhid dan kepada humanisasi masyarakat modern.
mengarahkan pada kemampuan  Ketiga,prinsip pengembangan
untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Islam syamilah kamilah
insaniahnya dengan secara yang diorientasikan pada proses
terkendali. mustamirah, fitriah gharizah, dan ilal
g. Tarbiyah ila al-khair,yakni agar khair, akan mampu mengembangkan
model pendidikan diarahkan pada kompetensi dan membentuk watak
tujuan akhir kebaikan. yang relevan dengan upaya menghadapi
h. Tarbiyah mustamirah,yakni agar tantangan jaman.
model pendidikan diarahkan pada
model yang mampu menyediakan
Model Pembaruan Pendidikan
pembelajaran secara terus
berkesinambungan. Islam
i. Tarbiyah kulliyyah,prinsip ini Pola Pembaruan Pendidikan Islam
merujuk pada konsep bahwa Islam Tipologi pemikiran pendidikan tersebut
adalah pendidikan untuk semua secara global dikelompokkan sebagai
orang dan golongan. berikut.
j. Tarbiyah muhafzhah wa a. Konservatif-Tradisional
mujaddidah,yakni agar model Pendekatan yang dipakai kelompok
pendidikan diarahkan pada model ini adalah apologetik. Pemikiran
pendidikan yang mengintegrasikan pendidikannya berusaha
nilai-nilai yang berdasarkan pada mempertahankan tradisi lama tanpa
wahyu (Alquran) dan nilai-nilai ada perubahan.
yang dibenarkan sesuai dengan b. Pendekatan Modernis-Reformis
perkembangan ruang dan waktu. Pendekatan pemikiran ini adalah
 Dari sepuluh prinsip pengembangan lebih adaptif rasional dalam
pendidikan perspektif Islam: mengaplikasikan Islam dalam
 Pertama,memberi pencerahan agar kehidupan yang penuh perubahan
pengembangan pendidikan diarahkan dan dinamis. Yang menjadi tolok
pada pendidikan yang komprehensif ukur reformasinya adalah usaha
mereka dalam menciptakan ikatan- Pada tahun 1864 beliau mendirikan
ikatan positif pemikiran Qurani Scientific Society untuk
dengan pemikiran modern. memperkenalkan sains Barat kepada
masyarakat muslim India. Dan pada
1. Pembaruan Pendidikan di Mesir. tahun 1868, Ahmad Khan membentuk
Gagasan Muh. Abduh dalam beberapa Komite Pendidikan di beberapa daerah
hal sebagai berikut: di India Utara. Pemikiran Ahmad Khan
o Pertama, Purifikasi yakni dalam pendidikan dimulai dengan lebih
pemurnian ajaran Islam terkait giat setelah beliau menerbitkan majalah
maraknya bid’ah dan khurafat Tahdzibul Akhlaq.
yang selama abad pertengahan  Dalam pemikiran pendidikannya,
telah masuk dalam kehidupan Ahmad Khan tertarik dengan model
beragama kaum muslimin. pendidikan di Inggris seperti
o Kedua, Reformasi pendidikan Universitas Cambridge. Beliau
yang dilakukan oleh Muh. mengusulkan kepada pemerintah agar
Abduh memfokuskan pada mendirikan universitas model ini, dan
pembaruan Universitas Al- diizinkan mendirikan Perguruan Tinggi
Azhar. Revormasi universitas Aligar. Namun, dalam perjalanan
ini tidak hanya dalam bidang pemikirannya karena kuatnya kaum
kurikulum tetapi juga dalam ortodoks, urusan pendidikan
metode pembelajaran. Usaha keagamaan diserahkan kepada mereka,
pembaruan Al-Azhar lain dan Ahmad Khan dikonsentrasikan
adalah dengan mendirikan pada pengembangan kurikulum non
Komite keagamaan. Walaupun kaum ortodoks
2. Pembaruan Pendidikan di India melarang beliau memikirkan
Dipelopori oleh Ahmad Khan. Pemikir keagamaan, namun jiwa reformisnya
ini meskipun memiliki semangat yang dalam mengembangkan keagamaan
sama dengan Afghani dan Muh. Abduh, terus bergelora. Menurutnya karena
namun sikapnya sedikit berbeda dalam Alquran adalah firman Tuhan, dan
menghadapi imperialis. Kedua tokoh kebenaran sains adalah nyata, maka
mesir menyerukan penolakan terhadap setiap pertentangan bukanlah suatu
imperialis, sementara Ahmad Khan yang sungguh-sungguh. Beliau
nampaknya malah bekerja sama dengan mengusulkan penafsiran Alquran
Imperialis untuk memajukan menurut metodologi berikut:
pendidikan di India. Ahmad Khan o Dilakukan pendekatan terhadap
berpendapat melihat minoritas Muslim manfaat, makna, dan etnologi
di India yang sering mengalami bahasa Alquran.
diskriminasi kaum mayoritas dan kaum o Kriteria yang digunakan untuk
penjajah, maka upaya untuk menentukan apakah ada
meningkatkan kedudukan umat Islam masalah memerlukan penafsiran
akan tercapai hanya dengan jalan metaforis, dan penafsiran mana
bekerja sama dengan Inggris. Ahmad yang harus dipilih adalah
Khan memiliki perhatian yang tinggi kebenaran sains.
terhadap masalah pendidikan umat o Jika arti harfiyah bertentangan
Islam, menurutnya pendidikan umat dengan kesimpulan yang
harus ditingkatkan mutunya dengan ditujukan maka arti ini harus
menerapkan sistem pendidikan modern. ditafsirkan secara metaforis.
Harapan mewujudkan pendidikan Metodologi penafsiran ini yang
modern dengan mendirikan Sekolah mengarahkan beliau pada
Inggris Muradabab pada tahun 1860. penafsiran teologi radikal dan
pandangan yang sangat tidak suplementer (dengan menambah
konvensional mengenai sejumlah paket pendidikan yang
masalah-masalah penting. bertujuan memperluas pemahaman),
dan pendekatan komplementer
c. Pendekatan Modernis – Sekuler (dengan upaya mengubah kurikulum
Pendekatan pemikiran pendidikan dengan sedikit radikal untuk
kaum ini adalah identifikatif, yaitu disesuaikan secara terpadu).
bahwa pembaharuan pemikiran  Sedangkan konsep pendidikannya
pendidikan hanya dapat dilakukan adalah pendidikan integralistik dan
dengan cara identifikasi model humanistik.
pendidikan yang datang dari barat  Model desain pendidikan berdasar
apa adanya.Sekularisasi menurut Islam harus diarahkan sebagai
pandangan ini adalah merupakan berikut:
proses yang membebaskan 1. Orientasi pendidikan harus lebih
pendidikan dari ikatan-ikatan sakral ditekankan kepada aspek afektif
yang berkembang di tengah dan psikomotorik. Pendidikan
masyarakat. lebih menitikberatkan pada
d. Pendekatan Pemikiran keterpaduan pembentukan akhlak
Fundamentalis peserta didik dan pembekalan
Pendekatan pemikiran keterampilan atau skill.
fundamentalis, adalah afirmatif, 2. Pembelajaran dikembangkan pada
dengan tujuan untuk menguatkan pola student oriented agar
keotentikan dan keorisinalan Islam. terbentuk sikap kemandirian,
Pemikiran pendidikannya berusaha tanggung jawab,kreatif, dan
merespons tantangan modernisasi inovatif.
yang dilakuan Barat. Pokok 3. Pembelajaran diarahkan pada
pemikirannya adalah semua aspek pembentukan kesempurnaan
kehidupan harus diislamisasikan kepribadian yang siap menjadi
kembali, dengan membersihkan, khalifatullah fil ard, tidak
menyucikan, menyaring, dan direduksi sebatas transfer ilmu
menyegarkan kembali sesuatu yang tanpa pendewasaan berbuat.
sudah tercemar keorisinalannya. 4. Perlunya penguatan dan
Pengembangan Sistem Pendidikan. pembinaan motivasi belajar yang
 Dari prinsip di atas tujuan pendidikan benar, sehingga anak akan
dapat disederhanakan berorientasi menjadi jiwa pembelajar yang
kepada tiga tujuan besar, yaitu: ikhlas dan konsisten.
a. Tercapainya tujuan hablum 5. Pembelajaran mengedepankan
minallah(hubungan dengan kemampuan proses, agar anak
Allah). memahami ilmu dengan benar dari
b. Tercapainya tujuan hablum akar, ranting, dan manfaat ilmu
minannas(hubungan dengan bagi kehidupan.
manusia). 6. Pembelajaran keahlian lebih detail
c. Tercapainya tujuan hablum perlu dikembangkan, agar bakat
minal’alam(hubungan dengan minat anak terasah dengan
alam). maksimal, dan dapat diarahkan
 Adapun model-model pengembangan menjadi keahlian unggulan anak
lembaga pendidikan Islam ada tiga yang realitasnya mempunyai
pendekatan sebagai pola alternatif, potensi yang beraneka ragam,
yaitu: pendekatan sistematik dengan tetap konsisten dengan
(perubahan total), pendekatan
peran dan tanggung jawab sosial
dan kultural.
7. Tujuan akhir pendidikan adalah
untuk menciptakan generasi dapat
menjadi berperan sebagai khalifah
memajukan kehidupan dan
sekaligus memiliki spiritualitas
yang kokoh sebagai hamba Allah.
Menjadi profesional dalam
keahlian, bertanggung jawab
terhadap lingkungan kehidupan
dan khusuk dalam sikap.
BAB 8 IPTEKS Sebagai Peradaban
Konsep IPTEKS dan Peradaban Islam
Islam  Manusia telah diciptakan oleh Allah
Swt. dengan seperangkat potensi.
IPTEKS dan Peradaban dalam Potensi yang paling istimewa
Islam adalah akal pikiran. Dengan akal
pikirannya manusia dapat
 Pengertian IPTEKS
menghasilkan ilmu pengetahuan,
IPTEKS merupakan singkatan dari
teknologi dan seni yang bermanfaat
Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan
bagi kehidupannya. Sebelum
Seni.
peradaban Islam lahir, telah ada
 Peradaban Islam: Wujud dan
peradaban-peradaban besar dunia.
Prinsip-Prinsip Dasar
Sebuah peradaban mengambil
Maju mundurnnya suatu peradaban
unsur-unsur peradaban sebelumnya
berkaitan erat dengan maju
kemudian mengembangkannya dan
mundurnya ilmu pengetahuan,
memberi bekal kepada peradaban
sebab substansi peradaban adalah
selanjutnya sehingga membentuk
Ilmu pengetahuan. Ilmu
mata rantai yang berkelanjutan.
pengetahuan akan berkembang jika
terdapat komunitas yang aktif
mengembangkannya sehingga Islam Sebagai Sumber
dapat melahirkan berbagai macam
teknologi, (tekstil, pangan, Peradaban
bangunan, arsitektur), dan kesenian  Islam yang diwahyukan kepada
misalnya kaligrafi, musik, puisi, Nabi Muhammad saw., telah
sastra, dan sebagainya. membawa bangsa Arab yang
 Dengan demikian, wujud sebuah semula terbelakang, bodoh, tidak
peradaban merupakan produk dari terkenal, dan diabaikan oleh
akumulasi tiga elemen penting bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa
seperti berikut yang maju. Ia dengan cepat
a. Kemampuan manusia untuk bergerak mengembangkan dunia.
berpikir sehingga menghasilkan Bahkan kemajuan ilmu
sains dan teknologi, pengetahuan, teknologi dan seni
b. Kemampuan berorganisasi yang dicapai Barat pada mulanya
dalam bentuk kekuatan politik bersumber dari peradaban Islam
dan militer yang masuk ke Eropa melalui
c. Kesanggupan berjuang untuk Spanyol. Sumber peradaban Islam
hidup (Khaldun, 1986: 25-26). adalah Alquran dan hadis. Dalam
 Dengan demikian, prinsip-prinsip berkreatifitas manusia dituntut
peradaban Islam merujuk pada untuk mematuhi rambu-rambu yang
sumber ajaran Islam, yaitu: telah ditentukan oleh Allah dalam
o menghormati akal. Alquran dan hadis. Manusia
o memotivasi untuk menuntut dipersilahkan mengembangkan
dan mengembangkan ilmu. ilmu pengetahuan, teknologi dan
o menghindari taklid buta. seni yang merupakan wujud
o tidak membuat kreativitasnya, sesuai dengan nilai-
pengrusakan. nilai ajaran Islam.
BAB 9 kaum laki-laki ramah dianggap
perayu.
Konsep Kesetaraan Gender dalam b. Subordinasi/Penomorduaan, yaitu
Islam adanya anggapan bahwa salah satu
jenis kelamin dianggap lebih rendah
Pengertian dan Konsep Gender atau dinomorduakan posisinya
 Gender mengacu pada sekumpulan dibandingkan dengan jenis kelamin
ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan lainnya. Contoh: Sejak dulu,
jenis kelamin seseorang dan perempuan mengurus pekerjaan
diarahkan pada peran sosial atau domestik sehingga perempuan
identitasnya dalam masyarakat. dianggap sebagai “orang rumah”
Gender merupakan kajian tentang atau “temanyang ada di belakang”.
tingkah laku perempuan dan c. Marginalisasi/Peminggiran, adalah
hubungan sosial antara laki-laki kondisi atauproses peminggiran
dan perempuan. Gender berbeda terhadap salah satu jenis kelamin
dengan seks atau jenis kelamin laki- dari arus/pekerjaan utama yang
laki dan perempuan yang bersifat berakibat kemiskinan. Misalnya,
biologis. perkembangan teknologi
Perbedaannya : menyebabkan apa yang semula
Gender Seks/ Jenis Kelamin dikerjakan secara manual oleh
Bisa berubah Tidak bisa berubah perempuan diambil alih oleh mesin
Dapat Tidak dapat yang pada umumnya dikerjakan
dipertukarkan dipertukarkan oleh laki laki.
Tergantung musim Tidak dapat
d. Beban Ganda (Double Burden),
dipertukarkan
Tergantung budaya Berlaku di mana saja adalah adanya perlakuan terhadap
masing-masing salah satu jenis kelamin di mana
Bukan kodrat Kodrat (ciptaan yang bersangkutan bekerja jauh
(buatan Tuhan): perempuan lebih banyak dibandingkan dengan
masyarakat) menstruasi, hamil, jenis kelamin lainnya.
melahirkan, menyusui e. Kekerasan (Violence),yaitu suatu
serangan terhadap fisik maupun
 Menurut Sri Sundari Sasongko psikologis seseorang, sehingga
(2009:10-11) bahwa terjadinya kekerasan tersebut tidak hanya
diskriminasi gender atau menyangkut fisik (perkosaan,
ketidakadilan gender yang sering pemukulan), tetapi juga nonfisik
terjadi di dalam keluarga, (pelecehan seksual,ancaman,
masyarakat, dan tempat kerja paksaan, yang bisa terjadi di rumah
adalah: tangga, tempat kerja, tempat-tempat
a. Stereotip/Citra Baku, yaitu umum).
pelabelan terhadap salah satu jenis  Munculnya ketidakadilan gender di
kelaminyang seringkali bersifat dalam masyarakat dipengaruhi
negatif dan pada umumnya beberapa hal, di antaranya adalah
menyebabkan terjadinya sebagai berikut:
ketidakadilan. Misalnya, karena 1. Konsep patriarkhi yang sudah
perempuan dianggap ramah, membudaya
lembut, rapi, maka lebih pantas 2. Penafsiran yang keliru tentang
bekerja sebagai sekretaris, guru teks-teks Alquran
Taman Kanak-kanak; kaum 3. Bias gender dalam memaknai
perempuan ramah dianggap genit; hadis
Ruang Lingkup dan Prinsip Kontroversi Permasalahan
Gender Gender
 Islam lebih memandang peran laki- a. Waria dan Transgender Perspektif
laki dan perempuan bukan dalam Islam
kesetaraan, namun lebih kepada Istilah waria, transgender,
keadilan. Sedangkan dalam tataran homoseksual (liwath), menyerupai
ilmiah lebih dominan menggunakan lawan jenis, lesbian, dan sebagainya
makna kesetaraan daripada telah digolongkan oleh Allah Swt
keadilan.Laki-laki dan perempuan sebagai kaum yang melampaui
memiliki potensi dan peluang yang batas sebagaimana dalam Q.S. Al-
sama untuk menjadi hamba Allah A’raaf, 7: 80-81, termasuk
yang ideal yakni sebagai orang yang perbuatan-perbuatan keji sesuai
bertakwa (muttaqun). Allah Swt. dalam Q.S. Hud, 11: 78.
memerintahkan kepada manusia b. Kepemimpinan Perempuan
baik laki-laki maupun perempuan Perspektif Islam
untuk beribadah tanpa kecuali dan Pandangan Islam tentang
Allah Swt. hanya memandang kepemimpinan perempuan lebih
perbedaan diantara mereka dari menekankan pada bagaimana
tingkat kemuliaan mereka dari sisi secara konkret baik laki-laki dan
ketakwaannya. perempuan memiliki kesadaran
1. Perempuan dan laki-laki terhadap masalah-masalah politik.
mempunyai tugas yang sama Setiap Muslim laki-laki dan
sebagai khalifah di bumi perempuan harus memiliki
(khalifatu fil ardl) kesadaran politik dan jangan buta
2. Perempuan dan laki-laki sama- politik agar tidak menjadi korban
sama menerima perjanjian awal atau termakan politik orang lain.
dengan Tuhan
3. Hawa dan Adam terlibat secara
Aplikasi Konsep Gender dalam
aktif dalam drama kosmis
Beberapa hal terkait dengan Kehidupan
peristiwa Hawa dan Adam ini  Menurut pemahaman penulis,
dijelaskan sebagai berikut. keadilan gender harus terus
a. Keduanya diciptakan di diusahakan dan disosialisasikan
surga dan memanfaatkan dengan pemahaman yang benar dan
fasilitas surga (Q.S. Al- selaras dengan nilai-nilai Alquran.
Baqarah: 35) Informasi Alquran dan hadis
b. Keduanya mendapat tentang kedudukan perempuan
kualitas godaan yang sama tidak terlepas dari memahami
dari setan (Q.S. Al-A’raf: secara tekstual dan kontekstual
20) sehingga menghindari konflik
c. Sama-sama memohon debagai sebab utama ketidakadilan
ampun dan diampuni Tuhan dan bias gender. Dalam konsep
4. Perempuan dan laki-laki sama- tersebut, konsep gender bisa
sama berpotensi meraih prestasi disosialisasikan kepada mahasiswa
5. Perempuan dan laki-laki sama- dengan beberapa cara, antara lain:
sama berpotensi berdakwah Diskusi kelas dengan tema seputar
amar ma’ruf nahi Munkar gender dalam pandangan Islam
1. Penugasan kepada mahasiswa
untuk memahami ayat-
ayatAlquran dan asbabul nuzul-
nya tentang kesetaraan gender
dan keadilan gender.
2. Penugasan kepada mahasiswa
untuk memahami hadis-hadis
Nabi saw. dan asbabul wurud-
nya tentang kesetaraan gender
dan keadilan gender.
3. Penugasan kepada mahasiswa
untuk mencari ayat-ayat
Alquran dan Hadis-hadis yang
berkaitan dengan kedudukan
perempuan dalam Islam.
4. Memberikan pertanyaan tentang
pendapat mahasiswa berkaitan
dengan kedudukan perempuan
dalam Islam dan kesetaraan
maupun keadilan gender.
 Pada dasarnya eksistensi
perempuan bukan semata-mata dari
cara pandang kaum laki-laki
terhadap perempuan, namun juga
karena sikap perilaku dari
perempuan itu sendiri membawa
diri dalam kancah kehidupan ini.
Nilai penting yang bisa mengangkat
derajat mulia seorang perempuan
adalah:
1. Perempuan adalah pendidik
yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya.
2. Perempuan adalah sosok
bidadari surga yang tinggal di
dalam rumah suaminya.
3. Perempuan adalah sosok ibu
yang memiliki kasih sayang dan
perjuangan untuk generasi
saleh.
4. Perempuan adalah tiang negara,
karena perempuan merupakan
pembawa misi dakwah Islam
bagi anak-anak dan
keluarganya. Generasi
yangberbudi hanya lahir dari
sosok perempuan yang salehah.
BAB 10 a. Pemenuhan kebutuhan biologis.
(Q.S. Al-Maarij, 70 ayat 29-30).
Pernikahan dalam Islam b. Memperoleh keturunan yang sah
yang dalam masyarakat diharapkan
Pengertian Pernikahan dapat melestarikan kehidupan umat
manusia sesuai ketentuan-
 Perkawinan adalah terjemahan dari ketentuan yang diatur oleh syariah.
kata nakaha dan zawaja. (Q.S.An-Nahl,16 , ayat 72)
 Secara etimologi, nikah berasal dari c. Menjalin rasa cinta dan kasih
akar kata bahasa Arab: nakaha – sayang antara suami dan isteri.
yankihu – nikahan bisa diartikan d. Menjaga Kehormatan. (Q.S. An-
”wathi” atau ”jima’ yang berarti Nisa, 4 ayat 24)
”mengumpulkan”, atau e. Beribadah kepada Allah Swt.
berkumpul atau persetubuhan
(Taqiyuddin, 1997: 337). Fungsi Pernikahan
 Sedangkan kata zawaja secara
istilah berarti pasangan.  Mendapatkan ketenangan hidup
Pemaknaan ini memberikan kesan (mawaddah wa rahmah ). (Q.S. Ar
bahwa antara suami isteri saling Ruum, 30, ayat 21)
melengkapi, saling memberi dan  Menjaga pandangan mata dan menjaga
kehormatan.
saling menerima kekurangan dan
 Untuk mendapatkan keturunan.
kelebihan masing-masing.
 Dengan demikian, secara
Dasar Hukum Pernikahan
terminologi perkawinan berarti
berkumpulnya dua insan yang 1. Alquran menganjurkan manusia
semula terpisah dan berdiri sendiri, untuk hidup berpasang-pasangan
menjadi satu kesatuan yang utuh yang bertujuan untuk mewujudkan
dan bermitra (Nasution, 2002: 4). keluarga yang bahagia dan tentram
 Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 (Q.S. Ar-Rum, 30 ayat 2).
tentang Perkawinan adalah:
”Perkawinan adalah ikatan lahir “ Dan di antara tanda-tanda
batin antara seorang pria dengan kekuasaan-Nya adalah Dia
seorang wanita sebagai suami isteri menciptakan untuk kamu pasangan-
dengan tujuan membentuk keluarga pasangan dari jenismu sendiri
(rumah tangga) yang bahagia dan supaya kamu cenderung dan
kekal berdaasarkan Ketuhanan merasa tenteram kepadanya, dan
Yang Maha Esa”. dijadikan-Nya di antara kamu (dan
 Menurut KHI (Kompilasi Hukum pasanganmu) rasa kasih dan
Islam) Pasal 2: ”Perkawinan adalah sayang. Sesungguhnya pada yang
akad yang sangat kuat atau mitsaqan demikian itu benar-benar terdapat
ghalidlon untuk mentaati perinta tanda-tanda bagi kaum yang
Allah dan melaksanakannya adalah berpikir.” (Q.S. Ar-Rum, 30: 2).
ibadah”.
 Sedang yang dimaksud ”akad” di 2. Dalam Q.S. An-Nisa, 4 ayat 3
sini adalah ” rangkaian ijab yang Inti : Bersikap dan berlaku adil pada
diucapkan oleh wali dan qabul yang pasangan. Apabila seorang laki –
diucapkan oleh mempelai pria atau laki tidak bisa berlaku adil, maka ia
wakilnya dan disaksikan oleh dua dianjurkan menikahi lebih dari 1
orang saksi. (KHI, 1991: Pasal 1). istri (2,3, dan 4).

Tujuan Pernikahan “ Dan jika kamu takut tidak akan


dapat berlaku adil terhadap (hak-
hak) perempuan yatim (bilamana
kamu mengawininya), maka
kawinilah wanita-wanita (lain)
yang kamu senangi: dua, tiga atau Prinsip – Prinsip Pernikahan
empat. Kemudian jika kamu takut
tidak akan dapat berlaku adil, maka Ada beberapa prinsip dalam pernikahan
(kawinilah) seorang saja, atau yang harus dipegangi oleh pasangan dalam
budak-budak yang kamu miliki. membina hubungan rumah tangga yakni:
Yang demikian itu adalah lebih 1. Prinsip kebebasan memilih
dekat kepada tidak berbuat aniaya Setiap orang mempunyai kebebasan
(Q.S. An-Nisa, 4: 3).” memilih pasangannya selama tidak
bertentangan dengan yang telah
3. Dan kawinkanlah orang-orang yang disyariatkan dalam Alquran. (Q.S.
sendirian di antara kamu, dan An-Nisa’, 4 : 23-24), (Q.S.An Nuur,
orang-orang yang layak (menikah) 24: 3 dan 26), Hadis Riwayat Abu
dari hamba-hambamu yang laki- Hurairah tentang menikahi
laki dan hamba-hambamu yang perempuan karena hartanya,
perempuan (Q.S. An-Nuur, 24 ayat keturunannya, kecantikannya dan
32). agamanya.
4. Sesuai dengan Hadis Rasulullah 2. Prinsip Musyawarah dan
saw. riwayat Ibnu Majah: ”Nikah Demokrasi
adalah sunnahku, barangsiapa tidak Prinsip Musyawarah artinya segala
menjalankan sunnahku, dia bukan aspek dalam kehidupan rumah
umatku”. Memahami hadis tangga harus diselesaikan dan
tersebut, bisa diambil pemaknaan diputuskan secara musyawarah
bahwa nikah adalah anjuran (bukan antara suami isteri.
kewajiban) yang bisa dikategorikan Demokrasi artinya bahwa antara
sebagai sunah yang mendekati suami dan isteri harus saling terbuka
wajib, atau sunah muakkad. menerima pendapat pasangan,
5. Surat An-Nisa, 4: 21, demikian juga dengan anak-anak
Bagaimana kamu akan dan keluarga besar bila diperlukan.
mengambilnya kembali, padahal 3. Prinsip Menghindari Kekerasan.
sebagian kamu telah bergaul Prinsip dalam berumah tangga
(bercampur) dengan yang lain adalah menghindari adanya
sebagai suami-istri. Dan mereka kekerasan (violence) baik secara
(istri-istrimu) telah mengambil dari fisik maupun psikis. (surat an-Nisa,
kamu perjanjian yang kuat”. Ayat 4: 19)
tersebut menjelaskan bahwa 4. Prinsip Hubungan yang Sejajar
perkawinan sebagai mitsaqan Prinsip ini menegaskan bahwa
galizhan, yakni sebuah ikatan yang suami dan isteri mempunyai
kokoh. Ikatan tersebut mulai diakui hubungan yang sejajar, isteri adalah
setelah terucapnya sebuah mitra suami, suami adalah mitra
perjanjian yang tertuang dalam isteri.
bentuk ijab dan qabul. 5. Prinsip Keadilan
6. Dalam UU Perkawinan RI Yang dimaksud keadilan adalah
ditegaskan bahwa perkawinan adil secara proporsional. Keadilan
adalah ”berdasarkan Ketuhanan di sini bisa dalam hal kesempatan
Yang Maha Esa” (UU No.1, 1974, untuk mengembangkan diri,
Pasal 1), selanjutnya ada penjelasan kesempatan untuk mendapatkan
bahwa ”Perkawinan adalah sah, pendidikan yang lebih tinggi,
apabila dilakukan menurut hukum keadilan dalam berbagi peran dalam
masing-masing agama dan rumah tangga, adil dalam mengasuh
kepercayaannya itu” anak tanpa membedakan jenis
kelamin, dan lain-lain.
6. Prinsip Mawaddah j) adanya wali
Mengosongkan hatinya dari
kehendak kehendak buruk (Ar- Faktor Penghalang Terjadinya
Rum, 30: 21)
7. Prinsip Rahmah Perkawinan
Saling mendorong untuk Faktor penghalang terjadinya perkawinan
bersungguh-sungguh dalam rangka ada dua macam, yang pertama adalah
memberikan kebaikan pada
pasangannya, saling melengkapi, penghalang selama-lamanya, yang kedua
serta menolak segala hal yang adalah penghalang sementara.
mengganggu hubungan keduanya. Penghalang selama-lamanya adalah:
8. Prinsip amanah/ tanggung jawab.
Prinsip ini harus menjadi bagian a. Antara suami isteri masih memiliki
yang tidak terpisahkan dalam hubungan nasab.
melaksanakan hubungan di antara b. Antara suami isteri mempunyai
suami dan isteri dalam hubungan sepersusuan.
melaksanakan hak dan kewajiban c. Antara suami isteri mempunyai
keduanya. hubungan semenda/perkawinan.
9. Prinsip mu’asyarah bil ma’ruf. Adapun larangan perkawinan yang bersifat
Kunci dari pencapaian tujuan sementara adalah sebagai berikut.
berkeluarga dan terwujudnya
prinsip-prinsip seperti di atas adalah a. Calon isteri masih menjalani ikatan
adanya hubungan yang dibina atas perkawinan. Seorang perempuan
dasar kebaikan dan saling yang mempunyai ikatan
memahami yang biasa disebut perkawinan dengan seorang laki-
mu’asyarah bil ma’ruf. laki, tidak bisa melakukan
perkawinan dengan laki-laki lain
Syarat dan Rukun Pernikahan b. Memadukan dua orang perempuan
yang sedarah, dalam hal seorang
Rukun pernikahan suami mempunyai isteri lebih dari
a) calon suami, satu
b) calon isteri, c. Isteri orang lain atau bekas isteri
c) wali nikah, orang lain yang sedang menjalani
d) dua orang saksi, masa iddah. Wanita yang
e) ijab dan qabul. mengalami masa iddah, atau masa
tunggu setelah terputusnya
Syarat-sahnya nikah, menurut Wahbah hubungan perkawinan, tidak
Zuhaili adalah : diperbolehkan menikah lagi dengan
a) antara suami isteri tidak ada laki-laki lain sampai habis masa
hubungan nasab, tunggunya. Untuk permpuan yang
b) sighat ijab qabul tidak dibatasi ditinggal mati suamia, iddahnya
waktu, 130 hari. Untuk perempuan yang
c) adanya persaksian, putus perkawinannya akibat
d) tidak ada paksaan, perceraian, iddahnya 3 kali suci atau
e) ada kejelasan calon suami isteri, sekitar 90 hari. Dan untuk
f) tidak sedang ihram, perempuan yang putus perkawinan
g) ada mahar, sementara dia dalam kondisi hamil,
h) tidak ada kesepakatan untuk idahnya sampai melahrkan. Tujuan
menyembunyikan akad nikah salah iddah adalah untuk membersihkan
satu calon mempelai, rahim perempuan dan memastikan
i) tidak sedang menderita penyakit bahwa tidak ada benih yang
kronis, tertanam dari suami sebelumnya.
d. Perempuan yang ditalak tiga kali,
atau dicerai secara li’an. Bagi suami
yang mentalak tiga kali isterinya,
atau bersumpah di depan hakim
bahwa isterinya menyeleweng dan
kemudian menceraikannya (li’an),
e. Kedua calon mempelai tidak sedang
dalam keadaan ihram (haji atau
umruh).
f. Khusus untuk calon mempelai laki-
laki, tidak beristerikan lebih dari
empat orang.

Kontroversi Praktik Pernikahan


Poligami
Pernikahan Siri
Pernikahan Mut’ah
Pernikahan Sesama Jenis
BAB 11 moderatisme, integrisme, dan
hingga apolitismequetis.
Politik Islam dan Masyarakat  Kesimpulan :
Madani Dari beberapa pengertian di atas,
pada dasarnya dapat diringkas
POLITIK ISLAM dalam dua pandangan umum.
Pertama, merefleksikan adanya
Pengertian Politik Islam kecenderungan untuk menekankan
 Politik Islam diartikan sebagai Siyasah aspek legal dan formal idealisme
Ilahiyyah wa Inabah Nabawiyyah saw. politik Islam. Kecenderungan
 Hal itu bermakna bahwa politik Islam seperti ini biasanya ditandai oleh
merupakan serangkaian pandangan keinginan untuk menerapkan
hidup berdasarkan perintah Allah dan “Syarîah” secara langsung sebagai
Rasulullah yang bermuara pada proses konstitusi negara. Dalam konteks
keadilan dan keadaban. Melalui hal negara-bangsa yang ada dewasa ini
tersebut rakyat menjadi nyaman dan adalah seperti yang dicontohkan
tenteram.
oleh Turki, Mesir, Sudan, Maroko,
-Pendapat Para Ahli - Pakistan, Malaysia, Aljazair dan
Indonesia. Model formal ini punya
 Mohd Kamal Hassan (Marican, potensi untuk berbenturan dengan
1982: 111-137), menyebut politik sistem-sistem politik modern.
Islam secara umum terangkum Sebaliknya, aliran dan model
dalam tiga kategori. Pertama, pemikiran yang kedua lebih
Siyasah Diniyyah, yang berpusat menekankan substansi daripada
pada wahyu, dan dilaksakan dengan bentuk negara yang legal dan
sistem Khilafah dan Imamah. formal.
Kedua, Siyasah `Aqliyyah, yang
bersumber dari pemikiran manusia,
dan berasaskan kedaulatan wilayah Konfigurasi Politik Islam di
(Mulk). Ketiga, Siyasah
Madaniyyah, negara utama, Negara Indonesia
madani (fadilah).
Politik Islam dimaknai dari ruang
 Fuqaha’ (ahli fikih) menjelaskan
substansial demi mewujudkan keadilan,
siyasah syar`iyyah (politik Islam)
kemakmuran, dan kesejahteraan. Inilah
sebagai kekuasaan bagi pemerintah
yang kemudian meminjam bahasa Miriam
untuk melaksanakan sesuatu guna
Budiarjo (2000: 8) kekuasaan politik
meraih maslahah (kebajikan) yang
(organisasi politik atau negara) pada
tidak menyalahi ushul (pokok)
dasarnya adalah upaya untuk menegakkan
agama
keadilan dan memelihara perdamaian dan
 Ibn al-Qayyim al-Jawziyyah
ketertiban.
menjelaskan konsep politik Islam
adalah selaras dengan agama, Kurang paham gan , baca sendiri gan
bahkan ia adalah bagian tak
terpisahkan darinya.
 Kuntowijoyo (1997)
Reorientasi Politik Islam,
mendefinisikan politik Islam
sebagai refleksi paradigma, Agenda Menuju Aksi
gagasan, perilaku, aksi dan identitas
politik masyarakat Muslim secara Sedikitnya ada dua unsur strategis yang
umum, yang juga memayungi terkandung dalam tujuan-tujuan politik
ragam dan corak keagamaan dan yang perlu didefinisikan kembali.
orientasi politik umat Islam; mulai  Pertama, dari perspektif yang
dari fundamentalisme, radikalisme, berorientasi nilai, gagasan tentang
tatanan politik yang egalitarian atau yang menjadi satu kesatuan yang utuh tanpa
demokratis mencerminkan prinsip- harus kehilangan identitas dan bergerak
prinsip dasar politik Islam yang bersama mewujudkan kehidupan penuh
harus diterapkan (yaitu al-‘adl keadaban.
[keadilan], al-musâwâh
[persamaan], syûrâ [musyawarah Piagam Madinah, Sebuah
mufakat]) . Selain itu, ada prinsip
al-amanah (kejujuran dan tanggung Landasan Filosofis
jawab), al-ukhuwah (persaudaraan),  Fakta historis umat Islam guna
(menghargai kemajemukan atau menguatkan gagasan masyarakat
pluralisme), al-silm (mendahulukan madani dapat terbaca dari
perdamaian), dan amr bi al-ma’ruf kehidupan Rasulullah., saw., dalam
nahyian munkar (kontrol). membangun Madinah dengan
 Kedua, dari perspektif yang Piagam Madinah.
berorientasi tujuan, dengan  Konstitusi Piagam Madinah
mengedepankan tujuan sosial- (berhubungan dengan konsep
politik semacam ini serta menolak masyarakat madani ) mencakup di
gagasan negara Islam atau ideologi antaranya, prinsip persamaan (al
Islam, tokoh-tokoh generasi baru musawah, equality), partisipasi (al-
intelektualisme Islam di atas telah musyarakah, participation) dan
mempermudah jalan bagi keadilan (al-‘adalah, justice). Selain
berlangsungnya integrasi di itu, prinsip persaudaraan (al-
kalangan arus utama politik ukhuwwah, brotherhood),
nasional, dan karena itu, setidaknya permusyawaratan (al syûrâ,
secara teoretis, memperbesar deliberative), dan menghargai
peluang dan kesempatan bagi para kemajemukan (al-ta’adduddiyah,
partisipannya untuk terlibat plurality), serta lebih mendahulukan
sepenuhnya dalam diskursus politik perdamaian daripada peperangan
di Indonesia. (as-salamah, peace).
Upaya memisahkan gerakan politik  penyelenggaran pemerintahan yang
Islam dan gerakan sosial-kewargaan dalam dikembangkan Nabi Muhammad di
upaya pemantapan demokrasi, disadari atau Madinah bersifat egaliter dan
tidak, dapat memicu ketidakseimbangan partisipatif.
transformasi sosial dan politik dan  Piagam Madinah mempunyai
memberikan keleluasaan bagi elite tujuan strategis bagi terciptanya
oligarkis untuk menancapkan kepentingan keserasian politik dengan
politik, ekonomi dan bisnisnya. Politik mengembangkan toleransi
Islam perlu melakukan gerakan sosioreligius dan budaya seluas-
pemberdayaan dan pencerahan masyarakat. luasnya.
 Piagam Madinah adalah penjabaran
prinsip-prinsip kemasyarakat yang
MASYARAKAT MADANI diajarkan Alquran, sekalipun pada
waktu itu wahyu belum rampung
Pengertian Masyarakat Madani diturunkan. Dengan kata lain,
Piagam Madinah adalah
Masyarakat madani diartikan pembumian ajaran Alquran dalam
sebagai tatanan komunitas beradab bidang sosiokultural dan
(bonnum commune—meminjam istilah sosiopolitik.
Habermas), yang melakukan serangkaian  Tujuan ideal yang hendak dicapai
aktivitas berdasarkan aturan-aturan yang ialah terciptanya suatu tata sosio-
telah disepakati. Masyarakat madani juga politik yang ditegakkan di atas
menjadi penanda kedewasaan masyarakat landasan moral iman, tapi dengan
menjadi hak kebebasan setiap (3) memiliki pendengaran,
golongan untuk mengembangkan penglihatan dan lisan yang
pola- pola budaya yang mereka pilih sehat;
sesuai dengan keyakinan mereka. (4) memiliki anggota tubuh yang
 Salah satu nilai historis Piagam utuh;
Madinah adalah memantapkan (5) memiliki deposit wawasan yang
bangunan toleransi. Toleransi mencukupi untuk mengelola
menjadi mantra utama dalam kehidupan rakyat dan
membangun sebuah peradaban. kepentingan umum;
Tanpa adanya toleransi, masyarakat (6) memiliki keberanian untuk
akan hidup penuh kecurigaan dan melindungi rakyatnya dan
sakwasangka. melawan musuh;
 Piagam Madinah memberikan (7) berasal dari keturunan Quraisy.
model dasar nilai-nilai sosial, adat  Ibnu Taymiyah (1977: 253)
istiadat, dan institusional untuk menegaskan bahwa syarat seorang
masyarakat Muslim. pemimpin itu ada dua:
(1) Orang yang kuat
Membincang Kepemimpinan Yang dimaksud orang kuat itu
adalah seorang yang memiliki
dalam (Fikih) Islam keberanian dan pengalaman
 Satu ummah telah memberikan menghadapi musuh dalam
inspirasi pencerahan bagi dunia ke berbagai peperangan
arah persatuan antara etnis dan ras (2) Orang yang amanah.
yang beragam di seluruh penjuru Kepala negara (pemimpin) yang
dunia. mampu mengejawantahkan
 Ummah bermakna ikatan keadilan meskipun non-muslim
persamaan apa pun yang lebih baik daripada kepala
menyatukan makhluk hidup negara yang beragama Islam
manusia—atau binatang—seperti tetapi tidak mampu
jenis, suku, bangsa, ideologi, atau mengejawantahkan keadilan.
agama, dan sebagainya, maka
ikatan itu telah menjadikan mereka
satu umat.
 Dalam proyek meritokrasi sebagai
prasyarat masyarakat madani,
kepemimpinan bukan didasarkan
pada agama yang dianut. Namun,
berdasarkan kapasitas dan
kapabilitas yang dimiliki juga
keunggulan dalam bidang-bidang
terkait kepemimpinan dan
utamanya adalah sikap adil.
 Al-Mawardi (1983: 6)
menyebutkan bahwa syarat seorang
pemimpin adalah:
(1) memiliki sikap adil dengan
segala persyaratannya;
(2) memilik ilmu pengetahuan yang
dapat mengantarkan pada
ijtihad;
BAB 12 sistem, (2) nilai dasar sistem, dan
(3) nilai instrumental sistem.
Sistem Ekonomi Islam  Pada tataran filsafat sistem ekonomi
Islam, pola hubungan antara Allah,
Sistem Ekonomi Islam manusia, dan alam terlihat dengan
jelas. Ekonomi Islam, dalam hal ini,
Apabila memperhatikan Alquran
memiliki sifat dasar sebagai
dan Hadis, meskipun ajaran Islam
ekonomi rabbani dan insani
mengakui motif atau prinsip mencari
(Hulwati, 2009:1-4). Dikatakan
keuntungan seperti yang ditegaskan di atas,
ekonomi rabbani, karena ekonomi
tetapi Islam mangikat motif atau prinsip itu
Islam sarat dengan tujuan dan nilai-
dengan syarat-syarat moral, sosial, dan
nilai ilahiyah; dan dikatakan
temperance (pembatasan diri).
bersifat insani, karena sistem
Oleh karena itu, apabila ajaran itu ekonomi Islam dilaksanakan dan
dilaksanakan, pemakaian motif keuntungan ditujukan untuk kemaslahatan
oleh seorang individu tentu tidak akan manusia.
membawa kepada individualisme yang  Hal ini dapat dipahami melalui
ekstrem, yang hanya ingat akan konsep-konsep dasar yang
kepentingan diri sendiri tanpa mengilhami ekonomi Islam, yaitu
mempedulikan pihak lain. Sistem ekonomi konsep tauhid, rububiyyah,
Islam, dengan demikian, merupakan suatu khalifah, dan tazkiyah.
imbangan yang harmonis antara  Konsep tauhid. Dalam fislafat
kepentingan individu dan kepentingan sistem ekonomi Islam, alam
masyarakat. semesta, berupa langit, bumi, dan
semua yang terdapat di dalamnya,
Manusia boleh berusaha dan
bahkan apa pun yang dikuasai
menikmati hasil usahanya, tetapi pada saat
manusia, adalah milik Allah. Allah
yang sama, ia harus ingat dan memberikan
dalam Islam ditempatkan sebagai
sebagian dari hartanya kepada mereka yang
pemilik mutlak karena Dialah yang
tidak mampu. Harta yang diberikannya pun
menciptakan alam semesta beserta
harus diperhatikan, yaitu sesuatu yang baik
seluruh isinya dan
dan berharga.
mengaruniakannya kepada manusia
ketamakan dan kerakusan yang  Filsafat sistem ekonomi Islam,
menjadi penyakit manusia. Ia selalu ingin dengan demikian, telah menegaskan
mendapatkan jauh lebih banyak dari apa suatu pandangan hidup yang telah
yang dapat dimakan oleh perut dan dipakai menempatkan Allah Swt. sebagai
oleh badan. Padahal justru kerakusan itulah titik berangkat dan titik untuk
yang akan membinasakan jiwa dan kembali dari segala masalah,
masyarakat. termasuk bidang ekonomi.
 Konsep rububiyyah. Dalam konsep
Secara keseluruhan dapat
yang kedua ini ditekankan pada
disimpulkan bahwa sistem ekonomi Islam
fungsi manusia dalam menciptakan
adalah sistem ekonomi, baik pada tataran
tatanan sosial dan perilaku ekonomi
normatif maupun aplikasinya, didasarkan
yang sesuai dengan ketentuan
pada Alquran dan Sunnah, dalam rangka
Allah.
menjamin terwujudnya kesejahteraan
 Konsep khalifah. Sebagaimana
bersama.
telah dinyatakan di atas, posisi
Dasar Filosofis Ekonomi Islam manusia dalam pola hubungan ini
adalah sebagai khalifah (Q.S. al-
 Hierarki suatu sistem ekonomi Baqarah (2):30) yang diberi hak dan
meliputi tiga hal, yaitu: (1) filsafat tanggung jawab mengurus dan
memanfaatkannya untuk
kepentingan dan kelangsungan  Pertama, kewajiban membayar
hidupnya. zakat. Setiap orang yang memiliki
 Konsep tazkiyah. Konsep ini harta yang telah sampai nisahbnya
merupakan konsep yang dalam Islam diwajibkan untuk
membentuk kesucian jiwa dan membayar zakat (Q.S. al-Baqarah
ketinggian akhlak. Konsep ini (2): 43).
berkaitan erat dengan aplikasi  Kedua, jaminan sosial. Islam
ekonomi Islam yang harus memberikan jaminan terhadap
dilandaskan pada prinsip keadilan, tingkat dan kualitas hidup yang
kebajikan, kearifan, dan minimum bagi seluruh lapisan
kesejahteraan. masyarakat (Q.S. al-Taubah (9): 6).
Hal ini terlihat dari banyaknya ayat
Nilai-nilai dasar sistem ekonomi Islam
dalam Alquran yang menyuruh
adalah:
manusia untuk memperhatikan dan
1. Pertama, kepemilikan. Dalam nilai membantu fakir-miskin dan orang-
dasar ini, kepemilikan oleh manusia orang yang mengalami kesulitan
dilihat sebagai kepemilikan yang ekonomi.
bersifat relatif, karena pemilik  Ketiga, larangan riba. Larangan riba
hakiki dari segala sesuatu adalah (Q.S. al-Baqarah (2):275-278)
Allah Swt. (Q.S. al-Baqarah merupakan nilai instrumental yang
(2):107). Dengan demikian, setiap terkait dengan pemberantasan
orang dalam Islam haruslah praktik kezhaliman dan
menyadari bahwa harta dan atau ketidakadilan di tengah-tengah
kekayaan yang dimilikinya masyarakat. Oleh karena itu, praktik
bukanlah milik sepenuhnya, riba yang bersifat eksploitatf
melainkan titipan atau amanah dari tersebut dalam kehidupan harus
Allah. dijauhi dan dihindarkan.
2. Kedua, keadilan. Setiap orang Islam  Keempat, kerjasama ekonomi.
dituntut untuk menegakkan Islam sangat mendorong dilaku-
keadilan (Q.S. al Maidah (5):8) dan kannya kerjasama, termasuk dalam
menghormati hak orang lain. bidang ekonomi. Ini terlihat dari
Mereka dituntut untuk memberikan sejumlah ayat yang menyuruh
setiap hak kepada para pemiliknya manusia untuk saling tolong
masing-masing tanpa melebihkan menolong dalam kebaikan dan
atau menguranginya. taqwa (Q.S. al-Maidah (2): 3).
3. Ketiga, persaudaraan dan Kerjasama tersebut bisa dilakukan
kebersamaan. Manusia dalam baik secara syirkah, mudharabah,
pandangan Islam adalah bersaudara. atau koperasi, yang intinya
Ia sama-sa,ma diciptakan dari tanah mendorong terciptanya
(Q.S. al-An’am (6): 2) dan sama- produktifitas di tengah-tengah
sama keturunan Nabi Adan as (Q.S. masyarakat.
al-Nisa (4):1). Dengan demikian,  Kelima, peran Negara. Islam
setiap orang Islam dalam perilaku menghormati mekanisme pasar,
ekonominya harus menjunjung tetapi juga sekaligus memberikan
tinggi sikap kepedulian antara satu peran kepada negara atau
dengan lainnya, atau dengan kata pemerintah untuk menegakkan
lain menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan (Q.S. an Nisa (4): 57) dan
persaudaraan dan kebersamaan mendorong para pelaku ekonomi
(Q.S. al-Hujurat (49): 10). berbuat baik dan mencegah mereka
Bagi terlaksananya nilai-nilai dasar di atas, dari berbuat yang munkar (Q.S. al-
Islam telah meletakkan beberapa nilai - Taubah): 112).
nilai instrumental yang diperlukan, yaitu:
Agustianto (Sekjen Ikatan Ahli Ekonomi dunia, sementara orang tersebut tidak
Islam Indonesia dan Dosen Fikih mempunyai ahli waris, maka harta
Muamalah Ekonomi Pascasarjana kekayaannya adalah dimiliki oleh
Universitas Indonesia) menegaskan bahwa negara, masuk ke dalam baitul mal (kas
filsafat ekonomi Islam merujuk pada negara). Kakayaan lain yang masuk ke
sepuluh nilai Islami. Kesepuluh nilai itu dalam baitul mal antara lain zakat,
adalah Tauhid, Mashlahah, adil, khilafah, kharaj, dan jizyah. Apa yang menjadi
persaudaraan, kerja keras dan hak milik baitul mal, adalah milik
produktivitas, kepemilikan, kebebasan dan negara, kecuali zakat, sehingga negara
tanggung jawab, jaminan sosial, dan berkewajiban mendistribusikannya
nubuwwah. sesuai dengan berpijak pada hukum -
hukum syara.
Politik Ekonomi Islam  Kedua, pengelolaan kepemilikan.
Pengelolaan kepemilikan yang
Politik ekonomi Islam, dengan
berhubungan dengan kepemilikan
demikian, bukan hanya bertujuan untuk
umum itu adalah hak negara, karena
meningkatkan taraf kehidupan dalam
negara adalah wakil umat.
sebuah negara semata-mata, tanpa
 Ketiga, distribusi kekayaan. Adapun
memperhatika terjamin-tidaknya tiap orang
tentang cara distribusi kekayaan kepada
untuk menikmati kehidupan tersebut.
individu, dilakukan dengan mengikuti
Politik ekonomi Islam juga bukan hanya
ketentuan sebab-sebab kepemilikan
bertujuan untuk mengupayakan
serta transaksi - transaksi yang wajar.
kemakmuran individu dengan membiarkan
mereka sebebas-bebasnya untuk
Perkembangan Ekonomi Islam
memperoleh kemakmuran tersebut dengan
cara apa pun, tanpa memperhatikan di Indonesia
terjamin-tidaknya hak hidup setiap orang.
Secara politik ekonomi Islam, ada sejumlah
Kaidah Umum Ekonomi Islam alasan yang mengharuskan pemerintah
Indonesia melakukan intervensi terhadap
 Pertama, kepemilikan (property). Dari pengembangan ekonomi Islam, yaitu:
segi kepemilikan, bahwa Allahlah yang
(1) Industri keuangan syariah memiliki
merupakan pemilik segala kekayaan.
dampak yang positif bagi stabilitas
 Dalam pemilikan ini, terdapat
perekonomian makro Indonesia,
kepemilikan individu (private
(2) Industri keuangan syariah memiliki
property), sehingga setiap orang bisa
ketahanan atau resistensi yang cukup
memiliki kekayaan dengan sebab-sebab
tinggi terhadap goncangan krisis
atau cara-cara kepemilikan tertentu.
keuangan,
Seperti telah diriwayatkan oleh Abu
(3) Diperlukannya peran aktif pemerintah
Daud dari Samurah bahwa Nabi saw.
sebagai regulator dan supervisor
bersabda: “dan siapa saja yang
sehingga tercipta efisiensi, transparansi
memagari sebidang tanah, maka tanah
dan berkeadilan,
tersebut adalah menjadi haknya”. Pada
(4) Ekonomi Islam dapat berperan sebagai
saat yang sama, diakui pula adanya
penyelamat bila terjadi ketidakpastian
kekayaan yang merupakan milik umum
usaha atau perekonomian,
(collective property). Imam Ahmad bin
(5) Dalam teori maupun realitasnya,
Hanbal meriwayatkan bahwa Nabi saw.
industri keuangan syariah
bersabda: “manusia sama-sama
membutuhkan infrastruktur yang
membutuhkan dalam tiga hal, yaitu air,
mendukung perkembangannya.
padang gembala, dan api”.
 Selain itu, dalam Islam dikenal pula Beberapa contoh ekonomi islam di
adanya kepemilikan oleh negara. Indonesia
Apabila ada seorang Muslim meninggal
(1) 1.UU Nomor 19 tahun 2008 tentang
Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN). UU SBSN telah menjadi
landasan hukum bagi pemerintah
Indonesia untuk penerbitan sukuk
negara guna menarik dana dari investor.
(2) UU No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah. UU Perbankan
Syariah makin memperkuat landasan
hukum perbankan Syariah sehingga
dapat setara dengan bank konvensional.
Selain itu, payung hukum ini makin
menguatkan eksistensi perbankan
syariah di Indonesia dan juga dapat
memacu peningkatan peran dan
kontribusi perbankan syariah dalam
mengentaskan kemiskinan (poverty
alleviation), kesejahteraan masyarakat,
dan pembukaan lapangan kerja serta
pembangunan nasional.
(3) Pemerintah yang diwakili BUMN
mendirikan Bank Syariah. Bukti nyata
nyata dari politik ekonomi Islam yang
diperankan pemerintah dalam sektor
industri perbankan Syariah adalah
berdirinya Bank Syariah Mandiri
(BSM) yang modal inti terbesarnya dari
Bank Mandiri yang nota bene
merupakan bank BUMN.
(4) UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.
(5) Dewan Syariah Nasional Majelis
Ulama Indonesia (DSN MUI).
(6) UU No. 38 Tahun 1999 tentang Zakat
(7) UU No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan
Agama.
(8) KHES (Kompilasi Hukum Ekonomi
Syari’ah).
(9) Gerakan Wakaf Tunai.

Anda mungkin juga menyukai