Anda di halaman 1dari 22

“KOMUNIKASI POLITIK”

Dosen : Dr. Jumadi, M.Si, Ph.D

OLEH :

KRIS NOVITA SARI


E1051171082

ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2019/2020
BAB I

DEMOKRASI DAN KEBEBASAN PERS

A. Negara

Negara sering di artikan sebagai organisasi territorial suatu bangsa. Tetepi hal
itu dianggap tidak cukup,karena itu konferensi mentevidio yang di laksanakan
pada 1933 menetapkan bahwa suatu Negara baru bisa diakiu jika memiliki:

1. Penduduk yang tetep


2. Wilayah tertentu
3. Pemerintahan yang berdaulat
4. Kemampuan untuk mengadakan hubungan antar bangsa

Tugas Negara
Tugas pemerintah selalu berusaha untuk memberikan tiga bentuk
pelayanan yakni,
1. menciptakan tatanan dalam bentuk jaminan keamanan guna memprotektif
hak hak milik warga
2. tuntutan hidupnya sebagai angota masyarakat
3. memenuhi berusaha mengangkat derajat persamaan antara sesame manusia
sehinga tidak ada menyediakan fasilitas umum yang dapat di manfaatkan
oleh masyarakat dalam pihak yang merasa terpinggirkan, melaikan memiliki
kesempatan yang sama atas prinsif keadilan untuk memperoleh akses dalam
berusaha dan fasilitas lainya yang di sediakan oleh pemerintah

Menciptakan tatanan

Menciptakan dan memelihara tatanan dalam masyarakat di pandang sebagai


bentuk pelayanan yang paling tua usianya dari dua bentuk pelayanan yang di
lakikan oleh Negara terhadap warganya.menciptakan tatanan dimana pemerintah
berusaha menegakan aturan atau hukum yang bisa memberi perlindungan hak-hak
milik pribadi mereka
Menyediakan Fasilitas Umum

Melalui tatanan yang ada, pemerintah dapat menggunakan kekuasaannya untuk


menarik pajak dari masyarakat dan menciptakan sumber-sumber pendapat asli
daerah (PAD) guna menandai penyediakan fasilitas umum. Misalnya jalan
raya,sumber air minum, pasar, rumah sakit, gudang sekolah, pelabuhan, listrik,
senitasi, terminal dan teman-teman kota.

Menciptakan Persamaan dan Pemerataan

Tujuan pemerintah untuk meniptakan persamaan dan pemerataan kepada


warganya menjadi fungsi yang tidak boleh diabaikan. Hasil pembangunan yang
hanya boleh di nikmati oleh sekelomok orang dapat menimbulkan jurang pemisah
antara golongan yang menikmati dan golongan yang belum bisa menikmati’

Kewajiban Warga Negara

Apa saja kewajiban anggota masyarakat terhadap Negara:

1. kebebasan (freedom)
Franklin D.Roosevelt membagi kebebasan menjadi dua tipe, yakni
freedom to yakni kebebasan untuk berbicara, menyatakan pikiran dan
pendapat, serta kebebasan beragama, sedangkan freedom from disamakan
bebas dari pemerasan dan penindasan.
2. Tatanan (order)
Tatana dapat dilihat dalam pengertian sempit dan juga pengertian luas.
Dalam pengertian sempit tatanan dimaksudkan bagaimana pemerintah
memproteksi hak-hak pribadi dan kehidupan orang, tetepi dalam
pengertian luas maka ia menjadi tatanan sosial yang di patuhi oleh
masyarakat.
3. Persamaan (equality)
dalam kehidupan politik persamaan adalah penggunaan hak sesorang
dalam memntukan sikap politiknya, yakni satu orang satu suara.
Ideologi
Ideologi adalah seperangkat ide hasil pikiran dari seseorang atau
sekelompok yang berisi pandangan hidup atau cara-cara yang dapat
dilakukan secara logis dalam hubungannya dengan kepatutan orang lain
dalam mengikutinya. Idiologi yang berkaitan dalam kekuasaan (pemerintah)
1. Totaliratarisme

Ialah suatu bentuk ideologi yang menekankan perlunya pemerintah memiliki


kekuasaan yang tak terbatas.

2. Anarkisme

Sebuah bentuk ideology yang berlawanan dengan totalitarisme. Anarki


menentang semua bentuk pengusaan pemeintah

3. Libertarian

Memiliki pengecualian terhadp hal-hal yang bisa melindungi hak-hak


pemilikan dan kelanjutan hidup masyarakat.
4. Kapitalisme

Berkaitan dengan system pengelolaan ekonomi.

5. Sosialisme
Sosialisme merupakan suatu system ekonomi yang mengandung makna
menciptakan persaman, keadilan, serta mengakhiri eksploitasi orang kaya
terhadap oaring-orang miskin.
6. Liberalisme
Leberalisme yang berkembang pada masa itu adalah liberlisme klasik.
Liberalism klasik yang diikat oleh monarki mengcu pada filosofi yang
memandang individu harus bebas dari belenggu ekonomi,politik,agama, dan
moral
7. Konservatisme
Ide konservatisme yang berkembang di Amerika pada dasarnya mengakar
dari kehidupan peodalisme yang ada di Eropa pada abad ke-18 dan 19.
Konservatis tradisional di maksudkan untuk melestarikan nilai-nilai dan
lembaga-lembaga tradisional masyarakat guna menentang perubahan radikal
yang dilakukan oleh kelompok liberal.

B. Demokrasi

Konsep klasik Demokrasi di artikan sebagai bentuk pemerintahan yang di


jalankan oleh banyak pihak atau bentuk pemerintahan yang di jalankan oleh
rakyat. Demokrasi berfokus pada dua hal penting yang pertama, menunjukan
pertimbangan pada kepentingan mayorotas atau orang banyak.

Suatu pemerintahan yang demokrasi memiliki empat prinsif

1. Kedaulatan
Dalam teori politik diartikan sebagai Negara modern di bentuk oleh
seperangkat organisasi politik yang memiliki kekuasaan untuk membuat
undang-undang,agar bisa di ikuti oleh semua orang yang berada dalam
teritori suatu Negara.
2. Persamaan politik
Maksudnya bahwa setiap warga Negara yang dewasa, memiliki
kesempatan yang sama seperti warga Negara dewasa lainnnya untuk
berpartisipasi dalam proses pengambilan politik.
3. Dijalankan oleh mayoritas
Merupakan prinsif yang paling esensial dalam suatu Negara yang
menganut system pemerintahan yang demokratis.

C. Kebebasan Pers Sebagai Pilar Demokrasi


1. Sistem pers otoriter
Sistem ini menyaratkan adanya kendari pemeintah terhadap media
massa. System ini banyak di terapkan pada Negara-negara yang
menganut system pemerintahan yang otoriter di mana kekuasaan
Negara di jalankan oleh kelompok kelas tertentuu dalam jumlah yang
terbatas.
2. Sisrem Pers Libertarisme
System ini oleh siebert disebut sebagai sistem pers bebas. Ide sistem
pers liberl ini diilhami dari Jhon Locke,Halmilton,Thomas Jefferson,
dan Jhon stuart Mill yang berkembang pada abat ke-17 dan 18.
3. Sistem Pers Soviet
Sistem pers ini berkaitan dengan idiologi komunis. Sistem pers soviet
diilhami oleh pemikiran Karl Mark, dan Hegel
BAB II

MEDIA DAN POLITIK

A. Beberapa Teori Komunikasi


Melalui media massa bisa dikrtahui aktifitas para politisi, tentang pikiran-
pikiran, pernyataan yang di sampaikan siapa yang menang dan siapa yang
kalah,bagimana strategi lawan , berapa banyak dana ia habiskan selama
kampanye bagaimana tampat kandidat ,apa yang dia janjikan pada masyarakat
, bagaimana kemampuan debatnya dan sebagainya.
Ada beberapa teori komunikasi yang dapat di jadikan acuan dilaksanaakan
media maupun kelemahan-kelemahannya
1. Teori jarum suntik
Teori jarum suntik nerpendapat bahwa sesame sekali tidak memiliki
kekuatan untuk menolak informasi setelah ditembakkan melaluia media
informasi.
2. Teori Kepala Batu
Teori ini di landasi pemahaman pisikologi bahwa pada dalam diri
individu ada kemampuan untuk menyeleksi apa saja yang berasal dari luar,
dan tidak direspon begitu saja.
3. Teori kegunaan dan Kepuasaan
Teori ini diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz . teori ini
berkaitan dengan sikap dan perilaku para konsumen , bagaimana mereka
menggunakan media untuk mencari informasi tentang apa yang mereka
butuhkan. Dalam praktik politik teori ini banyak di gunakan oleh para politisi.
4. Teori Lingkar Kesunyian
Teorinya banyak berkaitan dengan kekuatan media yang bisa membuat
opini public, tetapi di balik itu ada opini yang bersifat laten berkembang di
tingakat bawah yang tersembunyi karena tidak
dibentuk oleh besarnya pemberitaan mengenai isu-isu tersebut.

sejalan dengan opini publik mayoritas yang bersifat manifest.


B. Teori Penanaman
Teori ini menggambarkan kehebatan media terutama televisi dalam
menanamkan suatu dalam jiwa penonton kemudia terimplementasi dalam
sikap dan perilaku mereka.
C. Teori Agenda Setting

D.Teori ini pertama kali diperkenalkan pada 1973 oleh Maxwell McCombs
dan Donal L. Kedua pakar ini tertarik untuk melihat apakan pendapat para
pemilih mengenai isu-isu yang dipandang sangat penting

C. Pemerintahan Hubungan Media dengan Politisi dan

Hubungan media atau politisi atau pemerintah sudah berjalan sekian lama,
dan hubungan itu boleh dikata tidak bisa dipisahkan antara keduanya, bukan
karna wartawan membutuhkan para politisi ataun pejabat pemerintah sebagai
sumber informasi,tetepi juga para politii maupun pejabat pemerintah
memerlikan media untuk menyampaikan pikiran-pikirannya maupun kebijakan
yang mereka ambil untuk kepentingan orang banyak.
Hubungan media dan pemerintah biasanya banyak yang bersifat negatif.
Sifat negative inilah yang sering menimbulkan miscomunicatoin dan
misinformation. Konsep terakhir yang muncul adalah kriteria penyimpangan,
yakni sesuatu mempunyai nilai berita jika menyimpang dari norma rata-rata,
baik yang menyangkut peristiwa, orang,perilaku,arah perkembangan, dan
sebagainya.
Di Indonesia hubungan antara media dengan pemerintah, diuraikan oleh
Edward C. Smith dalam bukunya bahwa dalam zaman pemerintahan colonial
Belanda sudah ada larangan untuk menerbitkan surat kabar, terutama setelah
terbitnya bataviase nouvelles (1744) yang bisa vertahan selama dua tahun
setelah organisasi dagang Belanda VOC melarang terbit.
Memasuki masa pendudukan jepang semua penerbit surat kabar disiarkan
diradio yang ada sebelumnya ditutup dan digantikan dengan surat kabar baru
dibawah pengawasan militer Jepang.
Sesudah Kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan pada 1945 terbit
beberapa surat kabar yang menyuarakan kepentingan partai, misalkan Harian
Pedoman (1948) yang dipimpin oleh Rosihan Anwar diidentikan sebagai surat
kabar Partai Sosialis, Harian Indonesia Raya (1949) oleh Mochtar Lubis
dipandang sebagai surat kabar independen non partai harian abadi yang
dipimpin oleh Suardi Tasrif menyuarakan Partai Masyumi, dan sulah Indonesia
(1953) menyuarakan Partai Nasional Indonesia (PNI).
Sejak 1966 penerbitan surat kabar mulai marak dengan hadirnya kembali
surat-surat kabar yang tadinya dilarang terbit dari rezim Orde Lama Soekarno.
Selama 32 tahun pemerintahan Soharto, kehidupan media boleh dikatakan
mengalami pasang surut dengan hubungannya dengan pemerintah, terutama
upaya mengatur para wartawan dengan mengangkat para took wartawan BM.
Diah dan Harmoko sebagai menteri penerbangan. Namun,dengan
kenyataannya tekanan para pers tidak berhenti dengan dalih security approach
oleh Laksus Kopkamtib, sehingga antara tahun 1982 sampai 1997 ada enam
surat kabar dan majalah dilarang terbit, yakni priotitas,sinar harapan,
tempo,detik,editor, dan tabloid monitor, sementara wartawannya ditahan untuk
interogasi

D. Media dan Privacy

Meskipun gerakan reformasi di Indonesia telah melahirkan kebebasan


pers yang begitu besar, namun disisi lain dampak kebebasan ini juga telah
menimbulkan berbagai macam masalah. Jika semasa pemerintahan Soekarno
banyak menimbulkan gesekan antara media dan pemerintah, hal itu bisa
dipahami karena posisi pejabat publik pada tempatnya mendapat sasaran kritik
agar bisa menjalankan pemerintahan yang baik.
Kasus Gary Hart misalnya yang mencalonkan diri sebagai presiden
Amerika dan Joseph Kennedy yang mencalonkan diri sebagai Gubernur
Massachusett harus mundur karena usil media.
Begitu gencarnya serangan media sampai wakil Jaksa Agung merasa perlu
memperingatkan persatuan wartawan agar tidak mwnggunakan kejadian ini
sebagai dalih untuk menghina presiden. Bahkan kasus terkhir adalah
penguncingan yang melibatkan presiden RI ke-4 Abdurrachman Wahid dengan
Aryanti Sitepu yang diembuni oleh para lawan politknya melalui media
sehingga Dewan pers Indonesia harus turun tangan.
Memang dalam banyak hal pers Indosesia sejak Reformasi cenderung
menyerempet hal-hal yang bersikap privat, sehingga dianggap melakukan
fitnah dan pencemaran nama baik orang lain. Laporan terakhir Dewan pers
Indosesia bahwa mulai dari April 2000 sampai 2003 telah masuk 349macam
pengaduan dari anggota masyarakat dari tentang hak jawab dan klarifikasi.

E. Konsekuensi Hukum Hubungan Antara Media dengan Politik


Hubungan antara media dan politik dapat dilihat sebagai suatu hal yang
sangat menarik, terutama ketergantungan antara sumber berita dengan pihak
yang memberitakan, namun disisi lain hubungan itu cukup rawan , jika para
pekerja media tidak hati-hati menjalankan tugas kenegaraan secara
professional, sebab hal itu dapat menimbulkan delik hukum. Ada beberapa
factor yang menyeret para pekerja media kedalam delik hukum,antara lain:
1. Arogansi profesi,terutma para pekerja media yang berusia muda
2. Tidak menjaga private orang lain
3. Memendang profesi wartawan sebagai profess istimewa
4. SDM yang professional
5. Melakukan character assassination
6. Mengacukan masyarakat
7. Menabrak rambu-rambu undang-undang pres dan pnyiaran serta etika
jurnalistik
8. Melakukan malpraktek jurnalistik
BAB III

KOMUNIKSI POLITIK GLOBAL

A.Komunikasi Politik dan Hubungan Internasional

Pemahaman Komunikasi Politiktidak saja diartikan


dalam konteks aktivitas politik yang terjadi antar politik, masyarakat dan
pemerintah,tetapi juga menyangkut aktivitas komunikasi yang terjadi antar
Negara yang disebut hubungan internasional. Konsep internasional sebelum
Perang Dunia I oleh para penganut alirn klasik diartikan sebagai suatu studi
yang mempelajari pola aksi dan reaksi diantara Negara-negara berdaulat
yang direfresensionalkan oleh elit –elit Negara.

Aliran kedua muncul dari kalangan behavioristik yang melihat hubungan


internasional dari aspek science. Kelompok ini memiliki pandangan bahwa
hubungan internasional bukan hanya garapan ilmu politik, tetapi lebih luas dan
interdisiplin yang bisa didekati dari berbagai bidang ilmu,seperti sejarah dan
kebudayaan, kemiliteran, komunikasi, ekonomi, dan juga fisika.

Ketika konsep globalisasi muncul dalam dekade 1990-an timbul dua


pandangan yang berbeda. Ada pandangan yang melihat globalisasi akan
meniimbulkan ketergantungan Negara-negara terbelakang terhadap Negara-
ngara maju (kapitalis), sementara kelompok lain melihat adanya saling
ketergantungan diantara semua Negara di dunia apakah itu antara Negara maju
dengan Negara maju dan antara Negara kurang berkembang dan sesamanya
Negara yang kurang berkembang.
Dalam kaitan itu, pemerintah Negara dan para aktor politik dunia
menggunakan media untuk memengaruhi pendapat umum. Dalam kasus perang
Vietnam dan Perang Teluk misalnya, AS berusaha memengaruhi media untuk
menciptakan citra yang positif terhadap kebijakan luar negrinya. Di sini
pemerintah melihat penggunaan media untuk menciptakan pendapat untuk
menjadi faktor kunci dalam memformasikan dan menetapkan kebijakan
pendapat umum menjadi faktor kunci dalam memformulasikan dan
menetapkan kebujakan luar negeri.

A. Perang Dingin dan Negara Adidaya


Sesudah Perang Dunia II berakhir tahun 1945, Amerika Serikat
mensponsori sekutu-sekutunya untuk memberi perhatian dan bantuan dalam
rangka membangun kembali Negara-negara Eropa yang hancur lebur akibat
perang. Melalui progam marshall plan, Presiden Amerika Serikat Henry
Truman mencoba membangun isfrastruktur serta menggalang kerja sama
militer untuk Negara-negara Eropa dan Amerika Utara dibawah organisasi
North Atlantic Treaty Organization (NATO) pada 1949.
Kehadiran organisasi ini oleh Uni Soviet dinilai membahayakan posisi dan
kedudukannya. Untuk mengimbangi kehadiran NATO Uni Soviet dibawah
kepemimpinan Perdana Menteri Nikita Khrushchev membentuk fakta Warsawa
14 mei 1955 yang didukung oleh 8 negara Eropa Timur, yakni Uni
Soviet,Albania,Bulgaria,Rumania,Jerman Timur,Hungaria,Polandia dan
cekoswalakia.
Meski diliput suasana persaingan dibidang teknologi militer dan angkasa
luar, namun kedua Negara adidiyah ini tidak pernah bertempur secara
langsung. Konflik yang terjadi disejumlah Negara sedikit banyaknya berada
dalam pengaruhnya.
Perang dingin adalah sebutan sebutan bagi sebuah periode dimana terjadi
konflik, ketegangan hubungan antar bangsa.
Perang Korea yang pecah 25 juni 1950 sampai dicapai gencatan senjata pada
27 juli 1953 dengan dan kopetinsi antara AS dab Uni Soviet sejak 1947 hingga
1991. Perang dingin dapat diliht dalam berbagai konteks,antara lain polarisasi
pembagian dunia menjadi dua blok yang saling bermusuhun, yakni Eropa
Barat dan Erops Timur, dalam konteks ideology komunis dan kapitalis, atau
demokrasi dan otoriter. Menurut Juwono Sudarsono 2007 secara politik
paradigma perang dingin 1949-1989 terbagi atas beberapa tahap
perkembangan sesuai relita
korban tewas 868.315 orang.

B. Komunikasi Politik Pasca-Perang Dingin


Perang dingin mulai redup ketika Leach Walesa melancarkan gerakan
pembebasan untuk menantang legiimasi komunis dipolandia, sementara di
Uni Soviet tampil Michael Gorbachev melancarkan gerakan Glasnot
(demokratis) dan perestroika (pembangunan ekonomi) secara konstan ketika
ia menjabat Sekretris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet.
Perubahan yang terjadi dibelahan Timur Eropa berlangsung sangat cepat
dengan terbentuknya peta baru Politik di Eropa. Terutama setelah Jerman
Barat dan Jerman Timur bersatu pada 3 oktober 1990,satu tahun setelah
Tembok Berlin runtuh 9 November 1989, kemudian raksasa beruang merah
Uni Soviet terpecah menjadi 15 negara merdeka pada 25 Desember 1991.
Dalam rangkaian perubahan yang terjadi scara besar-besaran di Eropa, di
Yugoslavia dilakukan referendum 1992 denag hasil Bosnia memisahkan diri
dari memproklamirkan kemerdekaan pada tahun 2008. Akibat pilihan yang
begitu pahit memicu terjadinya perang etnis antara Bosnia yang islam dalam
dukungan Turky dan Albania, Serbia yang Ortodox dibantu oleh Rusia dan
Kroasia (katolik) dibantu oleh Jerman.
Konflik regional yang terjadi hampir disemua kawasan dunia telah
menggantikan konflik global yang selama ini diwarnai oleh perang Dingin.
Artinya konflik tidak lagi dikarenakan oleh perbedaan kelas yang selama ini
digaungkan oleh komunis, antara kaya dan miskin, melainkan karna
perbedaan peradapan (kebudayaan) sebagaimana dikatakan oleh Jacques
Delors dalam Huntington 1996 bahwa konflik yang akan datang ditandai
oleh faktor kebutuhan akan kesejahteraan ekonomi yang berbasis pada
kebudayaan yang berbeda.
Berakhir perang Dingin menjadi episode dalam hubungan antar banga. Ada
sekitar 30 negara sejak 1970 berubah dari sistem authoritarian menjadi
Negara Demokrasi.
Meski perang dingin tidak lahi melibatkan perlombaan senjata dan idiologi ,
tetapi rasa untuk mendomisi tampak dalam pertarungan antara Cina-Jepang
dan AS. Bahkan penyerangan AS terhadap masalah pelanggaran hak-hak
asasi yang terjadi di Tibet ditanggapi oleh perdana menteri Jepang Hosokawa,
bahwa konsep hak-hak asasi manusia dari AS tidak tepat untuk Asia.
C. Komunikasi Politik dan Globalisasi
Selama bertahun-tahun hampir semua orang seolah tersihir oleh mantra
Globalisasi. Boleh dikata, taka da pidato tanpa selipan kata globalisasi
kandati yang mengungkapkan sering kali tidak terlalu paham betul akan
esensi arti dampak dan implikasi.

Sejarah Globalisasi
Globalisasi sebenernya telah tumbuh ketika manusia mengenal
perdagangan antarnegara sekotar 1000 dan 1500 M. saat itu para pedagang
dari Cina dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat
maupun jalan laut untuk berdagang. Fase selanjutnya ditandai dengan
dominasi perdagangan kaum Muslim di Asia dan Afrika.

Ciri globalisasi
1. Globalisasi dari perspektif massa
a. Globalisasi versi 1.0 dimulai oleh Columbus 1492 sampai 1800.
Proses ini menyusutkan dunia dari ukuran besar menjadi sedang.
b. Globalisasi persi 2.0 berlangsung dari tahun 1800-2000. Masa ini
menyusutkan dunia dari ukuran sedang ke ukuran kecil.
c. Globalsasi versi 3.0 dimulai dari tahun 2000 yang ditandai dengan
menyusutnya hal-hal yang berukuran kecil dan datar
2. Globalisasi dari Perspektif Dasar
Jika globalisasi dilihat dari prespektif dasar, maka ada empat macam
globalisasi yaitu sebagai berikut

Globalisasi informasi

Ketika Profesor Amerika Daniel Bell dan futurolog Jepang Yoneji Masuda
memprediksi datangnya era informasi pada 1970-an, banyak orang tidak
menyangka bahwa pada suatu masa manusia akan masuk dalam suatu dunia
baru yang disebut masyarakat informasi global
a.Televisi Global
Kemajuan teknologi komunikasi satelit, tidak saja membawa perubahan
dalam cara-cara manusia berkomunikasi lewat jaringan internet dan media
cetak lainnya, tetapi juga membawa perubahan dalam pembentukan citra
melalui penyiaran global

b.Pembentukan opini dunia tidak bisa dipisahkan dengan peranan kantor-


kantor berita yang tersebar dihampir Negara. Menurut catatan yang lebih
100 kantor berita yang bekerja aktif diseluruh dunia, namun abad 5 kantor
berita tersebar adalah associated press, United perss internasional,reusters
(inggris), agence france press (AFP-Prancis), dan TASS-Uni Soviet.

1. Globalisasi Ekonomi
Globaliasi Ekonomi merupakan suatu proses kegiatan perekonomian dan
perdagangan, dimana Negara-negara diseluruh dunia menjadi satu kekuatan
yang semakin terintegrasi.
a. Manfaat Ekonomi Global
1. Produksi global dapat ditingkatkan. Pandangan ini sesuai teori
“keuntungan komparatif” dari David Ricardo.
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
3. Meluaskan pasar dalam produksi luar negri
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

b.Keburukan Ekonomi Global

1. Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan


luar negeri yang lebih bebas.
2. Globalisasi cenderung menaikan barang-barang impor
3. Efek penting globalisasi adalah aliran investasi (modal) portofolio yang
semakin besar.
4. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

5. Globalisasi Migrasi
Ada beberapa faktor yang menarik terjadinya migrasi penduduk di
antaranya pendatang baru, dan pengusuran penduduk, atas etnis tertentu
sebagiman pernah bencana alam seperti gempa bumi,banjir,pertumbuhan
ekonomi Negara teruju,kemajuan teknologi, kebijakan Negara untuk
membuka diri terhadap terjadi di Vietnam bagi keturunan Cina.

6. Globalisasi Kebudayaan
aspek budaya. Sebagai fenomena penyebaran nilai-nilai sosial budaya
dengan Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada
dimasyarakat, termaksut lingkup global yang bisa mendorong terjadinya
perubahan pada lembaga,pranta dan nilai-nilai sosial budaya.

D. Isu-isu Baru Komunikasi Politik Global

1.Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah suatu realitas yang tidak
dapat dihindari

2.Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi.

3.Para transformasionalis berada diantara para globalis dan tradisionalis.

Gerakan Proglobalisasi
Mereka yang pro menganggap globalisasi dapat meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak
pada teori keunggulan komparatif dari David Ricardo yang menyatakan bahwa
suatu Negara dengan Negara lain bisa saling bertergantungan dan saling
menguntungkan dalam bidang ekonomi.
Gerakan Antiglobalisasi
Gerakan antiglobalisasi diawali dengan munculnya gerakan yang melakukan
protes terhadap Perang Vietnam di Amerika Serikat 1968. Gerakan
antiglobaliasi adalah hasil pertemun dari berbagai pengalaman politik, dimana
anggotanya mulai melakukan unjuk rasa bersama pada pertemuan-pertemuan
internasional seperti pertemuan WTO 1999 di Seattle, dan pertemuan puncak
Genoa G/8.
KESIMPULAN

Dari buku Prof.Hafied Cangara, M.Sc.,Ph.D yang sebagian saya ulas ini
dapat disimpulkan komunikasi politik membahahas beberapa aspek yang
sebagianya yaitu Demokrasi dan Kebebasan Pers yang membahas tentang Negara
,Demokrasi, dan kebebasan pers sebagai pilar Demokrasi yang dimana Negara
yaitu sebagai organisasi teritorial suatu bangsa. Didalam Negara ada suatu idiologi
dengan kekuasan pemerintah yang dimana berkaitan dengan kekuasaan
totalitarisme,anarchism,libertarian. Dan idiologi berkaitan dengan Ekonomi yakni
menyangkut kapitakisme, sosialisme,liberalism,konservatisme.Demokrasi
diartikan sebagai bentuk pemerintahan yang dijalankan oleh banyak pihak atau
suatu bentuk pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat. Dan kebebasan pers
sebagai pilar Demokrasi yang membahaas tentang sistem Pers Otoriter,sistem pers
libertarian,sistem pers Soviet, sistem pers tanggung jawab sosial.

Media dan Politik ada beberapa aspek yakni teori komunikasi yang meliputi
teori jarum suntik yaitu bahwa berpendapat bahwa khalayak sama sekali tidak
memiliki kekuatan untuk menolak informasi setelah setelah ditambahkan melalui
media komunikasi,teori kepala batu adalah dilandasi oleh pemikiran pisikolog
bahwa dari diri individu ada kemampuan untuk menyelesaikan apa saja yang
berada diluar sana dan tidak direspon begitu saja,teori kegunaan dan
kepuasan,teori lingkar kesunyian, teori penanaman, dan teori agenda setting
.hubungan media dengan politik dan pemerintah sudah berjalan sekian lama, dan
hubungan itu boleh dikatakan tidak bisa dipisahkan, media dan privacy juga
berhubungan erat dengan media politik dan konsekuensi hukum hubungan antara
media dengan politik dapat dilihat sebagai suatu yang menarik terutama
ketergantungan antara sumber berita dengan pihak yang memberitakan

Komunikasi politik global yakni pemahaman komunikasi politik diartikan


dalam konteks aktivitas politik yang terjadi antar partai politik masyarakat dan
pemerintahan tetepi juga menyangkut aktifitas komunikasi yang terjadi
antarnegara yang disebut hubungan internasional. Dalam politik global juga
membahas perang dingin dan Negara adidayah yang dimana AmerikaSerikat
mensponsori Negara-negara sekutunya untuk memberi pertahanan dn bantuan
dalam rangka membangunkan kembali Negara-negara Eropa yang hancur
lebur akibat perang.komunikasi politik pasca perang Dingin ketika Leach Walesa
melancarkan gerakan pembebasan untuk menantang legitimasi komunis di
Polandia sementara di Uni Soviet tampil Michael Gorbachev melancarkan
gerakan glaston dan perestroika. Dalam Komunikasi politik dan globalisasi
sejarah globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan
antar Negara dari Cina dan India mulai menelusuri negri lain baik melalui jalan
darat maupun jalan laut untuk berdagang. Isu isu baru komunikasi politik lokal
globalisasi telah menimbilkan beberapa macam aliran mulai dari aliran yang
setuju (pro) sampai aliran yang tidak setuju (anti). Gerakan pro meraka yang
menganggap globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
ekonomi masyarakat dunia. Gerakan antiglobalisasi adalah hasil dari berbagai
pengalaman politik dimana anggotanya mulai melakukan unjuk rasa bersama pada
pertemuan-pertemuan seperti pertemuan WTO 1999 di Seattle dan pertemuan
puncak Genoa.

Pertanyaan

1. Apa saja idiologi yang berkaitan dengan pemerintah


2. Sebutkan idiologi yang berkaitan dengan ekonomi
3. Sebutkan dan jelaskan beberapa teori komunikasi
4. Apa saja faktor yang bisa menyeret para pekerja media didalam delik
hukum
5. Manfaat dan keburukan ekonomi global
6. Jelaskan apa itu globalisasi kebudayaan

Jawab
1. a. Idiologi totalitarisme yaitu idiologi yang menekankan perlunya pemerintah
memiliki kekuasaan yang tak terbatas
b. anarkisme idiologi ini menantang semua bentuk penguasaan pemerintah,
karena sebagai filsafat politik anarkisme mengedepankan nilai-nilai
kebngsaan

c. libertarian yaitu memiliki pengecualian antara hal-hal yang bisa


melindungi hak-hak pemikikan dan kelanjutan masyarakat

2. a. kapitalisme yaitu idiologi berkaitan dengan sistem pengelolaan kegiatan


ekonomi

b. sosialisme adalah digunakan sebagai wacana politik sejak abad ke-19


sosialisme merupakan suatu ekonomi yang mengandung makna menciptakan
persamaa, keadilan, serta mengakhiri eksploitasi orang kaya terhadap orang-
orang miskin

c. liberalism yakni liberalisme klasik yang ikat oleh monarki mengacu pada
filosofi yang memandang individu harus bebas dari belenggu
ekonomi,politik,agama dan moral

d. konservatisme adalah aliran ini baranggapan bahwa masyarakat akan


menjadi baik jika setiap orang bisa hidup dengan menempatkan diri secara
khusus dalam sosial

3. a. teori jarum suntik yaitu berpendapat bahwa khalayak samasekali tidak


memiliki kkuatan untuk menolak infirmasi setelah ditembakkan
melalui media komunikasi

b. teori kepala batu adalah dilandasi pemahaman pisikolog bahwa dalam diri
individu ada kemampuan untuk menyelesaikan apa saja yang berasal dari
luar dan tidak direspon begitu saja

c. teori kegunaan dan kepuasan, teori ini banyak berkaitan dengan sikap dan
perilaku para konsumen, bagaimana mereka menggunakan media untuk
mencari informasi tentang apa yang mereka butuhkan

d. teori lingkar kesunyian,teori ini banyak berkaitan dengan kekuatan


media yang bia membuat
opini public,tetapi dibalik itu ada opini yang bersifat laten berkembang
ditingkat bahwa yang tersembunyi karena tidak sejalan dengan opini public
mayoritas

e. teori penanaman, mengambarkan kehebatan media terutama televisi


dalam menanamkan suatu dalam jiwa penonton

f.teori agenda,mengenai isu-isu yang dipandang sangat penting dibentuk


oleh besarnya pemberitaan mengenai isu-isu

4. yaitu arogansi profesi terutama para pekerja yang berusia muda,tidak


menjaga privasi orang lain,memandang profesi wartawan sebagai profesi
istimewa,melakukan malpraktek jurnalistik,SDM yang tidak
professional,melakukan character assassination, mengacaukan masyarakat,
menabrak rambu undang-undang pers dan penyiaran serta etika jurnalistik isu
tersebut

5. manfaatnya ekonomi global yaitu

Produk global dapat ditingkatkan, meningkatkan kemakmuran masyarkat


dalam suatu Negara,meluaskan pasar produk dalam negeri, dapat memperoleh
lebih banyak modal dan teknologi yang lebih banyak,menyediakan dana
tambah untuk pembangunan ekonomi

Keburukan ekonomi global yaitu

Perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas, glogalisasi


cenderung menaikan barang-barang impor, efek penting globalisasi adalah
aliran investasi porofolio yang semakin besar,memperburuk prospek
pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

6.Globalisasi kebudayaan adalah transformasi sosial budaya dengan lingkup


global yang bisa mendorong terjadinya perubahan pada lembaga,pranata, dan
nilai-nilai sosial budaya.globalisasi dapat mengubah perilaku,gaya hidup, dan
struktur masyarakat menuju kearah persamaan.
DAFTAR PUSTAKA

Alfian, Dr. 1991. Komunikasi Politik dan Sistem Politik Indonesia. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama

Cangara Hafied, Prof. 2001. Komunikasi Politik Konsep, Teori, dan Strategi.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai