Anda di halaman 1dari 24

DEMOKRASI INDONESIA

KONSEP DAN NILAI DEMOKRASI

Asal bahasa Latin : DEMOS


CRATEIN/CRATOS

Bahasa Inggris DEMOCRACY

Demokrasi merupakan konsep yg masih disalahpahami dan


disalahgunakan manakala rezim totaliter dan diktator militer
berusaha memperoleh dukungan rakyat dg menempelkan label
demokrasi pada diri mereka sendiri
The advanced learners dictionary of current
engglish (Homby et al) DEMOCRACY :

Demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau


masyarakat di mana warganegara dewasa turut
berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang
dipilih, pemerintahanya mendorong dan menjamin
kemerdekaan berbicara, beragama, berpendapat,
berserikat, menegakkan rule of low, adanya pemerintahan
mayoritas yang menghormati hak kel. Minoritas, dan
masyarakat yg warganegaranya saling memberi perlakuan
yang sama
KONSEP DASAR DEMOKRASI, Abraham lincoln

FOR

FROM
THE PEOPLE

BY
Rakyat sebagai centrumnya

Pabotinggi (2002)

Demokrasi : pemerintahan yg memiliki paradigma


otocentricity yakni rakyat (people) yg harus menjadi
kriteria dasar demokrasi.

Konsep Demokrasi : seperangkat gagasan dan prinsip


tentang kebebasan, yg juga mencakup seperangkat
praktek dan prosedur yg terbentuk melalui sejarah
panjang dan sering berliku-liku. Pendeknya Demokrasi :
PELEMBAGAAN DARI KEBEBASAN (Usis, 1995)
CICED (1999) DEMOKRASI dipandang sbg
konsep yg MULTIDEMENSIONAL yaitu

1. FILOSOFIS : demokrasi sbg ide, norma, prinsip


2. SOSIOLOGIS : sistem sosial
3. PSIKOLOGIS : wawasan, sikap dan perilaku dlm
hidup bermasyarakat

Demokrasi dipandang sebagai kerangka berpikir dlm melakukan


pengaturan urusan umum atas dasar prinsip dari, oleh dan untuk
rakyat diterima baik sbg idea, norma dan sistem sosial maupun sbg
wawasan, sikap dan perilaku individual yg secara konstektual
diwujudkan, dipelihara dan dikembangkan
Sebagai sistem kenegaraan (USIS, 1995)
DEMOKRASI sbg sistem yg memiliki 11 pilar atau
soko guru:

1. Kedaulatan rakyat
2. Pemerintahan berdasar persetujuan dari yg diperintah
3. Kekuasaan mayoritas
4. Hak-hak minoritas
5. Jaminan HAM
6. Pemelihan yg bebas dan jujur
7. Persamaan didepan hukum
8. Proses hukum yg wajar
9. Pembatasan pemerintahan secara konstitusional
10. Pluralisme sosial, ekonomi dan politik
11. Nilai nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama dan mufakat
Sanusi (1998) mengidentifikasi 10 pilar DEMOKRASI
konstitusional menurut UUD 45

1. Demokrasi yg berketuhanan yang maha esa (Udin S)


2. Demokrasi dg kecerdasan
3. Demokrasi yg berkedaulatan rakyat
4. Demokrasi dg rule of low
5. Demokrasi dg pembagian kekuasaan negara
6. Demokrasi dg HAM
7. Demokrasi dg pengadilan yg merdeka
8. Demokrasi dg otonomi daerah
9. Demokrasi dg kemakmuran
10. Demokrasi yg berkeadilan sosial
Demokrasi (USIS) VS Demokrasi (Sanusi)

KESESUAIAN

PERBEDAAN
Demokrasi berdasarkan ketuhanan YME

Kekhasan demokrasi indonesia

TEODEMOKRASI
(Maududi & kaum Muslim)
TEODEMOKRASI (Maududi & kaum Muslim) : Demokrasi dalam
kontek kekuatan Tuhan Yang Maha Esa

DEMOKRSAI UNIVERSAL (Usis, 1998) : demokrasi yang


bernuansa sekuler
Torres (1998) DEMOKRASI dapat dilihat dari 3
tradisis pemikiran politik :

1. Classical Aristotelian theory : demokrasi merupakan


salah satu bentuk pemerintahan, yakni pemerintahan
oleh seluruh warganegara yg memenuhi syarat
kewarganegaraan.
2. Medieval theory : landasan pelaksanaan tertinggi di
tangan rakyat
3. Contemporary doctrine of democracy : konsep
republik dipandang sebagai bentuk pemerintahan
rakyat yang murni
Torres (1998) lebih condong melihat
DEMOKRASI dalam 2 aspek :

1. Formal democracy : demokrasi dalam arti


sistem pemerintahan
2. Substantive democracy : merujuk proses
demokrasi, diidentifikasi dlm 4 bentuk
demokrasi
4 bentuk demokrasi :
1. Konsep protective democracy : kekuasaan ekonomi pasar,
dimana proses pemilu dilakukan secara reguler sebagai upaya
memajukan kepentingan pasar dan melindunginya dari tirai
negara
2. Developmental democracy : model manusia sbg individu yg
posesif, yakni manusia sbg conflicting, self-interested
consummers and appropriators, yg dikompromikan dg konsep
manusia sbg a being capable of developing his power or capacity
atau mahluk yg mampu mengembangkan kekuasaan atau
kemampuannya.
3. Equilibrium democracy atau pluralist democracy : perlunya
penyeimbangan nilai partisipasi dan pentingnya apatisme, dg
alasan bahwa apatisme dikalangan mayoritas warganegara
menjadi fungsional bagi demokrasi karena partisipasi yg intensif
sesungguhnya dipandang tdk efisien bagi individu yg rasional.
Atau partisipasi membangkitkan otoritarianisme yg laten dlm
masa & memberikan beban yg berat dg tuntutan yg tdk bisa
dipenuhi
4. Participatory democracy : kita tdk dapat mencapai partisipasi yg
demokratis tanpa perubahan lebih dulu dalam ketidakseimbangan
sosial dan kesadaran sosial, tetapi juga kita tdk dapat mencapai
perubahan dalam ketakseimbangan sosial dan kesadaran sosial
tanpa peningkatan partisipasi lebih dulu.

ATAU

perubahan sosial dan partisipasi demokrasi perlu dikembangkan


secara bersamaan karena satu sama lain saling memiliki
ketergantungan.
Huntington (1991) Gelombang Demokrasi
Ketiga METODE DEMOKRASI :

Posedur kelembagaan untuk mencapai keputusan politik yg


didalamnya individu memperoleh kekuasaan untuk membuat
keputusan melalui perjuangan kompetitif dalam rangka
memperoleh suara rakyat. BERTOLAK DARI TRADISI TSB
sistem politik abad 20 dinilai demokratis apabila para pembuat
keputusan kolektif yg paling kuat dalam sistem itu dipilih melalui
pemeilihan umum yg adil, jujur dan berkala, dan dalam sistem itu
para calon secara bebas bersaing untuk memperoleh suara dan
hampir semua penduduk dewasa berhak memberikan suara

(Udin)
Secara EVOLOSIONER demokratisasi di masa
modern dikategorikan dlm 3 gelombang :

1. Gelombang panjang demokratisasi pertama (1828-1926) yg


berakar pd revolusi Prancis
2. Gelombang balik pertama (1922-1942) Ditandai adanya
kecenderungan demokrasi yg mengecil dan munculnya rezim
otoriter menjelang PD II
3. Gelombang pendek demokratisasi ke dua (1943-1962) ditandai
munculnya lembaga demokrasi di wilayah pendudukan sekutu
pada masa PD II
4. Gelombang balik kedua (1958-1975) kembali ke otoriterisme,
antara lain di Amerika Latin
5. Gelombang Demokrasi ketiga (1974-..) ditandai dg munculnya
rezim demokratis menggantikan rezim totaliter disekitar 30
negara dlm kurun waktu 15 tahun
Dalam konteks teori Huntington (1991) :

Dunia temasuk Indonesia sedang berada dlm


gelombang demokrasi ketiga yg dinilainya sangat
spektakuler ok melanda seluruh penjuru dunia.

Isu yg menonjol :
1. Hub. timbal balik perkembangan ekonomi dg proses
demokratisasi dan pemerintahan yg demokratis kususnya yg
berkaitan dg kebebasan individu, stabilitas politik, dan
implikasinya thd hub. Internasional.
2. Penyiapan warga negara agar mampu berpartisipasi secara
cerdas dan bertanggung jawab ethos demokrasi sebenarnya
tidak diwariskan tetapi dipelajari dan dialami
Latar belakang timbulnya DEMOKRASI

Huntington (1991) : Korelasi yg tinggi antara agama


kristen barat dg demokrasi

Alasan : 68 negara yg dianggap demokratis sebesar 57% merupakan


negara yg dominan kristen barat, dan hanya 12% dari 58 negara yg
dominan agama lainnya merupakan negara demokrasi.

Disimpulkan : Demokrasi sangat jarang terdapat di negara dimana


mayoritas besar penduduknya beragama islam, budha, atau
konfusius.
Bagaimana Islam dan demokrasi :

John L Esposito dan John O Voll (1996) studi komfaratif di


Iran, Sudan, Pakistan, Malaysia, Aljazair dan Mesir.

Kebangkitan islam dan demokrasi di dunia muslim berlangsung


dalam konteks global yg dinamis, dimana terjadi proses
menguatnya identitas komunal dan tuntutan terhadap partisipasi
politik rakyat muncul dalam lingkungan dunia yg begitu kompleks
ketika teknologi semakin memperkuat hubungan global, sementara
pd saat yg sama identitas lokal, nasional, dan budaya lokal masih
sangat kuat.
Pemikir Muslim

Proses global dlm kebangkitan agama dan demokratisasi


dapat, khususnya di dunia muslim, benar benar saling
mengisi. Kedua proses itu akan bertentangan jika
demokrasi didefinisikan secara sangat terbatas dan
dipandang hanya mungkin jika pranata-pranata khas
eropa Barat atau Amerika diterapkan, atau jika prisnsip
prinsip utama Islam didefinisikan secara tradisional dan
kaku. (Elposito dan Voll, 1996)
Muslim menempakan Tauhid sebagai inti dari keimanan,
tradisi dan praktek kehidupan islam.

Pengakuan bahwa tidak ada tuhan selain Allah

Hanya ada satu kedaulatan yaitu Tuhan

Tdk mengandung arti islam menolak demokrasi

Hadist : umat islam diperintahkan taat pd Allah, Rasul dan


pemerintah
Konsep : khilafah bentuk kepemimpinan politik masyarakat
Syura tradisi musyawarah
ijma bentuk persetujuan
Ijtihad penafsiran mandiri
Prospek perkembangan demokrasi di
negara muslim :

mengingat realitas politik dan ekonomi


yg ada di banyak masyarakat Muslim masa
depan demokratisasi masih diragukan
Dengan kata lain : negara muslim memiliki potensi utk secara adaptif
mengembangkan proses demokratisasi secara gradualsesuai
dengan keadaan da kebutuhannya masing masing.
Perkembangan demokrasi di negara Indonsia

Mengacu Konstitusi yg pernah dan sedang berlaku :

1. UUD 45 Pembukaan UUD 1945


2. Konstitusi RIS 1949 Mukadimah Konstitusi RIS
3. UUDS 1950 Mukadimah UUDS RI 1950

Cita-cita, nilai dan konsep demokrasi secara formal konstitusional


dianut oleh ketiga konstitusi tersebut
Di indonesia sekarang timbul berbagai wacana
demokrasi seperti demokrasi yg dikaitkan dg
masyarakat madani dll

Komitmen terhadap upaya peningkatan berkehidupan


demorasi di Indonesia sedang memuncak. Dg kata lain
dimasa yg akan datang instrumentasi dan praksis
berkehidupan demokrasi di Indonesia akan mengalami
penyempurnaan yg terus menerus sejalan dg dinamika
partisipasi seluruh warganegara sesuai dg kedudukan
dan perannya di masyarakat

Anda mungkin juga menyukai