Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nazwa Firly Ilhana

NIM : 175231068
TUGAS PENGANTAR ILMU POLITIK
MERANGKUM MATERI BAB 2

KEBAIKAN BERSAMA
Dalam kehidupan politik selalu menggunakan alasan demi “kebaikan bersama” (public good).
Alasan yang diterima secara umum itu dikemukakan untuk mengadakan pembenaran atas suatu
tuntutan atau tindakannya. Rezim terbaik ialah keseluruhan tata masyarakat , politik, ekonomi
dan sosial budaya, yang dianggap terbaik bagi bangsa dan negara. Dalam tata orde masyarakat
digambarkan watak manusia , apakah mementingkan diri sendiri atau mahkluk sosial , tujuan
yang hendak dicapai , bagaimana hubungan antara pemerintah dan individu. Berikut ini
dikemukakan sejumlah pandangan filosofis politik tentang apa yang menjadi kebaikan bersama
atau rezim terbaik , seperti yang dikemukakan oleh Scorates dan Marx.
Menurut Socartes, keadilan merupakan tujuan politik yang layak. Ini disebabkan keadilan
merupakan hal yang esensial bagi pemenuhan kecenderungan alamiah manusia. Menempatkan
keadilan sebagai patokan politik tertinggi sama dengan memandang tujuan kehidupan poltik
sebagai akultulisasi baat-bakat manusia. Baginya , keadilan ialah melaksanakan apa yang
menjadi fungsi atau pekerjaan sendiri sebaik-baiknya tanpa mencampuri fungsi atau pekerjaan
orang lain. Fungsi setiap phak dalam masyarakat ialah berupa apa yang ia sendiri dapat lakukan
atau sesuatu yang dapat ia laksanakan secara lebih baik daripada mengerjakan hal yang lain. Dan
setiap hal yang dikerjakan mengandung kebijakann tersendiri. Yang menjadi patokan kebaikan
ialah secara alamiah sangat sesuai , yakni kebijakan setiap hal untuk melakukan aktivitas apa
saja secara baik yang sesuai dengan sifatnya.
Menurut Karl Marx memiliki pandangan yang berbeda dibandingkan dengan para folosofis
politik lain menurut Karl Marx masyarakat bukan terdiri atas individu-individu yang telah
disebutkan oleh para filosofis melainkan menurut Karl Marx terdiri atas kelas-kelas. Yang
dimaksudkan dengan kelas ialah kelompok orang yang memiliki pola hubungan yang sama
terhadap sarana produksi. Karena mereka memiliki pola hubungan yang sama terhadap sarana
produksi , mereka mengembangkan pandangan yang khas terhadap diri mereka dan dunia
sekitarnya. Yang terpenting bagi manusia menurut Karl Marx adalah pekerjaanya, karena
pekerjaan itulah yang sebagian terbesar membentuk wawasan terhadap dunia sekitar. Pemilikan
jenis pekerjaan yang sama (memiliki pola hubungan yang sama terhadap sarana produksi)
merupakan basis alamiah suatu kelas.
 PANCASILA dan UUD 1945
Indonesia memiliki pandangan tentang rezim terbaik sebagaimana dirumuskan dalam UUD
1945. Rezim terbaiik ataupun kebaikan bersama menurut UUD 1945 tampak dalam empat tujuan
negara , yaitu melindungi seluruh golongan masyarakat dan seluruh tumpah darah Indonesia ,
mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan ikut serta
menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan , keadilan dan perdamaian abadi, dan
Pancasila sebagai sumber dasar filsafat negara, yaitu Ketuhanan Yang Mahaesa , Kemanusiaan
yang adil dan beradab , Persatuan Indonesia , Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan , dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

 IDEOLOGI – IDEOLOGI DUNIA


Dalam ilmu-ilmu sosial dikenal dua' pengertian mengenai ideologi, yaitu ideologi secara
fungsional dan secara struktural. Ideologi secara fungsional diartikan seperangkat gagasan
tentang kebaikan bersama, atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik,
sedangkan ideologi secara struktural diartikan sebagai sistem pembenaran, seperti gagasan dan
formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa. Ideologi dalam
arti fungsional digolongkan secara tipologi dengan dua tipe, yakni ideologi yang doktriner dan
ideologi yang pragmatis. Suatu ideologi dapat digolongkan doktriner apabila ajaran-ajaran yang
terkandung dalam ideologi itu dirumuskan secara sistematis dan terinci dengan jelas,
diindoktrinasikan kepada warga masyarakat, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh
aparat partai atau apparat pemerintah. Komunisme merupakan salah satu contohnya. Biasanya
sistem nilai atau ideologi yang diperkenankan hidup dalam masyarakat seperti ini hanyalah
ideologi yang doktriner tersebut. Akan tetapi, apabila ajaran- ajaran yang terkandung dalam
ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci, melainkan dirumuskan secara
umum (prinsip-prinsipnya saja). Dalam hal ini, ideologi itu tidak diindoktrinasikan, tetapi
disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, sistem
ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik. Atas dasar itu, pelaksanaannya tidak diawasi oleh
aparat partai atau pemerintah, melainkan dengan pengaturan kelembagaan. Maksudnya, siapa
saja yang tidak menyesuaikan diri dengan nilai- nilai yang terkandung dalam ideologi tidak akan
dapat hidup secara wajar. Individualisme (liberalisme) merupakan salah satu contoh ideology
pragmatis. Biasanya tidak satu ideologi saja yang diperkenankan berkembang dalam masyarakat
ini, tetapi ada satu yang dominan.
Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu
masyarakat ditandai dengan du karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama lain
dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam sistem ini bersifat
statis dan sukar berubah.
 KONSERVATISME
Paham konservatif itu ditandai dengan gejala-gejala berikut. Pertama, masyarakat yang terbaik
adalah masyarakat yang tertata. Masyarakat harus memiliki struktur (tata) yang stabil sehingga
setiap orang mengetahui, bagaimanakah ia harus berhubungan dengan orang lain. Seseorang
akan lebih dapat memperoleh kebahagiaan sebagai anggota suatu keluarga, anggota gereja dan
anggota masyarakat daripada yang dapat diperoleh secara individual. Kedua, untuk menciptakan
masyarakat yang, tertata dan stabil itu diperlukan suatu pemerintah yang memiliki kekuasaan
yang mengikat tetapi bertanggung jawab. Apabila liberalisme mencurigai dan karena itu
membatasi kekuasaan maka paham in memandang kekuasaan secara positif sepanjang digunakan
untuk mencapai tujuan bersama. Paham konservatif. berpandangan pengaturan yang tepat atas
kekuasaan akan menjamin perlakuan yang sama terhadap setiap orang. Ketiga, paham in
menekankan tanggung jawab pada pihak penguasa dalam masyarakat untuk membantu pihak
yang lemah. Posisi ini bertentangan dengan paham liberal yang berpandangan pihak yang lemah
harus bertanggung jawab atas urusan dan hidupnya. Sisi konservatif inilah yang menimbulkan
untuk pertama kali negara kesejahteraan. (welfare-state) dengan program-program jaminan sosial
bagi yang berpenghasilan rendah.
Liberalisme dan konservatisme di Amerika Serikat mempunyai pengertian yang lain. Di Amerika
Serikat secara umum dikenal dua ideologi yang bersaingan, yakni liberal yang mendasari Partai
Demokrat dan konservatif yang mendasari Partai Republik. Selain itu, ada pula yang agak liberal
di Partai Republik dan agak konservatif di Partai Demokrat. Kedua ideologi itu sesungguhnya
merupakan pengembangan dari liberalisme seperti yang dikembangkan di Eropa. Karakteristik
paham Liberal di Amerika Serikat dalam hal in menaruh perhatian pada ketimpangan sosial di
kalangan minoritas, mendukung campur tangan pemerintah yang lebih ' besar dalam mengatasi
ketimpangan sosial ekonomi, menaruh perhatian pada pemeliharaan kebebasan menya-takan
pendapat dan hak-hak politik yang lain, menekankan pemisahan negara dengan agama, kurang
mendukung pembuatan peraturan untuk mengatur kehidupan anggota masyarakat secara moral
(misalnya menentang aturan yang melarang aborsi), dan kurang menyetujui pembangunan
militer secara besar-besaran dan tidak menghendaki intervensi militer ke negara lain. Paham
konservatif berpandangan sebaliknya dari karakteristik liberal.
Pemerintah yang terbaik ialah yang memerintah sedikit mungkin, ekonomi dan pasar bebas akan
dengan sendirinya menguntungkan semua individu, menghendaki keterkaitan negara dengan
agama, kurang memperhatikan hak-hak sipil golongan minoritas, mendukung peraturan yang
mengatur kehidupan masyarakat secara moral (menentang aborsi), mendukung pembangunan
industri persenjataan besar-besaran, dan untuk menjamin kepentingan ekonomi dan politiknya
bersedia melakukan intervensi militer atas negara-negara lain.
 SOSIALISME dan KOMUNISME
Sosialisme merupakan reaksi terhadap revolusi industri dan akibat-akibatnya. Awal sosialisme
yang muncul pada bagian pertama abad kesembilan belas dikenal sebagai sosialis utopia.
Sosialisme in lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan (humanitarian), dan meyakini
kesempurnaan watak manusia. Penganut paham ini berharap dapat menciptakan masyarakat
sosialis yang dicita- citakan dengan kejernihan dan kejelasan argumen, bukan dengan cara-cara
kekerasan dan revolusi.
Perbedaan utama antara sosialisme dan komunisme terletak pada sarana yang digunakan untuk
mengubah kapitalisme menjadi sosialisme. Paham sosialis berkeyakinan perubahan dapat dan
seyogianya dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis. Paham sosialis juga lebih luwes
dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruh secara bertahap, dan dalam hal kesediaan
berperanserta dalam pemerintahan yang belum seluruhnya menganut sistem sosialis. Paham
sosialis ini banyak diterapkan di negara-negara Eropa Barat.
 FASISME
Sebenarnya fasisme lebih merupakan gaya politik daripada ideologi sebagai seperangkat gagasan
tentang kebaikan bersama. Paham ini merupakan tipe nasionalisme yang romantis dengan segala
kemegahan upacara dan simbol-simbol yang mendukungnya untuk mencapai kebesaran negara.

CONTOH DARI SIFAT KEBAIKAN BERSAMA


 Politik harus berfokus pada kesejahteraan masyarakat Indonesia contohnya seperti
memprioritaskan kebijakan yang mendukung pendidikan anak-anak yang akan menjadi
penerus bangsa Indonesia, mempermudah layanan kesehatan kepada para masyarakat
menengah kebawah.

Anda mungkin juga menyukai