A. Aspek Ideologi
Ideologi merupakan kesatuan gagasan dasar mengenai manusia dan
kehidupannya termasuk di dalamnya adalah kehidupan bernegara. Dengan kata lain
ideologi adalah kesatuan gagasan dasar mengenai wujud masyarakat yang dicita-
citakan serta prinsip-prinsip untuk mewujudkan masyarakat tersebut. Dengan
pemahaman seperti itu, dapatlah dikatakan bahwa setiap ideologi memiliki gambaran
mengenai wujud masyarakat yang dianggap baik sehingga harus diupayakan
pencapaiannya dengan sungguh-sungguh.
Kehidupan suatu negara tidak dapat dilepaskan dari sebuah ideologi. Ideologi
berperan sebagai prinsip penga-rah dalam membangun visi bersama mengenai masa
depan masyarakat pendukungnya serta memberikan daya gerak pada masyarakat yang
bersangkutan untuk beraktivitas menuju tercapainya masyarakat yang dicita-citakan.
Disamping itu, ideologi juga merupakan salah satu faktor pemersatu masya-rakat, sebab
dengan menganut faham ideologi yang sama maka tumbuhlah rasa solidarias atau
kesetiakawanan di antara masyarakat yang bersangkutan sehingga dapat mengatasi
berbagai perbedaan yang ada di antara mereka.
1. Ideologi di Dunia
Di dunia ini terdapat beberapa ideologi besar yakni ideologi yang cukup banyak
penganutnya. Ideologi itu adalah liberalisme, komunisme, sosialisme, dan ideologi
agama.
a) Ideologi Liberal
Ideologi liberal muncul dan berkembang sebagai reaksi atas pemerintahan yang
absolut dan sistem kehidupan yang dogmatis di Eropa pada abad pertengahan. Dalam
sistem pemerintahan yang absolut dan kehidupan yang dogmatis masyarakat tidak
memiliki kebebasan untuk berpikir dan bertindak. Dalam suasana semacam itu mereka
merindukan adanya kebebasan, karena dalam belenggu absolutisme masyarakat tidak
merasakan kebahagiaan. Sebagai reaksi terhadap pemerintahan yang absolut dan
dogmatis, maka lahirlah ideologi liberal yang menuntut kebebasan individu.
Masyarakat yang dicita-citakan menurut ideologi liber-al adalah masyarakat yang
memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada setiap individu untuk melaksanakan
hak-haknya.
b) Ideologi Komunis
Faham ini terutama bersumber pada ajaran Karl Marx. Ajaran tersebut kemudian
dijabarkan oleh Engels, dan Lenin. Karena sumbernya adalah ajaran Karl Marx, maka
ajaran komunisme sering dikatakan sebagai Marxisme. Komunisme muncul dan
berkembang sebagai reaksi terhadap berkembangnya kapitalisme yang diletakkan di
atas landasan kepemilikan faktor produksi oleh perseorangan. Kapitalisme ini
berkembang pesat setelah terjadinya revolusi industri pada abad XVIII dimana dengan
revolusi industri itu produksi barang bisa dilakukan secara mudah dan murah. Akibatnya
terjadi akumulasi modal pada pihak tertentu sehingga memungkinkan pengembangan
industri lebih lanjut. Berkembang-nya kapitalisme menciptakan polarisasi masyarakat
yakni golongan majikan dan buruh, atau golongan borjuis dan proletar. Masyarakat yang
dicita-citakan oleh ideologi komunis adalah masyarakat tanpa kelas atau masyarakat
yang sama rasa sama rata. Untuk mewujudkan masyarakat yang dicita-citakan itu,
hampir semua faktor produksi dikuasai oleh negara, dan pemilikan kekayaan oleh
individu sangat dibatasi.
Dalam pandangan komunisme proses transformasi sosial menuju terwujudnya
masyarakat komunis harus dilakukan melalui revolusi, yang “nota bene” adalah
2. Ideologi Pancasila
Pancasila selain sebagai pandangan hidup dan dasar negara juga menjadi
ideologi negara. Sebagai ideologi negara, Pancasila memberikan gambaran mengenai
wujud masyarakat yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Wujud masyarakat yang
dicita-citakan, yaitu masyarakat yang dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dalam
kelima sila dari Pancasila. Oleh karena itu Pancasila menjadi sesuatu yang harus
diperjuangkan perwujudannya.
Sebagai ideologi negara, Pancasila juga berperan mempersatukan bangsa
Indonesia. Dengan ideologi Pancasila bangsa Indonesia yang diwarnai oleh berbagai
macam keanekaragaman dapat dipersatukan. Salah satu peranan Pancasila yang
menonjol sejak permulaan penyelenggaraan negara Repub-lik Indonesia adalah
fungsinya dalam mempersatukan seluruh rakyat Indonesia menjadi bangsa yang
berkepribadian dan percaya pada diri sendiri (Puspowardoyo, 1991:45)
Ideologi Pancasila memiliki kekhasan berkenaan dengan kehidupan
kemasyarakatan dan kenegaraan. Kekhasan tersebut sesuai dengan sila-sila dalam
Pancasila, dan secara garis besar dapat dikemukakan sebagai berikut:
Pertama, bahwa kita percaya akan adanya Tuhan sebagai pencipta dunia dengan
segala isinya. Karena itu kita harus taat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kedua,
penghargaan kepada sesama umat manusia, apapun suku bangsa dan bahasanya.
Sebagai umat manusia, kita adalah sama di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Hal itu
sesuai dengan Kemanusiaan yang adil dan beradab. Adil adalah perlakuan yang sama
terhadap sesama manusia, dan beradab berarti perlakuan itu sesuai dengan derajat
kemanusiaan. Kita menghargai hak asasi manusia, dengan mewujudkan harmoni dan
keseimbangan antara hak dan kewajiban. Ketiga, bangsa Indonesia menjunjung tinggi
persatuan bangsa. Dalam hubungan ini, kepentingan pribadi harus ditempatkan dalam
kerangka persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan kepentingan pribadi tidak kemudian
B. Aspek Politik
1. Pengertian Politik
Secara etimologis kata “politik” berasal dari bahasa Yunani “polis” yang kurang
lebih artinya sama dengan kota (city) atau negara kota (city state). Dari asal kata
Tambah Gambar
Input dalam sebuah sistem politik adalah aspirasi dan dukungan masyarakat.
Aspirasi menjadi bahan dalam penyusu-nan kebijakan yang sesuai dengan keinginan
masyarakat, sedangkan dukungan diperlukan untuk membangun pemerintahan yang
legitimate, sehingga mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Fungsi input dalam
C. Aspek Ekonomi
1. Ekonomi Secara Umum
Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Masalah pemenuhan kebutuhan hidup menjadi
persoalan tersendiri karena upaya untuk memenuhi kebutuhan itu harus berhadapan
dengan aspek kelangkaan tersedianya barang-barang keperluan hidup (scarcity). Oleh
karena itu, orang harus berjuang untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Upaya
untuk memenuhi kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi barang dan jasa dan
mendisribusikannya kepada konsumen atau pemakai.
Kegiatan produksi dalam perekonomian melibatkan fak-tor-faktor produksi berupa:
a) tenaga kerja,
b) modal,
c) teknologi,
d) sumber daya alam,
e) manajemen.
Kondisi faktor-faktor produksi tersebut akan mempengaruhi keadaan
perekonomian dalam masyarakat.
Dalam tataran makro, kegiatan ekonomi dibingkai dalam sebuah sistem ekonomi.
Secara umum sistem ekonomi dapat diartikan sebagai suatu kumpulan (set) dari
2. Ekonomi Indonesia
Pengelolaan dan pengembangan ekonomi Indonesia dida-sarkan pada pasal 33
UUD 1945 sebagai berikut:
a) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
b) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkedailan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional. ****)
e) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-
undang. ****)
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara
mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian
untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Hal itu berarti bahwa perekonomian tidak
hanya dijalankan oleh pemerintah dalam bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
akan tetapi masyarakat ikut melaksanakan kegiatan perekonomian dalam bentuk usaha-
usaha swasta dalam berbagai lapangan usaha. Dalam perekonomian Indonesia juga
tidak dibenarkan adanya praktek monopoli dan monopsoni yang dapat merugikan
masyarakat. Disamping adanya BUMN dan perusahaan swasta dalam perekonomian
Indonesia juga ada badan usaha yang dinamakan koperasi.
Selanjutnya dinyatakan bahwa cabang-cabang produksi yang penting dan
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Ini tidak lain dalam rangka
menghindari terjadinya monopoli atas bahan-bahan kebutuhan yang sangat vital bagi
masyarakat oleh pihak tertentu, sehingga merugikan bahkan juga mengacaukan
kehidupan masyarakat. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara. Dikuasai dalam hal ini tidak sama artinya dengan dimiliki,
melainkan diatur pemanfaatannya demi kemakmuran seluruh rakyat. Jadi negara
sebagai pihak yang menguasai berkewajiban untuk mengatur pemanfaatan bumi, air,
Soal-soal Latihan
1. Pengembangan pemikiran tentang Ketahanan Nasional dilatarbelakangi oleh hal-hal
tertentu.
a. Jelaskan latar belakang pengembangan pemikiran tentang Ketahanan Nasional
b. Jelaskan hubungan antara Wawasan Nusantara dengan Ketahanan Nasional!
2. Ketahanan Nasional sebagai metode menggunakan metode berpikir komprehensif-
integral dalam menata kehidupan nasional.
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode berpikir komprehensif-integral!
Bahan Diskusi
1) Pendekatan komprehensif integral atas masalah-masalah yang mengganggu
ketahanan nasional, seperti:
a) Kenakalan remaja
b) Narkotika dan obat-obat terlarang
c) Meningkatnya kriminalitas
d) Korupsi, kolusi, dan nepotisme
2) Fenomena kemiskinan dalam masyarakat dilihat dari ketersediaan sumber daya
alam dan keadaan penduduk.
3) Aktualisasi Ideologi Pancasila di era global sebagai upaya pembinaan ketahanan
ideologi.
4) Keterkaitan antara gatra politik dan gatra ekonomi dalam pembinaan ketahanan
nasional.
5) Sistem nilai budaya masyarakat dan pengaruhnya terhadap perkembangan
kehidupan ekonomi.
6) Pembinaan integrasi dan ketahanan nasional dalam konteks masyarakat pluralis.
7) Demokrasi dan hak asasi manusia dalam perspektif pembinaan ketahanan nasional.
8) Globalisasi dan kemajuan iptek dalam perspektif pembinaan ketahanan di bidang
hankam.