NIM : 2211011030
Pengertian Ideologi
Ideologi merupakan gabungan dari bahasa Yunani yaitu ideos dan logos yang berarti tujuan,
cita-cita, pemikiran, dan pengetahuan. Ideologi merupakan seperangkat ide atau keyakinan
yang menentukan cara pandang seseorang atau sebuah negara dalam mencapai tujuannya
berdasarkan pengetahuan. Terdapat banyak ideologi di dunia. Di dunia adala banyak
ideologi negara, antara lain: Ideologi Pancasila (Indonesia), Ideologi Liberalisme (sebagian
negara Eropa Barat, Amerika Utara dan Asia) yang mengusung kapitalisme dan Ideologi
Sosialisme (sebagian negara Eropa Timur termasuk Rusia dan pecahannya serta sebagian
Asia Timur) yang menganut komunisme. Ideologi Pancasila adalah kumpulan nilai dan norma
yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan
negara dengan berdasar kepada lima sila Pancasila.
Pancasila mengakui hak-hak milik pribadi dan hak-hak umum. Dalam komunis
menyerahkan semua yang dimiliki individu pada negara
Hak Individu
Pada ideologi liberalisme, hak individu dan kebebasannya sangat dijunjung tinggi. Bahkan
negara tidak berhak mengganggu hak individu yang dianggap sebagai hak asasi manusia.
Akibatnya, orang atau individu yang memiliki kekuasaan dan kelas ekonomi lebih tinggi
mempunyai hak yang lebih besar dibandingkan yang lain. Kesenjangan sosial dan ekonomi
sangat terbuka lebar.
Pada ideologi Pancasila, hak dan kebebasan individu tetap dihargai, namun hak asasi dibatasi
agar tidak mengganggu kebebasan hak asasi orang lain. Diharapkan sistem pemerintahan
juga berjalan dapat lebih lancar dengan saling menghormati hak masing-masing.
Ideologi sebagai sebuah ide atau gagasan yang dijadikan pedoman dalam menjalankan
pemerintahan, menjadi sebuah keharusan yang dimiliki negara berdaulat. Ideologi negara-
negara di dunia tersebut bermacam-macam. Sesuai dengan ciri khas negaranya. Sebenarnya
hampir tidak ada negara di dunia yang menganut murni sistem ideologi tertentu. Termasuk
Indonesia, mempunyai ideologi Pancasila.
Sebuah ideologi yang lahir dari pandangan hidup Bangsa Indonesia dan kemudian dijadikan
suatu rumusan oleh para pendiri negara. Dengan dijadikannya ideologi, maka Pancasila
menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Sebuah ideologi yang merupakan
ideologi terbuka. Ideologi yang selalu terbuka dengan pemikiran-pemikiran baru sesuai
perkembangan zaman yang sejalan dengan kepribadian bangsa. Pancasila yang termaktub
pada pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945, alinea keempat.
Isi ideologi Pancasila tidak bersifat operasional dan terperinci. Hanya memuat poin-poinnya
saja.
Ideologi Pancasila menghargai keberagaman dengan tidak keluar dari prinsip-prinsip dan
batasannya sebagai ideologi terbuka
Ideologi Pancasila bukan liberalisme. Ideologi yang menjunjung tinggi hak dan kebebasan
individu. Ideologi Indonesia lebih mementingkan pada kebebasan yang bertanggung jawab.
Kedua ideologi tersebut mempunyai perbedaan yang mendasar. Sebelum mengetahui
perbedaannya sebaiknya kita mengulas sedikit tentang ideologi liberalisme.
Ideologi liberalisme, seperti telah dikemukakan sedikit, adalah ideologi yang menjunjung
tinggi hak individu. Di sini semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara harus
memperhatikan kebebasan individu. Ciri-ciri ideologi liberalisme, antara lain:
Kebebasan dan hak individu dinomorsatukan. Nilai-nilai nasionalisme berada di bawah hak
individu.
Dalam ideologi liberalisme, negara adalah alat. Alat untuk mencapai tujuan individu.
Hak individu diakui oleh negara, termasuk hak untuk menguasai hajat hidup orang banyak.
Ciri-ciri demokrasi Liberal. Sistem pemerintahan dapat dikatakan sama, yaitu dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat. Tetapi, pada ideologi ini, individu yang secara ekonomi berada
di atas, akan lebih menguasai yang lain.
Peran negara terbatas hanya pada bidang-bidang tertentu saja, misalnya terkait hubungan
luar negeri. Sementara peran individu lebih diutamakan.
Sebenarnya, dengan melihat ciri-ciri ideologi Pancasila dan liberalisme sudah terlihat
perbedaannya. Yang paling utama, tentu saja ini disesuaikan dengan ciri.khas masing-
masing. Setiap negara mempunyai karakteristiknya sendiri.
Pada ideologi liberalisme, hak individu dan kebebasannya sangat dijunjung tinggi. Bahkan
negara tidak berhak mengganggu hak individu yang dianggap sebagai hak asasi manusia.
Akibatnya, orang atau individu yang memiliki kekuasaan dan kelas ekonomi lebih tinggi
mempunyai hak yang lebih besar dibandingkan yang lain. Kesenjangan sosial dan ekonomi
sangat terbuka lebar.
Pada ideologi Pancasila, hak dan kebebasan individu tetap dihargai, namun hak asasi dibatasi
agar tidak mengganggu kebebasan hak asasi orang lain. Diharapkan sistem pemerintahan
juga berjalan dapat lebih lancar dengan saling menghormati hak masing-masing.
Kepentingan bersama dan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
Karena kepentingan bangsa adalah cara mencapai tujuan pembangunan nasional. Pada
ideologi liberalisme, kepentingan bersama dan negara tergantung pada individu yang
berkuasa. Justru negara adalah menjadi alat untuk mencapai kepentingan pribadi. Bukan
sebaliknya.
Demokrasi
Baik ideologi Pancasila maupun liberalisme enganut paham demokrasi. Hanya saja
pelaksanaannya berbeda. Demokrasi liberalisme tentu saja mementingkan individu. Negara
bergantung pada individu dan sekelompok orang yang berkuasa sebagai pengambil
keputusan. Sebaliknya, demokrasi Pancasila mengutamakan musyawarah dan mufakat dan
semangat gotong royong dalam masyarakat dalam setiap keputusan penting negara.
Peran Negara
Hukum Pancasila
Ideologi Pancasila, menjadikan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Bangsa
Indonesia. Dengan demikian, Indonesia adalah negara hukum. Segala sesuatu ada aturannya
dalam konstitusi hingga perundang-undangan di bawahnya. Hukum ini dibuat sama seluruh
Indonesia sebagai satu kesatuan negara. Semua warga negara sama kedudukannya di mata
hukum. Di negara liberalisme hukum tergantung pada wilayahnya masing-masing. Ini terkait
erat dengan kebebasan individu. Jika suatu wilayah lebih banyak kulit putih maka, hukum
akan memihak mereka.
Menghargai Keberagaman
Dengan adanya kesamaan hukum dan kebebasan hak indivdu yang dibatasi, maka Indonesia
sebagai penganut ideologi Pancasila sangat menghargai dan menghormati keberagaman.
Apalagi dpat disebutkan bahwa Indonesia adalah negara yang mempunyai keragaman
terbesar di dunia. Keragaman ras, suku bangsa, agama,budaya, warna kulit, dan sebagainya.
Sementara negara dengan paham liberalisme tidak demikian. Karena mereka menganut
kebebasan individu mutlak, maka penduduk dengan komunitas terbesar akan lebih dihargai
daripada minoritas.
Berdasarkan Ketuhanan
Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana tercantum dalam nilai-nilai
Pancasila sebagai ideologi terbuka sila pertama. Artinya paham atheis tidak diterima oleh
masyarakat Indonesia. Paham liberalisme membebaskan penduduknya untuk bertuhan atau
memilih menjadi atheis atau tidak bertuhan.
Bentuk Negara
Bentuk negara yang sesuai dengan Pancasila adalah Republik kesatuan. Di mana segala
sesuatu ada pemerintah pusat yang mengatur dan pelimpahan wewenang ke pemerintah
daerah. Negara liberalisme mempunyai bentuk negara sebagian besar federal atau negara
bagian di mana tiap wilayah mempunyai peraturan sendiri.
Asal Ideologi
Asal ideologi Pancasila adalah seluruh rakyat Indonesia, sehingga diharapkan sesuai dengan
tujuan pembangunan dan menginspirasi rakyat itu senidri. Liberalisme berasal dari
sekelompok orang yang berkuasa
Indonesia mengatur hak atas kepemilikan sesuatu yang menguasai hajat hidup orang
banyak, seperti air dan barang tambang penting. Dengan demikian, tidak ada individu yang
berkuasa karena menguasainya. Kebalikan dari liberalisme. Di negara liberalisme, individu
yang menguasai hal-hal penting negara akan menjadi penguasa.
Gagasan Ideologi yang mengakui Ideologi yang didasarkan pada Ideologi di mana sistem
hak individu tanpa pemahaman bahwa kebebasan sosial dan ekonomi ditandai
mengabaikan kepentingan dan persamaan hak adalah nilai dengan kepemilikan
bersama yang utama bersama atas alat-alat
produksi
Prinsip Dasar Kebebasan yang Kebebasan berpikir individu, Rasa perhatian, simpati dan
bertanggung jawab menolak adanya pembatasan, empati antar-individu tanpa
khususnya dari pemerintah dan memandang status
agama
Sistem Ekonomi Ekonomi kerakyatan. Aspek ekonomi dijalankan Semua aspek ekonomi
Ekonomi yang berasaskan dengan prinsip masyarakat pasar dianggap sebagai milik
kekekeluargaan, bebas atau free market, bersama, tetapi tidak berarti
kegotong-royongan dan sehingga masyarakatnya harus dimiliki sepenuhnya
kerjasama. menolak campur tangan secara bersama. Boleh
langsung pemerintah dalam dimiliki secara pribadi
perdagangan atau sektor dengan syarat digunakan
ekonomi secara sosialis.
Sistem Politik Demokrasi konstitusional. Sistem multipartai, karena setiap Sistem partai tunggal
Kedaulatan individu bebas mendirikan partai (monopartai). Tidak ada
rakyat/masyarakat politik untuk berpartisipasi kebebasan rakyat untuk
termanifestasi dalam dalam pemilihan memilih secara langsung.
pemilihan parlemen dan
presiden setiap lima
tahun.
Agama Sesuai sila pertama dalam Menjunjung tinggi sekularisme, Kebebasan beragama,
Pancasila; bebas memilih yaitu memisahkan urusan agama termasuk tanpa agama.
agama/kepercayaan, dengan negara.
menjalankan ibadah
menurut
agama/kepercayaan
masing-masing dan
menjunjung tinggi
toleransi agama.
Contoh Negara Indonesia India, Korea Selatan, Jepang, Korea Utara, Kuba, China,
Austria, Belgia, Jerman, Amerika Vietnam, Perancis
Serikat.
Daftar pustaka