Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemerdekaan negara Indonesia diperoleh dari perjuangan oleh penduduk pribumi
yang sangat panjang. Harta, waktudan nyawa mereka korbankan demi kemerdekaan
Negara Indonesia. Sejak negara Indonesia erdeka, Indonesia tidak luput dari gejolak dan
ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi selaman ini bangsa
Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya serta mampu
menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis. Negara Indonesia yang
memiliki wilayah yang luas dan kaya akan sumber daya alam rentan terhadap ancaman
baik dari dalam maupun luar. Ancaman yang datang tersebut dapat membahayakan
kesatuan NKRI.
Indonesia harus bisa mempertahankan kesatuan serta kedaulatan Negara dan
pemerintahan dari ancaman-ancaman yang datang tersebut. Salah satu caranya adalah
dengan memperkuat ketahanan nasional dalam kehidupan Negara Indonesia. Ketahanan
nasional dapat terbentuk jika seluruh elemen masyarakat Indonesia ikut menjaga
ketahanan dalam aspek politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, pertahanan dan
keamanan. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dapat membentuk ketahanan
nasional akan memperkuat kesatuan Negara Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimanakah aspek Ideologi dalam ketahanan nasional?
1.2.2 Bagaimanakah aspek Politik dalam ketahanan nasional?
1.2.3 Bagaimanakah aspek ekonomi dalam ketahanan nasional?
1.2.4 Bagaimanakah aspek sosial budaya dalam ketahanan nasional?
1.2.5 Bagaimanakah aspek pertahanan dan keamanan dalam ketahanan nasional?

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Menjelaskan aspek ideologi dalam ketahanan nasional
1.3.2 Menjelaskan aspek Politik dalam ketahanan nasional
1.3.3 Menjelaskan aspek ekonomi dalam ketahanan nasional
1.3.4 Menjelaskan aspek sosial budaya dalam ketahanan nasional
1.3.5 Menjelaskan aspek pertahanan dan keamanan dalam ketahanan nasional

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aspek Ideologi

2.1.1 Pengertian Ideologi

Ideologi adalah kesatuan gagasan dasar mengenai wujud masyarakat yang dicita-
citakan serta prinsip-prinsip untuk mewujudkan masyarakat tersebut. Ideologi memiliki
gambaran mengenai wujud masyarakat yang dianggap baik sehingga harus diupayakan
pencapaiannya dengan sungguh-sungguh.

Ideologi berperan sebagai prinsip pengarah dalam membangun visi bersama


mengenai masa depan masyarakat pendukungnya serta memberikan daya gerak kepada
masyarakat yang bersangkutan untuk beraktifitas menuju tercapainya masyarakat yang
dicita-citakan. Ideologi merupakan salah satu faktor pemersatu masyarakat sebab dengan
menganut faham ideologi yang sama maka tumbuh rasa solidaritas atau kesetiakawanan
diantara masyarakat yang bersangkutan sehingga dapat mengatasi perbedaan yang ada.

2.1.2 Ideologi di Dunia

Di dunia ini terdapat beberapa ideologi dengan cukup banyak penganutnya diantaranya
yaitu liberalisme, komunisme, sosialisme dan ideologi agama.

1. Ideologi Liberal
Ideologi ini muncul sebagai reaksi atas pemerintahan absolut dan sistem kehidupan
dogmatis di Eropa pada abad pertengahan yang tidak memberikan kebebasan kepada
masyarakat hingga lahir ideologi ini untuk menuntut kebebasan individu.
Masyarakat yang dicita-citakan menurut ideologi liberal adalah masyarakat yang
memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada setiap individu untuk melaksanakan hak-
haknya.
Ideologi liberal menganggap pengakuan dan penghargaan terhadap HAM sebagai
suatu hal yang penting dan menjunjung tinggi asas demokrasi, sebagai wujud kesadaran
bahwa rakyat adalah pemilik kekuasaan sedangkan pemerintah menjalankan
pemerintahan atas nama rakyat sehinggs pemeintah tidak dapat bertindak sewenang-
wenang. Liberalisme juga menjunjung tinggi negara hukum sebab dengan penegakan
hukum dengan baik akan ada kepastian hukum dalam masyarakat yang berarti kepastian

2
hak-hak individu. Liberalisme menolak paham dogmatis karena dogmatis merupakan
pengekangan atas kebebasan individu untuk berpikir dalam menemukan kebenaran.
2. Ideologi Komunis
Komunisme muncul sebagai reaksi terhadap berkembangnya kapitalisme yang
diletakkan di atas landasan kepemilikan faktor produksi oleh perseorangan.
Berkembangnya kapitalisme menciptakan polarisasi yakni golongan majikan dan buruh,
atau golongan borjuis dan proletar.
Masyarakat yang dicita-citakan ideologi komunis adalah masyarakat tanpa kelas atau
masyarakat yang sama rasa sama rata. Peralihan faktor produksi dari tangan
perseorangan kemudian ditempatkan dibawah penguasaan negara harus dilakukan
melalui sebuah revolusi (kekerasan).
Karakter ideologi kemunis antara lain atheisme, membawa sifat dogmatisme
berlebihan, menolak demokrasi serta mengingkari hak asasi manusia karna dalam
pandangan komunishak-hak individu hampir tidak ada. Karena itu hak perseorangan
sangat dibatasi dan hampir semua dikuasai oleh negara.
3. Agama sebagai Ideologi
Pemimpin agama menjadi pemimpin negara dan hukum agama menjadi hukum
negara. Sumber hukum utama dalam negara adalah kitab suci agama tertentu. Sistem
kenegaraan didasarkan kepada teori teokrasi bahwa terbentuknya negara merupakan
manifestasi kekuasaan tuhan. Dalam hal ini berarti agama sebagai ideologi. Teori
teokrasi memberikan keabsahan terhadap kehidupan negara dan agama menentukan
kehidupan kenegaraan dengan segala konsekuensinya.

2.1.3 Ideologi Pancasila

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, dasar negara dan pandangan hidup
bangsa. Sebagai ideologi negara, Pancasila memberikan gambaran mengenai wujud
masyarakat yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Wujud masyarakat yang dicita-
citakan yaitu masyarakat yang dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dalam kelima sila
dari Pancasila.

Pansaila berperan mempersatukan bangsa Indonesia yaitu seluruh rakyat indonesia


menjadi bangsa yang berkepribadian dan percaya pada diri sendiri. Ideologi pancasila
memiliki kekhasan dalam hidup kemasyarakatan dan kenegaraan sesuai dengan sila-sila
pamcasila. Pertama, percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, penghargaan

3
kepada sesama umat manusia, apapun suku dan bahasanya. Ketiga, bangsa indonesia
menjunjung tinggi persatuan bangsa. Keempat, Kehidupan bermasyarakat dan bernegara
berdasar sistem demokrasi dengan mementingkan musyawarah. Kelima, keadilan sosial
bagi hidup bersama.

2.1.4 Ketahanan di Bidang Ideologi

Kondisi ideologi dalam masyarakat mampu membangkitkan visi kebersamaan untuk


membangun masa depan bangsa demi tercapainya masyarakat yang dicita-citakan, serta
menangkal pengaruh-pengaruh negatif dari ideologi lain yang mengganggu
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta menggangu upaya pencapaian tujuan
nasional.

Tingkat ketahanan di bidang ideologi akan tampak dari dimensi realitas, dimensi
idealitas, dan dimensi fleksibilitas. Dimensi realitas, menggambarkan realitas sosial
budaya masyarakat pendukungnya. Dimensi Idealitas, memberikan keyakinan kepada
para pendukungnya bahwa dengan ideologi tersebut masyarakat akan dapat menuju
kehidupan yang dicita-citakan bersama. Dimensi fleksibilitas, mampu menampung
dinamika perkembangan masyarakat dengan tersedianya ruang bagi adanya penafsiran
baru sesuai dengan perkembangan zaman serta kesediaan ideologi menerima pangaruh
positif dari luar.

Untuk mewujudkan ketahanan nasional, perlu diupayakan perwujudan nilai-nilai


Pancasila dalam bermasyarakat dan bernegara. Perwujudan tersebut diantaranya
perwujudan subjektif dan objektif. Perwujudan subjektif adalah perwujudan ideologi
pancasila oleh setiap individu dalam kehidupan masyarakat yang tampak dari sikap dan
perilaku setiap individu. Perwujudan secara objektif adalah perwujudan ideologi
pancasila dalam pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan bernegara.

2.2 Aspek Politik

2.2.1 Pengertian Politik

Secara etimologid, politik berasal dari bahasa Yunani “polis” artinya kota kemudian
timbul istilah lain “polite” artinya warga negara, “ politikos” artinya kewarganegaraan.
Beberapa konsep yang terkait dengan politik antara lain konsep kekuasaan, negara,
pemerintah, kebijakan dan alokasi nilai.

4
Politik merupakan segala sesuatu yang berkenaan dengan perbuatan serta
pelaksanaan suat kebijakan. Dalam pengertian ini kehidupan poitik dipahami sebagai
suatu mekanisme input-proses-output. Input dalam sistem politik adalah aspirasi dan
dukungan masyarakat. Aspirasi menjadi bahan dalam penyusunan kebijakan yang sesuai
dengan keinginan masyarakat sedangkan dukungan diperlukan untuk membangun
pemerintah yang legitimate. Aspirasi dan dukungan diproses oleh pemerintah menjadi
output berupa kebijakan yang otoritatif yaitu kebijakan yang mengikat seluruh warga
masyarakat. Fungsi output dijalankan oleh lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Selanjutnya terjadi mekanisme umpan balik. Apabila kebijakan sesuai aspirasi


masyrakat maka pemerintah akan mendapat dukungan yang kuat dan semakin legitimate.
Sebaliknya, bila kebijakan tidak sesuai aspirasi masyarakat maka masyarakat akan
mengurangi dukungan dan legitimasi pemerintah berkurang.

2.2.2 Kehidupan Politik di Indonesia

Negara Indonesia menganut prinsip demokrasi. Demokrasi berarti pemerintahan


rakyat, yaitu pemerintah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dalam demokrasi
dipahami bahwa rakyat adalah sumber kekuasaan sedangkan pemerintah menjalankan
kekuasaan atas nama rakyat. Kekuasaan rakyat dilaksanakan melalui perwakilan. Setiap
5 tahun sekali indonesia mengadakan pemilu untuk memilih wakil rakyat tersebut.
Demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang dilandasi nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila.

Kebijakan yang diambil pemerintah hendaknya mencerminkan kehendak rakyat,


karena sesuai dengan prinsip demokrasi sumber kekuasaan adalah rakyat.

Mekanisme kehidupan politik melibatkan berbagai macam lembaga, baik lembaga


kawasan insfrastruktur politik maupun suprastrukur politik. Insfratruktur politik yaitu
struktur politik yang ada dalam kehidupan masyarakat sedangkan suprastruktur politik
adalah struktur politik yang ada dalam pemerintahan. Insfrastruktur politik terdiri dari
partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, tokoh-tokoh politik dan media
massa. Suprastruktur politik di pusat terdiri dari lembaga-lembaga negara seperti MPR,
Presiden, DPR, DPD, BPK, MA, Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial sedangkan
di daerah adalah lembaga pemerintahan daerah yaitu Kepala Daerah dan DPRD.

5
Fungsi Insfrastruktur politik adalah fungsi pendidikan politik, artikulasi
kepentingan, agregasi kepentingan, seleksi kepemimpinan, dan komunikasi politik.
Fungsi suprastruktur politik adalah fungsi penentuan kebijakan /peraturan, pelakanaan
kebijakan atau peraturan serta penghakiman atas penyimpangan yang terjadi dalam
pelaksanaan kebijakan/peraturan.

Persoalan yang dirasakan dalam kehdupan politik di Indonesia yaitu jumlah partai
politik yang terlalu banyak dan tingkat kesadaran politik masyarakat yang masih rendah.

Indonesia berpegang pada prinsip politik luar negeri yang bebas dan aktif. Bebas
menentukan pendirian politik dan menegakkan prinsip yang sesuai dengan cita-cita dan
kepribadian nasional serta tidak hanya menjadi objek tetapi aktif berperan dalam
peraturan politik internasional.

2.2.3 Ketahanan di Bidang Poltik

Indikator-Indikator terwujudnya ketahanan nasional di bidang politik:

a. Pemerintah yang memiliki legitimasi yang kuat, yaitu pemerintah yang didukung
oleh rakyat karena diangkat melalui sebuah proses yang demokratis.
b. Kebijakan pemerintah yang sesuai dengan aspirasi masyarakat sehingga tingkat
resistensi atau penolakan masyarakat terhadap kebiijakan pemerintah menjadi sangat
kecil dan dukungan terhadap pemerintah menjadi semakin besar.
c. Masyarakat yang memiliki kesadaran politik yang tinggi , yaitu kesadaran akan hak
dan kewajiban sebagai warga negara, sehingga mampu menyediakan input
d. Penegakan supremasi hukum sebagai pengendali bagi pengajuan tuntutan, proses
konservasi tuntutan menjadi kebijakan pemerintah, serta pengendali pelaksanaan
kebijakan pemerintah untuk seluruh masyarakat.
Upaya mewujudkan ketahanan nasional di bidang politik yaitu pembentukan
pemerintahan yang memiliki legitimasi yang kuat yakni melalui pemilihan umum yang
dilaksanakan secara demokratis, memperhatiakn aspirasi yang berkembang di
masyarakat, dilakukan pendidikan politik kepada masyarakat agar memiliki kesadaran
politik.
2.3 Aspek Ekonomi
2.3.1 Ekonomi secara umum
Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kegiatan produk dalam perekonomian melibatkan faktor-faktor

6
produk berupa: Tenaga kerja, modal, teknologi, sumber dayaalam, manajemen. Sistem
ekonomi adalah kumpulan (set) dar mekanisme dan lembaga pengambil keputusan serta
pelaksanaan keputusan untuk produksi, memperoleh pendapatan, dan mengonsumsi
dalam wadah suatu negara,
2.3.2 Ekonomi Indonesia
Pengelolaan dan perkembanga ekonomi Indonesia didasarkan pada pasal 33 UUD
1945 sebagai berikut:
a. Perekonomian disusun sebagai usaha usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan
b. Cabang –cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan , efisiensi kedeailan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama dijalankan oleh pemerintah dalam
bentuk BUMN (Badan Umum Milik Bersama), masyarakat dalam bentuk usaha swasta
serta ada dalam bentuk usaha swasta serta adanya koperasi.
Sistem ekonomi kerakyatan maknanya sama dengan demokrasi ekonomi, dalam
pasal 33 UUD 1945 dinyatakan bahwa produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua
dibawah pimpinan dan penilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran rakyat yang
utama dan perekonomian berdasar asas kekeluargaan.
2.3.3 Ketahanan di Bidang Ekonomi
Ketahanan ekonomi nasional berkaitan dengan banyak dimensi meliputi:
a. Stabilitas Ekonomi
Indikatornya yaitu tingkat inflasi, kurs rupiah terhadap mata uang asing dan tingkat
bunga.
b. Tingkat Integrasi Ekonomi
Menyangkut keterkaitan antar sektor dan antar daerah.
c. Ketahanan sistem ekonomi terhadap goncangan dari luar sistem ekonomi
Memiliki ketahanan bila tidak terjadi gejolak diluar sisem ekonomi seperti gejolak
sosial dan politik, misalnya kerusuhan massa

7
d. Margin of savety dari garis kemiskinan dan tingkat pertumbuhan ekonomi
Semakin jauh perekonomian dari garis kemiskinan semakin tinggi tingkat
ketahanannya.
e. Keunggulan kompetitif produk-produk ekonomi nsional
Dipengaruhi oleh muatan teknologi dan manajemen serta biaya transaksi.
f. Kemantapan ekonomi dari segi besarnya (size) ekonomi nasional
g. Tingkat integrasi ekonomi nasional dengan ekonomi global
Merupakan indikasi kemampuan ekonomi nasional untuk menyesuaikan diri dengan
irama dan dinamika pasar internasional.
Untuk mewujudkan ketahanan nasional di bidang ekonomi perlu dilakukan pembinaan
antara lain:
1. Sistem ekonomi indonesia diarahkan dapat mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah negara Indonesai, melalui
ekonomi kerakyatan serta menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan
kelagsungan hidup bangsa dan negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
2. Ekonomi kerakyatan harus menghindari diri dari hal sebagai berikut:
a. Sistem fee fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi yang
bermodal tinggi dan tidak memungkinkan berkembangnya ekonomi kerakyatan
b. Sistem etatisme, dalam arti negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat
dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit
ekonomi di luar sektor negara
c. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat dan bertentangan dengan kedilan sosial
3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam
keselarasan dan keterpaduan antara sektor pertanian, industri, serta jasa.
4. Pembangunan ekonomi yang merupakan usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan
dibawah pengawasan anggota masyarakat, memotivasi dan mendorong peran serta
masyarakat secara aktif
5. Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya senantiasa dilaksanakan
dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian pembangunan antar wilayah
dan antar sektor
6. Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis untuk
mempertahankan serta meningkatkan eksistensi dan kemandirian perekonomian
nasional.

8
2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan di Bidang Ekonomi
Negara-negara berkembang dalam pengelolaan faktor produksi menjadi produk barang
dan jasa mempunyai ciri-ciri :
1. Bumi dan sumber alam
a. Belum ada kemampuan sepenuhnya untuk memanfaatkan kekayaan alam,
karena:
- Kurang modal
- Belum memiliki keterampilan teknologi yang memadai dan tingkat
manajemen yang belum memenuhi harapan
b. Bencana alam
c. Struktur ekonomi agraris merupakan tekanan berat atas areal tanah dan
lingkungan dengan konsekuensi sosial yang amat luas
d. Negara yang tidak mempunyai kekayaan alam sangat bergantung pada impor
bahan baku yang banyak memerlukan devisa sehingga perkembangan
industrinya lamban.
2. Tenaga kerja
Penanggulangan terkait pertambahan penduduk:
a. Peningkatan keterampilan teknologi
b. Transmigrasi
c. Industrialisasi
d. Keluarga berencana
e. Distribusi penduduk secara ekonomi geografis yang dipadukan dengan masalah
keamanan nasional
3. Faktor modal
Diperoleh dari tabungan, pajak, reinvestasi perusahaan, pendapatan ekspor dan
modal asing. Penyebab kekurangan modal dalam negara berkembang;
a. Pendapatan masyarakat rendah
b. Dasar tarif pajak dan aparatur pemungutan pajak masih terbatas
c. Kemampuan investasi modal perusahaan masih kurang.

Untuk jangka panjang perlu ditempuh strategi pembangunan yang bertujuan;

a. Memberikan pendidikan keterampilan secara masal dan terarah


b. Industrialisasi untuk perluasan lapangan kerja

9
c. Penigkatan produksi barang dan jasa untuk konsumsi dalam negeri dan untuk
ekspor barang setengah jadi dan barang jadi.
d. Pembinaan permodalan bagi pengusaha golongan ekonomi lemah.
4. Faktor teknologi
Penggunaan teknologi memerlukan pertimbangan-pertimbangan misalnya:
a. Labour intensive (padat karya). Berakibat kurangnya pengangguran namun
biaya produksi mahal, dan barang produksi kurang mampu bersaing di pasaran
dunia
b. Teknologi Intermediate/ teknologi elektra.Dapat mengurangi pertentangan
antara kepentingan peningkatan produksi secara cepat dengan kepentingan
menciptakan kesempatan kerja secara luas
c. Teknologi muktahir atau technocratium.Tidak lepas dari konsekuensi sosial
ekonomis.
5. Hubungan dengan ekonomi luar negeri
Hal-hal yang harus diperhatiakn negaraberkembang di bidang hubungan ekonomi
luar negeri:
a. Melebarnya jurang pemisah antara negara maju dengan negara berkembang
b. Kemerosotan harga bahan ekspor tradisional dan menurunnya hasil produksi
negara berkembang
c. Makin tinggi kapasitas produksi dan volume ekspor negara industri, makin
mudah keadaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan pasaran internasional
d. Adanya pengelompokan negara maju menjadi masyarakat ekonomi misalnya
M.E.E.
6. Prasarana atau infrastuktur
Prasarana merupakan sesuatu yang diperlukan untuk menunjang produksi barang
dan jasa
7. Faktor managemen
Managemen adalah tata cara mengelola perusahaan. Public administration adalah
managemen atau tatacara perusahaan oleh pihak swasta.
2.4 Aspek Sosial Budaya
2.4.1 Makna Sosial Budaya
Aspek sosial menyangkut masyarakat yang mengacu kepada masalah struktur
sosial dan pola hubungan sosial yang ada di dalamnya. Sedangkan aspek budaya
menyangkut kebudayaannya, yang mengacu kepada sistem nilai, sistem ide,

10
kepercayaan, teknologi, pencaharian (kondisi kebudayaan) yang terdapat dalam
masyarakat yang bersangkutan.
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yamh secara relatif mndiri hidup
bersama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan
yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatannya dalam kelompok tersebut
(Horton dan Hunt, 1987:59). Kebudayaan adalah segala sesuatu ynag dipelajari dan
dialami bersama-sama secara sosial oleh para anggota suatu masyarakat (Horton dan
Hunt, 1987: 58)
2.4.2 Struktur Sosial di Indonesia
Struktur sosial di Indonesia secara horizontal ditandai dengan adanya kesatuan-
kesatuan berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat serta perbedaan
kedaerahan. Secara vertikal struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh perbedaan-
perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
2.4.3 Kondisi Budaya di Indonesia
Dalam aspek budaya, terdapat keanekaragaman budaya daerah yang menyertai
keberadaan suku bangsa. Kebudayaan yang lebih penting untuk mewujudkan
persatuan dan kesatuan bangsa adalah kebudayaan nasioal atau kebudayaan Indonesia.
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan kita bersama, yakni kebudayaan yang
mempunyai makna bagi kita bangsa Indonesia. Kebudayaan bangsa merupakan
puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia artinya kebudayaan yang
diterima dan dijunjung tinggi oleh sebagian besar suku-suku bangsa di Indonesia dan
memiliki persebaran di sebagian besar wilayah Indonesia.
2.4.3 Media Jejaring Sosial
Media jejaring sosial dapat membangun solidaritas diantara orang-orang dalam
masyarakat dengan adanya group-gorup di dunia maya untuk melakukan komunikasi
satu dengan yang lain. Selain itu, jejaring sosial ada sisi negatifnya yaitu menciptakan
gangguan dalam kehidupan sosial yaitu adanya orang-orang yang tidak bertanggung
jawab melakukan tindakan kejahatan seperti penipuan, pembobolan rekening di bank
dan sebagainya yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah dan masyarakat.
2.4.4 Ketahanan di Bidang Sosial Budaya
Ketahanan di bidang sosial budaya dapat digambarkan dengan kondisi
masyarakat Indonesia yang diwarnai dengan berbagai keanekaragaman dan
menggambarkan adanya pelapisan dalam berbagai aspeknya dapat terwujud integrasi
sosial yang mantap dimana masyarakat Indonesia mampu menanggapi berbagai

11
pengaruh perubahan dengan cara mempertahankan nilai-nilai budaya asli yang
dianggap baik serta kesediaan untuk menerima pengaruh yang datang dari luar demi
kemajuan bangsa.
2.5 Aspek Pertahanan dan Keamanan
2.5.1 Pokok-Pokok Pengertian tentang Hankam
Pertahanan merupakan upaya yang dilakukan negara untuk menghadapi
tantangan yang datang dari luar (tantangan eksternal),sedangkan keamanan
merupakan upaya untuk menghadapi tantangan yang datang dari dalam
(internal).Fungsi pertahanan terutama menjadi tanggung jawab TNI, sedangkan fungsi
keamanan menjadi tanggung jawab Polri.
Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan negara Republik Indonesia dilandasi
oleh landasan Idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan
visional Wawasan Nusantara. Pertahanan dan Keamanan negara diselenggarakan
dengan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (sishankamrata) yang bersifat
lokal, kerakyatan, dan kewilayahan.
2.5.2 Postur Kekuatan Hankam
Postur kekuatan hankam mencakup sruktur kekuatan, tingkat kemampuan dan
gelar kekuatan. Untuk membangun postur kekuatan Hankam dapat digunakan 4
(empat) pendekatan, yaitu pendekatan ancaman, pendekatan misi, pendekatan
kewilayahan, dan pendekatan politik.
Postur kekuatan hankam yang perlu dibangun adalah kekuatan Hankam yang
memiliki profesionalisme yang tinggi untuk melaksanakan :
a. Pertama, kegiatan itel strategis dalam semua aspek kehidupan nasional
b. Kedua, melaksanakan upaya pertahanan darat, laut, dan udara.
c. Ketiga, memelihara dan menegakkan keamanan dalam negeri secara berlanjut
dalam semua aspek kehidupan nasional
d. Keempat, membina potensi dan kekuatan wilayah dalam semua aspek kehidupan
nasioanl untuk meningkatkan ketahanan nasional.
e. Kelima, memelihara stabilitas nasional dan ketahanan nasional secara
menyeluruh dan berlanjut.

Konsep “standing armed forces” perlu dikembangkan dengan susunan kekuatan:

12
1. Perlawanan bersenjata yang terdiri atas bala nyata yang merupakan kekuatan
TNI yang selalu siap dan yang membina sabagai kekuatan cadangan serta bala
potensial yang terdiri atas Polri dan Ratih sebagai perlawanan rakyat
2. Perlawanna tidak bersenjata yang terdiri atas Ratih dengan fungsi Tibum, Linra,
Kamra, dan Wanra.
3. Komponen pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata sesuai dengan
bidang profesinya dengan memanfaatkan semua sumber da2.ya nasional, sarana
dan prasarana, serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang dan
bencana lainnya.

2.5.3 Ketahanan di Bidang Hankam

Ketahanan di bidang Hankam dapat digambarkan sebagai kesiapsiagaan bela


negara yang berisi kemampuan dan ketangguhan melalui penyelenggaraaan
sishankamrata untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
kesinambungan pembangunan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ideologi adalah kesatuan gagasan dasar mengenai wujud masyarakat yang dicita-
citakan serta prinsip-prinsip untuk mewujudkan masyarakat tersebut. Untuk mewujudkan
ketahanan nasional, perlu diupayakan perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam
bermasyarakat dan bernegara.
Politik merupakan segala sesuatu yang berkenaan dengan perbuatan serta
pelaksanaan suat kebijakan. Upaya mewujudkan ketahanan nasional di bidang politik
yaitu pembentukan pemerintahan yang memiliki legitimasi yang kuat
Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Ketahanan ekonomi nasional berkaitan dengan banyak
dimensi meliputi: Stabilitas Ekonomi, tingkat Integrasi Ekonomi, Ketahanan sistem
ekonomi terhadap goncangan dari luar sistem ekonomi, margin of savety dari garis
kemiskinan dan tingkat pertumbuhan ekonomi, keunggulan kompetitif produk-produk
ekonomi nsional, kemantapan ekonomi dari segi besarnya (size) ekonomi nasional dan
tingkat integrasi ekonomi nasional dengan ekonomi global.
Ketahanan di bidang sosial budaya dapat digambarkan dengan kondisi masyarakat
Indonesia yang diwarnai dengan berbagai keanekaragaman dan menggambarkan adanya
pelapisan dalam berbagai aspeknya dapat terwujud integrasi sosial yang mantap
Ketahanan di bidang Hankam dapat digambarkan sebagai kesiapsiagaan bela negara
yang berisi kemampuan dan ketangguhan melalui penyelenggaraaan sishankamrata
untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara serta kesinambungan
pembangunan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

3.2 Saran
Kita sebagai anak bangsa harus ikut serta dalam mempertahankan bangsa Indonesia
dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan adanya keanekaragaman suku
bangsa, agama, ras dan pribadia maupun golongan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sunarto, dkk.2018. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Semarang: Pusat


Pengembangan MKU/MKDK-LP3 Universitas Negeri Semarang
https://www.academia.edu/27201466/MAKALAH_KETAHANAN_NASIONAL

15

Anda mungkin juga menyukai