Anda di halaman 1dari 16

RESUME

“MATERI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN)


TAHUN AJARAN 2022”

Disusun
oleh:
Nama : Naziratul Khira
NPM 2106103040062
Dosen : Muhammad Iqbal,S.H.,M.H
Kelas : MKU 41 PPKN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2022
BAB I
IDEOLOGI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus
membentuk orang atau atau masyarakat yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu
menuju cita- cita yang mereka inginkan. Ideologi merupakan sesuatu yang dihayati dan diresapi
menjadi suatu keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen
(keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka
akan semakin tinggi untuk mewujudkannya. Ideologi mempunyai fungsi penting, yaitu
menanamkan keyakinan atau kebenaran perjuangan kelompok atau kesatuan yang berpegang
teguh pada ideologi itu. Oleh karena itu, ideologi menjadi sumber inpirasi bagi para warganya.
Ideologi bagi suatu negara sangat besar peranannya karena kehidupan dalam berbangsa
dan bernegara sangat dipengaruhi oleh ideologinya. Dalam hal ini, eksistensi suatu ideologi
bersifat permanen selama masih ada pendukungnya. Idealnya, suatu ideologi agar tetap bisa
eksis harus berakar dari budaya bangsa tersebut karena akan sangat sesuai dengan cita-citanya.
Namun demikian, ideologi ini tidak sekedar gagasan, melainkan gagasan yang diikuti dan
dianut sekelompok besar manusia atau bangsa, sehingga karena itu ideologi bersifat
menggerakkan manusia untuk merealisasikan gagasan tersebut. Bagi suatu negara ideologi
sangat penting karena memiliki fungsi urgen dalam menjalankan baik kehidupan bermasyrakat,
berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu, ideologi dijadikan sebagai pedoman dalam menata
kehidupan. Adapun fungsi ideologi bagi suatu negara adalah sebagai berikut.
a. Struktur kognitif; keseluruhan pengetahuan yang dapat menjadilandasan untuk
memahami dan menafsirkan dunia, serta kejadian- kejadian dilingkungan sekitarnya.
b. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan maknaserta
menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
c. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah
dan bertindak.
d. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.
e. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan
kegiatan dan mencapai tujuan.
f. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta
mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang
terkandung di dalamnya.
Kelahiran ideologi bersumber dari pandangan hidup yang dianut oleh suatu masyarakat.
Pandangan hidup kemudian berbentuk sebagai keyakinan terhadap nilai- nilai tertentu yang
diaktualisasikan dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, ideologi berfungsi sebagai alat
membangun solidaritas masyarakat dengan mengangkat berbagai perbedaan ke dalam tata nilai
baru. Sebagai ideologi, Pancasila berfungsi membentuk identitas bangsa dan negara Indonesia
sehingga bangsa dan negara Indonesia memiliki ciri khas berbeda dari bangsa dan negara lain.
Pembedaan ini dimungkinkan karena ideologi memiliki ciri selain sebagai pembeda juga
sebagai pembatas dan pemisah dari ideologi lain. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan sebagai
refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya
bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan
menyeluruh. Ciri-ciri Ideologi Terbuka: Sistem pemikiran yang terbuka, Nilai-nilai dan cita-
citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani,
moral, dan budaya masyarakat itu sendiri, Dasar pembentukan ideologi bukan keyakinan
ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dan kesepakatan dari masyarakat
itu sendiri, Tidak diciptakan oleh negara, melainkan oleh masyarakat itu sendiri, sehingga
ideologi tersebut adalah milik seluruh rakyat atau anggota masyarakatnya, Tidak hanya
dibenarkan, melainkan dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat, Isinya bersifat
operasional, kecuali apabila sudah dijabarkan ke dalam perangkat yang berupa konstitusi atau
peraturan perundang-undangan lainnya, Senantiasa berkembang seiring dengan
perkembangan aspirasi, pemikiran, dan akselerasi dari masyarakat dalam mewujudkan cita-
citanya untuk hidup untuk hidup berbangsa sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Ciri-ciri Ideologi Tertutup: Sistem pemikiran yang tertutup, Cenderung untuk memaksakan
mengambil nilai-nilai ideologi dari luar yang tidak sesuai dengan keyakinan dan pemikiran
masyarakatnya, Dasar pembentukannya adalah citacita atau keyakinan ideologis
perseorangan atau sekelompok orang, Pada dasarnya ideologi tersebut diciptakan oleh negara,
dalam hal ini penguasa negara yang mutlak harus diikuti oleh seluruh warga masyarakat,
Pada hakekatnya ideologi tersebut hanya dibutuhkan oleh penguasa negara untuk
melanggengkan kekuasaannya dan cenderung memiliki nilai kebenaran hanya dari sudut
pandang penguasa semata, Isinya terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan operasional
dengan sifat keras yang wajib oleh seluruh warga masyarakatnya, Tertutup terhadap
pemikiranpemikiran baru yang berkembang dalam masyarakatnya.
BAB II
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan manusia (masyarakat) dan merupakan alat
yang diperugunakan untuk menjapai tujuan bersama. Terdapat beberapa tujuan dari negara
diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperluas kekuasaan semata-mata


2. Untuk menyelenggarakan ketertiban hokum
3. Untuk mencapai kesejahteraan umum

Sedangkan dari segi unsurnya, suatu negara harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:

1. Harus adanya wilayah


2. Harus adanya masyarakat
3. Adanya pemerintah Negara

Indonesia merupakan negara yang menganut sistem pemerintahan yang bersifat


disentralisasi sebagaimana dikemukan di dalam Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945
“Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi
itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota mempunyai
pemerintahan daerah sebagaimana diatur dalam undang-undang”.Makna lain dari
pemerintahan adalah bestuurvoering atau pelaksanaan tugas pemerintah. Dalam arti yang luas
mencakup seluruh (semua) alat kelengkapan negara yang terdiri dari cabang-cabang kekuasaan
baik itu kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Sedangkan dalam arti sempit pemerintah
merupakan organ atau perlengkapan negara yang diserahkan tugas oleh pemerintah untuk
melaksanakan tugas.

Terdapat beberapa tujuan pemberian otonomi daerah diantaranya adalah sebagai


berikut:

1. Mencapai efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan kepada masyarakat.


2. Menumbuh kembangkan daerah dalam berbagai bidang.
3. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
4. Menumbuhkan kemandirian daerah
5. Meningkatkan daya saing daerah dalam proses pertumbuhan
BAB III
IDENTITAS NASIONAL

Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa, secara fisiologi yang
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut
maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan,
sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Demikian pula dengan hal ini sangat
ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis. Identitas Nasional
dalam konteks bangsa (masyarakat Indonesia) cenderung mengacu pada kebudayaan atau
karakter khas. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-
simbol kenegaraan. Kedua unsur identitas ini secara nyata terangkum dalam Pancasila.
Pancasila dengan demikian merupakan identitas nasional kita dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Bangsa Indonesia pada dasarnya adalah bangsa yang religius,humanis,
menyukai persatuan/kekeluargaan, suka bermusyawarah dan lebih mementingkan kepentingan
bersama. Itulah watak dasar bangsa Indonesia.

Karakteristik, Hakikat dan Fungsi Identitas Nasional adalah :

1. Persamaan nasib.
2. Sama-sama berkeinginan untuk merdeka, bebas dari segala bentuk belenggu
penjajahan dalam bentuk apapun itu.
3. Kesatuan Indonesia.

Unsur-Unsur Terbentuknya Identitas Nasional yaitu :

1. Suku bangsa
2. Agama
3. Kebudayaan
4. Bahasa
5. Wilayah Geografis

Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia diantaranya adalah sebagai
berikut:

1) Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia


2) Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3) Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4) Lambang Negara yaitu Pancasila
5) Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6) Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7) Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD NRI 1945
8) Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat
9) Konsepsi Wawasan Nusantara
10) Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan Nasional
BAB IV
KEWARGANEGARAAN
Negara adalah integrasi dari kekuasaan politik, yang merupakan organisasi pokok dari
kekuasaan politik. Negara ialah alat kekuasaan dalam masyarakat untuk mengatur hubungan-
hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam
masyarakat. Teori-teori terbentuknya Negara dapat digolongkan dalam beberapa teori, antara
lain, teori alamiah,toeri ketuhanan, teori kekuatan, teori kontrak social, dan teori patriakal dan
matriakal. Unsur-unsur terbentunya negra antara lain, penduduk, wilayah, pemerintahan dan
pengakuan. Setiap Negara memiliki fungsi yang mutlak dilakukan antara lain: melaksanakan
ketertiban, mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, pertahanan, dan menegakkan
keadilan. Bentuk Negara terdiri dari Negara republic dan Negara serikat, sedangkan bentuk
pemerintahan terdiri dari Republic dan Monarki. Kewarganegaraan memiliki arti keanggotaan
yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dengan warga negara. Warganegara
sebagai terjemahan dari citizen artinya adalah anggota dari komunitas yang membentuk
negara itu sendiri . Warga Negara adalah yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang
menjadi unsur negara, dahulu disebut kawula negara, sekarang lazim disebut warganegara.
Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

a. kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis


1) Kewarganegraan dalam arti yuridis Kewarganegaraan yang ditandai dengan
adanya ikatan hokum antara orang-orang dan Negara. Misalnya melalui akte
kelahiran, bukti kewarganegraaan dll.
2) Kewarganegaraan dalam arti sosiologis Kewarganegaraan yang diikat oleh
ikatan emosional, seperti ikatan keturunan, primordial, sejarah dll.
b. Kewarganegaraan dalam arti Formil dan materiil
1) Kewarganegaraan dalam arti formil, menunjuk pada tempat kewarganegaraan.
2) Kewaarganegaran dalam arti materiil, menunjuk pada akibat hokum dari status
kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga negara.

Setiap Negara berwenang menentukan siapa-siapa yang menjadi warga Negaranya.


Dalam penentuan kewarganegaraan seseorang, dikenal ada 3 unsur yang menentukan
kewarganegaraannya, yaitu:

a) Asas Ius Soli Asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan sesseorang ditentukan
dari tempat dimana orang tersebut dilahirkan.
b) Asas Ius Sanguinis Asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang
ditentukan berdasarkan keturunan dari orang tersebut.
c) Asas Naturalisasi (pewarganegaraan) Meskipun orang tidak dapat memenuhi dua
prinsip di atas,namun dapat juga memperoleh kewarganegaraan dengan jalan
pewarganegaraan atau naturalisasi. Setiap Negara memiliki mekanisme tersendiri
terkait dengan naturalisasi ini.

Selain dari sisi kelahiran, penentuan asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat
Asas persamaan hokum didasarkan pandangan bahwa suami istri adalah suatu ikatanyang
tidak terpecah sebagai inti dari masyarakat. Dalam menyelenggarakan kehidupan bersama,
suami istri perlu mencerminkan suatu kesatuan yang bulat termasuk dalam masalah
kewarganegaraan. Berdasarkan asas ini diusahakan status kewarganegaraan suami dan istri
adalah sama dan satu.
a) Asas persamaan derajat berasumsi bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan
perubahan status kewarganegaraan suami dan istri. Keduanya memiliki hak yang
sama untuk menentukan sendiri kewarganegaraan. Jadi, mereka dapat berbeda
kewarganegaraan seperti halnya ketika belum berkeluarga.

Penentuan kewarganegaraan dengan cara berbeda-beda oleh setiap Negara dapat


menciptakan persoalan kewarganegaraan bagi seorang warga negara. Persoalan
kewarganegaraan yang dapat terjadi ialah munculnya apatride dan bipatride. Apatride adalah
sebutan untuk orang-orang yang tidak memiliki kewarganegaraan. Bipatride adalah sebutan
untuk orangorang yang memiliki kewarganegaraan rangkap (dua). Bahkan, dapat muncul
multipatride yaitu sebutan untuk orang-orang yang memiliki kewarganegaraan banyak (lebih
dari dua).
BAB V
KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA

Ketahanan sebuah bangsa (persekutuan hidup manusia) sangatlah penting bagi


kelangsungan kehidupan manusia yang bersangkutan. Ketahanan bangsa merupakan
kemampuan suatu bangsa untuk mempertahankan persatuan dankesat uannya serta
memperkuat daya dukung kehidupannya. Dengan kata lain kemampuan menghadapi segala
bentuk ancaman yang dihadapinya, sehingga memiliki kemampuan melangsungkan
kehidupannya dalam mencapai kesejahteraan bangsa tersebut. Konsepsi ketahanan bangsa
untuk konteks Indonesia dikenal dengan nama Ketahanan Nasional yang dikembangkan oleh
Lembaga Pertahanan Nasional.
Bela negara mencakup bela negara secara fisik atau militer dan belanegara secara
nonfisik atau nirmiliter dari dalam maupun luar negeri. Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya belanegara. Bela Negara dapat secara fisik yaitu dengan cara
"memanggul senjata" menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara
fisikdilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Bela negara secara nonfisik adalah segala
upaya untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan cara
meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air
(salah satunya diwujudkan dengan sadardan taat membayar pajak), serta berperan aktif dalam
memajukanbangsa dan negara, termasuk penanggulangan ancaman dan lain sebagainya.
BAB VI
DEMOKRASI

Menurut Hans Kelsen, demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk
rakyat.Yang melaksanakan kekuasaan negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana
rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di dalam
melaksanakan kekuasaan negara. Demokrasi banyak dipakai suatu negara dengan banyak
macam-macamnya. Jadi, mengenai macam-macam demokrasi dapat dikelompokkan dalam
beberapa pembagian antara lain sebagai berikut:

1. Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Penyaluran Kehendak Rakyat:


a) Demokrasi Langsung (Direct Democracy), demokrasi yang secara langsung
dalam melibatkan rakyat untuk pengambilan keputusan terhadap suatu negara.
b) Demokrasi Tidak Langsung (Indirect Democracy), demokrasi yang tidak secara
langsung melibatkan seluruh rakyat suatu negara dalam pengambilan
keputusan.
2. Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Fokus Perhatiannya:
a) Demokrasi Formal, demokrasi yang berfokus dari bidang politik tanpa
mengurangi kesenjangan ekonomi.
b) Demokrasi Material, demokrasi yang berfokus di bidang ekonomi tanpa
mengurangi kesenjangan politik.
c) Demokrasi Gabungan, demokrasi yang berfokus sama besar baik di bidang
politik dan ekonomi.
3. Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi:
a) Demokrasi Liberal, demokrasi yang didasarkan dari hak individu suatu warga
negara. Demokrasi liberal dimana setiap individu dapat mendominasi dalam
demokrasi ini. Pemerintah tidak akan banyak ikut campur dalam kehidupan
masyarakat dimana pemerintah memiliki kekuasaan terbatas. Demokrasi liberal
disebut juga dengan demokrasi konstitusi yang dibatasi oleh konstitusi.
b) Demokrasi Komunis, demokrasi yang berdasarkan dari hak pemerintah di
negaranya dimana pemerintah mendominasi atau kekuasaan tertinggi dipegang
oleh penguasa atau pemerintah. Demokrasi komunis tidak dibatasi dan bersifat
totaliter yang membuat hak setiap individu tidak ada pengaruhnya pada
pemerintah.
c) Demokrasi Pancasila, demokrasi yang didasarkan dari ideologi Indonesia, yaitu
Pancasila berdasrkan dari tata sosial dan budaya bangsa Indonesia.
Demokrasi memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Kedaulatan rakyat
2) Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
3) Kekuasaan mayoritas
4) Hak-hak minoritas
5) Jaminan hak asasi manusia
6) Pemilihan yang bebas, adil dan jujur
7) Persamaan di depan hukum
8) Proses hukum yang wajar
9) Pembatasan pemerintah secara konstitusional
10) Pluralisme sosial, ekonomi dan politik.
11) Nilai-nilai toleransi, pramatisme, kerja sama, dan mufakat
12) Membangun Demokrasi yang Religius .
Demokrasi dalam Piagam Madinah Ketika Rasul merasa tidak mungkin menciptakan
tatanan ideal masyarakat pada fase Mekkah, maka Hijrah (pindah) ke Madinah merupakan
jalan keluar terbaik untuk membentuk masyarakat yang dicita-citakan. Pertama, ketika Nabi
saw. sampai di Madinah, adalah mempersaudarakan kaum muslimin sendiri yaitu antara
Muhajirin dan Anshar di rumah Anas Ibn MalikKedua, kebebasan (freedom/al-hurriyyah).
Kebebasan beragama (pluralisme) terkandung dalam pasal 25. Bunyi pasalnya "Kaum Yahudi
dari Banu Auf adalah satu umat dengan mukminin.
BAB VII
KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

Konstitusi merupakan hukun dasar suatu negara. Untuk mengetahui bagaimana


pemerintahan sebuah negara, pemegang kedaulatan dalam suatu negara, struktur negara,
bentuk negara, kekuasaan peradilan suatu negara, kelembagaan negara, hak dan kewajiban
negara serta hak dan kewajiban warga negara, dapat dipelajari dari konstitusi suatu negara.
Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut Undang -Undang Dasar, dan
dapat pula tidak tertulis. Konstitusi yang tertulis biasa disebut dengan Undang-Undang Dasar.
Sedangkan konstitusi yang tidak tertulis disebut konvensi yaitu kebiasaan ketatanegaraan atau
aturanaturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara.

Konstitusi Negara Republik Indonesia secara resmi bernama UndangUndang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sebagai hukum dasar yang mengatur cara bernegara
bangsa Indonesia. Pada prinsipnya tujuan konstitusi adalah untk membatasi kesewenangan
tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak yang diperintah, dan merumuskan pelaksanaan
kekuasaan yang berdaulat. Setelah terjadi perubahan fungsi negara bukan saja menjaga ket
ertiban dan ketentraman dalam masyarakat tetapi juga mewujudkan kesejahteraan, maka terjadi
perkembangan negara hukum dari nachtwachtresstaat kepada negara hukum Welfare state
(negara hukum kesejahteraan).Salah satu konsep negara hukum adalah rule of law. Pada
prinsipnya rule of law ditujukan untuk memberikan pengakuan dan perlindungan hukum bagi
warga masyarakat terhadap tindakan atau perbuatan pemerintah yang dianggap
menyalahgunakan wewenang (detournament de pouvoir), berbuat sewenang-wenang
(willekeur, onredelijkheid) dan perbuatan melanggar hukum oleh penguasa atau pemerintah
(onrechtmatige overhaidsdaad).
BAB VIII
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Politik nasional merupakan suatu azas, haluan, usaha, dan kebijakan Negara tentang
perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian, serta penggunaan secara total
potensi nasional untuk mencapai tujuan nasional yang dicita- citakan dalam konstitusi negara.
Strategi nasional merupakan cara mengimplementasikan politik nasional dalam rangka upaya
mencapai cita- cita dan tujuan nasional.

Politik berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan, dimana politik membahas


soal-soalyang berkaitan dengan masalah bagaimana pemerintahan itu dijalankan agar dapat
terwujud sebuah kelompok masyarakat politik atau suatu organisasinegara yang baik.
Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan
strategis atau perencanaan jangka panjang). Implementasi strategi dan evaluasi serta
pengendalian. Politik dan strategi nasional sangat bermanfaat untuk mengantisipasi
perkembangan globalisasi kehidupan dan perdagangan bebas yang akan dihadapi bangsa kita.

Politik dan strategi nasional pada hakekatnya merupakan upaya yang dilakukan oleh
penyelenggara negara untuk mencapai tujuan nasional tertuang dalam rencana pembangunan
yang berkelanjutan. Politik dan strategi nasional ini pada masa Orde baru dituangkan dalam
rencana pembangunan baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang yang dikenal
dengan Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Adapun implementasi politik dan strategi
nasional dapat ditinjau dari berbagai bidang kehidupan negara, seperti:

1) Bidang Ekonomi
2) Bidang sosial budaya
3) Bidang politik
4) Bidang pertahanan keamanan

Ada beberapa tingkatan kebijakan nasional sebagai implementasi dari Politik dan
Strategi nasional,yaitu:

1) Kebijakan Umum
2) Kebijakan Khusus
3) Kebijakan Teknis
BAB IX
HUKUM , HAK ASASI MANUSIA DAN KOMISI KEBENARAN DAN
REKONSILIASI ACEH (KKRA)

Hak Asasi Manusia adalah hak yang bersifat kodrati yang diberikan oleh tuhan kepada
manusia yang harus dijunjung tinggi, dihargai, dihormati demi tercapainya hak tertinggi dari
harkat dan martabat, kesejahteraan kebahagiaan dan kecerdasan serta keadilan bagi seluruh
masyarakat di dunia.Perkembangan penting pada perumusan ide pokok dari hak asasi manusia
di dunia adalah sebagai berikut. Pertama, pada 15 Juni 1215 munculnya perjanjian Magna
Charta, Kedua, di tahun 1628 terbitnya Bill of Right. Ketiga, lahirnya The Declaration of
Independence. Keempat,munculnya Declaration of The Right of Man and The Citizen
(Deklarasi Hak-Hak Asasi Manusia dan Warga Negara).Terdapat 10 dokumen penting di dunia
internasional yang berkaitan dengan hak asasi manusia yaitu:

1) Universal Declaration on Human Right (UDHR)


2) International Convenant on Civil and Political Rights (ICRP)
3) International Convenant on Economic Social and Culture Rights (ICESCR)
4) International Convention on the Elimination of All Forms of Racial
Descrimination(CERD)
5) Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Againts
Women(CEDAW)
6) Convention Againts Torture and Other Cruel, In Human or Degrading Treatment of
Punishment (CAT)
7) Convention on the Rights of the Child (CRC)
8) Convention on the Protection for Migrant Workers and Their Families(CMW)
9) Convention on the Rights of Persons with Dissabilities(CRPD)
10) International Convention for Protection of All Persons from Enforced Disappearence
(CEO).

Penggolongan atas pelanggaran dari hak asasi manusia terdiri atas kejahatan genosida
dan kejahatan terhadapa kemanusiaan. Kejahatan genosida merupakan perbuatan yang
dilakukan dengan tujuan untuk menghancurkan seluruh atau sebagian bangsa, ras, kelompok
dan etnis dengan cara membunuh yang mengakibatkan penderitaan fisik dan mental yang berat
terhadap anggota kelompok. Sedangkan kejahatan terhadap manusia meliputi pembunuhan,
pemusnahan, perbudakan, pengusiran penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan,
penyiksaan, perbudakan seksual, penghilangan orang secara terpaksa dan kejahatan apartheid.
Hadirnya Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi di Aceh merupakan amanat dari Pasal 228 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. KKR Aceh memiliki
kewenangan untuk melakukan rekonsiliasi, perkara pelanggaran yang bersifat ringan di Aceh.

Adapun tujuan dari rekonsiliasi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Merajut kembali persaudaraan yang terpecah dan menghilangkan dendam antara


korban, keluarga korban dan pelaku dalam rangka memperkuat keutuhan masyarakat
dan bangsa
2) Membangun kebersamaan untuk menjaga keberlanjutan perdamaian
3) Mencegah berulangnya konflik
4) Menjaga keutuhan wilayah Aceh

Anda mungkin juga menyukai