43122110139
FEB MANAJEMEN
2022
LATAR BELAKANG
Setiap negara pada dunia ini sempurna mempunyai dasar negara yang
dijadikan landasan dalam menjalankan pemerintah negara. mirip pada Indonesia,
Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara buat mengatur
penyelenggaraan negara. Hal itu sinkron dengan pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 alinea ke-4 yang berbunyi: “Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
negara Indonesia itu pada suatu UUD negara Indonesia yang berbentuk pada suatu
susunan negara”.
Ideologi itu, menurut Oesman dan Alfian (1990: 6), berintikan serangkaian
nilai (norma) atau sistem nilai dasar yg bersifat menyeluruh dan mendalam yang
dimiliki dan dipegang sang suatu warga atau bangsa menjadi wawasan atau etos
bangsa mereka. Ideologi artinya kerangka penyelenggaraan Negara buat
mewujudkan cita-cita bangsa. Ideologi bangsa merupakan cara pandang suatu
bangsa pada menyelenggarakan negaranya. Ideologi adalah suatu sistem nilai yg
terdiri atas nilai dasar yg menjadi cita cita serta nilai fragmental yg berfungsi sebagai
metode atau cara mewujudkan cita cita tersebut
Menurut Alfian (1990) kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang
terkandung di dalam dirinya.
1. Dimensi realita, bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi itu
secara riil berakar dan hidup dalam masyarakat atau bangsanya, terutama
karena nilai-nilai dasar tersebut bersumber dari budaya dan pengalaman
sejarahnya.
2. Dimensi idealisme, bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung
idealisme, bukan lambungan angan-angan, yang memberi harapan tentang
masa depan yang lebih baik melalui perwujudan atau pengalamannya dalam
praktik kehidupan bersama mereka sehari-haridengan berbagai dimensinya.
3. Dimensi fleksibilitas atau dimensi pengembangan, bahwa ideologi tersebut
memiliki keluwesan yang memungkinkan dan bahkan merangsang
pengembangan pemikiran pemikiran baru yang relevan tentang dirinya, tanpa
menghilangkan atau mengingkari hakikat atau jati diri yang terkandung dalam
nilai-nilai dasarnya..
Suatu ideologi yang wajar ialah bersumber atau berakar pada pandangan
hidup bangsa dan falsafah hidup bangsa. Dengan demikian, ideologi tersebut akan
dapat berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kecerdasan
kehidupan bangsa. Hal ini adalah suatu prasyarat bagi suatu ideologi. Berbeda
halnya dengan ideologi yang diimpor (dari luar negara), yang akan bersifat tidak
wajar dan sedikit banyak memerlukan pemaksaan oleh kelompok kecil manusia
yang mengimpor ideologi tersebut. Dengan demikian, ideologi tersebut bersifat
tertutup. Kenyataan ini telah terjadi dalam ideologi komunis yang diimpor ke
berbagai negara, sehingga ideology ini tidak dapat bertahan lama, terbukti bubarnya
negara Uni Soviet yang paling ekstrim melaksanakan komunisme