Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK:5

• FRIDA MAULIDINA
• N I R M A R I Z K I A N G G I TA
• NURSAFITRI SIREGAR
• SHI N T YA DW I I ZDN I
• TRIOLA CHAIRUNNISA
• W I DYA WAHY U N I
• Y E D I JA O S M A N B I N TA N G
.

A. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka


Kepribadian bangsa Indonesia adalah keseluruhan ciri khas bangsa
Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Jika
diperhatikan sila-sila dari Pancasila, tampak jelas bahwa sila-sila tersebut
merupakan pencerminan kepribadian bangsa Indonesia.
Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara, artinya Pancasila digunakan
sebagai acuan hukum dalam pemerintahan dan penyelenggaraan negara. Segala
yang ada didalam negara harus taat pada kaidah-kaidah Pancasila. Termasuk semua
hukum yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus bersumber
dari Pancasila.
Pancasila ditetapkan menjadi dasar falsafah atau ideologi Republik
Indonesia pada 18 Agustus 1945, yaitu ketika Pembukaan dan UUD 1945 disahkan
oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Kelima sila itu
dimusyawarahkan dan akhirnya tercapai suatu kemufakatan bahwa Pancasila
dijadikan Dasar Negara Republik Indonesia.
Secara yuridis konstitusional, kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan cita-cita hukum dan
norma hukum yang menjiwai hukum dasar Negara Republik Indonesia dan
dituangkan dalam pasal-pasal UUD 1945.
A. PENGERTIAN PANCASILA
.

a. Secara Etimologis
Menurut asal kata, Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta. Pancasila memiliki dua
macam arti yakni, Panca artinya Lima, Syila (dengan i pendek) artinya sendi, alas, atau dasar,
Syila (dengan i panjang) artinya peraturan tingkah laku yang penting, baik, dan senonoh.
Istilah Pancasila sudah dikenal sejak zaman Majapahit dalam buku
Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan buku Sutasoma karangan Mpu Tantular yang
diartikan lima perintah kesusilaan yang berisi lima larangan sbb:
a) Melakukan kekerasan,
b) Mencuri,
c) Berjiwa dengki,
d) Berbohong,
e) Mabuk akibat minuman keras.
b. Secara Terminologi
Terdapat beberapa pandangan mengenai pengertian Pancasila, diantaranya sbb:
a) Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya
terpendam bisu oleh kebudayaan Barat.
b) Panitia Lima
Pancasila adalah lima asas yang merupakan ideologi negara. Kelima sila itu
merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
.

c) Prof. Drs. Mr. Notonegoro


Pancasila merupakan dasar falsafah negara Indonesia.
d) Pada Lambang Negara RI “Garuda Pancasila”
Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi
pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan
kesatuan, serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

B. SIFAT PANCASILA
Sifat Pancasila sebagai Ideologi adalah terbuka dimana artinya adalah ideologi yang
bersumber dari pandangan hidup bangsa. Nilai-nilai yang menjadi gagasan, ide, dan cita-cita
yang terkandung di dalamnya digali dari budaya dan kepribadian bangsa.
Ciri-ciri Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sbb:
1. Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia.
2. Pancasila adalah falsafah bangsa Indonesia.
3. Sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia.
4. Pancasila sebagai moral pembangunan.
5. Setiap arti yang diberikan harus mempunyai syarat isi jiwa bangsa Indonesia.
C. RUMUSAN PANCASILA YANG SAH
.

Rumusan Pancasila yang sah dan sistematika yang benar terdapat dalam Pembukaan UUD
1945 yang telah disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945. Berkaitan dengan hal tersebut,
Presiden RI telah mengeluarkan instruksi No. 12/1968 pada 13 April 1968. Dalam instruksi
tersebut ditegaskan bahwa tata urutan (sistematika) dan rumusan Pancasila sbb:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

D. HAKIKAT & FUNGSI IDEOLOGI PANCASILA


Ideologi dapat diartikan sebagai sistem dasar seseorang tentang nilai-nilai,
tujuan, dan sarana pokok untuk mencapainya. Pancasila sebagai ideologi terbuka terlihat
dari nilai dasarnya. Artinya terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar, bersifat tetap
dan tidak berubah. Ideologi Pancasila yang pada hakikatnya merupakan paham tentang
negara yang dilandasi oleh konsep kehidupan bernegara.
Ideologi mempunyai beberapa fungsi sbb:
1) Sebagai landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian alam.
2) Pedoman yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
3) Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan
bertindak.
.

4) Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.


5) Kekuatan yang mampu memberi semangat serta mendorong seseorang untuk
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
6) Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta
melaksanakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma.

Pasal-pasal UUD 1945 menggariskan ketentuan yang menunjukkan fungsi Pancasila


dalam proses penyelenggaraan kehidupan bernegara. Berikut fungsi dari masing-masing sila
Pancasila dalam proses penyelenggaraan negara.
1. Fungsi sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agama serta untuk beribadah menurut agama dan
kepercayaannya, negara menghendaki adanya toleransi dari masing-masing pemeluk
agama.
2. Fungsi sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu pengakuan negara terhadap hak
bagi setiap bangsa untuk menentukan nasib sendiri, pengakuan negara terhadap hak
perlakuan sama dan sederajat bagi setiap manusia.
3. Fungsi sila Persatuan Indonesia, yaitu perlindungan negara terhadap segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
4. Fungsi sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
.

perwakilan, yaitu jaminan bahwa seluruh warga negara dapat memperoleh keadilan yang
sama sebagai formulasi negara hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka, serta
penyelenggaraan kehidupan bernegara yang didasarkan atas konstitusi dan tidak
bersifat absolut.
5. Fungsi sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yaitu negara menghendaki
agar perekonomian Indonesia berdasarkan atas asas kekeluargaan, negara menghendaki
agar setiap warga negara Indonesia mendapat perlakuan yang adil disegala bidang
kehidupan, baik material maupun spiritual.

E. KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA


Ciri khas ideologi terbuka ialah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan
dari luar, tetapi digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakatnya
sendiri. Ideologi terbuka bukan hanya dapat dibenarkan, melainkan dibutuhkan. Ideologi
terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya
dinamika secara internal.
Ideologi yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
kecerdasan kehidupan bangsa adalah suatu prasyarat bagi suatu ideologi. Ideologi menjadi
bersifat tertutup apabila ideologi tersebut diimpor dan akan bersifat tidak wajar
(artifisial) dan sedikit banyak memerlukan pemaksaan oleh sekelompok kecil manusia
(minoritas) yang mengimpor ideologi tersebut.
Pancasila pada hakikatnya merupakan kristalisasi nilai-nilai kebudayaan bangsa
Indonesia sepanjang sejarah yang berakar dari unsur-unsur kebudayaan daerah sehingga
.

secara keseluruhan terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia. Sekalipun suatu


ideologi bersifat terbuka, bukan berarti bahwa keterbukaannya adalah sebegitu rupa
sehingga dapat memusnahkan atau meniadakan ideologi itu sendiri. Pada hakikatnya berupa
suatu tata nilai, yang mana nilai dapat dirumuskan sebagai hal ikhwal baik-buruknya
sesuatu.
Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah sbb:
a. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang
berkembang secara cepat.
b. Kenyataan menunjukkan bahwa hilangnya ideologi yang tertutup dan beku dikarenakan
cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
c. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat
abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai
tujuan nasional.
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang
berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Nilai-nilai Pancasila
dijabarkan dalam norma-norma dasar Pancasila yang terkandung dan tercermin dalam
Pembukaan UUD 1945. Nilai atau norma dasar tersebut tidak boleh berubah atau diubah
karena itu adalah pilihan dan hasil konsensus bangsa yang disebut kaidah pokok dasar
negara yang fundamental.
Fungsi Pancasila untuk memberikan orientasi kedepan telah menuntut bangsa
Indonesia untuk menyadari situasi yang sedang dihadapinya.
Dalam menjawab berbagai tantangan yang tengah dihadapi Indonesia, Pancasila
perlu tampil sebagai ideologi terbuka karena ketertutupan hanya membawa pada
.

kemandegan. Keterbukaan bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar Pancasila, melainkan


mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkret sehingga memiliki kemampuan untuk
memecahkan masalah- masalah baru.
Beberapa dimensi yang menunjukkan ciri khas dalam ideologi Pancasila, yaitu sbb:
1) Dimensi Teologis, artinya dimensi yang menunjukkan bahwa pembangunan mempunyai
tujuan, yaitu mewujudkan cita-cita Proklamasi 1945.
2) Dimensi Etis, artinya dimensi yang menunjukkan bahwa dalam Pancasila, manusia dan
martabat manusia mempunyai kedudukan yang sentral.
3) Dimendi Integral-Integratif, artinya dimensi yang menempatkan manusia tidak secara
individualis, tetapi dalam konteks strukturnya.
Kedudukan dan relevansi Pancasila sebagai dasar negara mengandun makna bahwa
Pancasila harus diletakkan dalam keutuhannya dengan Pembukaan UUD 1945 dan
dieksplorasikan dalam dimensi-dimensi yang melekat sbb:
1) Dimensi Realitas, artinya nilai-nilai yang terkandung didalamnya harus merupakan
cerminan kondisi objektif yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
2) Dimensi Idealitas, artinya idealisme yang terkandung didalamnya bukan sekadar utopis
tanpa makna, melainkan sebagai idealisme untuk membangkitkan gairah dan optimisme
para warga masyarakat guna melihat hari depan.
3) Dimensi Fleksibilitas, artinya Pancasila bukan barang jadi yang sudah selesai dan
sempurna, melainkan terbuka bagi hal-hal baru untuk memenuhi perkembangan zaman.
Keterbukaan ideologi Pancasila ada batasan-batasan yang tidakk boleh dilanggar,
yaitu sbb:
.

1) Stabilitas nasional yang dinamis


2) Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme, dan komunisme.
3) Mencegah berkembangnya paham liberal
4) Larangan terhadap pandangan ekstrem yang menggelisahkan kehidupan masyarakat
5) Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus
Berdasarkan hal tersebut, Pancasila sebagai ideologi terbuka akan terwujud jika
hal-hal berikut dilaksanakan secara optimal.
1) Perlunya dinamisasi kehidupan masyarakat agar tumbuh mekanisme sosial yang mampu
menanggapi permasalahan dengan daya-daya inovasi, kreasi, dan kompetisi.
2) Perlunya demokratisasi masyarakat yang mampu membentuk setiap warga negara
menjadi dewasa dan mampu bertindak berdasarkan keputusan dan tanggung jawab
pribad.
3) Perlu terjadinya fungsionalisasi atau refungsionalisasi lembaga pemerintah dengan
lembaga masyarakat.
4) Perlu dilaksanakannya institusionalisasi nilai-nilai yang membuat seluruh mekanisme
masyarakat berjalan dengan wajar dan sehat.
Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa ideologi Pancasila sebagai
ideologi terbuka sebenarnya sangat relevan dengan suasana pemikiran dialam reformasi ini
yang menuntut transparansi disegala bidang.

Anda mungkin juga menyukai