Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelas No.

Urut

: Darmadani Kyat Madana : XII IPA 2 : 31

Rangkuman BAB I : Pancasila sebagai Ideologi


Ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, citacita dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengertianperngertian dasar. Dengan kata lain, ideology adalah kumpulan ide atau gagasan. Jika ideology diartikan secara umum, maka ideology dapat diartikan sebagai suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara. Oetojo Usman dan Dr. Alfian mengemukakan bahwa ideologi mengandung tiga unsur berikut. a. Adanya suatu penafsiran atau pemahaman terhadap kenyataan b. Memuat seperangkat nilai-nilai atau suatu preskripsi moral. c. Ideologi merupakan suatu pedoman kegiatan untuk mewujudkan nilai-nilai yang memuat di dalamnya.

Menurut Kunto Wibisono, ada tiga unsur esensial yang termuat dalam ideologi, yaitu sebagai berikut. a. Keyakinan : bahwa setiap ideologi selalu menunjuk adanya gagasan-gagasan vital yang sudah diyakini kebenarannya. b. Mitos : bahwa setiap konsep ideologi selalu memitoskan suatu ajaran yang secara optimik dan determinik pasti akan enjamin tercapainya tujuan. c. Loyalitas : bahwa setiap ideologi selalu menuntut keterlibatan optimal atas dasar loyalitas cara-cara yang telah ditentukan pula.

Pentingnya ideologi dapat dilihat dari fungsinya. Bagi suatu negara ideologi merupakan sesuatu yang berfungsi sebagai pandangan hidup dan petunjuk arah semua kegiatan hidup dan penghidupan suatu bangsa di berbagai aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.

Arti pentingnya ideologi bagi suatu negara adalah sebagai berikut. a. Negara mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan b. Dengan ideologi nasionalnya suatu bangsa dan negara dapat berdiri kokoh dan tidak mudah terombang-ambing oleh pengaruh ideologi lain. c. Memberikan arah dan tujuan yang jelas menuju kehidupan yang dicita-citakan. d. Mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi e. Dapat mempersatukan orang dari berbagai agama. f. Mampu mengatasi konflik atau ketegangan sosial.

Sebagai sebuah negara maka Negara Kesatuan Republik Indonesia pun memiliki ideologi, dengan tujuan untuk memberikan arah, pedoman, dan petunjuk bagi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Ideologi itu dinamakan Pancasila. Ada beberapa fungsi dan kedudukan Pancasila bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu : 1. Pancasila sebagai dasar negara 2. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia 3. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum 4. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa 5. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia 6. Pancasila sebagai moral pembangunan 7. Pancasila sebagai ideologi negara 8. Pancasila sebagai ideologi persatuan

Fungsi pokok Pancasila adalah sebagai berikut. 1. Pancasila dasar Negara sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 dan yang pada hakikatnya adalah sebagai sumber hukum nasional, hal ini tertuang dalam tetapan MPR No. III/MPR/2000 2. Pancasila sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya 3. Pancasila sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara dalam mencari kebenaran.

Pancasila sebagai ideologi nasional membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila dijadikan landasan pokok atau fundamental bagi penyelenggaraan Negara. Oleh

karena itu, Pancasila dapat dikatakan sebagai sumber nilai. NIlai-nilai dasar yang ada dalam Pancasila adalah 1) nilai ketuhanan, 2) nilai kemanusiaan, 3) nilai persatuan, 4) nilai kerakyatan, dan 5) nilai keadilan. Selain sebagai sumber nilai-nilai, nilai-nilai Pancasila dijadikan sumber norma hokum dan norma etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Isitilah paradigm pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Pancasila sebagai Paradigma, artinya nilai-nilai dasar Pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolak ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Pancasila menjadi landasan dan tolak ukur penyelenggaraan bernegara termasuk dalam pelaksanaan pembangunan.

Dari kelima nilai-nilai Pancasila tersebut, diberikan satu contoh sikap positif dari setiap nilai-nilai Pancasila, yaitu : 1. Nilai Ketuhanan : menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan secara tekun 2. Nilai Kemanusiaan : menolong sesame yang membutuhkan bantuan 3. NIlai Persatuan : rela berkoran untuk kepeentingan bangsa 4. Nilai Kerakyatan : ikut serta dalam pemilihan umum 5. Nilai Keadilan : mengupayakan kesejahteraan dan keadlian bagi rakyat

Tidak hanya itu, ada juga perilaku konstitusional, yaitu perilaku-perilaku yang senantiasa berdasar dan hanya berpijak pada aturan-aturan penyelenggaraan bernegara yang tertuang dalam UUD 1945. Dilaksanakan oleh para penyelenggara negara dan harus memiliki semangat dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh pelaksanaan peraturan yang berlaku, dan memperlihatkan perilaku konstitusional dalam hidup berbangsa dan bernegara. Berikut adalah contoh perilaku konstitusional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 1. Pelaksanaan pemilihan umum secara transparan, jujur, adil, dan bebas, sertra sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Pengambilan keputusan dengan musyawarah atau pemungutan suara, tidak dengan money public suap, kolusi, dan intimidasi. 3. Pelaksanaan demonstrasi atau aksi-aksi scara damai bukan dengan cara kekerasan, infiltrasi, atau revolusi.

Anda mungkin juga menyukai