Pembahasan
SULTAN HASANUDDIN
VOC berusaha menguasai pelabuhan Somba Opu di Gowa untuk menerapkan sistem
monopoli.
VOC bersikap anarkis dan provokatif dalam memburu, menangkap, serta merusak
perahu orang-orang Bugis untuk melemahkan posisi Gowa.
VOC melakukan politik devide et impera.
Bentuk-Bentuk Perlawanan :
Hasil Perlawanan :
VOC berhasil mengalahkan Sultan Hasanuddin dalam perang Gowa. Hal ini memaksa Sultan
Hasanuddin mengikuti perjanjian Bongaya 1667 yang menjadikan Sultan Hasanuddin
mengundurkan diri dari kepemimpinanya. 12 Juni 1670 Sultan Hasanuddin meninggal dunia.
_________________________
PANGERAN ANTASARI
Bentuk-Bentuk Perlawanan :
Pada 25 April 1859, Pangeran Antasari bersama 300 prajuritnya menyerang tambang
batu bara dan perumahan Belanda.
Menyerang serta merebut benteng, perkebunan, serta pos-pos Belanda.
Melakukan perang gerilya serta membuat kerajaan baru di pedalaman dan membuat
benteng-benteng pertahanan.
Hasil Perlawanan :
_________________________
KAPITAN PATTIMURA
Bentuk-Bentuk Perlawanan :
Menghimpun kekuatan bersama rakyat Pulau Haruku, Pulau Saparua, dan hutan
kayu putih.
Melakukan perlawanan dengan menghancurkan kapal-kapal Belanda di pelabuhan,
menyerbu Benteng Duurstede, dan menyerang Benteng Zeelandia.
Hasil Perlawanan :
Pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung di alun-alun Kota Ambon.
Christina Martha Tiahahu yang berusaha melanjutkan perang gerilya akhirnya juga
tertangkap. Ia tidak dihukum mati tetapi bersama 39 orang lainnya dibuang ke Jawa sebagai
pekerja rodi. Dikisahkan bahwa di dalam kapal Christina Martha Tiahahu mogok tidak mau
makan dan tidak mau buka mulut. Ia jatuh sakit dan akhirnya meninggal pada tanggal 2
Januari 1818. Jenazahnya dibuang ke laut antara Pulau Buru dan Pulau Tiga. Dengan
demikian, berakhirlah perlawanan Pattimura.
_________________________
SISINGAMANGARAJA
Bentuk-Bentuk Perlawanan :
Hasil Perlawanan :
_________________________
Bentuk-Bentuk Perlawanan :
Mengundang para pedagang Asia dan Eropa untuk memulihkan posisi Banten
sebagai bandar perdagangan Internasional.
Merusak kebun tebu milik VOC.
Pada tahun 1682 mengepung istana Surosowan dan mendesak Sultan Haji.
Mengganggu aktivitas kapal-kapal dagang VOC.
Hasil Perlawanan :
Pada akhirnya, perang Banten yang dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa ini tidak bisa
dikatakan mengalami kekalahan, namun juga belum bisa dikatakan mendapat kemenangan
atas VOC. Tahun 1683 Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap oleh VOC dengan tipu
muslihat. Sultan Ageng ditawan di Batavia sampai wafatnya pada tahun 1692. Walaupun
beliau wafat, rakyat Banten masih belum putus asa dalam memperjuangkan tanahnya dari
penjajahan VOC.
_________________________
PANGERAN DIPONEGORO
Bentuk-Bentuk Perlawanan :
Hasil Perlawanan :
Perang Diponegoro berakhir setelah 5 tahun perjuangan pada tahun 1830 diakibatkan
Belanda menggunakan taktik Benteng Stelsel. Pangeran Diponegoro kemudian memilih
untuk menyerahkan diri guna menyelamatkan sisa anggota laskarnya. Beliau kemudian
diasingkan ke tanah manado, lalu dipindahkan ke Benteng Rotterdam sampai ajal
menjemputnya pada 8 Januari 1855.
_________________________
SILAS PAPARE
Bentuk-Bentuk Perlawanan :
Mendirikan PKII agar Irian Barat dapat bebas dan bergabung dengan Indonesia.
Mendirikan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta.
Membentuk kompi Irian di lingkungan Mabes Angkatan Darat.
Hasil Perlawanan :
Pada akhirnya, perjuangan Silas Papare membuahkan hasil. Tepat tanggal 1 Mei 1963, Irian
Barat pun resmi menjadi wilayah Republik Indonesia sesuai dengan isi persetujuan New
York. Nama Irian Barat pun kemudian diganti menjadi Irian Jaya. 7 Maret 1978 akhirnya Silas
Papare meninggal dunia dengan tenang.
Detail Jawaban
Kelas : V
Kode : -
Kata Kunci : Asal daerah, Alasan melakukan perlawanan, bentuk-bentuk perlawanan, dan
hasil perlawanan dari Pahlawan Hasanuddin, Pangeran Antasari, Pattimura,
Sisingamangaraja, Sultan Ageng Tirtayasa, Pangeran Diponegoro, dan Silas Papare.