Anda di halaman 1dari 12

Pertemuan 10

Pendidikan Pancasila

Oleh : Recy Harviani Zurwanty,M.Pd

Pancasila sebagai Ideologi Nasional


Pancasila sebagai Ideologi

Ideologi adalah cita-cita yang menjadi misi dari


kehidupan negara yang terus bergerak. Karena itu
ideologi dimasukkan ke dalam kategori pengetahuan
subjektif yang tidak dapat diuji dalam realitas,
melainkan menghasilkan kebenaran-kebenaran yang
dapat diterima dan diyakini sebagai tujuan akhir
meskipun untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran
tersebut tetap bertumpu pada realitas yang ada.
Apabila suatu konsep dianut oleh seseorang, kelompok
manusia, bangsa, ataupun negara maka konsep
tersebut menjadi ideologi. Oleh sebab itu, ideologi
bersifat asasi, statis, dan sebagai pedoman dasar.
Pancasila bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah ideologi yang di dalamnya memuat cita-cita, ide-
ide dasar, nilai-nilai, simbol, doktrin, pedoman dan
kerangka normatif bagaimana negara Indonesia akan
diselenggarakan.

Landasan yuridis yang menunjukkan bahwa Pancasila


adalah Ideologi Negara Indonesia terlihat pada
Pembukaan UUD NKRI 1945 alinea 4 yang
menyatakan bahwa bentuk susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat disusun
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam Permusyawatan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Ide atau gagasan dasar yang terkandung dalam ideologi
Pancasila dapat dirumuskan dalam tujuh pokok
gagasan (Kaelan, 2002) yaitu :

1. Paham Negara Kesatuan.


2. Paham Negara Kebangsaan.
3. Paham Negara Integralistik
4. N e g a r a P a n c a s i l a a d a l a h N e g a r a y a n g B e r-
Ketuhanan YME
5. N e g a r a P a n c a s i l a a d a l a h N e g a r a y a n g
Berkemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.
6. N e g a r a P a n c a s i l a a d a l a h N e g a r a y a n g
Bekerakyatan.
7. Negara Pancasila adalah Negara yang Berkeadilan
Sosial.
Konsep Pancasila sebagai Ideologi
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah
bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi
Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi
penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi atau
arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan
yang ber-Ketuhanan, yang berKemanusiaan, yang ber-
Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-
Keadilan.

Pancasila sebagai ideologi nasional selain berfungsi


sebagai cita-cita normatif penyelenggaraan bernegara,
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
merupakan nilai yang disepakati bersama, karena itu
juga berfungsi sebagai sarana pemersatu masyarakat
yang dapat mempersatukan berbagai golongan
masyarakat di Indonesia.
Perbandingan ideologi Pancasila dengan
ideologi lain (Liberalisme, Komunisme dan
Pancasila)

Ideologi pada suatu bangsa pada hakikatnya memiliki


ciri khas serta karakteristik masing-masing sesuai
dengan sifat dan ciri khas bangsa itu sendiri. Ideologi
Pancasila berbeda dengan ideologi liber alisme,
komunisme, sekularisme, dan ideologi-ideologi lainnya.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam beberapa hal
berikut ini :

1. Dalam sejarah kelahirannya Pancasila digali dan


nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia, sehingga
Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai
sosial budaya bangsa Indonesia. Pancasila
dirancang dan dirumuskan dalam suatu proses oleh
para pendiri negara Indonesia merdeka.
2. Ideologi Pancasila mengarah kepada keseimbangan antara
kepentingan kehidupan duniawi dengan kehidupan
akhirat, antara kepentingan individu dengan kepentingan
masyarakat. Ideologi lain cenderung kepada salah satu
aspek kehidup an s aj a, mis aln ya libe r alis me lebih
mengutamakan kebebasan individu, komunisme
mengutamakan masyarakat dan kurang memperhatikan
hak-hak individu. Sekularisme memisahkan kehidupan
agama dengan kehidupan negara. Ideologi agama dapat
diterima oleh penganut agama yang bersangkutan, tetapi
kurang diterima oleh penganut agama lain.

3. Dalam bidang ekonomi, ideologi Pancasila menghendaki


kesejahteraan bersama dengan mengakui hak-hak
individu dan berasaskan kekeluargaan. Liberalisme
menuju kepada kapitalisme, komunisme berusaha
mewujudkan sama-rata, sama rasa. Hak-hak individu
diserahkan kepada negara dan negara yang mengaturnya.
4. Ideologi Pancasila bersifat terbuka, sedangkan ideologi
lain tertutup.

5. Ideologi Pancasila melindungi semua penganut agama dan


memberikan jaminan terhadap agama.

6. Ideologi Pancasila berusaha mewujudkan masyarakat


Pancasila yaitu masyarakat yang menjiwai dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila, liberalisme
melahirkan individualisme, dan komunisme ingin
mewujudkan masyarakat komunis.
Peranan dan Fungsi Ideologi bagi bangsa
Indonesia
Beberapa peranan dan fungsi ideologi menurut (Soerjanto,1991)
adalah sebagai berikut :
a. Struktur kognitif; keseluruhan pengetahuan yang dapat
menjadi landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia,
serta kejadian-kejadian di lingkungan sekitarnya.
b. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan
makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
c. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi
seseorang untuk melangkah dan bertindak.
d. B e k a l d a n j a l a n b a g i s e s e o r a n g u n t u k m e n e m u k a n
identitasnya
e. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong
seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
f. P e n d i d i k a n b a g i s e s e o r a n g a t a u m a s y a r a k a t u n t u k
memahami, menghayati serta memolakan tingkah lakunya
sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di
dalamnya.
Lembaga Tinggi Negara di Indonesia

Lembaga tinggi negara adalah institusi-institusi negara yang


secara langsung diatur atau memiliki kewenangan yang
diberikan oleh UUD 1945. Sebelum amendemen UUD 1945,
disebut lembaga tinggi negara dan hanya terdiri atas:
• Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI),
• Lembaga Kepresidenan (Presiden dan Wakil
Presiden Republik Indonesia),
• Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI),
• Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia (DPA-RI),
dan
• Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI).
Setelah amendemen UUD 1945, disebut lembaga negara dan
terdiri atas:
• Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR)
• Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR)
• Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD)
• Lembaga Kepresidenan (Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia),
• Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA)
• Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK), dan
• Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK)
• Komisi Yudisial Republik Indonesia (KY)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai