Anda di halaman 1dari 7

KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI

DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI


DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA

A. Pengertian Ideologi Pancasila


Ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ideas dan logos. Kata ini memiliki arti
pemikiran, ilmu, cara pandang, dan cita-cita. Bisa disimpulkan bahwa ideologi adalah
sebuah cara pandang yang membentuk kerangka berpikir kita dalam mewujudkan cita-
cita. Ideologi Pancasila memiliki pengertian yaitu nilai-nilai luhur budaya dan religius
bangsa Indonesia. Pancasila menjadi dasar negara dan ideologi negara. Jadi, pengertian
Ideologi pancasila merupakan kumpulan nilai-nilai atau norma yang berdasarkan sila-sila
pancasila.
Sebelum Pancasila dirumuskan dan disahkan sebagai Dasar Filsafat Negara nilai-
nilainya telah ada pada Bangsa Indonesia yang merupakan pandangan hidup yaitu berupa
nilai-nilai adat istiadat dan kebudayaan, serta sebagai kausa materialis Pancasila.
Oleh karena itu agar memiliki pengetahuan yang lengkap tentang proses
terjadinya Pancasila, maka secara ilmiah harus ditinjau berdasarkan proses kasualitas.
Maka secara kausalitas asal mula Pancasila dibedakan atas 2 (dua) macam yaitu :
1. Asal Mula Langsung, terbagi lagi :
a. Asal Mula Bahan (kausa materialis), Bangsa Indonesia adalah sebagai asal dari
nilai-nilai Pancasila, unsur-unsur Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri.
b. Asal Mula Bentuk (kausa formalis), bagaimana bentuk Pancasila itu
dirumuskan sebagaimana termuat dalam pembukaan UUD 1945.
c. Asal Mula Karya (kausa effisien), asal mula yang menjadikan Pancasila menjadi
dasar negara (PPKI).
d. Asal Mula Tujuan (kausa finalis), Pancasila dirumuskan oleh pada pendiri
bangsa dengan tujuan menjadi dasar negara.

2. Asal Mula yang Tidak Langsung.


Yaitu asal mula sebelum proklamasi kemerdekaan, nilai-nilai Pancasila yang terdapat
dalam adat istiadat, dalam kebudayaan, dan nilai-nilai agama.
B. Arti Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sedangkan pengertian dasar negara itu sendiri adalah landasan kehidupan
bernegara. Dasar negara yaitu suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Jika
tidak ada dasar negara didalam sebuah negara berarti negara tersebut tak memiliki
pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, sehingga tidak mempunyai arah
dan tujuan yang jelas, dan memudahkan timbulnya kekacauan. Dasar negara sebagai
peraturan hidup bernegara mengandung berbagai cita-cita negara, tujuan negara, norma
bernegara.

C. Makna dari Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Ada dua makna dari Pancasila sebagai ideologi negara yaitu Pancasila sebagai
dasar sistem kenegaraan untuk seluruh warga negara Indonesia yang berdasar cita-cita
bangsa, serta pancasila bermakna sebagai nilai integratif negara. Berikut ini adalah
penjelasan dari kedua makna tersebut.
1. Sebagai Cita-Cita Negara
ˆ Cita-cita negara dalam ideologi pancasila bermakna bahwa nilai-nilai dalam
Pancasila diimplementasikan sebagai tujuan atau cita-cita dari penyelenggaraan
pemerintahan negara. Lebih umumnya diartikan bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam ideologi Pancasila menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Visi atau arah tersebut adalah terwujudnya kehidupan yang
berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan, menjunjung tinggi
persatuan, pro rakyat, serta adil dan makmur.
2. Sebagai nilai integritas bangsa dan negara
Pancasila menjadi sarana untuk menyatukan perbedaan bangsa Indonesia
sebagai nilai integritas bangsa dan negara. Negara Indonesia sendiri terdiri dari suku,
agama, dan ras yang berbeda-beda. Tanpa adanya sarana dalam menyatukan
perbedaan itu, persatuan dan kesatuan bangsa akan sulit dicapai. Itulah makna dari
Pancasila yang sebagai ideologi negara dalam memegang peran yang penting untuk
persatuan dan kesatuan. Yaitu menjadi pemecah konflik atau penyetara dalam
kesenjangan berbangsa.
D. Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Nilai-nilai didalam pancasila adalah nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan Keadilan. Itulah nilai dasar untuk kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan
kemasyarakatan.
Nilai-nilai Pancasila bersifat objektif
1. Mempunyai makna yang terdalam pada rumusan dari sila-sila pancasila.
2. Pancasila yang tersimpan dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara
yang mendasar.
3. Sebuah inti dari nilai Pancasila akan terus ada sepanjang masa didalam kehidupan
bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif
1. Nilai-nilai Pancasila itu timbul dari bangsa Indonesia.
2. Nilai-nilai Pancasila di dalamnya memuat nilai-nilai kerohanian.
3. Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.
4. Nilai-nilai Pancasila adalah nilai yang harus digali, tumbuh dan berkembang dari
budaya bangsa Indonesia.
Ciri Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Adapun ciri pancasila sebagai ideologi negara, yaitu diantaranya :
1. Memiliki derajat tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
2. Mewujudkan suatu asas keagamaan, pandangan dunia, prinsip hidup, pegangan hidup
yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya,
diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
Ideologi merupakan sebuah cerminan cara berfikir orang atau bermasyarakat,
sekaligus ideologi juga membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya.
Ideologi yaitu sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan. Ideologi ialah suatu pilihan
yang jelas membawa komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya.
E. Pengertian Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila sebagai objek bahasan ilmiah memiliki ruang lingkup yang sangat luas,
terutama yang berkaitan dengan kedudukan dan fungsi Pancasila. Terdapat 2 macam
kedudukan dan fungsi Pancasila, yaitu sebagai Dasar Negara Republik Indonesia dan
sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.
• Pancasila sebagai dasar negara Pancasila sebagai dasar negara, berarti Pancasila
dijadikan pedoman dalam bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 menegaskan, bangsa
Indonesia memiliki dasar dan pedoman dalam berbangsa dan bernegara yaitu
Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara mendasari pasal-pasal dalam UUD 1945.
Serta menjadi cita-cita hukum yang dituangkan dalam peraturan perundang-
undangan.
• Pancasila sebagai pandangan hidup Pancasila dianggap memiliki nilai-nilai kehidupan
paling baik. Pancasila dijadikan dasar dan motivasi dalam sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semua sila dari
Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah karena Pancasila merupakan
satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah
sila pertama dan utama yang mendasari keempat sila lainnya. Dalam Empat Pilar
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (2012) karya Jimly Asshiddiqie, dorongan
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa menentukan kualitas dan
derajat kemanusiaan seseorang di antara sesama manusia. Sehingga perikehidupan
bermasyarakat dan bernegara dapat tumbuh sehat dalam struktur kehidupan yang
adil.
F. Pengertian Pancasila Sebagai Filsafat Negara
Filsafat Pancasila yaitu suatu sistem kesatuan bagian-bagian yang saling memiliki
keterkaitan dan saling bekerjasama untuk suatu tujuan tertentu dalam sebuah kesatuan
organis, yaitu penjelasannya sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan pendekatan secara deduktif yaitu dengan mencari hakikat
serta menganalisis isi dari Pancasila itu sendiri dan menyusunnya secara sistematis
menjadi suatu keutuhan pandangan yang komprehensif.
2. Dengan menggunakan pendekatan secara induktif yaitu dengan mengamati gejala-
gejala yang timbul dalam kehidupan sosial dan budaya pada masyarakat kemudian
merefleksikannya lantas menarik arti serta makna yang hakiki dari gejala-gejala yang
timbul tersebut.
Pancasila sebagai pedomanan hidup atau filsafat negara mempunyai kandungan
suatu pandangan, konsep-konsep kebenaran dan cara berpikir menjadikan Pancasila
sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia. Pancasila itu sendiri memiliki fungsi dasar
negara bagi suatu negara yang sesungguhnya ditujukan bukan hanya untuk bangsa
Indonesia namun juga pada kehidupan manusia secara menyeluruh. Didalam Pancasila
yang terdiri dari lima sila tersebut pada hakikatnya merupakan sebuah sistem filsafat.

G. Hubungan antara Filsafat dan Ideologi


Filsafat sebagai pandangan hidup pada hakikatnya merupakan system nilai yang
secara epistemology kebenarannya telah diyakini sehingga dijadikan dasar atau pedoman
bagi manusia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa
dan negara, tentang makna hidup serta sebagai dasar dan pedoman bagi manusia dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan.
Filsafat seperti ini menjadi suatu system cita-cita atau keyakinan-keyakinan (belief-
system) yang dijadikan landasan bagi cara hidup manusia atau suatu kelompok
masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam hal ini filsafat telah beralih dan
menjelma menjadi ideologi.
Ideologi sebagai suatu rangkaian kesatuan cita-cita yang mendasar dan
menyeluruh yang jalin menjalin menjadi suatu system pemikiran yang logis dan
bersumber pada filsafat. Dengan kata lain ideologi sebagai suatu system pemikiran
mencari nilai, norma dan cita-cita yang bersumber kepada filsafat.
H. Macam Ideologi
1. Ideologi Kapitalisme, Macam ideologi yang pertama adalah ideologi kapitalisme.
Ideologi kapitalisme merupakan ideologi yang cukup dikenal di dunia. Ideologi
kapitalisme ini dipopulerkan oleh seorang bapak ilmu ekonomi dunia yaitu Adam
Smith. Paham ini digagas oleh Adam Smith karena tidak setuju dengan ideologi
merkantilisme yang berkembang pada saat itu. Teori Adam Smith mengenai
ideologi kapitalisme yang cukup dikenal luas yaitu teori invisible hand (tangan yang
tidak terlihat). Ideologi kapitalisme menekankan kepada penguasaan modal oleh
pihak swasta yang di mana negara tidak berhak mengatur dan membuat undang-
undang yang dapat mempersulit jalanya usaha mereka.
2. Ideologi Liberalisme, Macam ideologi di dunia selanjutnya adalah ideologi
liberalisme. Ideologi ini menekankan kepada kebebasan setiap golongan untuk
dapat mengekspresikan keinginannya sendiri tanpa ada larangan dari pihak lainnya,
seperti dari asal katanya yaitu liberal yang berarti kebebasan. Ideologi ini
menganggap bahwa setiap orang harus memperoleh kesempatan yang sama dalam
mencapai sesuatu. Setiap individu berhak untuk menentukan sendiri berbagai hak
umum seperti hak politik, hak beragama, dan berbagai hak lainnya.
3. Ideologi Marxisme, Macam ideologi berikutnya adalah ideologi marxisme. Ideologi
ini merupakan salah satu bentuk perlawanan Karl Marx terhadap ketidakadilan
sistem ideologi kapitalisme. Ideologi marxisme lahir berkat anggapan ideologi
kapitalisme yang dianggap sebagai kesalahan yang besar karena akan semakin
memperkaya pemilik modal dengan mengorbankan nasib kaum buruh yang
menyedihkan. Pada sistem kapitalisme, buruh dipaksa bekerja berjam-jam dengan
upah yang minim. Hal itu karena prinsip kapitalisme yaitu profit sebanyak
banyaknya dan modal seminimal mungkin.
4. Ideologi Sosialisme, Macam ideologi di dunia berikutnya adalah ideologi sosialisme.
Ideologi sosialisme dapat diidentikkan dengan ideologi komunisme. Hal ini karena
prinsip yang mendasar yaitu sama-sama akan mengutamakan segala
kepemilikannya secara bersama-sama dan tidak mengakui adanya kepemilikan
individu. Seluruh aset dan modal akan dikuasai secara bersama-sama demi
kepentingan suatu bangsa dan negara.
5. Ideologi Nasionalisme, Macam ideologi di dunia yang berikutnya adalah ideologi
nasionalisme. Ideologi ini akan menitikberatkan kepada kedaulatan negara sebagai
hal yang mutlak dan tidak boleh diganggu oleh pihak manapun. Setiap warga
negara haruslah memiliki rasa mencintai negara lebih dari apapun dengan berjuang
dan berkorban secara bersama-sama demi menjaga kedaulatan negara.
Nasionalis kewarganegaraan menunjukkan bahwa warga negara merupakan
komponen yang berperan sangat penting di dalam tatanan sistem bernegara. Jadi
kekuatan utama dari suatu negara bertumpu kepada warga negara. Nasionalis etnis
menitikberatkan kepada budaya dan etnis sebagai komponen yang berperan dalam
suatu negara. Sedangkan nasionalis romantic adalah suatu kondisi di mana budaya,
ras, dan etnik sebagai sumber kebenaran politik.
6. Ideologi Demokrasi, Macam ideologi di dunia berikutnya adalah ideologi
demokrasi. Ideologi inilah yang dianut pemerintah Indonesia sebagai sistem
pemerintahannya. Demokrasi terdiri dari dua kata yaitu demos dan kratos.
Demos berarti rakyat dan kratos berarti kekuasaan. Jadi bisa disimpulkan bahwa
demokrasi adalah kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Suara rakyat akan
diwakili oleh dewan yang diberi nama dewan perwakilan rakyat. Selain itu,
dalam proses berjalannya suatu negara maka akan diadakan pemilihan umum
yang berfungsi untuk memilih legislatif (Perwakilan rakyat) dan eksekutif
(pemerintah) yang akan saling bersinergi dalam membangun negara. Beberapa
negara yang menganut sistem demokrasi yaitu, Norwegia, Denmark, Amerika,
Swedia, Venezuela, Australia, Belgium, Selandia Baru, dan masih banyak lagi.
7. Ideologi Feminisme, Macam ideologi yang selanjutnya adalah ideologi
feminisme. Ideologi ini merupakan ideologi yang menitikberatkan kepada
kesetaraan hak serta kewajiban bagi perempuan. Kesetaraan tersebut meliputi
hak ekonomi, politik, sosial, budaya, ruang pribadi, dan ruang publik. Tujuan
utama dari ideologi ini adalah memperjuangkan hak perempuan yang dahulu
kala tidak boleh bersekolah, berpolitik, dan lain sebagainya.
8. Ideologi Anarkisme, Macam ideologi yang terakhir adalah ideologi anarkisme.
Ideologi ini menganggap bahwa negara merupakan sebuah gangguan dan tidak
perlu ada. Sebagian wilayah di Spanyol menganut menganut ideologi. Ideologi
ini menitikberatkan kepada kebebasan setiap individu, di mana sebuah tatanan
negara dan politik dianjurkan untuk dibubarkan dan digantikan dengan tindakan
sukarela dari setiap warga negara. Di dalam sistem ini tidak ada hierarki di mana
setiap orang dapat memainkan perannya sesuai kehendak masing-masing.
Ideologi ini mulanya dianggap relevan namun pada praktiknya banyak terjadi
kebingungan dan akhirnya bubar.

Anda mungkin juga menyukai