NIM : 1401418334
No. Urut : 22
A. HAKIKAT BELAJAR
1. Pengertian Belajar
a. Menurut Oemar Hamalik ( 2015 : 36 ) belajar adalah modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman. ( learning is defined as the
modification or streng thening of behavior through experiencin )
b. Menurut Slameto (dalam Nunuk Suryani dan Leo Agung 2012 : 35) belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
c. Hamiyah & Jauhar (2014: 4) yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan perilaku/pribadi seseorang berdasarkan pengalamannya
berinteraksi dengan lingkungannya yang ditunjukkan dalam berbagai bentuk
seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang
ada pada individu yang belajar.
d. Menurut Klein (dalam Jamil Suprihatiningrum, 2013: 14), belajar
didefinisikan sebagai hasil proses eksperimental dalam perubahan tingkah laku
yang relatif permanen yang tidak dapat diucapkan dengan pernyataan sesaat.
e. Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang
relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif (syah, 2003), dengan kata lain belajar merupakan
kegiatan berproses yang terdiri dari beberapa tahap. Tahapan dalam belajar
tergantung pada fase-fase belajar, dan salah satu tahapannya adalah yang
dikemukakan oleh witting yaitu :
Tahap acquisition, yaitu tahapan perolehan informasi;
Tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi;
Tahap retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi (Syah, 2003).
2. Ciri-Ciri Belajar
Beberapa ciri belajar, yaitu:
a. Belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku (change behavior).
b. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah
laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak
berubah-ubah.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses
belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.
3. Prinsip Belajar
Didalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu
memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut:
a. Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar bukan orang lain.
b. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya
c. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada
setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.
d. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan
membuat proses belajar lebih berarti.
e. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberikan tanggung
jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya
4. Unsur-Unsur Belajar
Belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang
saling kait-mengaitsehingga menghasilkan perubahan perilaku (Gagne,1977:4).
Beberapa unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Peserta didik. Merupakan peserta didik, warga belajar, dan peserta pelatihan
yang sedang melakukan kegiatan belajar.
b. Rangsangan(stimulus). Merupakan peristiwa yang merangsang penginderaan
peserta didik
c. Memori. Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan ang
berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dihasilka dari kegiatan
belajar sebelumnya.
d. Respon. Merupakan tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori.
5. Hasil/Perubahan Perilaku dalam Belajar
a. Benyamin S. Bloom (1956) mengemukakan perubahan perilaku yang terjadi
sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam kawasan (domain) kognitif,
afektif dan psikomotor, beserta tingkatan aspek-aspeknya.
1) Cognitive Domain (Kawasan Kognitif). Adalah kawasan yang berkaitan
dengan aspek-aspek intelektual atau secara logis yang bias diukur dengan
pikiran atau nalar. Kawasan ini tediri dari pengetahuan (Knowledge),
pemahaman (Comprehension), penerapan (Aplication), penguraian
(Analysis), memadukan (Synthesis), dan penilaian (Evaluation).
2) Affective Domain (Kawasan afektif). Adalah kawasan yang berkaitan
dengan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan
terhadap moral dan sebagainya. Kawasan ini terdiri dari penerimaan
(receiving/attending), sambutan (responding), penilaian (valuing),
pengorganisasian (organization), karakterisasi (characterization)
3) Psychomotor Domain (Kawasan psikomotorik). Adalah kawasan yang
berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem
syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi psikis. Kawasan ini
terdiri dari kesiapan (set), meniru (imitation), membiasakan (habitual),
adaptasi (adaption)
b. Moh Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu :
1) Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).
Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari
individu yang bersangkutan.
2) Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu).
Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya
merupakan kelanjutan dari keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya.
3) Perubahan yang fungsional.
Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan hidup individu yang bersangkutan.
4) Perubahan yang bersifat positif.
Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menunjukkan kearah
kemajuan.
5) Perubahan yang bersifat aktif.
Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif
berupaya melakukan perubahan.
6) Perubahan yang bersifat pemanen.
Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap
dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya.
7) Perubahan yang bertujuan dan terarah.
Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai.
8) Perubahan perilaku secara keseluruhan.
Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan
semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan
keterampilannya.
c. Moh. Surya (1997) mengemukakan bahwa hasil belajar akan tampak dalam :
1) Kebiasaan; seperti : peserta didik belajar bahasa berkali-kali menghindari
kecenderungan penggunaan kata atau struktur yang keliru, sehingga
akhirnya ia terbiasa dengan penggunaan bahasa secara baik dan benar.
2) Keterampilan; seperti : menulis dan berolah raga yang meskipun sifatnya
motorik, keterampilan-keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak
yang teliti dan kesadaran yang tinggi.
3) Pengamatan; yakni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti
rangsangan yang masuk melalui indera-indera secara obyektif sehingga
peserta didik mampu mencapai pengertian yang benar.
4) Berfikir asosiatif; yakni berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu
dengan lainnya dengan menggunakan daya ingat.
5) Berfikir rasional dan kritis; yakni menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-
dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis seperti “bagaimana”
(how) dan “mengapa” (why).
6) Sikap; yakni kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan
cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan
pengetahuan dan keyakinan.
7) Inhibisi (menghindari hal yang mubazir).
8) Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu.
9) Perilaku afekti; yakni perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut,
marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was dan sebagainya.
d. Menurut Gagne (Abin Syamsuddin Makmun, 2003), perubahan perilaku yang
merupakan hasil belajar dapat berbentuk :
1) Informasi verbal; yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik
secara tertulis maupun tulisan.
2) Kecakapan intelektual; yaitu keterampilan individu dalam melakukan
interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol.
Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam
membedakan (discrimination), memahami konsep konkrit, konsep abstrak,
aturan dan hukum.
3) Strategi kognitif; kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan
pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses
pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan
dan cara – cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif.
4) Sikap; yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk
memilih macam tindakan yang akan dilakukan.
5) Kecakapan motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan
yang dikontrol oleh otot dan fisik.
B. HAKIKAT PEMBELAJARAN
1. Pengertian Pembelajaran
a. Menurut Oemar Hamalik ( 2015 : 57 ) pembelajaran adalah suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran.
b. Hosnan, 2014 dalam buku yang berjudul “Pendekatan Saintifik Dan
Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21‟. Pembelajaran adalah perubahan
tingkah laku yang melibatkan keterampilan kognitif, yaitu penguasaan ilmu
dan perkembangan kemahiran intelek.
c. Jamil Suprihatiningrum (2013: 75) mengungkapkan bahwa pembelajaran
adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang
disusun secara terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar. Lingkungan
yang dimaksud tidak hanya berupa tempat, tetapi juga metode, media, dan
peralatan yang diperlukan untuk menyampaikan informasi
d. Pembelajaran menurut Ridwan Abdullah Sani (2013: 40) merupakan
penyediaan kondisi yang mengakibatkan terjadinya proses belajar pada diri
peserta didik. Penyediaan kondisi dapat dilakukan dengan bantuan pendidik
(guru) atau ditemukan sendiri oleh individu ( belajar secara otodidak).
e. Menurut Schunk (2012: 5-6) pembelajaran adalah perubahan yang bertahan
lama dalam perilaku, atau dalam kapasitas berperilaku dengan cara tertentu,
yang dihasilkan dari praktik atau bentuk-bentuk pengalaman lainnya.
2. Fungsi Pembelajaran
Fungsi-fungsi pembelajaran yaitu sebagai berikut:
a. Pembelajaran sebagai sistem
Pembelajaran sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir
antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode
pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas,
evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan
pengayaan).
b. Pembelajaran sebagai proses
Pembelajaran sebagai proses merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru
dalam rangka membuat siswa belajar, meliputi:
1) Persiapan, merencanakan program pengajaran tahunan, semester, dan
penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) dan penyiapan perangkat
kelengkapannya antara lain alat peraga, dan alat evaluasi, buku atau media
cetak lainnya.
2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan
pembelajaran yang telah dibuatnya.
3) Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca
pembelajaran ini dapat berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula
berupa pemberian layanan remedial teaching bagi siswa yang berkesulitan
belajar.
3. Ciri-Ciri Pembelajaran
Ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut :
a. Merupakan upaya sadar dan disengaja
b. Pembelajaran harus membuat siswa belajar
c. Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan
d. Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasil
DAFTAR PUSTAKA
https://nurhibatullah.blogspot.com/2015/12/hakekat-belajar-dan-pembelajaran.html
http://whendikz.blogspot.com/2013/10/faktor-yang-mempengaruhi-belajar-dan_6.html
http://repository.unpas.ac.id/12865/6/BAB%20II%20%28%20ACC%20%29.pdf