Anda di halaman 1dari 6

PERBANDINGAN ANTARA IDEOLOGI PANCASILA DENGAN

IDEOLOGI LAIN YANG ADA DI DUNIA


Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pancasila
Dosen pengampu : Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.

Di Susun oleh :
Intan Pinasti Hanifah
B0223042

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ideologi dianggap penting untuk kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara.
Jika sebuah negara tidak memiliki ideologi, negara tersebut akan mengalami
kegelisahan dan tidak memiliki arah. Negara yang memiliki ideologi akan
memprioritaskan nilai-nilai yang selaras dengan kebutuhan rakyatnya dan bertujuan
untuk memenuhi tujuannya sendiri.
Konsep ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'idea' yang berarti
pengetahuan, 'gagasan' yang berarti kebijaksanaan, dan 'logos' yang berarti logika.
Ideologi mencakup kumpulan pemikiran, pengetahuan, dan tindakan yang diorganisir
dengan struktur hirarkis dan tujuan tertentu dalam eksistensi nasional suatu negara.
Tujuan di balik pengembangan ideologi adalah untuk memperkenalkan pendekatan
inovatif ke dalam sistem pemerintahan negara untuk meningkatkan efektivitasnya.
Jika banyak orang mendukung ideologi ini, maka ideologi ini akan menjadi panduan
dan pedoman untuk meningkatkan kehidupan dasar negara di bidang politik, ekonomi,
budaya, dan bidang-bidang lainnya.
Ideologi adalah konsep dan teori yang kompleks yang berusaha
mendefinisikan secara definitif bagaimana manusia harus hidup dan bertindak
berdasarkan nilai-nilai dan makna hidup mereka. Akibatnya, perbedaan dalam praktik
ideologi dapat diamati di antara para pelaksana di setiap negara. Meskipun ideologi
memainkan peran penting dalam menegaskan identitas negara atau menciptakan rasa
kebersamaan, para penguasa sering kali mengeksploitasi ideologi yang sensitif untuk
mempertahankan kekuasaan mereka.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ideologi Pancasila


Ideologi Pancasila adalah ideologi resmi Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang digali dari akar budaya dan kristalisasi dari unsur-unsur sosio kultural
bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila membangun keanekaragaman suku bangsa,
sosial budaya, ras golongan, dan agama meminta Indonesia dan membangun
perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi lain di dunia. Pancasila megang
peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, mendasarkan hakikat
sifat kodrat manusia sebagi individu dan makhluk sosial, mengakui atas kebebasan
hak-hak masyarakat, dan memiliki kodrat sebagi makhluk pribadi dan sebagai Tuhan
Yang Maha Esa. Kebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak melampaui
hakikat nilai-nilai Ketuhanan, namun nilai-nilai Ketuhanan terjelma dalam bentuk
moral dalam ekspresi kebebasan manusia.
Ideologi Pancasila adalah filosofi dasar negara Indonesia. Konsep ini
terkandung dalam sila-sila Pancasila, yang merupakan lima prinsip dasar yang
menjadi dasar negara Indonesia. Konsep ideologi Pancasila menekankan pada
integrasi nilai-nilai agama, kemanusiaan, nasionalisme, demokrasi, dan keadilan
sosial. Pancasila bukan hanya sekedar teori, tetapi dianggap sebagai dasar kehidupan
dan kebangsaan bagi rakyat Indonesia. Ideologi ini tercermin dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk dalam pembentukan undang-undang, kebijakan pemerintah, dan
norma-norma sosial.
2.2 Ideologi liberal
Kebebasan dan hak asasi manusia menjadi dasar ideologi politik liberalisme.
Secara umum, liberalisme menganjurkan masyarakat bebas dengan menghargai
kebebasan berpikir. Para pendukungnya mendukung demokrasi, hak-hak individu,
sekularisme, kebebasan beragama, kebebasan pers, dan kebebasan berbicara. Filosofi
liberal berasal dari Prancis dan Inggris selama tahun 1800-an dan 1900-an.
Ketidaksetaraan yang keras dan berkepanjangan di beberapa negara memicu
pertumbuhan liberalisme. Tidak hanya di Eropa, liberalisme juga digunakan pada
masa Perang Dunia II dan III di Indonesia.
Meskipun penerapan ideologi liberal bervariasi di berbagai wilayah, prinsip-
prinsip dasar ideologi liberal tetap relatif konsisten. Sangat penting untuk dicatat
bahwa istilah "liberalisme" dapat membawa implikasi yang berbeda di berbagai
konteks budaya dan politik. Sebagai contoh, arti kata "liberal" bervariasi antara
Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Di Amerika Serikat, "liberal" sering kali
menunjukkan sudut pandang politik yang lebih progresif dan berorientasi sosial,
sedangkan di beberapa negara Eropa, "liberal" dapat merujuk pada perspektif politik
yang berorientasi ekonomi.
2.3 Ideologi Anarkisme
Anarkisme adalah ideologi politik dan filosofis yang memprioritaskan
minimalisasi atau penghapusan negara dan hirarki dalam kehidupan masyarakat.
Argumen intinya adalah untuk kebebasan dan kemandirian individu tanpa kontrol
pemerintah atau oligarki. Tujuan utama anarkisme adalah untuk membangun
masyarakat tanpa pemerintahan formal, di mana orang dapat menikmati interaksi
sosial yang harmonis dan bermartabat. Organisasi anarkis dapat menerapkan kerangka
kerja seperti libertarian atau komunisme anarkis, yang bertujuan untuk memberikan
kepemilikan komunal dan alokasi sumber daya yang adil. Ada beberapa bentuk
anarkisme yang lebih dekat dengan kolektivisme dan ada pula yang lebih dekat
dengan individualisme. Terlepas dari pemahaman umum tentang anarkisme, setiap
bentuk dapat menawarkan cara dan perspektif yang berbeda untuk menciptakan
masyarakat yang lebih baik dan lebih adil.
Tidak ada negara besar di seluruh dunia yang sepenuhnya menganut
anarkisme. Teori anarkisme umumnya menentang struktur pemerintahan yang otoriter
dan hirarkis, sehingga sangat sulit, bahkan tidak mungkin, untuk diterapkan di tingkat
nasional. Meskipun mungkin ada komunitas atau gerakan lokal yang menjunjung
tinggi prinsip-prinsip anarkisme dalam skala yang lebih kecil, hal ini tidak meluas ke
tingkat negara. Gerakan anarkis biasanya beroperasi di tingkat lokal atau subkultural,
menekankan otonomi lokal dan penghapusan hierarki dan otoritarianisme. Contoh
gerakan semacam itu adalah Perang Saudara Spanyol pada tahun 1936, di mana kaum
anarkis dan kelompok-kelompok lain berjuang melawan fasisme dan otoritarianisme.
Namun demikian, gerakan anarkis biasanya dibatasi secara geografis dan politik.
2.4 Ideologi Sosialisme
Memasuki tahun 1990-an, ideologi komunis mengalami kemerosotan atau
bahkan kehancuran. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa ideologi ini tertutup dan
tidak mungkin bertahan di era globalisasi. Di sisi lain, ideologi liberalisme, yang
memiliki banyak potensi untuk berkembang, mengalami kemerosotan.
Kebebasan dan kesetaraan masih hidup dan tersebar di seluruh dunia. Masukkan. Di
beberapa negara berkembang, liberalisme menghasilkan kebebasan yang tidak
terdorong. Akibatnya, Pancasila sebagai ideologi yang terbuka memberikan suatu
solusi masalah. Sosialisme mencakup hal-hal berikut:

1. Kolektifitas (kebersamaan atau gotong royong) adalah dasar pemikiran.


2. Falsafahnya berkaitan dengan kesetaraan dan keseimbangan.
3. Masyarakat dan negara adalah dasar pemikirannya.bersama-sama
4. Sistem pemerintahan dapat demokrasi atau otoriter.
2.5 Ideologi Fasisme
Fasisme adalah ideologi nasionalis yang otoriter dan ekstrim yang dianggap
negatif. Kaum fasis percaya bahwa kebangsaan adalah komunitas alami yang
membutuhkan kepemimpinan yang kuat. Perasaan memiliki identitas yang sama dan
juga percaya bahwa kekerasan dan perang melawan musuh diperlukan untuk
mempertahankan kekuatan bangsa. Mereka menentang oposisi dan mendukung
pembentukan negara dengan satu partai. Selain berbagai ideologi yang mengikutinya,
seperti sosialisme dan liberalisme dan sistem pasar bebasnya, kaum fasis adalah
penantang paling kuat dari prinsip-prinsip utama pencerahan Eropa. Fasisme percaya
bahwa itu adalah suatu gerakan yang mengakhiri konflik kelas demi menyatukan
dunia. Mereka menolak pembagian sosial berdasarkan kelas ekonomi atau perjuangan
kelas.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Susi Fitria, Ilham Fadli, dan Monica Tiara. 2017. Perbandingan Ideologi Pancasila
dan Ideologi-Ideologi di Dunia. Yogyakarta: Gre Publishing.

Ridhuan, Syamsu, dan Rahmah Ningsi. 2019. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan
Ideologi Lain. Pamu- Esa Unggul. Diakses pada 29 November 2023 pada https://lms-
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?

Anda mungkin juga menyukai