Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

GENERASI MUDA MENGHADAPI


ANCAMAN IDEOLOGI PANCASILA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Pelajaran


PPKn

Disusun Oleh:

1. Anita Widiyanti (05)


2. Hafiz Rayanda B (16)
3. Irvan Azis P (22)
4. Rochimatul F (33)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANYUMAS


TAHUN AJARAN
2020/2021

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ideologi sebagai landasan suatu bangsa dijadikan sebagai pandangan hidup


bangsa tersebut. Didunia ini terdapat berbagai macam ideologi yang telah
berkembang dan dianut oleh berbagai Negara dibelahan dunia ini. Indonesia sebagai
Negara yang mempunyai dasar Negara pancasila juga memiliki ideologi pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa. Pancasila yang sila-silanya diamanatkan dalam
pembukaan UDD 1945 telah menjadi kesepakatan nasional sejak ditetapkan tanggal
18 Agustus 1945 dan akan terus berlanjut sepanjang sejarah Negara Republik
Indonesia.
Ideologi pancasila yang dianut dan diamalkan  oleh bangsa Indonesia di
harapkan mampu melindungi bangsa Indonesia dari pengaruh-pengaruh buruk
globalisasi. Ideologi pancasila yang bersifat terbuka menerima segala hal yang
datang dari luar namun dapat memfilternya. Dengan tetap berpedoman pada
pancasila diharapkan bangsa Indonesia dapat membentengi diri dari segala hal buruk
yang datang dari luar yang dapat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kedudukan pancasila sebagai ideologi menuntut kesetiaan, nasionalisme, dan
patriotisme warga negaranya dalam menjunjung tinggi nilai-nilai panasila. Ideologi
pancasila menceminkan cara berpikir masyarakat Indonesia dan juga membentuk
masyarakat Indonesia menuju cita-cita.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ideologi Pancasila ?
2. Apa saja ancaman terhadap ideologi Pancasila ?
3. Bagaimana cara generasi muda mengatasi ancaman terhadap ideologi Pancasila ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian ideologi Pancasila ?
2. Mengetahui apa saja ancaman terhadapan ideologi Pancasila ?
3. Mengetahui cara generasi muda mengatasi ancaman terhadap ideologi Pancasila?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN IDEOLOGI PANCASILA

Ideologi Pancasila adalah pandangan atau nilai-nilai luhur budaya dan


ideologi yang digunakan bangsa Indonesia. Hal itu berarti setiap nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ideologi merupakan gabungan dari ancas Yunani ‘ideos’ dan ‘logos’ yang


berarti tujuan, cita-cita, sudut pandang, pemikiran, dan pengetahuan. Ideologi
merupakan seperangkat ide atau keyakinan yang menentukan cara pandang
seseorang untuk mencapai tujuan dengan berdasar kepada pengetahuan. Sementara,
Pancasila berasal dari ancas Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu ‘panca’ yang
berarti lima dan ‘sila’ yang berarti prinsip atau asas.

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan, ideologi Pancasila merupakan


kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir untuk
mencapai tujuan dengan berdasar kepada lima sila dalam Pancasila.

Jadi, selain bunyi kelima sila Pancasila yang harus kita hafal dan pahami,
penting juga untuk mengetahui mengenai ideologi Pancasila. Dengan begitu,
kecintaan terhadap negara ini akan makin bertambah.

B. ANCAMAN TERHADAP IDEOLOGI

Ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi adalah ancaman yang


dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan pemikiran masyarakat suatu
negara sehingga akan mengancam terhadap dasar falsafah negara yaitu Pancasila.
Contoh ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi adalah liberalisme.
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mengusahakan suatu masyarakat yang dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu, pembatasan kekuasaan, khususnya dari
pemerintah dan agama, penegakan hukum, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi
pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang 3ancas bebas, dan
suatu ancas pemerintahan yang transparan, yang di dalamnya hak-hak kaum
minoritas dijamin. Dalam masyarakat modern, kaum liberal lebih
menyukai demokrasi liberal dengan pemilihan umum yang terbuka dan adil, di mana
semua warga negara mempunyai hak yang sederajat oleh hukum dan mempunyai
kesempatan yang sama untuk berhasil.
Menjelang tahun 1930-an, liberalisme mulai berkembang tidak hanya meliputi
kebebasan berpolitik saja, tetapi juga mencakup kebebasan-kebebasan di bidang
lainnya; misalnya ekonomi, sosial, dan lain sebagainya. Tahun 1941, Presiden
Franklin D. Roosevelt mendeklarasikan empat kebebasan, yakni kebebasan untuk
berbicara dan menyatakan pendapat (freedom of speech), kebebasan beragama
(freedom of religion), kebebasan dari kemelaratan (freedom from want), dan
kebebasan dari ketakutan (freedom from fear).
Menurut Syamsuddin Arif, Ph.D, Liberalisme dapat berkembang ke segala
aspek kehidupan. Di zaman Pencerahan, kaum intelektual dan politisi Eropa
menggunakan istilah liberal untuk membedakan diri mereka dari kelompok lain.
Sebagai adjektif, kata ‘liberal’ dipakai untuk menunjuk sikap anti ancas, anti
kemapanan, rasional, bebas merdeka (independent), berpikiran luas lagi terbuka
(open-minded) dan, oleh karena itu, hebat (magnanimous).
1. Dalam politik, liberalisme dimaknai sebagai ancas dan kecenderungan
yang berlawanan dengan dan menentang ‘mati-matian’ sentralisasi dan
ancas kekuasaan. Munculnya ancasil-republik menggantikan kerajaan-
kerajaan konon tidak terlepas dari liberalisme ini.
2. Di bidang ekonomi, liberalisme merujuk pada ancas pasar bebas dimana
intervensi pemerintah dalam perekonomian dibatasi jika tidak dibolehkan
sama sekali. Dalam hal ini dan pada ancasi tertentu, liberalisme ancasi
dengan kapitalisme.
3. Di wilayah sosial, liberalisme berarti emansipasi wanita, penyetaraan
gender, pupusnya ancasi sosial terhadap individu dan runtuhnya nilai-
nilai kekeluargaan. Biarkan wanita menentukan nasibnya sendiri, sebab tak
seorang pun kini berhak dan boleh memaksa ataupun melarangnya untuk
melakukan sesuatu.
4. Dalam urusan agama, liberalisme berarti kebebasan menganut, meyakini,
dan mengamalkan apa saja, sesuai kecenderungan, kehendak dan selera
masing-masing. Bahkan lebih jauh dari itu, liberalisme mereduksi agama
menjadi urusan privat.
Bagi bangsa Indonesia, terutama Pancasila, liberalisme merupakan ancaman.
Pendapat J. Kartini Soedjendro, “Dunia yang menghadirkan gerak globalisasi dan
universalitas nilai-nilai liberalisme telah menciptakan perubahan yang begitu besar
dalam tata cara pergaulan internasional.” Dampaknya telah dirasakan oleh semua
negara di dunia termasuk Indonesia. Atas kenyataan ini sikap politik yang harus
diambil suatu bangsa sangat bergantung dari ideologi yang dianut.
Bagi bangsa Indonesia, liberalisme jelas merupakan ideologi yang dapat
mengancam kelangsungan kebangsaan Indonesia karena secara material, di
dalamnya terkandung nilai-nilai sosial-politik yang tidak sesuai dan bertentangan
dengan sikap politik bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita, berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945.

C. CARA GENERASI MUDA MENGATASAI ANCAMAN TERHADAP


IDEOLOGI

Sebagai upaya untuk menghadapi ancaman ideologi yang dapat dilakukan


generasi muda adalah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan rasa nasionalisme pada generasi muda
2. Generasi pemuda adalah generasi penerus bangsa. Rasa nasionalisme yang ada
dalam diri pemuda harus dapat ditumbuhkan dengan pelajaran PPKN
(Pendidikan Kewarganegaraan).
3. Menerapkan sila-sila Pancasila dalam segala aktivitas berbangsa dan bernegara.
4. Ikut serta membela dan menjaga keutuhan bangsa dan negara.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ancaman integrasi nasional dibidang ideologi adalah ancaman yang dinilai


mempunyai kemampuan yang membahayakan pemikiran masyarakat suatu negara
sehingga akan mengancam terhadap dasar falsafah negara yaitu Pancasila.
Bagi bangsa Indonesia, terutama Pancasila, Liberalisme merupakan
ancaman. Dunia yang menghadirkan gerak globalisasi dan universalitas nilai-nilai
liberalisme telah menciptakan perubahan yang begitu besar dalam tata cara
pergaulan internasional. Dampaknya telah dirasakan oleh semua negara di dunia
termasuk Indonesia. Atas kenyataan ini sikap politik yang harus diambil suatu
bangsa sangat bergantung dari ideologi yang dianut.
Bagi bangsa Indonesia, liberalisme jelas merupakan ideologi yang dapat
mengancam kelangsungan kebangsaan Indonesia karena secara material, di
dalamnya terkandung nilai-nilai sosial-politik yang tidak sesuai dan bertentangan
dengan sikap politik bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita, berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945.

B. Saran

a. Sebagai warga negara Indonesia kita harus benar-benar memahami falsafah


negara kita yaitu Pancasila.
b. Jangan mudah terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran orang barat yang
berbeda ideologinya dengan kita. Karena etika dan moral bangsa kita
berbeda.
c. Kita harus pintar-pintar menyeleksi media masa dan partai politik.
DAFTAR PUSTAKA

Nuh, Mohammad. 2014. Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Raihan.2016.”Bahaya Komunis dan Liberalis Terhadap Ideologi


Pancasila”,http://blogcintailmu.blogspot.co.id/2016/11/bahaya-
komunis-dan-liberalis-terhadap.html, diakses pada 25 Maret 2021.

Alkayyis,Fahmi.2015.”Ancaman Integrasi Nasional dalam Bidang


Ideologi”,http://fahimahalkayyis.blogspot.co.id/2015/05/ancaman-
integrasi-nasional-dalam-bidang.html, diakses pada 25 Maret 2021.

Nugroho,Faozan Tri.2020.”Pengertian Ideologi Pancasila, Ketahui


Fungsi,Makna,danContohPenerapannya”,
https://www.bola.com/ragam/read/4423240/pengertian-ideologi-
pancasila-ketahui-fungsi-makna-dan-contoh-penerapannya, diakses
pada 25 Maret 2021.

Ramadhani,Ananda.2019.”Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang


Ideologi”.https://prezi.com/p/rp-iynfpmzku/strategi-mengatasi-
ancaman-di-bidang-ideologi/?
frame=ad550bdde302e5d91190b6d2629cfba8b569ef9b, diakses
pada 25 Maret 2021.

Anda mungkin juga menyukai