MATERI KEINDONESIAAN
Oleh : Moderator Affan Muhammad dan Pemateri Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi
MA., Ph.D
Pancasila dijadikan dasar atau landasan dalam menjalankan pemerintahan Negara . Ideologi
ini tidak saja berkaitan dengan kehidupan kenegaraan, melainkan juga kehidupan
masyarakat.Pancasila ini sebagai cita-cita bangsa Indonesia dan juga sebagai landasan
normatif dalam mengarungi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ajaran filsafat hukum Pancasila diterima dalam konsepsi pemikiran hukum dan dijadikan
landasan normatif pembentukan dan pelaksanaan hukum, maka semua pola penyelenggaraan
negara akan bertumpu pada pancasila.
negara kesatuan tentunya dapat dikembangkan dengan tetap menjamin otonomi daerah-
daerah yang tersebar di seluruh tanah air Indonesia yang sangat luas dan majemuk. Dalam
UUD 1945 naskah asli pengaturan mengenai bentuk negara terdapat dalam Pasal 1 ayat (1)
UUD 1945 yang menyatakan: “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk
Republik”.Perlu diketahui juga bahwa gagasan Negara Indonesia sebagai Negara Republik
ini sudah pernah dituliskan oleh Tan Malaka atau bisa juga disebut Bapak Republik dalam
bukunya yang berjudul Naar De Republik Indonesia ( menuju Republik Indonesia) yang
ditulis pada tahun 1925.
Istilah “Bhinneka Tunggal Ika” diambil dari kitab Sutasoma karya Mpu Tantular semasa
kerajaan Mojopahit sekitar abad 14. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa kuno,
yang mana kata bhinneka merupakan gabungan dua kata: bhinna dan ika, sedangkan tunggal
ika merupakan gabungan dua kata tunggal dan ika. Bhina diartikan berbeda-beda dan ika
diartikan itu sedangkan tunggal diartikan satu. Berdasarkan arti kata tersebut Bhinneka
Tunggal Ika berarti “berbeda-beda itu satu itu” yang sering kita artikan berbeda tetapi tetap
satu jua. Bhinneka Tunggal Ika dijadikan sebagai semboyan untuk menyatukan seluruh aspek
yang terkait dengan kehidupan bangsa.
Pada tahun 2020 terjadi penambahan 2 (dua) skill yang paling urgen untuk
membutuhkan saat ini oleh kaum muda, yaitu :
1. Emotional Intelligence
2. Cognitive Flexibility
Yaitu Kemampuan untuk melakukan adaptasi kepada lingkungan sosial untuk menuju
ke arah yang lebih luas
Globalisasi
Intensitas pertukaran budaya semakin masif sehingga mengaburkan batas-batas
kebudayaan.
Disrupsi Teknologi
Terjadinya diversifikasi otoritas, sehingga informasi yang tidak benar bisa tersebar
dengan mudah.
Ideologi Transnasional Radikal
Hadirnya kelompok ekstrem maupun radikal yang membawa pemahaman ideologi
Anti-Pancasila.
Rivalitas Politik
Munculnya rivalitas politik yang mendelegitimasi pemerintahan dengan isu-isu
populis.