Anda di halaman 1dari 8

ISLAM DAN KEBUDAYAAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam


Dosen Pengampu: Dr. Akhmad sholeh, S.Ag.,M.Si.

Disusun Oleh :
Malikha Kumala Nabila
NIM : 21104010040
Jefri Mandeng
NIM : 21104010045
Wirdatul Aliyah
NIM: 21104010013
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan
ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya. Yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada
kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang kami beri judul “ Islam dan
Kebudayaan”

Adapun makalah Islam dan Kebudayaan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karena sedikitnya ilmu
yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik serta saran yang membangun sangatlah diharapkan.

Selain itu, kami berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu para pembaca dalam
memahami apa itu Islam, dan mengetahui bentuk nyata dari Islam dan Kebudayaan yang Ada
sebelum Islam.

Yogyakarta, 08 September 2021


DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

b. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN
a. Kebudayaan Islam

b. Kebudayaan Pra Islam

BAB III PENUTUP


a. Kesimpulan

b. Kritik dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan sebagai Khalifah. Hali ini menunjukan
bahwa hubungan manusia dengan dunia tidaklah selalu diwujudkan secara pasif, pasrah, dan
menyesuaikan diri dengan tuntunannya. Tetapi harus di wujudkan dalam sifat aktif,
memanfaatkan lingkungannya dan untuk kepentingan hidupnya. Dari hubungan sifat aktif
tersebut yang bersifat aktif itu tumbuhlah kebudayaan. Untuk mengetahui bagaimana kondisi
islam dan kebudayaan, Maka tulisan ini akan memberikan penjelasannya.
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu kebudayaan islam?
b. Bagaimana kebudayaan sebelum islam?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebudayaan Islam

Pengertian Islam

.Islam menurut bahasa berasal dari kata aslama yang berarti patuh, menerima, dan
berpasrah diri. Kata dasarnya adalah salima yang berarti selamat dan sejahtera. Dari arti kata
tersebut dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang dapat menghadirkan kedamaian,
kesejahteraan dan keselamatan. Islam berisi ajaran-ajaran Allah yang mengatur hubungan antara
manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Islam dalam
pengertian ini adalah agama yang dibawa oleh para Rasul Allah, sejak Nabi Adam AS. sampai
Nabi Muhammad SAW dan inti ajarannya mengajarkan aqidah yang sama yaitu tauhid atau
mengesakan Allah SWT. Islam merupakan agama rahmatan lil alamin yang diturunkan kepada
manusia melalui pelantara Nabi Muhammad SAW. Islam ibarat istana yang sempurna,
berpondasi aqidah dan bertiang ibadah yang ikhlas. Keduanya berfungsi membentuk perilaku
dan akhlak yang mulia. Agama ini bersifat universal sehingga budaya-budaya yang ada sebelum
datangnya islam bisa menerima ajaran ini. Sebagai contoh akulturasi antara budaya dan ajaran
islam adalah perayaan Hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, setiap daerah pasti mempunyai
kebudayaan masing-masing untuk merayakannya.

Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata “Culture” yang berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah. Kata budaya sendiri berarti
kemampuan akal atau fikiran. Secara lengkapnya kebudayaan itu hasil budi atau akal manusia
untuk mencapai kesempurnaan hidup. Dengan demikian, kebudayaan adalah semua hasil karya,
karsa dan cipta manusia di masyarakat. Oleh karena itu, kebudayaan merupakan hasil kegiatan
dan penciptaan batin (akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.
Tujuan adanya budaya adalah supaya tercapai kesempurnaan hidup sebab manusia lebih
sempurna daripada hewan.

Hubungan Islam dan Kebudayaan

Agama bernilai mutlak, tidak berubah karena perubahan waktu dan tempat. Sedangkan
budaya, sekalipun berdasarkan agama dapat berubah dari waktu ke waktu maupun tempat ke
tempat. Oleh Karenanya, agama adalah kebutuha primer, sedangkan budaya adalah kebutuhan
sekunder.

Oleh karena itu, kebudayaan merupakan hasil karya, rasa, dan cita-cita manusia. Yang
dapat berubah setiap waktu, ruang dan tempat. Dengan adanya budaya, kehidupan manusia
menjadi lebih terarah dan mendapatkan tempat yang semestinya. Islam bukan produk budaya
melainkan budaya yang timbul terinspirasi dari efek adanya agama itu sendiri.

Islam dalam menghadapi budaya memberikan batasan-batasan yang jelas dalam


implementasinya. Dalam konsep Ikhwanul Muslimin dikenal dengan tsawabit dan
mutaghayyirat. Artinya Islam memberikan batasan antara yang tidak boleh diubah (tsawabit)
karena bersifat prinsip seperti aqidah, ushul (pokok-pokok) yang tegas, yang tidak menerima
takwil, penggantian, perubahan kapanpun dan di manapun serta oleh siapapun.

Sejarah, Agama dan Kebudayaan dapat saling mempengaruhi, karena dalam keduanya
terdapat nilai dan simbol. Agama adalah simbol yang melambangkan nilai ketaatan kepada
Tuhan. Kebudayaan juga mengandung nilai dan simbol supaya manusia bisa hidup di dalamnya.
Agama memerlukan sistem simbol, dengan kata lain agama memerlukan kebudayaan agama
memerlukan kebudayaan agama. Hal ini menunjukkan hubungan antara agama dan budaya yang
begitu erat. Tetapi ada perbedaan di antara keduanya. Agama adalah sesuatu yang final,
universal, abadi dan tidak mengenal perubahan. Sedangkan kebudayaan bersifat partikular,
relative, dan temporer.

B. Kebudayaan Pra Islam

Islam dicatatkan baru muncul pada tahun 611 Masehi. Yaitu ketika nabi Muhammad
Shalallahu alaihi wasallam menerima wahyu dari Allah. Dalam sejarah dunia, islam pertama kali
di arab Saudi. Sebelum islam muncul, umat manusia di arab mempunyai beberapa kepercayaan
dan juga kebudayaan. Peradaban bangsa arab pra-islam, yang disebut dengan periode jahiliyah.
Hal itu yang menjadikan bukti dari adanya sebuah kebudayaan Arab yang mendahului datangnya
kebudayaan islam. Budaya jahiliyyah, yaitu budaya yang dilandasi untuk kesenangan dan
kepuasan hawa nafsu pribadi. Budaya ini ditandai dengan tradisi minuman keras, berjudi, suka
berkelahi, mudah berperang dan tidak menghormati wanita.

Contoh dari budaya bangsa Arab adalah menjadikan janda sebagai barang yang dapat
diwariskan kepada anak laki-laki, sehingga banyak anak laki-laki mengawini janda ayahnya.
Diantara adat dan budaya yang lebih buruk lagi ialah membunuh anak perempuan dan
menguburnya dalam keadaan masih hidup, karena mereka merasa malu mempunyai anak
perempuan dan beranggapan bahwa anak perempuan tidak dapat di ajak berperang, mencari
penghasilan, dan sebagainya.

Tidak kalah aneh dari budaya yang sebelumnya, pernikahan di zaman jahiliyah ada 3
yaitu :

1. Seorang laki-laki meminang wanita atau anak perempuan kepada walinya, lalu
membayar mahar, kemudian menikahinya.

2. Nikah istibdha’ yaitu pernikahan seorang laki-laki ketika istrinya itu telah suci
dari haid, ia berkata “pergilah kepada si Fulan, kemudian mintalah untuk
dikumpulin ya” dan suaminya sendiri menjauhinya, tidak menyentuhnya
sehingga jelas istrinya itu telah mengandung dari hasil hubungannya dengan
laki-laki itu.
3. Sejumlah laki-laki berkumpul, lalu mereka semua mencampuri seorang
wanita. Apabila wanita tersebut telah hamil, dan melahirkan anaknya, wanita
tersebut bebas memilih laki-laki yang disukainya, sehingga dihubungkanlah
anak itu sebagai anaknya. Dan laki-laki tersebut tidak boleh menolak.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Islam dan budaya saling
berhubungan serta kebudayaan sebelum datangnya Islam sangatlah bertolang belakang dengan
adanya ajaran islam.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan ilmu
yang penulis miliki serta kemampuan penyusunan materi yang masih kurang baik. Untuk
mengetahui inovasi pendidikan dalam ilmu pendidikan ini penulis saran kan agar para pembaca
juga membaca buku referensi lain yang lebih lengkap. Namun, penulis juga berharap agar
makalah ini juga dapat membantu memberikan informasi mengenai inovasi pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Badrudin, (2011). Urgensi Agama dalam Membina Keluarga Harmonis, Serang. Pustaka Nurul
Hikmah.

Clifford Geertz, (1965). The Impact of the Concep of Culture on the Concept of Man dalam John
R. Platt (ed.), New Views of the Nature of Man, Chicago. The University of Chicago Press.

Fazlur Rahman, (1979). Islam, Chicago. University of Chicago

Anda mungkin juga menyukai