Disusun Oleh :
KELAS PAI B
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNSIQ WONOSOBO 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,berkat limpahan dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini guna menunjang salah satu
tugas terstruktur mata kuliah “ metodologi islam”.Shalawat serta salam tak lupa
juga kami curahkan kepada nabi muhammad saw,beserta keluarganya,para
sahabatnya dan seluruh umatnya,atas dukungan moral dan materi yang diberikan
dalam penyusunan makalah ini,maka penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada bapak Salis Irfan Fuadi,M.Pd. selaku dosen mata kuliah metodologi islam
yang memberikan bimbingan, saran,ide,dan kesempatan untuk membuat
makalah .semoga makalah ini dapat menjadikan wawasan yang lebih luas dan
memberikan sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa/universitas sains al qur’an wonosobo kami menyadari makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan .Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik
dari pembaca demi perbaikan pembuatan makalah dimasa yang akan
datang.Terimakasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
1. Latar belakang..............................................................................1
2. Rumusan Masalah........................................................................3
3. Tujuan............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................4
A. Pengertian Islam............................................................................4
B. Pengertian Kebudayaan..............................................................5
A. Kesimpulan...............................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Roibin, Relasi Agama dan Budaya Masyarakat Kontemporer (Malang: UIN Malang Press, 2009), h.
vi.
2
3
2
Zakiyudiddin Baidhawy, Islam dan Budaya Lokal, dalam Profetika (Jurnal Study Islam, vol.2, juli
2002. PMSI UMS)
3
Budiono Hadisutrisno, Islam Kejawen (Yogyakarta: EULE BOOK, 2009), h. 130
4
Purwadi, Petungan Jawa: Menentukan Hari Baik dalam Kalender Jawa (Yogyakarta: Pinus Book
Publisher, 2009), h. 9.
5
Budiono Hadisutrisno, Sejarah Wali Songo: Misi Pengislaman di Tanah Jawa (Yogyakarta: Grha
Pustaka, 2010), h. 177.
6
Bahtiar Efendi, “Masyarakat Agama Dan Tantangan Globalisasi; Mempertimbangkan Konsep
Deprivatisasi Agama” dalam Jurnal ‘Ulumul Qur’an no 3/VII.1997, h. 43.
4
agama mengajarkan kepada manusia dua pola hubungan yaitu hubungan secara
vertikal yakni dengan Allah SWT dan hubungan dengan sesama manusia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Definisi Islam
7
A. Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka
Progressif, 1997), cet. XIV, h. 654.
5
6
B. Definisi Kebudayaan
Secara bahasa kebudayaan merupakan sebuah kata yang berasal dari kata
dasar budaya yang mendapat awalan ke dan akhiran an. Didalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa:8 “budaya” adalah pikiran dan
akal budi. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta yaitu buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Budi mempunyai arti
akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan “daya” berarti hasil karya cipta
manusia. Sedangkan menurut bahasa Inggris budaya dikenal dengan kata
culture yang berasal dari bahasa latin yaitu colere yang memiliki arti yaitu
mengolah atau mengerjakan. Dengan demikian, kebudayaan adalah semua
hasil karya, karsa dan cipta manusia di masyarakat. Oleh karena itu,
kebudayaan merupakan hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi)
manusia, seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat .
Secara istilah ada beberapa definisi, seperti menurut Edward Burnett
Tylor dalam karyanya berjudul Primitive Culture, bahwa kebudayaan adalah
kopleks dari keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, adat
istiadat dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia
sebagai anggota suatu masyarakat. Menurut, Hebding dan Glick (1992)
bahwa kebudayaan dapat dilihat secara material dan non-material. Sedangkan
Koentjaraningrat, (1974: 19) definisi kebudayaaan adalah sebuah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
10
Ahmad Mansur Suryanegara, Menemukan Sejarah : Wacana Pergerakan Islam Di Indonesia
(Bandung: Penerbit Mizan, 1996), h. 81-82.
11
Syed Nagib Alatas, Preliminary Statement on a General Theory of the Islamization of Malay-
Indonesian Archipelago (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1969), h. 11.
9
12
GWJ Drewes, New Light on the Coming of Islam in Indonesia, compiled by Ahmad Ibrahim, Sharon
Siddique & Yasmin Hussain, Readings on Islam in Southeast Asia, (Singapore: Institue of Southeast Asia
Studies, 1985), h. 7-19.
13
Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005), h. 8.
10
14
Nata Abdullah, Metodologi Studi Islam (Jakarta,PT Raja Grafindo Persada, 2004), h.49
13
16
Sjamsuddhuha, Corak dan Gerak Hinduisme dan Islam di Jawa Timur (Surabaya: CV. Suman Indah,
2000), h. 33.
17
17
Mark R., Woodward, Islam Jawa: Kesalehan Normatif Versus Kebatinan (Yogyakarta: LKiS, 2012),
h. 87.
18
Mattulada, Latoa, Suatu Lukisan Analitis Terhadap Antropologi Politik Orang Bugis (Yogyakarta:
Gadjahmada University Press, 1985), h. 344.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
DAFTAR PUSTAKA