MARYAM
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “islam pemersatu bangsa”.
Makalah psikologi pendidikan islam ini disusun guna memenuhi tugas dari
dosen M. Ali karmani, M.Pd.I pada mata kuliah psikologi pendidikan islam di
sekolah tinggi ilmu tarbiyah palapa nusantara. Selainitu, saya juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang “islam sebagai jalan
tengah”.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. Latarbelakang..............................................................................................................4
B. RumusanMasalah........................................................................................................4
C.Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................................6
A. Sejarah islam sebagai pemersatu bangsa.....................................................................6
B. Hubungan islam dan budaya........................................................................................6
C. Perbandingan agama sebagai pemersatu bangsa .........................................................6
D. Ciri-ciri islam dari bebagai konsep .............................................................................6
BAB III....................................................................................................................................8
PENUTUP...........................................................................................................................8
KESIMPULAN....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Keberadaan agama, khususnya agama Islam dalam tata kehidupan
bermasyara-kat, berbangsa dan bernegara mempunyai peranan penting dan utama
Pada strata filosofi secara universal dalam dimensi nilai, agama Islam berisi
kandungan nor-matif nilai-nilai spritual dan moral dalam Hubungan tri dimensial,
yakni umat Islam dengan Allah Swt, umat Islam dengan umat agama lain, dan umat
Islam dengan lingkungannya Hubungan ini sesuai den-gan penegasan Al-Qur'an
Surah Ai-Hujuraat, 13: "Hai manusia, kami men-ciptakan kamu dari seorang laki-laki
sorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku su-
paya kamu saling kenal mengenal".
Dalam konteks kehidupan masyara-kat bangsa yang menegara, agama Islam
mampu berfungsi sebagai sumber kekua-tan spiritual, moral dan etik. Sehubungan
dengan ini. Nilai-nilai spiritual keaga-maan, terutama Agama Islam sangat kuat
mendorong umatnya untuk mewujudkan ketenangan dan kebahagiaan hidup, serta
menghilangkan keresahan, kegelisahan hati, pertentangan (konflik sosial). Dalam
mensikapi keberagaman itu, bangsa Indonesia mempunyai strategi dan pola pikir
yang lebih toleran terhadap perbedaan yang terjadi demi mencegah munculnya
konflik antar suku, etnis, ras, budaya, bahasa, agama, sikap fanatisme dan
mementingkan golongan tertentu yang berlebihan terhadap golongannya sendiri1.
Sehingga keberagaman tersebut tidak disikapi sebagai suatu ancaman yang bisa
berimplikasi pada terjadinya konflik, permasalahan sosial yang malah dapat memecah
belah persatuan bangsa ini
B. RumusanMasalah
1. Apa sejarah islam sebagai pemersatu bangsa?
C.Tujuan
1
(Mursyid, 2015; Warsah, 2018)
4
1. Untuk mengetahui sejarah islam sebagai pemersatu bangsa di indonesia
5
BAB II
PEMBAHASAN
Islam juga telah mewarnai seluruh aspek kehidupan masyarakat baik secara
ideologi, politik, sosial, budaya, dan ekonomi. Pengaruh islam secara sosial budaya
yang begitu kuat membawa perubahan yang sangat signiktifkan pada kebudayaan dan
penghidupan masyarakat. Penyebaran agama islam sangat penting bagi sejarah
Indonesia.2
6
Agama (islam) dan kebudayaan merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan, keduanya saling melengkapi satu sama lain . ketika berbicara agama dan
kebudayaan, bisa dilihat lewat aplikasi fungsinya dalam wujud sistem budaya dan
bentuk tradisi ritual atau upacara keagamaan yang nyata bisa mengandung nilai
keagamaan dan kebudayaan secara bersamaan.
Secara bahasa kata islam berasl dari bahasa arab yang diambil dari kata
“salima“. Dari kata salima tersebut maka terbentuk kata aslama yang memiliki arti
menyerah, tunduk, patuh, dan taat. Kata aslama menjadi pokok kata islam,
mengandung seglla arti yang tnerkandung dalam arti pokoknya , sebab itu orang
melakukkan aslama atau masuk islam dinamakan muslim berarti orang itu telah
menyatakan dirinya taat, menyerah diri , dan patuh kepd Allah SWT.3
3
Didiek ahmad supadie, dan sarjuni (ed),pengantar studi islam (Jakarta:raja grapindo persada,2011),
71-72
7
dan tersamar sifatnya bisa destraktif tetapi bisa juga positif terhadap hal-hal yang
rasional.4
1. Konsep teologi islam yang di dasarkan pada prinsip tawhid sebagai konsep
monotheisme dengan kadar paling tinggi, konsep tawhid ini melahirkan
wawasan kesatuan moral, kesatuan sosial, kesatuan ritual bahkan malah
memberikan kesatuan identitas kultular
2. Konsep kedudukan manusia, dalam hubungan dengan tuhan
(hablumminallah), hubungan dengan sesama manusia (habluminannas),
bahkan sesame makhluk , juga hubungan dengan alam semesta. Hubungan-
hubungan tersebut berada dalam jaringan kerja peribadatan dan kekhilafan,
yaitu fungsi ibadah dan fungsi khilafah.
3. Konsep keilmuan sebagai bagian integrative dari kehidupan manusia. Wahyu
perdana dari Al-Qur’an disamping membuat deklarasi khalaqal insane (dia
telah menciptakan manusia) juga mengklarasikan ‘alamal insane (dia
mengajarkan kepada manusia ). Manusia ini selain diciptakan oleh Allah
SWT, juga diberi kecerdsan ilmiah. Kons ep ini ada kaitannya dengan janji
Allah tentang “apa yang ada di langit dan di bumi diperuntukan bagi manusia”
4. Konsep ibadah dalam islam. Disamping menyentuh aspek-aspek ritual, juga
menyentuh aspek-aspek sosial dan aspek kultural5
4
https://core.ac.id
5
Muhammad tholhan hasan, islam dalam perpektif sosial cultural (Jakarta:lantabora press,2004), 4-5
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Agama (islam) dan kebudayaan merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan, keduanya saling melengkapi satu sama lain . ketika berbicara agama dan
kebudayaan, bisa dilihat lewat aplikasi fungsinya dalam wujud sistem budaya dan
bentuk tradisi ritual atau upacara keagamaan yang nyata bisa mengandung nilai
keagamaan dan kebudayaan secara bersamaan.
Agama sebagai alat pemersatu antar umat guna menghujutkan perdamaian dan
persatuan dan selalu menjaga hubungan dengan tuhan, sesame manusia dan makhluk-
mkhluk lain tidak ada agama di dunia ini untuk saling bermusuhan perseteruan antara
sesama maupun saling menyakiti.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://digilib.unimed.ac.id
https://core.ac.id
https://jateng.kemenang.go.id
https://jurnal.permapendis.org
10