Oleh :
ALI MAFTUKIN
2102048002
Islam di Indonesia merupakan wajah islam yang cukup menarik untuk di kaji.
Selain jumlah penduduk muslimnya yang terbanyak di dunia, juga dikarenakan
karakteristik masyarakat Indonesia yang sangat berbeda dengan masyarakat arab yang
menjadi basis dari agama islam mampu berkolaborasi dengan baik dan tetap
menunjukkan wajah islam yang ramah dan damai.
Tulisan ini menjadi suatu ikhtiar untuk memotret wajah Islam Indonesia dan pola
keberagamaannya, untuk menguak potret wajah Islam Indonesia dilakukan dengan
melihat pola puritanisasi, modernisasi dan pribumisasi di Indonesia.
ABSTRACT
This paper is an attempt to photograph the face of Indonesian Islam and its
religious patterns, to photograph the face of Indonesian Islam by looking at the patterns
of puritanization, modernization and indigenization in Indonesia.
Local wisdom atau kearifan lokal dapat diartikan sebagai nilai yang dianggap
baik dan benar yang berlangsung secara turun-temurun dan dilaksanakan oleh
masyarakat yang bersangkutan sebagai akibat dari adanya interaksi antara manusia
dengan lingkungannya.
Islam adalah banyak hal. Sama seperti halnya tidak ada satu Amerika, Eropa
ataupun Barat, begitu pula tidak ada satu pun penjelasan pas yang melukiskan
berbagai kelompok maupun orang dengan nilai dan arti yang sama. Juga tidak ada
lokasi tunggal ataupun budaya seragam yang identik dengan Islam.2
1
Irwan Abdullah, dkk (ed.)., Agama dan Kearifan Lokal dalam Tantangan Global, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2008), h. 7.
2
Bruce B. Lawrence, Islam Tidak Tunggal: Melepaskan Islam dari Kekerasan, (Jakarta: Serambi, 2004),
hlm. 11.
Indonesia, islam berkembang dengan berbagai metode yang berbeda2. Hal ini
tentunya diakibatkan kesadaran masyarakat bahwa di Indonesia terdiri dari
berbagai macam ras, bahasa serta budayanya. Sehingga perlu adanya perhatian
khusus untuk bisa menjalankan keberagamaan yang ramah di antara masyarakat
B. PEMBAHASAN
1. Islam di Indonesia
Indonesia telah mengenal lokal wisdom yang berbau hindu buda. Hal ini
selaras dengan para pendakwah asal Gujarat India yang secara budaya india juga
sedikit banyak terpengaruh oleh budaya Hindu buda yang berkembang di India.
Hal ini lah yang menyebabkan islam dari pedagang Gujarat bisa masuk dengan
damai dan sesuai dengan buaya yang teah berkembang di Indonensia saat itu.
1. Islam Pribumi
3
John L. Esposito, Dunia Islam Modern, (Bandung: Mizan Media Utama, 2001), j. 2, hlm. 306-307.
4
Bisri Affandi, Pembaharu dan Pemurni Islam di Indonesia, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1999), hlm. 74.
yang dilontarkan pada tahun 80-an. Penamaan Islam Pribumi sejatinya ingin
menonjolkan ciri keislaman yang khas Indonesia. Islam Indonesia yang khas
dengan keramahan dan toleransinya tidak bisa dilepaskan dari sejarah
kehadiran agama tersebut di Indonesia.5
2. Islam Puritan
8
Abdurrahman Wahid, Pergulatan Negara, Agama, dan Kebudayaan, (Jakarta:
Desantara, 2001), hlm. 111.
9
Abdurrahman Wahid, Pergulatan Negara, Agama, dan Kebudayaan, (Jakarta:
Desantara, 2001), hlm. 111.
10
https://id.wikipedia.org/wiki/Puritan
sejak awal tahun 1980-an, yang mana pada saat itu terjadi perkembangan
dakwah yang memberikan warna berbeda di Indonesia. Saat itu mulai
berdatangan elemen- elemen pergerakan dakwah Islam dari luar negeri ke
Indonesia hingga bermunculan beberapa gerakan seperti Ikhwanul Muslimin,
Hizbut Tahrir Indonesia, Front Pembela Islam, Laskar Jihad dan sebagainya. 11
Pandangan seperti ini jelas berbeda dari apa yang diyakini Islam
Pribumi yang menyebutkan bahwa Islam tidak lahir dari ruang dan lembaran
kosong. Menurutnya, Islam yang ideal sebagaimana yang dibayangkan kaum
Islam puritan itu sebenarnya tidak ada. Sejatinya yang ada hanyalah Islam yang
riil hidup di tengah masyarakat.
11
Syaikh Idahram, Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2012), hlm.
39.
12
Rahmat, Islam Pribumi..., hlm. 13-14.
13
Ibid., hlm. 57.
Adanya dikotomi antara islam pribumi dan islam puritan menimbulkan
kesan adanya pemisahan model keberagama-islaman di Indonesia. Tidak
sampai di sini saja, perkembangan zaman dan semakin majunya ilmu
pengetahuan dan teknologi juga mengharuskan umat muslim untuk berpacu
menghadapi tantangan zaman.
Dalam menaggapi hal ini, Cak Nur menolak anggapan diikutinya proses
14
Encyclopedia of Islam and the Muslim World, Thompson Gale (2004)
15
Kurnia Ilahi, Perkembangan Modern Dalam Islam (Pekanbaru : Yayasan Pusaka Riau, 2011), hlm.152
westernisasi dalam hal modernisasi. Cak Nur mengatakan:
16
Nurcholish, Islam dan Kemodernan, hlm.18
17
Imam Suprayogo, Spirit Islam Menuju Perubahan dan Kemajuan (Malang : UIN- Maliki press, 2012),
hlm. 4
Pertama dengan adanya ilmu pengetahuan dalam modernisasi di
kehidupan masyarakat semakin mendukung perkembangan islam dengan
mampu mengaplikasikan ajaran islam dalam konsep ilmu umum.
C. KESIMPULAN
Sejatinya, tidak ada yang salah dengan Islam puritan atau Islam Arab
dalam mengekspresikan keberagamaan atau keislaman seseorang. Tetapi yang
menjadi masalah adalah menggunakan ekspresi kearaban sebagai ekspresi
tunggal dan dianggap paling absah dalam beragama, terlebih jika kemudian
budaya yang ada dianggap sebagai sesuatu yang sesat, musyrik dan bid’ah.
Seharusnya agama bisa hidup berdampingan dengan ekspresi budaya, bukan
saling menafikan satu sama lain.
18
Esposito, John L., Dunia Islam Modern, Bandung: Mizan Media Utama. 2001, hlm. 308.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Irwan, dkk Agama dan Kearifan Lokal dalam Tantangan Global,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008)
Affandi, Bisri, Pembaharu dan Pemurni Islam di Indonesia, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar,
1999)
Esposito, John L. dan John O. Voll, Tokoh Kunci Gerakan Islam Kontemporer, (Jakarta:
Murai Kencana, 2001)
Esposito, John L. Dunia Islam Modern, (Bandung: Mizan Media Utama, 2001)
https://id.wikipedia.org/wiki/Puritan
Idahram, Syaikh, Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren,
2012)
Kurnia Ilahi, Perkembangan Modern Dalam Islam (Pekanbaru : Yayasan Pusaka Riau,
2011)
Lawrence, Bruce B. Islam Tidak Tunggal: Melepaskan Islam dari Kekerasan, (Jakarta:
Serambi, 2004)
Rahmat, Imdadun, “Islam Pribumi: Mencari Wajah Islam Indonesia” dalam Jurnal
Tashwirul Afkar, edisi no. 14 tahun 2003
Suprayogo, Imam, Spirit Islam Menuju Perubahan dan Kemajuan (Malang : UIN- Maliki
press, 2012)