Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FILSAFAT ILMU

Kekayaan Kebudayaan Tradisi dan Filsafat Indonesia


(Dosen Pengampu : Nafsiyatul Luthfiyah, S.Fil.I., M.Ag.)

DISUSUN OLEH :

Fadil Fahrido (33030180123)

Silviana Priskasari (33030180079)

Adit Kurniawan (33030180062)

FAKULTAS SYARIAH

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

0
KATA PENGANTAR

Biamillahirrahmani rrahim

Allahumma shalli’ala sayyidina Muhammad wa’ala ali sayyidina Muhammad.

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan akal untuk berfikir dan
kesehatan untuk melaksanakan tugas sehingga bisa menyelesaikan tugas mata
kuliah filsafat ilmu dengan judul “Kekayaan, Kebudayaan,Tradisi dan Filsafat
Indonesia”. Tak lupa Penulis mengucapakan terima kasih pada Dosen pengampu
yang telah membimbing dan memberi saran. Tak lupa teman-teman fakultas
syariah khusus hukum tata negara yang mendorong kami sehingga makalah ini
terselesaikan dengan tepat waktu. Sadar bawah kami seorang pelajar yang butuh
belajar untuk memperbaiki diri, maka apabila terdapat kesalahan, baik tekstual
maupun kontekstual, kami mohon maaf. Oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis nantikan. Semoga makalah ini bermanfat bagi pembaca
sekalian, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Salatiga, 7 November 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2

BAB I PEDAHULUAN ....................................................................................... 3

A. Latar Belakang .......................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Tujuan ....................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 4

A. Kebudayaan Indonesia .............................................................................. 4


B. Tradisi Indonesia ....................................................................................... 7
C. Filsafat Indonesia ...................................................................................... 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12

A. Kesimupan ................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

2
Indonesia merupakan negara dengan sekian ribu pulau, sekian juta penduduk,
sekian banyak suku dan budaya pastinya mempunyai warna yang bermacam
macam. Mempunyai budaya yang berbeda-beda, mempunyai tradisi yang
berbeda-beda, dan mempunyai bahasa yang berbeda-beda. Dan keragaman budaya
di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya.Budaya
merupakan salah satu kebiasaan cara hidup dalam suatu kelompok yang terus
berkembang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya yang ada pada saat
ini terbentuk dari beberapa komponen yang berbeda pandangan ataupun kebiasaan
termasuk dalam sistem agama, politik, bahasa, adat istiadat, pakaian, karya seni,
dan bangunan. sesuatu yang sudah dilaksanakan sejak lama dan terus menjadi
bagian dari kehiduap suatu kelompok masyarakat, seringkali dilakukan oleh suatu
negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. dalam filsafat adalah
penggunaan akal budi secara utuh dan kritis untuk memahami segala yang ada.
Filsafat tidak berpijak pada iman agama tertentu. Filsafat juga tidak berpijak pada
mitologi tertentu yang berkembang di sebuah kelompok budaya. Filsafat
bersandar pada akal budi dan diskusi kritis untuk semakin mendekati kebenaran,
serta menjadi manusia yang bijaksana.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari Kebudayaan ?


2. Apa Pengertian dari Tradisi?
3. Apa Maksud Filsafat Indonesia?

C. Tujuan

3
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Kebudayaan dan Tradisi Indonesia.

2. Untuk Mengetahui Maksud Filsafat Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebudayaan Indonesia

4
Kebudayaan berarti hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi)
manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.1 Budaya merupakan
salah satu kebiasaan cara hidup dalam suatu kelompok yang terus berkembang
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya yang ada pada saat ini terbentuk
dari beberapa komponen yang berbeda pandangan ataupun kebiasaan termasuk
dalam sistem agama, politik, bahasa, adat istiadat, pakaian, karya seni, dan
bangunan.

Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas yang artinya budaya merupakan
suatu pola hidup secara menyeluruh yang memiliki kebiasaan dan ciri khas
tersendiri. Banyak aspek yang terdapat di dalam budaya turut menentukan tingkah
laku komunikatif. Komponen-komponen sosial budaya ini tersebar secara
menyeluruh sehingga dapat membentuk kegiatan sosial manusia yang beragam.

Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal,


maupun kebudayaan asal yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka
pada tahun 1945. Budaya Indonesia tidak hanya mencangkup budaya asli bumi
putera, tetapi mencangkup dari budaya pribumi yang mendapat dari pengaruh
budaya Tionghoa, Arab, India, dan Eropa.

Kebudayaan nasional adalah perwujudan cipta, karya dan karsa


bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia
untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk
memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap
bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan
pembangunan berbudaya2

Jenis kebudayaan di Indonesia

1. Kebudayaan Nasional

Kebudayaan yang diakui sebagai identitas Nasional. Selain itu budaya


nasional juga diartikan sebagai gabungan dari budaya daerah yang ada di negara
tersebut. Itu dimaksutkan budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi

1
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
2
Menurut TAP MPR No.11 tahun 1998

5
dengan daerah lain di suatu negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi
kebiasaan kebiasaan di negara tersebut. Contohnya bahasa Indonesia dan lagu
kebangsaan yang dicetuskan dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928 yang diikuti
oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekat untuk
menyatukan indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa indonesia memang
berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya
dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.

2. Kebudayaan Daerah

Suatu kebiasaan dalam wilayah atau daerah tertentu. Budaya daerah ini
muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan
sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka
dengan daerah-daerah atau penduduk-penduduk yang lain.

Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam
budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia tidak
menolak budaya-budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya
bangsa sendiri.

Contoh Kebudayaan Indonesia

1. Rumah Adat

Rumah adat adalah salah satu bentuk kebudayaan Indonesia yang lahir dari
seni bangunan atau arsitektur dan biasanya memiliki ciri khas khusus tergantung
pada daerah asalnya. Bentuk kebudayaan satu ini digunakan untuk tempat hunian
oleh suatu suku bangsa tertantu. Dan tahukah kamu bahwa rumah adat yang ada di
setiap daerah merupakan representasi daripada kebudayaan yang paling tinggi
dalam sebuah komunitas suku ataupun masyarakat.

2. Pakaian Adat

6
Selain karena ciri khas dari setiap daerah, pakaian adat juga dapat
merepresentasikan karakter ataupun prinsip dari suku atau masyarakat daerah
tertentu. Indonesia memiliki banyak sekali pakaian adat yang ada di setiap
daerahnya, bahkan ada beberapa daerah yang memiliki lebih dari satu jenis
pakaian adat. Selain itu pakaian adat Indonesia juga kerap menuai pujian dari
negara-negara lain. Jika negara lain saja terpukau dengan kebudayaan Indonesia.

3. Upacara Adat

Salah satu cara untuk mengenang dan mengenal sejarah suatu suku atau
masyarakat adalah melalui upacara. Arti dari kata upcara adalah serangkaian
tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan tertentu berdasarkan adat
istiadat, agama dan kepercayaan. Istilah upacara adat sendiri memiliki arti yakni
salah satu cara menelusuri jejak sejarah masyarakat Indonesia pada masa
praaksara. Upacara adat yang dimaksud disini diantaranya upacara penguburan,
upacara perkawinan, upacara labuhan, upacara camas pusaka dan masih banyak
lagi.

4. Seni Musik

Musik nusantara merupakan cabang seni khususnya seni musik yang lahir
dan berkembang di seluruh wilayah kepualaun Indonesia dan juga merupakan
kebiasaan turun menurun yang masih dijalankan dalam masyarakat. Seperti
halnya kebudayaan lainnya, seni musik juga tersebar di seluruh daerah dan
memiliki cirikhas masing-masing. Cabang seni musik nusantara ini juga dapat
digolongkan ke dalam beberapa jenis seperti : Musik daerah (karawitan,
keroncong, dll), musik perjuangan (Lagu-lagu nasional seperti halo-halo bandung,
dll), musik anak-anak (Pok Ame-ame, Kasih Ibu, Balonku ada lima,dll), musik
populer ( Dangdut, dll).

5. Seni Tari Tradisional

7
Seni tari juga memiliki berbagai macam jenis yang tersebar di seluruh
wilayah kepulauan Indonesia. Secara umum pengertian seni tari adalah suatu
gerak ritmis yang dapat menghadirkan karakter manusia saat mereka
bertindak. Jenis-jenis seni tari sangatlah banyak, salah satunya adalah seni tari
tradisional. Seni tari tradisional adalah seni tari yang lahir dan berkembang di
seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Ia lahir sebagai buah pemikiran dan
pengaplikasian nilai-nilai kepercayaan masyarakat setempat.

6. Bahasa Daerah

Menurut wikipedia bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di


suatu wilayah dalam sebuah negara kebangsaan pada suatu daerah kecil, negara
bagian ataupun provinsi. Fungsi dari bahasa daerah adalah sebagai identitas suatu
kelompok masyarakat. Jumlah bahasa daerah di Indonesia sendiri adalah sebanyak
652 bahasa.3

B. Tradisi Indonesia

Tradisi adalah adat kebiasaan turun temurun dari nenek moyang yang
masih dijalankan masyarakat.4 Tradisi (Bahasa Latin: traditio, “diteruskan”) atau
kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah
dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok
masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang
sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang
diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan,
karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah.

Tradisi atau disebut juga dengan kebiasaan merupakan sesuatu yang sudah
dilaksanakan sejak lama dan terus menjadi bagian dari kehiduap suatu kelompok
masyarakat, seringkali dilakukan oleh suatu negara, kebudayaan, waktu, atau

3
https://ilmuseni.com/seni-budaya/macam-macam-kebudayaan-di-indonesia DIakses pada hari
Kamis Tanggal 7 November 2019 pukul 21.20 WIB
4
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

8
agama yang sama.Pengertian lain dari tradisi adalah segala sesuatu yang
diwariskan atau disalurkan dari masa lalu ke masa saat ini atau sekarang. Tradisi
dalam arti yang sempit yaitu suatu warisan-warisan sosial khusus yang memenuhi
syarat saja yakni yang tetap bertahan hidup di masa kini, yang masih tetap kuat
ikatannya dengan kehidupan masa kini.

Macam-Macam Tradisi Di Indonesia

1. Nyadran adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat


Jawa, terutama Jawa Tengah. Dalam bahasa Jawa, Nyadran berasal dari
kata sadran yang artiya ruwah syakban. Nyadran adalah suatu rangkaian
budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan
puncaknya berupa kenduri selamatan di makam leluhur.5
2. Dugderan merupakan festival khas Kota Semarang yang menandai
dimulainya ibadah puasa di bulan suci Ramadan yang diadakan Perayaan
dibuka oleh wali kota dan dimeriahkan oleh sejumlah mercon dan
kembang api. "Dug" yang berarti bunyi yang berasal dari bedug yang
dibunyikan saat ingin shalat Maghrib.
3. Satu Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura
atau Suro di mana bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender hijriyah,
karena Kalender jawa yang diterbitkan Sultan Agung mengacu
penanggalan Hijriyah (Islam).6
4. Di Kalimantan Tengah terdapat tradisi khusus yang dilakukan untuk orang
yang sudah lama meninggal. Upacara Tiwah ini biasa dilakukan oleh suku
Dayak untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke sebuah
rumah yang disebut Sandung. Ritual ini bertujuan untuk meluruskan
perjalanan arwah menuju Lewu Tatau atau surga. Selain itu ritual unik ini
juga bertujuan untuk melepaskan kesialan bagi keluarga yang sudah
ditinggalkan.

5
Kartono Kamajaya.Kebudayaan Jawa Perpaduannya dengan Islam.(Yogyakarta:Ikatan Penerbit
Indonesia,1995)
6
Ibid.

9
5. Tradisi yang terbilang ekstrim ini memang sudah banyak ditinggalkan oleh
suku Dani. Potong jari adalah tradisi untuk menunjukan kesedihan karena
ditinggal oleh anggota keluarga. Bagi suku Dani jari mempunyai arti yang
lebih dalam, disimbolkan sebagai bentuk kerukunan, kebersatuan, dan
kekuatan dalam diri manusia ataupun sebuah keluarga.
6. Ritual yang diadakan setahun sekali ini selalu diadakan setiap tanggal 10
Suro atau 10 Muharam di desa Alasmalang, Singojuruh, Banyuwangi.
Upacara ini mengharuskan beberapa laki – laki berdandan menjadi kerbau
dan berkorban untuk membajak sawah. Setelah membajak sawah kebo –
keboan ini diarak mengelilingi desa disertai karnaval kesenian rakyat.
Ritual kebo – keboan ini bertujuan untuk meminta hujan ketika musim
kemarau.

C. Filsafat Indonesia

Filsafat berasal dari kata philo (pencinta) dan sophia (kebijaksanaan).


Kata ini berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang juga dikenal sebagai tempat
kelahiran filsafat. Sulit untuk memastikan, apakah Yunani Kuno sungguh
merupakan penemu filsafat. Beberapa ahli sejarah filsafat bahkan menyatakan,
bahwa Yunani mengambil pemahaman filosofis dari India dan Afrika Utara7.

Yang khas di dalam filsafat adalah penggunaan akal budi secara utuh dan kritis
untuk memahami segala yang ada. Filsafat tidak berpijak pada iman agama
tertentu. Filsafat juga tidak berpijak pada mitologi tertentu yang berkembang di
sebuah kelompok budaya. Filsafat bersandar pada akal budi dan diskusi kritis
untuk semakin mendekati kebenaran, serta menjadi manusia yang bijaksana.

Indonesia memiliki ragam pandangan dunia yang luhur dan khas, namun bukan
filsafat. Di dalam beragam pandangan dunia tersebut kerap kali terdapat ajaran-
ajaran yang sudah tidak lagi cocok dengan perkembangan jaman, misalnya ajaran

7
Reza Wattimena.Filsafat Indonesia.(Jakarta:Pamela,2008)

10
yang menomorduakan perempuan, memperbolehkan anak di bawah umur bekerja,
perbudakan, poligami, diskriminasi terhadap kaum LGBT dan sebagainya.

Supaya bisa menjadi filsafat, beragam pandangan dunia yang ada di Indonesia
harus diangkat menjadi tema pembicaraan yang rasional, terbuka dan kritis.
Dengan kata lain, beragam pandangan dunia yang ada harus dianggap dari tingkat
pra-pemahanan (yang dilakukan secara otomatis dalam hidup sehari-hari, bahkan
cenderung tabu untuk dibicarakan) ke tingkat pemahaman (yang disadari
sepenuhnya sebagai sesuatu yang terbuka untuk perubahan).

Keuntungan dari Adanya Filsafat.

1. Indonesia bisa melepaskan diri dari pandangan-pandangan dunia yang


menyembunyikan beragam penindasan. Indonesia bisa belajar dari
kesalahan masa lalunya, dan berubah ke arah yang lebih baik dan terbuka.
Beragam praktek perbudakan, diskriminasi dan kesempitan berpikir yang
berkembang di masa lalu bisa dianggap sebagai proses belajar dan
pendewasaan budaya. Hanya dengan beginilah Indonesia bisa menjadi
bangsa besar.
2. Beragam pandangan dunia yang berharga tersebut bisa menjadi inspirasi
untuk pembangunan di masa sekarang. Indonesia tidak lagi melulu melihat
ke luar negeri untuk mencari teori ataupun model pembangunan, tetapi
bisa melihat ke dalam kekayaan budayanya sendiri yang begitu beragam
dan berharga. Dengan cara ini, Indonesia bisa menerapkan pembangunan
yang berpijak pada nilai-nilai Ke-Indonesiaan, dan tidak lagi tunduk pada
nilai-nilai Barat ataupun Arab, seperti sekarang ini.
3. Pengembangan filsafat Indonesia juga memiliki peran besar di dalam
hubungan antar bangsa. Dengan panduan nilai dan filsafat yang jelas,
Indonesia bisa berdiri sejajar dengan peradaban-peradaban besar lainnya di
dunia, seperti peradaban Cina, India dan Eropa. Dialog pun bisa dilakukan
dalam keduduan setara, dan bukan dengan sikap tidak percaya diri, seperti
yang sekarang ini banyak terjadi.

11
Filsafat Indonesia bisa mendorong proses Indonesia menjadi bangsa yang
besar. Bangsa yang besar tidak hanya ternama di antara bangsa-bangsa
lainnya, tetapi juga menjadi amat manusiawi terhadap warganya. Ini semua
membutuhkan panduan nilai maupun filsafat yang jelas. Harapannya
sederhana, kita bisa berdiri tegak sebagai orang Indonesia di kancah politik
dunia internasional, dan menawarkan pencerahan yang membawaperdamaian
dunia dan kemakmuran global.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Budaya merupakan salah satu kebiasaan cara hidup dalam suatu kelompok
yang terus berkembang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya yang
ada pada saat ini terbentuk dari beberapa komponen yang berbeda pandangan
ataupun kebiasaan termasuk dalam sistem agama, politik, bahasa, adat istiadat,
pakaian, karya seni, dan bangunan.Tradisi adalah segala sesuatu yang diwariskan
atau disalurkan dari masa lalu ke masa saat ini atau sekarang. warisan sosial
khusus yang memenuhi syarat saja yakni yang tetap bertahan hidup di masa kini,
yang masih tetap kuat ikatannya dengan kehidupan masa kini.Filsafat tidak
berpijak pada iman agama tertentu. Filsafat juga tidak berpijak pada mitologi
tertentu yang berkembang di sebuah kelompok budaya. Filsafat bersandar pada
akal budi dan diskusi kritis untuk semakin mendekati kebenaran, serta menjadi
manusia yang bijaksana. Filsafat Indonesia bisa mendorong proses Indonesia
menjadi bangsa yang besar. Bangsa yang besar tidak hanya ternama di antara
bangsa-bangsa lainnya, tetapi juga menjadi amat manusiawi terhadap warganya.
Ini semua membutuhkan panduan nilai maupun filsafat yang jelas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kartono Kamajaya.1995.Kebudayaan Jawa Perpaduannya dengan


Islam.Yogyakarta.Ikatan Penerbit Indonesia.
Reza Wattimena.2008.Filsafat Indonesia.Jakarta.Pamela.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.

TAP MPR No.11 tahun 1998

https://ilmuseni.com/seni-budaya/macam-macam-kebudayaan-di-indonesia

13

Anda mungkin juga menyukai