Anda di halaman 1dari 3

Review Jurnal Hukum Tata Negara

Nama : Bielqies Hanna Shofia


Nim : 2021609012
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Hukum

Judul Jurnal Posisi Hukum Adat dan Ketatanegaraan dalam Hukum Tata Negara
Indonesia
Tanggal dan tahun terbit Maret 2021
Volume/halaman Jurnal Hukum Lex Generalis Volume 2 No. 3 Halaman 274-282
Tema/edisi Hukum Adat(bulan ketiga)
Kata Kunci Desa, Hukum adat, Negara dan Sumber Hukum
Subjek Penelitian Hukum Adat Ketatanegaraan
Jenis Penelitian Kuantitatif
Penulis Surya Mukti Pratama (Fakultas Hukum Universitas Padjajaran)
Abstrak Perkembangan hukum adat yang diadopsi menjadi sebuah hukum
nasional selama ini hanya terfokus pada perkara perdata seperti
warisan dan hukum agraria, padahal dalam perkembangannya hukum
adat banyak dalam pembangunan hukum tata negara Indonesia.
Ringkasan Jurnal Hukum adat sebagai salah satu sumber hukum yang berlaku di
Indonesia sejatinya sudah lama hidup dan berkembang bahkan
sebelum kemerdekaan, keberadaan dari masyarakat Hukum adat ini
bahkan telah diberikan kewenangan khusus oleh pemerintah Hindia
Belanda. Dalam perjalanannya hukum adat banyak diadopsi menjadi
hukum nasional dalam sebuah bentuk peraturan Undang-undang.
Sayangnya keberadaan hukum adat yang didopsi menjadi sebuah
hukum nasional kebanyakan hanya berlaku untuk hukum private
atau hukum keperdataan seperti hukum waris dan hukum agraria
nasional yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
tentang Pokok-Pokok agrarian. Sedangkan dalam bidang
ketatanegaraan adopsi hukum adat dirasa kurang diperhatikan,
padahal dalam prakteknya masyarakat hukum adat juga memiliki
peraturan yang bersifat publik ketatanegaraan.
Dalam jurnal ini penulis menyampaikan posisi hukum adat terletak
sebagai sumber hukum kedua dalam hukum tata negara yaitu hukum
adat ketatanegaraan, pada pembahasan pokoknya hukum ketata
negaraan adat memberikan aplikasi nyata tentang pembagian
kelembagaan negara dan pemisahan kekuasaan yang kemudian disini
mempengaruhi hukum tata negara.
Dalam hirarkinya hukum adat juga menempati sumber hukum kedua
setelah perda, adapun hukum tata hegara Indonesia pada dasarnya
sudah banyak dideterminasi oleh hukum adat ketatanegaraan selain
dipengaruhi oleh hukum Hindia Belanda pada masa penjajahan.
Determinasi ini dapat kita temukan pada persekutuan hukum
kenegaraan asli dan struktur pemerintah desa yang ada di Jawa dan
peradilan agama. Pada siding BPUPKI juga diduga dalam
konstruksinya memakai hukum adat ketatanegaraan yang melihat
dari pasal 10 UUD 1945.

Opini Jurnal dengan judul Posisi Hukum Adat dan Ketatanegaraan dalam
Hukum Tata Negara Indonesia ini termasuk jenis jurnal yang mudah
dipahami, pertama karena pengunaan bahasa yang sederhana dan
tidak banyak menggunakan istilah hukum dalam pembahasannya.
Point penyampaian materi mudah untuk didapatkan mengingat
panjang jurnal yang relevan dan pembahasannya mudah dipahami.
Dalam segi kekurangan menurut pendapat pribadi saya, terdapat
dalam hal penjabaran terkait pengaruh hukum adat ketatanegaraan
dalam hukum tata negara Indonesia, walaupun sudah dijelaskan
sebelumnya namun tidak dibahas satu persatu secara rinci.
Kelebihannya terdapat sumber rujukan yang tergolong lengkap serta
relevan untuk dijadikan bahan rujukan berupa buku, publikasi, karya
tulis ilmiah, dan sumber hukum.
Kesimpulan review Hukum adat di Indonesia menjadi salah satu sumber hukum yang
banyak digunakan sebagai pembuatan dasar hukum positif lainnya.
Sejauh ini kebanyakan dari kita hanya mengetahui terkait pengaruh
hukum adat dalam pembuatan hukum perdata yang menyangkut
waris hingga agrarian. Namun dalam praktinya hukum adat sendiri
banyak mempengaruhi hukum tata negara Indonesia sejak dalam
dulu, hal ini dapat kita temui dari aturan hukum yang mengatakan
bahwa presiden sebagai panglima tertinggi negara, persekutuan asli
kenegaraan dan struktur serta pembagian perangkat desa.

Anda mungkin juga menyukai