Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KELOMPOK

“ GUGATAN CLASS ACTION”

Diajukan untuk memenuhi tugas

mata kuliah: Hukum Acara Perdata

Dosen Pengampu:

Disusun Oleh :
BILQIS HANNA SHOFIA : 2021609078

SITI AMINAH : 2021609093

FEBRI ANISA : 2021609009

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTAN AJI MUHAMMAD


IDRIS SAMARINDA

Tahun 2021/2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas


seizin-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah hukum Acara
Perdata dengan judul “Class Action”. . Makalah ini dibuat sebagai salah satu
tugas dalam mata kuliah Hukum Acara Perdata di Fakultas Syari’ah Prodi Hukum
Tata Negara di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris
Samarinda.

Sholawat dan salam tidak lupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yaitu satu satunya Nabi yang membawa umat-nya dari zaman kegelapan menuju
zaman yang penuh ilmu pengetahuan. Semoga kita senantiasa termasuk dalam
golongan umatnya yang mendapat syafaat di hari kiamat kelak.

Selama proses penulisan serta penyusunan makalah ini, tidak sedikit


hambatan yang penulis hadapi. Penulis menyadari kekurangan-kekurangan yang
penulis miliki, tetapi berkat bantuan, dorongan, serta motivasi dari teman-teman
dan dosen pengampu mata kuliah, penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Penulis sampaikan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah
Hukum Acara perdata yang telah memberikan banyak masukan selama proses
penyusunan. Para anggota kelompok yang sudah berkenan bekerja sama untuk
mencari dan menganalasisis kasus yang berkaiatan dengan tema kelompok ini.
Penulis juga sampaikan terima kasih kepada teman teman lokal 3 Hukum Tata
Negara semester lima yang sudah sama sama berjuang menyelesaikan tugas baik.

Semoga apa yang telah dilakukan selama ini senantiasa mendapatkan ridho
Allah dan berkah yang melimpah, akhir kata dari penulis sebagai seorang manusia
menyadari bahwa masih ada kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini
dalam bentuk materi, penyajian, maupun tulisan. Oleh karena itu kritik serta saran
yang membangun sangat dibutuhkan.

Samarinda, 23 Februari 2023

ii | P a g e
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

A. Latar Belakang..........................................................................................
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………...
C. Tujuan Penelitian...................................................................................…

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

A. Pengertian Gugatan Class Action..............................................................


B. Gambaran Umum Gugatan Class Action..................................................
C. Syarat-Syarat Gugatan Class Action.........................................................
D. Jenis-Jenis Gugatan Class Action.............................................................
E. Contoh Gugatan Class Action...................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

iii | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Menjadi tanggung jawab pemerintahan untuk dapat mewujudkan cita-cita pembangunan
bangsa Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam cita-cita Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
serta memajukan kesejahteraan umum. Untuk dapat mengawali pembangunan yang
berkelanjutan serta terciptanya kehidupan bernegara yang adil makmur maka diperlukan
sistem serta tatanan hukum yang mampu menjamin dan mewujudkan cita cita bangsa
tersebut. oleh karena itu sistem hukum harus lengkap dengan salah satu tujuan mampu
menjamin hak dari mereka yang berperkara dan lembaga yang nantinya bekerja sama untuk
menjamin setiap mereka yang berperkara mendapatkan kembali hak-haknya.
Untuk menjamin hal tersebut sistem hukum Indonesia dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada dalam ranah perdata sendiri telah mengenal dua jenis model gugatan
yaitu gugatan diluar pengadilan atau nonlitigasi dan gugatan dalam pengadilan atau litigasi.
Gugatan dalam pengadilan sendiri memiliki beberapa istilah yang harus kita ketahui yaitu
mereka yang melakukan gugatan dengan perkara yang sama dan dilakukan berkelompok
dengan kepentingan yang sama disebut class action.
Gugatan class action atau gugatan kelompok sebenarnya telah lama dipakai oleh mereka
yang menganut sistem hukum common law. Namun pada prakteknya jenis gugatan class
action belum banyak digunakan oleh masyarakat terkhusus dalam penyelesaian berperkara di
Indonesia. hal ini disebabkan beberapa faktor yang salah satunya adalah belum banyak dari
mereka yang mengetahui jenis gugatan ini. Oleh karena itu menjadi salah satu faktor
keprihatinan dalam penyelesaian hukum di Indonesia ini adalah faktor ketidaktahuan
masyarakat tentang bagaimana upaya hukum yang harus dilakukan apabila menghadapi
masalah hukum khususnya class action.
Sebagai mahasiswa dan calon sarjana hukum sendiri menjadi sebuah keharusan bagi kita
untuk kemudian mampu memahami jenis gugatan ini sebagai bentuk pembelajaran dengan
tujuan tidak hanya memberikan pengetahuan terhadap diri sendiri namun dapat mengedukasi

4|Page
orang sekitar dan membantu masyarakat yang ingin menyelesaikan perkara perdata dengan
jenis gugatann law action ini. Untuk itu dalam makalah kali ini penulis akan menjelaskan
secara singkat dan sederhana mengenai gugatan law action sendiri dalam materi perkuliahan
peradilan acara perdata.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi pokok masalah yang akan kita bahas
dalam penelitian dan penyusunan makalah kali ini adalah sebagai berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan gugatan class action
2) Bagaimana gambaran umum dari jenis gugatan class action
3) Apa saja persyaratan dari gugatan class action tersebut
4) Jenis Gugatan Class Action
5) Contoh kasus dengan gugatan class action
C. Tujuan penulisan penelitian
1) Mahasiswa mampu membedakan jenis gugatan dalam beracara perdata khususnya
gugatan class action
2) Mahasiswa mampu memhami persyaratan dari gugatan class action dan contoh dari
kasus digunakannya jenis gugatan class action dalam beracara perdata

5|Page
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Gugatan Class Action

Ada beberapa definisi yang mencoba menjelaskan istilah class action, baik
menurut kamus hukum, peraturan perundangan maupun dari ahli hukum berikut beberapa
diantaranya:1

 Menurut black’s law dictionary class action adalah sekelompok besar


orang yang berkepentingan dalam suatau perkara, satu atau lebih dapat
menuntut atau dituntu untuk mewakilikekompakan besar orang tersebut
tanpa perlu menyebut peristiwa satu anggota yang diwakili.
 Glorilier Multi Medi Encylopedia Class action adalah gugatan yang
diajukan oleh seseorang atau anggota kelompok masyarakat mewakili
seluruh kelompok masyarakat.
 Sedangkan Acmad Santosa menyebutkan Class Action pada intinya adalah
gugatan perdata (biasanya terkait dengan permintaan injuntction atau ganti
kerugian) yang diajukan oleh sejumlah orang (dalam jumlah yang tidak
banyak -- misalnya satu atau dua orang) sebagai perwakilan kelas (class
repesentatif) mewakili kepentingan mereka, sekaligus mewakili
kepentingan ratusan atau ribuan orang lainnya yang juga sebagai korban.
Ratusan atau ribuan orang yang diwakili tersebut diistilahkan sebagai class
members .

Sedangkan dalam Undang-Undang yang menjadi dasar hukum Indonesia dijelaskan mengenai
gugatan class action sendiri menurut Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 tahun 2002 pasal 1
bagian umum menjelaskan secara singkat bahwa 2“Gugatan Perwakilan Kelompok adalah suatu
tata cara pengajuan gugatan, dalam mana satu orang atau lebih yang mewakili kelompok
mengajukan gugatan untuk diri atau diri-diri mereka sendiri dan sekaligus mewakili kelompok
1
Emerson Yuntho S.H.,Materi Mekanisme Class Action,Pejaten Barat, Jakarta: 2007,1.
2
MA Republik Indonesia, Dokumen Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Than 2002 Tentang Acara Gugatan
Perwakilan Kelompok, 2.

6|Page
orang yang jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau dasar hukum antara wakil
kelompok dan anggota kelompok” . Penjelasan terkait gugatan class action juga dipaparkan
secara ekplisit dalam Undang-Undang

Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup Nomoe 32 Tahun 2009 Pasal 91 dan 92 yang
berbunyi:3

(1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok untuk kepentingan dirinya
sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

(2) Gugatan dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau peristiwa, dasar hukum, serta
jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan anggota kelompoknya.

(3) Ketentuan mengenai hak gugat masyarakat dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Paraf 6, Pasal 92

(1) Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian
fungsi lingkungan hidup.

(2) Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertentu tanpa
adanya tuntutan ganti rugi, kecuali biaya atau pengeluaran riil.

yang dapat diartikan Di Indonesia terminologi class action diubah menjadi Gugatan Perwakilan
Kelompok. PERMA No. 1 Tahun 2002 merumuskan Gugatan Perwakilan Kelompok (Class
Action) sebagai suatu prosedur pengajuan gugatan, dimana satu orang atau lebih yang mewakili
kelompok mengajukan gugatan untuk dirinya sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok orang
yang jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau kesamaan dasar hukum antara wakil
kelompok dan anggota kelompoknya.

3
Esdm.go.id, Dokumen Undang Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Nomor 32 Tahun 2009,
56.

7|Page
2. Gambaran Umum Gugatan Class Action
Adapun gambaran umum dari jenis gugatan class action dapat kita lihat dari jenis
unsur yang terdapat didalamnya diantaranya adalah:
 Gugatan dalam ranah perdata, yang artinya gugatan class action masuk
kedalam pangan hukum perdata istilah gugatan dikenal dengan suatu
tindakan yang bertujuan untuk memperoleh keadilan dan perlindungan hak
yang diberikan pengadilan untuk menghindari adanya upaya main hakim
sendiri ( eignechting) gugatan ini mengandung hak yang bersengketa,
pihak pihak adalah penggugat dan tergugat. Pihak disini dapat berupa
perseorangan maupun badan hukum. Umumnya tuntutan dalam gugatan
perdata adalah ganti rugi dapat berupa uang.4
 Wakil Kelompok (Class Representative), adalah satu orang atau lebih
yang menderita kerugian yang mengajukan gugatan sekaligus mewakili
kelompok orang yang lebih banyak jumlahnya. Untuk menjadi wakil
kelompok tidak disyaratkan adanya suatu surat kuasa khusus dari anggota
Kelompok. Saat gugatan class action diajukan ke pengadilan maka
kedudukan dari wakil Kelompok sebagai penggugat aktif.5
 Anggota Kelompok (Class members) adalah sekelompok orang dalam
jumlah yang banyak yang menderita kerugian yang kepentingannya
diwakili oleh wakil kelompok di pengadilan. Apabila class action diajukan
ke pengadilan maka kedudukan dari anggota kelompok adalah sebagai
penggugat pasif.
 Adanya kerugian Untuk dapat mengajukan class action, baik pihak wakil
kelompok (class repesentatif) maupun anggota kelompok (class members)
harus benar-benar atau secara nyata mengalami kerugian atau diistilahkan
concrete injured parties.
 Kesamaan peristiwa atau fakta dan dasar hukum terdapat kesamaan fakta
(peristiwa) dan kesamaan dasar hukum (question of law) antara pihak

4
Inarotul Insyaniyah, Gugatan Class Action, UIN Syarif Hidayatullah,Jakarta:2020,3.
5
Emerson Yuntho S.H.,Materi Mekanisme Class Action,Pejaten Barat, Jakarta: 2007,1.

8|Page
yang mewakili (class representative) dan pihak yang diwakili (class
members).
3. Syarat-Syarat Gugatan Class Action
Persyaratan terkait gugatan class action sendiri dapat kita temui dalam Peraturan
Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2002 Bab II pasal 2 sampai pasal 6.
Pasal 2 berbunyi:6
Gugatan dapat diajukan dengan mempergunakan tata cara Gugatan Perwakilan
Kelompok apabila:
a. Jumlah anggota kelompok sedemikian banyak sehingga tidaklah efektif dan efisien
apabila gugatan dilakukan secara sendiri-sendiri atau secara bersama-sama dalam satu
gugatan
b. Terdapat kesamaan fakta atau perist
iwa dan kesamaan dasar hukum yang digunakan yang bersifat substansial, serta terdapat
kesamaan jenis tuntutan di antara wakil kelompok dengan anggota kelompoknya
c. Wakil kelompok memiliki kejujuran dan kesungguhan untuk melindungi kepentingan
anggota kelompok yang diwakilinya
d. Hakim dapat menganjurkan kepada wakil kelompok untuk melakukan penggantian
pengacara, jika pengacara melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan
kewajiban membela dan melindungi kepentingan anggota kelompoknya.
Dari keterangan tersebut dapat kita simpulkan secara sederhana beberapa persyaratan
sebelum seseorang atau kelompok mengajukan gugatan class action diantaranya:7
 Syarat jumlah, gugatan perwakilan harus menyangkut kepentingan banyak orang.
Maksud banya orang disini haruslah berjumlah sekurang kurangnya 10 orang. Hal
ini ditujukan untuk menciptakan efiseiensi dalam proses gugatan.
 Syarat kesamaan fakta, bagi pihak perwakilan maupun anggota clas action harus
memiliki kesamaan dasae hukum dan kesamaan fakta yang bersifat substansial.
Missal perbuatan dari pihak tergugat d lokasi sama.
 Syarat kesamaan jenis tuntutan, bagi penggugat dan anggota kelas yng diwakilkan
harus memiliki kesamaan jenis tuntutan. Persyaratan ini tidak selalu diwajibkan
6
MA Republik Indonesia, Dokumen Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Than 2002 Tentang Acara Gugatan
Perwakilan Kelompok, 2
7
Smart Legal.id, Syarat-Syarat Melakukan Class Action di Indonesia, 12 November 2022.

9|Page
penggugat mengajukan besar kerugian yang sam. Pokok dari syarat ini adalah
adanya kesamaan tuntutan. Missalnya tuntutan biaya pemulihan kesehatan dan
tenpat tinggal, biaya kerugian dan kehilangan benda.
 Kelayakan perwakilan, pihak perwakilan harus memenuhi kriteria untuk dapat
menentukan layak tidaknya ia mengajukan gugatan kepengadilan. Wakil
kelompok harus memiliki kejujuran dan kesungguhan untuk melindungi
kepentingan anggota kelompok yang diwakili. Untuk menentukan apakah wakil
kelompok memiliki kriteria Adequacy of Repesentation tidaklah mudah, hal ini
sangat tergantung dari penilaian hakim. Untuk mewakili kepentingan hukum
anggota kelompok, wakil kelompok tidak dipersyaratkan memperoleh surat kuasa
khusus dari anggota kelompok. Namun, dalam hal wakil kelompok mewakilkan
proses beracara kepada pengacara, maka wakil kelompok harus memberikan surat
kuasa khusus kepada pengacara pilihannya.
4. Jenis Gugatan Class Action
Adapun jenis gugatan class action dalam hukum acara perdata dapat dibagi menjadi tiga
macam yang memiliki ciri karakteristik berperkara berbeda satu dengan yang lainnya,
khususnya dilihat dari para pihak tergugat dan penggugat.
 Plaintiff Class Action dan Defendant Class Action
Dilihat dari para pihak yang saling berhadapan, di beberapa negara class action
dapat dibagi menjadi dua jenis class action yaitu Plaintiff class action dan
Defendant class action. Plaintiff class action adalah pengajuan gugatan secara
perwakilan oleh seorang untuk kepentingan sendiri dan kepentingan kelompok
dalam jumlah yang besar. Defendant class action adalah pengajuan gugatan secara
perwakilan oleh seorang atau lebih yang ditunjuk untuk membela kepentingan
sendiri dan kepentingan kelompok dalam jumlah yang besar. Negara-negara
seperti Inggris, Australia, India, Amerika Serikat dan Kanada serta Indonesia
menggunakan Defendant class action.
 Public Class Action dan Private Class Action
Menurut kepentingan pihak yang dilindungi dan siapa yang berwenang
menuntutnya, Pembagian ini didasarkan pada siapa yang akan mewakili untuk
menuntut ke pengadilan dalam hal terjadi ketidakadilan bagi masyarakat luas.

10 | P a g e
Public class action adalah class action yang diajukan terhadap pelanggaran
kepentingan publik. Class action ini diajukan oleh instansi pemerintah yang
mempunyai kapasitas (biasanya jaksa/penuntut umum) dimana instansi
pemerintah tersebut bukan anggota atau bagian dari suatu kelompok yang secara
langsung dirugikan. Private class action adalah class action yang diajukan
terhadap pelanggaran hak-hak perorangan yang dialami oleh sejumlah besar
orang. Class action ini diajukan oleh perorangan yaitu oleh seorang atau beberapa
orang yang menjadi bagian dari suatu kelompok atas dasar kesamaan
permasalahan hukum dan tuntutan.
 True Class Action, Hybrid Class Action dan Spurious Class Action
True class action adalah class action dimana dalam suatu kelompok seluruh
anggotanya mempunyai kepentingan yang sama atau mempunyai hak yang
diperoleh bersama-sama dan atas kasus yang sama. Contoh class action jenis ini
adalah kasus para konsumen di perumahan yang mengalami kerusakan pada
bagian rumahnya karena wanprestasi dari pengembang dan tuntutan yang
diajukan adalah berupa ganti kerugian.
Hybrid class action adalah class action dimana hak yang dituntut oleh suatu
kelompok orang ada beberapa tetapi objek gugatannya adalah untuk memperoleh
putusan hakim tentang tuntutan terhadap suatu barang atau hak milik tertentu dari
tergugat.
Spourious class action adalah class action dimana beberapa kepentingan dari para
anggota kelompok yang tidak saling berhubungan satu sama dengan yang lain
dalam permasalahan yang sama terhadap seorang tergugat. Contoh gugatan ini
adalah misalnya adanya permasalahan dari konsumen suatu perumahan. Para
konsumen Blok I mengeluhkan belum adanya sarana air bersih seperti yang
dijanjikan pengembang.
5. Contoh Kasus Gugatan Class Action di Indonesia

6. Tanggal Rabu, 18 Jan. 2023


Pendaftaran

Klasifikasi Perkara Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action)

11 | P a g e
Nomor Perkara 17/Pdt.G/2023/PN Smr

Tanggal Surat Rabu, 04 Jan. 2023

Nomor Surat

Penggugat M. Rusli

Kuasa Hukum Wasal falah, SH


Penggugat
MAHMUD JAELANI, S.H.

Tergugat Pemerintah Kota Samarinda

Kuasa Hukum
Tergugat

Turut Tergugat Badan Pertanahan Nasional

Kuasa Hukum -
Turut Tergugat

Nilai Sengketa(Rp) 0,00

Petitum 1 Mengabulakan gugatan Penggugat seluruhnya

2 Menyatakan dengan hukum bahwa tanah yang terletak di Jl


Biawan atau sekarang Jalan dengan ukuran Panjang 12 meter dan
lebar 10 Meter adalah milik Warga RT 04, 07 dan 09 Kelurahan
Sidomulyo Samarinda

3 Menyatakan sertifikat Hak Pakai nomor 18 atas nama


Pemerintah Kota Samarinda tidak sah dan tidak berharga dan tidak
memiliki kekuatan hukum yang mengikat

4 Menyatakan Tergugat (pemerintah kota Samarinda) telah


melakukan perbuatan melawan hukum dengan segala akibat
hukumnya

5 Menghukum Tergugat I dan II Untuk mengosongkan obyek

12 | P a g e
sengketa

6 Memerintahkan Tergugat I dan Tergugat II untuk


mengembalikan surat tanah atas nama syarcani kepada masyarakat
sidomulyo RT 04, 07 dan 09

7 Menghukum Tergugat I dan II (pemerintah Kota Samarinda


untuk mengganti kerugian secara materil dan Immateril kepada
Penggugat (warga RT 04 , RT 07 dan 09) sebesar Rp.
9.300.000.000,- (Sembilan milyar tiga ratus juta rupiah) secara
tunai dan seketika setelah putusan ini dibacakan dengan rincian
sebagai berikut :

•Ganti Rugi tanah Rp. 8.000.000.000,-


(delapan Milyar Rupiah)

•Ganti Rugi Bangunan Rp. 200.000.000, - (dua


Ratus Juta Rupiah)

•Ganti rugi kerugiaqn immateri Rp. 1.000.000.000,- (satu


Milyar Rupiah)

•TOTAL GANTI RUGI Rp. 9.200.000.000,-


(Sembilan Milyar Dua Ratus Juta Rupiah )

1. Menyatakan Putusan ini dapat dilaksakan terlebih dahulu


meskipun ada upaya hukum banding maupun kasasi

Pihak Ya
Dipublikasikan

Prodeo

13 | P a g e
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
Gugatan oleh perwakilan (class actions) adalah gugatan dari sekelompok masyarakat
dalam jumlah besar yang mempunyai kesamaan kepentingan (interest) yang dirugikan
atas suatu persoalan hukum, yang diwakili oleh seorang atau sekelompok untuk bertindak
atas diri mereka dan mewakili kepentingan dari kelompok masyarakatlainnya (class
members).
Unsur-unsur class action terdiri dari :
1) gugatan secara perdata
2) wakil kelompok
3)anggota kelompok
4) adanya kerugian
5) kesamaan peristiwa atau fakta dan dasarhukum.

Gugatan class action dapat diajukan dengan memenuhi beberapa syarat yang diantaranya
syarat jumlah, kesamaan fakta, kesamaan tuntutan dan kelayakan perwakilan. Dan class
action sendiri dalam praktiknya memiliki beberapa jenis yang dapat dibedakan dari
mereka yang berperkara serta permasalahan perdata yang ada didalamnya, namun dalam
perjalanan perkembangannya gugatan class action dibedakan menjadi tiga jenis secara
garis besar menurut negara yang menganut sistem hukum anglo saxon.

14 | P a g e
Daftar Pustaka

smartlegal.id/smarticle/2018/11/12/class-action-di-indonesia
jdih.esdm.go.id, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta Indonesia. 2009.
Husin Sukanda, 2009, Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.
Ibrahim dan Jhonny, 2006, Teori Metodologi & Penelitian Hukum Normatif Suatu
Tinjauan Singkat, Edisi I, Cet ke-V, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Andi Hamzah, 2008, Penegakan Hukum Lingkungan, Sinar Grafika Offset, Jakarta.
Undang Undang nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Alvi Syahrin, 2009. Beberapa Isu Hukum Lingkungan Kepidananaan, Cetakan Revisi,
PT. Sofmedia, Jakarta.
Adi susanti, Nugroho, 2008, Proses Penyelesaian Sengketa Konsumen Ditinjau Dari
Hukum Acara Serta Kendala Implementasinya, Edisi l, Cetakan ke-l, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
I Waya Wiryawan & I Ketut Artadi, 2010. Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan,
Udayana University Press, Denpasar.
Badriyah Harun. Aryya Wyagrahtama, 2008. Tata Cara Pengajuan Class action. Pustaka
Yustisia, Yogjakarta.
C.S.T. Kansil, 1986. Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta. Muhaimin, 2020. Metode Penelitian Hukum, Mataram University Press,
Mataram.
Mas Achmad Santosa, 1997. Konsep dan Penerapan Gugatan Perwakilan Kelompok Seri
Informasi Hukum Lingkungan, ICEL, Jakarta.

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai