Anda di halaman 1dari 94

UNIVERSITAS INDONESIA

KAPITA SELEKTA HUKUM ACARA PERDATA

REGULER A - KELOMPOK 4

Perbandingan Gugatan Class Action Indonesia dengan Amerika Serikat (Studi Kasus
Putusan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN.Mks dan Putusan TransUnion LLC v. Ramirez U.S.
Supreme Court)

Disusun Oleh:

Aria Indra Darmawan 1906384964 Patricia Natasha Natio 1906361525

Arsyiela Azzahra Hatifah 1906385544 R. Fathoni Muhammad 1906363026

Bagas Febrianto 1906362231 Sadam Permana 1906361790

Brigitta Eva Sonya S. 1906384642 Tazqia Aulia Al-Djufri 1906291733

Gerhard Mangara 1906290996 Yazid Nashrullah 1906362995

Gita Permata Maharani 1906291020 Yunita 1906291866

Jessica Virginita 1906362282

FAKULTAS HUKUM

SEPTEMBER 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap individu masyarakat memiliki kepentingan yang beragam, kepentingan tersebut
terkadang bertentangan sehingga mengakibatkan munculnya sengketa hukum antar
pihak-pihak masyarakat . Untuk menghindari hal tersebut penerapan hukum harus diikuti
dengan sanksi, sanksi tersebut harus ditaati oleh setiap individu demi terpenuhinya hak dan
kewajiban perdata tiap-tiap anggota masyarakat.1 Bentuk pemenuhan hak hukum dan
keadilan yang dapat dilakukan oleh tiap-tiap anggota masyarakat adalah melalui gugatan
yang diajukan ke pengadilan, baik dalam bentuk wanprestasi maupun perbuatan melawan
hukum. Dalam mengajukan gugatan, tiap orang kerap kali memiliki kepentingan yang sama
dalam suatu perkara sehingga mereka bersama-sama mengajukan suatu gugatan perdata.
Gugatan semacam ini diklasifikasikan pengaturannya dalam hukum acara perdata sebagai
gugatan Class Action yang penerapannya dapat ditemui di berbagai negara, termasuk
Indonesia dan Amerika Serikat.
Di Indonesia, Class Action atau gugatan perwakilan kelompok diatur dalam Peraturan
Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok yang
pengertiannya dapat ditemukan pada Pasal 1 huruf a hingga g disertai tata cara
persyaratannya pada Pasal 2. Konsep class action memang didesain dengan konsep satu atau
beberapa orang yang atas nama dirinya sendiri diizinkan untuk menggugat atau digugat
selaku perwakilan kelompok, sebagai solusi ketika pada saat yang sama terdapat banyak
orang yang memiliki kepentingan yang sama atas suatu sengketa dan tidak dimungkinkan
untuk dihadirkan seluruhnya dalam praktik di pengadilan.2 Salah seorang atau beberapa
orang yang menjadi perwakilan tersebut dapat dituntut atau melakukan penuntutan tanpa
harus membawa nama atau menyebutkan tiap-tiap anggota kelompok yang diwakili.3

1
Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktek, cet.
11 (Bandung: CV Mandar Maju, 2009), hlm. 1-2.
2
Delmar Karlen, Procedure Before Trial (Saint Paul: West Publishing Company, 1972), hlm. 241 - 242.
3
Susanti Adi Nugroho, Class Action & Perbandingannya Dengan Negara Lain, (Jakarta: Kencana, 2010),
hlm. 31.
Pada mulanya, Class Action digunakan di negara-negara yang menganut sistem
hukum common law, terutama Amerika Serikat sebagai pelopornya. Namun seiring
dengan semakin banyak diterbitkannya peraturan terkait lingkungan hidup sebagai respon
atas dirugikannya hak banyak orang sebagai korban pencemaran lingkungan, Class
Action mulai digunakan juga oleh negara-negara yang menganut sistem hukum Civil
Law, salah satunya Indonesia.4 Salah satu kelebihan class action yakni membuat proses
berperkara lebih ekonomis. Sedangkan kelemahannya yakni masih belum diketahui
bagaimana mekanisme pembagian ganti kerugiannya serta beberapa aspek lainnya yang
masih belum secara jelas diatur dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia.5 Oleh
karena itu, makalah ini dibuat dalam rangka menganalisis perbandingan pengaturan dan
penerapan gugatan Class Action antara Indonesia dengan Amerika Serikat menggunakan
dasar hukum Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 dan
Rule 23 Federal Rules of Civil Procedure Amandemen 2020 serta studi kasus Putusan
Nomor 279/Pdt.G/2018/PN.Mks dan Putusan TransUnion LLC v. Ramirez U.S. Supreme
Court. Sehingga hasil perbandingannya dapat dijadikan materi penerapan Class Action di
Indonesia dengan regulasi yang lebih baik, sesuai dengan sistem hukum Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana perbandingan gugatan class action antara Indonesia dan Amerika Serikat
berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002
dan Rule 23 Federal Rules of Civil Procedure?
2. Bagaimana hasil analisis studi kasus Putusan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN.Mks dan
Putusan TransUnion LLC v. Ramirez U.S. Supreme Court?

4
Vivian O Adler, “The Viability of Class Action in Environmental Litigation,” Ecology Law Quarterly,
Issue 3 Summer (Juni 1972), hlm. 533.
5
Kadek Pegy Sontia Kusuma dan Kadek Agus Sudiarawan, “Karakteristik Gugatan Class Action Sebagai
Media Penyelesaian Sengketa Keperdataan Di Indonesia,” Jurnal Kertha Desa, Vol. 9 No. 2 (2021), hlm. 52-54.

2
BAB II
ISI

2.1. Perbandingan Gugatan Class Action Indonesia dan Amerika Serikat

Perbandingan Indonesia Amerika Serikat

Definisi Menurut PERMA nomor 1 tahun Profesor Robert Klonoff dalam


2002, Gugatan Perwakilan bukunya yang berjudul “Class
Kelompok (Class Action) adalah Actions and Other Multi-Party
suatu tata cara pengajuan gugatan Litigations in a Nutshell”
yang mana satu orang atau lebih menyebutkan bahwa Gugatan kelas
yang mewakili kelompok adalah gugatan di mana wakil kelas
mengajukan gugatan untuk diri melakukan gugatan mewakili
sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok individu dalam jumlah
sekelompok orang yang jumlahnya besar yang tidak dikenal
banyak yang memiliki kesamaan masing-masing namanya dan
fakta atau dasar hukum antara wakil memiliki klaim gugatan yang sama.7
kelompok dan anggota kelompok
yang dimaksud.6

Syarat Pada Pasal 2 PERMA Nomor 1 Pasal 23(a) The Federal Rules of
tahun 2002 disebutkan mengenai Civil Procedure Amandemen 1
syarat gugatan Perwakilan Desember 2020 menyebutkan
8
kelompok, yaitu: setidaknya terdapat empat syarat dari
1. Jumlah anggota kelompok Class Action, yaitu:9
sangat banyak sehingga tidak 1. Numerosity: jumlah penggugat
akan efektif dan efisien apabila sangat banyak yang menyebabkan
gugatan dilakukan secara gugatan tidak akan efisien dan
sendiri. efektif apabila diajukan secara
2. Adanya kesamaan fakta dan sendiri.
kesamaan dasar hukum, serta 2. Commonality: harus terdapat

6
Indonesia, Mahkamah Agung, Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Tentang Acara Gugatan
Perwakilan Kelompok Mahkamah Agung Republik Indonesia, Perma No. 1 Tahun 2002, Ps. 1 Huruf (a)
7
Enrique Fernández Fernández, "Class Action: A Common Form of Representative Litigation in The
United States of America, Special reference to the validity of class action waivers and class actions regulation under
Spanish law," Anuario da Facultade de Dereito da Universidade da Coruña, Vol. 21 (2017), hlm 67.
8
Indonesia, Mahkamah Agung, Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Tentang Acara Gugatan
Perwakilan Kelompok Mahkamah Agung Republik Indonesia, Perma No. 1 Tahun 2002, Ps. 1 Huruf (a)
9
United States of America, The Federal Rules of Civil Procedure, Ps. 23 huruf (a)

3
terdapat kesamaan jenis tuntutan kesamaan fakta/peristiwa dan
diantara wakil kelompok dengan juga dasar hukum antara pihak
anggota kelompoknya. yang menjadi wakil dan pihak
3. Wakil kelompok memiliki yang diwakili.
kejujuran dan melindungi 3. Typicality: terdapat kesamaan
kepentingan anggota kelompok tuntutan dan pembelaan dari
yang diwakilinya. seluruh anggota kelas (baik pihak
4. Hakim dapat menganjurkan yang mewakili maupun yang
kepada wakil kelompok untuk diwakili).
penggantian pengacara. 4. Adequacy of Representation:
wakil kelompok tersebut harus
jujur, adil, dan juga bertindak
untuk melindungi kepentingan
dari anggota kelas.

Dasar Hukum 1. PERMA No. 1 tahun 2002 Federal Rules of Civil Procedure,
Tentang Gugatan Berkelompok. Rule 23 (Class Action) Amandemen
2. Pasal 37 UU No. 23 tahun 1997 2020.
tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Dengan Rule 23, penggunaan class
3. Pasal 46 ayat (1) huruf b UU No. action dapat meliputi semua bidang
8 tahun 1999 tentang gugatan perdata pada tingkat federal.
Perlindungan Konsumen.
4. Pasal 71 ayat (1) UU No. 41
tahun 1999 tentang Kehutanan.
5. Pasal 38 ayat (1) UU No. 18
tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi.

Mekanisme 1. Permohonan pengajuan gugatan 1. Pemeriksaan formal (certification)


Pendaftaran10 secara berkelompok oleh hakim yang akan
2. Proses sertifikasi, penentuan menghasilkan certification order.
sah/tidaknya gugatan dapat 2. Tahap pre trial, yaitu untuk
dilakukan dengan gugatan membuka peluang perdamaian,
perwakilan kelompok pencabutan gugatan atau
3. Pemberitahuan, dilakukan oleh kompromi.
wakil kelompok kepada anggota 3. Terhadap permohonan

10
Laras Susanti, “Materi dan Prosedur Penetapan Gugatan Perwakilan Kelompok: Studi Perbandingan
Indonesia dan Amerika Serikat”, Jurnal Mimbar Hukum Volume 30, Nomor 2, Juni 2018, hlm 346-360.

4
kelompok, termasuk pernyataan perdamaian, pencabutan gugatan
opt out/opt in. maupun kompromi, pengadilan
4. Pemeriksaan dan pembuktian harus memberikan pemberitahuan
5. Pelaksanaan putusan kepada anggota kelompok.
4. Pengadilan dapat menunjuk kuasa
hukum untuk kelompok.

2.2. Analisis Kasus Gugatan Class Action Indonesia


2.2.1. Kasus Posisi Putusan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN.Mks11
Pada Agustus 2018, Liang Bung Syam, Brian Hartanto Lilisentosa, dan Januar
Pribadi L masing-masing bertindak sebagai Penggugat I, II, dan III memberikan
kuasa khusus kepada suatu badan hukum yaitu Yayasan Lembaga Perlindungan
Konsumen Kalimantan (YLPKK) untuk mengajukan gugatan perwakilan kelompok
(class action) kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang
Makassar Somba Opu, Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Makassar, Kepala Kantor Pertanahan Kota Makassar, dan Otoritas Jasa
Keuangan Jakarta Pusat masing-masing bertindak sebagai Tergugat I, II, III, dan IV di
Pengadilan Negeri Makassar. Alasan pengajuan gugatan ini yaitu karena adanya
kerugian materiil maupun immateriil yang ditimbulkan oleh PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk KC Makassar Somba Opu atas eksekusi objek jaminan kredit
yakni aset berupa tanah dan bangunan rumah toko (ruko) milik para penggugat secara
sepihak karena dianggap wanprestasi tanpa adanya Penetapan dari Ketua Pengadilan
Negeri setempat. Di dalam gugatan ini juga tercantum mengenai kedudukan hukum
dan kepentingan Para Penggugat. Isinya adalah substansi hukum dari dasar hukum;
Prosedur Class Action; Fakta-Fakta Hukum; Sifat Melawan Hukum, Kerugian yang
Muncul; dan Petitum.

2.2.2. Wakil Kelompok, Surat Kuasa dan Syarat Gugatan

11
Pengadilan Negeri Makassar, Putusan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN.Mks, hlm. 8-28.

5
Dalam PERMA No. 1 Tahun 2002, gugatan class action memerlukan wakil
kelompok dalam mengajukan gugatan kelompoknya. Wakil kelompok juga harus
bagian dari mereka yang menderita kerugian dan memiliki kesamaan dalam masalah,
fakta hukum, dan tuntutan yang sama dengan anggota kelompoknya.12 Dalam perkara
ini terdapat 3 penggugat yaitu Liang Bung Syam, Brian Hartanto Lilisentosa, dan
Jannuar Pribadi L, yang menggugat sebagai individu dan tidak mewakili anggota lain
di luar mereka. Dalam gugatan ini juga tidak ditunjuk siapa wakil kelompok mereka.
Padahal, wakil kelompoklah yang bertugas untuk menunjuk kuasa berdasarkan Pasal
123 ayat (1) HIR atau Pasal 147 ayat (1) RBg sebagaimana prosedur gugatan class
action. Namun, mereka dalam konteks sebagai individu justru memberikan surat
kuasa khusus kepada YLPK Kalimantan.
Syarat-syarat dari gugatan class action telah diatur dalam PERMA No.1 tahun
2002 dalam Pasal 2 sebagai berikut:
1. Jumlah anggota kelompok: tidak diatur jumlah minimal dan maksimal, akan
tetapi dalam banyak kasus, salah satunya, kasus Inrebraybook pengadilan
menyatakan sejumlah kecil anggota yang terdiri dari 5 orang tidak dianggap
memenuhi syarat numerous (M. Yahya Harahap, 2010 : 147).13 Jika mengambil
gambaran ini, maka gugatan tersebut tidak memenuhi syarat jumlah anggota
kelompok karena penggugat hanya berjumlah 3 orang. Untuk itu, seharusnya
para penggugat menggunakan gugatan kumulatif.
2. Terdapat kesamaan fakta atau peristiwa, dan dasar hukum yang digunakan,
kemudian juga memiliki kesamaan pada jenis tuntutan antara wakil kelompok
dan anggota kelompoknya.14 Terdapat kesamaan kerugian materiil maupun
immateriil yang ditimbulkan oleh Tergugat I atas eksekusi objek jaminan kredit
yakni aset milik para penggugat.

12
Hukum Online, “Format Class Action”, https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl4111/form
at-class-action, diakses 23 September 2021.
13
M Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata tentang gugatan, persidangan, penyitaan, pembuktian, dan
putusan pengadilan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), hlm. 147.
14
Itok Dwi Kurniawan, et.al., “Menakar Efektivitas Penggunaan Class Action Dalam Sengketa
Perlindungan Konsumen”, Amnesti Jurnal Hukum Volume 1 Nomor 1 (2019), hlm. 2.

6
3. Wakil kelompok harus memiliki kejujuran dan kesungguhan dalam mewakili
kepentingan anggota kelompoknya. Karena tidak terpenuhinya syarat 1 di atas
dan tidak adanya wakil kelompok, maka syarat ini tidak terpenuhi.

2.2.3. Proses Sertifikasi dan Notifikasi


Pada tahap sertifikasi, hakim akan memeriksa keabsahan surat kuasa dan izin
pengacara. Hakim juga akan memberikan keputusan mengenai diterima atau
ditolaknya gugatan yang diajukan secara class action. Adapun berdasarkan
pertimbangan hakim dalam Putusan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN.Mks, gugatan yang
diajukan kuasa penggugat ( YLPKK) secara class action ditolak. Hal ini dikarenakan
pada kenyataannya YLPKK hanya mewakili para penggugat in person secara pribadi
dan bukan kelompok sehingga tidak memenuhi syarat formal gugatan class action.
Apabila gugatan class action dinyatakan sah oleh hakim, perwakilan
berkewajiban memberikan pemberitahuan (notifikasi) kepada kelompok yang akan
diwakilkannya. Pemberitahuan tersebut dapat dilayangkan melalui media cetak
dan/atau elektronik, surat yang ditujukan untuk kantor pemerintahan seperti
kecamatan, kelurahan, atau desa, serta kantor pengadilan. Namun, berdasarkan putusan
tersebut hakim menyatakan bahwa gugatan class action tersebut tidak terima. Oleh
karena itu, tidak terdapat pemberitahuan (notifikasi) di dalam kasus tersebut.

2.2.4. Pemenuhan Unsur Gugatan


Para tergugat sendiri sepakat bahwa posita dalam gugatan penggugat tidak tepat, dan
berikut unsur gugatan yang dilayangkan oleh penggugat:
1. Tergugat I tidak memberikan salinan perjanjian kredit kepada penggugat sejak
perjanjian tersebut ditandatangani oleh kedua belah pihak, sehingga mereka
sebagai konsumen bank kurang memahami isi klausula dalam perjanjian tersebut.
2. Tergugat I menyatakan para penggugat telah melakukan wanprestasi, maka
melalui Tergugat II dilaksanakanlah lelang barang agunan para penggugat
berdasarkan ketentuan Pasal 6 UU 4/1996 dan tanpa penetapan pengadilan yang

7
menyatakan penggugat wanprestasi, serta menurut penggugat lelang belum dapat
diberlakukan karena belum ada peraturan pemerintah yang dimaksud Pasal 26 UU
4/1996, maka dengan demikian lelang yang dilakukan oleh Tergugat II adalah
ilegal sehingga menjadi tidak sah dan cacat hukum.
3. Penggugat memerintahkan Tergugat III untuk melakukan blokir terhadap barang
agunan para penggugat, sebab tanah yang bersangkutan merupakan objek
sengketa di pengadilan.
Ketiga poin diatas dirasakan oleh semua penggugat dimana mereka merupakan
konsumen Tergugat I yang sepakat melakukan perjanjian kredit pada tanggal yang
berbeda-beda dengan mengagunkan tanah dan bangunan milik mereka masing-masing.
Mereka sepakat bahwa tindakan setiap tergugat telah menimbulkan kerugian nyata
baik materil maupun immateril yang ditotal mencapai Rp. 4.000.000.000,-. Majelis
hakim sendiri menolak gugatan para penggugat dan menyatakan gugatan ini tidak
dapat diterima (N.O.), sebab majelis hakim menerima eksepsi Tergugat I yang
menyatakan bahwa YLPKK sebagai kuasa hukum para penggugat tidak memiliki legal
standing untuk mewakilinya, sehingga majelis hakim tidak lagi mempertimbangkan
pokok gugatan dalam perkara ini.

2.2.5. Analisis Isu Hukum: Kedudukan YLPKK dalam Gugatan


YLPKK tidak dapat menjadi wakil kelompok dalam gugatan class action. Pasal
46 ayat (1) huruf c Undang-undang Perlindungan Konsumen memang memberikan hak
gugat atas pelanggaran pelaku usaha kepada LPKSM, sehingga LPKSM memiliki
kepentingan dan dapat menjadi wakil kelompok dalam gugatan class action terkait
pelanggaran pelaku usaha. Akan tetapi, LPKSM yang dapat melakukan gugatan adalah
LPKSM yang memenuhi syarat. Pasal 46 ayat (1) huruf c Undang-undang Perlindungan
Konsumen mensyaratkan bahwa LPKSM yang mengajukan gugatan adalah LPKSM
berbentuk badan hukum atau yayasan yang dalam anggaran dasarnya menyebutkan
dengan tegas bahwa tujuan didirikannya organisasi tersebut adalah untuk kepentingan
perlindungan konsumen dan telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran

8
dasarnya.15 Berdasarkan fakta yang terungkap di pengadilan, ternyata YLPKK bukan
merupakan LPKSM yang memenuhi syarat, karena YLPKK belum melaksanakan
kegiatan sesuai dengan anggaran dasarnya.
Oleh karena YLPKK tidak dapat menjadi wakil kelompok dalam gugatan class
action dan YLPKK hanya mewakili kepentingan penggugat in person secara pribadi,
dapat dipahami para penggugat memaksudkan YLPKK bertindak sebagai kuasa hukum
dari para penggugat. Hal ini dapat dilihat juga dari kuasa khusus yang diberikan para
penggugat kepada YLPKK. Akan tetapi, menurut hukum acara perdata sebagaimana
diatur dalam Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan dalam
Empat Lingkungan Peradilan Buku II Edisi 2007, LPKSM bukan merupakan pihak yang
dapat menjadi kuasa hukum di pengadilan.16 Maka dari itu, YLPKK tidak dapat menjadi
kuasa hukum dari para penggugat.

2.3. Analisis Kasus Gugatan Class Action Amerika Serikat


2.3.1. Kasus Posisi Putusan TransUnion LLC v. Ramirez17
Pada tahun 2002, TransUnion memperkenalkan sebuah add-on yang disebut
OFAC Name Screen Alert yang akan membandingkan nama konsumen dengan daftar
nama orang-orang yang disangka berafiliasi dengan teroris, pengedar narkoba, dan
penjahat kelas berat lainnya. Hal ini menimpa Sergio Ramirez (“Ramirez”) pada
Februari 2011 ketika ia bersama istrinya tidak dapat menyelesaikan pembelian mobil
Nissan dengan kartu kreditnya karena namanya cocok dan muncul dalam daftar
"teroris" OFAC, dimana akhirnya mobil tersebut dijual kepada pasangan tersebut atas
nama istrinya. Selain Ramirez, ada 8.185 orang individu lain yang dilaporkan
memiliki “potensial kecocokan” menurut OFAC Name Screen Alert, di mana laporan
ini ternyata tidak akurat, namun terlanjur tercatat secara otomatis dalam laporan kredit

15
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Artikel DJKN“Membedah Legal Standing Lembaga
Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat dalam Beracara di Pengadilan”, https://www.djkn.kemenkeu.go.i
d/artikel/baca/9430/MEMBEDAH-LEGAL-STANDING-LEMBAGA-PERLINDUNGAN-KONSUMEN-SWADAY
A-MASYARAKAT-DALAM-BERACARA-DI-PENGADILAN.html, diakses pada 25 September 2021
16
ibid
17
TransUnion LLC v. Ramirez, 141 S. Ct. 2190 (2021).

9
mereka, di mana hal ini berakibat pada kesulitan mereka dalam mendirikan usaha atau
menjalankan bisnis. Pada tahun 2012, ke-8.185 orang tersebut mengajukan gugatan
class action, dimana Ramirez bertindak sebagai perwakilan mereka. Mereka
mengajukan gugatan pada U.S. District Court of Northern California dengan argumen
bahwa TransUnion telah melakukan tiga pelanggaran FCRA, yaitu kegagalan yang
disengaja untuk: mengikuti prosedur yang wajar dalam memastikan akurasi peringatan
teroris, mengungkapkan kepada para anggota kelas seluruh laporan kredit mereka, dan
memberikan ringkasan hak kepada para anggota kelas.
U.S. District Court of Northern California mensertifikasi kelas yang mencakup
8.185 anggota yang akhirnya memenangkan gugatan class action dan mendapat ganti
rugi sebesar total $60 juta dolar Amerika, di mana jumlah ini termasuk ganti rugi
punitif atas pelanggaran TransUnion yang disengaja dan akan dibagi untuk setiap
anggota. Pada Februari 2020, The 9th Court menegaskan sertifikasi kelas tersebut
tetapi mengurangi besar ganti rugi dari U.S. District Court dari $60 juta menjadi $40
juta.18 TransUnion lalu melakukan banding pada Mahkamah Agung Amerika Serikat
(U.S. Supreme Court) yang putusannya mengabulkan banding penggugat dengan
argumen bahwa anggota gugatan yang file kreditnya tidak disebar kepada pihak ketiga
tidak menderita kerugian nyata dan karena itu tidak memiliki kedudukan hukum
berdasarkan preseden Spokeo19 dan Article III Konstitusi Amerika Serikat.

2.3.2. Pemenuhan Syarat Sertifikasi Kelas Ramirez


Untuk dapat menjadi wakil kelompok penggugat, Sergio Ramirez harus
memenuhi dua persyaratan.20 Syarat pertama ialah Ramirez harus merupakan bagian/
anggota dari kelompok penggugat. Artinya, Sergio Ramirez harus termasuk dari 8.185
orang yang namanya dinyatakan oleh TransUnion memiliki "potensial kecocokan"

18
Ramirez v. TransUnion LLC, 951 F.3d 1008 (9th Cir. 2020).
19
Robins v. Spokeo Inc., 867 F.3d 1108 (9th Cir .2017).
20
Margaret M Zwisler, et al., “Overview of Class/Collective Actions and Current Trends”, https://www.lw.
com/thoughtLeadership/TheClassActionsGuide-US#:~:text=THE%20CURRENT%20TRENDS%3F-,Definition%2
0of%20class%2Fcollective%20actions,in%20court%20and%20represent%20themselves, diakses 22 September
2021.

10
dengan daftar OFAC Name Screen Alert. Dengan demikian, syarat pertama ini sudah
terpenuhi. Syarat kedua, Ramirez sendiri harus memiliki “kedudukan/ standing” untuk
menegaskan posisinya sebagai wakil kelompok penggugat. Menurut doktrin,
“kedudukan” merujuk pada apakah Sergio Ramirez, secara individu berkepentingan
terhadap hasil dari putusan atas perkara ini. Dalam kasus ini, Ramirez telah
mengklaim dirugikan secara langsung akibat perbuatan tergugat. Dengan hubungan
kausalitas ini, Ramirez secara individu berhak atas manfaat dari putusan pengadilan
perkara TransUnion LLC v. Ramirez, serta telah memenuhi syarat “kedudukan”.
Sergio Ramirez sendiri tidak memerlukan surat kuasa sebagai wakil kelompok
penggugat, dikarenakan Ramirez sudah berkepentingan secara langsung dalam perkara
tersebut serta merupakan anggota dari kelompok. Pembahasan berikutnya adalah
pemenuhan syarat gugatan class action dalam Putusan TransUnion LLC v. Ramirez.
Syarat gugatan class action di Amerika Serikat diatur dalam Rule 23 The Federal
Rules of Civil Procedure, dimana terdapat empat syarat terkait gugatan class action.
Syarat-syarat tersebut adalah numerosity, commonality, typicality dan class
protection/adequacy of representation.21 Terakhir, untuk gugatan perbuatan melawan
hukum yang meminta ganti rugi, ada syarat lain yang harus dipenuhi semua anggota
kelas yakni pembuktian adanya kerugian nyata yang mereka derita.
a. Kelas Ramirez memenuhi syarat ‘numerosity’
Sejarah persyaratan class action tentang ‘numerosity’ telah ada sejak 300
tahun di Inggris, dimana dibuat suatu mekanisme untuk mengakomodasi banyak
gugatan yang sama dari individu berbeda, yaitu semua orang yang memiliki
gugatan yang sama maka dimungkinkan untuk dilanjutkan di pengadilan dan
putusannya mengikat semua pihak.22 Mengenai syarat numerosity, minimal
anggota kelas untuk memenuhi syarat ini adalah 40 orang.23 Dalam kasus
Ramirez, terdapat 8.185 anggota kelas yang mengajukan gugatan class action

21
Sri Laksmi Anindita, “Pelaksanaan Hak Gugat Perwakilan (Class Action) di Pengadilan Negeri Indonesia
Khususnya di Jakarta,” (Tesis Magister Universitas Indonesia, Jakarta, 2003), hlm. 23.
22
Jimmy L. Verner Jr., "Numerosity and Federal Rule 23: How Many Is Too Many," UMKC Law Review
49, no. 3 (Spring 1981), hlm. 312-319
23
Ansoumana v. Gristede’s Operating Corp., 201 F.R.D. 81, 85 (S.D.N.Y. 2001).

11
pada U.S. District Court of Northern California24. Jumlah anggota tersebut sudah
sedemikian banyak sehingga menyulitkan jika harus menggunakan gugatan biasa.
b. Kelas Ramirez memenuhi syarat ‘commonality’
Kedua adalah mengenai syarat commonality. Syarat yang tercantum dalam
Rule 23(a)(2) ini menyatakan bahwa harus ada suatu masalah hukum atau fakta
yang umum bagi kelas.25 Hal ini merupakan prasyarat untuk sertifikasi kelas itu,
setiap anggota kelas mengalami masalah hukum atau fakta umum yang sama.26
Dalam kasus ini, ke-8.185 anggota kelas sama-sama mendapat peringatan pada
laporan kredit yang menunjukkan bahwa mereka memiliki "potensial kecocokan"
dengan nama pada daftar OFAC, walaupun laporan tersebut ternyata tidak akurat27
. Selain itu, penggugat juga mempunyai kesamaan gugatan dalam dasar hukum
gugatan terhadap TransUnion, yaitu perbuatan melanggar hukum berupa tiga
pelanggaran Fair Credit Reporting Act (FCRA).
c. Kelas Ramirez tidak memenuhi syarat ‘typicality’
Syarat ketiga adalah mengenai typicality, di mana gugatan yang diajukan oleh
wakil kelas/penggugat harus sejenis dengan anggota kelas/penggugat lainnya. Dalam
kasus ini, wakil kelas Sergio Ramirez tidak memiliki kesamaan dalam hal jenis
gugatan dengan anggota kelas/penggugat lainnya.28 Dari ketiga gugatan yang
disampaikan kepada TransUnion, hanya Sergio Ramirez saja yang benar-benar
mengalami ketiganya. Namun, Ramirez mencari dan memperoleh sertifikasi nasional
untuk gugatan kelas yang sifatnya jauh lebih luas dari pada gugatan yang dialaminya.
Hal ini Sergio Ramirez lakukan dengan mewakili setiap individu yang menerima
surat dari TransUnion yang memberitahu mereka bahwa mereka memiliki potensi
kecocokan dalam daftar OFAC (meskipun, untuk sebagian besar individu tersebut,
informasi tersebut tidak disebarluaskan ke pihak ketiga mana pun).29

24
Supreme Court of The United States, TransUnion LLC v. Ramirez, 141 S. Ct. 2190 (2021), hlm. 1.
25
Scotts EZ Seed Litig., 304 F.R.D. 397, 405 (S.D.N.Y. 2015).
26
A. Benjamin Spencer, "Class Actions, Heightened Commonality, and Declining Access to Justice,"
Boston University Law Review 93, no. 2 (March 2013): 441-492
27
Ibid, hlm. 5.
28
Ibid.
29
Ibid, hlm. 4.

12
d. Kelas Ramirez memenuhi syarat ‘class protection/adequacy of representation’
Syarat keempat adalah mengenai class protection/adequacy of representation,
Dari keempat syarat untuk sertifikasi kelas, tidak ada yang lebih penting daripada
syarat bahwa para pihak yang mewakili, termasuk penasihat kelas, secara adil dan
memadai melindungi kepentingan kelas.30 Syarat tersebut terpenuhi oleh Ramirez
sebagai wakil kelas/penggugat jujur dan sungguh-sungguh melindungi kepentingan
anggota kelas. Kesungguhan itu terlihat dari usaha Ramirez melakukan pendataan
mengenai orang-orang di Amerika Serikat yang mengalami masalah yang serupa
dengan yang dia hadapi berdasarkan laporan yang diterima dari TransUnion periode
1 Januari 2011 sampai dengan 16 Juli 201131. Dari data tersebut, terkumpul 8.185
orang yang mengalami nasib yang sama seperti Ramirez.
e. Kelas Ramirez tidak memenuhi syarat adanya kerugian nyata
Syarat adanya kerugian nyata dalam mengajukan gugatan terhadap perbuatan
melawan hukum yang atasnya dimintakan ganti rugi haruslah dipenuhi berdasarkan
ketentuan dalam Article III Konstitusi Amerika Serikat (“Article III”).32 Adanya
kerugian nyata membuktikan bahwa ada kepentingan pribadi para penggugat yang
terganggu oleh perbuatan melawan hukum tergugat. Dengan adanya kepentingan
pribadi, para penggugat dapat memiliki kedudukan hukum untuk melaksanakan
gugatan.33 Article III menyatakan bahwa pengadilan federal hanya dapat
menyelesaikan “kontroversi nyata dengan dampak nyata pada orang-orang nyata”34
sehingga kriteria kerugian nyata mengharuskan mengharuskan penggugat untuk
menunjukkan cedera yang konkret dan serius yang disebabkan oleh tergugat, di mana
hal ini dapat diperbaiki oleh pengadilan melalui ganti rugi atau mekanisme

30
Robert H. Klonoff, "The Judiciary's Flawed Application of Rule 23's Adequacy of Representation
Requirement," Michigan State Law Review 2004, no. 3 (Fall 2004): 671-702
31
Ibid, hlm. 4.
32
Raines v. Byrd, 521 U. S. 811, 820 (1997); INS v. Chadha, 462 U. S. 919, 946 (1983).
33
Raines, 521 U. S., at 819;Scalia, The Doctrine of Standing as an Essential Element of the Separation of
Powers, 17 Suffolk U. L. Rev. 881, 882 (1983).
34
American Legion v. American Humanist Assn., 588 U. S. (2019) (GORSUCH, J., concurring in
judgment)

13
pengembalian hak yang lain.35 Dengan kata lain, penggugat yang menjadi korban
pelanggaran hukum oleh tergugat namun tidak mengalami kerugian nyata apapun
tidak akan memenuhi syarat ini.36
Dalam kasus ini, kerugian nyata hanya mampu terjadi apabila daftar peringatan
teroris yang tidak akurat (isi gugatan pertama) disebarkan kepada pihak ketiga. Hal
ini dialami oleh Sergio Ramirez di mana peringatan teroris yang tidak akurat
menyangkut dirinya disebarkan oleh TransUnion kepada dealer mobil Nissan saat
dirinya hendak membeli mobil, sehingga Sergio Ramirez tidak dapat membeli mobil
tersebut. Penyebaran informasi yang tidak akurat ini juga dialami oleh 1.852 anggota
lain dari keseluruhan 8.185 anggota class action. Dengan demikian, hanya total
1.853 anggota kelas yang menderita kerugian nyata dari perbuatan melanggar hukum
TransUnion. Dapat disimpulkan bahwa sebanyak 6.332 anggota class action Ramirez
tidak memiliki kedudukan hukum di bawah Article III Konstitusi Amerika Serikat.

2.3.3. Proses Sertifikasi dan Notifikasi


Proses sertifikasi bertujuan untuk (1) menjamin bahwa persyaratan gugatan
perwakilan kelompok (numerosity, commonality, typicality, dan adequacy of
representation) telah terpenuhi dan (2) menjamin agar kepentingan dari anggota kelas
37
potensial secara memadai terlindungi. Sertifikasi dilakukan oleh District Court sedini
mungkin semenjak penggugat mengajukan permohonan.38 Pada kasus ini District Court
of Northern California menyatakan Class Ramirez telah tersertifikasi, sehingga bisa
dilanjutkan dengan tahap notifikasi.
Dalam Federal Rules of Civil Procedure, rule 23 ( c ) ( 2) menyatakan bahwa
notifikasi dilakukan melalui Surat Amerika Serikat, sarana elektronik, atau sarana lain

35
Marbury v. Madison, 1 Cranch 137, 170 (1803); Roberts, Article III Limits on Statutory Standing, 42
Duke L. J. 1219, 1224 (1993).
36
Casillas v. Madison Avenue Assocs., Inc., 926 F. 3d 329, 333 (CA7 2019) (Barrett, J.).
37
I Wayan Didik Prayoga dan Anak Agung Gede Agung Dharmakusuma, “ Mekanisme Sertifikasi Sebagai
Proses Awal Pemeriksaan Dalam Pengajuan Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action)”, Kertha Wicara:
Journal Ilmu Hukum Volume 8 Nomor 2 (Januari 2019), hlm. 6.
38
Kenneth S. Gould, “Federal Rule Federal Of Civil Procedure 23(f); Interlocutory Appeals Of Class
Action Certification Decisions” The Journal Of Appellate Practice and Process Volume 1 (1999), hlm 312.

14
yang sesuai.39 Pernyataan option out dari anggota kelompok mengakibatkan putusan tidak
mengikat bagi anggota tersebut. Dalam kasus ini tidak dijelaskan adanya notifikasi yang
disampaikan oleh Sergio Ramirez sebagai perwakilan kelompok melalui Suara Amerika
Serikat ataupun sarana elektronik. Jumlah anggota kelompok yang tidak berkurang dari
awal hingga akhir persidangan dapat menjelaskan bahwa tidak ada anggota kelompok
yang menyatakan option out. Penulis berpendapat bahwa hal ini perlu dijelaskan agar
gugatan yang diajukan oleh perwakilan kelompok telah disetujui dan akan
dipertanggungjawabkan oleh anggota kelompok.

2.3.4. Pemenuhan Unsur Gugatan


TransUnion bersalah atas tiga pelanggaran terhadap FCRA yakni:
1. kegagalan yang disengaja untuk mengikuti prosedur yang wajar dalam memastikan
akurasi peringatan teroris yang melanggar 15 U.S. Constitution 1681e(b);
2. kegagalan yang disengaja dalam mengungkapkan kepada para anggota kelas seluruh
laporan kredit mereka, di mana hal ini melanggar Pasal 1681g(a)(1); dan
3. kegagalan yang disengaja dalam memberikan ringkasan hak (summary of rights) para
anggota kelas yang melanggar Pasal 1681g(c)(2).
Dalam hal ini, tidak semua pelanggaran TransUnion berdampak langsung terhadap
anggota kelas. Untuk pelanggaran pertama, semua anggota kelas mengalami peringatan
teroris yang keliru tersebut. Untuk gugatan kedua dan ketiga, hanya wakil kelas saja
yakni Sergio Ramirez yang mengalaminya.

39
Sri Laksmi Anindita, “Pelaksanaan Hak Gugat Perwakilan (Class Action) di Pengadilan Negeri
Indonesia Khususnya di Jakarta,” (Tesis Magister Universitas Indonesia, Jakarta, 2003), hlm. 23.

15
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan

1. Terdapat beberapa perbandingan perbandingan gugatan class action antara Indonesia


dan Amerika Serikat dalam hal definisi, syarat gugatan, dasar hukum dan mekanisme
pendaftaran. Persamaan/kemiripan terdapat pada definisi dan syarat gugatan, sementara
perbedaan terletak pada dasar hukum dan mekanisme pendaftaran.
2. Dalam kasus Putusan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN.Mks., YLPKK tidak mewakili
kelompok kelas yang memberi kuasa sehingga gugatan ditolak dan YLPKK tidak
memenuhi syarat LPKSM yang dapat mengajukan gugatan ke peradilan umum. Adapun
penggugat dalam Putusan TransUnion LLC v. Ramirez U.S. Supreme Court memenuhi
proses sertifikasi dan notifikasi, namun tidak memenuhi seluruh syarat gugatan yang
diajukan, terutama mengenai syarat typicality dan direct injury.

3.2. Saran

1. Pemerintah dan DPR seharusnya membahas kemungkinan penerapan gugatan Class


Action dalam bentuk peraturan perundang-undangan agar penegak hukum mempunyai
legalitas yang lebih dalam menerapkan putusan terkait gugatan Class Action dan tidak
semata-mata hanya Peraturan Mahkamah Agung.
2. Penegak hukum, khususnya hakim dan kalangan advokat/penasihat hukum perlu
membahas, mendiskusikan, dan mensosialisasikan tentang gugatan Class Action
3. Para akademisi hukum, khususnya akademisi hukum perdata, hukum acara perdata dan
sistem peradilan perdata perlu melakukan kajian atau penelitian lebih lanjut dan lebih
mendalam tentang berbagai hal menyangkut gugatan Class Action

16
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Mahkamah Agung Republik Indonesia. Buku II: Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis
Peradilan Perdata Umum dan Perdata Khusus. Jakarta: Mahkamah Agung RI, 2008.

Karlen, Delmar. Procedure Before Trial. Saint Paul: West Publishing Company, 1972.

Mahkamah Agung Republik Indonesia. Naskah Akademis Gugatan Perwakilan Kelompok (Class
Action). Jakarta: Puslitbang Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI, 2003.

Mertokusumo, Sudikno. Hukum Acara Perdata Indonesia. Ed. 8, Cet.1. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta, 2009.

Nugroho, Susanti Adi. Class Action dan Perbandingannya Dengan Negara Lain. Jakarta:
Kencana, 2010.

Sutantio, Retnowulan dan Iskandar Oeripkartawinata. Hukum Acara Perdata dalam Teori dan
Praktek. Cet. 11. Bandung: CV Mandar Maju, 2009.

Jurnal dan Tugas Akhir

Adler, Vivian O. “The Viability of Class Action in Environmental Litigation.” Ecology Law
Quarterly, Issue 3 Summer (Juni 1972)

Anindita, Sri Laksmi. “Pelaksanaan Hak Gugat Perwakilan (Class Action) di Pengadilan Negeri
Indonesia Khususnya di Jakarta.” Tesis Magister Universitas Indonesia, Jakarta, 2003.

Gould, Kenneth S. “Federal Rule Federal Of Civil Procedure 23(f); Interlocutory Appeals Of
Class Action Certification Decisions.” The Journal Of Appellate Practice and Process Volume 1
(1999).

17
Fernández, Enrique Fernández. "Class Action: A Common Form of Representative Litigation in
The United States of America, Special reference to the validity of class action waivers and class
actions regulation under Spanish law." Anuario da Facultade de Dereito da Universidade da
Coruña, Vol. 21 (2017).

Klonoff, Robert H. "The Judiciary's Flawed Application of Rule 23's Adequacy of


Representation Requirement," Michigan State Law Review 2004, No. 3 (September-Desember
2004).

Kurniawan, Itok Dwi. et.al. “Menakar Efektivitas Penggunaan Class Action Dalam Sengketa
Perlindungan Konsumen”. Amnesti Jurnal Hukum Volume 1 Nomor 1 (2019).

Kusuma, Kadek Pegy Sontia dan Kadek Agus Sudiarawan. “Karakteristik Gugatan Class Action
Sebagai Media Penyelesaian Sengketa Keperdataan Di Indonesia,” Jurnal Kertha Desa, Vol. 9
No. 2 (Maret 2021)

Prayoga, I Wayan Didik dan Anak Agung Gede Agung Dharmakusuma. “Mekanisme Sertifikasi
Sebagai Proses Awal Pemeriksaan Dalam Pengajuan Gugatan Perwakilan Kelompok (Class
Action)”. Kertha Wicara: Journal Ilmu Hukum Volume 8 Nomor 2 (Januari 2019).

Spencer, A Benjamin. "Class Actions, Heightened Commonality, and Declining Access to


Justice," Boston University Law Review 93, No 2 (Maret 2013).

Verner Jr., Jimmy L. "Numerosity and Federal Rule 23: How Many Is Too Many," UMKC Law
Review 49, No. 3 (Maret-Mei 1981).

Peraturan Perundang-undangan

Indonesia, Mahkamah Agung. Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Tentang Acara
Gugatan Perwakilan Kelompok Mahkamah Agung Republik Indonesia. Perma No. 1 Tahun
2002.

United States of America. The Federal Rules of Civil Procedure.

Putusan Pengadilan

18
American Legion v. American Humanist Assn., 588 U. S. (2019) (GORSUCH, J., concurring in
judgment)

Ansoumana v. Gristede’s Operating Corp., 201 F.R.D. 81, 85 (S.D.N.Y. 2001).

Casillas v. Madison Avenue Assocs., Inc., 926 F. 3d 329, 333 (CA7 2019) (Barrett, J.).

INS v. Chadha, 462 U. S. 919, 946 (1983).

Marbury v. Madison, 1 Cranch 137, 170 (1803)

Pengadilan Negeri Makassar. Putusan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN.Mks.

Raines v. Byrd, 521 U. S. 811, 820 (1997)

Ramirez v. TransUnion LLC, 951 F.3d 1008 (9th Cir. 2020).

Roberts, Article III Limits on Statutory Standing, 42 Duke L. J. 1219, 1224 (1993).

Robins v. Spokeo Inc., 867 F.3d 1108 (9th Cir .2017)

Scalia, The Doctrine of Standing as an Essential Element of the Separation of Powers, 17 Suffolk
U. L. Rev. 881, 882 (1983).

Scotts EZ Seed Litig., 304 F.R.D. 397, 405 (S.D.N.Y. 2015).

Supreme Court of The United States. TransUnion LLC v. Ramirez, 141 S. Ct. 2190 (2021).

Internet

Hukum Online. “Format Class Action”.


https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl4111/format-class-action. Diakses 23
September 2021.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. “Membedah Legal Standing Lembaga Perlindungan


Konsumen Swadaya Masyarakat dalam Beracara di Pengadilan”.
https://www.djkn.kemenkeu.go.i
d/artikel/baca/9430/MEMBEDAH-LEGAL-STANDING-LEMBAGA-PERLINDUNGAN-KON

19
SUMEN-SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM-BERACARA-DI-PENGADILAN.html.
Diakses pada 25 September 2021.

Zwisler, Margaret M. et al. “Overview of Class/Collective Actions and Current Trends.”


https://www.lw.com/thoughtLeadership/TheClassActionsGuide-US#:~:text=THE%20CURREN
T%20TRENDS%3F-,Definition%20of%20class%2Fcollective%20actions,in%20court%20and%
20represent%20themselves. Diakses 22 September 2021.

20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Pdt.I.C.1

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor: 279/Pdt.G/2018/PN.Mks

si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Makassar yang memeriksa dan memutus perkara
perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut

do
gu dalam perkara gugatan antara:
1. Liang Bung Syam, berkedudukan di Jln.Sungai Poso Nomor 30

In
A
Makassar dalam hal ini memberikan kuasa kepada
SEHATNO SAMIADOEN beralamat di Jalan Bumi Mas
ah

Raya Rt 06 Ruko No.5 Lt.2 Kel. Pemurus Baru, Kec.

lik
Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan
Selatan berdasarkan surat kuasa khusus
am

ub
tanggal ................... sebagai Penggugat I;
2. Brian Hartanto Lilisentosa, berkedudukan di Pengayoman Komp
ep
Bougenville Blok H No.7 Makassar dalam hal ini
k

memberikan kuasa kepada SEHATNO SAMIADOEN


ah

beralamat di Jalan Bumi Mas Raya Rt 06 Ruko No.5


R

si
Lt.2 Kel. Pemurus Baru, Kec. Banjarmasin Selatan,
Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan berdasarkan

ne
ng

surat kuasa khusus tanggal ................... sebagai


Penggugat II;

do
gu

3. Jannuar Pribadi L, berkedudukan di Jl.Pengayoman KO.B Ville


RT/RW 005/003 Kel/desa Masale Kecamatan
Panakkukang kota Makassar dalam hal ini
In
A

memberikan kuasa kepada SEHATNO SAMIADOEN


beralamat di Jalan Bumi Mas Raya Rt 06 Ruko No.5
ah

lik

Lt.2 Kel. Pemurus Baru, Kec. Banjarmasin Selatan,


Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan berdasarkan
m

ub

surat kuasa khusus tanggal ................... sebagai


Penggugat III;
ka

ep

Lawan:
ah

1. PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Makassar


es

Somba Opu, bertempat tinggal di JL BAU MASSEPE


M

ng

NO.21 MAKASSAR. , sebagai Tergugat I;


on
gu

Halaman 1 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Kpknl

R
Makassar, bertempat tinggal di Gedung Keuangan

si
Negara Jalan Urip Sumiharjo KM 5 Makassar , sebagai

ne
ng
Tergugat II;
3. Kepala Kantor Pertanahan Kota Makassar, bertempat tinggal di
JL.A.P PETTERANI MAKASSAR , sebagai Tergugat

do
gu III;
4. Otoritas Jasa Keuangan, bertempat tinggal di Menara Radius Prawiro

In
A
Lantai 2 Jl. M.H. Thamrin No 2, Jakarta Pusat ,
sebagai Tergugat IV;
ah

Pengadilan Negeri tersebut;

lik
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang
bersangkutan;
am

ub
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
TENTANG DUDUK PERKARA
ep
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 27 Agustus
k

2018 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri


ah

Makassar pada tanggal 28 Agustus 2018 dalam Register Nomor


R

si
279/Pdt.G/2018/PN Mks, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
A. Obyek Gugatan

ne
ng

1) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik No.20124/Lajangiru


luas 111 m² atas nama Lidwina Japardana terletak di desa Lajang Iru

do
gu

kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan


yang di uraikan dalam Surat Ukur No.00087/2002 tanggal 20 Februari
2002 yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di Makassar tanggal 18 April
In
A

2002.
2) Tanah dan Bangunan Ruko Sertifikat Hak Guna Banguan (SHGB)
ah

lik

No.20118/Mangasa luas 144 m² atas nama PT.Duta Niaga Nusa Makmur


terletak di desa Mangasa kecamatan Tamalate Kota Makassar Provinsi
m

ub

Sulawesi Selatan yang di uraikan dalam Surat Ukur No.02709/2012


tanggal 10 September 2012 yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di
ka

Makassar tanggal 01 November 2012.


ep

3) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Guna Banguan (SHGB)


ah

No.20144/Mangasa luas 103 m² atas nama PT.Duta Niaga Nusa Makmur


R

terletak di Jalan Daeng Tata lama Kompleks River Side Blok B No.9
es

Kelurahan Mangasa kecamatan Tamalate,kota Makassar Provinsi


M

ng

on
gu

Halaman 2 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di Makassar

R
tanggal 01 November 2012.

si
4) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM) No.821/Maccini

ne
ng
luas 118 m² atas nama LIDWINA JAPARDANA terletak di Jalan Maccini
Baru No.45 kelurahan Maccini kecamatan Makassar kota Makassar
Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di

do
gu Makassar.
5) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM) No.20260 atas

In
A
nama LIANG BUNG SYAM terletak di Jalan Maccini Baru No.45
kelurahan Maccini Gusung kecamatan Makassar kota Makassar Provinsi
ah

Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di Makassar.

lik
B. Dasar hukum Gugatan.
1. Undang-Undang Dasar 1945
am

ub
a) Pasal 5 ayat 2 yang berbunyi :Presiden menetapkan peraturan
pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana
ep
mestinya..
k

b) Pasal 28 huruf d ayat (1) yang berbunyi :Setiap orang berhak atas
ah

pengakuan, jaminan,perlindungan, dan kepastian hukum yang adil


R

si
serta perlakuanyang sama di hadapan hukum.
c) Pasal 28 huruf g ayat (1) yang berbunyi : Setiap orang berhak atas

ne
ng

perlindungan diri pribadi,keluarga, kehormatan, martabat, dan harta


benda yangdi bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan

do
gu

perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuatatau tidak berbuat


sesuatu yang merupakan hak asasi
d) Pasal 33 ayat 1 yang berbunyi :
In
A

(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama


berdasaratas asas kekeluargaan.
ah

lik

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan


Konsumen.
m

ub

- Pasal 4 huruf e
Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian
ka

sengketa perlindungan konsumen secara patut


ep

- Pasal 44 ayat (3) huruf d


ah

Tugas lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat meliputi


R

kegiatan membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya, termasuk


es

menerima keluhan atau pengaduan konsumen.


M

ng

- Pasal 45ayat 1
on
gu

Halaman 3 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui

R
lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa antara konsumen dan

si
pelaku usaha atau melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan

ne
ng
umum.
- Pasal 46 ayat (1) huruf c
Gugatan atas pelanggaran pelaku usaha dapat dilakukan oleh lembaga

do
gu perlindungan konsumen swadaya masyarakat yang memenuhi syarat,
yaitu berbentuk badan hukum atau yayasan, yang dalam anggaran

In
A
dasarnya menyebutkan dengan tegas bahwa tujuan didirikannya
organisasi tersebut adalah untuk kepentingan perlindungan konsumen dan
ah

telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran dasarnya.

lik
Sehingga menurut aturan tersebut mempunyai legal standing dan
mempunyai hak gugat / selaku kuasa dan/atau pendamping untuk
am

ub
mengajukan Gugatandi Pengadilan Negeri Makassar sebagaimana
ketentuan pasal 118 HIR/142 RBG
ep
a) Tempat tinggal salah satu tergugat.
k

b) Tempat tinggal debitur/konsumen.


ah

c) Letak obyek sengketa.


R

si
3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2001 tentang Lembaga
Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM)

ne
ng

- Pada Pasal 3 huruf d menyebutkan “membantu konsumen dalam


memperjuangkan haknya termasuk menerima keluhan atau pengaduan

do
gu

konsumen”
- Pada pasal 7 menyebutkan “dalam membantu konsumen untuk
memperjuangkan haknya, LPKSM dapat melakukan advokasi atau
In
A

pemberdayaan konsumen agar mampu memperjuangkan haknya secara


mandiri, baik secara perorangan maupun kelompok.
ah

lik

4. Undang-Undang KUH Perdata


- Pasal 1365 yang berbunyi: "Tiap perbuatan yang melanggar
m

ub

hukum, yang membawa kerugian pada orang lain, mewajibkan orang


yang karena salah nya menerbitkan kerugian-kerugian itu, mengganti
ka

kerugian tersebut".
ep

- Pasal 1366 yang berbunyi: "Setiap orang bertanggungjawab tidak


ah

saja untuk kerugian yang disebabkan karena kelalaian dan kurang hati-
R

hatinya".
es

5. Pasal 147 ayat (1) RBg dan juga Pasal 123 HIR.
M

ng

on
gu

Halaman 4 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Pasal 147 ayat (1) RGB yang berbunyi : (s.d.t. dg. S. 1932-13.)

R
para pihak boleh dibantu atau diwakili oleh orang-orang yang secara

si
khusus dan tertulis diberi kuasa untuk itu kecuali bila pemberi kuasa hadir

ne
ng
sendiri. penggugat dapatmemberi kuasa yang dinyatakan pada surat
gugatan yang diajukan dan ditandatangani olehnya seperti dimaksud
dalam ayat I pasal 142 atau sesuai dengan ayat 1 pasal 144 jika diajukan

do
gu dengan lisan, dalam hal yang terakhir harus disebut pada catatan
gugatan tersebut.

In
A
- Pasal 123 HIR yang berbunyi :
1) Kedua belah pihak, kalau mau, masing-masing boleh dibantu atau
ah

diwakili oleh seorang yang harus dikuasakannya untuk itu dengan

lik
surat kuasa khusus, kecuali pemberi kuasa itu sendiri hadir.
Penggugat dapat juga memberi kuasa itu dalam surat permintaan yang
am

ub
ditandatanganinya dan diajukan menurut Pasal 118 ayat (1) atau pada
tuntutan yang dikemukakan dengan lisan menurut Pasal 120 ; dan
ep
dalam hal terahir ini, itu harus disebutkan dalam catatan tentang
k

tuntutan itu.
ah

2) Pejabat yang karena peraturan umum dari pemerintah harus


R

si
mewakili Negara dalam perkara hukum tidak perlu memakai surat
kuasa khusus itu.

ne
ng

3) Pengadilan negeri berkuasa memberi perintah, supaya kedua


belah pihak, yang diwakili oleh kuasanya pada persidangan, datang

do
gu

menghadap sendiri. Kekusaan itu tidak berlaku bagi pemerintah


(gubernur jendral) (KUHPerd1793).
6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1/POJK.07/2013 Tentang
In
A

Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan


- Pasal 22 yang berbunyi :
ah

lik

1. Dalam hal Pelaku Usaha Jasa Keuangan menggunakan perjanjian


baku, perjanjian baku tersebut wajib disusun sesuai dengan peraturan
m

ub

perundang-undangan.
2. Perjanjian baku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
ka

berbentuk digital atau elektronik untuk ditawarkan oleh Pelaku Usaha


ep

Jasa Keuangan melalui media elektronik.


ah

3. Perjanjian baku sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang


R

digunakan oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan dilarang :


es

a. Menyatakan pengalihan tanggung jawab atau kewajiban Pelaku


M

ng

Usaha Jasa Keuangan kepada Konsumen


on
gu

Halaman 5 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Menyatakan bahwa Pelaku Usaha Jasa Keuangan berhak

R
menolak pengembalian uang yang telah dibayarkan oleh Konsumen

si
atas produk dan atau layanan yang dipilih

ne
ng
c. Menyatakan pemberian kuasa dari Konsumen kepada Pelaku
Usaha Jasa Keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk melakukan segala tindakan sepihak atas barang yang diagunkan

do
gu oleh Konsumen, kecuali tindakan sepihak tersebut dilakukan
berdasarkan peraturan perundang-undangan

In
A
d. Mengatur tentang kewajiban pembuktian oleh Konsumen, jika
Pelaku Usaha Jasa Keuangan menyatakan bahwa hilangnya
ah

kegunaan produk dan/atau layanan yang dibeli oleh Konsumen, bukan

lik
merupakan tanggung jawab Pelaku Usaha Jasa Keuangan
e. Memberi hak kepada Pelaku Usaha Jasa Keuangan untuk
am

ub
mengurangi kegunaan produk dan/atau layanan atau mengurangi
harta kekayaan Konsumen yang menjadi obyek perjanjian produk dan
ep
layanan
k

f. Menyatakan bahwa Konsumen tunduk pada peraturan baru,


ah

tambahan, lanjutan dan/atau perubahan yang dibuat secara sepihak


R

si
oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan dalam masa Konsumen
memanfaatkan produk dan/atau layanan yang dibelinya dan/atau

ne
ng

g. Menyatakan bahwa Konsumen memberi kuasa kepada Pelaku


Usaha Jasa Keuangan untuk pembebanan hak tanggungan, hak

do
gu

gadai, atau hak jaminan atas produk dan/atau layanan yang dibeli oleh
Konsumen secara angsuran.
I. Definisi - definisi
In
A

1) Menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang


Perlindungan Konsumen.
ah

lik

Pasal 1 menyebutkan :
- Angka 1 yang berbunyi : " perlindungan konsumen adalah
m

ub

segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi


perlindungan kepada konsumen.
ka

- Angka 2 yang berbunyi “ setiap orang pemakai barang dan/atau


ep

jasa yang tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri
ah

keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
R

diperdagangkan.
es

- Angka 3 yang berbunyi : “ pelaku usaha adalah setiap orang


M

ng

perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum


on
gu

Halaman 6 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
maupun bukan badan hukum yang di dirikan dan berkedudukan atau

R
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara republik Indonesia

si
baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian

ne
ng
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
- Angka 10 yang berbunyi : “ Klausula baku adalah setiap aturan
atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah di persiapkan dan di

do
gu tetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang di
tuangkan dalam suatu dokumen dan/atau perjanjian yang mengikat dan

In
A
wajib di penuhi oleh konsumen.
Pasal 2 menyebutkan:
ah

- Perlindungan Konsumen berasaskan manfaat, keadilan,

lik
keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen serta kepastian
hukum dapat kami jabarkan sebagai berikut :
am

ub
1) ASAS MANFAAT : mengamanatkan bahwa segala upaya dalam
penyelenggaraan perlindungan konsumen harus memberikan
ep
manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku
k

usaha secara keseluruhan,


ah

2) ASAS KEADILAN : partisipasi seluruh rakyat dapat diwujudkan


R

si
secara maksimal dan memberikan kesempatan kepada konsumen
dan pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan melaksanakan

ne
ng

kewajibannya secara adil,


3) ASAS KESEIMBANGAN memberikan keseimbangan antara

do
gu

kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti


materiil ataupun spiritual,
4) ASAS KEAMANAN dan KESELAMATAN KONSUMEN :
In
A

memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada


konsumen dalarn penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang
ah

lik

dan/atau jasa yang dikonsumsi atau digunakan;


5) ASAS KEPASTIAN HUKUM : baik pelaku usaha maupun
m

ub

konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam


penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta negara menjamin
ka

kepastian hukum.
ep

2) Menurut Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang


ah

Otoritas Jasa Keuangan


R

Pasal 1 yang dimaksud dengan:


es

- Pasal 1 angka 1 yang berbunyi: Otoritas Jasa Keuangan, yang


M

ng

selanjutnya di singkat OJK, adalah lembaga yang independen dan


on
gu

Halaman 7 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bebas dari campur tangan dari pihak lain, yang mempunyai fungsi,

R
tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan

si
penyidikan sebagaimana di maksud dalam undang-undang ini.

ne
ng
- Pasal 1 angka 9 yang berbunyi: Lembaga Pembiayaan adalah
Badan Usaha uang melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
dana atau barang modal sebagaimana dimaksud dalam peraturan

do
gu perundang-undangan mengenai lembaga pembiayaan.
- Pasal 1 angka 15 yang berbunyi: Konsumen adalah Pihak-pihak

In
A
yang menempatkan dana nya dan/atau memanfaatkan pelayanan yang
tersedia di Lembaga Jasa Keuangan antara lain Nasabah pada
ah

Perbankan, Pemodal di pasar modal, Pemegang polis pada

lik
perasuransian, dan peserta pada dana pensiun, berdasarkan peraturan
perundang-undangan di Sektor Jasa Keuangan.
am

ub
II. Adapun Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan
berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
ep
1. Bahwa Penggugat adalah Badan Hukum yang berbentuk Yayasan
k

dengan nama Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Kalimantan


ah

atau biasa disebut dengan YLPKK yang berkedudukan di Banjarmasin,


R

si
dengan alamat di Jl. Bumi Mas Raya RT. 06 Ruko No. 5 Lantai 2
Banjarmasin Kalimantan Selatan Telp.(0511) 4707210, 082148831711

ne
ng

didirikan berdasarkan amanat Undang-Undang nomor 8 tahun 1999


tentang Perlindungan Konsumen dan mempunyai tugas sesuai dengan

do
gu

apa yang diatur dalam Undang-undang maupun Peraturan Pemerintahan


tersebut di bawah ini:
a) Undang-Undang nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
In
A

Konsumen:
 Pasal 1 angka 9 yang berbunyi: Lembaga Perlindungan
ah

lik

Konsumen Swadaya Masyarakat adalah lembaga non-Pemerintah


yang terdaftar dan diakui oleh Pemerintah yang mempunyai
m

ub

kegiatan menangani perlindungan konsumen.


 Pasal 44 yang berbunyi:
ka

1. Pemerintah mengakui lembaga perlindungan konsumen


ep

swadaya masyarakat yang memenuhi syarat.


ah

2. Lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat


R

memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam mewujudkan


es

perlindungan konsumen.
M

ng

on
gu

Halaman 8 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Tugas lembaga perlindungan konsumen swadaya

R
masyarakat meliputi kegiatan:

si
a. menyebarkan informasi dalam rangka meningkatkan

ne
ng
kesadaran atas hak dan kewajiban dan kehati-hatian
konsumen dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa;
b. memberikan nasihat kepada konsumen yang

do
gu memerlukannya;
c. bekerja sama dengan instansi terkait dalam upaya

In
A
mewujudkan perlindungan konsumen;
d. membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya,
ah

termasuk menerima keluhan atau pengaduan konsumen;

lik
e. melakukan pengawasan bersama pemerintah dan
masyarakat terhadap pelaksanaan perlindungan konsumen.
am

ub
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas lembaga
perlindungan konsumen swadaya masyarakat sebagaimana
ep
dimaksud pada ayat 3 diatur dalam Peraturan Pemerintah.
k

b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 59 tahun 2001


ah

Tentang Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat


R

si
 Pasal 1
a Pasal 1 angka 3 yang berbunyi :Lembaga Perlindungan

ne
ng

Konsumen Swadaya Masyarakat yang selanjutnya disebut


LPKSM adalah Lembaga Non Pemerintah yang terdaftar dan

do
gu

diakui oleh Pemerintah yang mempunyai kegiatan menangani


perlindungan konsumen.
b Pasal 1 angka 4 yang berbunyi: Pemerintah adalah
In
A

Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah


Kabupaten/Kota.
ah

lik

 Pasal 2 yang berbunyi:


(1) Pemerintah mengakui LPKSM yang memenuhi syarat
m

ub

sebagai berikut:
a. terdaftar pada Pemerintah Kabupaten/Kota, dan
ka

b. bergerak di bidang perlindungan konsumen


ep

sebagaimana tercantum dalam anggaran dasarnya.


ah

(2) LPKSM sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat


R

melakukan kegiatan perlindungan konsumen di seluruh wilayah


es

Indonesia.
M

ng

 Pasal 3 yang berbunyi:


on
gu

Halaman 9 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tugas LPKSM meliputi kegiatan:

R
a. Menyebarkan informasi dalam rangka meningkatkan

si
kesadaran atas hak dan kewajiban serta kehati-hatian

ne
ng
konsumen, dalam mengonsumsi barang dan/atau jasa;
b. Memberikan nasihat kepada konsumen yang memerlukan;
c. Melakukan kerja sama dengan instansi terkait dalam upaya

do
gu mewujudkan perlindungan konsumen;
d. Membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya,

In
A
termasuk menerima keluhan atau pengaduan konsumen;
e. Melakukan pengawasan bersama pemerintah dan
ah

masyarakat terhadap pelaksanaan perlindungan konsumen.

lik
 Pasal 7 yang berbunyi: Dalam membantu konsumen untuk
memperjuangkan haknya, LPKSM dapat melakukan advokasi atau
am

ub
pemberdayaan konsumen agar mampu memperjuangkan haknya
secara mandiri, baik secara perorangan maupun kelompok.
ep
2. Bahwa dengan demikian Penggugat berdasarkan Amanat
k

Undang-undang bertindak mengajukan Gugatan bukan sebagai pihak


ah

yang mengalami kerugian nyata. Penggugat hanya menuntut hak-hak


R

si
yang diberikan oleh Undang-Undang nomor 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen untuk melindungi Konsumen yang mengalami

ne
ng

penderitaan / kerugian yang ditimbulkan oleh Pelaku Usaha Jasa


Keuangan (PUJK) dalam hal ini PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

do
gu

Somba Opu atas penjualan aset secara sepihak tanpa Prosedur Hukum
yang benar.
3. Bahwa Penggugat seringkali disebut juga sebagai pemilik hak
In
A

gugatan organisasi (ius standi). Standing secara luas dapat diartikan


sebagai akses orang perorangan, kelompok/organisasi di pengadilan
ah

lik

sebagai Pihak Penggugat. Legal standing, Standing to Sue, Ius Standi,


dapat diartikan sebagai hak seseorang, sekelompok orang atau organisasi
m

ub

untuk tampil di pengadilan sebagai penggugat dalam proses gugatan


perdata (Civil Proceding) Secara konvensional hak gugat hanya
ka

bersumber pada prinsip “tiada gugatan tanpa kepentingan hukum” (point


ep

d’interest point d’action). Kepentingan hukum (legal interest) yang


ah

dimaksud di sini adalah kepentingan yang berkaitan dengan suatu


R

peristiwa yang merugikan Konsumen atau kepentingan masyarakat berupa


es

kerugian yang dialami secara langsung (injury in fact). Perkembangan


M

ng

hukum konsep hak gugat konvensional berkembang secara pesat seiring


on
gu

Halaman 10 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pula dengan perkembangan hukum yang menyangkut hajad hidup orang

R
banyak (public interest law) di mana seorang atau sekelompok orang atau

si
organisasi dapat bertindak sebagai penggugat walaupun tidak memiliki

ne
ng
kepentingan hukum secara langsung, tetapi dengan didasari oleh suatu
kebutuhan untuk memperjuangkan kepentingan, masyarakat luas atas
pelanggaran hak-hak konsumen yang saat ini telah diterapkan pada

do
gu Undang- Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
4. Bahwa Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang

In
A
Perlindungan Konsumen hubungan hukum antara konsumen dan Pelaku
Usaha Jasa Keuangan (PUJK) dalam Hal ini PT.Bank Rakyat Indonesia
ah

(Persero) Tbk di tuangkan dalm suatu perjanjian baik yang di buat di

lik
bawah tangan maupun yang di buat secara notariil dan perjanjian tersebut
oleh karen di buat secara sepihak oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan
am

ub
(PUJK) diatur dalam Pasal 18 tentang Pencantuman Klausula Baku yang
berbunyi:
ep
1. Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa
k

yang ditujukan untuk diperdagangkan dilarang membuat atau


ah

mencantumkan klausula baku pada setiap dokumen dan/atau


R

si
perjanjian apabila:
a. menyatakan pengalihan tanggungjawab pelaku usaha;

ne
ng

b. menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak


penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen;

do
gu

c. menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak


penyerahan kembali uang yang dibayarkan atas barang dan/atau
jasa yang dibeli oleh konsumen;
In
A

d. menyatakan pemberian kuasa dari konsumen kepada


pelaku usaha baik secara langsung, maupun tidak langsung
ah

lik

untuk melakukan segala tindakan sepihak yang berkaitan dengan


barang yang dibeli oleh konsumen secara angsuran;
m

ub

e. mengatur perihal pembuktian atas hilangnya kegunaan


barang atau pemanfaatan jasa yang dibeli oleh konsumen;
ka

f. memberi hak kepada pelaku usaha untuk mengurangi


ep

manfaat jasa atau mengurangi harta kekayaan konsumen yang


ah

menjadi obyek jual beli jasa;


R

g. menyatakan tunduknya konsumen kepada peraturan yang


es

berupa aturan baru, tambahan, lanjutan dan/atau pengubahan


M

ng

on
gu

Halaman 11 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lanjutan yang dibuat sepihak oleh pelaku usaha dalam masa

R
konsumen memanfaatkan jasa yang dibelinya;

si
h. menyatakan bahwa konsumen memberi kuasa kepada

ne
ng
pelaku usaha untuk pembebanan hak tanggungan, hak gadai,
atau hak jaminan terhadap barang yang dibeli oleh konsumen
secara angsuran.

do
gu 2. Pelaku usaha dilarang mencantumkan klausula baku
yang letak atau bentuknya sulit terlihat atau tidak dapat dibaca

In
A
secara jelas, atau yang pengungkapannya sulit dimengerti.
3. Setiap klausula baku yang telah ditetapkan oleh pelaku
ah

usaha pada dokumen atau perjanjian yang memenuhi ketentuan

lik
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 dinyatakan batal
demi hukum.
am

ub
4. Pelaku usaha wajib menyesuaikan klausula baku yang
bertentangan dengan Undang-undang ini.
ep
5.2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1/POJK.07/2013 Tentang
k

Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan


ah

- Pasal 22 yang berbunyi :


R

si
1. Dalam hal Pelaku Usaha Jasa Keuangan menggunakan
perjanjian baku, perjanjian baku tersebut wajib disusun sesuai

ne
ng

dengan peraturan perundang-undangan.


2. Perjanjian baku sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

do
gu

dapat berbentuk digital atau elektronik untuk ditawarkan oleh


Pelaku Usaha Jasa Keuangan melalui media elektronik.
3. Perjanjian baku sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang
In
A

digunakan oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan dilarang :


a. Menyatakan pengalihan tanggung jawab atau
ah

lik

kewajiban Pelaku Usaha Jasa Keuangan kepada Konsumen


b. Menyatakan bahwa Pelaku Usaha Jasa Keuangan
m

ub

berhak menolak pengembalian uang yang telah dibayarkan


oleh Konsumen atas produk dan atau layanan yang dipilih
ka

c. Menyatakan pemberian kuasa dari Konsmen kepada


ep

Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik secara langsung maupun


ah

tidak langsung untuk melakukan segala tindakan sepihak


R

atas barang yang diagunkan oleh Konsumen, kecuali


es

tindakan sepihak tersebut dilakukan berdasarkan peraturan


M

ng

perundang-undangan
on
gu

Halaman 12 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Mengatur tentang kewajiban pembuktian oleh

R
Konsumen, jika Pelaku Usaha Jasa Keuangan menyatakan

si
bahwa hilangnya kegunaan produk dan/atau layanan yang

ne
ng
dibeli oleh Konsumen, bukan merupakan tanggung jawab
Pelaku Usaha Jasa Keuangan
e. Memberi hak kepada Pelaku Usaha Jasa Keuangan

do
gu untuk mengurangi kegunaan produk dan/atau layanan atau
mengurangi harta kekayaan Konsumen yang menjadi obyek

In
A
perjanjian produk dan layanan
f. Menyatakan bahwa Konsumen tunduk pada peraturan baru,
ah

tambahan, lanjutan dan/atau perubahan yang dibuat secara

lik
sepihak oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan dalam masa
Konsumen memanfaatkan produk dan/atau layanan yang
am

ub
dibelinya dan/atau
g. Menyatakan bahwa Konsumen memberi kuasa
ep
kepada Pelaku Usaha Jasa Keuangan untuk pembebanan
k

hak tanggungan, hak gadai, atau hak jaminan atas produk


ah

dan/atau layanan yang dibeli oleh Konsumen secara


R

si
angsuran.
5. Bahwa kemudian PENGGUGAT menerima pengaduan dari

ne
ng

Konsumen yang bernama:


(1) LIANG BUNG SYAM,Laki-laki, Lahir di Ujungpandang,

do
gu

tanggal 18 Mei 1981 Pekerjaan : Wiraswasta, Alamat : Jln.Sungai


Poso Nomor 30 Makassar Sulawesi Selatan yang terkait hutang
piutang dengan PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor
In
A

cabang Somba Opu pinjaman pokok sebesar Rp 1.220.000.000,-


(satu miliar dua ratus dua puluh juta rupiah) berupa fasilitas kredit
ah

lik

Kredit Modal Kerja(KMK) dengan system Rekening Koran dengan


agunan tanah Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM)
m

ub

No.20260 atas nama LIANG BUNG SYAM terletak di Jalan Maccini


Baru No.45 kelurahan Maccini Gusung kecamatan Makassar kota
ka

Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh


ep

TERGUGAT III di Makassar.


ah

(2) BRIAN HARTANTO LILISENTOSA, Laki-laki,lahir di


R

Makassar tanggal 05 Oktober 1992 umur 26 Tahun,Pekerjaan


es

:Wiraswasta alamat Pengayoman Komp Bougenville Blok H No.7


M

ng

Makassar Provinsi Sulawesi Selatanyang terkait hutang piutang


on
gu

Halaman 13 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang

R
Somba Opu pinjaman pokok sebesar Rp1.188.000.000,-(satu miliar

si
seratus delapan puluh delapan juta rupiah) berupa fasilitas kredit

ne
ng
Pseudo Rekening Koran dengan Maks.Co menurun dengan
agunan:
- Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Guna Banguan

do
gu (SHGB) No.20144/Mangasa luas 103 m² atas nama
PT.Duta Niaga Nusa Makmur terletak di Jalan Daeng Tata

In
A
lama Kompleks River Side Blok B No.9 Kelurahan Mangasa
kecamatan Tamalate,kota Makassar Provinsi Sulawesi
ah

Selatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di Makassar

lik
tanggal 01 November 2012.
- Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM)
am

ub
No.821/Maccini luas 118 m² atas nama LIDWINA
JAPARDANA terletak di Jalan Maccini Baru No.45
ep
kelurahan Maccini kecamatan Makassar kota Makassar
k

Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT


ah

III di Makassar.
R

si
(3) JANNUAR PRIBADI L,Laki-laki ,lahir di Makassar tanggal
16 Januari 1965 pekerjaan Karyawan Swasta alamat

ne
ng

Jl.Pengayoman KO.B Ville RT/RW 005/003 Kel/desa Masale


Kecamatan Panakkukang kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan

do
gu

yang terkait dengan hutang piutang dengan PT. Bank Rakyat


Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Somba Opu pinjaman
pokok sebesar Rp 2.000.000.000,-(dua miliar rupiah) berupa
In
A

fasilitas kredit Rekening Koran dengan Maks.Co Tetap dengan


agunan:
ah

lik

- Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik


No.20124/Lajangiru luas 111 m² atas nama Lidwina
m

ub

Japardana terletak di desa Lajang Iru kecamatan Ujung


Pandang Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang di
ka

uraikan dalam Surat Ukur No.00087/2002 tanggal 20


ep

Februari 2002 yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di


ah

Makassar tanggal 18 April 2002.


R

- Tanah dan Bangunan Ruko Sertifikat Hak Guna


es

Banguan (SHGB) No.20118/Mangasa luas 144 m² atas


M

ng

nama PT.Duta Niaga Nusa Makmur terletak di desa


on
gu

Halaman 14 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mangasa kecamatan Tamalate Kota Makassar Provinsi

R
Sulawesi Selatan yang di uraikan dalam Surat Ukur

si
No.02709/2012 tanggal 10 September 2012 yang

ne
ng
diterbitkan oleh TERGUGAT III di Makassar tanggal 01
November 2012.
Disamping pelanggaran Klausula Baku ternyata para Penggugat tidak

do
gu pernah diberikan surat perjanjian kredit dalam arti ada unsur
disembunyikan oleh Tergugat I;

In
A
6.Bahwa debitur/Konsumen/PARA PENGGUGAT tersebut bergabung dan
memberi kuasa khusus kepada YLPKK Kalimantan sesuai dengan
ah

Peraturan Mahkamah Agung RI No.1 tahun 2002 tentang Gugatan

lik
Perwakilan Kelompok dalam pasal 2 berbunyi :
Gugatan dapat diajukan dengan mempergunakan tata cara gugatan
am

ub
Perwakilan Kelompok apabila :
a. Jumlah anggota kelompok sedemikian banyak sehingga tidaklah
ep
efektif atau secara bersama-sama dalam satu gugatan.
k

b. Terdapat kesamaan fakta atau peristiwa dan kesamaan dasar


ah

hukum yang digunakan yang bersifat substansial, serta terdapat


R

si
kesamaan jenis tuntutan diantara wakil kelompok dengan anggota
kelompoknya.

ne
ng

c. Wakil kelompok memiliki kejujuran dan kesungguhan untuk


melindungi kepentingan anggota kelompok yang diwakilinya.

do
gu

d. Hakim dapat menganjurkan kepada wakil kelompok untuk


melakukan penggantian pengacara, jika pengacara melakukan
tindakan-tindakan yang bertentangan dengan kewajiban membela dan
In
A

melindungi kepentingan anggota kelompoknya.


7. Bahwa pengaduan dari para(Konsumen / Debitur TERGUGAT I)
ah

lik

telah membuat Surat Kuasa khusus kepada para PENGGUGAT untuk


melakukan gugatan Class Action/Perwakilan pada Pengadilan
m

ub

NegeriMakassar dimana tempat kedudukan TERGUGAT I di Makassar


Propinsi Sulawesi Selatan dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1999
ka

tentang Perlindungan Konsumen pada :


ep

a. Pasal 44 ayat (3) huruf d yang berbunyi membantu konsumen


ah

dalam memperjuangkan haknya, termasuk menerima keluhan atau


R

pengaduan konsumen.
es

b. Pasal 45 ayat (1) yang berbunyi Setiap konsumen yang dirugikan


M

ng

dapat menggugat pelaku usaha melalui lembaga yang bertugas


on
gu

Halaman 15 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyelesaikan sengketa antara konsumen dan pelaku usaha atau

R
melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum.

si
c. Pasal 46 ayat (1)

ne
ng
 Pasal 46 ayat (1) huruf b yang berbunyi:"sekelompok konsumen
yang mempunyai kepentingan yang sama;
 Pasal 46 ayat (1) huruf c yang berbunyi: "Lembaga perlindungan

do
gu konsumen swadaya masyarakat yang memenuhi syarat, yaitu
berbentuk badan hukum atau yayasan, yang dalam anggaran

In
A
dasarnya menyebutkan dengan tegas bahwa tujuan didirikannya
organisasi tersebut adalah untuk kepentingan perlindungan
ah

konsumen dan telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan

lik
anggaran dasarnya;
Sehingga dengan demikian para PENGGUGAT sudah sah menurut
am

ub
Undang-Undang berhak menerima para pengadu (Konsumen / Debitur dari
TERGUGAT I) untuk melakukanGugatan Class Action / Gugatan
ep
Kelompokpada Pengadilan Negeri Makassar sebagai Kantor Cabang
k

Somba Opu Provinsi Sulawesi Selatan;


ah

8. Bahwa dalam transparansi informasi kepada nasabah yang dalam


R

si
hal ini khususnya dalam "hak nasabah", semestinya pihak Debitur /
konsumennya memperoleh salinan Perjanjian Kredit (Akad Kredit) dari

ne
ng

TERGUGAT IKantor Cabang Somba Opu sebagai pegangan (arsip) dan


bukti adanya suatu perikatan, serta Penggugat bisa lebih memahami hak

do
gu

dan kewajibannya sebagai nasabah yang dalam hal ini pemahaman


terhadap isi klausula Perjanjian Kredit;
9. Bahwa atas beban kerugian immaterial yang dialami pihak / para
In
A

konsumennya TERGUGAT Iyang tidak memberikan salinan Perjanjian


Kredit (Akad Kredit) kepada pihak / para konsumennya melalui kantor
ah

lik

cabang dari TERGUGAT I sejak Perjanjian kredit (Akad Kredit) tersebut


ditandatangani oleh kedua belah pihak sebagai bukti adanya suatu
m

ub

perikatan, maka beban kerugian immaterial yang dialami pihak Debitur /


konsumennya adalah:
ka

a. Pihak /para konsumennya melalui kantor cabang dari TERGUGAT


ep

I sebagai nasabah bank kurang memahami dengan baik terhadap isi


ah

klausula yang tercantum di dalam Perjanjian Kredit Akad Kredit).


R

b. Pihak / para konsumennya melalui kantor cabang dari TERGUGAT


es

I sebagai nasabah bank, tidak bisa menjadi debitur/nasabah yang baik


M

ng

karena tidak memperoleh salinan Perjanjian Kredit (Akad Kredit), dan


on
gu

Halaman 16 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam perjalanan pelaksanaan Perjanjian Kredit bisa berakibat akan

R
mengalami banyak hambatan dalam kewajiban memenuhi prestasinya.

si
10. Bahwa demikian pula antara TERGUGAT Idalam pemberian

ne
ng
fasilitas Kredit selalu didahului dengan:
 Permohonan pengajuan fasilitas Kredit dari Konsumen / Debitur
nya yang ditujukan pada TERGUGAT I.

do
gu  Surat Persetujuan Pencairan Kredit (SPPK) yang dikeluarkan
oleh TERGUGAT I.

In
A
 Menandatangani Perjanjian Kredit baik yang dibuat dibawah
tangan maupun yang dibuat secara Notariil, dan
ah

Membuat dan Menandatangani Akta Pemberian Hak Tanggungan

lik

(APHT) maupun Surat Kuasa Membebani Hak Tanggungan (SKMHT)
sebagai syarat untuk pendaftaran Penerbitan Sertifikat Hak Tanggungan
am

ub
(SHT) yang merupakan suatu bukti bahwa terhadap Sertifikat Hak Milik
tersebut telah diikat dengan hak tanggungan sebagai jaminan hutang
ep
pada TERGUGAT I melalui kantor cabang masing-masing tempat
k

Konsumen / Debitur diberikan fasilitas kredit dan apabila konsumen /


ah

debitur tersebut ingkar janji (wantprestasi) maka objek jaminan tersebut


R

si
akan dilelang oleh TERGUGAT I melalui TERGUGAT II.
11. Bahwa oleh karena kepada para Konsumen/debitur LIANG BUNG

ne
ng

SYAM,BRIAN HARTANTO L,JANNUAR PRIBADI L secara sepihka oleh


TERLAWAN I dianggap want prestasi tanpa adanya Penetapan dari Ketua

do
gu

Pengadilan Negeri yang menyatakan Bahwa Konsumen/debitur LIANG


BUNG SYAM,BRIAN HARTANTO L,JANNUAR PRIBADI Ltelah want
prestasi TERLAWAN I berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang No.4 tahun
In
A

1996 melakukan lelang Eksekusi Hak Tanggungan terhadap obyek


Jaminan yang diselenggarakan pada:
ah

lik

- Hari/tanggal : Rabu,29 Agustus 2018


- Jam : 11.00 WITA atau 10.00 WIB sesuai waktu
m

ub

server
- Tempat :Ruang KPKNL Makassar Jalan Urip
ka

Sumiharjo KM
ep

4 GKN I lantai 2 Makassar terhadap Obyek


ah

Jaminan milik:
R

- BRIAN HARTANTO L berupa:


es

- Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Guna Banguan


M

ng

(SHGB) No.20144/Mangasa luas 103 m² atas nama PT.Duta


on
gu

Halaman 17 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Niaga Nusa Makmur terletak di Jalan Daeng Tata lama

R
Kompleks River Side Blok B No.9 Kelurahan Mangasa

si
kecamatan Tamalate,kota Makassar Provinsi Sulawesi

ne
ng
Selatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di Makassar
tanggal 01 November 2012.
- Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM)

do
gu No.821/Maccini luas 118 m² atas nama LIDWINA
JAPARDANA terletak di Jalan Maccini Baru No.45 kelurahan

In
A
Maccini kecamatan Makassar kota Makassar Provinsi
Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di
ah

Makassar.

lik
- JANNUAR PRIBADI L berupa:Tanah dan Bangunan Ruko
Sertifikat Hak Guna Banguan (SHGB) No.20118/Mangasa luas 144
am

ub
m² atas nama PT.Duta Niaga Nusa Makmur terletak di desa
Mangasa kecamatan Tamalate Kota Makassar Provinsi Sulawesi
ep
Selatan yang di uraikan dalam Surat Ukur No.02709/2012 tanggal
k

10 September 2012 yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di


ah

Makassar tanggal 01 November 2012


R

si
dan lelang pada:
- Hari/tanggal : Kamis 16 Agustus 2018

ne
ng

- Jam : 10.00 WITA atau 09.00 WIB


- Tempat : Ruang KPKNL Makassar

do
gu

Jalan Urip Sumiharjo KM 4 GKN I lantai 2 Makassar


Untuk obyek Jaminan milik LIANG BUNG SYAM berupa: Tanah Bangunan
Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM) No.20260 atas nama LIANG BUNG SYAM
In
A

terletak di Jalan Maccini Baru No.45 kelurahan Maccini Gusung


kecamatan Makassar kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang
ah

lik

diterbitkan oleh TERGUGAT III di Makassar


12. Bahwa atas lelang terhadap objek jaminan dalam :
m

ub

1) Tanah dan Bangunan Ruko Sertifikat Hak Guna Banguan (SHGB)


No.20118/Mangasa luas 144 m² atas nama PT.Duta Niaga Nusa
ka

Makmur terletak di desa Mangasa kecamatan Tamalate Kota


ep

Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang di uraikan dalam Surat


ah

Ukur No.02709/2012 tanggal 10 September 2012 yang diterbitkan


R

oleh TERGUGAT III di Makassar tanggal 01 November 2012.


es

2) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Guna Banguan (SHGB)


M

ng

No.20144/Mangasa luas 103 m² atas nama PT.Duta Niaga Nusa


on
gu

Halaman 18 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Makmur terletak di Jalan Daeng Tata lama Kompleks River Side Blok

R
B No.9 Kelurahan Mangasa kecamatan Tamalate,kota Makassar

si
Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di

ne
ng
Makassar tanggal 01 November 2012.
3) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM) No.821/Maccini
luas 118 m² atas nama LIDWINA JAPARDANA terletak di Jalan

do
gu Maccini Baru No.45 kelurahan Maccini kecamatan Makassar kota
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh

In
A
TERGUGAT III di Makassar.
4) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM) No.20260 atas
ah

nama LIANG BUNG SYAM terletak di Jalan Maccini Baru No.45

lik
kelurahan Maccini Gusung kecamatan Makassar kota Makassar
Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di
am

ub
Makassar
dan lelang yang diselenggarakan oleh TERGUGAT III di Makassar
ep
berdasarkan pasal 6 Undang-Undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak
k

Tanggungan,yang berbunyi: "Apabila debitor cidera janji, pemegang Hak


ah

Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual obyek Hak


R

si
Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta
mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut".

ne
ng

13. Bahwa cidera janji sebagamana dimaksud adalah tanpa adanya


Penetapan dari Ketua Pengadilan Negeri Makassar yang menyatakan

do
gu

bahwa PARA PENGGUGAT telah wanprestasi atau ingkar janji.


14. Bahwa Yurisprodensi dalam putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia nomor 2903/K/Pdt/1999 tanggal 10 April 2001, Mahkamah
In
A

Agung Republik Indonesia menegaskan kembali pendiriannya mengenai


syarat-syarat kesahihan suatu grosse akte menurut pasal 224 HIR, yaitu
ah

lik

suatu akte hipotek maupun akte pengakuan utang yang berjudul “Demi
Keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” mempunyai kekuatan
m

ub

eksekutorial seperti halnya putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap,


apabila di dalam grosse akte tersebut telah tercantum dengan pasti jumlah
ka

yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur maupun batas waktu
ep

pelunasan utang tersebut, disamping di dalam grosse akte tersebut tidak


ah

boleh memuat suatu perjanjian atau syarat-syarat lain selain kewajiban


R

pembayaran sejumlah utang tertentu yang harus dilakukan oleh debitur


es

kepada kreditur.
M

ng

on
gu

Halaman 19 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15. Bahwa pelaksanaan eksekusi hak tanggungan berdasarkan hak

R
pemegang hak tanggungan pertama untuk menjual langsung objek hak

si
tanggungan (pasal 6 UUHT) tidak sah berdasarkan Putusan Mahkamah

ne
ng
Agung Republik Indonesia tanggal 30 Januari 1986 nomor
3210/K/Pdt/1984 yang tidak membenarkan penjualan oleh kreditor melalui
lelang tanpa adanya fiat dari Pengadilan Negeri setempat. Dalam putusan

do
gu tersebut, dikemukakan oleh pemohon kasasi bahwa pelelangan dilakukan
dengan parate eksekusi, tetapi MA Republik Indonesia mempertimbangkan

In
A
“Bahwa berdasarkan Pasal 224 HIR pelaksanaan pelelangan sebagai
akibat adanya grosse akte hipotek dengan memakai kepala “Demi
ah

keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa” yang mempunyai

lik
kekuatan yang sama dengan keputusan pengadilan, seharusnya
dilaksanakan atas perintah dari pimpinan Ketua Pengadilan Negeri apabila
am

ub
tidak terdapat perdamaian pelaksanaan. Setelah berlakunya UUHT, dalam
praktek keentuan pasal 6 tetap harus memenuhi syarat antara lain :
ep
a) Tetap diperlukan adanya fiat dari Ketua Pengadilan Negeri
k

(berdasarkan petunjuk MA dalam buku II MA Republik Indonesia tahun


ah

1994 halaman 143, yang menyatakan eksekusi harus atas perintah


R

si
dan dibawah pimpinan Ketua Pengadilan Negeri dimana ketentuan ini
diberlakukan juga terhadap eksekusi hak tanggungan sebagaimana

ne
ng

dimaksud pada Putusan MA nomor 3201/K/Pdt/1984 tanggal 30


Januari 1986 dan

do
gu

b) Jika tidak ada fiat dari Ketua Pengadilan Negeri, kantor lelang
mensyaratkan agar ada persetujuan harga limit lelang dari pemberi
hak tanggungan kecuali ia sudah tidak diketahui lagi keberadaannya
In
A

dan harus ada surat pernyataan dari pemegang hak tanggungan untuk
bertanggung jawab bila ada gugatan di kemudian hari.
ah

lik

16. Bahwa oleh karena dalam Undang-Undang No. 4 tahun 1996


tentang Hak Tanggungan masih belum ada peraturan pelaksanaannya
m

ub

sehingga untuk peraturan pelaksanaan nya meminjam Peraturan Menteri


Keuangan No. 93/PMK.06/2010. yang telah di ubah dengan nomor
ka

107/PMK.010/2015 dan yang terakhir kalinya dirubah dengan nomor


ep

27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang.


ah

 Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 merupakan


R

ketentuan intern jajaran Kementerian Keuangan khususnya Direktorat


es

Jeneral Kekayaan Negara yaitu memberi petunjuk tentang


M

ng

pelaksanaan lelang;
on
gu

Halaman 20 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Bahwa muatan materi dalamPeraturan Menteri Keuangan No.

R
93/PMK.06/2010 sepanjang tentang LELANG EKSEKUSI PASAL 6

si
Undang-Undang Hak Tanggungan (misalnya Pasal 5, Pasal 36 (5)

ne
ng
dan peraturan terkait dalam Peraturan Menteri Keuangan No.
93/PMK.06/2010), menjadi sumber hukum berlakunya eksekusi parat
Undang-Undang Hak Tanggungan di dalam praktek.

do
gu  Bahwa sebagai sumber hukum berlakunya eksekusi parat
Undang-Undang Hak Tanggungan, Peraturan Menteri Keuangan No.

In
A
93/PMK.06/2010 TIDAK MEMENUHI SYARAT BENTUK HUKUM
yang dimaksud Undang-Undang Hak Tanggunganjucties Undang-
ah

Undang No. 10 Th 2004 dan Undang-Undang No. 12 Th 2011 yang

lik
menentukan bentuk hukum peraturan pelaksanaan eksekusi obyek
Hak Tanggungan adalah PERATURAN PEMERINTAH;
am

ub
 Bahwa selain tidak memenuhi syarat bentuk peraturan
pelaksanan, sepanjang tentang eksekusi obyek Hak Tanggungan,
ep
Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 melampaui batas
k

wewenang.
ah

 Artinya Menteri Keuangan TIDAK BERWENANG membuat


R

si
peraturan tentang pelaksanan eksekusi obyek Hak Tanggungan
sebagaimana dimaksud Pasal 26 UUHT. Hal ini terlihat jelas dari

ne
ng

JUDUL Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 yaitu


PETUNJUK PELAKSANAAN LELANG. Dari judul tersebut diketahui

do
gu

tujuan dikeluarkan Peraturan Menteri Keuangan, yaitu pemberian


petunjuk kepada jajaran di bawahnya tentang pelaksanaan lelang,
BUKAN SUMBER HUKUM BERLAKUNYA EKSEKUSI OBYEK HAK
In
A

TANGGUNGAN.
17. Bahwa perihal ketentuan yang sekarang berlaku bagi eksekusi
ah

lik

obyek Hak Tanggungan ditemukan pengaturannya di dalam Pasal 26


Undang-Undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan dan
m

ub

Penjelasannya serta Penjelasan Umum Angka 9 Undang-Undang No. 4


tahun 1996 tentang Hak Tanggungan.Di dalam Pasal 26 Undang-Undang
ka

No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan dan Penjelasannya ditentukan:


ep

Selama belum ada peraturan perundang-undangan yang mengaturnya,


ah

dengan memerhatikan ketentuan Pasal 14, peraturan mengenai eksekusi


R

hipotik yang ada pada mulai berlakunya undang-undang ini, berlaku


es

terhadap eksekusi hak tanggungan.


M

ng

on
gu

Halaman 21 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Yang dimaksud dengan peraturan mengenai eksekusi hipotik yang ada

R
dalam pasal ini, adalah ketentuan yang ada dalam Pasal 224 HIR/ Pasal

si
258 RBg.

ne
ng
Selanjutnya di dalam Penjelasan Umum angka 9 Undang-Undang No. 4
tahun 1996 tentang Hak Tanggungan antara lain ditentukan:
Walaupun secara umum ketentuan tentang eksekusi telah diatur dalam

do
gu Hukum Acara Perdata yang berlaku, dipandang perlu untuk memasukkan
secara khusus ketentuan tentang eksekusi hak tanggungan dalam

In
A
undang-undang ini, yaitu yang mengatur lembaga parate executie
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 HIR/ Pasal 258 RBg.
ah

Agar ada kesatuan pengertian dan kepastian mengenai penggunaan

lik
peraturan-peraturan tersebut (Pasal 224 HIR/ Pasal 258 RBg-pembanding)
ditegaskan lebih lanjut dalam undang-undang ini, bahwa selama belum
am

ub
ada peraturan perundang-undangan yang mengaturnya, peraturan
mengenai eksekusi hipotik yang diatur di dalam kedua reglement tersebut,
ep
berlaku terhadap eksekusi hak tanggungan.
k

Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa dilihat dari prosedurnya,


ah

eksekusi obyek Hak Tanggungan yang sekarang berlaku adalah eksekusi


R

si
pertolongan hakim menurut Pasal 224 HIR/ Pasal 258 RBg. HIR dan RBg
adalah ketentuan Hukum Acara Perdata yang berlaku saat ini. Di sini

ne
ng

terlihat, bahwa prosedur pelaksanaan eksekusi menggunakan ketentuan


eksekusi grosse akta yang ketentuannya berada di dalam Hukum Acara

do
gu

Perdata. Dengan kata lain, di dalam melaksanakan eksekusi obyek Hak


Tanggungan, pembentuk Undang-Undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan (HUKUM MATERIIL PERDATA) “menggunakan” ketentuan
In
A

tentang eksekusi hipotek yang ada dalam HUKUM ACARA PERDATA.


Istilah “meminjam” mengandung makna:
ah

lik

“ketentuan pelaksanaan eksekusi obyek Hak Tanggungan adalah Pasal


224 HIR/ Pasal 258 RBg jo. Pasal 14 Undang-Undang No. 4 tahun 1996
m

ub

tentang Hak Tanggungan. Seluruh jenis eksekusi dalam Undang-Undang


No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan (eksekusi parat, eksekusi
ka

pertolongan hakim, dan eksekusi penjualan di bawah tangan) belum


ep

berlaku karena belum ada Peraturan Pemerintah yang dimaksud oleh


ah

Pasal 26 Undang-Undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan.


R

Sehubungan dengan istilah “menggunakan” tersebut, maka walaupun


es

prosedur eksekusi menurut Pasal 224 HIR/ Pasal 258 RBg sama dengan
M

ng

prosedur eksekusi menurut Pasal 20 (1) b UUHT, namun yang berlaku


on
gu

Halaman 22 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah ketentuan Pasal 224 HIR/ Pasal 258 RBg bukan ketentuan Pasal

R
20 (1) b Undang-Undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan

si
Prosedur eksekusi menurut Pasal 224 HIR/ Pasal 258 RBg adalah, pada

ne
ng
saat debitor wanprestasi, maka kreditor mohon kepada KPN (Ketua
Pengadilan Negeri) dengan mengatakan: “Bapak Ketua Pengadilan
Negeri, berhubung debitor wanprestasi, maka saya mohon sertifikat Hak

do
gu Tanggungan dieksekusi”. Berdasarkan permohonan eksekusi tersebut
selanjutnya KPN melaksanakan eksekusi yang prosedurnya sama dengan

In
A
eksekusi putusan pengadilan tanpa sita jaminan, yaitu diawali dari
aanmaning, kemudian sita eksekusi atas obyek HT, dan dilanjutkan
ah

dengan lelang eksekusi oleh Pejabat Lelang Negara/ KPKNL

lik
 In casu, Lelang dilakukan berdasarkan ketentuan Pasal 6 Undang-
Undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang belum
am

ub
berlaku karena belum adanya Peraturan Pemerintah yang dimaksud
oleh Pasal 26 Undang-Undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak
ep
Tanggungan, maka dapat dikatakan bahwa lelang dilakukan
k

berdasarkan peraturan yang belum berlaku, atau dapat dikatakan


ah

sebagai LELANG TANPA DASAR HUKUM;


R

si
 Lelang yang dilakukan tanpa dasar hukum adalah perbuatan
melawan hukum

ne
ng

18. Bahwa terhadap ketentuan peraturan perundang-undang tersebut


pelaksanaan lelang oleh TERGUGAT I melalui TERGUGAT II yang

do
gu

didasarkan pada Pasal 6 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 adalah


CACAT HUKUM;
19. Bahwa menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996,
In
A

keberlakuan ketentuan tentang eksekusi yang diatur dalam Pasal 20


Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 memerlukan peraturan
ah

lik

pelaksanaan, suatu peraturan yang mengatur lebih lanjut tentang prosedur


eksekusi dari masing-masing jenis eksekusi yang ada.
m

ub

20. Bahwa lelang yang dilakukan berdasarkan ketentuan Pasal 6


Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 belum dapat diberlakukan karena
ka

belum adanya Peraturan Pemerintah yang dimaksud oleh Pasal 26


ep

Undang-Undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan;


ah

21. Bahwadengandemikian lelang yang dilaksanakan oleh


R

TERGUGAT II adalah tanpa dasar hukum yang jelas atau lelang ILLEGAL;
es
M

ng

on
gu

Halaman 23 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
22. Bahwa oleh karena lelang yang dilaksanakan oleh TERGUGATII

R
adalah tanpa dasar hukum yang jelas, maka sudah selayaknya lelang atas

si
obyek jaminan kredit berupa sebidang tanah yang diuraikan dalam:

ne
ng
1) Tanah dan Bangunan Ruko Sertifikat Hak Guna Banguan (SHGB)
No.20118/Mangasa luas 144 m² atas nama PT.Duta Niaga Nusa
Makmur terletak di desa Mangasa kecamatan Tamalate Kota

do
gu Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang di uraikan dalam Surat
Ukur No.02709/2012 tanggal 10 September 2012 yang diterbitkan

In
A
oleh TERGUGAT III di Makassar tanggal 01 November 2012.
2) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Guna Banguan (SHGB)
ah

No.20144/Mangasa luas 103 m² atas nama PT.Duta Niaga Nusa

lik
Makmur terletak di Jalan Daeng Tata lama Kompleks River Side Blok
B No.9 Kelurahan Mangasa kecamatan Tamalate,kota Makassar
am

ub
Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di
Makassar tanggal 01 November 2012.
ep
3) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM) No.821/Maccini
k

luas 118 m² atas nama LIDWINA JAPARDANA terletak di Jalan


ah

Maccini Baru No.45 kelurahan Maccini kecamatan Makassar kota


R

si
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh
TERGUGAT III di Makassar.

ne
ng

4) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM) No.20260 atas


nama LIANG BUNG SYAM terletak di Jalan Maccini Baru No.45

do
gu

kelurahan Maccini Gusung kecamatan Makassar kota Makassar


Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di
Makassar.
In
A

menjadi TIDAK SAH dan CACAT HUKUM.


23. Bahwa dalam in qasuTERGUGATII telah membantu TERGUGAT I
ah

lik

dalam melakukan LELANG TANPA DASAR HUKUM YANG SAH yaitu


membantu TERGUGAT I adalah merupakan perbuatan hukum;
m

ub

24. Bahwa oleh karena LELANG TANPA DASAR HUKUM YANG SAH
adalah PERBUATAN MELAWAN HUKUM, maka menurut hukum lelang
ka

tidak sah, dan memerintahkan TERGUGAT III.untuk melakukan blokir


ep

terhadap :
ah

1) Tanah dan Bangunan Ruko Sertifikat Hak Guna Banguan (SHGB)


R

No.20118/Mangasa luas 144 m² atas nama PT.Duta Niaga Nusa


es

Makmur terletak di desa Mangasa kecamatan Tamalate Kota


M

ng

Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang di uraikan dalam Surat


on
gu

Halaman 24 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ukur No.02709/2012 tanggal 10 September 2012 yang diterbitkan

R
oleh TERGUGAT III di Makassar tanggal 01 November 2012.

si
2) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Guna Banguan (SHGB)

ne
ng
No.20144/Mangasa luas 103 m² atas nama PT.Duta Niaga Nusa
Makmur terletak di Jalan Daeng Tata lama Kompleks River Side Blok
B No.9 Kelurahan Mangasa kecamatan Tamalate,kota Makassar

do
gu Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di
Makassar tanggal 01 November 2012.

In
A
3) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM) No.821/Maccini
luas 118 m² atas nama LIDWINA JAPARDANA terletak di Jalan
ah

Maccini Baru No.45 kelurahan Maccini kecamatan Makassar kota

lik
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh
TERGUGAT III di Makassar.
am

ub
4) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM) No.20260 atas
nama LIANG BUNG SYAM terletak di Jalan Maccini Baru No.45
ep
kelurahan Maccini Gusung kecamatan Makassar kota Makassar
k

Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di


ah

Makassar.
R

si
25. Bahwa permintaan blokir yang diajukanPARA PENGGUGATpada
TERGUGAT III adalah sesuai dengan Peaturan Pemerintah No. 24 tahun

ne
ng

1997 tentang Pendaftaran Tanah pada pasal 45 ayat (1) huruf e yang
berbunyi: "Tanah ybs merupakan objek sengketa di Pengadilan".

do
gu

26. Bahwa oleh karena Lelang terhadap obyek jaminan tersebut


dibawah ini:
1) Tanah dan Bangunan Ruko Sertifikat Hak Guna Banguan (SHGB)
In
A

No.20118/Mangasa luas 144 m² atas nama PT.Duta Niaga Nusa


Makmur terletak di desa Mangasa kecamatan Tamalate Kota
ah

lik

Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang di uraikan dalam Surat


Ukur No.02709/2012 tanggal 10 September 2012 yang diterbitkan
m

ub

oleh TERGUGAT III di Makassar tanggal 01 November 2012.


2) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Guna Banguan (SHGB)
ka

No.20144/Mangasa luas 103 m² atas nama PT.Duta Niaga Nusa


ep

Makmur terletak di Jalan Daeng Tata lama Kompleks River Side Blok
ah

B No.9 Kelurahan Mangasa kecamatan Tamalate,kota Makassar


R

Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di


es

Makassar tanggal 01 November 2012.


M

ng

on
gu

Halaman 25 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM) No.821/Maccini

R
luas 118 m² atas nama LIDWINA JAPARDANA terletak di Jalan

si
Maccini Baru No.45 kelurahan Maccini kecamatan Makassar kota

ne
ng
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh
TERGUGAT III di Makassar.
4) Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM) No.20260 atas

do
gu nama LIANG BUNG SYAM terletak di Jalan Maccini Baru No.45
kelurahan Maccini Gusung kecamatan Makassar kota Makassar

In
A
Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di
Makassar.
ah

yang diselenggarakan oleh TERGUGAT IIIatas permohonan TERGUGAT

lik
Iadalah TIDAK SAH dan CACAT HUKUM. Sehingga artas kejadian
tersebut PENGGUGAT merasa di rugikan oleh para TERGUGAT dan tidak
am

ub
berlebihan apabila PENGGUGAT meminta ganti rugi secara tanggung
Renteng kepada para TERGUGAT baik secara materiil maupun
ep
immateriil.sebagai berikut:
k

- Secara Materiil sesuai dengan apa yang di atur dalam Pasal 62


ah

ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan


R

si
Konsumen. yang berbunyi : Pelaku usaha yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 13

ne
ng

ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf e,
ayat (2), dan Pasal 18 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5

do
gu

(lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00


(dua miliar rupiah).
- Secara Immateriil sebesar Rp 2.000.000.000,- (dua Miliar Rupiah)
In
A

akibat beban psikologis dan menderita/mengalami trauma secara psikis


menanggung malu dan telah dicemarkan nama baik nya dengan
ah

lik

adanya pengumuman lelang melalui media massa / lelang.


27. Bahwa pemberian ganti rugi tersebut sebagaimana di atur dalam
m

ub

Undang-Undang di bawah ini


A. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
ka

Konsumen
ep

Tentang Pertanggung Jawab Pelaku Usaha.


ah

- Pasal 19 yang berbunyi:


R

1. Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi


es

atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen


M

ng

on
gu

Halaman 26 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan

R
atau diperdagangkan.

si
2. Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat

ne
ng
berupa pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau
jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan
kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan

do
gu ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7

In
A
(tujuh) hari setelah tanggal transaksi.
4. Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1
ah

dan ayat 2 tidak menghapuskan kemungkinan adanya tuntutan

lik
pidana berdasarkan pembuktian lebih lanjut mengenai adanya
unsur kesalahan.
am

ub
5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2
tidak berlaku apabila pelaku usaha dapat membuktikan bahwa
ep
kesalahan tersebut merupakan kesalahan konsumen.
k

- Pasal 22 yang berbunyi :Pembuktian terhadap ada tidaknya


ah

unsur kesalahan dalam kasus pidana sebagaimana dimaksud


R

si
dalam Pasal 19 ayat 4, Pasal 20, dan Pasal 21 merupakan beban
dari tanggung jawab pelaku usaha tanpa menutup kemungkinan

ne
ng

bagi jaksa untuk melakukan pembuktian.


- Pasal 23 yang berbunyi :Pelaku usaha yang menolak

do
gu

dan/atau tidak memberi tanggapan dan/atau tidak memenuhi ganti


rugi atas tuntutan konsumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal
19 ayat 1, ayat 2, ayat 3, dan ayat 4, dapat digugat melalui badan
In
A

penyelesaian sengketa konsumen atau mengajukan ke badan


peradilan di tempat kedudukan konsumen.
ah

lik

- Pasal 28 yang berbunyi :Pembuktian terhadap ada tidaknya


unsur kesalahan dalam gugatan ganti rugi sebagaimana dimaksud
m

ub

dalam Pasal 19, Pasal 22, dan Pasal 23 merupakan beban dan
tanggung jawab pelaku usaha.
ka

B. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa


ep

Keuangan
ah

Pasal 30 yang berbunyi :


R

1. Untuk Perlindungan konsumen dan masyarakat


es

,Otoritas Jasa keuangan berwenang melakukan pembelaan


M

ng

hukum, yang meliputi :


on
gu

Halaman 27 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. memerintahkan atau melakukan tindakan tertentu

R
tertentu kepada Lembaga Jasa Keuangan untuk

si
menyelesaikan Pengaduan konsumen yang di rugikan

ne
ng
Lembaga Jasa Keuangan di maksud;
b. mengajukann gugatan:
1. Untuk memperoleh kembali harta kekayaan

do
gu milik pihak yang drugikan dari pihak yang
menyebabkan kerugian dimaksud dibawah

In
A
penguasaan pihak lain dengan itikad tidak
baik;dan/atau
ah

2. Untuk memperoleh ganti kerugian dari pihak

lik
yang menyebabkan kerugian pada konsumen
dan/atau lembaga Jasa Keuangan sebagai akibat
am

ub
dari pelanggaran atas peraturan perundang-
undangan di sektor Jasa Keuangan.
ep
2. Ganti kerugian sebagaimana di maksud ayat (1)
k

huruf b angka 2 hanya digunakan untuk pembayaran ganti


ah

kerugian kepada pihak yang dirugikan,


R

si
C. KUH Perdata
1. Pasal 1365 yang berbunyi: Menyebutkan bahwa setiap

ne
ng

Perbuatan melawan Hukum yang membawa kerugian kepada orang


lain,mewajibkan orang karena salahnya menerbitkan kerugian

do
gu

itu,mengganti kerugian tersebut.


2. Pasal 1366 yang berbunyi: Setiap orang bertanggung jawab
atas kerugian yang di sebabkan perbuatan-perbuatan,melainkan
In
A

juga atas kerugian yang di sebabkan kelalaian atau


kesembronoanya.
ah

lik

dari uraian Pasal Pasal tersebut di atas tidak berlebihan


PELAWAN,Mohon kepada Yang Mulia Ketua Majelis Hakim yang
m

ub

memeriksa puusan ini mengabulkan tuntuntan hukum ganti rugi akibat


kelalaian yang dilakukan oleh PARA TERGUGAT
ka

Maka berdasarkan uraian tersebut diatas mohon kepada Ketua Pengadilan


ep

Negeri Makassar c/q Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini
ah

dan mengadili perkara a. quo menjatuhkan putusan sebagai berikut :


R

DALAM PROVISI
es

Memerintahkan kepada TERGUGAT I untuk tidak melakukan lelang Eksekusi


M

ng

Hak Tanggungan terhadap :


on
gu

Halaman 28 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik No.20124/Lajangiru

R
luas 111 m² atas nama Lidwina Japardana terletak di desa Lajang Iru

si
kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan

ne
ng
yang di uraikan dalam Surat Ukur No.00087/2002 tanggal 20 Februari
2002 yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di Makassar tanggal 18 April
2002.

do
gu DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan GugatanPENGUGGAT untuk seluruhnya;

In
A
2. Menyatakan TERGUGAT I,TERGUGAT II,TERGUGAT III dan
TERGUGAT IV telah melakukan perbuatan melawan hukum;
ah

3. Menyatakan TERGUGAT I,TERGUGAT II,TERGUGAT III dan

lik
TERGUGAT IVmelakukan perbuatan melawan hukum terhadap Undang-
Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;
am

ub
4. Menyatakan BATAL DEMI HUKUM lelang yang di selenggarakan
oleh TERGUGAT IIIatas Permohonan TERGUGAT I;
ep
5. Memerintahkan kepada TERLAWAN III untuk memblokir:
k

 Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik


ah

No.20124/Lajangiru luas 111 m² atas nama Lidwina Japardana


R

si
terletak di desa Lajang Iru kecamatan Ujung Pandang Kota
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang di uraikan dalam

ne
ng

Surat Ukur No.00087/2002 tanggal 20 Februari 2002 yang


diterbitkan oleh TERGUGAT III di Makassar tanggal 18 April

do
gu

2002.
 Tanah dan Bangunan Ruko Sertifikat Hak Guna Banguan
(SHGB) No.20118/Mangasa luas 144 m² atas nama PT.Duta
In
A

Niaga Nusa Makmur terletak di desa Mangasa kecamatan


Tamalate Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang di
ah

lik

uraikan dalam Surat Ukur No.02709/2012 tanggal 10


September 2012 yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di
m

ub

Makassar tanggal 01 November 2012.


 Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Guna Banguan
ka

(SHGB) No.20144/Mangasa luas 103 m² atas nama PT.Duta


ep

Niaga Nusa Makmur terletak di Jalan Daeng Tata lama


ah

Kompleks River Side Blok B No.9 Kelurahan Mangasa


R

kecamatan Tamalate,kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan


es

yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di Makassar tanggal 01


M

ng

November 2012.
on
gu

Halaman 29 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM)

R
No.821/Maccini luas 118 m² atas nama LIDWINA JAPARDANA

si
terletak di Jalan Maccini Baru No.45 kelurahan Maccini

ne
ng
kecamatan Makassar kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan
yang diterbitkan oleh TERGUGAT III di Makassar.
 Tanah Bangunan Ruko Sertifikat Hak Milik (SHM) No.20260

do
gu atas nama LIANG BUNG SYAM terletak di Jalan Maccini Baru
No.45 kelurahan Maccini Gusung kecamatan Makassar kota

In
A
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang diterbitkan oleh
TERGUGAT III di Makassar.
ah

agar tidak di pindah kepada pihak lain.

lik
6. Menyatakan PARA TERGUGAT membayar ganti rugi secara
tanggung renteng secara materiil sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua
am

ub
milyar rupiah) sesuai yang diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen dan secara Inmateriil sebesar Rp
ep
2.000.000.000,-(dua miliar rupiah).
k

7. Menghukum TERGUGAT I,TERGUGAT II,TERGUGAT III dan


ah

TERGUGAT IV untuk mentaati dan melaksanakan putusan dalam


R

si
perkara ini;
8. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan

ne
ng

terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya verzet,


banding maupun kasasi dariPARA TERGUGAT;

do
gu

9. Menghukum TERGUGAT I,TERGUGAT II,TERGUGAT III dan


TERGUGAT IV untuk membayar semua biaya perkara yang timbul
sebagai akibat adanya gugatan ini.
In
A

Atau Jika Ketua Pengadilan Negeri Makassar c/q Yang Mulia Majelis Hakim
yang mengadili perkara ini mempunyai pertimbangan lain atas putusan, mohon
ah

lik

diputus seadil-adilnya. (ex aequo et bono)..


Menimbang,bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan Kuasa
m

ub

para Penggugat hadir sdr. Tio Serepina, S.H., LL.M., Dkk, Berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 24 September 2018. Untuk Tergugat I hadir Kuasanya
ka

sdr. Arif Tri Cahyono, Dkk, Kepala Bagian Hukum PT. Bank Rakyat Indonesia
ep

(Persero) Tbk. Kantor Wilayah Makassar, Para Legal Officer, ................


ah

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian


R

diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1
es

Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk


M

ng

on
gu

Halaman 30 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Muhammad Salam Giribasuki, S.H., Hakim pada Pengadilan Negeri Makassar,

R
sebagai Mediator;

si
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 11

ne
ng
Desember 2018, upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;
Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan
dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh

do
gu Penggugat;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut para

In
A
Tergugat I memberikan jawabannya tertanggal 15 Januari 2019 pada pokoknya
sebagai berikut:
ah

A. DALAM EKSEPSI :

lik
EKSEPSI I
am

ub
YLPKK / PENGGUGAT TIDAK MEMPUNYAI KAPASITAS (LEGAL STANDING)
DALAM MENGAJUKAN GUGATAN A QUO
1.Bahwa Dalam gugatan para penggugat tgl 27 Agustus 2018, Yayasan
ep
k

Lembaga Perlindungan Konsumen Kalimantan (YLPKK) bertindak


ah

atas nama Liang Bung Syam, Brian Hartanto Lilisentosa, dan


R
Jannuar Pribadi L. mengajukan gugatan tentang perbuatan melawan

si
hukum yang telah dituduhkan kepada Tergugat I;

ne
ng

2.Bahwa Lembaga Perlindungan Konsumen Kalimantan (YLPKK) bertindak


atas nama debitur Liang Bung Syam, Brian Hartanto Lilisentosa, dan
Jannuar Pribadi L. sebagai pihak yang telah mengadukan

do
gu

permasalahan terkait hutang piutang antara pihak Liang Bung Syam,


Brian Hartanto Lilisentosa, dan Jannuar Pribadi L. selaku debitur dari
In
A

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Selaku kreditur ;

3. Bahwa Dalam Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi


ah

lik

Pengadilan Dalam Empat Lingkungan Peradilan Mahkamah Agung


edisi 2007 pada halaman 65 angka 1 disebutkan Organisasi
m

ub

Kemasyarakatan/Lembaga swadaya Masyarakat dapat mengajukan


Gugatan untuk kepentingan masyarakat;
ka

Dengan mengacu pada petunjuk teknis tersebut maka dapat


ep

disimpulkan kepentingan individu tidak dapat diajukan oleh Lembaga


ah

Perlindungan Konsumen, tetapi Gugatan yang dapat diwakili oleh


R

Lembaga Perlindungan Konsumen adalah masyarakat pengguna barang


es

/jasan (konsumen) yang merasa telah dan akan dirugikan secara


M

ng

keseluruhan oleh pelaku usaha ;


on
gu

Halaman 31 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam surat gugatan ternyata Para Penggugat mengajukan gugatan

R
hanya untuk kepentingan Liang Bung Syam, Brian Hartanto

si
Lilisentosa, dan Jannuar Pribadi L. yang merupakan debitur BRI

ne
ng
Kantor Cabang Somba Opu (Tergugat I) yang merasa dirugikan ;
Karena Gugatan Para Penggugat hanya mengajukan Gugatan
untuk mewakili kepentingan individu semata, maka Penggugat

do
gu tidak memenuhi syarat formal dalam mengajukan Gugatan ;
4. Bahwa YLPKK bertindak sebagai kuasa dari Liang Bung Syam, Brian

In
A
Hartanto Lilisentosa, dan Jannuar Pribadi L. mengajukan gugatan
di pengadilan dengan dasar Peraturan Pemerintah Nomor 59
ah

Tahun 2001 tentang Lembaga Perlindungan Konsumen

lik
Swadaya Masyarakat
yang terdapat di dalam Pasal 3 dan Pasal 7. Pasal 3 menyebutkan
am

ub
"membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya termasuk
menerima keluhan atau pengaduan konsumen". Sedangkan Pasal
ep
7 berbunyi "dalam membantu konsumen untuk memperjuangkan
k

haknya LPKSM dalam memberikan advokasi atau pemberdayaan


ah

konsumen agar mampu memperjuangkan haknya secara mandiri,


R

si
baik secara perorangan atau kelompok";
Penggugat /YLPKK tidak mempunyai wewenang sebagai kuasa

ne
ng

dari debitur mengajukan gugatan ke pengadilan. Dasarnya adalah:


a. Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No. 18 Tahun 2003

do
gu

tentang Advokat ("UU Advokat") menyebutkan bahwa :


"Jasa hukum adalah /asa vang diberikan advokat berupa
memberikan konsultasi hukum, bantuan hukum,
In
A

menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela,


dan melakukan tindakan hukum /ain untuk kepentingan
ah

lik

hukum klien."
Sehingga hanya advokat yang boleh bertindak untuk dan
m

ub

atas nama klien dalam hal ini Liang Bung Syam, Brian
Hartanto Lilisentosa, dan Jannuar Pribadi L.
ka

b. Dasar hukum yang digunakan oleh YLPKK dengan


ep

mencantumkan Pasal 3 dan Pasal 7 Peraturan


ah

Pemerintah Nomor 59 Tahun 2001 tentang Lembaga


R

Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat adalah


es

keliru. Hal tersebut tidak dipahami oleh Penggugat


M

ng

bahwa YLPKK hanya berperan memberikan advokasi


on
gu

Halaman 32 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam artian bukan sebagai advokat. Tidak serta merta

R
dengan Peraturan Pemerintah tersebut anggota YLPKK

si
dapat langsung menjadi advokat.

ne
ng
c. Agar kiranya Majelis hakim melakukan pemeriksaan
terhadap dasar berdirinya YLPKK. Mohon akta " akta
Pendirian YLPKK No 201 tanggal 26 Januari 2013 yang

do
gu dibuat oleh Notaris Henny rupianti, berkedudukan di
Banjarmasin"

In
A
Majelis hakim perkara a quo memastikan bahwa apakah
YLPKK merupakan bentuk dari LPKSM sesuai dengan
ah

Peraturan Pemerintah No 59 tahun 2001. Mengingat

lik
YLPKK sudah menyimpang jauh dari maksud adanya
Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat.
am

ub
d. Selain itu mohon kiranya Majelis Hakim juga
memastikan apakah YLPKK tersebut dapat memberikan
ep
bantuan di luar kota / kabupaten atau bahkan diluar
k

provinsi dari Lembaga tersebut. Bahkan Badan yang


ah

menyelesaikan sengketa konsumen dalam hal ini Badan


R

si
Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) sajahanya
bertindak didalam wilayahnya.

ne
ng

e. Berdasar Putusan No. 6/Pdt.G/2018/PN. Skg


Pengadilan Negeri Sengkang Majelis Hakim telah

do
gu

memutus bahwa YLPK Kalimantan belum melaksanakan


kegiatannya sebagaimana dalam anggaran dasarnya
serta dalam mengajukan gugatannya hanya atas dasar
In
A

kepentingan individu semata, sehingga YLPK Kalimantan


tidak
ah

lik

memiliki kapasitas hukum untuk menggugat dalam


perkara a quo dengan menggunakan Hak Gugat
m

ub

organisasi (Legal Standing).


MAKA Berdasarkan hal diatas YLPK Kalimantan tidak mempunyai
ka

kedudukan hukum bertindak untuk dan atas nama Liang Bung


ep

Syam, Brian Hartanto Lilisentosa, dan Jannuar Pribadi L.


ah

EKSEPSI II
R

es

GUGATAN PENGGUGAT KEKURANGAN PIHAK (PLURIUM LITIS


M

ng

CONSORTIUM)
on
gu

Halaman 33 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Terhadap agunan yang diagunkan oleh para debitur

R
kepada Tergugat I yaitu :

si
- Liang Bung Syam :

ne
ng
a) SHM Nomor : 20260/Maccini Gusung atas nama Liang Bung
Syam diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama)

do
gu No. 4686/2017 berdasar APHT No. 646/2017 tanggal 13 Juli
2017 dan SKMHT No. 631/2017 tanggal 7 Juli 2017 yang
keduanya dibuat oleh Tuti Muhajji, SH. Mkn. PPAT Kota

In
A
Makassar;
- Brian Hartanto Lilisentosa :
ah

lik
a) SHGB Nomor : 20144/Mangasa atas nama PT. Duta
Niaga Nusa Makmur diikat dengan Hak Tanggungan
am

ub
Peringkat I (Pertama) No. 651/2016 berdasar APHT No.
280/2015 tanggal 21 Desember 2015 yang dibuat oleh
Ridwan Nawing, SH PPAT Kota Makassar;
ep
k

b) SHM Nomor : 821/Maccini atas nama Nyonya


ah

Lidwina Japardana diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat


R

si
I (Pertama) No. 653/2016 berdasar APHT No. 279/2015
tanggal 21 Desember 2015 yang dibuat oleh Ridwan Nawing,

ne
ng

SH PPAT Kota Makassar;


- Jannuar Pribadi L. :
a) SHGB Nomor : 20118/Mangasa atas nama PT. Duta

do
gu

Niaga Nusa Makmur diikat dengan Hak Tanggungan


Peringkat I (Pertama) No. 3147/2015 berdasar APHT No.
In
A

57/2015 tanggal 16 April 2015 dan SKMHT No.


14/SKMHT/2015 tanggal 15 April 2015 yang keduanya dibuat
ah

lik

oleh Ridwan Nawing, SH PPAT Kota Makassar ;


b) SHM Nomor: 21024/Lajangiru atas nama Nyonya
Lidwina Japardana diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat
m

ub

I (Pertama) No. 3054/2015 berdasar APHT No. 54/2015


tanggal 15 April 2015 yang dibuat oleh Ridwan Nawing, PPAT
ka

ep

Kota Makassar ;
2. Bahwa Sehingga apabila ada keberatan yang berkaitan dengan fasilitas
ah

pinjaman maupun jaminan pinjaman tersebut harus diajukan pula


R

es

kepada Notaris/PPAT Kota Makassar atas nama Ridwan Nawing.


M

SH dan Tuti Muhaiii. SH. Mkn. PPAT Kota Makassar :


ng

on
gu

Halaman 34 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa Sesuai Pasal 10 ayat (2) Undang-undang No. 4 Tahun 1996 tentang

R
Hak Tanggungan. Pemberian Hak Tanggungan tersebut tidak akan

si
terjadi tanpa pembuatan APHT oleh PPAT tersebut diatas ;

ne
ng
Atas dasar fakta hukum tersebut, sudah seharusnya Notaris/PPAT
di atas, yaitu Ridwan Nawing, SH PPAT Kota Makassar
diikutsertakan sebagai pihak dalam perkara a q u o ;

do
gu 4.Bahwa Sebagaimana yang tercatat dalam data administrasi Tergugat I, untuk
debitur:

In
A
- Liang Bung Syam :
Sesuai dengan Akta Perjanjian Kredit No. 19 tanggal 10 Mei
ah

2017 disebutkan Liang Bung Svam dan Nvonva Melisa Thio

lik
sebagai Peminjam / Pengambil Kredit pada pihak Tergugat I;
am

ub
- Brian Hartanto :
Sesuai dengan Akta Kredit Investasi No. 38 tanggal 29 Oktober
2013 yang telah beberapa kali dilakukan addendum, yang
ep
k

terakhir yaitu Addendum Kelima Restrukturisasi Kredit Nomor :


ah

35 tanggal 27 Juni 2016 disebutkan Brian Hartanto L. sebagai


R

si
Peminjam / Pengambil Kredit pada pihak Tergugat I :
- Jannuar Pribadi L. :

ne
ng

Sesuai dengan Akta Surat Hutang Dengan Jaminan No. 11


tanggal 3 September 2009 yang telah beberapa kali dilakukan
addendum, yang terakhir yaitu Addendum Kesembilan

do
gu

Restrukturisasi Kredit No. 34 tanggal 27 Juni 2016 disebutkan


Jannuar Pribadi L. dan Lidwina Japardana sebagai
In
A

Peminjam / Pengambil Kredit pada pihak Tergugat I;


5. Bahwa Sehingga apabila ada keberatan yang berkaitan
ah

lik

dengan fasilitas pinjaman maupun jaminan/agunan pinjaman


tersebut Nvonva Melisa Thio dan Lidwina Japardana harus
dimasukan sebagai pihak;
m

ub

6. Bahwa Namun dalam perkara a quo Nvonva Melisa Thio


dan Lidwina Japardana sebagai salah satu pihak yang ikut
ka

ep

berhutang atau Pengambil kredit tidak ikut serta sebagai pihak,


padahal sebagai salah satu pihak yang berhutang atau Pengambil
ah

Kredit secara hukum sudah seharusnya Nvonva Melisa Thio dan


R

es

Lidwina Japardana ikut serta sebagai pihak karena


M

bagaimanapun juga yang bersangkutan adalah pihak yang juga


ng

harus bertanggungjawab terhadap pinjamannya dan sekaligus


on
gu

Halaman 35 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
juga sangat berkepentingan terhadap Gugatan dalam perkara

R
aquo ;

si
7. Bahwa Dengan tidak diikutsertakannya PPAT Kota Makassar atas nama

ne
ng
Ridwan Nawing. SH. dan Tuti Muhajji. SH. Mkn., Nvonva
Melisa Thio serta Lidwina Japardana dalam perkara a quo
mengakibatkan gugatan a quo menjadi kekurangan pihak,

do
gu sehingga demi hukum gugatan yang kekurangan pihak harus
dinyatakan ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat

In
A
diterima. (Vide Yurisprudensi MARI No. 878 K/Sip/1977 tanggal
19 Juni 1977);
ah

EKSEPSI III

lik
GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS / KABUR (OBSCUURE LIBEL)
am

ub
1. Bahwa Penggugat mengajukan gugatan tanpa ada dasar hukum yang jelas
serta
membuat fundamentum petendi yang mengada-ada tanpa
ep
k

peristiwa dengan perbuatan hukum yang konkrit serta penjelasan


ah

dengan bukti- bukti yang valid;


R
2. Bahwa Surat Gugatan TIDAK JELAS karena dalam gugatannya Penggugat

si
mencantumkan perihal Gugatan yang menjadi dasar hukum dalah

ne
ng

perbuatan hukum, namun pada Posita maupun Petitumnya


Gugatan mencantumkan instansi BRI sebagai Terlawan I.
Contohnya pada Posita poin 11 Penggugat menyatakan "Bahwa

do
gu

oleh karena kepada para Konsumen/debitur Liang Bung Syam,


Brian Hartanto L., Jannuar Pribadi L. secara sepihak oleh
In
A

Terlawan I dianggap wanprestasi tanpa adanya


Peenetapan dari Ketua Pengadilan Negeri.........................."
ah

maupun pada
lik

Petitum poin 5 Penggugat menyatakan "Memerintahkan kepada


Tertawan
m

ub

III untuk memblokir :..................................." . Hal ini


mengakibatkan
ka

ep

ketidakjelasan dan keambiguan apakah Penggugat mengajukan


ah

Gugatan atau Perlawanan ???? Karena Gugatan dengan


R

Perlawanan merupakan dua hal yang berbeda ;


es

3. Bahwa Dengan melihat konstruksi gugatan Para Penggugat


M

ng

seperti itu terlihat jelas bahwasannya gugatan Penggugat


on
gu

Halaman 36 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terkesan hanya asal menggugat dengan mencari pembenaran

R
dan alasan yang dibuat- buat tanpa dasar hukum atau acuan

si
hukum yang jelas, sehingga gugatan yang tidak berdasar

ne
ng
tersebut sudah sepatutnya untuk ditolak atau setidak-
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
B. DALAM POKOK PERKARA

do
gu 1.Bahwa Apabila Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain, dengan ini
Tergugat I mengajukan jawaban dalam pokok perkara sebagai

In
A
berikut:

2.Bahwa Tergugat I menegaskan semua dalil-dalil yang dikemukakan oleh


ah

lik
Penggugat kecuali terhadap hal-hal yang telah secara tegas ditolak
oleh Tergugat I;
am

ub
3.Bahwa Untuk menjelaskan dan mendudukan persoalan yang sebenarnya,
maka Tergugat I akan jelaskan fakta-fakta hukum yang dikuatkan
dengan bukti- bukti hukum yaitu sebagai berikut bahwasanya Tergugat
ep
k

I sebagai kreditur dan pemegang hak jaminan (in casu pemegang Hak
ah

Tanggungan) dengan itikad baik telah memenuhi seluruh ketentuan


R
hukum yang berlaku terkait dengan prosedur penyelesaian kredit

si
bermasalah melalui upaya eksekusi lelang Hak Tanggungan (HT) atas

ne
ng

agunan yang dimiliki debitur antara lain: Liang Bung Syam, Brian
Hartanto Lilisentosa, dan Jannuar Pribadi L. ;
4.Bahwa Liang Bung Syam dan Nyonya Melisa Thio , Brian Hartanto L., serta

do
gu

Jannuar Pribadi L. dan Lidwina Japardana adalah para Debitur


Tergugat I.
In
A

- Liang Bung Syam dan Nyonya Melisa Thio merupakan


debitur Tergugat I terhitung sejak bulan Mei 2017, yang telah
ah

lik

menerima fasilitas kredit sebesar Rp 1.220.000.000 (satu milyar


dua ratus dua puluh juta rupiah) sesuai dengan Akta Perjanjian
Kredit No. 19 tanggal 10 Mei 2017 ;
m

ub

- Brian Hartanto L. merupakan debitur Tergugat I terhitung


sejak bulan Oktober 2013, yang telah menerima fasilitas kredit
ka

ep

sebesar Rp 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) sesuai dengan


Akta Kredit Investasi No. 38 tanggal 29 Oktober 2013 yang
ah

telah beberapa kali dilakukan addendum, yang terakhir yaitu


R

es

Addendum Kelima Restrukturisasi Kredit Nomor: 35 tanggal 27


M

Juni 2016 ;
ng

on
gu

Halaman 37 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Jannuar Pribadi L. dan Lidwina Japardana merupakan

R
debitur Tergugat I terhitung sejak bulan September 2009, yang

si
telah menerima fasilitas kredit sebesar Rp 1.250.000.000,- (satu

ne
ng
milyar dua ratus lima puluh juta rupiah) sesuai dengan Akta
Surat Hutang Dengan Jaminan No. 11 tanggal 3 September
2009 yang telah beberapa kali dilakukan addendum, yang

do
gu terakhir yaitu Addendum Kesembilan Restrukturisasi Kredit No.
34 tanggal 27 Juni 2016 ;

In
A
5.Bahwa Untuk menjamin pelunasan kreditnya tersebut para debitur
memberikan agunan berupa :
ah

- Liang Bung Syam dan Nyonya Melisa Thio:

lik
a) SHM Nomor : 20260/Maccini Gusung atas nama Liang Bung
Syam diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama)
am

ub
No. 4686/2017 berdasar APHT No. 646/2017 tanggal 13 Juli
2017 dan SKMHT No. 631/2017 tanggal 7 Juli 2017 yang
ep
keduanya dibuat oleh Tuti Muhajji, SH. Mkn. PPAT Kota
k

Makassar;
ah

- Brian Hartanto Lilisentosa :


R

si
a) SHGB Nomor : 20144/Mangasa atas nama PT. Duta
Niaga Nusa Makmur diikat dengan Hak Tanggungan

ne
ng

Peringkat I (Pertama) No. 651/2016 berdasar APHT No.


280/2015 tanggal 21 Desember 2015 yang dibuat oleh

do
gu

Ridwan Nawing, SH PPAT Kota Makassar;


b) SHM Nomor : 821/Maccini atas nama Nyonya
Lidwina Japardana diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat
In
A

I (Pertama) No. 653/2016 berdasar APHT No. 279/2015


tanggal 21 Desember 2015 yang dibuat oleh Ridwan
ah

lik

Nawing, SH PPAT Kota Makassar;


- Jannuar Pribadi L. dan Lidwina Japardana :
m

ub

a) SHGB Nomor : 20118/Mangasa atas nama PT. Duta


Niaga Nusa Makmur diikat dengan Hak Tanggungan
ka

Peringkat I (Pertama) No. 3147/2015 berdasar APHT No.


ep

57/2015 tanggal 16 April 2015 dan SKMHT No.


ah

14/SKMHT/2015 tanggal 15 April 2015 yang keduanya dibuat


R

oleh Ridwan Nawing, SH PPAT Kota Makassar;


es

b) SHM Nomor: 21024/Lajangiru atas nama Nyonya


M

ng

Lidwina Japardana diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat


on
gu

Halaman 38 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I (Pertama) No. 3054/2015 berdasar APHT No. 54/2015

R
tanggal 15 April 2015 yang dibuat oleh Ridwan Nawing,

si
PPAT Kota Makassar;

ne
ng
6. Bahwa Dengan demikian jelas bahwa semua langkah- langkah yang telah
dilakukan oleh Tergugat I tersebut telah sesuai dengan peraturan
dan prosedur yang berlaku khususnya UU No. 4 Tahun 1996

do
gu tentang Hak Tanggungan yang menunjukkan bahwa Tergugat I
adalah kreditur yang beritikad baik. Sehingga sudah merupakan

In
A
asas dalam hukum bahwa suatu pihak yang mempunyai itikad
baik dan telah melaksanakan itikad baiknya sesuai dengan
ah

ketentuan perundang- undangan harus mendapat perlindungan

lik
hukum ;
7. Bahwa Kemudian Para Debitur telah wanprestasi karena tidak melakukan
am

ub
pembayaran angsuran sesuai dengan apa yang telah disepakati
sesuai dalam perjanjian. Berulang kali Tergugat I telah melakukan
ep
penagihan kepada pihak debitur untuk segera menyelesaikan
k

kewajibannya kepada Tergugat I, akan tetapi tidak pernah


ah

mendapat tanggapan positif dari debitur;


R

si
8. Bahwa Memperhatikan ketentuan Pasal 6 Undang-undang No. 4 tahun 1996
tentang Hak Tanggungan, apabila Debitur wanprestasi maka

ne
ng

Tergugat I mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan


(jaminan kredit) atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum

do
gu

menurut tata cara yang diatur dalam perundang-undangan dan


mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan obyek hak
tanggungan tersebut;
In
A

9. Bahwa Namun demikian dengan wanprestasinya para Debitur


ah

tersebut, Tergugat I tidak serta merta melaksanakan hak


lik

Tergugat I untuk menjual objek Hak Tanggungan;


10. Bahwa Dalam hal ini Tergugat I masih memberikan
m

ub

peringatan sekaligus
memberikan kesempatan kepada para Debitur untuk
ka

ep

menyelesaikan kreditnya sesuai dengan waktu yang ditentukan


sebagaimana surat peringatan Tergugat I terhadap :
ah

- Liang Bung Syam dan Nyonya Melisa Thio :


es

a. Surat Peringatan I No. B.2165-KC.XIII/ADK/11/2017


M

ng

tanggal 4 Desember 2017;


on
gu

Halaman 39 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Surat Peringatan II No. B. 116-KC.XIII/ADK/02/2018

R
tanggal 8 Februari 2018;

si
c. Surat Peringatan III No. B. 209-KC.XIII/ADK/03/2018

ne
ng
tanggal 8 Maret 2018.
- Brian Hartanto Lilisentosa :
a. Surat Peringatan I No. B.2008-KC.XIII/ADK/11/2017

do
gu tanggal 1 November 2017;
b. Surat Peringatan II No. B. 2041-KC.XIII/ADK/11/2017

In
A
tanggal 10 November 2017;

c. Surat Peringatan III No. B. 2111-


ah

lik
KC.XIII/ADK/11/2017 tanggal 22 November 2017.
- Jannuar Pribadi L. dan Lidwina Japardana :
am

ub
a. Surat Peringatan I No. B.2165-KC.XIII/ADK/11/2017
tanggal 4 Desember 2017;
ep
b. Surat Peringatan II No. B. 116-KC.XIII/ADK/02/2018
k

tanggal 8 Februari 2018;


ah

c. Surat Peringatan III No. B. 209-KC.XIII/ADK/03/2018


R

si
tanggal 8 Maret 2018.
11. Bahwa Yang pada intinya meminta kepada para debitur

ne
ng

untuk segera
menyelesaikan kewajibannya kepada Tergugat I, akan tetapi

do
gu

tidak pernah mendapat tanggapan positif d a r i debitur. Jika


memperhatikan surat tersebut di atas tampak itikad baik Tergugat
I dengan menyurati Debitur ybs jauh hari sebelum pelaksanaan
In
A

lelang agunan, yang tujuannya untuk memberi kesempatan


Debitur melunasi kewajibannya sehingga agunan kredit tidak
ah

lik

jatuh ke tangan pihak lain sebagai pemenang lelang. Atas


wanprestasinya Debitur tersebut. Terauaat I telah menderita
m

ub

kerugian karena Tergugat I harus mencadangkan biava


terhadap debitur vang wan prestasi/tidak membayar
ka

angsuran pinjaman serta Terauaat I iuaa telah mengurangi


ep

alokasi pinjaman yang seharusnya dapat disalurkan kepada


ah

calon debitur lainya ;


R

12. Bahwa Untuk itu mengingat dana yang dipergunakan oleh para Debitur
es
M

ng

merupakan dana pihak ketiga (Masyarakat) yang harus


dikembalikan sesuai dengan perjanjian kredit, maka sudah
on
gu

Halaman 40 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menjadi konsekuensi yuridis apabila Tergugat I menuntut

R
pelunasan hutang tersebut dari penjualan agunan;

si
13. Bahwa Dalam rangka melaksanakan hak Tergugat I

ne
ng
tersebut, Tergugat I telah mengajukan permohonan Parate
Eksekusi kepada Tergugat II (KPKNL Kota Makassar) untuk

do
gu melakukan lelang obyek Hak Tanggungan. Untuk debitur:

a. Liang Bung Syam dan Nyonya Melisa Thio, Tergugat I telah

In
A
mengajukan permohonan lelang kepada Tergugat II (kpknl
Kota Makassar) sebanyak 6 (enam) kali sesuai dengan :
ah

- Surat No. 552-KC/XIII/ADK/07/2018 tanggal 9 Juli 2018 ;

lik
- Surat No. 731-KC/XIII/ADK/08/2018 tanggal 20 Agustus
2018 ;
am

ub
- Surat No. 883-KC/XIII/ADK/09/2018 tanggal 21 September
2018 ;
ep
- Surat No. 991-KC/XIII/ADK/10/2018 tanggal 17 Oktober
k

2018 ;
ah

- Surat No. 1180-KC/XIII/ADK/11/2018 tanggal 23 November


R

si
2018 ;
- Surat No. 1380-KC/XIII/ADK/12/2018 tanggal 14 Desember

ne
ng

2018.
Dalam pelaksanaan lelang tersebut obyek lelang / obyek

do
gu

agunan belum laku / belum terdapat pemenang lelang ;


b. Brian Hartanto Lilisentosa, serta Jannuar Pribadi L. dan
Lidwina Japardana, Tergugat I telah mengajukan permohonan
In
A

lelang kepada Tergugat II (kpknl Kota Makassar) sebanyak 6


(enam) kali sesuai dengan:
ah

lik

- Surat No. 069-KC/XIII/ADK/01/2018 tanggal 23


Januari 2018 ;
m

ub

- Surat No. 294-KC/XIII/ADK/03/2018 tanggal 28 Maret 2018;


- Surat No. 623-KC/XIII/ADK/05/2018 tanggal 21 Mei 2018 ;
ka

- Surat No. 504-KC/XIII/ADK/06/2018 tanggal 29 Juni 2018 ;


ep

- Surat No. 779-KC/XIII/ADK/09/2018 tanggal 5 September


ah

2018 ;
R

- Surat No. 1223-KC/XIII/ADK/12/2018 tanggal 3 Desember


es

2018.
M

ng

on
gu

Halaman 41 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam pelaksanaan lelang tersebut obyek lelang / obyek

R
agunan telah laku satu yaitu SHM Nomor : 21024/Lajangiru

si
atas nama Nyonya Lidwina Japardana yang dimenangkan

ne
ng
oleh Pemenang Lelang, untuk obyek agunan yang lain belum
laku / belum terdapat pemenang lelang.

do
gu 14.Bahwa Dari rangkaian peristiwa hukum tersebut diatas, jelas dan tegas
Tergugat I telah melakukan segala tindakannya sebagai kreditur

In
pemegang Hak Tanggungan sesuai ketentuan hukum yang berlaku
A
dan dilandasi oleh itikad b a i k ;
ah

lik
15.Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas dalil Gugatan Para Penggugat
yang menyatakan bahwa para debitur tidak bisa menjadi debitur yang
baik karena tidak memperoleh salinan perjanjian kredit dan tidak ada
am

ub
transparansi informasi mengenai hak dan kewajiban nasabah
sehingga menyebabkan kerugian bagi para Penggugat / Debitur
ep
karena Para Pengugat / Debitur tidak bisa memahami kewajiban dan
k

haknya sebagai nasabah ;


ah

16. Bahwa Dalil tersebut sangat mengada ada. Secara jelas


R

si
Tergugat I sampaikan bahwa Para Penggugat/Para Debitur :
- Liang Bung Syam dan Nyonya Melisa Thio telah menikmati

ne
ng

fasilitas kredit dari Tergugat I terhitung sejak bulan Mei 2017 ;


- Brian Hartanto L. telah menikmati fasilitas kredit dari

do
gu

Tergugat I terhitung sejak bulan Oktober 2013 ;


- Jannuar Pribadi L. dan Lidwina Japardana telah menikmati
In
fasilitas kredit dari Tergugat I terhitung sejak bulan September
A

2009 ;
Sehingga sangat tidak relevan jika Para Penggugat baru
ah

lik

mempermasalahkan salinan/copy dokumen perjanjian kredit


yang tidak diterimanya.
m

ub

Dalam hal ini perlu Tergugat I jelaskan juga bahwa perjanjian


kredit antara :
ka

-Liang Bung Syam selaku debitur dengan Tergugat I kreditur


ep

dilaksanakan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 19


ah

tanggal 10 Mei 2017 yang dibuat secara notariil yang dibuat/


R

dihadapan oleh Tuti Muhajji, SH. Mkn., PPAT Kota Makassar;


es
M

ng

on
gu

Halaman 42 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
-Brian Hartanto L. selaku debitur dengan Tergugat I kreditur

R
dilaksanakan berdasarkan Akta Kredit Investasi No. 38 tanggal

si
29 Oktober 2013 yang telah beberapa kali dilakukan

ne
ng
addenem, yang terakhir yaitu addendum kelima restrukturisasi
kredit Nomor : 35 tanggal 27 Juni 2016 yang dibuat secara
notariil yang dibuat / dihadapan oleh Ridwan Nawing, SH.

do
gu PPAT kota Makassar;
-Januar Pribadi L. Dan Lidwina Japardana selaku debitur

In
A
dengan Tergugat I kreditur dilaksanakan berdasarkan Akta
Surat Hutang dengan jaminan No. 11 tanggal 3 September
ah

2009 yang telah beberapa kali dilakukan addendum, yang

lik
terakhir yaitu addendum kesembilan restrukturisasi kredut No.
34 tanggal 27 Juni 2016 yang dibuat secara notariil yang
am

ub
dibuat/ dihadapan oleh Ridwan Nawing, SH. PPAT kota
Makassar;
ep
k

Perjanjian Kredit antara Tergugat I dengan Para Debitur /


ah

Para Penggugat dibuat secara Notarii bahwasannya


R

si
Pejabat Notaris/PPAT Tuti Muhaiii, SH. Mkn. maupun Ridwan
Nawina. SH telah membacakan di hadapan kedua pihak (Para

ne
ng

Debitur dan Tergugat I) isi dari perjanjian kredit tersebut


beserta addendum- addendumnva. Sehingga sesuai Fakta
menunjukkan bahwa Penggugat telah mengetahui,

do
gu

memahami, dan menyetujui secara jelas dan pasti maksud


dari Perjanjian Kredit a QUO ;
In
A

Bahwa dapat dilihat dalam proses pemberian kredit maupun


dalam proses pengikatan agunan ini melibatkan pihak ketiga
ah

lik

yaitu Notaris/PPAT dan pembuatan dokumen tersebut


seluruhnya diserahkan kepada Notaris sehingga dokumen
m

ub

tersebut merupakan produk Notaris/PPAT. Termasuk apabila


dikemudian hari Debitur wanprestasi, maka agunan yang telah
ka

diserahkan kepada BRI menjadi pelunasan atas kredit yang


ep

telah diterima para Debitur. Sehingga apabila Para Penggugat


ah

merasa belum menerima perjanjian kredit maka hendaknya


R

Penggugat dapat meminta salinan perjanjian kredit tersebut


es

kepada Notaris/PPAT, sedangkan dalam hal ini Para


M

ng

Penggugat tidak pernah meminta baik secara lisan maupun


on
gu

Halaman 43 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertulis kepada Notaris/PPAT maupun kepada Tergugat I,

R
malahan menyalahkan Tergugat I dalam perkara a quo tidak

si
pernah memberikan dokumen tersebut;

ne
ng
17. Bahwa Apabila Para Penggugat mempermasalahkan
Tergugat I yang tidak pernah memberikan salinan perjanjian kredit
kepada Penggugat, mengapa selama jangka waktu kredit berjalan

do
gu mulai sampai sebelum kredit Debitur menjadi bermasalah, Penggugat
tidak pernah mempermasalahkan hal itu? Bahkan pada saat Tergugat

In
A
I melakukan penagihan kepada Para Debitur, Para Debitur/Para
Penggugat tidak pernah untuk meminta salinan perjanjian Kredit;
ah

18. Bahwa Dalam hal ini permintaan Para Debitur/Para Penggugat atas salinan

lik
perjanjian kredit maupun pengikatan agunan tidak pernah
am

ub
dimohonkan secara langsung kepada Pejabat Notaris ataupun
melalui Tergugat I, namun mengapa kesempatan yang begitu luas
Qika ditilik dari jangka waktu berjalannya kredit) Para Penggugat ybs
ep
k

sama sekali tidak berinisiatif untuk mempermasalahkan hal tersebut?


ah

Mohon agar pertanyaan-pertanyaan ini dapat menjadi pertimbangan


R
Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makasar dalam

si
mempertimbangkan itikad baik Para Penggugat dalam penyelesaian

ne
ng

kredit para debitur ;

19. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas dalil Para

do
gu

Penggugat dalam gugatannya yang menyatakan Para Debitur


dianggap secara sepihak oleh Tergugat I telah wanprestasi tanpa
adanya penetapan dari Ketua Pengadilan Negeri yang menyatakan
In
A

bahwa konsumen / Debitur telah wanprestasi. Dapat Tergugat I


tegaskan, Prestasi adalah sesuatu yang dapat dituntut. Jadi dalam
ah

lik

suatu perjanjian suatu pihak (Kreditur/Berpiutang) menuntut preastasi


pada pihak ,lainnya (Debitur/Berutang). Menurut Pasal 1234
m

ub

KUHPerdata prestasi dibagi menjadi tiga :


1. Prestasi untuk menyerahkan sesuatu (Pasal 1237
ka

KUHPerdata);
ep

2. Prestasi untuk melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu


ah

(Pasal 1239 KUHPerdata); dan


R

3. Prestasi untuk tidak melakukan atau tidak berbuat sesuatu


es

(Pasal 1239 KUPerdata).


M

ng

on
gu

Halaman 44 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Apabila seseorang telah ditetapkan prestasi sesuai dengan

R
perjanjian tersebut, maka kewajiban pihak tersebut untuk

si
melaksanakan atau menaatinya. Apabila seseorang yang telah

ne
ng
ditetapkan prestasi sesuai dengan perjanjian tersebut tidak
melaksanakan atau tidak memenuhi prestasi sesuai dengan
perjanjian/ketentuan yang berlaku, maka seseorang tersebut telah

do
gu wanprestasi. Dalam perkara Perjanjian Kredit antara instansi
Tergugat I dengan Para Penggugat/Para Debitur telah dibuat

In
A
secara notariil yang telah memenuhi syarat sah Perjanjian sesuai
dalam Pasal 1320 KUHPerdata ;
ah

Denaan adanva fakta bahwa Para Debitur atas nama :

lik
1. Liang Bung Svam dan Nvonva Melisa Thio :
am

ub
2. Brian Hartanto L. dan ;
3. Jannuar Pribadi L. dan Lidwina Japardana
ep
k

Tidak melakukan apa telah disepakati dalam perjanjian kredit


ah

dengan pihak Tergugat I (dalam hal ini tidak melakukan


R
pembayaran angsuran pinjaman), makd Para Debitur dapat

si
dikategorikan telah melakukan cidcra janji / wanprestasi kepada

ne
ng

Tergugat I. Apabila Para Penggugat memang mempunyai itikad


baik, seharusnya Para Penggugat selaku debitur memenuhi
kewajiban/prestasi dengan membayar hutang sesuai yang telah

do
gu

disepakati antara Tergugat I dengan Para Penggugat. Padahal


Tergugat I selaku Kreditur telah melakukan penagihan baik
In
A

dengan datang langsung ke tempat domisili Tergugat I dan


Tergugat II maupun dengan memberikan Surat Peringatan
ah

sebanyak 3 (tiga) kali ;


lik

20. Bahwa Pada Posita gugatannya Para Penggugat menyatakan bahwa pada
intinya eksekusi hak tanggungan berdasarkan hak pemegang hak
m

ub

tanggungan pertama untuk menjual langsung objek hak


tanggungan adalah tidak sah dan tanpa dasar hukum. Perlu
ka

ep

diketahui bahwa berdasarkan :


1. Sertifkat Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) No.
ah

4686/2017;
R

2. Sertifikat Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) No. 651/2016;


es
M

3. Sertifikat Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) No. 653/2016;


ng

on
gu

Halaman 45 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Sertifikat Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) No.

R
3147/2015;

si
5. Sertifikat Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) No. 3054/2015

ne
ng
Telah ditetapkan secara Notariil dengan berdasar pada dokumen
negara yang sah dan berharga bahwasanya Pemegang Hak

do
gu Tanggungan atas agunan kredit Para Debitur a.n. Liang Bung
Svam dan Nvonva Melisa Thio. Brian Hartanto L. serta
Jannuar Pribadi L. dan Lidwina Japardana adalah instansi

In
A
Tergugat I yakni PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk..
Dengan status sebagai Pemegang Hak Tanggungan maka
ah

lik
Tergugat I memiliki hak Preferen yang dijamin oleh hukum
positif Indonesia melalui UU No. 4 tahun 1996 tentang Hak
am

ub
Tanggungan. Dalam Pasal 6 UU tersebut tertuang bahwa
"Apabila Debitur cidera janji, pemegang Hak Tanggungan
pertama mempunyai hak untuk mejuai obyek Hak Tanggungan
ep
k

atas kekuasaan sendiri melalui peieianan umum serta


ah

mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut';


R
21. Bahwa Sehingga apabila debitur wanprestasi, Tergugat I mempunyai hak

si
untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri

ne
ng

melalui pelelangan umum menurut tata cara yang diatur dalam


perundang- undangan dan mengambil pelunasan piutangnya dari
hasil penjualan obyek hak tanggungan tersebut;

do
gu

Akan Tergugat I jelaskan bahwa Munculnya UU hak tanggungan,


yang bisa dilihat di dalam penjelasannya didasari pada ketentuan
In
A

terdahulu (lembaga hipotik tentang tanah) yang belum mampu


menampung perkembangan yang terjadi dalam bidang perkreditan
ah

dan hukum jaminan atas tanah sebagai perkembangan


lik

pembangunan ekonomi;
Salah satu ciri dari hukum jaminan ini antara lain adalah mudah
m

ub

pelaksanaan eksekusinya (penjelasan huruf 3 UU HT) ;


Selanjutnya Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan
ka

ep

menyatakan :
" apabila debitur cidera janji, pemegang hak tanggungan pertama
ah

mempunyai hak untuk menjual obyek hak tanggungan atas


R

kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil


es
M

pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut"


ng

Selanjutnya Pasal 20 UU Hak Tanggungan yang menyatakan :


on
gu

Halaman 46 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- apabila dalam APHT, pemberi HT berjanji bahwa pemegang HT

R
berhak

si
menjual kekuasaan sendiri, penjualan lelang dapat dilakukan

ne
ng
tanpa campur tangan pengadilan/tanpa memerlukan fíat
eksekusi
- pemegang HT dapat langsung meminta pelaksanaan

do
gu penjualan kepada Kantor lelang/Pejabat Lelang.
Pasal 6 dan 20 tersebut diatas ditinjau dari sifat hukumnya

In
A
merupakan peraturan materiil. Pasal tersebut memberikan
pengertian menjual obyek hak tanggungan atas kekuasaan sendiri
ah

melalui pelelangan umum mempunyai arti tanpa harus minta fiat

lik
dari ketua pengadilan ;
am

ub
Hal ini sesuai dengan pengertian di dalam kamus hukum bahwa
pengertian parate eksekusi adalah Pelaksanaan yang langsung
tanpa melewati proses (pengadilan atau hakim), sehingga
ep
k

eksekusi obyek jaminan tanpa melalui fiat dari ketua pengadilan ;


ah

Sehingga sudah sejalan dengan maksud undang-undang hak


R

si
tanggungan, dimana tujuannya menyempurnakan ketentuan
terdahulu serta memberikan kemudahan kepada kreditur. Oleh

ne
ng

sebab itu pelaksanaan eksekusi berdasarkan pada Pasal 6 UU


Hak Tanggungan tidak menunjuk pada Pasal 224 HIR/258 RBG
namun Pelaksanaan Lelang Eksesusi HT didasarkan pada

do
gu

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27 tahun 2016 tentang


Petunjuk Pelaksanaan Lelang sebagai peraturan pelaksanaannya.
In
A

Hal tersebut sekaligus menunjukan bahwa dalil Para Penggugat


yang menyatakan bahwa Ketentuan Petunjuk Pelaksanaan Lelang
ah

lik

hanya berlaku untuk petunjuk kepada jajarannya bukan sumber


hukum berlakunya eksekusi obyek hak tanggungan merupakan
daluil yang absurd;
m

ub

22. Bahwa Demikian jelas bahwa semua langkah-langkah yang


telah dilakukan oleh Tergugat I tersebut telah sesuai dengan
ka

ep

peraturan dan prosedur yang berlaku khususnya UU No. 4 Tahun


1996 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27 tahun 2016
ah

tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang yang menunjukkan bahwa


R

es

Tergugat I adalah kreditur yang beritikad baik. Sudah merupakan


M

asas dalam hukum bahwa suatu pihak yang mempunyai itikad baik
ng

on
gu

Halaman 47 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan telah melaksanakan itikad baiknya sesuai dengan ketentuan

R
perundang- undangan harus mendapat perlindungan hukum ;

si
23. Bahwa Untuk dapat dinyatakannya seseorang melakukan

ne
ng
perbuatan melawan hukum berdasarkan Pasal 1365 KUHperdata,
maka haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. harus ada perbuatan ;

do
gu 2. perbuatan itu harus melawan hukum ;

3. ada kerugian;

In
A
4. ada hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum
itu dengan kerugian;
ah

lik
5. ada kesalahan (schuld);
Namun ternyata tidak satu pun dalil gugatan Para Penggugat
am

ub
yang menunjukkan bahwa perbuatan yang dilakukan dilakukan
oleh Tergugat I telah memenuhi syarat-syarat tersebut terutama
adanva kesalahan (schu/d) yang dibuat oleh Tergugat I;
ep
k

24. Bahwa Terhadap petitum serta merta kami sampaikan bahwa berdasarkan
ah

butir 8 huruf a dan f SEMA No. 3 Tahun 2000 tentang Putusan


R
Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil diatur

si
bahwa ketua pengadilan negeri, ketua pengadilan agama, para

ne
ng

hakim pengadilan negeri dan hakim pengadilan agama UNTUK


TIDAK MENJATUHKAN putusan serta merta, kecuali dalam hal
Gugatan didasarkan pada bukti authentik dan putusan yang telah

do
gu

memperoleh kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) yang


mempunyai hubungan dengan pokok gugatan yang diajukan.
In
A

Butir 4 huruf a dan f SEMA No. 3 Tahun 2000 tentang


PutusanSerta Merta {Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil
ah

"Selanjutnya, Mahkamah Agung memberikan petunjuk, yaitu ketua


lik

pengadilan negeri, ketua pengadilan agama, para hakim


pengadilan negeri dan hakim pengadilan agama tidak
m

ub

menjatuhkan Putusan Serta Merta, kecuali dalam hal-hal sebagai


berikut:
ka

ep

a. Gugatan didasarkan pada bukti surat otentik atau surat


tulisan tangan (hand schrift) yang tidak dibantah kebenaran
ah

tentang isi dan tandatangannya, yang menurut undang-undang


R

tidak mempunyai kekuatan bukti.


es
M

ng

on
gu

Halaman 48 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Gugatan berdasarkan putusan yang telah memperoleh

R
kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) dan mempunyai

si
hubungan dengan pokok

ne
ng
gugatan yang diajukan."

25. Bahwa Tergugat I secara tegas menolak permohonan Penggugat dalam

do
gu butir 8 Petitum dalam Gugatan a quoyang memohon putusan serta
merta, karena dalam permohonan putusan serta merta yang
diajukan oleh Penggugat tersebut tidak didasarkan pada bukti

In
A
surat authentik atau putusan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap (inkracht van gewijsde) yang mempunyai hubungan
ah

lik
dengan pokok gugatan yang diajukan. Oleh karena itu sangat
berdasar hukum apabila Majelis Hakim yang Mulia menolak
am

ub
permohonan putusan serta merta yang diajukan oleh Penggugat
tersebut; ep
26. Bahwa Dalam halaman 20 Petitum dalam Gugatan a quo Penggugat telah
k

memohon Putusan Provisi sebagai berikut :


ah

si
Memerintahkan kepada Tergugat I untuk tidak melakukan lelang
eksekusi hak tanggungan terhadap : SHM No. No.

ne
ng

20124/Lajangiru atas nama

Lidwina Japardana ;

do
gu

27. Bahwa Mengenai permohonan yang diajukan oleh


PARA PENGGUGAT
In
A

tersebut, jelas merupakan permohonan yang sama sekali


tidak berdasar hukum dan sudah seharusnya ditolak dengan
ah

lik

dasar dan alasan bahwa terhadap objek agunan SHM No. No.
20124/Lajangiru atas nama Lidwina Japardana telah diikat
dengan Hak Tanggungan dan Tergugat I selaku pemegang
m

ub

Hak Tanggungan telah mengajukan permohonan lelang /


ka

parate eksekusi melalui Tergugat II (KPKNL Kota Makassar)


ep

dimana saat ini telah terdapat Pemenang Lelang atas objek


lelang / agunan tersebut;
ah

28. Bahwa Terbukti berdasarkan dasar hukum yang telah


R

es

Tergugat I jelaskan di atas


M

bahwa Tergugat I dengan itikad baik telah melaksanakan


ng

peraturan perundangan dengan baik dan benar sehingga sudah


on
gu

Halaman 49 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seharusnya eksekusi hak tanggungan yang telah dilakukan adalah

R
sah dan mengikat dan mendapatkan perlindungan hukum dari

si
Pengadilan perkara a q u o ;

ne
ng
M a k a Selanjutnya Tergugat I mohon dengan segala hormat kepada Yang
Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar untuk memutus
perkara a quo dengan putusan MENOLAK GUGATAN PENGGUGAT

do
gu YANG DEMIKIAN ATAU SETIDAK-TIDAKNYA MENYATAKAN BAHWA
GUGATAN PENGGUGAT TIDAK PAPAT DITERIMA.

In
A
Menimbang, bahwa Kuasa Tergugat II Juga dipersidangan telah
mengajukan Jawabannya tertanggal 23 Januari 2019 sebagai berikut ;
ah

lik
I. DALAM EKSEPSI
A. LEGAL STANDING PENGGUGAT TIDAK MEMENUHI SYARAT UNTUK
am

ub
MENGAJUKAN GUGATAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR
8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
1. Bahwa Penggugat adalah konsumen yang diwakili Yayasan
ep
k

Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPKK) Kalimantan.


ah

2. Bahwa dalil yang disampaikan oleh Penggugat adalah


R
adanya Perbuatan Melawan Hukum yang telah dilakukan Para

si
Tergugat kepada Penggugat.

ne
ng

3. Bahwa berdasarkan hal tersebut, Penggugat mendalilkan


diberikan Hak Gugat Organisasi sebagaimana diatur dalam Pasal
46 ayat (1) huruf c UU Perlindungan Konsumen.

do
gu

4. Bahwa sesuai dengan Buku II Edisi 2007 Mahkamah Agung


RI Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi
In
A

Pengadilan pada halaman 53 yaitu untuk bertindak sebagai


kuasa/wakil dari Penggugat/Tergugat/ Pemohon di Pengadilan,
ah

adalah:
lik

a. Advokat (sesuai dengan Pasal 23 UU No. 18 tahun 2003 tentang


Advokat, Penasihat Hukum, pengacara praktik dan konsultan
m

ub

hukum yang telah diangkat pada saat Undang-Undang Advokat


mulai berlaku dinyatakan sebagai Advokat).
ka

ep

b. Jaksa dengan kuasa khusus sebagai kuasa/wakil


Negara/Pemerintah (sesuai dengan Pasal 30 ayat (2) UU. No. 16
ah

Tahun 2004).
R

c. Biro Hukum Pemerintah/TNI/POLRI/Kejaksaan RI.


es
M

d. Direksi/Pengurus atau karyawan yang ditunjuk dari suatu


ng

badan hukum.
on
gu

Halaman 50 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Mereka yang mendapat kuasa insidentil yang ditetapkan

R
oleh Ketua Pengadilan (misalnya LBH, hubungan keluarga, Biro

si
Hukum TNI/POLRI untuk masalah yang menyangkut

ne
ng
anggota/keluarga TNI/POLRI).
f. Kuasa insidentil dengan alasan hubungan keluarga sedarah
atau semenda dapat diterima sampai derajat ketiga, yang

do
gu dibuktikan dengan surat keterangan kepala desa/lurah.
5. Bahwa YLPKK sebagai kuasa Penggugat bukanlah

In
A
termasuk pihak yang dapat bertindak sebagai kuasa/wakil dari
Penggugat di Pengadilan berdasarkan Buku II Edisi 2007
ah

Mahkamah Agung RI Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan

lik
Administrasi Pengadilan.
6. Bahwa hal tersebut diperkuat dalam pertimbangan Majelis
am

ub
Hakim Perkara Perdata Nomor: 140/PDT.G/2016/PN.SMR pada
halaman 62 yang menyatakan:
ep
"Menimbang, bahwa dari bukti yang diajukan oleh Penggugat baik
k

berupa surat tidak ada fakta yang terungkap dalam persidangan


ah

yang dapat menjelaskan atau memberikan gambaran tentang


R

si
adanya kegiatan yang telah dilaksanakannya oleh YLPK Kalimantan
untuk tujuan perlindungan konsumen sehingga menurut penilaian

ne
ng

Majelis Hakim YLPK Kalimantan belum memenuhi syarat sebagai


LPKSM untuk mengajukan gugatan dengan tujuan untuk

do
gu

kepentingan perlindungan konsumen"


"Menimbang, bahwa selanjutnya di dalam Buku II Pedoman
Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan Dalam Empat
In
A

Lingkungan Peradilan Mahkamah Agung Edisi 1007 pada halaman


65 angka 1 disebutkan Organisasi Kemasyarakatan/Lembaga
ah

lik

Swadaya Masyarakat dapat mengajukan Gugatan untuk


kepentingan masyarakat."
m

ub

"Menimbang, bahwa dengan mengacu pada petunjuk tekhnis


tersebut di maka dapat disimpulkan bahwa kepentingan individu
ka

tidak dapat diajukan oleh Lembaga Perlindungan Konsumen adalah


ep

masyarakat pengguna barang dan jasa (konsumen) yang merasa


ah

telah dan akan dirugikan secara keseluruhan oleh pelaku usaha."


R

7. Bahwa selanjutnya dalam pertimbangan Majelis Hakim


es

perkara Nomor: 140/PDT.G/2016/PN.SMR halaman 62 an 63,


M

ng

menyatakan :
on
gu

Halaman 51 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat hanya

R
mengajukan gugatan untuk mewakili kepentingan individu semata

si
maka Majelis Hakim berpendapat Penggugat tidak memenuhi syarat

ne
ng
formal dalam mengajukan gugatan”
"Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian pertimbangan di atas,
karena Penggugat (YLPK Kalimantan) belum melaksanakan

do
gu kegiatannya sebagaimana dalam anggaran dasarnya serta dalam
mengajukan gugatannya hanya atas dasar kepentingan individu semata

In
A
maka Penggugat (YLPK Kalimantan) tidak memiliki kapasitas hukum
untuk menggugat dalam perkara a quo dengan menggunakan hak gugat
ah

organisasi (legal standing)."

lik
8. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, penggunaan
kewenangan yang dimiliki oleh Penggugat haruslah bersifat limitatif atau
am

ub
ada batasannya apakah penggunaan kewenangan yang dimiliki oleh
Penggugat dalam bertindak di muka umum tersebut untuk kepentingan
ep
umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun
k

1999 tentang Perlindungan Konsumen (untuk selanjutnya disebut


ah

dengan UU Perlindungan Konsumen) atau untuk kepentingan individual


R

si
serta tidak menggeneralisasi semua kepentingan konsumen dan jasa
yang dapat diwakilinya.

ne
ng

9. Bahwa dengan demikian, Penggugat tidak memenuhi syarat


formal untuk mengajukan gugatan dalam rangka melindungi konsumen

do
gu

sebagaimana dimaksud dalam UU Perlindungan Konsumen.


10. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka sudah
sepatutnya Majelis Hakim menyatakan bahwa legal standing
In
A

Penggugat tidak memenuhi syarat untuk mengajukan gugatan


berdasarkan UU Perlindungan Konsumen, sehingga dengan demikian
ah

lik

gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima.


11. Sehingga dengan demikian Penggugat secara formal tidak
m

ub

memiliki l e g a l s t a n d i n g (kedudukan hukum) untuk mengajukan


gugatan dan beracara di Peradilan Umum sebagaimana yang telah di
ka

amanatkan dalam UU Perlindungan Konsumen.


ep

B. GUGATAN PENGGUGAT KABUR [OBSCWJR LIBEL)


ah

12. Bahwa secara keseluruhan permasalahan dalam gugatan a q u o


R

adalah terkait Perbuatan Melawan Hukum yang telah dilakukan


es

Tergugat I terkait dengan eksekusi hak tanggungan terhadap objek


M

ng

jaminan dalam perjanjian kredit antara Liang Bung Syam, Brian Hartanto
on
gu

Halaman 52 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lilisentosa, dan Jannuar Pribadi L dengan Tergugat I berupa beberapa

R
buah tanah dan bangunan ruko yang terletak di Kota Makassar.

si
13. Bahwa dalam gugatannya, Penggugat tidak menjelaskan

ne
ng
hubungan hukum yang mendasari gugatan Penggugat kepada Tergugat
IV, dalam petitumnya pun tidak terdapat hal-hal yang harus dilakukan
Tergugat IV terhadap Penggugat. Di sisi lain, tidak terdapat satupun dalil

do
gu dalam Posita Penggugat yang langsung ditujukan kepada Tergugat IV.
14. Bahwa berdasarkan Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum

In
A
Perdata (KUHPerdata), suatu perbuatan melawan hukum haruslah
terpenuhi perbuatan apa dan peraturan yang mana yang dilanggar oleh
ah

Tergugat V.

lik
15. Bahwa hal tersebut diperkuat dengan putusan Majelis Hakim
dalam perkara Nomor 6/Pdt.G/2014/PN.BJM yang menyatakan:
am

ub
"Menimbang, bahwa begitu juga gugatan Penggugat pada Poin 7 tertulis
PENGGUGAT menemukan tindakan atau perbuatan hukum gang
ep
dilakukan oleh TERGUGAT I yang menjadikan sebagai bukti yang tidak
k

terbantahkan mengenai tindakan atau perbuatan hukum TERGUGAT I


ah

yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undang an akan tetapi


R

si
Penggugat tidak menguraikan dengan jelas dan tegas tindakan atau
perbuatan hukum mana yang bertentangan dengan undang-undang

ne
ng

tersebut;...
menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas

do
gu

(obscuur libel) sehingga tidak memenuhi syarat formalitas gugatan, maka


gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvakelijk
verklaard), dengan demikian Eksepsi dari TERGUGAT I dikabulkan;"
In
A

16. Bahwa dari pertimbangan Majelis Hakim tersebut sudah dengan


jelas nyata terlihat bahwa suatu gugatan yang mendalilkan perbuatan
ah

lik

melawan hukum haruslah jelas dan tegas disebutkan mengenai tindakan


atau perbuatan hukum mana yang bertentangan dengan undang-undang
m

ub

sehingga bisa disebut sebagai telah melakukan perbuatan melawan


hukum itu sendiri.
ka

ep

17. Bahwa dengan demikian, berdasarkan dalil-dalil yang telah


disampaikan Tergugat IV sebagaimana di atas, maka telah terbukti
ah

gugatan Penggugat kepada Tergugat IV telah kabur/tidak jelas ( o b s c u u r


R

libel), oleh karenanya gugatan Penggugat tersebut selayaknya


es
M

dinyatakan tidak dapat diterima.


ng

on
gu

Halaman 53 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
C.GUGATAN PENGGUGAT KEPADA TERGUGAT IV ADALAH SALAH ALAMAT

R
(ERROR IN PERSONA)

si
18. Bahwa secara keseluruhan permasalahan dalam gugatan a q u o

ne
ng
adalah terkait Perbuatan Melawan Hukum yang telah dilakukan Tergugat I
terkait dengan eksekusi hak tanggungan terhadap objek jaminan dalam

do
gu perjanjian kredit antara Liang Bung Syam, Brian Hartanto Lilisentosa, dan
Jannuar Pribadi L dengan Tergugat I berupa beberapa buah tanah dan
bangunan ruko yang terletak di Kota Makassar.

In
A
19. Bahwa Tergugat IV tidak ada kaitannya dengan permasalahan
yang timbul akibat adanya perjanjian kredit antara konsumen dengan
ah

lik
Tergugat I.
20. Bahwa gugatan Penggugat tersebut di atas jelas berhubungan
am

ub
dengan hutang-piutang yang dibuat antara Penggugat dengan Tergugat I
sedangkan Tergugat IV sama sekali tidak terkait dalam kontrak hutang
piutang tersebut.
ep
k

21. Bahwa berdasarkan Pasal 1320 j o . Pasal 1338 j o . Pasal 1340


ah

KUHPerdata, perjanjian yang dibuat oleh para pihak berlaku sebagai


R
Undang-Undang dan mengikat pihak yang membuat perjanjian;

si
22. Bahwa hal ini sejalan pula dengan putusan MA Nomor 1270

ne
ng

K/Pdt/1991 yang menyatakan “...suatu perjanian hanya mengikat kepada


mereka, sehingga gugatan yang menarik Tergugat I dan III yang tidak ikut
menandatangani perjanjian adalah keliru dan harus dinyatakan tidak dapat

do
gu

diterima..” (vide M.Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata tentang


Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan
In
A

hlm.115).
23. Bahwa adanya hubungan hukum antara para pihak dalam suatu
ah

gugatan dipertegas juga dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 294


lik

K/Sip/1971 tanggal 7 Juni 1971 disebutkan bahwa: " . . . s u a t u g u g a t a n


haruslah diajukan oleh orang yang mempunyai hubungan
m

ub

hukum dengan orang yang digugat...."


24. Bahwa terlepas dari benar atau tidaknya dalil-dalil Penggugat
ka

ep

tersebut di atas, sudah jelas bahwa Tergugat IV tidak ada kaitannya


dengan permasalahan hukum antara Penggugat dengan Tergugat I karena
ah

permasalahan dalam gugatan a q u o timbul dari hubungan keperdataan


R

antara Penggugat dengan Tergugat I.


es
M

25. Bahwa adanya hubungan hukum antara para pihak dalam suatu
ng

gugatan dipertegas juga dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 294


on
gu

Halaman 54 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
K/Sip/1971 tanggal 7 Juni 1971 disebutkan bahwa: " . . . s u a t u g u g a t a n

R
haruslah diajukan oleh orang yang mempunyai hubungan

si
hukum dengan orang yang digugat...."

ne
ng
26. Bahwa dengan demikian tidak ada hubungan hukum dan alasan
hukum yang cukup bagi Penggugat untuk menarik Tergugat IV dalam
gugatan a q u o , maka Penggugat telah keliru menarik Tergugat IV

do
gu dalam perkara a q u o ( g e m i s a a n h o e d a n i g h e i d ) .
27. Bahwa dengan demikian terbukti gugatan Penggugat terhadap

In
A
Tergugat IV salah alamat, karena Tergugat IV tidak ada kaitannya dengan
permasalahan antara Penggugat dengan Tergugat I.
ah

28. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas dengan demikian,

lik
maka telah terbukti gugatan Penggugat kepada Tergugat IV telah salah
alamat ( e r r o r i n p e r s o n a ), oleh karenanya sepanjang dalil terhadap
am

ub
Tergugat IV, selayaknya Majelis Hakim menolak gugatan Penggugat atau
setidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
ep
D. GUGATAN PERKARA AQUO KURANG PIHAK KARENA
k

PERMASALAHAN YANG DIAJUKAN PENGGUGAT MERUPAKAN


ah

KEWENANGAN KEMENTERIAN DI BIDANG PERDAGANGAN


R

si
SEBAGAIMANA DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN
1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

ne
ng

29. Bahwa dalam gugatannya, Penggugat menggunakan Undang-


Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sebagai

do
gu

dasar hukum menggugat perkara a q u o .


30. Bahwa dapat Tergugat IV sampaikan kepada Majelis Hakim,
pengawasan berdasarkan UU Perlindungan Konsumen dilakukan oleh
In
A

menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya meliputi


bidang perdagangan sebagaimana diataur dalam ketentuan sebagai
ah

lik

berikut:
Pasal 30 ayat(1)
m

ub

"Pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan konsumen serta


penerapan ketentuan peraturan perundang-undangannya
ka

ep

diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat, dan lembaga


perlindungan konsumen swadaya masyarakat."
ah

Pasal 30 ayat (2)


R

es

"Pengawasan oleh pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


M

ng

dilaksanakan oleh Menteri dan/atau menteri teknis terkait."


on
gu

Halaman 55 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 1 angka 13

si
"Menteri adalah menteri uang ruang lingkup tugas dan tanggung
jatvabnua meliputi bidang perdagangan."

ne
ng
31. Bahwa Tergugat IV adalah lembaga yang mempunyai fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan di Sektor Jasa

do
gu Keuangan berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Otoritas Jasa Keuangan (untuk selanjutnya disebutkan UU OJK) ( v i d e
Pasal 6 UU OJK).

In
A
32. Bahwa berdasarkan fakta hukum dan ketentuan tersebut di atas,
sudah jelas bahwa Tergugat IV tidak memiliki wewenang untuk
ah

lik
melakukan pengawasan berdasarkan UU Perlindungan Konsumen.
33. Bahwa dengan demikian, terbukti gugatan Penggugat kurang
am

ub
pihak karena tidak melibatkan Kementerian di bidang perdagangan yang
melakukan pengawasan sebagaimana diatur dalam UU Perlindungan
Konsumen. Dengan demikian, terbukti Tergugat IV tidak ada kaitannya
ep
k

dengan permasalahan Penggugat dengan Para Tergugat yang lain dan


ah

sudah selayaknya Majelis Hakim menolak gugatan Penggugat atau


R
setidak-tidaknya menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat

si
diterima

ne
ng

II. DALAM POKOK PERKARA


34. Bahwa dalil-dalil Tergugat IV yang telah dituangkan dalam bagian
Eksepsi merupakan satu kesatuan dengan bagian dalam Pokok Perkara

do
gu

ini.
35. Bahwa Tergugat IV menolak semua dalil Penggugat kepada
In
A

Tergugat IV kecuali yang diakui secara tegas diakui kebenarannya.


36. Bahwa tidak terdapat satupun dalil dalam Posita Penggugat yang
ah

langsung ditujukan kepada Tergugat IV.


lik

37. Bahwa Tergugat IV adalah lembaga yang independen yang


mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
m

ub

pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-


Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (untuk
ka

ep

selanjutnya disebut UU OJK) sebagaimana dalam Pasal 1 angka 1.


38. Bahwa ruang lingkup tugas dan fungsi pengawasan OJK
ah

berdasarkan UU OJK telah ditentukan pada Pasal 5 jo. pasal 6 jo. Pasal
R

8 jo. Pasal 9 UU OJK.


es
M

39. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, jelas bahwa ruang


ng

lingkup pengawasan OJK adalah terhadap kegiatan sektor jasa


on
gu

Halaman 56 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keuangan, yang masing-masing sektor jasa keuangan dimaksud memiliki

R
undang-undang tersendiri (antara lain: disektor Perbankan didasarkan

si
atas UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

ne
ng
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan Peraturan
Pelaksanaannya), sebagaimana yang telah ditentukan dalam Psal 5 jis.
Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8 huruf a dan b UU OJK);

do
gu 40. Bahwa selain itu, Tergugat IV perlu menjelaskan pengaturan
terkait pemberian kredit oleh Bank, yaitu berdasarkan Pasal 6 ayat 1 huruf

In
A
b Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 dijelaskan
ah

bahwa memberikan kredit adalah salah satu usaha bank.

lik
41. Bahwa terkait kegiatan pemberian kredit, berdasarkan Surat
keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 27/ 162/KEP/DIR tanggal 31
am

ub
Maret 1995 tentang Kewajiban Penyusunan dan pelaksanaan
Kebijaksanaan Perkreditan Bank bagi Bank Umum disebutkan bahwa bank
ep
wajib memiliki S t a n d a r t Operating Procedure (SOP) sebagai
k

pedoman pemberian kredit yang pada pokoknya bertujuan agar pemberian


ah

kredit oleh bank dapat dilaksanakan berdasarkan asas-asas perkreditan


R

si
yang sehat.
42. Bahwa selain itu, nilai perjanjian kredit, suku bunga, dan jangka

ne
ng

waktu atas kredit dimaksud telah disepakati oleh Penggugat dengan


Tergugat I. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pengikatan perjanjian kredit

do
gu

dimaksud beserta jaminannya, Tergugat IV tidak terkait dan tidak terlibat


melainkan hanya atas kesepakatan antara Penggugat dengan Tergugat I.
43. Bahwa dengan demikian, kebijakan penilaian untuk memberikan
In
A

atau tidak memberikan fasilitas kredit beserta tata cara dan rincian
perhitungan bunga dan angsuran kepada nasabah sepenuhnya merupakan
ah

lik

kewenaiigan Bank yang sepatutnya tercantum dalam (SOP), dan bukan


pada Tergugat IV selaku Otoritas Pengawas dan Pengatur Perbankan.
m

ub

44. Bahwa dengan demikian terbukti, terkait pemberian kredit,


penentuan SOP, serta suku bunga, Tergugat IV tidak terlibat secara
ka

langsung pada kegiatan operasional perbankan sehari-hari ( d a y t o d a y


ep

o p e r a t i o n ) atas setiap hubungan perjanjian kredit yang dilakukan oleh


ah

Bank dengan nasabahnya, sehingga terbukti Tergugat IV tidak pernah


R

melakukan perbuatan melawan hukum i n c a s u permasalahan perjanjian


es

kredit antara Para Penggugat dengan Tergugat I.


M

ng

on
gu

Halaman 57 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
45. Bahwa selanjutnya, fungsi, tugas, dan wewenang yang dimiliki

R
oleh Tergugat IV adalah hanya sebatas apa yang diamanatkan oleh UU

si
OJK dan peraturan perundang-undangan lain yang memberikan tugas dan

ne
ng
wewenang kepada OJK.
46. Bahwa terkait dengan pelaksanaan lelang diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan

do
gu Lelang (PMK Lelang) dan peraturan lainnya.
47. Bahwa berdasarkan PMK Lelang dan peraturan lainnya, Tergugat

In
A
IV dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan tidak pernah sekalipun
mendapatkan tugas maupun wewenang untuk memberikan izin terkait
ah

pelaksanaan lelang;

lik
48. Bahwa sebagaimana dalam dalil di atas, telah nyata bahwa tidak
ada hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat IV karena
am

ub
permasalahan hukum yang disebutkan dalam gugatan adalah terkait lelang
objek jaminan dalam perjanjian kredit antara Para Penggugat dengan
ep
Tergugat I yang hanya mengikat kedua belah pihak.
k

49. Bahwa dengan demikian sangatlah tidak beralasan dan tidak


ah

berdasarkan hukum apabila Para Penggugat memohon kepada Majelis


R

si
Hakim untuk menyatakan bahwa Tergugat IV telah melakukan perbuatan
melawan hukum sehingga dihukum untuk membayar ganti kerugian

ne
ng

material dan immaterial.


50. Bahwa pengaturan terkait mekanisme perlindungan konsumen

do
gu

oleh Otoritas Jasa Keuangan telah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor: 1 /POJK.07/2013 Tentang Perlindungan Konsumen
Sektor Jasa Keuangan (untuk selanjutnya disebut POJK Perlindungan
In
A

Konsumen).
51. Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan Otoritas Jasa Keuangan
ah

lik

tersebut, Pelaku Jasa Keuangan memiliki kewajiban untuk memiliki dan


melaksanakan mekanisme pelayanan dan penyelesaian pengaduan bagi
m

ub

Konsumen yang wajib diberitahukan kepada Konsumen (vide Pasal 32 ayat


(1) dan (2) POJK Perlindungan Konsumen).
ka

52. Bahwa dalam hal penyelesaian sengketa tidak dilakukan melalui


ep

lembaga alternatif penyelesaian sengketa, Konsumen dapat menyampaikan


ah

permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk memfasilitasi


R

penyelesaian pengaduan Konsumen yang dirugikan oleh pelaku di Pelaku


es

Usaha Jasa Keuangan (vide Pasal 39 ayat (1), (2), dan (3) POJK
M

ng

Perlindungan Konsumen).
on
gu

Halaman 58 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
53. Namun, dalam hal Penggugat melakukan upaya penyelesaian

R
sengketa dengan mengajukan gugatan ke pengadilan , maka sesuai

si
dengan ketentuan POJK Perlindungan Konsumen, Otoritas Jasa

ne
ng
Kenangan tidak dapat memberikan fasilitas penyelesaian pengaduan
Konsumen (vide Pasal 41 huruf d POJK Perlindungan Konsumen).

do
gu 54. Bahwa dapat kami sampaikan kepada Majelis Hakim, Tergugat
IV sama sekali belum pernah menerima pengaduan konsumen dari
Penggugat, sehingga dengan demikian terbukti bahwa Tergugat IV tidak

In
A
memiliki kepentingan dan hubungan hukum dengan Penggugat dalam
perkara ini.
ah

lik
55. Selain itu, dapat kami informasikan pula bahwa terkait pembinaan
dan pengawasan terkait pelaksanaan UU Perlindungan Konsumen adalah
am

ub
dilakukan oleh menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya
meliputi bidang perdagangan (vide Pasal 29 jo. Pasal 1 angka 13 UU
ep
Perlindungan Konsumen).
k

56. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut, telah terbukti Tergugat IV


ah

melaksanakan fungsi dan kewenangannya sesuai dengan peraturan serta


R

si
ketentuan yang berlaku, sehingga sudah selayaknya gugatan sepanjang
terhadap Tergugat IV ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat

ne
ng

diterima.
57. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut, telah terbukti Tergugat IV

do
gu

telah melaksanakan fungsi dan kewenangannya serta tidak lalai dalam


melakukan pengawasan kepada Tergugat I, sehingga seluruh dalil dan
petitum Para Penggugat kepada Tergugat IV sudah selayaknya ditolak.
In
A

58. Bahwa dengan demikian, berdasarkan fakta dan ketentuan-


ketentuan hukum tersebut diatas, terbukti bahwa dalil Penggugat adalah
ah

lik

tidak berdasar dan keliru sehingga mohon Majelis Hakim dalam perkara a
quo menolak seluruh dalil Penggugat terhadap Tergugat IV.
m

ub

59. Bahwa dalam kaitannya dengan permasalahan hukum antara


Penggugat dengan Tergugat I, Tergugat IV terbukti tidak ada kaitannya
ka

secara hukum. Dengan demikian, sudah sepatutnya Tergugat IV


ep

dikeluarkan dari perkara ini, sebagaimana asas p o i n t d ' i n t e r e s t p o i n t


ah

d ' a c t i o n yang berarti b a h w a barangsiapa mempunyai kepentingan


R

dapat mengajukan tuntutan hak atau gugatan


es

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Tergugat IV memohon kepada Yang


M

ng

Mulia Majelis Hakim untuk memberikan putusan sebagai berikut:


on
gu

Halaman 59 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam Eksepsi:

R
1. Menerima seluruh Eksepsi Tergugat IV;

si
2. Menyatakan Penggugat tidak memiliki l e g a l s t a n d i n g dalam

ne
ng
mengajukan gugatan perkara a q u o ;
3. Menyatakan gugatan Penggugat kepada Tergugat IV tidak dapat
diterima;

do
gu 4. Menyatakan tidak ada hubungan hukum antara Penggugat dengan
Tergugat IV dan mengeluarkan Tergugat IV dari perkara a q u o ;

In
A
5. Menyatakan gugatan Penggugat kurang pihak; dan
6. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.
ah

Dalam Pokok Perkara:

lik
1. Menolak gugatan Penggugat kepada Tergugat IV atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan Penggugat sebatas kepada Tergugat IV tidak dapat
am

ub
diterima;
2. Menyatakan tidak ada hubungan hukum antara Penggugat dengan
ep
Tergugat IV dan mengeluarkan Tergugat IV dari perkara a quo;
k

3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.


ah

atau
R

si
e x a e q u o e t b o n o (mohon putusan yang seadil-adilnya).

ne
ng

Menimbang, bahwa Kuasa Tergugat IV dipersidangan telah mengajukan


Jawabannya tertanggal 16 Januari 2019 sebagai berikut ;
DALAM EKSEPSI

do
gu

1. Bahwa Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil Penggugat, kecuali


terhadap hal-hal yang diakui secara tegas kebenarannya oleh Tergugat II.
In
A

2. Eksepsi Kapasitas kedudukan Legal Standing/Persona Standi in Judicio


Penggugat;
ah

a. Bahwa kiranya perlu Tergugat II sampaikan bahwa kedudukan


lik

Yayasan Lembaga Perlidungan Konsumen Kalimantan (YLPKK) dalam


perkara a quo tidak memiliki kedudukan hukum yang tidak jelas, hal Ini
m

ub

dapat terlihat dalam gugatan a quo khususnya dalam kalimat:


ka

1) "... bertindak baik diri sendiri maupun bersama-sama untuk


ep

membantu konsumen yang telah dirugikan ..."


ah

2) "... Penggugat adalah badan hukum yang berbentuk yayasan


R

es

dengan nama Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen


M

Kalimantan ..."
ng

on
gu

Halaman 60 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3) "... Penggugat berdasarkan amanat undang-undang bertindak

R
mengajukan gugatan bukan sebagai pihak yang mengalami kerugian

si
nyata..."

ne
ng
Namun dalam pernyataan yang berbeda dalam gugatan yang sama,
YLPKK menyampaikan :

do
gu 1) " debitur/konsumen/Para Penggugat tersebut bergabung dan
memberi kuasa khusus kepada YLPKK sesuai dengan Peraturan

In
A
Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2002 tentang Gugatan
Pewakilan Kelompok..."
ah

lik
2) "... pengaduan dari para (konsumen/debitur Tergugat I) telah
membuat surat kuasa khusus kepada para Penggugat untuk
am

ub
melakukan gugatan class action/perwakilan..."

3) "... para Penggugat sudah sah menurut undang-undang berhak


ep
k

menerima para pengadu (konsumen/debitur dari Tergugat I) untuk


ah

melakukan gugatan Class Action/gugatan kelompok...”


R

si
b. Bahwa berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut maka
terdapat ketidakjelasan terkait dengan kapasitas kedudukan dari YLPKK

ne
ng

dalam gugatan aquo apakah sebagai Penggugat atau kuasa hukum yang
mewakili Liang Bung Syam, Brian Hartanto Lilisentosa dan Jannuar

do
gu

Pribadi L selaku konsumen dari Tergugat I;

c. Bahwa selain itu, dalam hal YLPKK mengajukan gugatan class


In
A

action/perwakilan kelompok berdasarkan Pasal 46 ayat (1) huruf c UU


Nomor 8 Tahun 1999 tidak dapat bertindak sebagai badan hukum lebaga
ah

perlindungan konsumen sebagaimana diatur dalam Pasal 46 ayat (1)


lik

huruf b UU Perlindungan Konsumen;


m

ub

d. Bahwa dengan demikian, dalam gugatan class action/perwakilan


kelompok maka seharusnya Liang Bung Syam, Brian Hartanto
ka

Lilisentosa, dan Jannuar Pribadi L selaku konsumen menunjuk kuasa


ep

hukum advokat sebagaimana diatur dalam UU Nomor 18 Tahun 2003


ah

tentang Advokat (UU Advokat) untuk menjadi kuasa atas kelompoknya


R

sebagaimana diindikasikan dalam Pasal 2 huruf d peraturan Mahkamah


es

Agung nomor 1 Tahun 2002 tentang Gugatan Perwakilan Kelompok


M

ng

(Perma Gugatan Perwakilam Kelompok)


on
gu

Halaman 61 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Berdasarkan Pasal 2 PERMA Nomor 1 Tahun 2002, terdapat 2

R
(dua) syarat yang harus dipenuhi oleh Kuasa Penggugat untuk dapat

si
tampil sebagai kuasa di persidangan, yaitu :

ne
ng
1. Antara wakil kelompok dengan anggota kelompoknya harus
terdapat kesamaan fakta atau peristiwa dan kesamaan dasar hukum

do
gu yang digunakan yang bersifat substansial serta terdapat kesamaan
jenis tuntutan, jadi antara wakil kelompok dengan pihak yang diwakili
juga merasakan hal yang sama;

In
A
2. Advokat / Pengacara
ah

lik
f. Bahwa berdasarkan syarat pertama kedudukan YLPKK adalah
badan hukum yang didirikan untuk tujuan tertentu tetapi tidak mempunyai
am

ub
kesamaan fakta atau peristiwa dan kesamaan dasar hukum yang
digunakan yang bersifat substansial, serta terdapat kesamaan jenis
tuntutan dengan pihak yang diwakilinya, sehingga berdasarkan hal
ep
k

tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa YLPKK tidak memenuhi salah


ah

satu syarat subjektif sebagaiman dimaksud dalam Pasal 2 Perma


R
Gugatan Perwakilan Kelompok.

si
g. Bahwa sebagai badan hukum maka YLPKK sudah jelas tidak

ne
ng

dapat dikategorikan sebagai advokat sebagaimana diamanatkan dalam


Pasal 2 ayat (2) Perma Gugatan Perwakilan Kelompok yang telah

do
gu

disumpah dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang ADVOKAT


berdasarkan UU ADVOKAT, sehingga sudah sewajarnya Majelis Hakim
memutuskan bahwa YLPKK bukanlah ADVOKAT sehingga tidak
In
A

berwenang mewakili Liang Bung Syam, Brian Hartanto Lilisentosa, dan


Jannuar Pribadi L dalam mengajukan gugatannya di pengadilan.
ah

lik

h. Bahwa berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan, YLPKK


sebagai kuasa Liang Bung Syam, Brian Hartanto Lilisentosa, dan
m

ub

Jannuar Pribadi L baik secara kelembagaan maupun secara pribadi tidak


mempunyai kewenangan atau legal standing dalam mewakili para
ka

ep

pemberi kuasa untuk mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri


Makassar.
ah

3. Eksepsi Gugatan Kabur/tidak jelas (Eksepsi Obscuur Libel)


es

a. Bahwa gugatan Penggugat dalam perkara a quo merupakan


M

ng

gugatan yang kabur/tidak jelas (obscuur libel).


on
gu

Halaman 62 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bahwa dalam gugatannya pada halaman 11 angka 6 dan halaman

R
12 angka 7, Penggugat pada pokoknya menyampaikan bahwa

si
pengaduan dari para konsumen/debitur Tergugat I telah membuat surat

ne
ng
kuasa khusus kepada para Penggugat untuk melakukan gugatan class
action/perwakilan sesuai dengan Perma Gugatan Perwakilan Kelompok.

do
gu c. Bahwa dalam gugatannya pada halaman 7 angka 1 dan halaman
8 angka 8, Penggugat pada pokoknya menyampaikan bahwa Penggugat
adalah badan hukum yang berbentuk yayasan dengan nama Yayasan

In
A
Lembaga Perlindungan Konsumen Kalimantan dan bertindak
mengajukan gugatan bukan sebagai pihak yang mengalami kerugian
ah

lik
nyata.

d. Bahwa berdasarkan dalil-dalil Penggugat di atas, maka telah


am

ub
terbukti dan tidak terbantahkan lagi bahwa terdapat kontradiksi antara
dalil Penggugat pada huruf b dan huruf c di atas apakah merupakan
ep
bentuk gugatan class action/perwakilan yang Penggugatnya adalah Liang
k

Bung Syam, Brian Hartanto Lilisentosa, dan Jannuar Pribadi L atau


ah

gugatan oleh lembaga perlindungan konsumen sebagaimana diatur


R

si
dalam Pasal 46 ayat (1) UU Perlindungan Konsumen, sehingga
menunjukkan ketidakjelasan dari gugatan Penggugat.

ne
ng

e. Bahwa tidak hanya ketidakjelasan terkait bentuk gugatan


Penggugat namun juga secara substantif gugatan Penggugat juga

do
gu

terdapat ketidakjelasan yaitu sebagaimana terlihat dalam

a. halaman 13 angka 11 Penggugat menyatakan Terlawan I,


In
A

halaman 20 huruf c Penggugat menyatakan Pelawan, dan


halaman 21 angka 5 Penggugat menyatakan Terlawan III
ah

sedangkan bentuk upaya hukum dari Penggugat adalah Gugatan


lik

bukan Perlawanan;
m

ub

b. halaman 14 angka 12, Penggugat menyatakan "lelang yang


diselenggarakan oleh Tergugat III di Makassar" dan halaman 19
ka

paragraf pertama, Penggugat menyatakan "lelang terhadap objek


ep

jaminan ... yang diselenggarakan oleh Tergugat III atas


ah

permohonan Tergugat I adalah tidak sah dan cacat hukum"


R

es

f. Bahwa inkonsistensi istilah yang digunakan oleh Penggugat dalam


M

gugatan a quo sebagaimana terlihat dalam huruf e angka 1) dan juga


ng

salahnya penyebutan terhadap pihak yang digugat menyebabkan secara


on
gu

Halaman 63 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
substansi gugatan a quo menjadi kabur/tidak jelas (obscuur libel)

R
dikarenakan tidak ada istilah perlawanan dalam gugatan a quo dan

si
Tergugat III dalam gugatan a quo yaitu Badan Pertanahan Nasional tidak

ne
ng
memiliki kewenangan untuk melaksanakan lelang sebagaimana
disebutkan oleh Penggugat dalam huruf e angka 1).

do
gu g. Berdasarkan hal tersebut, jelas terbukti antara dalil - dalil
Penggugat sungguh kabur dan tidak jelas oleh karenanya atas gugatan
Penggugat tersebut, sudah sepatutnya Majelis Hakim yang memeriksa

In
A
dan mengadili perkara a quo menolak gugatan Penggugat.
ah

DALAM POKOK PERKARA

lik
1. Bahwa apa yang diuraikan dalam eksepsi tersebut, mohon juga dianggap
telah termasuk dalam pokok perkara ini, serta Tergugat II menolak seluruh
am

ub
dalil-dalil Penggugat, kecuali terhadap apa yang diakui secara tegas
kebenarannya.
ep
k

2. Bahwa substansi gugatan Penggugat adalah terkait dengan pelaksanaan


ah

lelang yang akan diajukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
R
Kantor Cabang Makassar (in casu Tergugat I) atas:

si
a. Tanah dan Bangunan dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor

ne
ng

20124/Lajangbiru seluas 111 M 2 atas nama Lidwina Japardana yang


terletak di desa Lajang Iru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar,

do
gu

Provinsi Sulawesi Selatan;

b. Tanah dan Bangunan dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor


In
A

821/Maccini seluas 118M2 atas nama Lidwina Japardana yang terletak


di Jalan Maccini Baru Nomor 45 Kelurahan Maccini, Kecamatan
ah

Makassar, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan;


lik

c. Tanah dan Bangunan dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan


m

ub

(SHGB) Nomgr 20118/Mangasa seluas 144M2 atas nama PT Duta


Niaga Nusa Makmur yang terletak di desa Mangasa, Kecamatan
ka

Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan;


ep

d. Tanah dan Bangunan dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan


ah

(SHGB) Nomor 20144/Mangasa seluas 103M2 atas nama PT Duta


R

Niaga Nusa Makmur yang terletak di Jalan Daeng Tata lama, Kompleks
es
M

River Side Blok B Nomor 9 Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalte,


ng

Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan;


on
gu

Halaman 64 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Tanah dan Bangunan dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor

R
20260 atas nama Liang Bung Syam yang terletak di Jalan Maccini Baru

si
Nomor 45 Kelurahan Maccini Gusung, Kecamatan Makassar, Kota

ne
ng
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan;

Yang selanjutnya disebut sebagai "Objek Gugatan".

do
gu 3. Bahwa Tergugat II tidak akan menjawab dalil-dalil yang dikemukakan
Penggugat yang tidak berkaitan dengan tugas dan wewenang Tergugat II.

In
A
Lelang Eksekusi Pasal 6 UU Hak Tanggungan bukan merupakan Lelang
Titel Eksekutorial Dalam Pasal 14 ayat (2) UU Hak Tanggungan
ah

lik
4. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas dalil Penggugat pada halaman
14 angka 14 dan angka 15 yang pada pokoknya menyatakan bahwa
am

ub
berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 2903/K/Pdt/1999
tanggal 10 April 2001 dan Nomor 3210/K/Pdt/1984 tanggal 30 Januari 1986
ep
yang menyebutkan berdasarkan Pasal 224 HIR maka grosse akte tersebut
k

memiliki kekuatan eksekutorial apabila di dalam grosse akte tersebut telah


ah

tercantum dengan pasti jumlah yang harus dibayar oleh debitur kepada
R

si
kreditur dan pelaksanaan lelang tetap diperlukan adanya fiat dari Ketua
Pengadilan Negeri.

ne
ng

5. Bahwa dalil Penggugat tersebut merupakan dalil yang mengada-ada dan


tidak berdasar hukum karena telah jelas bahwa pelaksanaan lelang

do
gu

Tergugat II berdasarkan permintaan Tergugat I merupakan Lelang Eksekusi


Pasa b Undang-Undang Hak Tanggungan yang merupakan pelaksanaan
In
A

parate eksekusi bukan merupakan lelang titel eksekutorial sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) UU Hak Tanggungan.
ah

lik

6. Bahwa dalil Tergugat II tersebut dipertegas dengan adanya Pasal 20 ayat


(1) UU Hak Tanggungan yang secara tegas dan jelas membagi adanya dua
m

ub

jenis eksekusi hak tanggungan yaitu:

"(1) Apabila debitor cidera janji, maka berdasarkan:


ka

ep

a. hak pemenang Hak Tanggungan pertama untuk menjual obyek


ah

Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, atau


R

b. titel eksekutorial yang terdapat dalam sertipikat Hak Tanggungan


es
M

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2),"


ng

on
gu

Halaman 65 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Bahwa dengan demikian, telah jelas dan berdasar hukum bahwa Lelang

R
Eksekusi Pasal 6 UU Hak Tanggungan merupakan parate eksekusi, yang

si
berbeda dengan lelang titel eksekutorial Pasal 14 ayat (2) UU Hak

ne
ng
Tanggungan, sehingga tidak memerlukan fiat eksekusi dari pengadilan
negeri.

do
gu PMK Juklak Lelang Diterbitkan Oleh Menteri Keuangan Sesuai Dengan
Kewenangannya dan Pengaturan Lebih Lanjut Dari Vendu Reglement Stb
1908-189 Sebagai Peraturan Penjualan Di Muka Umum Di Indonesia

In
A
8. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas dalil Penggugat pada halaman
15 angka 16, Penggugat pada pokoknya menyatakan bahwa UU Nomor 4
ah

lik
Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan masih belum ada peraturan
pelaksanaannya sehinga untuk peraturan pelaksanaan meminjam
am

ub
Peraturan menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang (PMK Juklak Lelang). Namun Menteri Keuangan tidak
berwenang membuat peraturan tentang pelaksanaan eksekusi objek hak
ep
k

tanggungan sebagaimana dimaksud Pasal 26 UU Hak Tanggungan.


ah

9. Bahwa dalil Penggugat tersebut merupakan dalil yang mengada-ada dan


R

si
tidak berdasar hukum karena telah jelas bahwa Pasal 26 UU Hak
Tanggungan mengatur terkait lelang titel eksekutorial Pasal 14 UU Hak

ne
ng

Tanggungan dan merupakan pelelangan yang berbeda dengan


pelaksanaan pelelangan umum berdasarkan Pasal 6 UU Hak Tanggungan.

do
gu

10. Bahwa dalil Tergugat tersebut telah dengan tegas dan berdasar
hukum dengan adanya Pasal 26 UU Hak Tanggungan yang menyatakan:
In
A

"Selama belum ada peraturan perundang-undangan yang mengaturnya,


dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 14, peraturan mengenai
ah

lik

eksekusi hypotheek yang ada pada mulainya berlakunya undang-undang


ini, berlaku terhadap eksekusi Hak Tanggungan."
m

ub

11. Bahwa dengan berbedanya pelaksanaan lelang titel eksekutorial


antara Pasal 14 UU Hak Tanggungan dan lelang umum Pasal 6 UU Hak
ka

ep

Tanggungan maka ketentuan dalam Pasal 26 UU Hak Tanggungan tidak


dapat diberlakukan terhadap lelang umum yang disebutkan dalam Pasal 6
ah

UU Hak Tanggungan.
R

es

12. Bahwa lelang umum Pasal 6 UU Hak Tanggungan merupakan


M

ng

pelelangan yang dilakukan di muka umum yang diatur dalam Peraturan


on
gu

Halaman 66 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lelang (Vendu Reglement), Staatsblaad 1908:189 sebagaimana telah

R
diubah dengan Staatsblad 1940:56, jo. Instruksi Lelang (Vendu Instructie),

si
Staasblad 1908:190 sebagaimana telah diubah dengan Staasblad 1930:85

ne
ng
yang mengatur mengenai penjualan di muka umum di Indonesia dan PMK
Juklak Lelang tersebut merupakan peraturan turunan dari Vendu
Reglement stb 1908-189 dimaksud sehingga telah jelas bahwa . Menteri

do
gu Keuangan memiliki kewenangan untuk mengeluarkan PMK Juklak Lelang
tersebut dan bukan merupakan pelaksanaan Pasal 26 UU Hak Tanggungan

In
A
sebagaimana dijelaskan oleh Penggugat.

Pelelangan Yang Dilakukan Oleh Tergugat II Atas Permintaan Tergugat I


ah

lik
Merupakan Lelang Yang Sah Dan Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan Yang Berlaku
am

ub
13. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas dalil Penggugat pada
halaman 16 dan halaman 17 angka 17 sampai dengan angka 20 dalam
gugatan a quo, lelang yang dilakukan berdasarkan ketentuan Pasal 6 UU
ep
k

Hak Tanggungan yang belum berlaku karena belum adanya peraturan


ah

pemerintah yang dimaksud dalam Pasal 26 UU Hak Tanggunga, maka


R
dapat dilaksanakan bahwa lelang yang dilakukan oleh Tergugat II adalah

si
lelang tanpa dasar hukum dan merupakan perbuatan melawan hukum;

ne
ng

14. Bahwa dalil Penggugat tersebut merupakan dalil yang mengada-


ada dan tidak berdasar hukum karena sebagaimana telah dijelaskan oleh

do
gu

Tergugat II di atas bahwa PMK Juklak Lelang diterbitkan oleh Menteri


Keuangan sesuai dengan kewenangannya berdasarkan Peraturan Lelang
(Vendu Reglement), Staatsblaad 1908:189 sebagaimana telah diubah
In
A

dengan Staatsblad 1940:56, jo. Instruksi Lelang (Vendu Instructie),


Staasblad 1908:190 sebagaimana telah diubah dengan Staasblad 1930:85
ah

lik

yang merupakan Peraturan Lelang Peraturan Penjualan Di Muka Umum Di


Indonesia.
m

ub

15. Bahwa pelaksanaan lelang umum Pasal 6 UU Hak Tanggungan


merupakan lembaga parate ekseksusi yang mempunyai kedudukan yang
ka

ep

sama dengan putusan hakim pengadilan yang telah mempunyai kekuatan


hukum. Adapun ketentuan tersebut merupakan perwujudan dari kemudahan
ah

yang disediakan kepada kreditur pemegang hak tanggungan sebagaimana


R

disebutkan secara jelas dan tegas dalam Penjelasan UU Hak Tanggungan


es
M

No 4 tahun 1996 angka 9.


ng

on
gu

Halaman 67 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa dengan demikian pelaksanaan Lelang Eksekusi Pasal 6

R
UU Hak Tanggungan yang dilakukan oleh Tergugat II berdasarkan

si
permintaan Tergugat I merupakan lelang yang telah sesuai dengan

ne
ng
ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan bukan
merupakan perbuatan melawan hukum Sebagaimana didalilkan oleh
Penggugat.

do
gu 17. Bahwa berdasarkan ketentuan dan fakta-fakta tersebut, menjadi
terbukti secara sah menurut hukum bahwa tidak ada dasar atau alasan yang sah menurut

In
A
hukum untuk membatalkan dan atau menyatakan batal pelaksanaan lelang
yang dilaksanakan Tergugat II karena telah sesuai dan sah menurut hukum.
ah

lik
Oleh karenanya, pelelangan yang telah dilaksanakan adalah sah dan tidak
dapat dibatalkan (vide Buku II Mahkamah Agung halaman 149 tentang
am

ub
Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan disebutkan
bahwa lelang yang telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
tidak dapat dibatalkan. Dengan demikian, sudah seharusnya Majelis Hakim
ep
k

menolak permintaan Para Penggugat pada gugatannya halaman 5 angka


ah

19 dan di halaman 7 angka 14 gugatannya tersebut.


R

si
Tanggapan Tergugat II atas Tuntutan Ganti Rugi Yang Diajukan oleh
Penggugat

ne
ng

18. Bahwa Tergugat II dengan tegas menolak dalil-dalil Penggugat

do
gu

pada halaman 18 dan halaman 19 angka 26 yang pada pokoknya


menyatakan lelang yang diselenggarakan oleh Tergugat III atas
permohonan Tergugat I tidak sah dan cacat hukum sehingga meminta ganti
In
A

rugi sebesar Rp2.000.000.000,- (dua miliar rupiah) sesuai dengan pidana


denda dalam Pasal 62 ayat (1) UU Perlindungan Konsumen dan secara
ah

lik

immateriil sebesar Rp2.000.000.000,- (dua miliar rupiah).

19. Bahwa dalil Penggugat tersebut mengada-ada dan tidak berdasar


m

ub

hukum karena pelelangan yang dilakukan oleh Tergugat II atas permintaan


Tergugat I merupakan lelang yang sah secara hukum dan sesuai dengan
ka

ep

ketentuan peraturan perundang- undangan. Dengan demikian, permintaan ganti rugi


oleh Penggugat terhadap Para Tergugat adalah tidak berdasar hukum dan
ah

mengada-ada.
R

es

20. Bahwa menggunakan dasar hukum Pasal 62 ayat (1) UU


M

ng

Perlindungan Konsumen untuk menuntut ganti rugi dalam perkara a quo


on
gu

Halaman 68 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah suatu kekeliruan yang sangat fatal dikarenakan ketentuan Pasal 26

R
ayat (1) UU Perlindungan Konsumen tersebut merupakan ketentuan yang

si
mengatur mengenai Sanksi Pidana sehingga diperlukan pembuktian secara

ne
ng
pidana terlebih dahulu bukan secara perdata. Oleh karena itu, sudah
sepantasnya Majelis Hakim menolak tuntutan ganti rugi oleh Penggugat.

do
gu 21. Bahwa selain itu, perlu Tergugat II tegaskan Penggugat di dalam
mengajukan tuntutan ganti rugi juga tanpa didukung dengan suatu perincian
dan dasar hukum yang jelas, sehingga sudah sepatutnya ditolak karena

In
A
berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung tanggal 16 Desember 1970
Mo. 492 K/SIP/1970 dan Putusan Mahkamah Agung RI. Mo. 1720
ah

lik
K/Pot/1986 tanggal 18 Agustus 1988 dengan tegas dinyatakan bahwa
"Setiap tuntutan ganti rugi harus disertai perincian kerugian dalam bentuk
am

ub
apa yang menjadi dasar tuntutannya. Tanpa perincian dimaksud maka
tuntutan ganti rugi harus dinyatakan tidak dapat diterima karena tuntutan
tersebut tidak jelas/tidak sempurna".
ep
k
ah

M a k a : berdasarkan hal-hal tersebut, Tergugat II mohon kepada Majelis Hakim


R
Pengadilan Negeri Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara a

si
quo berkenan memberikan putusan dengan amar sebagai berikut:

ne
ng

Dalam Eksepsi :

1. Menyatakan menerima eksepsi Tergugat II untuk seluruhnya;

do
gu

2. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya


menyatakan gugatan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard);
In
A

Dalam Pokok Perkara:


ah

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; atau


lik

2. Menyatakan gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (Niet


m

ub

Ontvankelijk Verklaard);

3. Menyatakan perbuatan Tergugat II telah sah berdasarkan hukum;


ka

ep

4. Menyatakan proses pelelangan yang dilakukan Tergugat II adalah sah


secara hukum;
ah

5. Menyatakan menolak permohonan ganti kerugian materiil sebesar


es
M

Rp2.000.000.000,- (dua miliar rupiah) dan immateriil sebesar


ng

on
gu

Halaman 69 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rp2.000.000.000,- (dua miliar rupiah) yang harus dibayar ojeh Para

R
Tergugat;

si
6. Menghukum Penggugat membayar biaya perkara yang timbul.

ne
ng
Menimbang, bahwa dipersidangan selanjutnya Kuasa Penggugat telah
mengajukan Repliknya tertanggal 30 Januari 2019, kemudian Kuasa Tergugat I

do
gu dan Kuasa Tergugat II, dan Kuasa Tergugat III dan Kuasa Tergugat IV telah
mengajukan Dupliknya masing-masing tertanggal, 13 Februari 2019 dan

In
A
tanggal 14 Februari 2019.
Menimbang, bahwa untuk menguatkan Dalil Gugatannya, Kuasa para
ah

Penggugat telah mengajukan bukti surat yang antara lain :

lik
Menimbang, bahwa Kuasa dari Tergugat I di persidangan telah
mengajukan bukti surat antara lain ;
am

ub
Menimbang, bahwa Kuasa dari Tergugat II dipersidangan telah
mengajukan bukti surat antara lain ;
ep
Menimbang, bahwa Kuasa Tergugat III dipersidangan telah mengajukan
k

bukti surat antara lain ;


ah

Menimbang, bahwa Kuasa dari Tergugat IV dipersidangan telah


R

si
mengajukan bukti surat antara lain ;
Menimbang, bahwa Kuasa para Penggugat dan Kuasa Para Tergugat

ne
ng

hanya mengajukan bukti surat tersebut diatas dan tidak mengajukan saksi-
saksi.

do
gu

Menimbang, bahwa dipersidangan selanjutnya Kuasa para Pengggat


mengajukan kesimpulan tertanggal 08 April 2019, sedangkan Kuasa Tergugat I
dan Kuasa Tergugat II serta Kuasa Tergugat III dan Kuasa Tergugat IV yang
In
A

mengajukan Kesimpulannya masing-masing tertanggal 11 April 2019.


Selanjutnya para pihak telah menyatakan tidak mengajukan sesuatu yang lain
ah

lik

hal lagi dan mohon putusan.


Menimbang, bahwa untuk menyingkat putusan ini maka segala sesuatu
m

ub

yang termuat dalam Berita Acara Persidangan, dianggap telah termasuk dan
merupakan bagian dari putusan ini.
ka

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


ep

DALAM EKSEPSI :
ah

Menimbang, bahwa Tergugat I mengajukan eksepsi yang pada pokoknya


R

bahwa organisasi kemasyarakatan lembaga dapat mengajukan gugatan untuk


es

kepentingan masyarakat (Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan


M

ng

Administrasi Pengadilan dalam empat lingkungan Peradilan Mahkamah Agung


on
gu

Halaman 70 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
edisi 2007 pada halaman 65 angka 1 disebutkan Organisasi

R
Kemasyarakatan/Lembaga Swadaya Masyarakat dapat mengajukan gugatan

si
untuk kepentingan masyarakat);

ne
ng
Menimbang, bahwa atas eksepsi tersebut Penggugat telah mengajukan
tanggapannya bahwa menurut buku II pedoman administrasi tersebut diatas
yang dapat bertindak sebagai Kuasa / wakil dari Tergugat atau Pemohon di

do
gu Pengadilan adalah :
a. Advokat (pasal 32 Undang-Undang No. 18 tahun 2003 tentang Advokat);

In
A
b. Jaksa (Undang-Undang No. 16 tahun 2004 Pasal 30 tentang Kejaksaan);
c. Biro Hukum Pemerintah / TNI Kejaksaan RI;
ah

d. Direksi/ Pengurus atau karyawan yang ditunjuk oleh suatu badan hukum;

lik
e. Mereka yang dapat kuasa insidentil yang ditetapkan oleh Ketua
Pengadilan (misalnya LBH, hubungan keluarga, dll);
am

ub
f. Kuasa insidentil dengan alasan hubungan keluarga;
Menimbang, bahwa atas eksepsi tersebut Majelis Hakim berpendapat
ep
bahwa setelah mempelajari gugatan Penggugat ternyata Penggugat hanya
k

mewakili tiga konsumen ( Liang Bung Syam, Brian Hartanto Lilisentosa, Jannuar
ah

Pribadi L) sebagai pribadi dan bukan kelompok;


R

si
Menimbang, bahwa oleh karena kuasa Penggugat adalah merupakan
Yayasan YKPK yang seharusnya mewakili gugatan kelompok namun

ne
ng

kenyataannya Kuasa Penggugat hanya mewakili Penggugat in person secara


pribadi dan bukan kelompok;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Majelis


Hakim berpendapat bahwa eksepsi Tergugat I cukup beralasan untuk di
kabulkan;
In
A

Menimbang, oleh karena alasan salah satu eksepsi dari para Tergugat
maka eksepsi lainnya tidak relevan lagi untuk dipertimbangkan dan oleh
ah

lik

karenanya eksepsi Tergugat I tersebut harus dinyatakan diterima;


DALAM POKOK PERKARA
m

ub

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat I dinyatakan di terima


maka Majelis Hakim tidak akan lagi mempertimbangkan pokok perkara dalam
ka

perkara ini, sehingga gugatan para Penggugat harus dinyatakan tidak dapat
ep

diterima / Niet Ontvanklijke Verklaard;


ah

Oleh karena gugatan Penggugat tidak dapat diterima maka harus dihukum
R

untuk membayar ongkos perkara;


es

Mengingat pasal-pasal dari peraturan yang bersangkutan.


M

ng

MENGADILI
on
gu

Halaman 71 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM EKSEPSI :

R
Mengabulkan eksepsi Tergugat I .

si
-
DALAM POKOK PERKARA :

ne
ng
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ( Niet
Ontvanklijk Verkalaard ).
Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos yang timbul dalam

do
-
gu Perkara ini sebesar Rp. 2.606.000,- (dua juta enam ratus enam ribu rupiah)
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

In
A
Pengadilan Negeri Makassar pada hari Kamis, tanggal 9 Mei 2019 oleh kami,
SURATNO, S.H., selaku Ketua, HENENG PUJADI, SH., MH dan HARTO
ah

lik
PANCONO, SH., MH selaku anggota, yang diucapkan pada hari itu juga dalam
persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut didampingi
oleh Hakim Anggota, dibantu ANDI HAJERAWATI, S.H. Panitera Pengganti
am

ub
Pengadilan Negeri tersebut, dihadiri oleh Kuasa Penggugat, kuasa Tergugat III
dan kuasa Tergugat IV, tanpa dihadiri oleh kuasa Tergugat I dan kuasa Tergugat
ep
II.
k
ah

si
Hakim Anggota Hakim Ketua

ne
ng

HENENG PUJADI, SH., MH SURATNO, S.H.

do
gu

In
HARTO PANCONO, SH., MH
A

Panitera Pengganti
ah

lik
m

ub

ANDI HAJERAWATI, S.H.


ka

ep
ah

Perincian Biaya :
R

es

- PNBP Pendaftaran : Rp. 30.000,-


M

- Biaya Proses : Rp. 50.000,-


ng

- Panggilan : Rp.2.385.000,-
on
gu

Halaman 72 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- PNBP Panggilan : Rp. 125.000,-
- PS : Rp. --

si
- Redaksi : Rp. 10.000,-
- Materai : Rp. 6.000,-

ne
ng
Jumlah: Rp. 2.606.000,- ( dua juta enam ratus enam ribu
rupiah)

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 73 dari 73 Putusan Perdata Gugatan Nomor 279/Pdt.G/2018/PN Mks


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73

Anda mungkin juga menyukai